Anda di halaman 1dari 2

Materi :

Anggota Amphibia yang dipelajari : kodok dan katak dibedakan atas, kepala, badan dan
anggota gerak. Ordo Anura tidak mempunyai leher dan ekor. Semua bahan yang dipelajari dalam
praktikum merupakan anggota Ordo Anura.

1. Kepala

Berbentuk segitiga dengan moncong yang tumpul celah mulut (rima oris) lebar, bentuknya
lebih kurang seperti bulan sabit. Rahang bawah (mandibula) tidak bergigi, rahang atas (maxilla) tidak
bergigi atau bergigi. Pada umumnya vomer (os vomer) bergigi, kedudukan vomer terhadap nares
posteriores (lubang hidung sebelah dalam) sangat penting untuk identifikasi. Di dalam rongga mulut
(cavum bucchalis) terdapat lidah dengan pangkal melekat pada sisi anterior rahang/moncong
mandibula.

Mata besar dan bulat, menonjol ke arah dorsolateral dilengkapi dengan kelopak mata atas
yang tebal dan berdaging dan kelopak mata bawah yang lebih tipis. Kedua kelopak mata tidak dapat
digerakkan, namun di sebelah dalam kelopak mata ada kelopak mata ke-3 berupa selaput tipis yang
disebut membrana nictitans. Selaput ini dapat digerakkan ke dorsal untuk menutup bola mata, yang
berguna untuk menjaga agar bola mata tidak kering apabila hewan berada di darat atau untuk
melindungi bola mata saat hewan berada dalam air.

Pada sebelah ventro caudal mata terdapat selaput pendengar disebut tympanum yang lebar
dan jelas, atau dapat pula tertutup kulit sehingga bentuknya tidak jelas. Pada sebelah dorso caudal
selaput pendengar. Pada Bufo melanotictus terdapat kelenjar paratoid yang bentuknya kurang lebih
oval atau bulat panjang. Kelenjar paratoid merupakan kelenjar racun yang menghasilkan getah
berwarna putih. Pada permukaan dorsal kepala Bufo sp terdapat pematang-pematang tulang yang
dapat dibedakan atas: pematang preorbital, pematang supraorbital, pematang postorbital dan
pematang supratympanum.

2. Badan

Bufo Bulat Sedangkan Rana Lebih Langsing. Rana memiliki penonjolan pada persendian
antara columna vertebralis dengan gelang panggul. Pada ujung posterior terdapat cloaca / kloaka
(biasanya polos tetapi ada pula yang dilengkapi dengan jumbai-jumbai).

3. Tungkai

Tungkai Depan Lebih Pendek, Tergius Atas Humerus, Radio-Ulna, Karpus Dan Dilengkapi
Dengan 4 Buah Phalanges (Jari). Tungkai Belakang Lebih Panjang, Terbagi Atas Femur, Tibio-Fibula,
Fibulare dan Dilengkapi 5 phalange (Jari). Di Antara Jari-Jari, pada umumnya terdapat selaput tipis
(Selaput Renang) yang ukuran lebarnya tergantung dari jenisnya. Ujung jari dapat tumpul atau
dilengkapi dengan bantalan yang lebar (Toe Pad) dan tebal. Pada sisi ventral jari-jari kadang-kadang
dilengkapi dengan tuberculum Sub-articulare. Pada tepi-tepi telapak kaki belakang sering dilengkapi
dengan tuberculum metatarsal luar atau tuberculum metatarsal dalam.

4. Kulit
Kulit dapat kasar berbinta-bintil atau kering, dapat pula licin dan tidak dijumpai adanya sisik,
Kadang-Kadang kulit membentuk lipatan tertentu baik pada badan atau pada tungkai. Warna Kulit
Rana Sp ditentukan oleh adanya Kromatofor pada Kelenjar Kulit. Kromatofor yang mengandung
pigmen hitam dan cokelat disebut melanofor, sedangkan lipofor mengandung pigmen merah, Kuning
dan Oranye.

5. Struktur Gelang Bahu Dan Gelang Panggul

Mempunyi arti penting di dalam klasifikasi. Struktur gelang bahu bagian ventral terutama
Coracoid Dan Precoracoid, dapat berbeda antara jenis satu dengan satu lain. Tulang-tulang tersebut
dapat tersusun tumpih tindih antara pasangan masing-masing atau dengan pola tertentu dan
bersatu pada bagian tengah. Bentuk diapophysis sacralis pada gelang panggul dapat berbeda-beda.
Ada yang silindris (Rana) ada pula yang lebar (Bufo), diantara kedua macam struktur dan bentuk-
bentuk tersebut, terdapat bentuk dan variasi yang cukup banyak.

Anda mungkin juga menyukai