Anda di halaman 1dari 7

PERCOBAAN 1 PENGENALAN ALAT-

ALAT LABORATORIUM

ABSTRAK

Setiap kegiatan praktikum merupakan kegiatan yang bersifat ilmiah, dengan


mempunyai suatu tujuan tertentu disamping untuk membantu berbagai macam konsep,
pengertian dan kaidah serta teori yang didapat dari perkuliahan. Selain itu, praktikum ini juga
bermaksud untuk mengembangkan keterampilan dalam menggunakan alat - alat serta dengan
metode tertentu.
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk memperkenalkan alat-alat laboratorium serta
fungsinya dalam praktikum kimia dasar. Pertama praktikan dikenalkan dengan alat-alat yang
ada di laboratorium yang dipakai untuk melakukan percobaan-percobaan. Kemudian
praktikan diajarkan cara memakai alat-alat sesuai dengan fungsinya masing-masing.
Hasil yang didapatkan adalah praktikan dapat mengenal dan mengetahui alat-alat
laboratorium beserta fungsinya. Antara lain cara pembacaan miniskus pada alat gelas kaca,
yaitu apabila larutan berwarna bening, maka miniskus yang dibaca adalah dasar miniskus,
sedangkan bila larutan berwarna gelap, maka miniskus yang dibaca adalah posisi atas
miniskus, atau untuk lebih memudahkan dapat menggunakan kertas gelap yang diletakkan di
belakang gelas kaca. Selain itu praktikan dapat melakukan pengeringan suatu zat yang
dihasilkan dari endapan dengan menggunakan oven.

Kata kunci : Alat-alat laboratorium, miniskus, endapan.


PERCOBAAN I
PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM

I. PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Percobaan


Tujuan dari percobaan ini adalah memperkenalkan pembakar gas dan alat gelas serta
fungsinya dalam praktikum kimia.

1.2 Latar Belakang


Dalam kegiatan ilmiah suatu percobaan biasanya dilaksanakan di laboratorium.
Dalam melakukan percobaan di laboratorium tentunya seorang praktikan harus mengenal
alat-alat yang akan dipergunakan. Pengenalan alat-alat yang akan dipergunakan dalam
laboratorium ini sangat penting guna kelancaran percobaan yang dilaksanakan diantaranya
adalah menghindari kecelakaan kerja dan gagalnya percobaan.
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk memperkenalkan alat-alat laboratorium
beserta fungsinya dalam praktikum kimia dasar. Praktikan dikenalkan dengan alat-alat yang
ada di laboratorium yang akan dipakai ketika melakukan percobaan-percobaan. Kemudian
praktikan diajarkan cara memakai alat-alat sesuai dengan fungsinya masing-masing. Hasil
yang didapatkan adalah praktikan dapat mengenal dan mengetahui alat-alat laboratorium
beserta fungsinya. Seperti cara pengisian buret yang benar.

II. DASAR TEORI


Metode ilmiah lebih dari hanya sekedar pernyataan resmi dan langkah-langkah yang
selalu kita lakukan untuk memecahkan masalah secara logis. Perhatikan misalnya, bagaimana
montir mobil berusaha memperbaiki mobil yang tidak mau hidup mesinnya bila distater.
Mula-mula, penyebab yang jelas dari masalah ini akan dilokalisir dengan cara mengamati
hasil dari satu atau beberapa percobaan. Selanjutnya bagian/alat yang diperkirakan
penyebabnya diganti atau dibetulkan dan kemudian di coba lagi menghidupkan mesin mobil
tersebut. Bila montir tersebut tepat memperkirakan penyebab masalah tersebut, mka
perkerjaan ini selesai. Jika tidak, maka dilakukan percobaan lainnya, kemudian mengganti
dan membetulkannya lagi sampai akhirnya mobil tersebut dapat berjalan kembali. (Braddy,
1995: 2).
Bila kita memecahkan suatu masalah dalam ilmu pengetahuan, kita juga akan
melaksanakan kita juga akan melaksanakan langkah-langkah yang hampir sama seperti ini.
Oleh sebab itu langkah pertama dalam metode ilmu dapat disebut penelitian dan observasi.
Hal ini merupakan tujuan eksperimen yang dibuat di laboratorium dimana sifat-sifat dapat
diteliti dalam keadaan terkontrol, jadi hasil eksperimen itu dapat diulangi atau diiru kembali
(Braddy, 1999: 5).
Eksperimen dan praktek laboratorium merupakan bagian dari pengajaran sains ini.
Bekerja di laboratorium sains adalah suatu hal yang melibatkan benda nyata dan juga
mengamati perubahan yang diamati. Ketika sains bergerak melampaui dunia pengalaman
menuju generalisasi yang lebih abstrak yang memungkinkan penjelasan dan peramalan,
pengalaman secara dekat adalah titik awal untuk generalisasi ilmiah dan pembuatan teori.
Sehingga praktik laboratorium dan eksperimen merupakan bagian yang esensial dalam
pengajaran sains sebagai produk ini (Wahyudi, 2011).
Pengajaran metode sains melalui metode praktik laboratorium dapat berperan sebagai
(Wahyudi, 2011):
1. Untuk memberikan realitas yang lebih nyata dan tiga dimensi daripada sekedar penjelasan
tertulis.
2. Persamaan matematik atau diagram seperti yang ada di buku teks
3. Untuk memberkan bayangan realitas yang memang butuh penjelasan untuk melath
penggunaan alat-alat laboratorium beserta teknik-teknik penggunaannya.
4. Untuk menguji atau mengkonfirmasi perkiraan-perkiraan teori-teori ilmiah.
Oleh karena itu pengajaran sains buku teks memerlukan berbagai pendekatan praktek
yang beragam dan cocok dalam pemakaian metode praktek laboratorium. Karena sebelum
memulai melakukan praktik di laboratorium, praktikan harus mengenal dan memahami cara
penggunaan semua peralatan dasar yang biasa digunakan dalam laboratorium kimia serta
menerapkan dilaboratorium. Berikut ini diuraikan beberapa peralatan yang akan digunakan
dalam praktikum (Laboratorium Kimia SMA YPPI, 2011):
1. Labu Takar
Digunakan untuk menakar volume zat kimia dalam bentuk cair pada proses reparasi larutan.
Alat ini tersedia berbagai macam ukuran.
2. Gelas Ukur
Digunakan untuk mengukur volume zat kimia dalam bentuk cair. Alat ini mempunyai skala,
tersedia bermacam-macam ukuran. Tidak boleh digunakan untuk mengukur larutan/pelarut
dalam kondisi panas. Perhatikan miniskus pada saat pembacaan skala.
3. Gelas Beker
Alat ini bukan alat pengukur (walaupun terdapat skala, namun ralatnya cukup
besar). Digunakan untuk tempat larutan dan dapat juga untuk memanaskan larutan kimia.
Untuk menguapkan solven/pelarut atau untuk memekatkan.
4. Pengaduk Gelas
Digunakan untuk mengaduk suatu campuran atau larutan kimia pada waktu melakukan reaksi
kimia. Digunakan juga untuk menolong pada waktu menuangkan/mendekantir cairan dalam
proses penyaringan.
5. Botol Pencuci
Bahan terbuat dari plastik. Merupakan botol tempat akuades, yang digunakan untuk mencuci,
atau membantu pada saat pengenceran.
6. Corong
Biasanya terbuat dari gelas namun ada juga yang terbuat dari plastik. Digunakan untuk
menolong pada saat memasukkan cairan ke dalam suatu wadah dengan mulut sempit, seperti :
botol, labu ukur, buret dan sebagainya.
7. Erlenmeyer
Alat ini bukan alat pengukur, walaupun terdapat skala pada alat gelas tersebut
(ralat cukup besar). Digunakan untuk tempat zat yang akan dititrasi. Kadang-kadang boleh
juga digunakan untuk memanaskan larutan.
8. Tabung Reaksi
Terbuat dari gelas. Dapat dipanaskan. Digunakan untuk mereaksikan zat zat kimia dalam
jumlah sedikit.
9. Rak Untuk tempat Tabung Reaksi
Rak terbuat dari kayu atau logam. Digunakan sebagai tempat meletakkan tabung reaksi.
10. Kawat Kasa
Terbuat dari bahan logam dan digunakan untuk alas saat memanaskan alat gelas dengan alat
pemanas/kompor listrik.
11. Penjepit
Penjepit logam, digunakan untuk menjepit tabung reaksi pada saat pemanasan, atau untuk
membantu mengambil kertas saring atau benda lain pada kondisipanas.
12. Spatula
Terbuat dari bahan logam dan digunakan untuk alat bantu mengambil bahan padat atau
kristal.
13. Kertas Lakmus
Merupakan indikator berbentuk kertas lembaran-lembaran kecil, berwarna merah dan biru.
Indikator yang lain ada yang berbentuk cair missal indikator Fenolftalein (PP), Metil Jingga
(MO) dan sebagainya. Merupakan alat untuk mengukur atau mengetahui tingkat keasaman
(pH) larutan.
14. Gelas Arloji
Terbuat dari gelas. Digunakan untuk tempat zat yang akan ditimbang.
15. Cawan Porselein
Alat ini digunakan untuk wadah suatu zat yang akan diuapkan dengan pemanasan.
16. Pipet Tetes
Digunakan untuk mengambil bahan berbentuk larutan dalam jumlah yang kecil.
17. Sikat
Sikat dipergunakan untuk membersihkan (mencuci) tabung.
18. Pipet Ukur
Adalah alat yang terbuat dari gelas. Pipet ini memiliki skala. Digunakan untuk mengambil
larutan dengan volume tertentu. Gunakan propipet atau pipet pump untuk menyedot larutan,
jangan dihisap dengan mulut.
19. Pipet Gondok
Pipet digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tepat sesuai dengan label yang
tertera pada bagian yang menggelembung (gondok) pada bagian tengah pipet. Gunakan
propipet atau pipet pump untuk menyedot larutan.
20. Buret
Terbuat dari gelas. Digunakan untuk melakukan titrasi. Zat yang digunakan untuk menitrasi
(titran) ditempatkan dalam buret, dan dikeluarkan sedikit demi sedikit melalui kran. Volume
dari zat yang dipakai dapat dilihat pada skala.
Dalam praktikum analis yang baik biasanya cermat dalam hal kerapian. Kerapian
hendaknya mencakup juga pemeliharaan perabot-perabot laboratorium yang permanen seperti
oven, lemari asam dan bak meja. Bahkan korosif yang tumpah harus segera dibersihkan dari
peralatan, bangku ataupun lantai. Penting bahwa saluran pembuangan di sterilkan dengan
mengguyur asam dan basa dengan banyak air (Underwood, 1991: 1).
Analisis tidak boleh dilakukan dengan alat kaca yang tidak bersih. Alat kaca yang bisa
dimasuki sikat seperti beker dan erlenmeyer paling baik dibersihkan dengan sabun, deterjen
sintetik atau pembersih sintetik lainnya. Pipet, buret, tabung reaksi atau labu volumetrik
mungkin memerlukan deterjen panas untuk bisa benar-benar bersih dan hilang atau hilang
semua bekas kotoran yang menempel. Jika permukaan kaca belum membuang airnya secara
keseluruhan, perlu digunakan larutan pembersih yang sifat oksidasinya kuat sehingga dapat
memastikan kebersihan kaca secara keseluruhan. Setelah dibersihkan, alat itu dibilas dengan
air kran, kemudian dengan sedikit air suling dan biarkan mengering sendiri tanpa di lap
(Underwood, 1991: 578).
Maksud penyaringan adalah untuk memisahkan endapan dari larutan induk dan
kelebihan reagensia. Umumnya digunakan kertas saring yang tekstur kehalusannya sedang.
Tepi kertas saring hendaknya 1 cm dari bagian tepi atas corong (Vogel, 1994: 72).

DAFTAR PUSTAKA

Brady, James E. 1994. Kimia Universitas Edisi Kelima. Jilid Pertama. Penerbit Erlangga: Jakarta.

Day, R.A. Jr and, A. L. Underwood. 1998. Analisis Kimia Kualitatif. Edisi Revisi Terjemahan.
R.Soendoro dkk. Erlangga: Jakarta.

Laboratorium Kimia SMA YPPI. 2011. Pengenalan Alat-Alat Laboratorium Kimia


http://chemistrylaboratorysma1.blogspot.com/2009/8/pengenalan-alat-alat-laboratorium-
kimia.html
Diakses tanggal 19 September 2011
Vogel. 1990. Buku Teks Analisis Organik dan Anorganik Kualitatif Makro dan Semimakro Revisi
G. Svehla Terjemahan Ir. L. Setrono dan Dr. A. Haelyana Pudjaatmaka. PT Kalman Media
Pustaka: Jakarta.

Wahyudi, Adi Ribut. 2011. Pengajaran Sains di Laboratorium.


http://yudhiart.blogspot.com/2011/02/pengajaran-sains-di-laboratorium.html
Diakses tanggal 19 September 2011.

Anda mungkin juga menyukai