Dengan demikian, perbedaan lumut hati, lumut tanduk dan lumut daun yaitu
morfologi talus, mofologi rizoid, sporofit serta pertumbuhan sporanya.
2. Mengapa Bryiopsida dikatan lumut yang paling maju ?
Jawaban :
Bryiopsida lebih maju dibandingkan Hepaticae karena telah memiliki batang dan daun
sederhana, meski akarnya masih berupa rizoid.
3. Jelaskanlah siklus hidup pada lumut ?
Jawaban :
a. Siklus Hidup Lumut Daun
1) Gametofit lumut adalah tumbuhan berdaun, berwarna hijau, mengandung gametangia di
bagian atas tumbuhan → banyak spesies lumut memiliki jenis kelamin terpisah →
tanaman jantan mengandung antheridia dan tanaman betina mengandung arkegonia →
sel sperma berflagel dilepaskan dari antheridia selama musim hujan, dan percikan air
hujan mengangkut sel sperma ke arkegonia.
2) Tetesan
hujan
mendarat
di atas
tanaman
gametofit
jantan, dan
sel sperma
4) Sporofit tumbuh dari bagian atas gametofit betina dan tetap melekat serta nutrisi
bergantung pada gametofit sepanjang hidupnya → sporofit lumut terdiri dari tiga
bagian:
a) Kaki, yang menambatkan sporofit ke gametofit dan menyerap mineral dan nutrisi
darinya;
b) Seta, atau tangkai;
c) Kapsul, sporangium (kotak spora) yang mengandung sel induk spora → struktur
seperti topi, kaliptra, yang berasal dari arkegonium, menutupi kapsul beberapa
spesies.
5) Sel induk spora mengalami meiosis untuk membentuk spora haploid.
6) Ketika spora matang, kapsul pecah dan melepaskan spora → angin atau hujan kemudian
membawa spora ke tempat lain → jika spora lumut mendarat di tempat yang
menguntungkan → akan berkecambah dan tumbuh menjadi benang bercabang sel-sel
hijau disebut protonema → protonema, yang secara superfisial menyerupai alga hijau
berserabut, membentuk kuncup → masing-masing menjadi tanaman gametofit hijau
berdaun; dan siklus hidup terus berlanjut.
b. Siklus Hidup Lumut Hati
▪ Siklus hidup lumut hati pada dasarnya sama dengan lumut daun, meskipun beberapa
strukturnya terlihat sangat berbeda.
1) Tanaman gametofit haploid dianggap sebagai generasi dominan, dan sporofitnya relatif
berumur pendek. Reproduksi seksual lumut hati melibatkan produksi archegonia dan
antheridia pada gametofit haploid. Lumut hati umum (Marchantia) memiliki archegonia dan
antheridia pada tanaman terpisah.
2) Seperti halnya lumut, lumut hati membutuhkan air sebagai media transportasi untuk sel
sperma yang berkecambah → percikan air hujan mengangkut sel sperma ke arkegonia, di
mana pembuahan terjadi.
3) Zigot yang dihasilkan berkembang menjadi embrio multiseluler menjadi sporofit dewasa.
4) Sporofit lumut hati, yang biasanya agak bulat, melekat dan secara nutrisi bergantung pada
tanaman gametofit, seperti pada lumut. Panjangnya hanya beberapa milimeter dan terdiri dari
kaki, seta, dan kapsul. Sel induk spora dalam kapsul sporofit mengalami meiosis,
menghasilkan spora haploid.
5) Setiap spora berpotensi untuk berkembang menjadi gametofit hijau, dan siklusnya terus
berlanjut.
c. Siklus Hidup Lumut Tanduk