Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH INSTRUMENTASI

ALAT-ALAT LABORATORIUM

KELOMPOK 5
Disusun oleh:

Yunita Aqila Sahra (E.21.06.026)


Fitri Handayani (E.21.06.027)
Nurfadillah Ichsan (E.21.06.028)
Khusnul Khatimah (E.21.06.029)
Nurul Nadiva (E.21.06.030)
Nurul Iftisam (E.21.06.031)
Sri Alfita Amelia (E.21.06.032)
Wafiq Azizah (E.21.06.033)

PRODI DIII ANALIS KESEHTATAN


STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA
Tahun Akademik 2021/2022
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kepada tuhan yang maha Esa atas
terselesaikannya makalah ini dengan judul “Alat-alat Laboratorium”.
Makalah ini disusun sederhana mungkin agar lebih mudah dipahami
tentang bagaimana fungsi dan ganbar alat tersebut. Penulis mengharapkan
semoga makalah ini dapat bermanfaat dan pengetahuan tentang “Alat-alat
Laboratorium”. Selain itu makalah ini juga sebagai syarat tugas dari mata
kuliah Dlll Analis Kesehatan.
Mudah-mudahan dengan adanya makalah ini, dapat bermanfaat bagi
para pembaca sebagai dasar untuk lebih memudahkan dalam pembelajari
“Alat-alat Laboratorium” lebih lanjut. Kepada semua pihak yang
membantu dalam penyusunan makalah ini sehingga dapat terselesai
dengan mudah karena dukungan dan doa yang telah diberikan, kami
mengucapkan terima kasih.
Segala saran untuk penyempurnaan makalah ini sangat diharapkan
dan dengan ini diucapkan banyak terima kasih wassalam.

Bulukumba, 13 Oktober 2021


Daftar Isi

Sampul
Kata Pengantar........................................................................................
Daftar Isi.................................................................................................
BAB 1 Pendahuluan................................................................................
A. Latar Belakang............................................................................
B. Permasalahan ..............................................................................
C. Tujuan.........................................................................................
BAB II Pembahasan................................................................................
A. Laboratorium Kimia.............................................................
B. Laboratorium Mikrobiologi...................................................
C. Laboratorium Patologi Klinik................................................
BAB lll Penutup.....................................................................................
Daftar Pustaka
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Instrumentasi laboratorium adalah peralatan yang digunakan dilaboratorium
untuk melakukan analisis dan pemeriksaan laboratorium.

B. Permasalahan
1. Macam-macam alat dilaboratorium kimia, laboratorium mikrobiologi,
laboratorium patologi klinik?
2. Fungsi alat tersebut?
3. Gambar alat tersebut?

C. Tujuan
1. Mengetahui macam-macam dan fungsi alat
2. Mengetahui wujud atau gambar alat tersebut
BAB II
PENDAHULUAN

A. Laboratorium Kimia
Suatu bangunan yang didalamnya terdapat peralatan dan bahan-bahan kimia untuk
pelaksanaan eksperimen.
1. Alat dan fungsi

a. Desikator
Desikator merupakan alat yang terbuat dari bahan kaca maupun gelas. Biasanya Alat ini
memiliki bentuk panci/wadah dan tersusun dari bahan bahan tersebut. Dalam Alat ini terdapat
zat zat pengering yang berfungsi untuk mengeringkan zat yang ingin dikeringkan. 
Desikator bisa mengeringkan bahan lainnya karena dalam alat ini terdapat berbagai zat.
Zat zat pengering tersebut diantaranya ialah asam sulfat pekat, gel silika dan juga kalsium
klorida yang mampu membuat suatu zat menjadi mengering.
Desikator terdiri dari 2 bagian, pada bagian bawah terdapat gel silika yang berfungsi sebagai
zat penguap uap air dan dibagian atas sebagai tempat pengering bahan yang diuapkan.

Mengapa bahan kering disimpan dalam desikator? Simpan bahan kering dalam desikator
untuk mempertahankan kelembaban bahan yang sensitif terhadap pengaruh udara lembab.
Jika benda yang dikeringkan terkena uap air, kadar air material akan secara otomatis
meningkat lagi secara otomatis. Jadi untuk mengukur kadar air harus dikeringkan sekali lagi.
b. Oven
Oven laboratorium atau yang dikenal dengan drying oven adalah alat lab yang digunakan
untuk melakukan sterilisasi dan pembersihan dengan memanfaatkan udara kering. Berbagai
alat laboratorium yang sudah digunakan akan disterilkan sebelum digunakan kembali. Alat
alat laboratorium yang biasa disterilkan ialah gelas tabung,, tabung reaksi, cawan, erlenmeyer
dan banyak alat kimia lainnya. Sterilisasi dilakukan untuk memastikan bahwa alat alat
tersebut sudah bersih dari sisa sisa zat ataupun air. 
Pengujian dan eksperimen harus dilakukan dengan teliti dan presisi sehingga jangan sampai
ada zat zat tersisa. Jika terdapat zat zat lain yang tersisa pengujian bisa menjadi tidak valid
dan bias.
Itu sebabnya mengapa Anda disarankan untuk membersihkan alat alat laboratorium dan
mengeringkannya. Dengan alat alat yang bersih dan sudah steril Anda bisa melakukan
pengujian yang lebih baik lagi. 
Oven Laboratorium merupakan alat yang mudah untuk mensterilkan berbagai alat
laboratorium dengan cepat dan bersih. Tidak hanya alat alat laboratorium namun juga kapas,
kertas dan juga kain juga bisa dibersihkan dengan baik. 
Jenis Oven Laboratorium Berdasarkan Spesifikasi & Fungsi
Berdasarkan fitur dari oven, ada beberapa jenis oven, yaitu:
 Suhu tinggi, vakum, gravitasi atau oven konveksi mekanisasi – Jenis oven ini banyak
digunakan di klinik dan laboratorium farmasi.
 Oven serbaguna, udara serbaguna,  Oven Jenis ini  banyak digunakan di laboratorium
untuk tujuan pengeringan gelas
 Oven vakum, Jenis oven ini cocok untuk bahan yang membutuhkan suasana lembam.
 Oven ruang bersih stainless steel, Jenis oven ini sering digunakan untuk memenuhi
syarat dan ketentuan dalam ISO 5 (Kelas 100).

Cara Kerja Oven Laboratorium 


Setelah Anda mengetahui tentang oven laboratorium dan jenis jenis yang Anda kini Anda
harus mengetahui bagaimana cara menggunakannya. Berikut ini ialah tahapan untuk
menggunakan oven laboratorium. 
 Pertama hubungkan oven laboratorium dengan sumber listrik yang ada. 
 Selanjutnya masukan peralatan laboratorium yang ingin Anda sterilisasi dan atur
dengan sebaik mungkin dan rapi kemudian tutup pintu oven hingga rapat 
 Hidupkan oven laboratorium dengan menekan tombol ON pada alat kemudian tunggu
hingga lampu oven berkedap kedip. 
 Jangan lupa untuk mengatur suhu dan waktu yang diinginkan untuk membuat alat alat
lab menjadi steril. 
 Jika bahan bahan dan alat yang ingin Anda sterilisasikan berbahan plastik maka
sebaiknya jangan atur suhu diatas 100 derajat celcius. 
 Suhu yang diatur 1700 celcius diatur dalam waktu 1 jam sedangkan suhu 1600 derajat
celcius sedangkan untuk suhu 1400 derajat ialah 3 hingga 5 jam
 Bila telah selesai maka pengatur waktu akan kembali otomatis ke nol.
 Setelah selesai biarkan terlebih dahulu jangan langsung dikeluarkan dari oven
laboratorium dan mendiamkan alat alat tersebut sampai dingin di dalam oven
 Setelah dirasa cukup keluarkan alat alat lab tersebut dengan hati hati dan letakan
kembali ke tempat semula
 Jangan lupa untuk mencabut kabel listrik dan matikan oven laboratorium.

Cara Merawat Oven Laboratorium


 Gelas diatur dengan rapi dan teratur
 Jika pemanasan di atas 1000C jangan memasukkan alat/bahan terbuat dari karet,
plastik atau bahan yang mudah rusak.
 Jangan mengeringkan pipet pengukur dan labu pengukur karena volumenya akan
beruba
 Catat waktu dan suhu / suhu setiap kali alat dijalankan
 Alat harus bersih dan bebas dari debu
 Alat yang akan disterilkan dibungkus dengan kertas atau Aluminium voil, Untuk
membantu dan menyediakan bahan yang tersedia dalam agar gelas reaksi tidak
terkontaminasi.  
 Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan tidak diperbolehkan menggunakan
gelas untuk dimasukkan ke dalam oven. 
 Selalu gunakan sarung tangan untuk mengambil alih peralatan dari oven.
 Berhenti menggunakan oven ketika keluar segera ke kabel listrik. Cabut segera dari
stopkontak di dinding.

c. Tanur
Tanur  adalah alat laboratorium yang digunakan sebagai sebagai pemanas (pembakar)
mekanis bersuhu sangat tinggi yang mengubah media analis atau bahan sampel menjadi
material abu atau arang dalam waktu yang relatif cepat.
Fungsi dan Rekomendasi Model Tanur Muffle Furnace  
Bagaimana aplikasi fungsi tanur pembakaran di Laboratorium? Penggunaan tanur di
laboratorium biasanya digunakan untuk aplikasi gravimetrik, yaitu pengarangan atau
pengabuan suatu zat/sampel yang dianalisis. Di laboratorium kimia misalnya, muffle
furnace digunakan untuk destruksi sampel batuan sebelum dilanjutkan untuk analisis
komposisi. Muffle furnace juga digunakan dalam banyak penelitian. Salah satunya adalah
digunakan peniliti ataupun laboran untuk menentukan berapa proporsi sampel yang tidak
mudah terbakar dan tidak mudah menguap (non-volatile).
d. Hotplate Stirrer
Selanjutnya, kita akan mengenali fungsi hotplate stirrer dari prinsip kerjanya. Hotplate
sitrrer secara teknis bekerja dengan mengubah energi listrik menjadi energi panas dan energi
gerak (putar). Kedua energi inilah yang kemudian difungsikan untuk memanaskan dan
mengaduk larutan. Hasil akhirnya, larutan menjadi homogen. Artinya, jika kita menginginkan
suatu larutan dengan larutan lain bercampur menjadi homogen, maka alat ini yang kita
fungsikan. Agar campuran larutan dimaksud dapat bercampur sempurna, maka dalam
prosesnya kita akan menggunakan stir bar (batang magnet) sebagai alat bantu.
Sementara panas yang dihasilkan dari alat ini akan membantu kita mempercepat terjadinya
homogenisasi larutan. 
Cara Kerja dan Rekomendasi Model Hotplate Stirrer
Bagaimana cara mengunakan Hotplate Stirrer?. Jawabannya, cukup mudah. Pertama, tentu
kita harus memastikan perangkat alat dalam kondisi menyala (on). Selanjutnya, kita perlu
menyiapkan stir bar yang kita akan taruh dalam larutan sampel untuk membantu proses
pengadukan. Stir bar adalah batang magnet, umumnya berbentuk bulat panjang dengan varian
ukuran panjang 1,2 – 4 cm dan diameter 0,5 – 1 cm. 
Dikarenakan mesin alat memiliki medan magnet yang terbangun dari
perangkat elektromagnet stasioner, maka stir bar yang juga mengandung magnet akan tertarik
memutar mengikuti putaran yang dihasilkan mesin stirrer. Momentum terputarnya stir
bar (dalam larutan sampel) akibat tarikan medan magnet, menandai berjalannya proses
pengadukan larutan. Jika kita membandingkannya dengan alat Overhead Stirrer, maka
fungsi stir bar sebagai alat bantu pada hotplate stirrer, kurang lebih memerankan fungsi yang
sama dengan propeller stirrer pada overhead stirrer. 
Hal terkait yang perlu kami sampaikan juga, alat ini mampu menghomogenkan 10 liter
larutan (H20) dengan bantuan stir bar, khususnya untuk beberapa model yang
kompetibel. Disamping itu, memiliki kecepatan putar (pengadukan) mencapai 1500 rpm.
Sementara temperatur pemanasannya dapat mencapai suhu hingga 500ºC, khususnya yang
menggunakan material porcelain sebagai pelat. Kita tentu dapat mengatur kecepatan putaran
pengadukan, termasuk derajat suhu yang kita inginkan melalui panel yang tersedia pada unit
alat.   

e. Timbangan
Apa Itu Neraca Analitik?
Neraca analitik atau timbangan analitik adalah alat laboratorium yang berfungsi mengukur
massa suatu zat yang berbentuk padat atau cair.
Neraca ini mudah ditemukan di setiap laboratorium, karena memiliki fungsi yang vital dalam
suatu penelitian.
Menurut Wikipedia, neraca analitik merupakan jenis neraca yang dirancang sebagai alat
untuk mengukur massa yang kecil yakni dalam rentang sub-miligram.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa neraca ini merupakan alat di laboratorium yang berguna untuk
mengukur massa zat yang kecil.
Neraca ini terdiri atas piringan pengukur neraca yang berada pada kotak transparan untuk
mencegahnya dari debu dan angin dalam ruangan.
Ruang ini juga kerap disebut sebagai pelindung angin.
Sampel yang akan ditimbang, perlu disesuaikan dengan temperatur ruangan terlebih dahulu.
Tujuannya agar konveksi alami pembentukan aliran udara pada ruang neraca tidak terjadi.
Sehingga, tidak terjadi galat pembacaan.
Cara kerja dari neraca ini adalah mengukur tekanan yang dibutuhkan untuk menghitung
massa dan tidak mengukur massa real-nya.
Neraca analitik juga menggunakan elektromagnetik agar dapat menghasilkan gaya tolak pada
sampel serta mengeluarkan hasil dengan mengukur gaya yang dibutuhkan agar kondisinya
menjadi setimbang.
Fungsi
Sesuai dengan pengertian dari neraca analitik. Maka, dapat dilihat fungsinya sebagai berikut:
1. Untuk mengukur massa zat cair atau padat yang sangat kecil
2. Mengukur massa zat dengan ketelitian tinggi yakni sekitar 0,0001 gram.
3. Bisa membuat persentase massa zat terhadap zat yang lain.
f. Water Bath
Pengertian utama dari water bath adalah alat laboratorium berbentuk wadah yang digunakan
untuk memanaskan cairan dengan direndam pada air. Tentunya air tersebut telah dipanaskan
sebelumnya. Di dalam water bath terdapat air yang memiliki suhu konsisten sesuai kebutuhan
dalam jangka waktu tertentu. Penggunaan alat ini diharapkan mampu mengurangi jumlah
penguapan cairan yang sedang dipanaskan. Alat ini juga dikenal sebagai pemanas air.
Fungsi
Melihat penjelasan di atas, Anda sudah bisa mulai mendapatkan gambaran mengenai fungsi
water bath. Alat ini memiliki fungsi untuk menciptakan suhu konstan dari air. Jangkauan
suhu yang diberikan berada di kisaran 30-100 derajat celcius. 
Penerapan penggunaan water bath biasa digunakan untuk memanaskan reagen, inkubasi sel
kultur, hingga peleburan substrat. Jadi terlihat bahwa alat ini dapat digunakan untuk
memanaskan hingga melakukan inkubasi. 
Water bath tidak bekerja sendirian saja. Tetap perlu ada dukungan dari alat laboratorium
lainnya, seperti mikropipet, inkubator, centrifuge, dan oven laboratorium. Keempat alat
tersebut dan water bath saling bekerja sama dan dapat dikombinasikan hingga menghasilkan
satu hasil yang sesuai keinginan. 
Cara Kerja
Sebenarnya cara kerja dari water bath sangatlah mudah untuk dimengerti. Energi listrik yang
didapatkan akan diubah menjadi energi panas. Energi panas inilah yang disalurkan ke air
pada bak sehingga berguna untuk memanaskan larutan utama. Setiap water bath memiliki
sensor suhu yang dapat digunakan untuk melakukan monitoring suhu air pada bak. Bak air
inilah yang berguna untuk memanaskan larutan ataupun kebutuhan lainnya. Mudah
dimengerti, bukan?
g. Lemari Asam
Mungkin ada beberapa orang yang belum mengetahui lemari yang merupakan peralatan
ventilasi lokal yang didesain secara khusus dengan tujuan untuk mengurangi paparan dari gas
yang cukup berbahaya, uap beracun, ataupun debu. Secara umum, lemari asam ini merupakan
peralatan laboratorium yang memiliki ukuran cukup besar dengan cabinet bawah sebagai
penahan atau meja.
Di laboratorium sendiri ada beberapa peralatan lokal ventilasi yang biasa dipakai. Beberapa
di antaranya yaitu ada cabinet udara bersih, kotak inokulasi, dan biosafety cabinet. Peralatan-
peralatan tersebut semuanya merupakan peralatan yang cukup berperan dalam mengontrol
pengaruh udara yang berbahaya, baik itu untuk personil, bahan penelitian, dan juga peralatan
laboratorium itu sendiri.
Fungsi Lemari Asam
Lemari asam memiliki fungsi yang cukup penting dalam suatu laboratorium., Dalam suatu
laboratorium, lemari asam ini berfungsi untuk melindungi personil dari suatu bahaya yang
cukup mengancam yaitu terhirup nya suatu gas yang beracun selama proses pengujian, riset,
ataupun pembelajaran yang mungkin secara sengaja dilakukan di laboratorium.
Prinsip Kerja Lemari Asam Laboratorium
Terdapat dua jenis lemari asam yaitu lemari ducting dan juga lemari ductless atau tanpa
ducting. Kedua jenis ini memiliki Prinsip Kerja Lemari Asam Laboratorium yang hampir
sama.
Prinsip Kerja Lemari Asam Laboratorium ini sendiri ada beberapa langkah. Pertama udara
dihisap dari depan pintu lemari asam. Setelah itu dikeluarkan oleh blower hisap. Prinsip
Kerja Lemari Asam Laboratorium ini kemudian menuju keluar dari gudang atau bahan
penyaring.
Lemari asam ini pada bagian depannya bisa dibuka. Oleh karena itu, udara yang ada dalam
ruang proses lemari asam berpotensi akan bercampur dengan udara di ruangan laboratorium.
Agar bisa menghindari hal-hal yang demikian itu, maka aliran udara yang baik merupakan
titik kunci dari sebuah peralatan laboratorium berupa lemari asam ini.
Lemari asam memiliki desain dan prinsip kerja yang difokuskan untuk menghindari bahaya
dari terjadinya percampuran udara di lemari asam dengan yang ada di ruang laboratorium itu
sendiri.
h. Tabung
adalah merupakan alat yang digunakan di dunia mikrobiologi untuk mendeteksi produksi gas
yang dihasilkan dari mikroorganisme. Metode ini pertama kali ditemukan oleh seorang ahli
mikrobiologi pada tahun 1898 yang bernama Herbert Durham.

Alat ini berukuran kecil, ditempatkan pada tabung reaksi yang telah berisi cairan
pertumbuhan mikroorganisme dan zat indikator yang dapat menandai terjadinya perubahan
warna karena adanya perubahan derajat keasaman dan gas yang dihasilkan. Produksi gas
dicirikan dengan terdapatnya gas di ujung tabung durham setelah mikroorganisme diinokulasi
dan diinkubasi. Penggunaan tabung durham ini biasa dilakukan pada pengujian biokimia
dalam identifikasi bakteri. 
Fungsi tabung Durham
Tabung durham berbentuk mirip dengan tabung reaksi, namun ukurannya lebih kecil dan
berfungsi untuk menampung/menjebak gas yang terbentuk akibat metabolisme pada bakteri
yang diujikan. Penempatannya terbalik dalam tabung reaksi dan harus terendam sempurna
dalam media (jangan sampai ada sisa udara).
Cara Penggunaan Tabung Durham
Cara penggunaan dengan menempatkan Tabung durham pada tabung reaksi dengan posisi
terbailk. Tabung durham sebagai alat bantu indikator adanya fermentasi. Jika tabung durham
terdapat gelembung menandakan adanya fermentasi. Alat ini biasa dipakai pada pengujian
mikroba dengan metode MPN( Most Probable Number).
Karet penghisap
Merukan sebuah alat dari karet yang berfungsi untuk menghisap atau mengambil zat cair
dengan menggunakan pipet ukur dan pipet volume. Karet penghisap ini tidak dapat
digunakan jika tidak ada pipet ukur ataupun pipet volume.
Saat kita akan mengambil larutan dengan ukuran volume tertentu menggunakan pipet ukur
atau pipet volume maka karet penghisap ini akan membantu kita dalam menghisap larutan ke
dalam pipet sehingga kita bisa mendapatkan larutan dengan volume yang diinginkan.
Prinsip kerja dari karet penghisap ini hampir sama dengan pipet tetes yakni dengan
memanfaatkan tekanan udara yang ada dalam karet untuk menaikkan zat cair menuju pipet.
Dalam karet penghisap kita dapat membuat tekanan ataupun melepaskan tekanan melalui
bola karet dan beberapa kontrol yang tersedia.
Bagian Karet Penghisap
Sebelum mengetahui cara penggunaan karet penghisap, sebaiknya kita mengetahui terlebih
dahulu bagian bagiannya. Berikut ini adalah beberapa bagian utama dari karet penghisap dan
fungsinya.

Penjelasannya
1. Bagian A : Merupakan bagian yang dapat kita tekan untuk membuka katup
penutup bagian atas dari bola karet. Bagian ini biasanya digunakan ketika kita
akan mengempiskan volume bola dimana kita harus menekannya saat
menekan bola karet dan kemudian melepaskannya untuk menutup kembali
bola sehingga terdapat tekanan di dalamnya.
2. Bagian B : Merupakan bola karet yang menjadi bagian yang menyebabkan
tekanan dalam karet penghisap ini. Ketika bola dalam keadaan mengempis
maka karet dapat digunakan untuk mengambil zat cair menggunakan pipet.
3. Bagian C : Merupakan bagian yang dapat kita tekan untuk membuka katup
penutup bagian bawah dari bola karet. Fungsinya adalah ketika kita menekan
bagian ini dalam keadaan volume bola mengempis, maka udara di bagian
bawah akan tertarik dan jika dihubungkan dengan pipet maka dapat menarik
zat cair yang ada di bagian bawah pipet. Secara sederhana bagian ini berfungsi
untuk mengambil zat cair ketika ditekan.
4. Bagian D : Merupakan bagian yang dapat ditekan untuk membuka katup samping.
Fungsi bagian ini adalah untuk menurunkan atau meneteskan zat cair yang berada
dalam pipet dengan perlahan. Ketika zat cair telah masuk ke dalam pipet maka
terdapat tekanan yang membuat zat cair tidak jatuh atau menetes ke bawah. Dengan
kita membuka katup ini maka kita melepaskan tekanan tersebut sehingga zat cair akan
menetes.
5. Bagian E : Bagian ini merupakan tempat dimana pipet dihubungkan dengan karet
penghubung.
Cara Menggunakan Karet Penghisap
Adapun untuk cara dalam mempergunakan karet penghisap, antara lain sebagai berikut;
1. Mengempiskan Volume Bola
Sebelum kita menghubungkan pipet, kita harus mengempiskan volume bola dalam karet
penghisap. Caranya adalah dengan menekan bagian atas bola sehingga katup akan terbuka
dan diikuti dengan menekan bola sehingga volumenya akan mengempir. Kemudian lepaskan
bagian atas sehingga katup tertutup kembali.
2. Menghubungkan Pipet
Selanjutnya kita dapat memasangkan pipet ukur maupun pipet volume ke dalam bagian
bawah karet penghisap. Pastikan bahwa ukuran pipet yang kita gunakan pas dengan lubang
dari karet penghisap.
3. Mengambil Zat Cair
Untuk mengambil zat cair dalam wadah tertentu ke pipet kita harus menekan tombol yang
berada tepat dibawah bola sehingga zat cair akan naik dan kita hentikan sesuai skala volume
yang kita inginkan.
4. Meneteskan Zat Cair
Jika kita ingin meneteskan kembali zat cair untuk keluar dari pipet maka kita hanya perlu
menekan bagian tombol yang ada di percabangan selang. Hal itu akan mengakibatkan
turunnya zat cair dari pipet karena tidak adanya tekanan di dalamnya.
5. Membersihkan Zat Cair dalam Pipet
Terkadang jika kita hanya menggunakan tombol samping untuk meneteskan zat cair masih
terdapat zat cair yang tertinggal dalam pipet.
Untuk membersihkan zat cair yang tertinggal tersebut kita dapat lakukan dengan menekan
tombol dibawah bola diikuti dengan menekan bola hingga mengempis. Hal itu akan
menyebabkan dorongan dari bola menuju pipet sehingga zat cair akan keluar dengan cepat.
Demikian artikel lengkap yang bisa kami tuliskan. Tentang pengertian karet penghisap,
bagian, dan cara menggunakannya. Semoga melalui postingan ini bermanfaat bagi pembaca
serta menambah pengetahuan bagi yang membutuhkan.

i. Labu kjeldahl

Labu kjeldahl adalah alat laboratorium sains, tepatnya laboratorium kimia. Dinamakan
kjeldahl karena alat ini digunakan pada proses kjeldahl, atau sering kita kenal dengan proses
destruksi dan analisa protein.
Alat ini terbuat dari bahan gelas dan masuk klasifikasi alat gelas laboratorium. Bentuk labu
kjeldahl hampir sama dengan labu ukur, hanya saja bagian alasnya yang berbentuk bulat
seperti labu.
Fungsi labu kjeldahl
Seperti yang sudah kami sebutkan diatas bahwa labu kjeldah berfungsi untuk pengujian yang
melakukan proses destilasi dan destruksi. Prinsip kerja pada setiap pengujian akan berbeda-
beda sesuai dengan metodenya.
Berikut ini 3 prinsip kerja labu kjeldahl Berdasarkan metode yang digunakan:
1. Proses Digesti
Proses yang bertujuan untuk memecahkan ikatan kompleks polipeptida pada makanan
menjadi ikatan peptida yang lebih sederhana dan molekul air, karbondioksida, dan amonium
sulfat.
Proses pemecahan ini dilakukan dengan memanaskan sampel atau zat dalam suasana asam
dan temperatur tinggi. Dalam reaksi juga ditambahan katalis atau zat yang mempercepat
reaksi, seperti potasium sulfat, selenium, titanium, dan cooper.
2. Destilasi
Sampel atau zat yang telah berubah menjadi amonium sulfat, selanjutnya dididihkan
menggunakan air dan larutan alkali. Uap yang terbentuk didinginkan dalam kondesor dan
ditampung dalam labu destilat.
Pada proses ini amonium sulfat diubah menjadi gas amonia. Gas amonia kemudian ditangkap
menggunakan asam sehingga menghasilkan larutan amonium yang akan dianalisa atau
dihitung kadar nitrogennya.
3. Titrasi atau Kalorimetri
Tahap terakhir proses Kjeldahl adalah menghitung kandungan nitrogen pada protein. Ini
dilakukan dengan cara titrasi atau kalorimetrik.
Titrasi dilakukan dengan menggunakan larutaan asam (asam sulfat atau asam klorida).
Sedangkan kalorimetrik dengan langsung mengguakan alat spektofotometer.
Pengertian statif adalah stand sebagai tempat untuk meletakkan klem. Sedangkan klem
sendiri merupakan sebuah alat jepit yang berbuat dari besi dan digunakan untuk menjepit alat
gelas kimia.
A. Statif
Setiap alat laboratorium akan memiliki fungsi masing-masing. Fungsi tersebut tidak dapat
digantikan dengan mudah oleh alat lainnya.
Demikian halnya statif, dimana alat laboratorium ini memiliki fungsi khusus dalam proses
penelitian di laboratorium.
Prinsip kerja statis adalah untuk menegakkan beberapa peralatan laboratorium lainnya,
seperti biuret, corong pisah, dan peralatan gelas lainnya.
Di dalam menjalankan fungsinya, statif biasanya akan dipasangkan dengan klem. Klem
tersebut berfungsi sebagai penjepit peralatan gelas.
Bentuk statif mirip dengan tripo, berbahan besi atau stainless steel, dan dilengkapi dengan
kaki tiga. Tinggi statif sekitar 60 cm dengan bagian kaki berupa alas berbentuk persegi
panjang.
Cara Menggunakan Statif
Berikut ini adalah cara menggunakan statif yang benar.
1. Letakkan statif dan klem pada tempat yang datar, seperti lantai dan meja.
2. Pasang klem pada statis, selanjutnya sesuaikan tinggi klem pada statis. Di dalam
menyesuaikan klem dengan kebutuhan, kita tinggal menaik turunkan klem sesuai
kebutuhan. Caranya adalah dengan memutar mur yang berada di dekat statif.
3. Setelah klem terpasang, kemudian pasangkan alat yang akan dijepit. Caranya adalah
dengan mengecilkan ukuran mulut klem, selanjutnya letakkan peralatan laboratorium
yang akan dijepit pada tengah mulut klem dan jepit.
4. Apabila peralatan yang dijepit mudah jatuh, maka dapat menggunakan tissue agar
jepitannya lebih kuat.

B. Klem
Klem adalah salah satu peralatan laboratorium yang berfungsi untuk menjepit
peralatan laboratorium.
Proses kimia kadang membutuhkan waktu yang lama atau pemanasan dengan suhu
tinggi, sehingga tidak memungkinkan untuk dipegang dengan tangan. Klem
diperlukan untuk menjepit alat dalam proses pemanasan tersebut.
Klem terdiri atas dua bagian, yaitu bagian penjepit alat dan bagian penjepit statif.
Penjepit alat berfungsi untuk menghubungkan klem dengan alat gelas lain. Sedangkan
penjepit statif digunakan untuk menghubungkan klem dengan statif.
Di dalam klem terdapat pengunci untuk mengencangkan dan melonggarkan penjepit
yang dapat diatur dengan mudah.
Penggunaan penjepit klem sebaiknya pada posisi menghadap ke atas. Hal ini
bertujuan untuk mencegah klem agar tidak jatuh.
Jika akan menggunakan alat gelas untuk proses pemanasan, sebaiknya alat gelas
tersebut dilapisi dengan kain atau tissue untuk melonggarkan bagian penjepit.
Dengan demikian, ketika alat memuai karena panas, maka pemuaian tidak akan
tertahan oleh penjepit dan alat terhindar dari resiko pecah.
B. Laboratorium Mikrobiologi
Laboratorium yang didesain secara khusus untuk keperluan praktikum atau
eksperimen yang berhubungan dengan mikrobiologi
2. Alat dan Fungsi

a. Pipet Pasteo

Pipet tetes adalah alat khusus yang biasa ditemukan di laboratorium atau toko
peralatan kimia berfungsi untuk memindahkan cairan skala kecil (setetes demi setetes)
dari satu media ke media lainnya. Meskipun berbeda bentuk dan tampilan, bayangkan
saja pipet tetes seperti jarum suntik yang bisa menampung dan mengeluarkan cairan
dengan mudah.

Secara umum, pipet tetes berfungsi sebagai media penampung atau pendistribusi
cairan dalam skala yang paling kecil karena hanya satu tetes cairan saja yang berhasil
dilepaskan. Jika bermaksud memindahkan cairan dalam skala besar, tidak dianjurkan
untuk menggunakan alat ini.

Dalam praktek laboratorium kimia atau biologi, pipet tetes sangat dibutuhkan apalagi
jika ingin melakukan pengenceran larutan atau penelitian tertentu. Karena dalam
beberapa penelitian, menggunakan cairan terlalu banyak dianggap terlalu berlebihan.

Pipet tetes juga berfungsi dengan baik untuk menjaga kualitas dan sterilisasi cairan
sehingga tidak akan terkontanimasi oleh suhu ruangan. Karena lubang yang ada pada
pipet tetes bisa tertutup secara otomatis dan hanya bisa terbuka lalu mengeluarkan
cairan ketika karet pipet ditekan.

b. Jarum Inokulum (OSE)


Ose adalah alat berbahan kaca dengan ujung yang terbuat drari kawat baja
tajam atau membulat yang digunakan untuk menginokulasi mikroba atau
kemedia kultur lain.
Fungsi Jarum Inokulum (Ose) Dan Cara Penggunaannya. Jarum
inokulum berfungsi untuk memindahkan atau mengambil koloni suatu
mikrobia ke media yang akan digunakan kembali. Jarum inokulum (Ose)
terdiri dari ose lurus untuk menanam dan ose bulat untuk menggores yang
biasanya berbentuk zig-zag.

c. Autoclaf
Pengertian dan Penjelasan Fungsi Autoklaf
Autoklaf atau autoclave adalah sebuah mesin steam yang digunakan untuk
mensterilkan peralatan laboratorium. Mesin steam ini tentunya menggunakan uap
untuk melakukan sterilisasi agar virus, bakteri, jamur, dan organisme lainnya dapat
mati.

Berikut ini fungsi autoklaf yang perlu Anda ketahui:


Autoklaf digunakan untuk melakukan sterilisasi pada wadah dan benda-benda
laboratorium yang digunakan untuk penelitian
Autoklaf digunakan untuk mematikan bahan-bahan berbahaya pada limbah medis
sebelum dibuang
Autoklaf juga dapat digunakan untuk mensterilkan peralatan medis yang digunakan di
bidang kedokteran.
d. Inkubator

Inkubator adalah peralatan laboratorium penting yang diperlukan untuk


membudidayakan mikroorganisme dalam kondisi buatan. Inkubator dapat digunakan
untuk budidaya organisme uniseluler dan multiseluler. Fungsi inkubator sangat
penting untuk banyak pekerjaan eksperimental dalam biologi sel, mikrobiologi dan
biologi molekuler.
Fungsi inkubator adalah untuk menumbuhkan kultur mikroba atau kultur sel.
Fungsi inkubator juga dapat digunakan untuk memelihara kultur organisme yang akan
digunakan nantinya.
Beberapa inkubator digunakan untuk meningkatkan laju pertumbuhan organisme,
memiliki laju pertumbuhan yang berkepanjangan di lingkungan alam.
Fungsi inkubator khusus digunakan untuk reproduksi koloni mikroba dan penentuan
kebutuhan oksigen biokimia selanjutnya.
Inkubator juga digunakan untuk pengembangbiakan serangga dan penetasan telur di
zoologi.
Fungsi inkubator juga untuk menyediakan kondisi terkontrol untuk penyimpanan
sampel sebelum diproses di laboratorium.
e. Bunsen

Pembakar Bunsen, yang diberi nama Robert Bunsen, adalahperalatan laboratorium


umum yang menghasilkan api gas terbuka tunggal,yang digunakan untuk pemanasan,
sterilisasi, dan pembakaran.
Fungsi Pembakar Bunsen

Amongguru.com. Pembakar bunsen (bunsen burner) merupakan alat pembakar yang


dapat menghasilkan nyala api premix (premix flame).

Alat pembakar bunsen pertama kali ditemukan oleh Robert Willian Bunsen pada
tahun 1855. Pada saat melaksanakan destilasi di dalam laboratorium kimia, maka
pembakar bunsen diperlukan untuk memanaskan cairannya agar mendidih.

Pembakar bunsen adalah sumber panas yang sering digunakan dalam penelitian
organik maupun anorganik.

f. Centrifuge

Centrifuge adalah alat yang digunakan untuk memisahkan organel berdasarkan massa
jenisnya melalui proses pengendapan. Dalam prosesnya, sentrifus menggunakan prinsip
rotasi atau perputaran tabung yang berisi larutan agar dapat dipisahkan berdasarkan massa
jenisnya. Larutan akan terbagi menjadi dua fase yaitu supernatant yang berupa cairan dan
pellet atau organel yang mengendap.
Fungsi Centrifuge
Untuk memutar sampel pada kecepatan tinggi, memaksa partikel yanglebih berat terkumpul
ke dasar tabung centrifuge. Pemakaian centrifuge yang paling sering adalahuntuk pemisahan
komponen sel darah dari cairannya sehingga cairannya bisa dipakai untuk pemeriksaan.
C. Laboratorium Patologi Klinik
Patologi klinik adalah bagian dari ilmu kedokteran klinik yang ikut mempelajari
masalah diagnostik dan terapi, ikut meneliti wujud dan perjalanan penyakit pada
seorang penderita atau bahan yang berasal dari seorang penderita.

3. Alat dan Fungsi

a. Spektofotometer

Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau absorban suatu sampel sebagai
fungsi panjang gelombang. Jadi spektrofotometer digunakan untuk mengukur energi cahaya
secara relatif jika energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi
dari panjang gelombang.
b. Fotometer
Fotometer merupakan peralatan dasar laboratorium klinik untuk mengukur intensitas atau
kekuatan cahaya suatu larutan. Prinsip dasar fotometer adalah pengukuran penyerapan sinar
akibat interaksi sinar yang mempunyai panjang gelombang tertentu dengan larutan atau zat
warna yang dilewatinya.

c. Autometik Cobas
Cobas U 411 Analyzer merupakan instrumen pemeriksaan fisika dan kimia urin yang bekerja
secara semi otomatis untuk mengukur berbagai komponen dalam spesimen urin. Alat ini
menggunakan prinsip reflectance photometer dan dapat melakukan throughput 10 detik setiap
sampel atau 360 sampel/jam. Parameter pemeriksaan urin yang dapat diukur oleh alat Cobas
U 411 Analyzer adalah mengukur berat jenis, pH, leukosit, nitrit, protein, glukosa, keton,
urobilinogen, bilirubin, darah, dan warna pada urin. Seorang teknisi atau analis laboratorium
yang bekerja menggunakan Cobas U 411 Analyzer membutuhkan pengetahuan tentang
prosedur mengoperasikan alat, seperti quality control, maintenance, dan troubleshooting. Hal
ini terjadi, karena kinerja autoanalyzer akan sebanding dengan pelaksanaan quality control,
maintenance, dan troubleshooting. Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi terhadap alat
Cobas U 411 Analyzer dalam proses mengoperasikan alat, quality control, maintenance, dan
troubleshooting. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
observasi deksriptif, yaitu mengumpulkan data dari wawancara, observasi, dan studi pustaka
mengenai alat Cobas U 411 Analyzer di Rumah Sakit Universitas Airlangga Surabaya.
Quality control Cobas U 411 Analyzer bertujuan untuk memastikan kondisi instrument dan
reagen dalam keadaan baik dan siap operasional. Reagen quality control terdiri dari dua
macam (Negative/Positive) dan prosesnya dilakukan setiap hari sebelum alat digunakan.
Maintenance merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang untuk menjaga
peralatan dalam kondisi seperti semula. Perawatan ini dapat dilakukan setiap hari, setiap
minggu, dan setiap sistem membutuhkan untuk mengurangi sistem yang trouble pada alat.
Pesan peringatan trouble Cobas U 411 yang sering terjadi adalah adanya warning ketika
waktu pergantian lot reagen yang sudah expired. Dari penelitian yang dilakukan, didapatkan
hasil prosedur untuk mengoperasikan alat Cobas U 411 Analyzer, prosedur quality control,
prosedur maintenance, kode trouble pada alat, dan prosedur penanganan jika terjadi trouble
pada alat. Meskipun alat Cobas U 411 Analyzer sudah digunakan dalam kurun waktu yang
lama, penggunaannya cukup mudah dan alat tidak perlu diganti.

d. Hematologi Analysis
Hematology Analyzer merupakan alat yang digunakan untuk memeriksa darah lengkap
dengan cara menghitung dan mengukur sel darah secara otomatis berdasarkan impedansi
aliran listrik atau berkas cahaya terhadap sel-sel yang di lewatkan.
Alat ini berfungsi untuk memeriksa darah lengkap dengan cara menghitung dan mengukur sel
darah secara otomatis berdasarkan impedansi aliran listrik atau berkas cahaya terhadap sel-sel
yang dilewatkan. Alat ini dapat mendiagnosis penyakit yang diderita seorang pasien seperti
kanker, diabetes, dll. Pemeriksaan hematologi rutin seperti meliputi pemeriksaan
hemoglobin, hitung sel leukosit, dan hitung jumlah sel trombosit.

e. Rotator
Pengertian shaker laboratorium adalah sebuah alat laboratorium yang biasa digunakan untuk
meng-homogenkan larutan yang ditempatkan pada labu erlenmeyer atau media lainnya.
Beberapa orang awam sering juga menyebut shaker sebagai alat yang digunakan untuk
mencampur atau mengocok larutan. Lalu kenapa harus menggunakan shaker jika hanya
untuk mengaduk larutan? Jawabanya, karena untuk mendapatkan larutan yang
ideal(homogen) diperlukan proses yang benar, sesuai prosedur dan ter-ukur. Untuk
mempelajari hal ini kita perlu memahami terlebih dahulu tentang larutan.
fungsi similar dengan shaker adalah:

 Homogenizer
 Hot plate stirrer
 Tube Rotator
 Vortex Mixer, dll
Untuk mendapatkan larutan yang homogen prosesnya tidak hanya bisa dilakukan
oleh shaker, namun alat alat tersebut juga bisa digunakan untuk membuat larutan
yang ideal. Pada prakteknya untuk mencampur solvent dan solute bisa dengan
mengocok, mengaduk, memanaskan, menggetarkan dan mengoyang-goyangkan.

f. Klinik Pet/Mikro Pipet


Mikropipet atau micropipette merupakan salah satu alat laboratorium yang masuk kedalam
kategori alat laboratorium umum, bersama dengan timbangan analitik, mikroskop dan alat lab
lainnya. Mikropipet sebetulnya merupakan penggabungan dari dua kata, yakni : mikro dan
pipet. Jika di beberapa tahun silam kita mengenal bahwa pipet itu terbuat dari gelas dengan
balon karet pada bagian atasnya, lain halnya dengan saat ini.
Fungsi dari mikropipet ini digunakan untuk memindahkan cairan dalam jumlah yang
kecil(mikro) secara akurat. Jika kita sebelumnya pernah pakai pipet ukur gelas, tentu
akurasinya kurang presisi
Mikropipet juga sering disebut dengan pipet otomatis. Selain tingkat ke-presisiannya yang
tinggi dan volume yang bisa di setting, alat yang satu ini juga mudah dan nyaman dalam
genggaman. Penggunaan mikropipet sebagai alat bantu di laboratorium tentu sangat penting
guna mendukung aplikasi atau expertiment yang sedang di kerjakan.
g. Jenis Tabung
Pengertian Tabung reaksi adalah peralatan gelas yang lazim tersedia di laboratorium
berupa tabung sebesar lebih kurang jari tangan manusia dewasa, terbuat dari kaca atau
plastik, terbuka di anggota atasnya, biasanya alasnya berupa huruf-U dan tabung reaksi
bisanya berpasangan dengan condensor-tabung reaksi.
Tabung reaksi banyak digunakan oleh kimiawan untuk menampung, mencampur, atau
memanaskan sejumlah kecil bahan kimia padat atau cair, lebih-lebih untuk uji kualitatif.
Bagian dasarnya yang bulat dan dindingnya yang lurus berguna supaya kehilangan kala
penuangan minimal, enteng dibersihkan, dan enteng memandang isinya. Lehernya yang
panjang dan sempit memperlambat penyebaran uap dan gas ke lingkungan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Instrumentasi laboratorium adalah peralatan yang digunakan dilaboratorium untuk
melakukan analisis dan pemeriksaan laboratorium.
DAFTAR PUSTAKA

https://andarupm.co.id/pengertian-mikropipet/

https://glasswareindonesia.wordpress.com/2018/05/18/pengertian-fungsi-
kegunaan-tabung-reaksi/

https://andarupm.co.id/shaker-laboratorium/

https://perpus.poltekkesjkt2.ac.id/respoy/index.php?
p=show_detail&id=965&keywords=#:~:text=Hematology%20Analyzer
%20merupakan%20alat%20yang,sel%2Dsel%20yang%20di%20lewatkan
https://www.google.co.id/search?
client=safari&hl=id&q=pengertian+dan+fungsi+automated+cobas&spell=1&sa=
X&ved=2ahUKEwjnjor43cnzAhWiqksFHXDoCA0QBSgAegQIARAC&biw=37
5&bih=553&dpr=2

https://www.google.co.id/search?
q=pengertian+dan+fungsi+autometik+cobas&source=lmns&bih=553&biw=375&
client=safari&prmd=invx&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjjtcDz3cnzAhUPNisKH
dy4BuQQ_AUoAHoECAAQAw

https://www.google.co.id/search?
q=pengertian+dan+fungsi+fotometer&client=safari&channel=iphone_bm&prmd=
invx&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwiWzqCS3cnzAhWWf30K
HfcvAFgQ_AUoAXoECAIQAQ&biw=375&bih=553&dpr=2

https://blogpenemu.blogspot.com/2018/12/pengertian-dan-prinsip-fotometer.html?
m=1

https://www.google.co.id/search?
q=pengertian+dan+fungsi+spektrofotometer&client=safari&channel=iphone_bm
&ei=SApoYei2LoG7rQHNrZeoBw&oq=pengertian+dan+fungsi+spek&gs_lcp=C
hNtb2JpbGUtZ3dzLXdpei1zZXJwEAEYADIFCAAQgAQyBQghEKABMgUIIR
CgATIFCCEQoAE6AggpOgYIKRAWEB46BAgpEA06BQgpEIAEOgYIABAW
EB46CAgAEBYQChAeUNr_BFjztQVgyMoFaABwAHgDgAG1EIgBhk-
SAQ8zLTEuMC4xLjIuMC4zLjGYAQCgAQGwAQ_AAQE&sclient=mobile-
gws-wiz-serp

https://www.google.co.id/search?
q=pengertian+laboraturium+patlogi+klinik&client=safari&channel=iphone_bm&
source=hp&ei=LQpoYau6OOKd0PEP_qOm0AE

https://www.google.co.id/search?
q=gambar+autoklaf&client=safari&channel=iphone_bm&prmd=insxv&source=ln
ms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwjE6dOW2MnzAhXYYysKHefeB5IQ_AUo
AXoECAIQAQ&biw=375&bih=628&dpr=2#imgrc=RD8ewZXrsKN-tM

https://pendidikanmu.com/2021/07/centrifuge-adalah.html

https://www.google.co.id/search?
q=pengertian+dan+fungsi+bunsen&client=safari&channel=iphone_bm&source=h
p&ei=cvZnYdLKC9GK-
wTUu7iADg&oq=pengertian+dan+fungsi+bun&gs_lcp=ChFtb2JpbGUtZ3dzLXd
pei1ocBABGAIyBQgAEIAEMgUIABCABDIGCAAQFhAeMgYIABAWEB4yB
ggAEBYQHjIGCAAQFhAeMgYIABAWEB4yBggAEBYQHjoFCCkQgAQ6BA
gpEA06BggpEBYQHjoCCCk6CAgAEIAEELEDOgsIABCABBCxAxCDAToFC
AAQsQNQvxRYpVRgqGJoAXAAeACAAb8MiAH4XpIBETAuNS4zLjEuMS4
1LjIuMy4xmAEAoAEBsAEL&sclient=mobile-gws-wiz-hp

https://www.google.co.id/search?
q=gambar+inkubator&client=safari&channel=iphone_bm&source=hp&ei=cvZnY
dLKC9GK-
wTUu7iADg&oq=gambar+inku&gs_lcp=ChFtb2JpbGUtZ3dzLXdpei1ocBABGA
AyBQgAEIAEMgUIABCABDIFCAAQgAQyBQgAEIAEMgUIABCABDIHCA
AQgAQQCjIFCAAQgAQyBQgAEIAEOgYIKRAWEB46CAgAEIAEELEDOgs
IABCABBCxAxCDAVDeBljKGmCuOmgAcAB4AIABpgaIAbIfkgENMC4xLjE
uNy4xLjAuMZgBAKABAQ&sclient=mobile-gws-wiz-
hp#imgrc=k8mLCZnfha0FsM

https://www.google.co.id/search?
q=pengertian+dan+fungsi+autoklaf&client=safari&channel=iphone_bm&ei=IPVn
Ycq9K5rez7sPsciLyA4&oq=pengertian+dan+fungsi+auto+klaf&gs_lcp=ChNtb2J
pbGUtZ3dzLXdpei1zZXJwEAEYADIECAAQDTIHCCEQChCgAToECAAQRz
oCCCk6CAghEBYQHRAeUIoPWMAZYN5IaAFwAXgBgAGJBYgBwgySAQc
zLTEuMC4ymAEAoAEByAEIwAEB&sclient=mobile-gws-wiz-serp

https://www.google.co.id/search?
q=pengertian+dan+fungsi+jarum+ose&client=safari&channel=iphone_bm&ei=3f
NnYdLZDoGfmgej8oXQDA&oq=pengertian+dan+fungsi+ose&gs_lcp=ChNtb2J
pbGUtZ3dzLXdpei1zZXJwEAEYADIGCAAQFhAeMgUIIRCgATIFCCEQoAE
yBQghEKABOgQIABBHOgYIKRAWEB46AggpOgUIKRCABDoECCkQDToE
CAAQQzoFCAAQgAQ6CwgAEIAEELEDEIMBOggIABCABBCxAzoICAAQs
QMQgwFQmPUHWNjLCGDFgwloAHABeAOAAboMiAGleJIBETAuNi40LjY
uMi40LjIuNC4xmAEAoAEBsAEGyAEIwAEB&sclient=mobile-gws-wiz-serp

https://fungsialat.blogspot.com/2018/10/fungsi-jarum-inokulum-ose-dan-cara-
gunakan.html?m=1

https://www.google.co.id/search?
q=pengertian+pipet+pasteo+dan+fungsinya&client=safari&channel=iphone_bm&
ei=3fFnYY2dJemE4t4PiuuKmA8&oq=pengertian+pipet+pasteo+dan+fungsinya
&gs_lcp=ChNtb2JpbGUtZ3dzLXdpei1zZXJwEAMyBAgeEAo6AggpOgUIKRC
ABDoECCkQDToFCAAQgAQ6BggAEBYQHjoICAAQFhAKEB46BAgAEA06
BggAEA0QHjoECAAQQzoLCAAQgAQQsQMQgwE6CAgAEIAEELEDOhEIL
hCABBCxAxDHARCjAhCTAjoLCAAQgAQQsQMQyQM6BQgAEJIDOggILh
CABBCxAzoHCAAQgAQQCjoFCCEQoAE6BAghEBU6BwghEAoQoAE6BAg
hEAo6CAghEBYQHRAeOgoIIRAWEAoQHRAeULvsDVid2Q9g390PaAhwAH
gFgAG2DogBkKkBkgESMS4xMS45LjguNC43LjMuMi4ymAEAoAEBsAEEw
AEB&sclient=mobile-gws-wiz-serp

https://www.google.co.id/search?
q=laboratorium+mikrobiologi&client=safari&channel=iphone_bm&source=hp&e
i=v_FnYc-
wKdm6qtsPvcWcuAw&oq=laboratorium+mikro&gs_lcp=ChFtb2JpbGUtZ3dzL
Xdpei1ocBABGAAyBQgAEIAEMgUIABCABDIFCAAQgAQyBQgAEIAEMg
UIABCABDIFCAAQgAQyBQgAEIAEMgUIABCABDoCCCk6BAgpEA06Cwg
AEIAEELEDEIMBOgsILhCABBCxAxCDAToICAAQgAQQsQM6DgguEIAEE
LEDEMcBENEDOggILhCABBCxAzoOCC4QgAQQsQMQgwEQkwI6CwguEI
AEEMcBEK8BOgsILhCABBDHARCjAjoICAAQgAQQyQNQ4yBY0mpgjYM
BaABwAHgAgAHwFIgB04wBkgETMC40LjIuMC4xLjMuMC4zLjIuM5gBAK
ABAbABAw&sclient=mobile-gws-wiz-hp&dlnr=1&sei=0_FnYe-nK9PYz7sP-
I2s0AU

https://www.google.co.id/search?
q=pengertian+paboratorium+kimia&client=safari&channel=iphone_bm&source=
hp&ei=K8NmYe2ZEMryrAHBxJvABg&oq=pengertian+paboratorium+kimia&g
s_lcp=ChFtb2JpbGUtZ3dzLXdpei1ocBADMgQIABANMgQIABANMgQIABA
NMgQIABANMgQIABANMgQIABANMgQIABANMgQIABANOgQIKRANO
gIIKToLCAAQgAQQsQMQgwE6CAgAEIAEELEDOggILhCxAxCDAToFCC4
QgAQ6BQgAEIAEOgsILhCABBDHARCjAjoICAAQsQMQgwE6BAgAEAo6C
AgAEIAEEMkDOgYIABAWEB5Ql11Y5agBYPaqAWgAcAB4AIABlQeIAcM1
kgENMC4xLjQuNC4yLjMuMpgBAKABAbABAg&sclient=mobile-gws-wiz-hp

Anda mungkin juga menyukai