Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PENGETAHUAN DAN TEKNIK LABORATORIUM


LARUTAN PEREAKSI

DOSEN PEMBIMBING
Dr. Syamsurizal, M.Biomed

Disusun oleh:
Nama : Delvina Walyafi
NIM : 20031131

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
1. Pendahuluan
Dilaboratorium selain untuk melakukan penelitian dan pengamatan mengenai suatu
objek, kita juga tidak lepas dari yang namanya bahan kimia. Di dalam bahan-bahan kimia
terdapat larutan, dimana larutan merupakan hal yang sangat penting dan hal dasar yang
harus diketahui, terutama bagi seseorang yang berada dilaboratorium. Banyak bahan kimia
yang digunakan untuk praktikum yang berbentuk larutan. Untuk membuat larutan pada
umumnya digunakan pelarut air, dan ada pula beberapa larutan yang menggunakan pelarut
lain.
Larutan dapat didefinisikan sebagai perpaduan antara zat terlarut (solut) dan zat
pelarut (solven). Biasanya jumlah zat terlarut lebih kecil dari jumlah pelarutnya.
Berdasarkan parameter fasa, larutan dikenal dengan larutan sefasa (homogen) dan tidak
sefasa (heterogen). Berdasarkan jumlah zat terlarut dalam larutan, larutan terdiri atas
larutan encer dan larutan pekat. Untuk menyatakan jumlah relatif suatu zat terlarut terhadap
pelarutnya. Pelarut adalah suatu zat yang melarutkan zat terlarut (cairan, padat atau gas
yang berbeda secara kimiawi), menghasilkan suatu larutan. Pelarut biasanya berupa cairan
tetapi juga bisa menjadi padat, gas, atau fluida superkritis. Kuantitas zat terlarut yang dapat
larut dalam volume pelarut tertentu bervariasi terhadap suhu.
Dalam praktikum sering digunakan larutan dan pereaksi. Dan biasanya akan
dilakukan percobaan tentang pembuatan larutan dimana praktikan diharapkan dapat
mengetahui serta memahami tentang konsentrasi suatu larutan yang ada atau yang akan
dibuat.
Dengan demikian, guru, dosen, mahasiswa, serta orang-orang yang berhubungan
dengan suatu praktikum harus memiliki pengetahuan tentang larutan dan perekasi.
Pengetahuan mengenai cara pembuatan larutan sangat penting karena sebagian besar reaksi
kimia terjadi melalui bentuk cairan atau larutan. Pengetahuan bukan saja mengenai
jenisnya, tetapi juga pengetahuan tentang pembuatan dan penanganannya.
Rumusan masalah
a) Apa konsep larutan pereaksi umum dan khusus.
Tujuan
a) Mampu memahami konsep larutan pereaksi umum dan khusus serta mampu
menerapkannya dalam penelitian biologi
2. Isi
Pereaksi atau sering disebut juga reagensia (inggris : reagent) adalah suatu zat yang
berperan dalam suatu reaksi kimia atau diterapkan untuk tujuan analisis. Pereaksi disingkat
P adalah suatu zat yang digunakan sebagai pereaksi atau sebagai unsur pokok dari larutan,
indikator adalah pereaksi yang digunakan untuk men'atakan titik akhir suatu reaksi kimia,
untuk mengukur kadar ion Hidrogen (pH) atau untuk menyatakan bahwa perubahan pH
sudah terjadi. Ini terdapat dalam daftar indikator dan kertas uji. Larutan dapar seperti yang
tertera pada larutan dapar (Dirjen POM, 1995).
Larutan pereaksi disingkat LP adalah larutan dari pereaksi dalam pelarut dan kadar
tertentu yang sesuai untuk penggunaan tertentu. Air jika dalam uji untuk pereaksi atau
dalam petunjuk pembuatan larutan uji dan sebagainya digunakan air tanpa kualifikasi
khusus selalu menggunakan Air Murni seperti yang tertera pada monografi Farmakope
Indonesia IV. Seperti dinyatakan dalam ketentuan umum, daftar pereaksi, indikator dan
larutan dalam farmakope tidak termasuk zat yang mempunyai kegunaan terapi, sehingga
di dalam farmakope dinyatakan dengan pereaksi atau mutu pereaksi (Ditjen POM, 1995).
Reagen dapat digunakan dalam pengujian bahan kimia. Beberapa reagen digunakan
sebagai komponen dasar dalam biologi molekuler yang spesifik. Beberapa reagen lain juga
digunakan dalam kit dan tes yang digunakan untuk mendeteksi organisme yang lain.
Reagen biasanya dimaksudkan untuk tujuan penelitian, bahan baku dalam biologi
molekuler, penggunaan forensic, tesd arah, imunologi dan farmasi proses.
Reagen adalah bahan yang menyebabkan atau bahan yang dikonsumsi dalam suatu
reaksi kimia dan juga berperan dalam reaksi kimia yang digunakan untuk menunjukkan
kemurnian pada zat kimia yang cukup untuk sebuah percobaan. Tetapi sebuah reagen air
tidak boleh mengandung banyak ketidak murniaan seperti ion natrium, klorida atau bakteri.
Pereaksi digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu
1. Pereaksi padat, adalah pereaksi yang berbentuk padatan atau serbuk.
Contoh: Calcium Carbonate.
2. Pereaksi cair, adalah pereaksi yang berbentuk cairan, baik encer maupun kental.
Contoh : Hydrochloric Acid
Reagen atau dikenal juga dengan reaktan merupakan istilah yang sering digunakan didunia
kimia. Reagen memiliki banyak kegunaan dan sebagian besar melibatkan menyelamatkan
nyawa aplikasi. Zat atau dua zat membuat, mengukur atau membangun keberadaan reaksi
kimia dengan bantuan reagen. Kimia organik mungkin juga menetapkan reagen sebagai
campuran atau zat-zat yang berbeda yang akan membuat perubahan pada substrat pada
kondisi tertentu.
Reagen di bagi menjadi dua :
A. Reagen Alami
Reagen yang sudah ada pada zat tersebut, Contohnya :
1) Fenton Reagen
reagen gaya analitis reagen dimanfaatkan untuk membasmi tertentu alami
dan organik bahan kimia seperti tetrakloroetilena (PCE) dan
trichloroethylene (TCE).
2) Grignard Reagen
Reagen ini biasa dibuat ketika menggunakan respon yang di hasilkan
campuran alkil dan magnesium.
3) Fehling Reagen
Larutan ini berupa natrium hidroksida, tembaga sulfat dan kalium natrium
tartrat yang kusus digunakan untuk menguji kehadiran aldehida dan gula
dalam zat tertentu seperti urin.
4) Collins reagen
reagen ini digunakan untuk membantu beberapa zat-zat yang kompleks dan
alkohol untuk mengoksidasi.
B. Reagen Kimia
Reagen yang dibuat oleh tangan manusia untuk kepentingan orang banyak.
Kegunaan Reagen
a. Untuk pengujian dan menganalisis bahan kimia.
b. Sebagai komponen dasar dalam biologi molekuler.
c. Digunakan untuk mendeteksi organisme lain yang sulit untuk ditemukan dengan
perangkat yang biasa.
d. Sebagai alat diagnosis.
e. Dapat digunakan untuk berbagai tujuan penelitian seperti : tes darah, imunologi, dan
farmasi proses.
Larutan pereaksi umum adalah larutan yang digunakan sebagai bahan untuk
berlangsungnya suatu reaksi. Larutan ini tidak memerlukan ketelitian tinggi.
Contoh cara pembuatan laruan pereaksi.
a. Pembuatan Larutan Baku Klorida
Larutkan 165,0 mg natrium klorida P kering dalam air hingga 1000 ml. Larutan ini
mengandung setara dengan 0,10 mg klor (Cl) per ml.
b. Pembuatan Larutan Baku Kalsium
Larutkan 250 mg kalsium karbonat P dalam campuran 20 ml air dan 5 ml asam
klorida encer P. Setelah larut sempurna, encerkan dengan air hingga 1000 ml.
Larutan ini mengandung kalsium (Ca)0,10 mg per ml.
c. Pembuatan Larutan Baku Kalium
Larutkan 191 mg kalium klorida P dalam beberapa ml air dan encerkan hinga 1000
ml. Encerkan sebagian dari larutan ini dengan air dalam perbandingan 1 sampai 10
hingga kadar 0,01 mg kalium (K) per ml.
d. Pembuatan Larutan Baku Natrium
Larutkan 254 mg natrium klorida P dalam beberapa ml air dan encerkan hingga
1000 ml. Encerkan sebagian dari larutan ini dengan air dalam perbandingan 1
sampai 10 hingga kadar 0,01 mg natrium (Na) per ml.
e. Pembuatan Larutan Baku Stronsium
Larutkan 242 mg stronsium nitrat P dalam beberapa ml air dan encerkan hingga
1000 ml. Encerkan sebagian dari larutan ini dengan air dalam perbandingan 1
sampai 10 hingga kadar 0,01 mg stronsium (Sr) per ml.
f. Pembuatan Larutan Baku Nitrat
Larutkan 163 mg kalium nitrat P dalam 100 ml air, encerkan 10 ml larutan ini
hingga 1000 ml, diperoleh larutan yang mengandung setara dengan 0,01 mg nitrat
(NO3) per ml.
g. Pembuatan Larutan Baku Fosfat
Larutkan 143,3 mg kalium fosfat monobasa P yang telah dikeringkan dalam air
hingga 1000 ml. Larutan ini mengandung setara dengan 0,10 mg fosfat (PO4) per
ml.
h. Pembauatan Larutan Baku Sulfat
Larutkan 181,4 mg kalium sulfat P kering hingga 1000 ml. Larutan ini mengandung
setara dengan 0,10 mg sulfat (SO4) per ml.

Larutan pereaksi khusus adalah larutan yang digunakan untuk menguji adanya zat-zat
tertentu. Contohnya pereaksi benedict untuk mengetahui adanya gula reduksi, pereaksi
lugol (Iodium) untuk mengetahui adanya amilum atau sebaliknya, pereaksi Molish untuk
mengetahui adanya karbohidrat, pereaksi Millon untuk mengetahui adanya protein, dsb.
Berikut adalah contoh pereaksi khusus:
1. Pereaksi Benedict
Pereaksi ini digunakan untuk mengetahui adanya gula reduksi seperti glukosa,
fruktosa, maltosa.
 Larutan 173 gr Natrium Sitrat dan 100 gr Natrium karbonat dalam 500 ml
air hangat. Aduklah baik-baik kemudia saring. Ambil hasil saringan (filtrat),
genapkan sampai 850ml.
 Larutan 17,3 gr Kupri Sulfat dalam 100 ml air dan genapkan sampai 150ml.
 Tuangkan larutan karbonat sitrat ke dalam gelas kimia besar lalu tambahkan
larutan kupri sulfat secara hati-hati dan sampai diaduk, kemudian genapkan
sampai 1liter.
2. Larutan Iodium
Larutan ini digunakan untuk mengetahui adanya amilum,
Pembuatannya:
Larutan 10 gr Kl dalam 1L air, lalu tambahkan 2,5 gr Iodium (I2) dan aduklah baik-
baik.
3. Pereaksi Molish
Pereaksi ini digunakan untuk mengetahui adanya karbohidrat,
Pembuatan:
Larutkan 0,1 gr Alpha Naftol dalam 100 ml etanol 95% (harus dibuat segar)
4. Reaksi Milon
Pereaksi ini digunakna untuk mengetahui adanya protein,
Pembuatannya :
Larutan 10 gr Merkuri (Hg) dalam 20 ml asam Nitrat pekat (lakukan diudara
terbuka atau kamar asam). Bila telah larut dan tidak timbul asap coklat lagi,
encerkan dengan 60ml air. Tuangkan cairan bagian atas dan simpan dalam botol
bertutup gelas.
5. Pereaksi Seliwanoff
Pereaksi ini digunkana untuk mengetahui adanya gula,
Pembuatannya:
Larutan 0,05 gr Resorcinol dalam 100ml HCl encer. HCL encer dibuat dengan jalan
mengencerkan satu bagian HCl pekat dengan tiga bagian air.
Contoh pembuatan larutannya adalah :
 Anilin-asam oksalat ; pereaksi
 Asam oksalat H2C2O4.2H2O 0,9 g
 Akuades 200 ml
 Anilin 1,8 m
Masukkan ke dalam gelas kimia yang berukuran 400 ml yang berisi 200 ml akuades
masukkan asam oksalat, aduk agar melarut. Saat melarutkan, tambahkan anilin, dan sambil
pengadukan diteruskan.

3. Kesimpulan
Pereaksi atau sering disebut juga reagensia (inggris : reagent) adalah suatu zat yang
berperan dalam suatu reaksi kimia atau diterapkan untuk tujuan analisis, seperti untuk
membuat, mengukur atau membangun keberadaan reaksi kimia. Larutan pereaksi umum
adalah larutan yang digunakan sebagai bahan untuk berlangsungnya suatu reaksi. Larutan
pereaksi khusus adalah larutan yang digunakan untuk menguji adanya zat-zat tertentu.
Reaksi kimia terjadi ketika dua atau lebih reaktan digabungkan bersama-sama. Reaktan
harus hadir untuk menciptakan reaksi kimia, tanpa mereka, tidak akan ada reaksi.
Daftar Pustaka
 Romimuhammad. (2017, June). Makalah reagen. welcom bro.
https://romimuhammad.blogspot.com/2017/06/makalah-reagen_8.html
 AnggrainNolis. (2015). Larutan & reagen dasar. Academia.edu - Share research.
https://www.academia.edu/26066431/LARUTAN_and_REAGEN_DASAR
 Farmakope Indonesia edisi IV 1995
 Fauziahatikah. (2015, May 25). Jenis jenis larutan pereaksi berdasarkan sifat
larutan pereaksi Yang …. Share and Discover Knowledge on SlideShare.
https://www.slideshare.net/atikahfauziah31/jenis-jenis-larutan-pereaksi-
berdasarkan-sifat-larutan-pereaksi-yang-di-buat
 Anonime. (2019, August 21). Macam - Macam Reagen Laboratorium Dan
Fungsinya. Medicalogy. https://www.medicalogy.com/blog/reagen-laboratorium-
dan-fungsinya/

Anda mungkin juga menyukai