LEMBAR PENILAIAN
1. Praktikan:
Persetujuan
No Nama NIM
(TandaTangan)
1 Rully Aulia 321 15 039
2 Fadel Muhammad 321 15 040
3 Mursalim Burhan 321 15 041
2. Catatan:
3. Penilaian:
Skor : LaporanDiperiksa,
( Ashar AR.ST )
Tgl ACC :
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 3.1 Alat dan Bahan Percobaan 4
Table 4.1 Percobaan RLC Seri 8
Table 4.2 Percobaan RLC Paralel 8
Table 5.1 Perhitungan RLC Seri 12
Table 5.2 Perhitungan RLC Paralel 16
Table 5.3 Perbandingan Teori, Praktek dan Persentase Kesalahan 23
RLC Seri
Table 5.4 Perbandingan Teori, Praktek dan Persentase Kesalahan 24
RLC Paralel
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 3.1 RangkaianRLC Seri 5
Gambar 3.2 RangkaianRLC Paralel 5
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada masa sekarang yang dimana listrik berkembang sangat pesat.Sudah banyak alat
alat elektronik yang dapat membantu manusia untuk lebih mengembangkan hal dalam
bidang kelistrikan. Adapun rangkaian RLC yang terbagi atas rangkaian RLC seri dan
paralel.
Pada suatu rangkaian LC seri, beda fasa tegangan induktor terhadap kapasitor adalah
1800. Tegangannya sama seolah-olah dihubung singkat. Dengan demikian jika RLC seri
diberi tegangan bolak balik dengan frekuensi resonansinya, arus akan sefasa dengan
tegangannya. Pada rangkaian RLC paralel juga memiliki resonansi rangkaian RLC
paralel, tetapi akan berbeda dengan rangkaian RLC seri. Untuk mengetahui lebih lanjut
maka dilakukan percobaan untuk mendapatkan frekuensi resonansi dari rangkaian RLC
seri maupun paralel.
A. Tujuan
Adapun tujuan dalam praktikum ini adalah :
1. Menggambar grafik hubungan arus dengan frekuensi RLC seri dan hubungan arus
dengan frekuensi RLC paralel.
2. Menggambar grafik hubungan impedansi dengan frekuensi rangkaian RLC dan
hubungan impedansi dengan frekuensi rangkaian RLC paralel.
3. Menggambar grafik hubungan beda fasa arus tegangan dengan frekuensi rangkaian
RLC dan hubungan beda fasa arus tegangan dengan frekuensi rangkaian RLC
paralel.
4. Menentukan frekuensi resonansi rangkaian RLC dan frekuensi resonansi rangkaian
RLC paralel.
BAB II
TEORI DASAR
Dalam percobaan ini tegangan masukan (pada rangkaian RLC parallel) supaya
dijaga konstan, dengan mengamatinya pada osiloskop. Untuk pengukuran beda
phasa antara tegangan dan arus, tegangan pada Rv digunakan untuk memberikan
informasi mengenai arus yang mengalir pada rangkaian. Pengukuran sudut phasa
dapat dilakukan denggunakan gambar lissajous.
Resonansi paralel terjadi bila suseptansi induktansi pada suatu cabangsama
dengan suseptansi kapasitif pada cabang lainnya, B = Bc. RLC yangdihubungkan
paralel pada generator ac. Arus total I dari generator terbagimenjadi tiga arus, arus
Ir dalam tahanan, arus Ic dalam kapasitor, Il dalaminduktor. Tegangan sesaat V
sama untuk semua elemen ini. Arus dalam tahansefase dengan tegangan dan
memiliki amplitudo VIR. Karena beda teganganpada induktor mendahului arus
dalam induktor sebesar 90 dan memilikiamplitudo V/Xl.Pada saat resonansi,
frekuensi generator w sama dengan frekuensi alamiw = 1/ LC dan reaktansi induktif
dan kapasitif sama. Arus menyeluruh persissama dengan arus dalam keadaan tunak
untuk resonansi parallel
BAB III
METODE PERCOBAAN
2 Resistor 1 kΩ 1 Buah
3 Induktor ( ballast TL 20 W
dan 40 W ) 2 Buah
L
AC
Y
2. RangkaianRLC Paralel
C. Prosedur Percobaan
Mengambil alat pada teknisi Mengecek alat dan bahan Memulai Percobaan
Membuat rangkaian
Hitunglah I dan Z untuk masing-masing seperti diagram. Mengukur dan mencatat
untuk masing-masing pengukuran Melakukan pengukuran masing-masing nilai R,L,
(Rumus : I = Vr/R, Z = V/I) untuk mengisi Tabel dan C. Dan menetukan Q.
Pengamatan .
Menggambarkan grafik
Menggambarkan grafik Menggambarkan grafik hubungan antara sudut beda fasa
hubungan antara arus I dan hubungan antara impedansi Z dan frekuensi f.
frekuensi f. dan frekuensi f.
D. Analisa Perhitungan
1) Reaktansi Induktif
XL = 2πf L (1)
2) Reaktansi Kapasitif
𝟏
XC = ( 𝟐𝝅𝒇𝑪 ) (2)
3) Impedansi
Z = √𝑹𝟐 + (𝑿𝑪 − 𝑿𝑳)𝟐 (3)
4) Arus
𝑬 𝑬
𝑰=𝒁 =𝑹 (4)
𝑻
5) Beda Fasa
𝑹𝟏
𝑽𝟏 = 𝑹 𝑬 (5)
𝟏 +𝑹𝟐
6) Faktor Kualitas
𝑷𝑹𝒆𝒂𝒌𝒔𝒊 𝑿𝑳 𝑿𝑪
𝑸=𝑷 = = (6)
𝑹𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂 𝑹 𝑹
7) Persentasi error
𝑷𝒆𝒓𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈𝒂𝒏−𝑷𝒆𝒏𝒈𝒖𝒌𝒖𝒓𝒂𝒏
𝑬𝒓𝒓𝒐𝒓 (%) = 𝟏𝟎𝟎% (7)
𝑷𝒆𝒓𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈𝒂𝒏
BAB IV
BAB V
PEMBAHASAN
A. Perhitungan Teori
1. Perhitungan RLC Seri
- Perhitungan Frekuensi Resonansi
1
𝑓𝑟 =
2𝜋√𝐿𝐶
1
=
2𝜋√1,08. 10−6
1
=
6.5312. 10−3
= 153,11 Hz
Untuk Frekuensi 50 Hz
- Perhitungan Reaktansi Kapasitif
Dengan menggunakan formula (2) maka reaktansi kapastif yang mem-
iliki frekuensi 50 Hz, dan kapasitor 0.47.10-6 F dapat diselesaikan
dengan cara seperti berikut:
1
XC =
2𝜋𝑓𝐶
1
=
2 𝑥 3,14 𝑥 50 𝑥 0,47 𝑥 10−6
= 6776 Ω
XL = 2πfL
= 2 x 3,14 x 50 x 1.077
= 338,2 Ω
- Perhitungan Impedansi
Dengan menggunakan formula (4) maka unruk mencari impedansi yang
memiliki hambatan 100 Ω, XC = 6776, dan XL = 338,2 dapat diselesaikan
dengan cara :
Z = √𝑅 2 + (𝑋𝐶 − 𝑋𝐿)2
= 6438,6 Ω
= 6,4 KΩ
- Perhitungan Arus
Untuk menghitung arus suatu rangkaian yang memiliki tegangan 8 V, dan
impedansi 6438,6, maka digunakan forula (5). Sehingga hasilnya dapat
dilihat pada rumus dan penyelesaiaanya berikut ini:
𝑉
I=
𝑍
8
=
6438,6
= 0,00093 A
= 1,2 mA
𝑋𝐿 𝑋𝑐
𝑄= =
𝑅 𝑅
1515.9
=
100
= 15.16
- Perhitungan tegangan
Untuk menghitung tegangan VR,Vc dan VL yang memiliki Xc =6776 Ω
, XL =338,2 Ω dan R = 100 Ω , maka digunaka rumus dan cara seperti
berikut, sehingga hasilnya dapat dicari dengan cara :
VR = I x R
= 1.2 x 100
= 120 V
Vc = I x Xc
= 1.2 x 6776
= 8131.2 V
VL = I x X L
= 1.2 x 338.2
= 405.84
𝑋𝐿 −𝑋𝐶
Θ = tan-1
𝑅
338,4−6775,9
= tan-1
100
= tan-1 0,646
= 89,1o
Untuk percobaan pada frekuensi lainnya dapat digunakan rumus atau cara
yang sama seperti di atas sehingga hasilnya dapat dilihat pada table di
bawah ini :
100 8 0,1 11,2 6 2,3 0,03 0,3 14,4 87,9 6 3,3 2 2,7
150 8 0,04 16,3 6 7,4 0,06 0,7 24 85,4 3 7,2 2,5 1,2
250 8 0,02 34,3 6 43,1 0,015 2,5 108 73,6 1,5 25,3 4 0,4
300 8 0,01 11,2 6 20,1 0,015 0,9 32,7 83,7 1,5 8,8 4 0,9
153,1 15,16
350 8 0,02 6,2 6 15,2 0,0125 0,6 65,4 85,9 1,25 6,3 4,8 1,4
400 8 0,02 4,1 6 13,1 0,0125 0,5 55,4 86,9 1,25 4,8 4,8 1,8
500 8 0,01 2,2 6 11,2 0,0125 0,3 67,5 87,8 1,25 3,3 4,8 2,7
8
600 8 0,00 1,4 6 10,4 0,01 0,3 63,5 88,3 1 2,6 6 3,5
5
800 8 0,00 0,7 6 9,8 0,009 0,2 45 88,9 0,9 1,7 6,7 5
3
θ
(XL- θ (deg) θ (deg) θ (deg)
F (Hz) Xc XL XL - Xc ZT XC)/R
(degree)
for VL for VC for VR
for I
50 6772.6 339.3 -6433.3 6434.0 -64.3 179.11 179.11 -0.89 89
100 3386.3 678.6 -2707.7 2709.5 -27.1 177.88 177.88 -2.12 88
150 2257.5 1017.9 -1239.6 1243.7 -12.4 175.39 175.39 -4.61 85
200 1693.1 1357.2 -336.0 350.5 -3.4 163.42 163.42 -16.58 73
250 1354.5 1696.5 341.9 356.3 3.4 -74 16.30 -163.70 -74
300 1128.8 2035.8 907.0 912.5 9.1 -84 6.29 -173.71 -84
350 967.5 2375.0 1407.5 1411.1 14.1 -86 4.06 -175.94 -86
400 846.6 2714.3 1867.8 1870.4 18.7 -87 3.06 -176.94 -87
500 677.3 3392.9 2715.7 2717.5 27.2 -88 2.11 -177.89 -88
600 564.4 4071.5 3507.1 3508.6 35.1 -88 1.63 - 178.37 -89
800 423.3 5428.7 5005.4 5006.4 50.1 -89 1.14 -178.86 -89
1
𝑓𝑟 =
2𝜋√𝐿𝐶
1
=
2𝜋√1,08. 10−6
1
=
6.5312. 10−3
= 153,11 Hz
Untuk Frekuensi 50 Hz
- Perhitungan tegangan
untuk menghitung tegangan pada rangkaian RLC parallel yang memiliki
arus sebesar 1.75 A dan hambatan 1000 Ω maka digunakan rumus dan
cara seperti berikut :
𝐼
VRv =
𝑅
1,75
= 1000 𝑥 10
= 0,18
- Perhitungan Reaktansi Kapasitif
Dengan menggunakan formula (2) maka reaktansi kapastif yang mem-
iliki frekuensi 50 Hz, dan kapasitor 0.47.10-6 F dapat diselesaikan
dengan cara seperti berikut:
1
XC =
2𝜋𝑓𝐶
1
=
2 𝑥 3,14 𝑥 50 𝑥 0,47 𝑥 10−6
= 6776 Ω
XL = 2πfL
= 2 x 3,14 x 50 x 1.077
= 338,2 Ω
- Perhitungan Impedansi
Dengan menggunakan formula (4) maka unruk mencari impedansi yang
memiliki hambatan 100 Ω, XC = 6776, dan XL = 338,2 dapat diselesaikan
dengan cara :
1
Z = + Rv
1
√ 2 +(𝑋𝐿 −𝑋𝐶 )2
𝑅
1
= + 10
1
√ +(338,2−6775,9)2
10002
= 335,4 Ω
- Perhitungan Arus
Untuk menghitung arus suatu rangkaian yang memiliki tegangan 8 V, dan
impedansi 6438,6, maka digunakan forula (5). Sehingga hasilnya dapat
dilihat pada rumus dan penyelesaiaanya berikut ini:
𝑉
I=
𝑍
6
=
6438,6
= 0,00093 A
= 0,93 mA
𝑋𝐿 𝑋𝑐
𝑄= =
𝑅 𝑅
1515,87
=
100
= 15.16
𝑋𝐿 −𝑋𝐶
Θ = tan-1
𝑅
338,4−6775,9
= tan-1
100
= tan-1 0,646
= 89,1o
B. Grafik Hubungan Frekuensi, Arus, Impedansi, Factor Kualitas dan Beda fasa
I
30
25
20
15
10
0 f
50 100 150 200 250 300 350 400 500 600 800
Z7
6
3
Z-f
2
0
f
50 100 150 200 250 300 350 400 500 600 800
F-VL
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
50 100 150 200 250 300 350 400 500 600 800
𝜑
100
- 90 Grafik RLC Paralel
80
70
60
50
40
30
20
10
0 f
50 100 150 200 250 300 350 400 500 600 800
Z
1.2
0.8
0.6
0.4
0.2
0 f
50 100 150 200 250 300 350 400 500 600
20I
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
f
50 100 150 200 250 300 350 400 500 600
V
0.18
0.16
0.14
0.12
0.1
0.08
0.06
0.04
0.02
0 f
50 100 150 200 250 300 350 400 500 600
𝜑
80
- Grafik RLC Paralel
70
60
50
40
30
20
10
0 f
50 100 150 200 250 300 350 400 500 600
Untuk persentase kesalahan pada percobaan selanjutnya dapat digunakan cara dan ru-
mus seperti di atas, sehingga hasilnya dapat dilihat pada table berikut ini :
Table 5.3 Perbandingan Teori, Praktek dan Persentase Kesalahan RLC Seri
Table 5.4 Perbandingan Teori, Praktek dan Persentase Kesalahan RLC Paralel
𝜑(°)
VRV(Vpp) I (mApp) Z (KΩ)
V Er- Fr Q
F (Hz) Prak- Er-
(Vpp) Error Teori ror Prak- Error (Hz) (Q)
Praktek Teori tek Praktek Teori ror Teori
(%) (%) tek (%)
(%)
50 6 13 17 7,5 45 70,4 36 13 17,3 13 0,46 0,34 -3,4
100 6 6 9 3,3 36 49,7 27 6 9,2 34 1 0,68 -4,7
150 6 6,5 7 0,7 45 28,4 -58 6,5 6,8 O,4 0,92 0,87 -0,5
200 6 6,5 6 -0,8 11,25 8,4 -30,3 6,5 6,1 -0,6 0,92 0,99 0,7
250 6 7 6 -1,6 25,7 21,5 -19 7 6,4 -0,9 0,86 0,99 1,3
153.11 15.16
300 6 8 7 -1,4 49 31,5 -55,5 8 7,1 1,2 0,75 0,93 1,9
350 6 9 8 -1,25 72 39,1 -84,1 9 7,7 -1,6 0,67 0,85 2,1
400 6 9 9 0 54 49,7 -0,8 9 9,3 0,3 0,67 0,78 1,4
500 6 11 11 0 128 56,7 -125,7 11 10,9 0,09 0,54 0,65 1,7
600 6 13 14 0,7 120 65,3 -83,7 13 14,8 1,2 0,46 0,55 1,6
RLC Seri
Berdasarkan hasil percobaan diperoleh hasil dari V1 (Vpp) dengan perbandingan
teori dan praktek dengan presentasi error terbesar dan terkecil, yaitu 99.9 dan 96,
sedangkan V2 (Vpp) dengan perbandingan teori dan praktek dengan presentasi error
terbesar dan terkecil, yaitu 86 dan -16. Dan V3 (Vpp) dengan perbandingan teori
dan praktek dengan presentasi error terbesar dan terkecil, yaitu 25.5 dan -9.
Sedangkan hasil perbandingan teori dan praktek dengan presentase error terbesar
dan terkecil dari Sudut 𝜑, Arus I, Impedansi Z, yaitu sudut 𝜑 83.6 dan -1, Arus 94
dan -8, dan impedansi Z 95 dan -90. Dengan Frekuensi 153.1 dan presentase error
dari faktor kualitas Q dengan nilai 15.16.
RLC Paralel
Berdasarkan hasil percobaan diperoleh hasil dari VRV (Vpp) dengan perbandingan
teori dan praktek dengan presentasi error terbesar dan terkecil, yaitu 7.5 dan -1.25.
Sedangkan hasil perbandingan teori dan praktek dengan presentase error terbesar
dan terkecil dari Sudut 𝜑, Arus I, Impedansi Z, yaitu sudut 𝜑 36 dan -125, Arus 34
dan -1,6, dan impedansi Z 2.1 dan -3.4. Dengan Frekuensi 153.1 dan presentase
error dari faktor kualitas Q dengan nilai 15.16
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum, dapat disimpulkan bahwa
1. Dapat merangkaian rangkaian RLC seri ataupun paralel, dan mempelajari sifat
dari arus, tegangan dan beda phasa dari rangkaian tersebut, yang berdasarkan pada
nilai frekuensinya.
2. Dapat mengetahui factor kualitas (Q) dari rangkaian RLC seri yang berdasarkan
pada nilai R, L dan C-nya.
3. Dapat menentukan frekuensi resonansinya, frekuensi resonansi adalah 2 frekuensi
dimana tidak ada beda phasa antara frekuesni yang satu dengan frekuensi yang
lainnya.
4. Pada rangkaian RLC Paralel seluruh frekuensi menghasilkan resonansi, besar kecil
suatu frekuensi hanya mempengaruhi lebah sinusoida tidak menggeser /
membentuk beda phasa antar frekuensi seperti pada rangkaian RLC Seri.
B. Saran
1. Dalam melakukan praktikum, hendaknya selalu berhati-hati karena alat dan bahan
yang digunakan mudah rusak, disamping itu alat dan bahan juga sangat
membahayakan bagi kesehatan atau kehidupan.
2. Pada saat praktikum, praktikan mengharapkan adanya pembagian pembimbing di
setiap meja secara merata karena apabila kekurangan pembimbing praktikan akan
merasa bingung dan tidak tau akan melakukan apa.
3. Saat melakukan praktikum praktikan harus selalu menggunnakan peralatan K3
demi keselamatan dalam bekerja.
4. Selalu mengikuti arahan dan petunjuk dari guru pembimbing demi tercapainya
hasil praktikum yang maksimal.
5. Praktikan juga sangat mengharapkan adanya kritikan yang sifatnya membangun
pada laporan ini agar kedepannya praktikan dapat membuat laporan yang lebih
baik.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN