Anda di halaman 1dari 7

KEGIATAN PRAKTIKUM SISTEMATIKA HEWAN

KELAS AMPHIBIA

Petunjuk:
1. Bacalah petunjuk kegiatan praktikum terlampir secara cermat.
2. Kerjakan secara cermat dan jujur
3. File dikumpulkan dalam bentuk PDF
Nama File: Laporan Amphibia_PBB_NAMA_NIM (3 digit akhir)

1. Kerjakan Kegiatan 1 yang terdapat di buku Penuntun Praktikum Sistematika Hewan Jilid 2
(Terlampir kami sertakan File Buku SH Jilid 2 barangkali Anda tidak membawa). Tuliskan
jawaban Anda, tidak perlu menulis ulang. Kerjakan di word lalu dikumpulkan dalam bentuk
pdf.
2. Kegiatan 2
Telusuri website tentang Amphibia yang terpercaya berikut:
https://amphibiaweb.org/search/index.html
https://amphibiansoftheworld.amnh.org/index.php
https://www.dec.ny.gov/lands/82722.html
a. Pilihlah 1 spesies anggota katak atau kodok yang dapat Kalian amati.
b. Lengkapi gambarnya dengan keterangan gambar yang menunjukkan ciri penting untuk
identifikasi. Tuliskan sumber websitenya.
c. Tulislah klasifikasinya hingga tingkat Famili. Bonus jika sampai spesies
d. Susunlah deskripsi singkat spesies tersebut (deskripsi berdasarkan hasil pengamatan
Kalian, gunakan bahasa Kalian sendiri, perhatikan cara penulisan deskripsi yang baik).

Semangat Berproses dan Belajar


4. SUPER CLASSIS TETRAPODA: KELAS AMPHIBIA

A. Tujuan
a. Mahasiswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri Classis Amphibia pada spesimen amatan katak
dan kodok.
b. Mahasiswa dapat mendeskripsikan ciri-ciri Classis Amphibia pada spesimen amatan katak
dan kodok.
c. Mahasiswa dapat menggambar morfologi dari spesimen amatan katak dan kodok disertai
dengan keterangan gambar.
d. Mahasiswa dapat mengklasifikasikan spesimen amatan katak dan kodok sampai pada
tingkatan famili.
e. Mahasiswa dapat menuliskan berbagai perbedaan antara katak dan kodok.

B. Materi
Klasifikasi Amphibia terbagi dalam tiga ordo, yaitu: Gymnophiona, Urodela dan
Salientia. Di Pulau Jawa hanya dapat ditemukan dua ordo saja, yaitu Gymnophiona dan Salientia.
Sedangkan Urodela dapat ditemukan di Amerika Utara, Eropa dan Asia Utara. Gymnophiona di Jawa
hanya diwakili oleh satu spesies, sedangkan Salientia diwakili lebih dari 30 spesies.
Untuk membedakan ordo yang ada di Jawa sangat mudah sekali, yaitu dengan
memperhatikan perbedaan-perbedaan morfologinya. Gymnophonia, badan seperti cacing tanpa kaki.
Salientia, badan seperti katak, mempunyai dua pasang kaki, kaki belakang lebih panjang, lebih
kuat, digunakan untuk melompat.
Dalam mempelajari ciri-ciri Amphibia (Gambar 1), digunakan katak dan kodok sebagai
wakilnya. Tubuh katak dan kodok dibedakan atas: kepala, badan dan anggota gerak, tidak
mempunyai leher dan ekor.
1. Kepala
Bentuk segitiga, dengan moncong yang tumpul, celah mulut lebar, bentuknya lebih
kurang seperti bulan sabit. Rahang bawah tidak bergerigi, rahang atas bergerigi atau tidak.
Pada umumnya vomer bergerigi, kedudukan vomer terhadap nares posteriores sangat penting
untuk identifikasi. Di dalam mulut terdapat lidah yang melekat pada dasar mulut bagian anterior,
ujungnya berbelah atau tidak (utuh), runcing atau tumpul. Lubang hidung sepasang terletak di
dekat ujung moncong. Mata besar dan bulat, menonjol arah dorso lateral dilengkapi dengan
kelopak mata atas yang tebal berdaging dan kelopak mata bawah yang lebih tipis. Kedua kelopak mata
tidak dapat digerakkan. Di sebelah dalam kedua macam kelopak mata terdapat kelopak mata ke-
3 yang berupa selaput tipis dan disebut membran nictitans. Selaput ini dapat digerakkan ke arah
dorsal menutupi bola mata, yang berguna untuk menjaga agar bola mata tidak kering apabila hewan
berada di darat, atau untuk melindungi bola mata apabila hewan berada di air.
Di sebelah ventro caudal mata terdapat selaput pendengar yang lebar dan jelas, atau dapat
pula tertutup kulit sehingga bentuknya tidak jelas, yang disebut membran tympanum. Di sebelah
dorso caudal selaput pendengar pada kodok terdapat kelenjar paratoid yang bentuknya lebih
kurang oval atau bulat panjang. Kelenjar ini merupakan kelenjar bisa yang menghasilkan getah
berwarna putih.
Pada permukaan dorsal kepala kodok terdapat pematang-pematang tulang yang dapat dibedakan
atas pematang postorbital dan pematang supra-tympanum.
2. Badan
Pada kodok badan bulat, pada katak lebih langsing. Pada kodok punggung hampir rata, pada
katak ada penonjolan pada tempat persendian antara columna vertebralis dengan gelang panggul.
Pada ujung posterior terdapat lubang kloaka, lubang ini dapat polos tetapi ada pula yang dilengkapi
dengan jumbai-jumbai.
3. Anggota gerak (tungkai)
Tungkai depan lebih pendek, dibedakan atas: humerus, radius ulna, carpalia dilengkapi
dengan 4 buah jari. Tungkai belakang lebih panjang (pada katak jauh lebih panjang), dibedakan
atas femur, tibia-fibula, fibiale, fibulare dan dilengkapi dengan 5 buah jari. Di antara jari-jari
pada umumnya terdapat selaput tipis yang ukuran lebarnya tergantung pada jenisnya. Ujung jari
dapat tumpul atau dilengkapi bantalan yang lebar dan tebal. Pada sisi ventral jari-jari kadang-
kadang dilengkapi dengan tuberculum subarticulare. Pada tepi-tepi telapak kaki belakang sering
dilengkapi dengan tuberculum metatarsal luar atau tuberculum metatarsal dalam.
4. Kulit
Keadaan kulit dapat kasar/berbintil-bintil dan kering, dapat pula licin dan lembap. Tidak
dijumpai adanya sisik, kadang-kadang kulit membentuk lipatan-lipatan tertentu baik pada
badan/tungkai. Warna kulit katak ditentukan oleh adanya khromatophore pada kelenjar kulit.
Khromatophore yang mengandung pigmen hitam dan coklat disebut melanophore, sedangkan
lipophore mengandung pigmen merah, kuning dan orange.
5. Gelang bahu dan gelang panggul.
Di samping ciri-ciri morfologi luar, ciri-ciri anatomi terutama struktur gelang bahu dan
gelang panggul mempunyai arti penting dalam klasifikasi.
a. Gelang bahu
Struktur gelang bahu bagian ventral, terutama coracoid dan precoracoid dapat
berbeda antara satu dengan yang lain. Tulang-tulang tersebut dapat tersusun tumpang-
tindih antara pasangan masing-masing atau dapat pula bertemu dan bersatu pada bagian
tengah.
b. Gelang panggul
Bentuk diapophysis sacralis dapat berbeda-beda ada yang silindris (pada katak) ada pula
yang lebar (pada kodok). Di antara kedua macam struktur dan bentuk-bentuk itu,
terdapat bentuk-bentuk variasi yang cukup banyak.
Gambar 1. Beberapa ciri morfologis untuk identifikasi amphibi: a. Lipatan dorsolateral; b.
Tympanus; c. Moncong; d. Tonjolan kawin; e. Selaput jari; f. Tonjolan antar ruas; g. Ujung jari
licin; h. Ujung jari berbentuk gada; i. Ujung jari pipih dengan lekuk sirkum marginal; j. Ujung jari
seperti spatula; k. Ujung bercakar; l. Kelenjar paratoid; m. Alur supraorbital; n. Gelang bahu
arsiferal; o. Gelang bahu firmisteral; p. Alur parietal.
C. Alokasi Waktu: 2 x 50 menit

D. Kegiatan1:
1. Isilah bagian-bagian dari morfologi katak berikut!
1.Bentuk kepala 10. Ujung bercakar
2. Ujung jari berspatula 11. Manus
3. Bentuk tubuh 12 Ujung jari pipih
4. Ujung jari berbentuk gada 13. Bracium
5. Tungkai belakang 14. Tympanus
6. Tungkai depan 15. Mata
7. Femur 16.Moncong

8. Tibia 17. Norsil


9. Fibiale

2. Perhatikan gambar berikut, buatlah perbandingan karakteristik dalam tabel yang


disediakan!

a. Perbandingan karakteristik antara kodok dan katak.

No Karakteristik Kodok Katak


pembeda
1. Bentuk Tubuh Pendek dan gemuk. Bertubuh langsing,
Kulitnya ada pingang ramping,
benjolan dan kulit licin
2. Gigi Tidak bergigi Memiliki gigi

3. Mata Pada posisi rendah/ Posisi tinggi dan


sejajar dan tidak menonjol
menonjol
4. Gelang bahu arciferal firmisternal

5. Bentuk kepala Bulat, besar, dan Lancip. Silindris,


tebal dan rapih
b. Perbandingan karakteristik antara katak jantan dan betina.

No Karakteristik Katak jantan Katak betina


pembeda

1.Ukuran tubuh Lebih kecil Lebih besar

2.Ukuran telinga Lebih besar Lebih kecil dari


daripada mata mata atau hamper
sama
3. Lengan Lebih berotot dan Tipis
tebal

4. Keberadaan kantung Ada, berwarna Tidak ada


suara

5. Tekstur kulit Lebih kasar Lebih halus

Kegiatan 2 :

Megophrys kalimantanensis

http://lipi.go.id/berita/Spesies-Baru-Katak-Tanduk-dari-Hutan-Kalimantan/21802

Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Class: Amphibia
Order: Anura
Family: Megophryidae
Subfamily: Megophryinae
Genus: Megophrys
Species: Megophrys kalimantanesis
Deskripsi :

Dibandingkan dengan katak tanduk pinokio, jenis baru ini memiliki tanduk (dermal
accessory) pada bagian moncong dan mata yang lebih pendek jika dibandingkan dengan
katak tanduk pinokio. Juga sepasang lipatan lateral tambahan pada sayap. Pada saat berudu
katak ini berwarna coklat tua yang condong ke oranye-coklat dan berubah menjadi coklat
pucat pada saat dewasa.
Secara akustik, suara individu jantan dari jenis baru ini memiliki variasi yang lebih
banyak dan lebih panjang jika dibandingkan dengan katak-tanduk pinokio.

Anda mungkin juga menyukai