Anda di halaman 1dari 4

PT.

NESTLE INDOFOOD CITARASA INDONESIA

ANALISIS SWOT

 KEKUATAN (STRENGTH)

 Nestlé beroperasi di 103 negara di dunia sejak lebih dari 130 tahun yang lalu. Ia
datang ke Indonesia lebih dari 27 tahun yang lalu. Ini telah membangun kredibilitas
yang baik di antara pelanggannya.

 memiliki posisi yang baik untuk semua produk mereka.

 Nestlé telah dibangun tiga pabrik di Indonesia. Susu pabrik di Pasuruan, kopi
(Nescafé) pabrik di Bandar Lampung, dan pabrik permen di Tangerang.

 Nestlé memiliki jaringan distribusi yang besar. Produk ini tersedia di mana-mana,
dari supermarket besar di kota-kota besar untuk kios-kios kecil di desa-desa.

 Nestlé memproduksi berbagai merek cocok untuk pasar target.


Sebagai contoh: ada berbagai jenis susu untuk berbagai jenis target pasar,
seperti:
~Nesvita untuk orang dewasa
~Ideal untuk rendah anak-anak kelas ekonomi 
  ~Dancow untuk ekonomi menengah balita dan anak-anak kelas
  ~Nan untuk high-ekonomi kelas bayi
~ Excella Emas untuk tinggi-ekonomi kelas balita
~ Milo untuk anak-anak yang membutuhkan lebih banyak energi untuk
melakukan kegiatan olahraga
 Nestlé memimpin pasar kelas rendah susu. Dari total penjualan susu rendah kelas
selama 3,5 miliar Rupiah,  Nestle memiliki 50% dari mereka. Untuk saat ini,
Dancow mengambil memimpin di pasar Indonesia.

 Nestle (Milo) memimpin pasar susu cokelat di Indonesia (85% dari pangsa pasar).

 Nestlé selalu melakukan penelitian lebih lanjut dan pengembangan untuk produk
mereka, serta inovasi dan renovasi.
 Dancow memiliki varian yang berbeda begitu banyak rasa dan untuk usia target
pasar yang berbeda
 Nestlé menambahkan nutrisi baru dalam produk Dancow, seperti untuk Dancow +
ada Protectus Lactobacillus ditambahkan!
Nestlé promosi melalui TV komersial selalu menarik dan selalu menarik perhatian
penonton dan keinginan oleh beberapa kata-kata sederhana namun mudah diingat
dan kalimat, seperti Kit-Kat.

 KELEMAHAN (WEAKNESS)

 Beberapa produk Nestle masih diimpor dari Malaysia dan Thailand sejak pabrik-
pabrik produk tersebut belum didirikan di Indonesia, dan juga tidak ada bahan
baku yang sesuai dan teknologi untuk produk, seperti:
 Milo (siap minum susu dan cokelat) dan semua produk coklat lainnya (Kit-Kat,
Crunch, Smarties, Sakti bar) masih diimpor dari Malaysia.
 Beruang Merek susu diimpor dari Thailand.

 Beberapa produk tidak dipromosikan dengan baik, seperti: Makanan bayi


Nestlé botol air 
Anyelir (susu kental untuk low-ekonomi masyarakat kelas)

 PELUANG (OPPORTUNITY)

 Nestle dan PT. Indofood Sukses Makmur membuat perusahaan patungan


bernama PT. Nestle Indofood Citarasa Indonesia. Hal ini akan menciptakan
peluang baru untuk memperluas jangkauan bisnis mereka. Terutama untuk Nestlé
untuk mendistribusikan produk-produk mereka seperti produk mereka bumbu,
Maggi.

 Nestlé SA dan The Coca Cola Company membuat perusahaan patungan 50:50 di
Indonesia bernama PT AdeS Waters Indonesia Tbk untuk Hidup Nestlé Murni.

 Menurut sensus tahun 2000, ada lebih dari 20 juta balita di Indonesia. Rata-rata,
setiap balita perlu minum sekitar 0,6-aku liter susu sehari. Di Indonesia,
pertumbuhan pasar susu mencapai 20% -35% per tahun. Hal ini sangat
bermanfaat untuk Nestlé, yang memiliki varietas produk susu bayi.
Nutrisi o tingkat bayi, balita, dan anak-anak di Indonesia masih rendah, ada
kebutuhan untuk meningkatkan tingkat gizi. Oleh karena itu Nestle dapat menjual
lebih banyak produk.

 Meningkatkan tingkat pendidikan dan pendapatan masyarakat Indonesia dan


kenyataan bahwa sebagian besar keluarga di Indonesia adalah orang tua muda
dengan dua anak. Dengan bekerja orang tua yang sibuk, alokasi dana untuk anak-
anak mereka semakin besar.

 Di Indonesia, ada kebiasaan untuk mengkonsumsi produk yang lebih cepat atau
ready-to-eat/drink. Dengan teknologi saat ini untuk menghasilkan produk instan
dengan paket aman, Nestlé mampu memenuhi kebutuhan ini.

 Masih ada orang yang memiliki tingkat pendidikan rendah. Orang-orang ini telah
menjadi buruh murah bagi pabrik-pabrik Nestle di Indonesia.

 ANCAMAN (THREAT)

 Ada persepsi dalam masyarakat bahwa merek asing lebih baik daripada yang
lokal. Nestlé adalah dianggap sebagai merek lokal.

 Ada merek lebih asing daripada yang lokal yang menghasilkan jenis produk yang
sama. Sehingga sulit untuk Nestlé untuk bersaing. Mead Johnson, salah satu
pesaing Nestlé dalam menjual susu, telah membuka pabrik di Indonesia. Beberapa
produk Mead Johnson: Sustagen anak, SMP, Enfagrow

 Jadi sebagai perusahaan susu lainnya internasional seperti Abbott (gain ditambah
muka), Wyeth (Procal) dan Nutricia (Bebelac, Nutrilon). Perusahaan-perusahaan
ini pesaing utama Nestlé untuk super premium dan susu premium kelas.

 Untuk kelas rendah susu, Nestle juga memiliki beberapa pesaing, seperti Frisian
Flag, Indomilk, dan Sari Husada (SGM).

 Untuk makanan bayi, pesaing adalah Indofood (promina, matahari)

 Ada banyak tuntutan dari konsumen untuk nutrisi tambahan dalam produk susu.
Itu membuat Nestlé telah melakukan banyak penelitian dan menambahkan nutrisi
khusus untuk produk mereka.

 kesadaran untuk minum susu sejak usia dini masih rendah di Indonesia. Khusus
untuk dewasa dan orang tua. Ada fakta bahwa susu yang dikonsumsi di Indonesia
masih sepertiga dari yang dikonsumsi di Thailand

Anda mungkin juga menyukai