Anda di halaman 1dari 20

Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik

LEMBAR PENILAIAN

Judul Percobaan : Rangkaian RLC


Kelompok :6
Tanggal Praktek : 21 Mei 2019

1. Praktikan:
Persetujuan
No Nama NIM
(Tanda Tangan)
1 MUH ASYRAF AIMAN 32118043
2 MUH FAUZAN T ALAMSYAH 32118044
3 NAUFAL MUFLIH IRFAN 32118045

2. Catatan:

3. Penilaian:
Skor : Laporan Diperiksa,

Tgl ACC : ASHAR AR S.T., M,T

ii
Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik

DAFTAR ISI
Halaman Sampul .................................................................................................. i
Lembar Penilaian ................................................................................................. ii
Daftar Isi ............................................................................................................... iii
Daftar Gambar ...................................................................................................... iv
Daftar Tabel ......................................................................................................... v
Daftar Lampiran ................................................................................................... vi
Bab I Pendahuluan ............................................................................................ 7
A. Latar Belakang ............................................................................................ 7
B. Tujuan ......................................................................................................... 7
Bab II Teori Dasar ............................................................................................. 8
Bab III Metode Percobaan .................................................................................. 10
A. Alat dan Bahan ........................................................................................... 10
B. Gambar Rangkaian Percobaan .................................................................... 10
C. Prosedur Percobaan .................................................................................... 11
D. Analisa Perhitungan .................................................................................... 11
Bab IV Data dan Hasil Percobaan ........................................................................ 13
Bab V Pembahasan .............................................................................................. 14
A. Perhitungan secara Teori ............................................................................ 14
B. Perbandingan Teori dan Praktek................................................................. 17
C. Analisa Hasil Praktikum ............................................................................. 19
Bab VI Kesimpulan .............................................................................................. 20
Daftar Pustaka
Lampiran

iii
Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
2.1 Rangkaian RLC 8

3.1 Rangkaian RLC Seri


10

iv
Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Alat dan Bahan Percobaan 10

4.1 Hasil Percobaan RLC seri 13

5.1 Perhitungan Teori Rangkaian RLC Seri 17

5.2 Perbandingan teori dan praktek percobaan RLC Seri 18

v
Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Asistensi

Lampiran 2 Copy Kartu Kontrol

Lampiran 3 Data Sementara

vi
Lab Pengukuran Dasar

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rangkaian RLC merupakan suatu rangkaian elektronika yang terdiri


dariResistor, Kapasitor dan Induktor yang dapat disusun seri ataupun
paralel. Rangkaian RLC ini merupakan simbol listrik yang digunakan
untuk menahan (resistansi), menyimpan (kapasitansi) dan induktansi (induktor)
di setiap komponen. Rangkaian ini juga akan membentuk sebuah osilator
harmonik jika disusun sesuai dengan desain dan secara otomatis beresonansi
sehingga disebut juga rangkaian LC
Suatu alat listrik arus bolak-balik dapat juga memiliki berbagai macam
reaktansi, hubungan seri yang terdiri dari resistor (R), reaktansi induktif (X L)
dan reaktansi kapasitif (XC). Demikian tegangan total (v) sama dengan jumlah
dari tegangan pada resistor (VR), kapasitor (VC) dan tegangan pada induktor
(VL). Banyak tegangan dengan bentuk gelombang yang serupa, sehingga terjadi
hubungan yang tidak jelas. Oleh karena itu, hubungan tegangan lebih baik
dijelaskan dengan menggunakan diagram fasor.
Praktikum ini dilakukan untuk, memberikan pemahaman dan pengetahuan akan
rangkaian RLC baik dari penerapannya maupun sifat-sifat rangkaian tersebut

B. Tujuan
Setelah melaksanakan percobaan, praktikan diharapkan dapat :
1. Mengetahui sifat tegangan, arus dan beda fasanya pada rangkaian RLC seri
untuk beberapa nilai frekuensi.
2. Menentukan faktor kualitas (Q) suatu rangkaian RLC seri.
3. Menentukan frekuensi resonansi suatu rangkaian RLC seri.

7
Lab Pengukuran Dasar

BAB II

TEORI DASAR

A. Pengetian Rangkaian RLC

Rangkaian RLC merupakan rangkaian baik yang dihubungkan dengan paralel


ataupun secara seri, namun rangkain tersebut harus terdiri dari kapasitor, induktor,
dan resistor. Penamaan RLC sendiri juga memiliki alasan tersendiri, yaitu
disebabkan nama yang menejadi simbol listrik biasanya pada kapasitansi induktansi
dan ketahanannya masing-masing. Rangkaian ini akan beresonansi dengan suatu cara
yang sama yaitu sebagai rangkaian RLC, bersamaan dengan terbentuknya osilator
harmonik.
Pada tiap-tiap osilasi akan menyebabkan sirkuit menjadi mati dari waktu-
kewaktu, apabila tidak seterusnya dijalani dengan sumber, hal ini yang menjadi
perbedaan dan terlihat pada resistor. Reaksi ini yang disebut sebagai redaman.
Pada penggunaan arus AC untuk sebuah rangkaian RLC yang seri akan
menyebabkan arus listrik dapat hambatan dari R, L, dan C. Impedansi (Z) adalah
nama dari hambatan yang terjadi tersebut. Bila ditelaah lebih lanjut, penggabungan
dengan cara vektor antara R, XL dan XC itu yang disebut dengan impedansi dan
besarannya diketahui dengan satuan Z tersebut.

Gambar 2.1 Rangkaian RLC

Rangkaian seri RLC pada arus bolak-balik terdiri dari resistor (R), induktor
(L), dan kapasitor (C) yang duhubungkan dengan sumber tegangan AC dan disusun

8
Lab Pengukuran Dasar

secara seri. Hambatan disebut resistansi, hambatan yang dihasilkan oleh induktor
disebut reaktansi induktif (XL) dan hambatan yang dihasilkan oleh kapasitor disebut
reaktansi kapasitif (XC), jika ketiganya digabungkan disebut impedansi (Z) atau
hambatan total.

Ketiga hambatan tersebut (R,XL,XC) dialiri arus (i) yang sama sehingga
diagram fasor arus diletakkan pada t=0. Tegangan pada resistor (VR) berada pada
fasa yang sama dengan arus, tegangan (VL) pada reaktansi induktif (XL) mendahului
arus sejauh 90 º , dan tegangan (VC) pada reaktansi kapasitif (XC) tertinggal oleh arus
sejauh 90 º

9
Lab Pengukuran Dasar

BAB III
METODE PERCOBAAN

A. Alat dan Bahan

Tabel 3.1 Alat dan Bahan Percobaan

No Komponen Jumlah
1 Resistor 100 Ω 1
2 Induktor (1000 mH) 1
3 Kapasitor 0,47 µF 1
4 Audio Frekuensi Generator (AFG) 1
5 Multimeter 3
6 Osiloskop 2 Channel 1

B. Gambar Rangkaian Percobaan


1. Rangkaian RLC Seri
X

L
AC
Y

Gambar 3.1 Rangkaian RLC Seri

10
Lab Pengukuran Dasar

C. Prosedur Percobaan
1. Mengecek alat dan komponen
2. Mencatat nilai R, L dan C, kemudian tentukan nilai Q
3. Membuat rangkaian seperti gambar 3.1
4. Mengatur output tegangan AFG menjadi 8 Vpp dengan output frekuensi
variabel
5. Menghidupkan saklar, dan memulai mengukur nilai Vc, VL, dan VR serta
beda fasa
6. Menghitung nilai arus dan impedansi (ZT) berdasarkan data percobaan
7. Kemudian mencatat pada tabel data sementara

D. Analisa Perhitungan
Dalam analisa perhitungan digunakan beberapa formula.Adapun rumus yang
digunakan adalah, sebagai berikut :
1) Tegangan Kapasitif
VC = I× XC (1)
2) Tegangan Induktif
VL= I× XL (2)
3) Tegangan Resistif
VR= I× XL (3)
4) Arus
𝐸 𝐸
𝐼=𝑍=𝑅 (4)

5) Beda Fasa
𝑋𝐿−𝑋𝐶
𝜑 = 𝑡𝑎𝑛−1 (5)
𝑅

6) Faktor Kualitas RLC seri

𝑃𝑅𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑋𝐿 𝑋𝐶
𝑄=𝑃 = = (6)
𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑅 𝑅

7) Persentasi error
𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛−𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛
𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 (%) = 100% (7)
𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛

11
Lab Pengukuran Dasar

Keterangan :
Q = Faktor Kualitas
XL = Reaktansi Induktif
XC = Reaktansi Kapastif
VL = Tegangan Induktif
VC = Tegangan Kapasitif
R = Resistansi
Z = Impedansi
I = Arus
φ = Beda Fasa

12
Lab Pengukuran Dasar

BAB IV
DATA DAN HASIL PERCOBAAN

A. Data Percobaan

1. Hasil Percobaan RLC Seri


Tabel 4.1 Data hasil percobaan RLC Seri
F V V1 V2 V3 𝜽 I Z
(Hz) (Vpp) (Vpp) (Vpp) (Vpp) (∘) (mApp) (KΩ)

50 8 0,15 0,6 7,5 90 1,5 5,333


100 8 0,3 2 7,5 90 3 2,666
150 8 0,66 9,4 5 77 6,6 1,212
200 8 0,9 14 6,5 48 9 0,888
250 8 0,6 12,5 7 0 6 1,333
300 8 0,5 11 7,5 45 5 1,6
350 8 0,5 10 7,5 60 5 1,6
400 8 0,4 9,5 7,5 72 4 2
500 8 0,3 9 7,5 90 3 2,666
600 8 0,25 8,5 7,5 90 2,5 3,2

13
Lab Pengukuran Dasar

BAB V
PEMBAHASAN

A. Perhitungan secara Teori


1. Perhitungan Teori Percobaan Rangkaian RLC Seri
Pada praktikum kali ini hal pertama yang harus dicari yaitu nilai kapasitif
dan induktif untuk mendapatkan nilai impedansinya, menggunakan
rumus sebagai berikut:

Nilai XC
1
XC = 2πfC
1
= 2 𝑥 3,14 𝑥 50 𝑥 0,47 𝑥 10−6

= 6775,9 Ω

Nilai XL
XL = 2πfL
= 2 x 3,14 x 50 x 1
= 314 Ω

Nilai impedansi
Z = √𝑅 2 + (𝑋𝐿 − 𝑋𝐶 )2

= √1002 + (314 − 6775,9)2


= 6767,81 Ω
= 6,76 k Ω

14
Lab Pengukuran Dasar

Langkah kedua menghitung beda fasa (𝜃) dengan menggunakan rumus


sebagai berikut.
𝑋𝐿 − 𝑋𝐶
𝜃 = 𝑡𝑎𝑛 − 1
𝑅

314−6775,9
= tan-1 100

= tan-1 64,61
= 89,1o

Setelah nilai impedansi dari rangkaian RLC telah didapatkan, maka dapat
diperoleh arus yang mengalir pada rangkain tersebut dengan menggunakan
rumus sebagai berikut.

𝐸
I =𝑍
8
= 6767,81

= 0,00118 App
= 1,1 mApp

15
Lab Pengukuran Dasar

Menghitung tegangan pada kapasitor, inductor dan resistor dapat


digunakan rumus sebagai berikut:

Tegangan pada kapasitor

V = I.XC

= 1,1 x 10-3 x 6775,9

= 7,45 V

Tegangan pada induktor

V = I.XL

= 1,1 x 10-3 x 314

= 0,34 V

Tegangan pada resistor

V = I.R

= 1,1 x 10-3 x 100

= 0,11 V

16
Lab Pengukuran Dasar

Mencari nilai Vr,Vc dan Vl dengan frekuensi yang berbeda dapat dicari
dengan menggunakan rumus yang sama seperti diatas dan hasilnya dapat
dilihat pada table 5.1..

Tabel 5.1 Perhitungan Teori Rangkaian RLC Seri


F V V1 V2 V3 𝜽 I Z
(Hz) (Vpp) (Vpp) (Vpp) (Vpp) (∘) (mApp) (KΩ)

50 8 0,15 0,6 7,5 90 1,5 5,333


100 8 0,3 2 7,5 90 3 2,666
150 8 0,66 9,4 5 77 6,6 1,212
200 8 0,9 14 5 48 9 0,888
250 8 0,6 12,5 6,5 0 6 1,333
300 8 0,5 11 7 45 5 1,6
350 8 0,5 10 7,5 60 5 1,6
400 8 0,4 9,5 7,5 72 4 2
500 8 0,3 9 7,5 90 3 2,666
600 8 0,25 8,5 7,5 90 2,5 3,2

B. Perbandingan Teori dan Praktek


1. Persentase Kesalahan
Mencari persentase kesalahan dapat dilakukan dengan menggunakan
rumus seperti di bawah
𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛−𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛
Error (%) = 100%
𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛

0,11 − 0,14
Error (%) = 100%
0,11

Error (%) = 27,22 %

Persentase error dengan nilai yang lain dapat menggunakan rumus dan
cara yang sama seperti di atas. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel
5.2.

17
Lab Pengukuran Dasar

2. Tabel Perbandingan
a. Percobaan Rangkaian RLC Seri
Tabel 5.2 Perbandingan teori dan praktek percobaan RLC Seri
F V V1 (Vpp) V2 (Vpp) V3 (Vpp) 𝜽(∘) I (mApp) Z (KΩ)
(Hz) (Vpp)
P T % P T % P T % P T % P T % P T %
50 8,0 0,15 7.45 7,38 0,6 0,34 37,04 7,5 0,11 27,2 90 89,1 36,86 1,5 1,1 27,27 5,333 6,76 15,53
100 8,0 0,3 8,13 4,5 2 1,50 34,5 7,5 0,24 33,33 90 87,92 48,87 3 2,4 33,33 2,666 3,32 24,69
150 8,0 0,66 8,80 31,81 9,4 3,67 82 5 0,39 37,5 77 85,05 59,04 6,6 3,9 79,84 1,212 2,04 44,11
200 8,0 0,9 11,96 58,1 14 8.,86 75 5 0,70 14,28 48 77,13 65,43 9 7,06 13,31 0,888 1,13 11,50

250 8,0 0,6 13.55 48,33 12,5 15,2 11,18 6,5 1 64 0 65.03 14,8 6 10 64 1,333 0,79 81
300 8,0 0,5 9,89 14,05 11 17,84 32,7 7 0,87 42,5 45 84.32 22,37 5 8,76 42,9 1,6 75,8
0,91
350 8,0 0,5 5,48 36,86 10 13,46 25,70 7,5 0,56 28,56 60 86.22 7,21 5 5,6 28,5 1,6 41,84
1,41
400 8,0 0,4 2.85 54,7 9,5 8.46 18,20 7,5 0,33 21,21 72 86.56 48 4 3.37 18,69 2 15,25
2.36
500 8,0 0,3 1,99 75,1 9 9,98 0,40 7,5 0,29 0 90 88.04 31,84 3 2,94 2,04 2,666 1,84
2,71
600 8,0 0,25 1,28 83,9 8,5 9,28 0,30 7,5 0,22 0,4 90 88.2 18,36 2,5 2,28 12,28 3,2 14,28
3,50

18
Lab Pengukuran Dasar

C. Analisa Hasil Praktikum


Rangkaian RLC Seri
Berdasarkan hasil percobaan rangkaian ini lebih bersifat induktif dimana
tegangan pada reaktif induktif (VL) lebih besar dibanding tegangan yang jatuh
pada reaktif kapasitif (Vc) selain itu perhitungan secara teori terdapat perbedaan
yang disebabkan oleh beberapa factor. Diantaramya Osiloskop kesalahan
praktikan saat membaca gelombang di osiloskop.

19
Lab Pengukuran Dasar

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Tegangan pada rangkain RLC seri lebih bersifat induktif dimana


tegangan yang jatuh pada induktor lebih besar dibanding tegangan yang
jatuh pada kapasitor,sifat arus pada rangkaian RLC bernilai sama pada
setiap komponen yang ada pada rangkaian dan beda fasa yang ada pada
rangkaian merupakan beda fasa tegangan induktor terhadap tegangan
kapasitor
2. Faktor kualiatas suatu rangkaian RLC, dapat diketahui ketika terjadi
frekuensi resonansi yaitu XL = XC dan pada hasil percobaan tidak terjadi
frekuensi resonansi
3. Frekuensi resonansi pada rangkaian seri, terjadi ketika XL = XC, dan
diperoleh nilai resistansi murni dimana Z = R.

B. Saran
1. Pembimbing lebih memperhatikan lagi semua praktikan saat praktek
berlangsung
2. Pembimbing memberikan pengenalan terhadap komponen yang
diberikan

20
Lab Pengukuran Dasar

DAFTAR PUSTAKA
http://hanool.blogspot.com/2014/01/resonasi-listrik.html
https://blog.ruangguru.com/penjelasan-rangkaian-seri-rlc-pada-arus-bolak-balik
https://docplayer.info/60479057-Bab-i-pendahuluan-1-1-latar-belakang.html
https://elektronika-dasar.web.id/rangkaian-r-l-c-seri/
Jobsheet Laboratorium Pengukuran Dasar.

21

Anda mungkin juga menyukai