Anda di halaman 1dari 21

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang telah memberikan kesehatan
pada kita semua sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dimana
makalah ini tentang peralatan dilaboratorium cara penggunaan,fungsi,cara penyimpanan,dan
cara perawatan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.Kritik dan
saran dari banyak pihak sangat kami harapakan untuk menyempurnakan makalah ini.

Akhirnya ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
dalam pembuatan makalah,kami harapkan makalah ini dapat bermanfaat dan mamapu menambah
wawasan bagi semua orang.

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................i

DAFTAR.................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang.....................................................................................2

B.Tujuan...................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

.Tinjuan Pustaka

A.Alat-alat laboratorium............................................................................3-15

B.Perawatan.............................................................................................. 16-17

C.Penyimpanan...........................................................................................17-19

BAB III PENUTUP

Kesimpulan............................................................................................... 20

Saran........................................................................................................... 20

Daftar Pustaka.............................................................................................. 21

2
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Dalam suatu kegiatan pembelajaran diperlukan adanya kegiatan praktikum yang


memerlukan berbagai macam alat laboratorium.Kita harus tau kegunaan dan bagaimana
cara menggunakan semua peralatan dasar yang bisa di gunakan dalam laboratorium.Selain
itu dalam kegiatan tersebut kita harus tahu bagaimana cara menggunakan semua peralatan
dasar yang bisa digunakan dalam laboratorium kimia .Kita juga harus tahu fungsi,cara
penyimpanan,dan cara perwatannya,tetapi perlu diingat bahwa tiap-tiap alat memiliki
standar tertentu yang telah dirancang oleh pabrik pencipta maupun badan tertentu yang
mempelajari untuk memudahkan alat kimia yang digunakan untuk pengelompokan yang
umum dipakai yaitu seperti peralatan gelas dan non gelas yang sering kita jumpai dalam
bermacam kegiatan praktikum.Peralatan gelas,hampir semua eksperimen juga bahan kimia
merupakan peralatan gelas.Gelas memiliki banyak keuntungan dalam eksperimen dan gelas
tidak hanya bersifat non reaktif tetapi juga dapat menyajikan pengamatan visual selama
reaksi berlangsung,tetapi gelas dapat mudah pecah dan hal ini dapat menyebabkan
kecelakaan seperti luka potong atau tergores dari pecahan peralatan gelas,hal ini merupakan
salah satu luka yang sering terjadi di laboratorium.Peralatan gelas selain alat-alat yang
terbuat dari gelas banyak juga peralatan di laboratorium yang terbuat dari bahan non gelas
yang tentunya perlu berhati-hati dalam penggunaannya.Dalam makalah ini kami akan
berusaha menyajikan tentang pengenalan berbagai macam alat praktikum.

B.Rumusan Masalah

1.Apa saja peralatan plastik dan gelas di laboratorium?

2.Bagaimana cara menyimpan dan merawat alat-alat dalam laboratorium?

C.Tujuan

1.Mahasiswa dapat mengetahui peralatan gelas dan plastik dalam laboratorium

2.Untuk mengetahui cara penggunaan,fungsi,cara penyimpanan, cara perawatan alat-alat


gelas dan plastik dalam laboratorium

3
BAB II

PEMBAHASAN

A.Alat-Alat Laboratorium

Alat-alat laboratorium merupakan alat yang di gunakan untuk proses penelitian atau
proses praktikum.Dalam praktikum pengenalan alat-alat dan alat-alat sterilisasi akan di
jeleskan secara detail mengenai fungsi dan spesifikasi masing-masing alat
tersebut.Sterilisasi adalah usaha untuk membebaskan bahan-bahan dari mikrobia yang tidak
di inginkan .Jadi alat-alat srerilisasi adalah alat yang digunakan untuk membebaskan suatu
bahan atau dari mikrobia yang tidak di inginkan.Pada umumnya kegiatan praktek
laboratorium di arahkan pada upaya supaya mahasiswa di tuntut untuk
menguji,memverifikasi atau membuktikan hukum atau prinsip ilimiah yang di jelaskan oleh
dosen atau asisten dosen.

Ada juga percobaan yang di rancang oleh dosen atau asisten dosen adalah mahasiswa
di suruh untuk melakukan percobaan dengan prosedur yang sudah terstruktur yang
membawa mahasiswa kepada prinsip atau hukum yang tidak di ketahui seblumnya dari data
empiris yang mereka kumpulkan hasil dari percobaan tersebut.Namun terdapat berbagai
kelemahan dasar dari cara seperti ini,secara logis prinsip kimia dan hukum alam tidak dapat
dibuktikan secara langsung;prinsip ilmiah dan hukum alam juga diuji hanya dengan jumlah
percobaan yang terbatas yang dilakukan oleh mahasiswa.Keterbatasan alat yang
digunakan,ketrampilan yang dipunyai,waktu yang singkat dan komleksitas
generalisasi,merupakan keterbatasan percobaan mahasiswa yang menunjukan hal yang
hebat kalau mahasiswa bisa menghsilkan prinsip teoritis yang penting dari sekumpulan data
mentah dari hasil percobaan maka bimbingan dari dosen dan asisten dosen sangat
dibutuhkan dalam proses penelitian .

Berikut ini merupakan pengenalan alat-alat praktek yang sering digunakan dalam
laboratorium:
1.Gelas Kimia (Beaker)

Gambar 1.Gelas kimia

Sumber:artikelmateri.blogspot.co.id

Berupa gelas tinggi,berdiameter besar dengan skala sepanjang dindingnya.Terbuat dari


kaca berosilikat yang tahan terhadap panas hingga suhu 200c.Ukuran alat ini ada yang
50ml,100 ml dan 2 L.

4
Fungsi dari gelas kimia adalah sebagai berikut:

Untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan tingkat ketelitian yang
tinggi
Menampung zat kimia
Memanaskan cairan
Media pemanasan cairan
Sebagai wadah untuk titrasi

Cara menggunakan alat sebagai berikut:

Alasi kaki tiga menggunakan kawat kasa,lalu letakan Beaker gelas yang berisi
larutan untuk di panaskan.

Cara membersikan atau merawat:

Penaggulagan sisa-sisa bahan kimia dan bekas pembakaran yang melekat pada
gelas
Pengaduk kaca dibalut kapas di basahi larutan asam lalau di gosokan ke bagian
gelas yang mengerak

2.Tabung Erlenmeyer

Gambar 2:Tabung erlenmeyer

Sumber: artikelmateri.blogspot.co.id

Berupa gelas yang diameternya semakin keatas semakin kecil,ada lubang kecil yang
dapat di hubungkan dengan selang kepompa fakum.Terbuat dari kaca tebal yang dapat
menahan tekanan sampai 5atm.Ukurannya mulai dari 100 ml hingga 2 L.Dipakai untuk
menampung cairan hasil filtrasi.

Tabung erlenmeyer berfungsi sebagai:

tempat untuk membuat larutan.

5
Tempat untuk menampung larutan yang akan dititrasi pada proses titrasi
Dalam mikrobiologi erlenmeyer digunakan untuk pembiakan mikroba

Cara menggunakan tabung erlenmeyer di awali dengan memasang corong buchner di


leher labu pasang selang yang tersambung ke pompa fakum pada bagian yang menonjol.

Cara penyimpanan tabung erlenmeyer:

Letakan di tempat berbahan baku gelas ketika tidak di gunakan


Meletakan peralatan tidak di tempat yang beresiko merusak kondisi alat
Ruang penyimpanan di beri bahan silicon sebagai zat higroskopis

3.Corong Pisah

Gamabar 3:Corong Pisah

Sumber: artikelmateri.blogspot.co.id

Corong pisah merupakan corong yang bagian atasnya bulat dengan lubang pengisih
terletak di sebelah atas,bagian bawahnya berkatup.Terbuat dari kaca.

Fungsi corong pisah:

Untuk memisahkan campuran larutan yang berbeda.


Digunakan dalam proses ekstrasi

Cara menggunakan corong pisah:

Campuran yang akan di pisahkan di masukan lewat lubang atas dan katup dalam
keadaan tertutup.
Pegang tutup bagian atas,corong di pegang dengan tangan kanan dan kiri dalam
posisi horizontal,kocok agar ekstrasi berlangsung dengan baik.
Buka tutup bagian atas,keluarkan larutan bagian bawah melalui katup secara pelan
Tutup bagian katup jika lapisan bawah sudah keluar.

6
4.Pengaduk

Gamabar 4:Pengaduk
Sumber: artikelmateri.blogspot.co.id
Batang pengaduk terbuat dari kaca tahan panas,untuk mengaduk cairan di dalam gelas kimia

Fungsi pengaduk sebagai berikut:

Mengaduk larutan yang belum tercampur

Cara menggunakan pengaduk sebagai berikut:

Masukan batang pengaduk kedalam larutan yang akan di campur

Cara perawatan pengaduk sebagai berikut:

Dicuci dengan menggunakan air dan sabun untuk meghilagkan beberapa zat

5.Buret

Gamabar 5:Buret

Sumber: artikelmateri.blogspot.co.id
Berupa tabung kaca bergaris dan mrmiliki kran diujungnya .Ukurannya mulai dari 5-10 mL
(mikroburet) dengan skala 0,01 mL dan 50 mL dengan skala 0,05 mL.

Fungsi dari buret adalah sebagai berikut:

Untuk mengeluarkan larutan dengan volume tertentu


Biasanya di gunakan untuk titrasi

7
Cara penggunaan buret:

Masukan zat yang akan di titrasi kemudian tempelkan buret pada statip
Buka kran yang ada pada buret dengan perlahan

Cara perawatan buret:

Bilas ujung buret dengan air dari botol pencuci (labu semprot)
Keringkan dengan hati-hati

6..Desikator

Gamabar 6:Desikator

Sumber: artikelmateri.blogspot.co.id
Desikator berupa panci bersusun dua yang bagian bawahnya di isi bahan pengering,dengan
penutup yang sulit di lepas dalam keadaan dingin karena di lapisi vaseline.Ada dua macam
desikator yaitu desikator biasa dan desikator fakum.

Fungsi desikator sebagai berikut:

Untuk menyimpan bahan-bahan yang harus bebas air


Mengeringkan zat-zat dalam laboratorium atau mengeringkan padatan.

Cara menggunakn desikator:

Dengan membuka tutup desikator dengan menggesernya ke samping


Letakan sampel dan tutup kembali dengan cara yang sama.

7.Tabung Reaksi

Gamabar 7:Tabung Reaksi

Sumber: artikelmateri.blogspot.co.id

8
Tabung reaksi adalah sebuah tabung yang terbuat dari sejenis kaca atau plastik yang dapat
menahan perubahan temperatur dan tahan terhadap reaksi kimia.

Fungsi tabung reaksi sebgai berikut:

Sebagai wadah untuk mereaksikan dua atau lebih larutan atau bahan kimia untuk
pengembagan mikroba.

Cara menggunkan tabung reaksi adalah:

Dibersikan terlebih dahulu lalu di kalibrasi dengan aqua DM


Lap dengan kain lap atau krtas isap
Sampel yang akan di reaksikan dimasukan kedalam tabung reaksi

Cara perawatan:

Mengantisipasi air kapur dan kerak yang melekat pada tabung,pengaduk kaca di balut
kapas di basahi larutan asam lalau di korekan ke dalam tabung,setelah bersih lalu di
bilas air

8.Pipet Tetes

Gambar 8:Pipet Tetes

Sumber:blogbio15001.blogspot.com

Berupa pipet kecil yang terbuat dari plastik atau kaca dengan ujung bawahnya meruncing serta
ujung atasnya di tutupi karet.Pipet tetes berfungsi untuk memindahkan cairan dari wadah yang
satu ke wadah yang lain dari jumlah yang sangat kecil atau skala kecil tetes demi tetes.

9.Kacamata Pengaman

Gambar 9:Kacamata Pengaman

9
Sumber:blogbio15001.blogspot.com

Kacamata pengaman melindungi mata dari bahan yang menyebabkan iritasi dan melindungi
dari percikan api,uap logam serbuk debu,kabut dan zat-zat kimia yang meletup ketika di
lakukan pemanasan,misalnya H2SO4

10.Spatula Plastik

Gambar10:Spatula plastik

Sumber:blogbio15001.blogspot.com

Spatula di gunakan untuk mengambil bahan-bahan kimia dalam bentuk padatan.Misalnya


dalam bentuk kristal.Unttuk zat-zat yang bereaksi dengan logam digunakan spatula plastik
sedangkan zat-zat yang tidak bereaksi dengan logam dapat di gunakan spatula logam.

11.Botol Kimia

Gambar 11:Botol Kimia

Sumber:blogbio15001.blogspot.com

Berfungsi untuk menyimpan aquades dan digunakan untuk mencuci ataupun


membilas bahan-bahan yang tidak larut dalam air.
Kegunaannya yaitu menekan botol maka aquades akan keluar.
Cara membersihkannya menggunakan air sabun kemudian bilas dengan air lalu dilap
dengan tisu.

12.Micropipet(pipet otomatis)

10
Gambar 12:Micropipet(pipet otomatis)

Sumber:blogbio15001.blogspot.com

Berfungsi untuk memindahkan cairan dalam jumlah kecil secara akurat.


Cara menggunakannya :
- Atur volume dengan cara memutar knop pengatur volume
- Pasanglah tip disposable yang telah trtata pada wadah dengan cara menancapkan
ujung mikropipet.
- Tekan penyedot pipet sampai pada batas pertama.
- Benamkan tip ke dalam cairan yang akan dipindahkan.
- Pengambilan sampel untuk mengambil sampel ke dalam tip, jagalah tekanan balik
berjalan secara perlahan dan halis sampai penuh ke posisi sebelum penyedotan.
- Berhenti sesaat untuk memastikan seliruh sampel yang di sedot sudah mengisi stip.
- Penarikan tip dari sampel:Pindahkan tip dari cairan sampel
- Penyaluran sampel mengeluarkan sampel dari pipet.
- Penarikan pipet.
- Melepaskan tekanan penyedot.
- Melepaskan tip.
Cara membersihkannya yaitu bersihkan pipet menggunakan air sabun bersuhu hangat
kemudian dilap dengan tisu

13.Kuvet Plastik

Gambar 13:Kuvet Plastik

Sumber:blogbio15001.blogspot.

Berfungsi sebagai tempat sampel untuk analisis dengan spektrofotometer

11
Cara penggunaannya yaitu dengan dikalibrasi terlebih dahulu
Cara perawatan yaitu bersihkan dengan spons kemudian lap dengan tissue

14.Gelas Ukur Plastik

Gambar 14:Gelas ukur plastik

Sumber:blogbio15001.blogspot.com

Berfungsi untuk mengukur volume cairan sesuai dengan kebutuhan


Cara penggunaan bersihkan gelas ukur dengan aquadest sebanyak tiga kali
lalumasukkan larutan kimia kedalamnya dengan pipet sebanyak 10ml.
Cara membersihkan yaitu membersihkan noda-noda yang lengket pada gelas, pengaduk
dibalut kapas sekaligus dibasahi larutan asam lalui digosokkan ke gelas setelah bersih
lalu dibilas air.

15.Filler

Gambar 15:Filler

Sumber:blogbio15001.blogspot.com

Berfungsi untuk menghisap larutan yang akan dari botol larutan. Untuk larutan selain
air sebaiknya digunakan karet pengisap yang telah disambungkan pada pipet ukur.
Cara menggunakannya yaitu kempeskan katup yang bersimbol A (aspirate), Sedot
cairan ke atas, dengan menekan bagian atas S (suction), kemudian tekan katup E untuk
mengeluarkan cairan dari pipet ukur.

12
Cara membersihkannya yaitu kempeskan katup yang bersimbol A (aspirate), Sedot
cairan ke atas, dengan menekan bagian atas S (suction), kemudian tekan katup E untuk
mengeluarkan cairan dari pipet ukur

16.Kawat Kasa

Gambar 16:Kawat Kasa

Sumber: artikelmateri.blogspot.co.id
Kawat kasa adalah kawat yang di lapisi dengan asbes,digunakan sebagai alas dalam penyebaran
panas yang berasal dari suatu pembakar.

Fungsi kawat kasa sebagai berikut:

Sebagai alas atau untuk menahan labu beaker pada waktu pemanasan menggunakan
pemanas spritus atau pemanas bunsen

Cara menggunakan kawat kasa:

Simpan kawat kasa di atas pemanas


Simpan tabung reaksi di atas kawat kasa tersebut

17. Mikroskop

.
Gambar 17.mikroskop
Sumber:blog.https://wanibesak.wordpress.com

13
Mikroskop adalah alat bantu yang digunakan untuk melihat dan mengamati benda-benda yang
berukuran sangat kecil yang tidak mampu di lihat dengan mata telanjang.Kata mikrroskop
berasal dari bahasa latin,yaitu mikroyang berarti kecil dan scopein yang berarti
melihat.Benda kecil dilihat dengan cara memperbesar ukuran bayangan benda tersebut hingga
berkalai-kali lipat.Bayangan benda dapat dibesarkan 40 kali,100 kali,400 kali,bahakan 1000
kali,dan perbesaran yang mampu di jangkau semakin meningkat seiring dengan perkembagan
teknologi.Mikroskop ditemukan oleh Anthony Van Leewenhoek,penemuan ini sangat
membantu peneliti dan ilmuan untuk mengamati objek mikroskopis.

Mikroskop memiliki fungsi sebagai berikut:

Fungsi utamanya adalah untuk melihat dan mengamati objek dengan ukuran sangat
kecil yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang
Fungsi lainnya dari mikroskop tetap akan berakar pada fungsi utamanya,bedanya
beberpa jenis mikroskop dibuat untuk fungsi yang lebih detail,contohnya pada jenis
mikroskop yang dibuat untuk mengamati satu jenis objek mikroskopis saja.

Cara merawat mikroskop yang benar dan supaya awet adalah sebagai berikut:

Mikroskop harus disimpan di tempat yang kering,bebas debu,sejuk serta bebas uap
asam dan uap basa.Tempat untuk menyimpan mikroskop yang sesuai adalah kotak
mikroskop itu sendiri yang dilegkapi dengan silica gel,yang mempunyai sifat
higroskopis sehingga area sekitar mikroskop tidak akan lembab.Mikroskop juga bisa di
simpan di dalam lemari yang diberi lampu guna mencegah tumbuh atau munculnya
jamur.
Pada bagian non optik mikroskop di buat dari logam atau plastik,bagian tersebut bisa
di bersikan memakai kain fanel.Untuk membersikan debu-debu yang terselip bisa lensa
mikroskop (objektif,okuler,serta kondensor) dibersikan dengan memakai tisu lensa
yang di beri alkohol sekitar 70% .Jangan membesikan lensa menggunakan sapu tangan
ataupun kain lap.
Sisa minyak imersi dilensa objektif bisa dibersikan menggunakan xilol atau
xylene.Dalam pemakian xilol harus berhati-hati,jangan sampai cairan xilol menempel
dibagian mikroskop non optik,sebab akan merusak cat ataupun merusak bahan
plastik,dan jangan lupa cairan xilol menempel kebagian lensa yang lain,kecuali pihak
produsen menyatakan jika tindakan tersebut aman.
Bersikan terlebih dahulu sebelum menyimpan mikroskop,terlebih hapus seluruh
minyak imersi pada permukaan lensa,sehingga partikel-partikel halus tidak bisa
menempel serta mengumpal dan mengering.

Cara untuk menyimpan mikroskop sebagai berikut :

Mikroskop di simpan di tempat sejuk,kering,bebas debu dan bebas dari uap asam dan
uap basa.
Sebelum menyimpan mikroskop bersikan selalu mikroskop tersebut dari minyak.

14
Sebelum menyimpan mikroskop meja mikroskop di atur lagi dan lensa objektif di
jauhkan dari meja preparat dengan memutar alat pengeraknya ke posisi
semula,kondensor di turunkan kembali,lampu di kecilkan intensitasnya lalu di matikan
(kalau mikroskop listrik).

Langkah-langkah menggunakan mikroskop:

Pengaturan mikroskop:
*Bersikan mikroskop dari debu-debu yang berpotensi dapat merusak mikroskop
anda
*Pegang mikroskop pada bagian kaki dan lengan mikroskop
*Letakan mikroskop di atas meja
*Untuk memulai,pastikan bahwa mikroskop menggunakan kekutan perbesaran
yang paling rendah karena akan lebih muda untuk memfokuskan preparat anda.
*Letakan manual mikroskop anda di dekat anda.
Preparat Mikroskop:
*Cucilah tangan anda jika anda belum mencucinya
*Siapkan kain tanpa serat di dekat anda,yang dapat anda gunakan untuk
membersikan dan memegang preparat
*Untuk memulai,gunakan preparat yang sudah jadi
*Letakan preparat di meja objek mikroskop
*Jepitlah preparat dengan dua penjepit yang ada di meja objek
*Nyalakan mikroskop anda
Memfokuskan Mikroskop:
*Aturlah lensa mata anda jika anda memiliki dua lensa
*Mulailah memfokuskan lensa objektif denga kekuatan terendah
*Fokuskan benda menggunakan pemutar kasar yang lebih besar
*Geserlah preparat untuk meletakannya di tegah meja objek,jika di perlukan.
*Gunakan pemutar halus untuk lebih memfokuskan preparat
*Aturlah diafrgma yang berada di bawah meja objek
*Ubahlah ke lensa objektif dengan kekuatan tinggi hanya jika anda tidak dapat
memfokuskan benda dengan cakupan lensa objektif dengan kekuatan rendah.
*Kendurkan pemutar kasar saat anda sudah selesai
*Simpanlah mikroskop di dalam pelindung debu sehingga meja objek dan lensa nya
tetap bersih

15
B. CARA PERAWATAN ALAT-ALAT LABORATORIUM

1. Pengertian Perawatan

Perawatan adalah kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan, mempertahankan, dan


mengembalikan peralatan dalam kondisi yang baik dan siap pakai. Dalam kaitannya
dengan perawatan peralatan laboratorium, perawatan dimaksudkan sebagai usaha
preventif atau pencegahan agar peralatan tidak rusak atau tetap terjaga dalam kondisi
baik, siap beroperasi. Disamping itu perawatan juga dimaksudkan sebagai upaya untuk
menyetel atau memperbaiki kembali peralatan laboratorium yang sudah terlanjur rusak
atau kurang layak sehingga siap digunakan untuk kegiatan praktikum para mahasiswa.
2. Jenis Perawatan
Perawatan dapat dibedakan antara perawatan terencana dan perawatan tidak terencana.
Secara jelas dapat dilihat pada skema dibawah ini.
a. Perawatan Terencana
Perawatan terencana adalah jenis perawatan yang diprogramkan, diorganisir, dijadwal,
dianggarkan, dan dilaksanakan sesuai dengan rencana, serta dilakukan monitoring dan
evaluasi. Perawatan terencana dibedakan menjadi dua, yakni: perawatan terencana yang
bersifat pencegahan atau perawatan preventif, dan perawatan terencana yang bersifat
korektif.
Perawatan Preventif
Perawatan preventif merupakan perawatan yang bersifat pencegahan, adalah sistem
perawatan peralatan laboratorium yang secara sadar dilakukan melalui tahapan
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, serta monitoring dengan tujuan untuk
mencegah terjadinya gangguan kemacetan atau kerusakan peralatan laboratorium.
Perawatan Korektif
Perawatan korektif merupakan perawatan yang bersifat koreksi, yakni sistem perawatan
peralatan laboratorium yang secara sadar dilakukan melalui tahapan perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, serta monitoring dengan tujuan untuk mengembalikan
peralatan laboratorium pada kondisi standar, sehingga dapat berfungsi normal.

b. Perawatan tidak terencana


Perawatan tidak terencana adalah jenis perawatan yang bersifat perbaikan terhadap
kerusakan yang tidak diperkirakan sebelumnya. Pekerjaan perawatan ini tidak
direncanakan, dan tidak dijadwalkan. Umumnya tingkat kerusakan yang terjadi adalah

16
pada tingkat kerusakan berat. Karena tidak direncanakan sebelumnya, maka juga disebut
perawatan darurat.
3. Tujuan Perawatan Laboratorium
Perawatan peralatan laboratorium memiliki beberapa tujuan yang mencakup:
a) Agar peralatan laboratorium selalu prima, siap dipakai secara optimal
b) Memperpanjang umur pemakaian
c) Menjamin kelancaran kegiatan pembelajaran
d) Menjamin keamanan dan kenyamanan bagi para pemakai
e) Mengetahui kerusakan secara dini atau gejala kerusakan
f) Menghindari terjadinya kerusakan secara mendadak
g) Menghindari terjadinya kerusakan fatal

C.CARA PENYIMPANAN ALAT LABORATORIUM

PENYIMPANAN ALAT
Prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan alat dan bahan di laboratorium :

1. Aman
Alat disimpan supaya aman dari pencuri dan kerusakan, atas dasar alat yang mudah
dibawa dan mahal harganya seperti stop watch perlu disimpan pada lemari terkunci.
Aman juga berarti tidak menimbulkan akibat rusaknya alat dan bahan sehingga
fungsinya berkurang.
2. Mudah
Penyimpanan alat diperlukan ruang penyimpanan dan perlengkapan seperti lemari, rak
dan laci yang ukurannya disesuaikan dengan luas ruangan yang tersedia agar mudah
untuk diambil

Cara penyimpanan alat dan bahan dapat berdasarkan jenis alat, pokok bahasan, golongan
percobaan dan bahan pembuat alat :

1. Pengelompokan alat alat fisika berdasarkan pokok bahasannya seperti : Gaya dan
Usaha (Mekanika), Panas, Bunyi, Gelombang, Optik, Magnet, Listrik, Ilmu, dan Alat
reparasi.
2. Pengelompokan alat alat biologi menurut golongan percobaannya, seperti : Anatomi,
Fisiologi, Ekologi dan Morfologi.

17
3. Pengelompokan alat alat kimia berdasarkan bahan pembuat alat tersebut seperti :
logam, kaca, porselen, plastik dan karet.

Penyimpanan alat dan bahan selain berdasar hal hal di atas, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan yaitu :

1. Mikroskop disimpan dalam lemari terpisah dengan zat higroskopis dan dipasang lampu
yang selalu menyala untuk menjaga agar udara tetap kering dan mencegah tumbuhnya
jamur.
2. Alat berbentuk set, penyimpanannya harus dalam bentuk set yang tidak terpasang.
3. Ada alat yang harus disimpan berdiri, misalnya higrometer, neraca lengan dan beaker
glass.
4. Alat yang memiliki bobot relatif berat, disimpan pada tempat yang tingginya tidak
melebihi tinggi bahu.
5. Penyimpanan zat kimia harus diberi label dengan jelas dan disusun menurut abjad.
6. Zat kimia beracun harus disimpan dalam lemari terpisah dan terkunci, zat kimia yang
mudah menguap harus disimpan di ruangan terpisah dengan ventilasi yang baik.

Penyimpanan alat perlu memperhatikan frekuensi pemakaian alat. Apabila alat itu
sering dipakai maka alat tersebut disimpan pada tempat yang mudah diambil. Alat alat yang
boleh diambil oleh siswa dengan sepengetahuan guru pembimbing, hendaknya diletakkan pada
meja demonstrasi atau di lemari di bawah meja keramik yang menempel di dinding. Contoh
alat yangdapat diletakkan di meja demonstrasi adalah : kaki tiga, asbes dengan kasa dan tabung
reaksi.

Penyimpanan dan pemeliharaan alat / bahan harus memperhitungkan sumber kerusakan


alat dan bahan. Sumber kerusakan alat dan bahan akibat lingkungan meliputi hal hal berikut
:

1. Udara
Udara mengandung oksigen dan uap air (memilki kelembaban). Kandungan ini
memungkinkan alat dari besi menjadi berkarat dan membuat kusam logam lainnya
seperti tembaga dan kuningan. Usaha untuk menghindarkan barang tersebut terkena
udara bebas seprti dengan cara mengecat, memoles, memvernis serta melapisi dengan
khrom atau nikel. Kontak dengan udara bebas dapat menyebabkan bahan kimia
bereaksi. Akibat reaksi bahan kimia dengan udara bebas seperti timbulnya zat baru,

18
terjadinya endapan, gas dan panas. Dampaknya bahan kimia tersebut tidak berfungsi
lagi serta dapat menimbulkan kecelakaan dan keracunan.
2. Suhu
Suhu yang tinggi atau rendah dapat mengakibatkan :alat memuai atau mengkerut,
memacu terjadinya oksidasi, merusak cat serta mengganggu fungsi alat elektronika.
3. Mekanis
Sebaiknya hindarkan alat dan bahan dari benturan, tarikan dan tekanan yang besar.
Gangguan mekanis dapat menyebabkan terjadinya kerusakan alat / bahan.
4. Cahaya
Secara umum alat dan bahan kimia sebaiknya dihindarkan dari sengatan matahari
secara langsung.

BAB III

PENUTUP
19
KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari makalah ini antara lain adalah :

1. Penggunaan alat sebelum melakukan percobaan atau penelitian harus di pahami oleh
semua penggunanya baik itu dosen maupun mahasiswa.Hal ini dapat di lakukan dengan
membaca dan memahami buku manual penggunaan alat sehingga keteika percobaan di
lakukan tidak terjadi kesalahan prosedur dalam penggunaan alat-alat laboratorium
2. Pengklasifikasian peralatan di laboratorium sangat perlu di lakukan untuk memudahkan
dalam meginfentarisir alat dan megidentifikasi alat.Selain itu juga dapat memudahkan
dalam pemanfataan sebagai alat percobaan maupun alat peraga.
3. Penggunaan laboratorium sangat penting untuk di perhatikan bagi setiap mahasiswa
agar alat dan bahan praktek bekerja sesuai dengan fungsinya masing-masing

SARAN

Saran yang dapat di berikan oleh penulis berkitan dengan penulisan naskah panduan
teknis perawatan laboratorium adalah:

1. Untuk penulisan berikutnya perlu ditambahkan mengenai hal-hal yang harus di


ketahui petugas mengenai perawatan,penyimpanan,fungsi dan cara menggunakan
alat-alat laboratorium

2. Perlu diadakan survey / studi lapangan ke beberapa sekolah sampel sebelum dilakukan
penulisan naskah, agar penulis dapat berinteraksi langsung dengan pekerja laboratorium
(guru, laboran, dan siswa). Dengan adanya survey / studi lapangan tersebut diharapkan
penulis lebih peka dan lebih fokus membahas mengenai alat-alat laboratorium apa saja
yang biasanya menjadi permasalahan dalam perawatan, penyimpanan, dan perbaikan

DAFTAR PUSTAKA

Moh.Amien.(1984).Buku Pedoman Praktikum Dan Manual Laboratorium Pendidikan IPA Umum


(General Science).Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.Jakarta

Moejadi,dkk.1985.petunjuk pengelolaan laboratorium fisika untuk SMA.Depdibud.Jakarta

20
Anonim.2012.Alat-Alat Kimia Beserta Fungsinya.www.Sholeh-alamak.blogspot.com.Accessed:20
Oktober 2012

Anonim.2012.Alat-Alat Praktikum Kimia.www.scribd.com.Acessed:20 Oktober 2012

http://ariestissi.blogspot.com/2013/11/pengenalan- dan- penggunaan- alat -praktik.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Alat_pengukur#Massa

http://sunartombs.wordpress.com.

21

Anda mungkin juga menyukai