Oleh
Alat dan bahan yang digunakan selama kegiatan praktikum ini antara lain:
1. Sumber listrik (power supply)
2. Laptop/pc
3. Handphone/hp
4. Alat tulis
5. Kuota cukup
6. Aplikasi Google Zoom
2.2 Metode
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan, seperti kuota cukup, sumber
listrik terpasang dengan baik, laptop/pc, handphone/hp, alat tulis dan aplikasi
zoom;
2. Masuk ke zoom yang telah dishare/telah disediakan oleh pihak asisten dosen
3. Pembukaan praktikum yang disampaikan oleh asisten dosen;
4. Pengisian absen yang telah di share/dibagikan oleh pihak asisten dosen;
5. Asisten dosen menjelaskan tentang peralatan yang terdapat di ruang
laboratorium kimia dasar;
6. Menonton video tentang nama-nama peralatan dan fungsi dari peralatan yang
terdapat pada laboratorium kimia;
7. Mencatat semua hal penting yang terdapat di video tersebut;
8. Asisten dosen memberi tugas mengerjakan laporan praktikum kimia dasar
tentang pengenalan peralatan yang terdapat di laboratorium kimia;
9. Sesi tanya jawab tentang “Pengenalan Peralatan Dasar Laboratorium”;
10. Mengisi postest yang diberikan oleh asisten dosen.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Peralatan yang terdapat di laboratorium kimia dasar dapat dilihat pada tabel
berikut.
No Gambar Keterangan
Tabung reaksi
Gelas ukur
Labu Erlenmyer,
Labu ukur
Corong
Pipet ukur
Pipet Volumetrik
Mikropipet
Botol semprot
Batang pengaduk
Neraca analitik
Seperangkat buret
Cawan porselen
Pembakar bunsen
2. Tabung Reaksi
Berfungsi sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia dan untuk
melakukan reaksi kimia dalam skala kecil.
Tabung reaksi terbuat dari plastik maupun kaca yang tahan akan perubahan
temperatur maupun tahan dari segala reaksi kimia.
Cara penggunaan yaitu pertama, dipanaskan terlebih dahulu tabung
reaksi tersebut ke dalam gelas kimia yang sudah diisi air dan
kemudian menggunakan kompor atau heater pembakar spiritus untuk proses
pemanasan. Cara yang kedua agar selalu memegang tabung
reaksi dengan menggunakan jepit oleh penjepit tabung.
3. Gelas Ukur
Berfungsi untuk mengukur volume suatu larutan 100 ml & 200ml.
Gelas ukur biasanya terbuat dari polimetilpentena, karena resistansi kimia
yang sangat baik atau polimetilpentena karena ransparansinya, membuat
gelas ukur lebih terang dan tidak mudah retak dibandingkan kaca.
Cara penggunaan yaitu, Gelas ukur diletakkan pada daerah yang datar dan
meniskus diletakkan sejajar dengan mata, lalu tuang cairan atau zat yang
akan diukur volume sampai angka yang telah ditentukan atau dibutuhkan.
4. Labu Erlenmyer
Berfungsi sebagai tempat menampung bahan kimia untuk sementara, tempat
menghomogenkan larutan atau media, dan juga sebagai tempat untuk titrasi.
Labu Erlenmeyer biasa terbuat dari kaca borossilikat sehingga erlenmeyer
dapat dipanaskan dengan api atau autoclave. Labu erlenmeyer biasa
berukuran 50, 125, 250, 500, 1000 ml.
Cara menggunakan Erlenmeyer yaitu pertama, pegang leher erlenmeyer,
masukkan larutan yang akan di encerkan atau titrasi, kemudian guncangkan
dengan perlahan dan hati-hati sambil dilihat perubahan warna.
5. Gelas Beaker
Berfungsi untuk mencampur, mengukur alat ukur volume, mengaduk dan
memanaskan larutan.
Gelas beaker biasa terbuat dari kaca borossilikat sehingga gelas beaker
dapat dipanaskan dengan api atau autoclave. Gelas beaker berukuran 5ml
bahkan sampai 1000ml.
Cara menggunakan gelas breaker, yaitu gelas ukur dipegang dengan tangan
dan ibu jari menuju batas volume yang di kehendaki. Lalu Gelas ukur
diangkat sehingga batas volume setinggi mata dan cairan dituangkan sampai
batas volume.
6. Labu Ukur
berfungsi untuk mengukur volume bahan kimia cair dengan ketelitian
rendah.
Labu ukur biasanya terbuat dari gelas atau plastic,hal ini ditujukan agar isi
dalam labu ukur dapat terlihat (transparent). Labu ukur memiliki bermacam
volume dari yang paling kecil 1ml sampai dengan yang terbesar 1000ml.
Cara pengguanaan labu ukur yaitu pertama, dalam suatu pengenceran atau
pembuatan larutan, maka harus ditimbang dan dimasukkan zat terlarut yang
telah tercampur dengan sedikit aquades. Kedua, masukkan kedalam labu
ukur dan ditambahkan aquades hingga tanda batas. Kemudian terakhir,
gojok labu ukur dengan posisi labu ukur telah ditutup.
7. Corong
Berfungsi sebagai alat bantu untuk memindah /memasukkan larutan ke
wadah/tempat yang mempunyaai dimensi pemasukkan sampel bahan kecil.
Corong terbuat dari plastik maupun kaca yang tahan akan perubahan
temperatur maupun tahan dari segala reaksi kimia.
Cara penggunaan corong cukup dengan mengambil corong sesuai ukuruan
wadah yang digunakan agar air tidak melimpah. Kemudian tuangkan larutan
dengan hati-hati kemudian angkat corong perlahan.
8. Pipet Ukur
Berfungsi untuk mengambil larutan dan mengukur volume larutan pada
berbagai skala/ukuran dengan ketelitian tinggi.
Pipet ukur terbuat dari bahan gelas (kaca) yang tahan akan perubahan
temperatur maupun tahan dari segala reaksi kimia dan dilengkapi dengan
ukuran dalam mililiter (ml).
Cara menggunakan pipet ukur yaitu, pertama siapkan pipet ukur dan rubble
buld, kemudian pasangkan rubble buld pada pipet ukur. Kedua, tekan rubble
buld dan Arahkan ujung pipet ke cairan atau larutan yang ingin
dipindahkan, kemudain lepaskan tekanan pada rubble buld, secara otomatis
cairan atau larutan akan masuk ke dalam badan pipet ukur. Ketiga, setelah
volume cairan atau larutan seudah sesuai dengan keinginan, maka
pindahkanlah cairan atau larutan tersebut ke dalam wadah yang sudah
disiapkan.
9. Pipet Volumetrik
Berfungsi untuk mengambil bahan dan mengukur volume larutan hanya satu
skala ukuran dengan ketelitian tinggi (ketelitian lebih tinggi dibanding pipet
ukur).
Pipet volumetrik terbuat dari bahan gelas atau kaca dan transparan.
Umumnya memiliki satuan ukur milimeter atau ml.
Cara menggunakan pipet volumetrik yaitu, pertama siapkan pipet ukur dan
rubble buld, kemudian pasangkan rubble buld pada pipet ukur. Kedua, tekan
rubble buld dan Arahkan ujung pipet ke cairan atau larutan yang ingin
dipindahkan, kemudian lepaskan tekanan pada rubble buld, secara otomatis
cairan atau larutan akan masuk ke dalam badan pipet ukur. Ketiga, setelah
volume cairan atau larutan sudah sesuai dengan keinginan, maka pindahkan
cairan atau larutan tersebut ke dalam wadah yang sudah disiapkan.
11. Mikropipet
Berfungsi untuk mengambil bahan dan mengukur volume larutan hanya satu
skala ukuran dengan ketelitian tinggi (ketelitian lebih tinggi dibanding pipet
ukur dan pipet volumetrik).
Mikropipet mempunyai beberapa bagian penting diantaranya:
a) Tombol penekan (plunger button), berfungsi untuk menarik larutan atau
cairan ke dalam Tip.
b) Tombol pengaturan volume, berfungsi untuk mengatur jumlah volume
larutan yang hendak diambil.
c) Tombol Tip ejektor (tip ejector button), berfungsi untuk melepaskan Tip
setelah selesai digunakan.
d) Skala volume, bagian yang menunjukkan angka/ volume pengambilan
cairan sesuai keinginan.
e) Ujung batang (shaft) Mikropipet, adalah tempat untuk memasang Tip.
Tip (bagian terpisah Mikropipet), berfungsi untuk menampung larutan
atau cairan yang dipipet.
Cara menggunakan mikropipet yaitu
a) Atur volume mikropipet dengan memutar/menekan tombol volume
navigasi sesuai dengan yang dibutuhkan.
b) Pasang Tip mikropipet sesuai dengan kebutuhan.
c) Peganglah mikropipet dengan kondisi tangan yang nyaman.
d) Arahkan ujung tip ke cairan atau larutan yang ingin dipindahkan.
e) Lepaskan tekanan pada mikropipet secara perlahan, secara otomatis
cairan atau larutan akan masuk ke dalam tip.
f) Setelah volume cairan atau larutan sudah sesuai dengan keinginan, maka
pindahkan cairan atau larutan tersebut ke dalam wadah yang sudah
disiapkan.
Tabung reaksi
Gelas ukur
Labu Erlenmyer,
Labu ukur
Corong
Pipet ukur
Pipet Volumetrik
Botol semprot
Batang pengaduk
Neraca analitik
Magnet stirer
Cawan porselen
Pembakar bunsen
19)
Berfungsi untuk menghasilkan nyala api
Raharjo. 2017. Pengelolaan Alat Bahan dan Laboratorium Kimia. Jurnal Kimia
Sains dan Aplikasi. 20(2):99-104.