Jawaban:
x = r cos y = r sin
( ) (
T = 12 mv2 = 12 m x&2 + y&2 = 12 m r&2 + r&2q2 )
Energi potensial oleh gaya sentral
k k
V=- =-
(x )
1/ 2
2
+y 2 r
k
(
L = T - V = 12 m r&2 + r&2 q2 + ) r
d T T V
=
dt qk q k qk
d L L
& - =0
dt
qk k
q
d L L
&- =0
dt r r
d L L
&- =0
dt q q
L
= mr&
r&
d L
&= mr& &
dt r
L k
= mrq&2 - 2
r& r
k
&2 - mrq&2 = - 2
mr&
r
Jadi :
mr&
&2
= mrq&2 + Fr
L
L
& = mr 2q& =0
q q
d L & 2&
&
&= 2mrr&q + mr q
dt q
2mrr&q&+ mr 2&
q&= 0
atau :
d dJ
dt
( )
mr 2 q& =
dt
=0
7. Verifikatif
Menurut Stankov (2009) bahwa ilmu empiris, yang dilakukan
sebagai penelitian eksperimental, tampaknya mengkonfirmasi validitas
universal dari hukum fisika ini tanpa pengecualian. Untuk tujuan ini,
semua hukum fisika disajikan sebagai persamaan matematis. Hukum
Alam, yang diekspresikan tanpa alat matematika, tidak terpikirkan dalam
konteks sains masa kini. Setiap hukum alam yang benar harus
diverifikasi secara empiris dengan pengukuran yang tepat, sebelum
memperoleh status hukum fisik universal.
Berdasarkan uraian diatas hukum-hukum dan teori-teori fisika
yang digunakan hingga saat ini diperoleh melalui penelitian yang
berulang dan dicerivikasi terus menerus hingga diperoleh kebenaran.
Misalnya teori tentang Hukum Newton 1 Bunyi: "Jika resultan gaya yang
bekerja pada benda yang sama dengan nol, maka benda yang mula-mula
diam akan tetap diam. Benda yang mula-mula bergerak lurus beraturan
akan tetap lurus beraturan dengan kecepatan tetap". Rumus Hukum
Newton 1 (I):
Mobil yang anda naiki setelah direm mendadak, lalu mobil tiba-
tiba bergerak kedepan, maka anda akan terdorong ke belakang
Koin yang diatas kertas yang diletakkan di meja akan tetap, jika
kertas ditarik cepat.
b. Tuliskan judul tulisan anda, Jelaskan dan berikan contoh pada judul
tulisan anda yang menerapkan komponene ilmu diatas untuk
menjelaskan/mendeskripsikan fenomena kajian dalam judul yang nada
tulis atau anda ajukan.
Jawaban
2. Menurut Kridalaksan (1993 ) dalam Salim (2015) didefinisikan bahwa
struktur adalah perangkat unsur yang diantaranya ada hubungan yang bersifat
ekstrinsik, unsur dan hubungan itu bersifat abstrak dan bebas dari isi yang
bersifat intuitif.. Jadi, Struktur ilmu pengetahuan adalah suatu kumpulan
pengetahuan sistematik terdiri dari komponen-komponen yang saling berkaitan
atau dikoordinasikan agar dapat menjadi dasar teoritis atau memberikan
penjelasan termaksud,(The Liang Gie. 2000 dalam Salim 2015).
1. Fakta
NRC (1998) dalam the role of theory in advancing 21st Biology
menyatakan bahwa fakta dalam sains adalah sebuah pengamatan yang telah
berulang kali dikonfirmasi. Kemudian menurut NAS (National Academy of
Sciences) (1998) dalam fakta dapat dibentuk menjadi undang-undang atau
"generalisasi deskriptif tentang bagaimana beberapa aspek dunia alam
berperilaku dalam keadaan yang dinyatakan. Sedangkan dalam Nasional
Center For Sciences Education menuliskan fakta dalam sains adalah sebuah
pengamatan yang telah berulang kali dikonfirmasi dan untuk semua tujuan
praktis diterima sebagai "benar." Kebenaran dalam sains, bagaimanapun, tidak
akan pernah final dan apa yang diterima sebagai fakta hari ini dapat
dimodifikasi atau bahkan dibuang besok.
Menurut Nikels 1998 fakta adalah observasi empiris yang telah
dikonfirmasi atau, paling tidak, disetujui (atau kesimpulan jika mengacu pada
fakta" disimpulkan "). Fakta ilmiah, bahkan yang tampaknya merupakan
pengamatan sederhana, tertanam atau berakar pada teori yang dimiliki
pengamat. Sedangkan menurut Suryana (2010) fakta adalah keadaan
sebenarnya (empirik) yang diwujudkan dalam jalinan dua konsep atau lebih.
Berdasarkan uraian diatad dapat disimpulkan bahwa fakta adalah
sejumlah data yang terkumpul atau dihasilkan dalam suatu proses kegiatan
misalnya penelitian, yang menunjukkan keadaan yang sebenarnya sesuai
dengan proses yang berlangsung.
Contoh fakta dalam bidang fisika: Memakai baju berwarna hitam pada
siang hari akan tersa lebih panas jika dibandingkan dengan memakai baju
berwana putih.
2. Konsep
Sebac (2004) mendefinisikan Konsep adalah abstraksi verbal yang
diambil daripengamatan sejumlah kasus tertentu. Konsep ilmiah adalah teori
ilmiah atau hukum yang menjelaskan mengapa dan bagaimana suatu peristiwa
alam atau proses terjadi. Konsep ilmiah meliputi rumus matematika yang
menjelaskan atau secara konsisten menggambarkan fenomena alam.
Menurut Andersen bahwa konsep dalam fisika tidak dapat dibuktikan,
hanya dapat didukung atau disangkal melalui pengamatan dan eksperimen.
Sedangkan dalam kamu Oxford konsep didefinisikan sebagai ide abstak.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sebuah ide yang
diekspresikan dengan simbol atau kata. Konsep menunjukkan pengertian
tentang suatu objek, disebut juga sebagai pembawa arti. Konsep dalam fisika
dipakai untuk mendeskripsikan objek yang diamati, baik materi atau energi.
Konsep dibagi dua, yaitu simbol dan definisi.
Contoh konsep dalam fisika adalah: Konsep teori relativitas
3. Proposisi
McGrath (2012) menuliskan logika proposisi adalah satuan
kemungkinan logis yang mengandung atau mengemukakan sesuatu
adanya. Beberapa filsuf telah mencoba untuk membantah bahwa proposisi
adalah sebuah pernyataan karena sebuah proposisi bersifat mental atau
abstrak, sementara sebuah pernyataan bersifat linguistik, dan bahwa alam
mental dan linguistik tidaklah sama. Namun apa yang benar adalah bahwa
proposisi dapat diungkapkan atau ditunjukkan oleh pernyataan linguistik
dengan tingkat akurasi tertentu; dan proposisi pasti lebih berkaitan dengan
pernyataan dari pada pertanyaan atau perintah. Sebuah proposisi belum
tentu benar; Bisa salah, tidak mungkin atau tidak berarti.
Wikipedia menyebutkan dalam ilmu fisika dan ilmu lainnya,
karya teoretis dikatakan berasal dari prinsip pertama, atau ab initio, jika
dimulai secara langsung pada tingkat sains mapan dan tidak membuat
asumsi seperti model empiris dan parameter yang pas, dalam fisika prinsip
pertama adalah proposisi, asumsi dasar, dasar, terbukti sendiri, atau asumsi
yang tidak dapat disimpulkan dari proposisi atau asumsi lainnya. Dalam
fisika, sebuah perhitungan dikatakan dari prinsip pertama, atau ab initio,
jika dimulai secara langsung pada tingkat hukum fisika yang mapan dan
tidak membuat asumsi seperti model empiris dan parameter pas. contoh,
perhitungan struktur elektronik dengan menggunakan persamaan
Schrdinger dalam seperangkat perkiraan yang tidak memasukkan model
ke data eksperimental adalah pendekatan ab initio.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa proposisi
merupakan pernyataan yang dapat bernilai benar atau salah akan tetapi
proposisi yagn sudah mempunyai jangkauan cukup luas dan telah
didukung oleh data empiris dinamakan hukum (scientific law).
Proposisi 1
Satu-satunya cara untuk membandingkan jumlah q dari dua bagian materi
adalah dengan membandingkan jumlah gerak mereka dengan kecepatan
tunggal.
Proposisi 2
Hukum mekanika pertama: Melalui semua perubahan Alam korporeal,
jumlah keseluruhan materi tetap sama tidak meningkat maupun berkurang.
Proposisi 3
Hukum mekanika kedua: Setiap perubahan materi memiliki sebab
eksternal. (Setiap benda yang tidak bergerak tetap beristirahat, dan setiap
benda bergerak terus bergerak ke arah yang sama dengan kecepatan yang
sama, kecuali penyebab eksternal memaksanya berubah.)
Proposisi 4
Hukum mekanika ketiga: Dalam semua komunikasi gerak, tindakan dan
reaksi selalu sama satu sama lain
4. Teori
NRC (1998) dalam the role of theory in advancing 21st Biology
mendefiniskan teori sebagai penjelasan / mekanisme yang baik dari
beberapa aspek dunia alami yang dapat menggabungkan fakta, hukum,
kesimpulan, dan hipotesis yang diuji. Sedangkan menurut McComas
(2003) teori menjelaskan bagaimana hukum bekerja. Teori ilmiah adalah
penjelasan yang didasarkan pada garis bukti, memungkinkan prediksi yang
valid, dan telah diuji secara ilmiah dengan berbagai cara.
NAS (1998) dalam menyatakan teori merupakan penjelasan yang
baik tentang beberapa aspek dunia alami yang dapat menggabungkan
fakta, hukum, kesimpulan, dan hipotesis yang diuji. Selanjutnya menurut
Nasional Center For Science Education teori dalam sains didefinisikan
sebagai model komprehensif bagaimana proses tertentu atau bagian dari
alam semesta bekerja. Sebuah teori mungkin mengandung atau dibangun
berdasarkan definisi, fakta, hukum dan hipotesis yang telah diuji.
University of California Berkley , mendefinisikan sebuah teori
sebagai penjelasan luas dan alami untuk berbagai fenomena. Teori ringkas,
koheren, sistematis, prediktif, dan berlaku luas, sering mengintegrasikan
dan menggeneralisasi banyak hipotesis.Setiap teori ilmiah harus
didasarkan pada pemeriksaan fakta yang cermat dan rasional. Fakta dan
teori adalah dua hal yang berbeda. Dalam metode ilmiah, ada perbedaan
yang jelas antara fakta, yang dapat diamati dan / atau diukur, dan teori,
yang merupakan penjelasan para ilmuwan dan interpretasi fakta.
Dari uraian diatas disimpulkaan bahwa teori adalah sebuah
penjelasan terpadu dan menyeluruh tentang banyak fakta dan sebuah
penjelasan mampu menghasilkan hipotesis tambahan dan prediksi yang
dapat diuji tentang cara alam terlihat dan bekerja. Teori ilmiah merupakan
upaya terbaik kita untuk memahami dan menjelaskan berbagai macam
fenomena alam.
Contoh teori dalam fisika: Teori Gelombang Elektromagnetik.
Teori gelombang elektromagnetik pertama kali dikemukakan oleh James
Clerk Maxwell (18311879). Hipotesis yang dikemukakan oleh Maxwell,
mengacu pada tiga aturan dasar listrik-magnet berikut ini.
1. Muatan medan listrik dapat menghasilkan medan listrik
disekitarnya, yang besarnya diperlihatkan oleh hukum Coulumb.
2. Arus listrik atau muatan yang mengalir dapat menghasilkan
medan magnet disekitarnya yang besar dan arahnya ditunjukkan
oleh hukum Bio-Savart atau hukum Ampere.
3. Perubahan medan magnetik dapat menimbulkan GGL induksi
yang dapat menghasilkan medan listrik dengan aturan yang
diberikan oleh hukum induksi Faraday.
Berdasarkan aturan tersebut, Maxwell mengemukakan sebuah
hipotesis sebagai berikut: Karena perubahan medan magnet dapat
menimbulkan medan listrik, maka perubahan medan listrik pun akan dapat
menimbulkan perubahan medan magnet. Hipotesis tersebut digunakan
untuk menerangkan terjadinya gelombang elektromagnet. Menurut
Maxwell, ketika terdapat perubahan medan listrik (E), akan terjadi
perubahan medan magnetik (B). Perubahan medan magnetik ini akan
menimbulkan kembali perubahan medan listrik dan seterusnya. Maxwell
menemukan bahwa perubahan medan listrik dan perubahan medan
magnetik ini menghasilkan gelombang medan listrik dan gelombang
medan magnetik yang dapat merambat di ruang hampa. Gelombang medan
listrik (E) dan medan magnetik (B) inilah yang kemudian dikenal dengan
nama gelombang elektromagnetik.
5. Postulat
Dalam Terminologi Physics didefinisikan bahwa postulat adalah
asumsi (biasanya mendasar) yang penulis buat untuk membahas topik
secara koheren. Contoh postulat dalam mekanika kuantum (yang
mendefinisikan bagaimana fungsi gelombang harus ditafsirkan), atau
dalam mekanika klasik adanya Lagrangian (yang mendefinisikan titik awal
mekanika teoritis). Kamus oxford mendefinisikan postulat sebagai saran
atau anggap eksistensi, fakta, atau kebenaran (sesuatu) sebagai dasar
penalaran, diskusi, atau kepercayaan.
Menurut Richard (2015) dalam Science Encyclopedia bahwa
postulat adalah asumsi, yaitu proposisi atau pernyataan, yang dianggap
benar tanpa bukti. Postulat adalah proposisi dasar yang digunakan untuk
membuktikan pernyataan lain yang dikenal sebagai teorema. Begitu
sebuah teorema telah terbukti, itu bisa digunakan sebagai bukti teorema
lain.
Berdasarkan uraian ditas dapaat disimpulkan postulat adalah
asumsi atau patokan pola pikir itu adalah suatu keterangan yang benar,
yang kebenarannya itu dapat diterima tanpa harus diuji atau dibuktikan
lebih lanjut, digunakan untuk menurunkan keterangan lain sebagai
landasan awal untuk menarik suatu kesimpulan.
Contoh dalam fisika: Postulat- postulat mekanika kuantum. tidak
diturunkan dari teori fisika sebelumnya tetapi semata-mata berdasarkan
data-data eksperimen.
Postulat 1 : Representasi keadaan kuantum
Keadaan sistem fisis mikroskopik (sistem kuantum) diwakili oleh fungsi
gelombang (r , t) yang mengandung informasi yang lengkap
tentang sistem kuantum tersebut.
Postulat 2 : Besaran fisika dan Operator
Setiap besaran fisika (observabel dinamis) O diwakili oleh operator
Hermitean O
Postulat 3 : Nilai harap operator
Pengukuran besaran fisika O yang diwakili oleh operator Hemitean O
pada keadaan ( r , t) memungkinkan penentuan nilai eigen an
operator tersebut secara pasti. Persamaan nilai eigen untuk operator O
adalah
O n ( r , t =O n n (r , t)
Untuk sistem fisis yang berada pada keadaan yang diwakili oleh fungsi
gelombang dengan bentuk umum ( r , t ) = Ci i (r ,t ) maka
i
6. Prinsip
F. Woodbridge menyatakan bahwa prinsip, dalam fisika, lebih
mirip menuntun gagasan dari pada apapun. Prinsip memberitahu fisikawan
bagaimana dunia bekerja pada umumnya. Prinsip-prinsip cenderung tidak
menjadi peraturan khusus yang bisa Anda tuliskan dalam istilah
matematika. Sebagai gantinya, mereka lebih menyukai teori panduan yang
memungkinkan ilmuwan membuat prediksi tentang fenomena baru dan
mengembangkan hukum baru yang secara jelas menjelaskan fenomena
tersebut. Sedangkan Kamus Oxford mendefinisikan prinsip sebagai
teorema ilmiah umum atau hukum yang memiliki banyak aplikasi khusus
dibidang yang luas.
Dalam terminology physics disebutkan juga prinsip adalah fakta
yang kurang lebih universal (biasanya mendasar). Hipotesis adalah
asumsi teoritis yang dibuat untuk mengembangkan teori (biasanya
alternatif). Seseorang dapat mengubah sebuah prinsip atau hipotesis
menjadi sebuah postulat, namun bukan sebuah postulat menjadi sebuah
prinsip.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hukum
mempunyai cakupan yang luas, maka prinsip mempunyai cakupan yang
terbatas. Prinsip dan hukum memiliki kemiripan, hanya pernyataan sebuah
prinsip kurang umum, sedangkan pernyataan yang dikategorikan ke dalam
hukum memiliki cakupan yang luas
Contoh prinsip dalam fisika adalah hukum kedua termodinamika
(disipasi universal), asas relativitas (independensi kerangka referensi), atau
hubungan ketidakpastian Heisenberg.
7. Hukum
NCR (1998) dalam The Role of Theory in Advancing 21st Century
Biology mendefiniskan hukum sebagai generalisasi deskriptif tentang
bagaimana beberapa aspek dunia alam berperilaku dalam keadaan yang
dinyatakan. Hukum meliputi ramalan yang dibuat tentang fenomena
alam.
Nasional Center For Science Education menyatakan hukum dalam
sains adalah adalah pernyataan yang menggambarkan perilaku tertentu.
Hukum berasal dari pengamatan atau eksperimen berulang dan sering
dideskripsikan sebuah hubungan antara dua atau lebih variabel. Sebuah
hukum menyatakan hal yang sama Hasil atau fenomena selalu diamati
dalam kondisi yang sama, dan Oleh karena itu dapat digunakan untuk
membuat prediksi. Karena hukum perlu universal dan harus mudah
dipahami di seluruh bahasa dan budaya, mereka sering dinyatakan sebagai
rumus matematika atau persamaan.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkanbahwa hukum adalah
generalisasi ilmiah berdasarkan pada pengamatan empiris atau kesimpulan
yang diambil dari, atau hipotesis yang ditegaskan oleh eksperimen ilmiah.
Contoh hukum dalam fisika: Hukum Biot-Savart. Bunyi hukum
Biot-Savart Gaya akan dihasilkan oleh arus listrik yang mengalir pada
suattu penghantar yang berada diantara medan magnetik.
8. Asumsi
Menurut Kitty Ferguson ada lima asumsi dasar dalam sains,
pertama; alam semesta itu rasional bisa ditentukan oleh sistem logika,
kedua; alam semesta dapat diakses, kita memiliki sarana untuk
berinteraksi dengan alam semesta, ketiga; alam semesta adalah kontingen -
hubungan sebab dan akibat beroperasi dalam parameter, keempat; alam
semesta itu objektif - ada yang independen dan acuh tak acuh untuk
merasakan persepsi, kelima; alam semesta bersatu,tidak ada yang bisa
"dipisahkan" dari alam semesta. Sebagai contoh, sains empiris berfokus
pada asumsi kedua - tetapi ketika sains beralih ke subyek di luar indra
(seperti fisika teoritis), asumsi pertama terkadang digunakan. Kamus
Oxford mendefinisikan asumsi sebagai Suatu hal yang diterima sebagai
benar atau pasti akan terjadi, tanpa bukti. James R menyatakan Secara
proporsional, (sifat sains adalah untuk) menentukan bahwa hal-hal yang
tidak ada bukti adanya mitos.
Berdasarkan uraian ditas dapat disimpulkan bahwa asumsi adalah
sesuatu yang diterima benar atau pasti akan terjadi tanpa bukti, sedangkan
asumsi yang digunakan dalam sains harus memenuhi syarat dengan
menganggap alam adalah sesuatu yang rasional, objektif, dapat diakses,
empiris dan terpadu.
Contoh asumsi dalam fisika adalah dalam analisis secara
mekanistik, terdapat empat komponen analisis utama yaitu zat, gerak,
ruang, dan waktu. Newton berasumsi bahwa keempat komponen ini
bersifat absolut. Berbeda dengan Einsten, Einsten berasumsi bahwa
keempat komponen tersebut bersifat relatif. Hal ini dikarenakan tidak
mungkin mengukur gerak secara absolut. Bahkan zat itu sendiri tidak
bersifat mutlak, hanya bentuk lain dari energi.
5. Postulat:
6. Prinsip:
Menurut Yager (dalam Arnie, 2004) program STM pada umumnya
memiliki karakteristik/ciri-ciri sebagai berikut :
1. Identifikasi masalah-masalah setempat yang memiliki
kepentingan dan dampak.
8. Asumsi:
Hipotesis Pertama:
H0: Model pembelajaran sains teknologi masyarakat tidak
berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis siswa SMP pada
materi tekanan zat.
H1: Model pembelajaran sains teknologi masyarakat berpengaruh
terhadap kemampuan berpikir kritis siswa SMP pada materi tekanan
zat.
Hipotesis Kedua:
H0: Model pembelajaran sains teknologi masyarakat tidak
berpengaruh terhadap literasi sains siswa SMP pada materi tekanan
zat.
H1: Model pembelajaran sains teknologi masyarakat berpengaruh
terhadap literasi sains siswa SMP pada materi tekanan zat.
1. Kebenaran koherensi
b. Kebenaran korespondensi
3. Kebenaran Performatif
d. Kebenaran pragmatis
e. Kebenaran Proposisi
f. Paradigmatik
Daftar Pustaka
Horgan, John. 2012. What Thomas Kuhn Really Thought about Scientific "Truth".
Scientific American. https://blogs.scientificamerican.com/cross-check/what-
thomas-kuhn-really-thought-about-scientific-truth/.
Stankov, G. The Universal Law. Vol.II: The General Theory of Physics and
Cosmology, 1999, Stankovs Universal Law Press, Internet Publishing 2000.
Wikipedia
Young, O.James. 2013. The Coherence Theory of Truth. Stanford Encyclopedia of
Philosophy. https://plato.stanford.edu/entries/truth-coherence/
https://courses.lumenlearning.com/boundless-physics/chapter/the-basics-of-
physics/.
https://physics.stackexchange.com/questions/60639/the-meaning-of-postulate-in-
physics
https://physics.stackexchange.com/questions/35660/is-there-a-difference-
between-a-postulate-and-a-principle-in-physics
http://theory.cs.berkeley.edu/