Anda di halaman 1dari 14

BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar belakang

Laboratorium (disingkat lab) adalah tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran ataupun pelatihan
ilmiah dilakukan. Laboratorium biasanya dibuat untuk memungkinkan dilakukannya kegiatan-kegiatan
tersebut secara terkendali. Laboratorium ilmiah biasanya dibedakan menurut disiplin ilmunya, misalnya
laboratorium biologi, laboratorium fisika, laboratorium kimia, laboratorium biokimia, laboratorium
komputer, dan laboratorium bahasa. Selain itu, peralatan yang ada di dalam Laboratorium juga dapat
mengakibatkan bahaya yang tak jarang berisiko tinggi bagi Praktikan yang sedang melakukan praktikum
jika tidak mengetahui cara dan prosedur penggunaan alat yang akan digunakan.

Alat adalah suatu benda yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu. Hal yang harus diperhatikan adalah
kebersihan dari alat yang digunakan. Kebersihan dari alat dapat menunjang hasil pratikum. Apabila alat
yang digunakan tersebut tidak bersih, maka akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Contohnya jika
pada alat-alat tersebut masih tersisa zat-zat kimia, maka zat tersebut dapat saja bereaksi dengan zat yang
kita gunakan sesudahnya dan dapat mengakibatkan kegagalan dalam pratikum.

Kesalahan dalam penggunaan alat dan bahan dapat menimbulkan hasil yang didapat tidak akurat. Oleh
karena itu, pemahaman fungsi dan cara kerja peralatan serta bahan harus mutlak dikuasai oleh praktikan
sebelum melakukan praktikum di laboratorium. Bukan hal yang mustahil bila terjadi kecelakaan di dalam
laboratorium karena kesalahan dalam pemakaian dan penggunaan alat-alat dan bahan yang dilakukan
dalam suatu pratikum yang berhubungan dengan bahan kimia berbahaya, disamping itu, pemilihan jenis
alat yang akan digunakan dalam penelitian disesuaikan dengan tujuan penelitian. Agar penelitian
berjalan lancar.

Oleh karena itu, mengenal alat-alat laboratorium dan juga memahami fungsi dan cara penggunaannya
sangat penting dalam proses kegiatan di dalam laboratorium. Ada pengenalan ala-'alat laboratorium juga
dapat mengetahui teknik-teknik dasar sehingga pada saat praktek dapat bekerja sesuai prosedur yang
benar dan sejalan dengan tujuan praktikum.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 apa pengertian alat volumetrik?


1.2.2 apa saja jenis alat volumetrik?
1.2.3 Bagaimana prinsip kerja, kegunaan, pengoperasian dan pemeliharaan alat-alat volumetrik?

1.3 Tujuan

1.3.1 mengetahui apa pengertian alat volumetrik


1.3.2 mengetahui apa saja jenis alat volumetrik
1.3.3 mengetahui prinsip kerja, kegunaan, pengoperasian dan pemeliharaan alat-alat volumetrik
Bab II

Pembahasan

2.1 Pengertian alat volumetrik

Alat – alat volumentik adalah alat – alat yang berhubungan memiliki fungsi untuk melakukan pengukuran
volume gas atau larutan, umumnya alat ini termasuk dalam kategori glassware atau berbentuk gelas dan
berbahan kaca/plastik.

2.2 Jenis alat volumetrik

2.2.1 Tabung Erlenmeyer/ Labu Erlenmeyer

A. Pengertian

Tabung Erlenmeyer berbentuk gelas yang pada diameternya semakin ke atas semakin kecil dengan skala
sepanjang dindingnya. Ukurannya mulai dari 10 mL sampai 2L.

B. Prinsip Kerja

Prinsip kerja labu erlenmeyer dengantutup asah digunakan untuk pencampuran reaksi dengan pengocok
kan kuatsedangkan labu erlenmeyer tanpa tutup asah biasanya digunakan untukmencampurkan reaksi d
engan kecepatan lemah.

C. Kegunaan/fungsi

-Mengukur dan mencampur bahan-bahan analisa,

-Menampung larutan, bahan padat ataupun cairan,

-Meracik dan melarutkan bahan-bahan komposisi media,

-Tempat kultivasi mikroba dalam kultur cair,


-Tempat untuk melakukan titrasi bahan

-Erlenmeyer dengan tutup asah digunakan untuk titrasi dengan pengocokkan kuat, dihubungkan dengan
alat ekstraksi, alat destilasi dan sebagainya.

-Erlenmeyer tanpa tutup asah digunakan untuk titrasi dengan pengocokkan lemah hingga sedang.

D. Cara pengoperasian Erlenmeyer

Cara kerja Erlenmeyer adalah dengan tutup asah digunakan untuk pencampuran reaksi dengan
pengocokkan kuat yang biasanya digunakan untuk mencampurkan reaksi dengan kecepatan lemah.

E. Pemeliharaan/perawatan Alat

Dalam perawatan alat gelas, pastikan peralatan gelas yang telah digunakan harus dicuci dan dibersihkan.
Untuk alat gelas yang terkontaminasi dipisahkan dari alat gelas yang lain, bila perlu dilakukan sanitasi.

Secara periodik dalam melakukan inventarisasi alat gelas perlu pengecekan apakah ada kerusakan
(pecah), sehingga bila ada kerusakan maka perlu diadakan perbaikan atau dibuang. Perlu adanya formulir
peminjaman penggunaan alat gelas, sehingga ada kendali keluar masuknya alat gelas dari gudang alat
gelas.

2.2.2 Gelas Kimia( Beaker)

A. Pengertian

Beaker glass/ gelas beker atau biasa disebut dengan gelas piala adalah alat gelas kimia berbentuk silinder
dengan dasar yang rata. Beaker glass ini umumnya terbuat dari kaca borosilikat yang tahan panas hingga
200 C. Beaker glass ini memiliki takaran tapi tidak digunakan untuk mengukur volume suatu zat cair,
karena alat ini hanya memiliki tingkat ketelitian dengan akurasi 10 %.

Gelas Kimia (Beaker) adalah alat yang digunakan sebagai wadah untuk melarutkn bahan-bahan kimia
cair.Gelas Kimia memiliki bentuk fisik seperti gelas tinggi,memiliki diameter besar dan memiliki skala
sebagai media pengukuran pada sisi/dinding gelas.
Gelas Kimia di sebut juga beaker. Jika dilihat sekilasnya bentuknya mirip sekali dengan gelas beaker. Gelas
kimia terdapat dalam berbagai ukuran. Ada gelas kimia yang berukuran 25 ml, 50 ml, 1000 ml hingga
4000 ml. Fungsi gelas kimia adalah sebagai tempat untuk melarutkan zat yang tidak butuh ketelitian
tinggi, contoh : pereaksi/reagen untuk analisa kimia kualitatif, atau untuk pembuatan larutan standar
sekunder pada analisa titrimetri/volumetri. jadi tidak cocok untuk pembuatan larutan yang perlu
ketelitian tinggi (secara kuantitatif).

B. Prinsip kerja

Wadah larutan, skala pada badan gelas digunakan untuk mengukur larutan secara tidak teliti.

C. Fungsi

-Untuk mengukur volume larutan atau bahan yang tidak membutuhkan tingkat ketelitian yang tinggi.

-Sebagai wadah untuk menyimpan dan membuat larutan.

-Sebagai wadah untuk memanaskan bahan diatas hot plate, khusus untuk beker glass yang terbuat dari
kaca borosilat

-Gelas Beaker biasa digunakan untuk tempat mencampur, memanaskan cairan, mereaksikan bahan, dan
membawa sampel cair atau padat.

-Gelas beaker juga digunakan untuk menampung cairan titrasi dan filtrat hasil penyaring

D. Cara pengoperasian alat

Gelas kimia adalah gelas yang dipakai dalam menampung cairan kimia saja. Biasanya gelas beaker
digunakan untuk menampung cairan yang akan digunakan untuk penelitian. Selain itu gelas beker juga
digunakan untuk melarutkan zat yang tidak butuh ketelitian tinggi. Cara penggunaannya sangat mudah,
cukup dengan menuangkan carian ke dalam gelas beaker dengan hati-hati agar carian tidak tumpah, dan
pastikan gelas beaker cukup untuk menampung cairan/zat.

E. Pemeliharaan/ perawatan Gelas Beaker

Dalam perawatan alat gelas, pastikan peralatan gelas yang telah digunakan harus dicuci dan dibersihkan.
Untuk alat gelas yang terkontaminasi dipisahkan dari alat gelas yang lain, bila perlu dilakukan sanitasi.

Secara periodik dalam melakukan inventarisasi alat gelas perlu pengecekan apakah ada kerusakan
(pecah), sehingga bila ada kerusakan maka perlu diadakan perbaikan atau dibuang. Perlu adanya formulir
peminjaman penggunaan alat gelas, sehingga ada kendali keluar masuknya alat gelas dari gudang alat
gelas.

2.2.3 Gelas ukur


A. Pengertian

Gelas ukur adalah peralatan laboratorium umum yang digunakan untuk mengukur volume cairan. Alat ini
memiliki bentuk silinder dan setiap garis penanda pada gelas ukur mewakili jumlah cairan yang telah
terukur.Fungsi gelas ukur adalah sebagai alat ukur volume cairan yang tidak memerlukan ketelitian yang
tinggi, misalnya pereaksi/reagen untuk analisis kimia kualitatif atau untuk pembuatan larutan standar
sekunder pada analisis titrimetri/volumetri. Terdapat berbagai ukuran gelas ukur ini, mulai dari 5 mL
sampai 2 Liter. Gelas ukur merupakan suatu alat yang di gunakan untuk mengukur volume larutan yang
bentuknya seperti corong ataupun gelas yang mempunyai ukuran volume mililiter yang berfariasi.

Gelas ukur terbuat dari polypropylene karena ketahanan kimia yang baik atau polymethylpentene untuk
transparansi, hal itu membuat gelas menjadi lebih ringan namun lebih rapuh dari kaca, maka tidak boleh
digunakan untuk mengukur larutan/pelarut dalam kondisi panas. Perhatikan meniscus pada saat
pembacaan skala. Perbedaan gelas ukur dan gelas kimia adalah, Gelas ukur sebagai alat ukur sedangkan
gelas kimia adalah alat tampung. Penggunaan secara benar kedua gelas kimia ini akan sangat membantu
Anda di laboratorium.

B. Prinsip kerja

Labu ukur memiliki ketelitian tinggi sehingga sering digunakan untuk mengukur larutan secara teliti.
Prinsip Kerja :memipet atau memindahkan volume cairan dengan teliti atau seksama. Fungsi : memipet
atau memindahkan volume cairan dengan teliti.

C. Fungsi

Fungsi gelas ukur adalah sebagai alat ukur volume cairan yang tidak memerlukan ketelitian yang tinggi,
misalnya pereaksi/reagen untuk analisis kimia kualitatif atau untuk pembuatan larutan standar sekunder
pada analisis titrimetri/volumetri. Terdapat berbagai ukuran gelas ukur ini, mulai dari 5 mL sampai 2
Liter.
D. Cara pengoperasian

Untuk mengukur volume larutan yang tidak berwarna, Anda harus memperhatikan batas meniskus
cekung bagian bawah. Gelas ukur harus diletakan pada daerah yang datar dan meniskus dibaca sejajar
dengan mata.

Untuk mengukur volume raksa, Anda harus memperhatikan batas meniskus cembung yang dilihat sejajar
dengan mata dan meletakan gelas ukur pada bidang yang rata.

Perbedaan antara gelas ukur dan gelas kimia adalah, Gelas ukur sebagai alat ukur sedangkan gelas kimia
adalah alat tampung. Penggunaan secara benar kedua gelas kimia ini akan sangat membantu Anda saat
melakukan aktivitas di laboratorium.

Langkah kerja

-Memastikan gelas ukur dalam keadaan bersih sudah dicuci dan kering sebelum digunakan untuk
mengukur atau menyimpan larutan sebagai wadah

-Masukkan cairan sesuai kebutuhan yang diinginkan pada gelas ukur, anda bisa memperkirakan melalui
angka yang ada di sana

-Gelas ukur harus diangkat dengan bagian ibu jari menghadap ke batas volume yang diinginkan

-Angkat gelas ukur sampai sejajar dengan mata dan melihat apakah cairan yang dituangkan. Sudah
memenuhi kebutuhan yang diinginkan atau belum untuk disesuaikan kembali dengan aturan yang sudah
dibuat sebelumnya.

E. Perawatan

Dalam perawatan alat gelas, pastikan peralatan gelas yang telah digunakan harus dicuci dan dibersihkan.
Untuk alat gelas yang terkontaminasi dipisahkan dari alat gelas yang lain, bila perlu dilakukan sanitasi.

Secara periodik dalam melakukan inventarisasi alat gelas perlu pengecekan apakah ada kerusakan
(pecah), sehingga bila ada kerusakan maka perlu diadakan perbaikan atau dibuang. Perlu adanya formulir
peminjaman penggunaan alat gelas, sehingga ada kendali keluar masuknya alat gelas dari gudang alat
gelas.
2.2.4 pipet volume/gondok

A. Pengertian

Pipet volume atau pipet gondok adalah salah satu alat ukur kuantitatif dengan tingkat ketelitian tinggi,
ditandai dengan bentuknya yang ramping pada penunjuk volume dan hanya ada satu ukuran volume.

Pipet volume ini juga memiliki berbagai macam ukuran dan setiap ukuran dibedakan dengan kode warna
sama halnya dengan pipet ukur.

Warna biru tua, untuk pipet volum dengan volum 1 ml dan 25 ml.

Warna orange, untuk pipet volum dengan volum 2 ml dan 10 ml.

Warna putih, untuk pipet volum dengan volum 5 ml.

Warna merah, untuk pipet volum dengan volum 50 ml.

B. Fungsi

Pipet Volume berfungsi untuk memindahkan cairan dari satu wadah ke wadah yang lain, biasanya untuk
memindahkan larutan baku primer atau sample pada proses titrasi. Pipet volum ini memiliki bentuk yang
agak berbeda denga pipet yang lainnya yaitu terdapat gelembung dibagian tengahnya yang berguna
untuk memindahkan dan mengambil cairan atau larutan dengan volume tertentu sesuai dengan label
volume yang terdapat pada bagian yang menggembung.

C. Cara pengoperasian

1. Sebelum digunakan pipet harus dalam kondisi kering dan bersih.

2. Pasangkan bola hisap ke pipet bagian atas, usahakan agar ujung pipet masuk ke bagian dalam bola
hisap sehingga pipet tidak mudah lepas dari bola hisap.
3. Untuk menyedot cairan pencet huruf A yang terdapat pada bola hisap, dan untuk mengeluarkan
pencet huruf E pada bola hisap (untuk lebih jelasnya bisa baca artikel Fungsi alat non gelas laboratorium)

4. Ketika cairan sudah masuk dalam pipet dan sudah pas dengan garis meniskus pada pipet maka
pindahkan cairan ke dalam wadah yang lainnya.

D. Perawatan

Pipet harus dijaga kebersihan dan keutuhannya. Setelah selesai digunakan harus segera dicuci

Cara pencucian pipet:

1. Setelah selesai digunakan, dicuci dengan air

2. Direndam dalam larutan pencuci selama 24 jam

3. Dicuci lagi dengan air

4. Dikeringkan dalam oven/tabung penyimpanan pipet dengan posisi tegak lurus dan bagian dasar
tabung diberi kertas saring

2.2.5 makropipet

A. Pengertian

Mikropipet (micropipet) adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan cairan dalam jumlah
kecil secara akurat. Penggunaan pipet gelas seperti pipet ukur dan pipet gondok tidak mempunyai
akurasi yang tinggi untuk volume kurang dari 1 ml. Sehingga pada pemindahan cairan dengan volume
kecil kurang dari 1000 microliter, orang cenderung menggunakan mikropipet, biasa juga disebut dengan
pipet otomatis.
Mikropipet atau sering disebut dengan pipet otomatis adalah suatu alat laboratorium yang digunakan
untuk pengukuran volume yang sangat kecil secara akurat dalam satuan µl ( mikroliter ).

Berdasarkan volumenya, mikropipet terdiri atas 3 jenis yang umum digunakan di laboratorium yaitu :

Mikropipet P1000, mikropipet yang biasa digunakan untuk mengambil cairan dengan volume
100µl - 1000µl.

Mikropipet P200, mikropipet yang biasa digunakan untuk mengambil cairan dengan volume 20µl
- 200µl.

Mikropipet P20, mikropipet yang biasa digunakan untuk mengambil cairan dengan volume 2µl -
20µl.

B. Fungsi

Fungsi pipet mikro di laboratorium adalah untuk memudahkan pemindahan larutan atau cairan dalam
volume yang sangat kecil (mikroliter) dari satu alat lab kea lat lab lainnya. Mikropipet memiliki akurasi
dan presisi lebih tinggi jika dibandingkan jenis pipet ukur biasa.

C. Cara pengoperasian

1. Mengatur volume sesuai yang diinginkan

Pada bagian mikropipet selalu dilengkapi dengan pengatur volume yang terletak di bagian kepala pipet.
Untuk mengatur volume yang diinginkan, tinggal memutar-mutar bagian kepala pipet dan
memperhatikan angka yang tercantum pada bagian tengah mikropipet.

2. Memasang tips

Pemilihan tip sangat penting untuk menentukan keakuratan dalam pemipetan, dan penggunaan tip
disesuaikan dengan merek yang sama dengan pipetnya karena tidak semua pipet cocok dengan tip yang
tersedia. Cara memasang tips yaitu tancapkan ujung mikropipet dengan tips yang sesuai, dan pastikan
tips sudah terpasang dengan benar.

3. Mengambil dan mengeluarkan sampel

Setelah tips terpasang, tekan tombol knob sampai hambatan pertama ( setengah tekanan ),
jangan ditekan lebih dalam lagi.

Masukkan mikropipet sampai tercelup ke dalam larutan sampel. Lepaskan tekanan dari tombol
knob secara perlahan-lahan sampai cairan tertarik ke dalam mikropipet dan jangan sampai ada
gelembung udara.
Pindahkan larutan sampel ke dalam wadah yang lainnya dengan cara menekan tombol knob
sampai hambatan kedua ( tekanan penuh ).

Lepaskan tips dengan cara menekan tombol tips ejector button.

D. Perawatan

Mikropipet adalah alat yang telah dirancang akurat dan presisi oleh pabriknya. Tetapi jika digunakan di
laboratorium mikropipet harus tetap dikalibrasi, karena dengan dikalibrasi akan menjamin
keakuratannya.Selain itu perawatan atau pemeliharaan mikropipet juga sangat penting untuk menjaga
agar alat tersebut awet dan tidak mudah rusak.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merawat atau pemeliharaan mikropipet adalah sebagai berikut :

1. Membersihkan mikropipet sebelum dan sesudah pemakaian dengan menggunakan alkohol.

2. Mensterilkan komponen mikropipet yang dapat disterilkan dengan menggunakan alat autoclave.

3. Jangan menggunakan mikropipet tanpa menggunakan tips.

4. Jangan menggunakan tips bekas untuk sampel yang berbeda karena dapat menyebabkan kontaminasi.
Gantilah tips setiap berganti sampel.

5. Mengecek secara rutin kondisi mikropipet.

Sebelum menggunakan mikropipet sebaiknya perhatikan hal-hal berikut ini :

Jangan menggunakan mikropipet melebihi ukuran maksimalnya karena dapat menyebabkan


ketidakakuratan ukuran mikropipet.

Ketika mengambil tips jangan menekan terlalu keras dan jangan terlalu lemah juga karena tips
bisa jatuh.

Ketika menekan tombol mikropipet jangan melebihi penghentian normalnya karena larutan yang
diambil menjadi berlebih.

Saat mengambil larutan sampel jangan melepas tombol penekan secara tiba-tiba karena akan
menyebabkan larutan sampel masuk ke dalam pipet sehingga mempengaruhi keakuratan ukuran
mikropipet.

Jangan menaruh pipet sembarangan saat masih ada larutan dalam tips di ujung pipet karena
larutan dapat masuk ke dalam pipet dan menyebabkan kontaminasi.
2.2.6 pipet ukur

A. Pengertian

Pipet ukur adalah salah satu alat yang digunakan di laboratorium kimia. Alat ini termasuk ke dalam alat
gelas. Penggunaan pipet ukur untuk mengambil larutan dengan ukuran tertentu. Ukuran dari pipet ukur
ini bermacam-macam dari ukuran 1 ml, 2 ml, 5ml, 10 ml dan seterusnya.

Pipet ini biasanya digunakan untuk mengambil larutan yang pekat, hal ini ditujukan untuk keselamatan di
laboratorium, karena jika mengambil bahan yang pekat menggunakan gelas beker/gelas kimia tentu
sangat berisiko ketika menuangkan atau saat mencampurkannya, oleh sebab itu diciptakanlah alat ini
untuk mempermudah pemidahan larutan pekat dan juga untuk mengambil larutan dengan jumlah yg
tepat dan akurat. Pipet ukur ini lebih teliti dari pada gelas kimia, dan gelas ukur sehingga untuk
laboratorium analisa biasanya menggunakan alat ini dalam kesehariannya.

Biasanya pipet ukur ini digunakan bersamaan dengan rubber bulb. Rubber bulb berupa karet merah yang
digunakan untuk menghisap larutan dari botol bahan.

B. Fungsi

Mengambil larutan dalam jumlah tertentu sesuai ukuran yang diinginkan secara tepat.

C. Cara pengoperasian

Untuk menggunakan pipet ukur, dibutuhkan rubber bulb. Rubber bulb berupa karet yang digunakan
untuk menghisap larutan dari dalam pipet ukur. Berikut cara menggunakan pipet ukut :

1. Pasang/hubungkan pipet ukur dengan rubber bulb. Pastikan terpasang dengan benar.

2. Ambil larutan yang ingin dipindahkan,sesuaikan volumenya dan pindahkan ke wadah yang diinginkan.

Sebenarnya penggunaan pipet ukur tidak beda dengan pipet tetes, hanya saja karet nya berbeda.

D. Perawatan

Dalam perawatan alat gelas, pastikan peralatan gelas yang telah digunakan harus dicuci dan dibersihkan.
Untuk alat gelas yang terkontaminasi dipisahkan dari alat gelas yang lain, bila perlu dilakukan sanitasi.
Secara periodik dalam melakukan inventarisasi alat gelas perlu pengecekan apakah ada kerusakan
(pecah), sehingga bila ada kerusakan maka perlu diadakan perbaikan atau dibuang. Perlu adanya formulir
peminjaman penggunaan alat gelas, sehingga ada kendali keluar masuknya alat gelas dari gudang alat
gelas.

2.3.7 Buret

A. Pengertian

Buret adalah salah satu alat laboratorium kaca atau Glassware yang berbentuk silinder yang memiliki
garis ukur dan sumbat keran pada bagian bawahnya. Ia digunakan untuk meneteskan sejumlah reagen
cair dalam eksperimen yang memerlukan presisi, seperti pada eksperimen titrasi. Buret sangatlah akurat,
buret kelas A memiliki akurasi sampai dengan 0,05 cm3.

Buret juga dapat didefinisikan adalah alat yang digunakan dalam kimia analitik untuk mengeluarkan
variabel, jumlah terukur dari larutan kimia.

Berdasarkan Ukuran, buret dibagi menjadi beberapa macam yaitu :

1. Buret makro yaitu buret yang kapasitasnya 50 ml dan skala terkecilnya dapat dibaca hingga 0.10 ml

2. Buret semimikro memiliki kapasitas volume 25 ml dengan skala terkecil dapat dibaca hingga 0.050
ml.

3. Buret makro memiliki kapasitas volume 10 ml. Skala terkecilnya adalah 0.020 ml

Jenis buret berdasarkan peruntukanya:

1. Buret asam ( dengan cerat kaca ) digunakan untuk larutan yang bersifat asam (HNO3, HCl), netral
(Tiosulfat) dam larutan pengoksid (KCrO4)
2. Buret basa digunakan untuk larutan yang bersifat basa seperti NaOH, KOH dll. Memiliki ujung cerat
karet dengan bola kaca yang berfungsi mirip seperti keran.

3. Buret amberglas adalah buret yang terbuat dari bahan kaca yang berwarnacoklatatau gelap.Buter
ini berfungsi untuk larutan yang mudah teroksidasi oleh cahaya matahari seperti larutan Kalium
permanganat atau iodium.

4. Buret Universal yaitu buret yang dapat digunakan untuk semua jenis larutan baik yang bersifat basa
maupun asam, Cerat unungnya terbuat dari teflon.

B. Fungsi

Fungsi buret adalah meneteskan sejumlah reagen cair dalam eksperimen yang memerlukan presisi,
seperti pada eksperimen titrasi. Pengukuran buret sangatlah akurat, buret kelas A memiliki akurasi
sampai dengan ? 0,05 cm3 lebih akurat dibandingkan Gelas ukur maupun pipet tetes. Oleh karena
ketelitian buret yang tinggi, kehati-hatian pengukuran volume dengan buret sangatlah penting untuk
menghindari kesalahan sistematik.

C. Cara pengoperasian

-Ketika membaca buret, mata harus tegak lurus dengan permukaan cairan untuk menghindari galat
paralaks. Bahkan ketebalan garis ukur juga mempengaruhi pembacaan. Bagian bawah meniskus cairan
harus menyentuh bagian atas garis. Kaidah yang umumnya digunakan adalah dengan menambahkan
0,02 mL jika bagian bawah meniskus menyentuh bagian bawah garis ukur. Oleh karena presisinya yang
tinggi, satu tetes cairan yang menggantung pada ujung buret harus ditransfer ke labu penerima, biasanya
dengan menyentuh tetasan itu ke sisi labu dan membilasnya ke dalam larutan dengan pelarut.

-Untuk mengisi buret, menutup stopcock (keran) di bagian bawah dan menggunakan corong untuk
menghindari terjadinya tumpahan.. Anda mungkin perlu untuk mengangkat corong sedikit, untuk
memungkinkan larutan penitar untuk mengalir bebas.

-Mengisi buret menggunakan pipet transfer sekali pakai. Pipet ini bekerja lebih baik daripada corong
trutama untuk buret berkapasitas kecil (10 burets ml). Pastikan pipet transfer kering kemudian dibilas
dengan titran, sehingga konsentrasi larutan tidak akan berubah.

-Sebelum titrasi, Perlu diperhatikan kondisi buret dengan larutan titran dan memeriksa bahwa buret
mengalir bebas. Untuk kondisi buret, bilas sehingga semua permukaan yang ada dilapisi dengan larutan,
lalu tiriskan. Pembilasan dua atau tiga kali akan memastikan bahwa konsentrasi titran tidak diubah oleh
setetes air yang tertinggal.

-Periksa ujung buret dari adanya gelembung udara. Untuk menghilangkan sebuah gelembung
udara,dengan cara memukul sisi ujung buret sementara larutan mengalir. Jika terdapat gelembung udara
yang hadir selama titrasi, pembacaan volume mungkin dalam kesalahan dan akan mempengarahi
keakuratan data tang diperoleh.

-Bilas ujung buret dengan air dari botol mencuci (labu semprot) dan mengeringkan hati-hati,. Setelah
beberapa menit memeriksa larutan pada ujung untuk melihat apakah buret Anda bocor. Tip(ujung mulut
buret) harus bersih dan kering sebelum Anda membaca volume awal.

-Ketika buret anda diisi dengan larutan, tanpa gelembung udara atau kebocoran, maka sebelum
membaca volume awal (biasanya menginpitkan ke titik 0,00 ml skala). Pastikan bahwa dinding bagian
dalam buret dalam kondisi kering. Kita dapat menggunakan bantuan kertas saring untuk mengeringkan
bagian dalam buret. Hal ini bertujuan untuk menghindari penambahan volume larutan setelah
diimpitkan.

-Pembacaan buret kartu dengan persegi panjang hitam dapat membantu Anda untuk mengambil
membaca lebih akurat. Baca bawah dari meniskus. Pastikan mata anda pada tingkat meniskus, bukan
atas atau di bawah. Membaca dari sudut, bukan lurus, menghasilkan kesalahan paralaks.

-Memberikan larutan untuk labu titrasi dengan memutar stopcock (kran) tersebut. Larutan penitar harus
disampaikan dengan cepat sampai beberapa mL dari titik akhir.

-Titik akhir harus didekati perlahan-lahan, dengan penambahan tetes demi tetes.. Gunakan labu semprot
untuk membilas/mencuci ujung buret dari larutan. Titik akhir (ekivalen) dapat menunjukkan kepada
Anda bagaimana untuk memberikan setetes sebagian larutan, ketika mendekati titik akhir.

D. Perawatan

Sebelum buret digunakan untuk praktikum sebaiknya dicuci terlebih dahulu , cara membersihkan sebagai
berikut :

Mencuci buret dengan air

Menambahkan sabun dalam proses mencuci

Kemudian dibilas kembali dengan air

Setelah itu bilas dengan aquades

Mengecek kran buret bocor atau tidak

Mengeringkan buret dengan cara dibalut dan disumbat dengan tisu

Melakukan kalibrasi pada buret selama 1 tahun sekali

Apabila di dalam buretterdapat sumbatan pada ujungya dan kristalnya untuk memelihara buret dicuci
denngan melepaskan kran buret bisa juga direndam pada H2SO4 + HNO3 atau didinginkan

Anda mungkin juga menyukai