Anda di halaman 1dari 7

TUGAS BRYOPHYTA

Nicole De Bell 21032158


1. Jelaskan perbedaan antara Hepaticopsida, Bryiopsida dan Hepaticopsida !
Jawaban :

Pembeda Lumut hati Lumut tanduk Lumut daun


Klasifikas
Hepaticopsida Antheceropsida Bryopsida
i
Generasi gametofit berupa Generasi gametofit Generasi gamemetofit
Gametofit talus dan berbentuk berupa talus dengan tepi berupa talus seperti
lembaran. rata atau bertoreh. tumbuhan kecil.
Sporofit tertancap pada Sporofit tumbuh pada
Sporofit tumbuh di dalam gametofit dan berada di gametofit serta bersifat
Sporofit
gametofit betina luar talus berbentuk parasit terhadap
seperti tanduk gametofit
Berbentuk filamen pada Tersusun atas sel yang
Rizoid Berbentuk filamen
bagian ventral bercabang
Spora berkecambah tidak Spora berkecambah
Spora berkecambah tidak
Spora melalui pembentukan membentuk
membentuk protonema
protonema protonema
Tanah lembab,
Bebatuan dan tanah yang
Habitat mengambang di permukaan Tempat lembab
lembab
air
Contoh Marchantia sp. Anthoceros sp. Sphagnum sp.

Dengan demikian, perbedaan lumut hati, lumut tanduk dan lumut daun yaitu
morfologi talus, mofologi rizoid, sporofit serta pertumbuhan sporanya.
2. Mengapa Bryiopsida dikatan lumut yang paling maju ?
Jawaban :
Bryiopsida lebih maju dibandingkan Hepaticae karena telah memiliki batang dan daun
sederhana, meski akarnya masih berupa rizoid.
3. Jelaskanlah siklus hidup pada lumut ?
Jawaban :
a. Siklus Hidup Lumut Daun
1) Gametofit lumut adalah tumbuhan berdaun, berwarna hijau, mengandung gametangia di
bagian atas tumbuhan → banyak spesies lumut memiliki jenis kelamin terpisah →
tanaman jantan mengandung antheridia dan tanaman betina mengandung arkegonia →
sel sperma berflagel dilepaskan dari antheridia selama musim hujan, dan percikan air
hujan mengangkut sel sperma ke arkegonia.
2) Tetesan
hujan
mendarat
di atas
tanaman
gametofit
jantan, dan
sel sperma

dikeluarkan ke dalamnya dari antheridia → ketika sperma jatuh ke tanaman gematofit


betina di dekatnya → sel sperma berenang di arkegonium → mengeluarkan bahan kimia
untuk memandu sel sperma agar menyatu dengan sel terlur di dalam arkegonium →
terjadi fertilisasi menghasilkan zigot diploid.

3) Zigot diploid mengalami pembelahan mitosis menjadi embrio multiseluler yang


berkembang menjadi sporofit lumut.

4) Sporofit tumbuh dari bagian atas gametofit betina dan tetap melekat serta nutrisi
bergantung pada gametofit sepanjang hidupnya → sporofit lumut terdiri dari tiga
bagian:
a) Kaki, yang menambatkan sporofit ke gametofit dan menyerap mineral dan nutrisi
darinya;
b) Seta, atau tangkai;
c) Kapsul, sporangium (kotak spora) yang mengandung sel induk spora → struktur
seperti topi, kaliptra, yang berasal dari arkegonium, menutupi kapsul beberapa
spesies.
5) Sel induk spora mengalami meiosis untuk membentuk spora haploid.

6) Ketika spora matang, kapsul pecah dan melepaskan spora → angin atau hujan kemudian
membawa spora ke tempat lain → jika spora lumut mendarat di tempat yang
menguntungkan → akan berkecambah dan tumbuh menjadi benang bercabang sel-sel
hijau disebut protonema → protonema, yang secara superfisial menyerupai alga hijau
berserabut, membentuk kuncup → masing-masing menjadi tanaman gametofit hijau
berdaun; dan siklus hidup terus berlanjut.
b. Siklus Hidup Lumut Hati

▪ Siklus hidup lumut hati pada dasarnya sama dengan lumut daun, meskipun beberapa
strukturnya terlihat sangat berbeda.
1) Tanaman gametofit haploid dianggap sebagai generasi dominan, dan sporofitnya relatif
berumur pendek. Reproduksi seksual lumut hati melibatkan produksi archegonia dan
antheridia pada gametofit haploid. Lumut hati umum (Marchantia) memiliki archegonia dan
antheridia pada tanaman terpisah.
2) Seperti halnya lumut, lumut hati membutuhkan air sebagai media transportasi untuk sel
sperma yang berkecambah → percikan air hujan mengangkut sel sperma ke arkegonia, di
mana pembuahan terjadi.
3) Zigot yang dihasilkan berkembang menjadi embrio multiseluler menjadi sporofit dewasa.
4) Sporofit lumut hati, yang biasanya agak bulat, melekat dan secara nutrisi bergantung pada
tanaman gametofit, seperti pada lumut. Panjangnya hanya beberapa milimeter dan terdiri dari
kaki, seta, dan kapsul. Sel induk spora dalam kapsul sporofit mengalami meiosis,
menghasilkan spora haploid.
5) Setiap spora berpotensi untuk berkembang menjadi gametofit hijau, dan siklusnya terus
berlanjut.
c. Siklus Hidup Lumut Tanduk

1) Thallus matang menghasilkan antheridium yang mengeluarkan antherozoid dan


arkegonium mengeluarkan sel telur.
2) Sel sperma (antherozoid) dan sel telur mengalami singami menghasilkan zigot →
membelah terus menerus menghasilkan sporogonium muda.
3) Sporogonium menghasilkan spora diploid yang kemudian melakukan pembelahan meiosis
→ menghasilkan spora haploid.
4) Terbentuk thallus muda yang selanjutnya matang → kembali menghasilkan gamet →
akhirnya siklus kembali berulang.

4. Mengapa lumut dikelompokkan kedalam Cryptogamae  atau tumbuhan tingkat


rendah  ?
Jawaban :
Tumbuhan lumut termasuk tumbuhan yang tubuhnya dapat dibedakan antara akar,
batang dan daunnya. Sehingga dapat dimasukkan ke dalam kelompok
Cormophyta. Tumbuhan lumut termasuk tumbuhan berspora sehingga tumbuhan paku
masuk ke dalam tumbuhan Cryptogamae.
5. Apakah yang dimaksud dengan Apogami dan apospori dalam siklus hidup lumut ?
Jawaban :
Dalam siklus hidup yang normal generasi haploid ( gametofit ) dan generasi diploid
(sporofit) bergiliran secara teratur. Penyimpangan dari siklus hidup yang normal dapat
mengakibatkan peristiwa apogami dan apospori. Sporofit yang terjadi karena peristiwa
apogami adalah haploid, sebaliknya gametofit yang terjadi karena peristiwa apospori adalah
diploid dan menghasilkan gamet yang diploid pula.
6. Carilah jenis-jenis lumut yang bermanfaat minimal 5 spesies lengkap klasifikasinya ?
Jawaban :
a. Kingdom : Plantae
Subkingdom : Viridiplantae
Superdivisi : Embryophyta
Divisi : Marchantiophyta
Subdivisi : Hepaticae
Kelas : Hepaticopsida
Subkelas : Marchantiae
Ordo : Marchantiales
Famili : Marchantiaceae
Genus : Marchantia
Spesies : Marchantia polymorpha L.
Digunakan sebagai obat hepatitis.

b. Kingdom : Plantae – plantes, Planta, Vegetal, plants


Subkingdom : Viridiplantae – green plants
Infrakingdom : Streptophyta – land plants
Superdivision : Embryophyta
Division : Marchantiophyta – liverworts
Class : Marchantiopsida – complex thalloids
Subclass : Marchantiidae
Order : Marchantiales
Family :Conocephalaceae
Genus : Conocephalum
Species : Conocephalum conicum (L.) Dumort.
Digunakan sebagai obat luka bakar.
c. Kingdom : Plantae – plantes, Planta, Vegetal, plants
Subkingdom : Viridiplantae – green plants
Infrakingdom : Streptophyta – land plants
Superdivision : Embryophyta
Division : Bryophyta – mosses, mousses
Class : Bryopsida
Subclass : Bryidae
Order : Hypnales
Family : Amblystegiaceae
Genus : Cratoneuron
Species : Cratoneuron filicinum (Hedw.) Spruce
Digunakan sebagai obat jantung

d. Kingdom : Plantae – plantes, Planta, Vegetal, plants


Subkingdom : Viridiplantae – green plants
Infrakingdom : Streptophyta – land plants
Superdivision :Embryophyta
Division : Bryophyta – mosses, mousses
Class : Bryopsida
Subclass : Bryidae
Order : Bryales
Family : Bryaceae
Genus : Rhodobryum
Species : Rhodobryum giganteum (Schwägr.) Paris
Digunakan untuk obat bius
e. Kingdom : Plantae – plantes, Planta, Vegetal, plants
Subkingdom : Viridiplantae – green plants
Infrakingdom : Streptophyta – land plants
Superdivision : Embryophyta
Division : Marchantiophyta – liverworts
Class : Marchantiopsida – complex thalloids
Subclass : Marchantiidae
Order : Marchantiales
Family : Dumortieraceae
Genus : Dumortiera
Species : Dumortiera hirsuta (Sw.) Nees
Sebagai antiseptic
Daftar Pustaka
Berg LR. (2008). Introductory Botany, Plants, People and the Environment. USA: Thomson
Brooks.
Evert RY, Eichhorn SE. (2012). Raven Biology of Plants. USA: W.H. Freeman.
Graham LE, Graham JM, Wilcox LW. (2014). Plant Biology. USA: Pearson.
Mauseth JD. (2017). Botany an Introduction to Plant Biology. USA: Jones & Bartlett
Learning. 5
Sharma OP. (2014). Series on Diversity of Microbes and Cryptogams : Bryophyta. India:
McGraw-Hill Education.

Anda mungkin juga menyukai