DIDIK
FISIKA
MASSA DAN PEGAS
UNTUK SMA
Nama :
Kelas :
Kelompok :
Anggota kelompok :
1.
2.
3.
4.
5.
6. Massa Dan Pegas
Alokasi Waktu: 1 x 45 menit.
Teori Dasar
Pegas adalah salah satu contoh benda elastis. Oleh sifat elastisnya ini, suatu
pegas yang diberi gaya tekan atau gaya regang akan kembali pada keadaan
setimbangnya. Dan ini berlaku hukum Hooke, dimana Hukum Hooke menyatakan
bahwa, “ Gaya yang diberikan oleh pegas adalah sebanding dengan perubahan
panjangnya ketika pegas tersebut diregangkan. Pernyataan ini dirumuskan dengan
persamaan F= -k x.
Berdasarkan persamaan hukum Hooke diatas, pertambahan panjang (x) suatu
benda bergantung pada besarnya gaya yang diberikan (F), materi penyusun, dan
dimensi benda (dinyatakan dalam konstanta k). Konstanta pegas dari setiap pegas
berbeda-beda yang disebabkan oleh berbagai faktor. Yang pertama adalah luas
permukaan pegas. Semakin besar luas permukaan suatu pegas maka akan semakin
besar pula nilai tetapannya., begitu pula sebaliknya. Yang kedua adalah suhu, semakin
tinggi suhu yang diterima oleh suatu pegas maka akan semakin kecil nilai tetapannya,
begitu pun sebaliknya. Saat suhu tinggi, partikel-partikel penyusun pegas mendapat
energi dari luar sehingga memberikan energi pula kepada partikel penyusun pegas
untuk bergerak sehingga ikatan antar partikel merenggang. Yang ketiga adalah
diameter pegas, semakin besar diameter yang dimiliki suatu pegas maka akan
semakin kecil nilai tetapannya., begitupun sebaliknya. Dan yang terakhir adalah
jumlah lilitan pegas, semakin banyak jumlah lilitan pegas maka akan semakin besar
nilai tetapannya, begitu pula sebaliknya. Hal-hal tersebutlah yang menyebabkan nilai
tetapan pegas tidak sama, tergantung pada kondisi yang dialami oleh setiap pegas
masing-masing.
Periode adalah waktu yg diperlukan untuk melakukan satu kali gerak bolak-balik.
Frekuensi adalah banyaknya getaran yang dilakukan dalam waktu 1 detik.
Langkah-langkah Percobaan
1. Hidupkan laptop dan jalankan Program simulasi Phet dan pilih topik Massa
dan Pegas (Masses and Spring).
2. Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang akurat, ubah settingan menu
tampilan seperti berikut:
friction : none (gaya gesek tidak diperhitungkan/ diabaikan)
klik real time
klik Earth
3. Ukurlah panjang pegas mula-mula (sebelum) diberi beban), catat nilai ini
sebagai l0.
Seperti tampilan gambar di bawah ini
4. Gantungkan beban satu persatu untuk massa 50 gram dan 100 gram pada
ujung pegas, hingga pegas bergetar kemudian hitung waktu yang diperlukan
untuk 5 kali getaran, dengan stopwatch yang tersedia. Dan ukurlah panjang
pegas saat diam (posisi setimbang) dan catat sebagai l. Seperti tampilan
gambar di bawah ini
5. Lakukan pengukuran panjang (l) dan waktu (t) untuk berbagai variasi massa
m serta hitunglah konstanta pegas, periode dan frekuensi yang telah disajikan
data pada tabel di bawah ini
a. Mencari pegas secara statis (diam)
No Massa Beban (kg) Δx (perubahan panjang) Konstanta Pegas
1 50 g
2 100 g
6. Ulangi langkah 4) dan 5) pada massa 50, 100 dan 250, dengan getaran yang
diberikan adalah 5 dan 10 dan catat kedalam tabel.
Pertanyaan Akhir
1. Jelaskan pertambahan panjang jika massa benda diberikan berbeda-beda?
2. Jelaskan hubungan antara massa pada pegas dengan periode getarannya?
3. Jelaskan hubungan antara massa pada pegas dengan frekuensi getarannya?
4. Jelaskan konstanta suatu pegas dengan dipengaruhi oleh massa benda yang
diberikan?
5. Berdasarkan data masing-masing tabel, buatlah grafik yang menyatakan
hubungan antara massa beban dengan periode getarannya ?
Daftar Pustaka
Giancoli, Douglas C. Fisika Jilid I. Jakarta: Erlangga
Halliday, David. 1997. Fisika Dasar. Jakarta: Erlangga
Mikrajuddin. 2008. Fisika Mekanika Klasik. Jakarta: Esis
Tipler, paul A.1998. Fisika Untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Erlangga
Jawaban
1. Data Pengamatan
a. Mencari pegas secara statis (diam)
No Massa Beban (kg) Δx (perubahan panjang) Konstanta Pegas
1 0,05 kg 0,06 m 8,33
2 0,1 kg 0,09 m 11,11
1 … 75 75 50 75 275 68,75 C
Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 =
400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
4 ... 100
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 = 62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
- Penilaian Teman Sebaya
Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya sendiri. Sama
halnya dengan penilaian hendaknya guru telah menjelaskan maksud dan tujuan penilaian,
membuat kriteria penilaian, dan juga menentukan format penilaiannya. Berikut Contoh format
penilaian teman sebaya :
5 ... 50
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan untuk
pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100 = 90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
b. Pengetahuan
- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda (Lihat lampiran)
- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
Praktek Monolog atau Dialog
Penilaian Aspek Percakapan
N Skala Jumlah Skor Kode
Aspek yang Dinilai
o 25 50 75 100 Skor Sikap Nilai
1 Intonasi
2 Pelafalan
3 Kelancaran
4 Ekspresi
5 Penampilan
6 Gestur
c. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian
keterampilan berbicara sebagai berikut:
Instrumen Penilaian
Sangat Kurang Tidak
Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(75)
(100) (50) (25)
4 Pelafalan
Kriteria penilaian (skor)
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor maksimal
dikali skor ideal (100)
Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik