Anda di halaman 1dari 9

JURNAL BELAJAR

KEANEKARAGAMAN HEWAN (KH)


Dosen Pengampu Dr. Hj. Sri Endah Indriwati, M.Pd
dan Bapak Bagus Priambodo, S.Si, M.Si, M.Sc

Hari, tanggal : Kamis - Jumat , 13 & 14 September 2018


Nama/ NIM : Dinda Ratu Ragil Ayu/ 170341615049
Kelas :B
Prodi : S1 Pendidikan Biologi
Topik : Mollusca
Tujuan : Untuk merekam pembelajaran dan penguasaan materi
dari filum mollusca

I. Konsep belajar

KEANEKARAGAMAN HEWAN

PROTOZOA AVERTEBRATA VERTEBRATA

PORIFERA PISCES

COELENTERATA AMPHIBI

MOLLUSCA REPTIL

NEMATHELMINTHES AVES

PLATIHELMINTHES MAMALIA

ANNELIDA

ECHINODERMATA

ARTHROPODA
MOLLUSCA GASTROPODA
BIVALVIA
APLACOPHORA
MONOPLACOPHORA
POLYPLACOPHORA
SCAPHOPODA
CEPHALOPODA

II. Bukti Belajar


KONSEP BIOLOGI
● Molluska merupakan hewan tingkat rendah, yang memiliki ciri-ciri utama yaitu tubuh berpori
dan berbentuk polip/piala/tabung contohnya bunga karang, spons.
● Merupakan kelompok organisme hidup terbesar kedua dan diwakili oleh sejumlah besar
spesies, lebih dari 100.000.
● Mengklasifikasikan moluska:
- Berdasarkan struktur Radula
- Berdasarkan struktur shell
● Berikut ini adalah klasifikasi yang umum digunakan untuk moluska. Filum Mollusca
diklasifikasikan ke dalam tujuh kelas;
- GASTROPODA (kerang tunggal berkulit, kerucut dll)
- BIVALVIA (dua dikupas seperti kerang, kerang dll)
- APLACOPHORA (solenogasters)
- MONOPLACOPHORA (tersegmentasi limpet)
- POLYPLACOPHORA (atau Amphineura seperti sebelumnya disebut-Chitons)
- SCAPHOPODA (kulit tusk)
- CEPHALOPODA (nautilus, cumi-cumi, Cuttelfish, gurita dll)
● GASTROPODA :
- Habitat: Ini baik akuatik atau terestrial
- Mereka memiliki cangkang spiral.
- Kaki besar dan rata.
- Kepala dikembangkan dengan baik dengan tentakel dan mata.
- Contoh: Hilex (Siput), Limax (Slug), Pila (Bekicot apel).
● BIVALVIA :
- Bivalve adalah kelas paling dominan kedua di filum Mollusca.
- Bivalvia dicirikan oleh tubuh yang dikompresi lateral dengan cangkang eksternal dua
bagian yang berengsel di bagian dorsal.
- Katup disatukan secara dorsal dengan elastis, ligamen eksternal atau internal yang sebagian
terkalsifikasi atau chitinous dan dipegang bersama oleh satu atau dua otot adduktor.
- Kepala belum sempurna dan telah kehilangan aparatus buccal atau radular. Lobus mantel
terhubung atau bebas secara ventral.
- Sebagian besar struktur sensorik terletak di margin mantel. Mereka sebagian besar
pengumpan siliaris, dengan pengayak dan mekanisme penyortiran pada palps labial dan
ctenidium seperti daun.
- Rongga mantel termasuk sepasang ctenidia yang ditangguhkan secara lateral.
- Mulut dan anus terletak di ujung-ujung tubuh dan usus biasanya berbelit-belit. Kaki
dikompresi dan diadopsi untuk menggali, kecuali dalam bentuk menetap di mana itu belum
sempurna.
- Kebanyakan bivalvia ada di laut dan tidak ada bentuk terestrial.
- Fertilisasi terjadi biasanya eksternal, diikuti oleh trochophore dan larva stadium veliger
dan metamorfosis ke bentuk dewasa.
- Sebanyak 3271 spesies moluska dilaporkan dari India di mana bivalvia terbentuk 33,6%
(Appukuttan 1996)
● APLACOPHORA :
- Aplacophora berukuran kecil, berbentuk silinder, seperti cacing, dan biasanya kurang dari
5 cm, tetapi dapat berkisar dari 1 mm hingga 30 cm.
- Seperti moluska lain, ia tidak memiliki kulit terluar, tetapi epidermis mengeluarkan spikula
atau sisik berkapur yang tertanam dalam mantel dorsal. Spikula ini memberi aplacophorans
kilau. Chaetodermata memiliki penampilan bersisik.
- Semua aplacophora memiliki rongga mantel sederhana.
- Radula tidak seperti pita seperti pada moluska lainnya, tetapi merupakan perluasan dari
epitelium depan.
- Gigi radula mungkin berada di piring sederhana di baris melintang, hingga 50 baris dengan
24 gigi per baris.
- Habitatnya secara khusus laut, aplacophorans terutama menggali ke dalam substrat dalam
air lebih dari 20m dalam, dan dapat mencapai kepadatan hingga 4-5 per m2. Aplacophorans
di sub-kelas Chaetodermomorpha dibatasi oleh salinitas minimum 28-30%.
● MONOPLACOPHORA
- Namanya berarti 'dengan satu piring' (satu cangkang).
- Diperkirakan akan punah, ada satu spesies yang ditemukan pada tahun 1952 di Costa Rika
dan kemudian dijelaskan pada tahun 1957.
- Tersama dengan Neopilina sp. ada sekitar belusin spesies yang ditemukan. Mereka kecil
dan memiliki topi seperti kerang yang membuat mereka terlihat seperti limpet dan
karenanya nama umum limpet tersegmentasi.
- Kepala tereduksi tanpa tentakel atau mata; mereka memiliki kaki bulat.
- Banyak organ seperti insang, nephridia, dll berpasangan. Nama umum lain untuk
menggambarkan mereka adalah ‘gastroverm’ dan ‘tryblidia’.
● POLYPLACOPHORA
- Tubuh oval agak memanjang dan dorsoventral diratakan.
- Permukaan dorsal ditutupi oleh delapan lempengan kulit. Mantel di sekitarnya membentuk
‘girdle’ tebal, kutikula.
- Kaki berotot yang luas muncul di permukaan ventral.
- Di antara rongga kaki dan mantel, di alur pallial terdapat sejumlah insang.
- Kepala tidak dikembangkan dengan baik. Mata dan tentakel tidak ada.
- Radula besar dan memiliki banyak gigi.
● SCAPHOPODA
- Yunani: skaphe, perahu; podos, kaki.
- Kehadiran tubular, cangkang mirip tusk, terbuka di kedua ujungnya.
- Tubuh yang memanjang sepenuhnya tertutup oleh mantel.
- Dari pembukaan ventral besar dari cangkang memroyeksikan kaki mengerut atau silinder
membengkokkan dan daerah bukal.
- Massa bukal memiliki radula.
- Kepala belalai kecil seperti tidak memiliki mata dan tentakel sensorik.
- Pasangan kelompok sempit, perekat dipukuli, filamen kontraktil, captacula yang
mengelilingi mulut dan digunakan untuk memberi makan.
- Tak ada insang, sebagai ganti bagian mantel berfungsi untuk pertukaran gas.
- Peredaran air masuk dan keluar melalui bukaan posterior kecil.
- Memiliki satu gonad yang mengeluarkan melalui ginjal kanan
● CEPHALOPODA :
- Yunani: Kephale, kepala; podos, kaki.
- Kaki diubah menjadi serangkaian lengan yang dipegang atau tentakel dan siphon.
- Shell tidak ada atau berkurang dan ditutupi oleh mantel di sebagian besar spesies.
- Kelompok ini memiliki kepala yang dibentuk dengan baik mata besar.
- Mulut memiliki radula dan rahang.
- Kehadiran satu gonad dan pengembangan bersifat langsung.

STRUKTUR TUBUH
1. Mollusca
Ciri umum dari mollusca adalah :
- Kerajaan: Animalia
- Habitat: Sebagian besar akuatik dan sedikit yang terestrial
- Tubuh lembut tanpa segmentasi
- Kelas organisasi: Organ grade sistem
- Lapisan Kuman: Triploblastik
- Simetri: simetri bilateral
- Tubuh dibagi menjadi kepala, kaki berotot dan massa visceral.
- Tubuh ditutupi oleh mantel dan cangkang
- Respirasi: dengan insang (ctinidia) di dalam rongga mantel. paru-paru dalam bentuk
terestrial
- Sistem pencernaan: Lengkap dan dikembangkan
- Sistem peredaran darah: Jenis tertutup
- Jantung terdiri dari satu atau dua daun telinga dan satu ventrikel
- Ekskresi: sepasang Metanephridia (Ginjal)
- Sistem saraf: terdiri dari tiga pasang ganglia (serebral, visceral, dan pedal)
- Jenis kelamin: Dioecious dan sedikit yang hermaphrodite
- Reproduksi: fusi gamma
- Fertilisasi: eksternal atau internal
o Pengembangan: langsung atau tidak langsung oleh larva trochophore
III. Relevansi
Berikut merupakan relevansi saya dalam mengikuti perkuliahan
No Sebelum Sesudah
1 Saya belum memahami bagaimana ciri-ciri Saya telah memahami ciri-ciri pada filum
umum Mollusca mollusca yaitu :
1. Merupakan hewan multiselular yang tidak
mempunyai tulang belakang.
2. Habitatnya di ait maupun darat
3. Merupakan hewan triploblastik selomata.
4. Struktur tubuhnya simetri bilateral.
5. Tubuh terdiri dari kaki, massa viseral, dan
mantel.
6. Memiliki sistem syaraf berupa cincin syaraf
7. Organ ekskresi berupa nefridia
8. Memiliki radula (lidah bergigi)
9. Hidup secara heterotrof
10. Reproduksi secara seksual
2 Saya belum mengetahui pengklasifikasian Saya menjadi tahu tentang pengklasifikasian
pada mollusca. pada filum mollusca yaitu :
- GASTROPODA (kerang tunggal berkulit,
kerucut dll)
- BIVALVIA (dua dikupas seperti kerang,
kerang dll)
- APLACOPHORA (solenogasters)
- MONOPLACOPHORA (tersegmentasi
limpet)
- POLYPLACOPHORA (atau Amphineura
seperti sebelumnya disebut-Chitons)
- SCAPHOPODA (kulit tusk)
- CEPHALOPODA (nautilus, cumi-cumi,
Cuttelfish, gurita dll)
IV. Identifikasi Masalah
Semua masalah yang ditanyakan dalam diskusi kelas, beserta dengan jawabannya.
1. Bagaimana sistem pencernaan pada Aplacophora ?
Jawab:
Pada Aplacophora terdapat dua air liur yang digunakan untuk merasakan makanan.
Pertama dari mulut, kemudian ke sistem pencernaan dan keluar melalui kloaka
2. Bagaimana daur hidup dari Aplacophora ?
Jawab:
Pada Aplacophora memiliki daur hidup di mana ketika kecil memiliki kelamin jantan
sedangkan ketika dewasa dia akan berubah menjadi betina, untuk melakukan proses
fertilisasi maka dibutuhkan dua individu, tidak dapat melakukan pembuahan sendiri.
3. Reseptor pada kelompok Monoplacophora ?
Jawab:
Pada kelompok Monoplacophora ini tidak memiliki sistem saraf atau tidak berkembang
dengan baik sehingga tidak ada reseptor. Termasuk dalam kelompok mollusca yang
primitive. Untuk menghindari mangsanya maka dapat dilakukan dengan............
4. Apa yang dimaksud mitgud dan bagaimana fungsinya ?
Jawab:
Mitgud merupakan usus tengah, berfungsi untuk menggabungkan perut dengan kelenjar
pencernaan.
5. Bagaimana proses sirkulasi dan ekskresi pada scaphopoda ?
Jawab:
Pada scaphopoda memiliki sistem peredaran darah terbuka dan tertutup, sedangkan
ekskresinya melalui kelenjar pencernaan.
6. Bagaimana proses pembentukan cangkang pada scaphopoda ?
Jawab:
Pada masih kecil terdapat cangkang sebagai alat pertahanan dan perlindungan untuk
melindungi organ dalam. Setelah tumbuh dewasa cangkang tidak kuat menampung dan
mencari cangkang atau rumah baru untuk mempertahankan hidupnya.
7. Apa yang dimaksud dengan kalkareus ?
Jawab:
Maksudnya zat penyusun dari cangkang itu terdiri dari zat kalsium karbonat atau CaCO3.
8. Kepala ada tetapi nampak tidak nyata itu maksudnya bagaimana ?
Jawab:
Sulit membedakan antara kepala dan tubuh sehingga terlihat menjadi satu.
9. Apakah ada sekat antara testis dan ovum pada ovotestis ?
Jawab:
Dalam hal ini terdapat sekat namun sangat tipis, pada bagian ini dibentuk secara bersama-
sama dan berkembangnya bersama. Saluran reproduksi pada bagian ini juga berbeda.
10. Apakah siput bisa bereproduksi sendiri ?
Jawab:
Walaupun bersifat hermaprodit pada dasarnya siput tidak dapat bereproduksi sendiri, pada
sel kelamin memiliki alat pematangan yang berbeda, sehingga dibutuhkan individu lain
dalam membantu reproduksi.
11. Apakah ada hubungan antara panjang cangkang dengan usia dari kerang ?
Jawab:
Ada hubungannya karena pada cangkang bagian atas memiliki lingkaran garis yang
semakin ke atas semakin sempit. Hal ini menunjukkan bahwa pada bagian ini cangkang
berumur lebih tua daripada pada bagian yang memiliki garis yang longgar.
12. Bagaimana perkembangan cangkang yang berbeda pada satu spesies ? apakah karena
adanya evolusi atau yang lain ?
Jawab:
Bentuknya bervariasi tergantung pada spesies yang ada.

V. Elemen yang menarik


Pada pertemuan kali ini mahasiswa dari Offering B 2017 diajar oleh mahasiswa KPL S2 ,
dimana dalam sistem pembelajaran ini berjalan dengan menarik dan seru tetapi tertib
dikarenakan memiliki aturan perkuliahan sendiri. Pada perkuliahan ini tugas yang diberikan
cukup banyak sehingga sedikit memberatkan. Tugas yang diberikan berupa laporan
sementara, laporan kompilasi, laporan refrensi dan juga jurnal belajar. Pada saat diterangkan
oleh Mbak Atul materi di sampaikan dengan ppt yang dominan gambar, dan juga di
tayangkan video jadi tidak begitu membosankan, serta Mbak Atul juga menyilingi dengan
gurauan jadi semakin menyenangkan lagi proses pembelajarannya. Pada hari Jumat
presentasi juga sangat menyenangkan.

VI. Refleksi Diri (Umum) dn Pengalaman Belajar


Saya telah memahami bagaimana pengklasifikasian pada mollusca. Saya juga memahami
ciri umum, morfologi, anatomi dan fisiologi dari filum mollusca serta dari kelas pada
mollusca.. Saya juga memahami ciri khusus serta spesies apa yang diamati pada praktikum.
Kedepannya saya akan mempersiapkan diri untuk mempelajari filum Arthrophoda.
Pada pembelajaran kali ini menurut saya sudah menarik dengan melakukan selingan
candaan saat penyampaian materi oleh Mbak Atul mahasiswa KPL.
Menurut saya pemberian tugas yang banyak dan mendadak sedikit memberatkan
mahasiswa. Kemudian dengan banyaknya tugas, tujuan dari pembelajaran menjadi kurang
tersampaikan dengan baik karena mahasiswa jadi terfokus untuk menyelesaikan tugasnya
saja dan kurang memahami materi.
Yang dapat menngurangi kesulitan dalam pembelajaran adalah dengan memperbaiki
sistematika tugas yang diberikan dan juga menjadwal dengan baik pembelajaran agar
berlangsung dengan baik.
Hasil belajar yang diperoleh cukup baik dalam memahami filum ini, dikarenakan
pembelajaran yang dilakukan mahasiswa sebelumnya secara mandiri. Kalau dalam
pembelaarannya esensi dari konsep masih belum menyeluruh dikarenakan semua
pembelajaran terkesan terburu-buru dan dikejar oleh waktu.
Keunnggulan : penyampaian materi dikelas membuat mahasiswa memahami konsep.
Kekurangan : pemberian tugas banyak dan mendadak sedikit memberatkan mahasiswa.
Harapan kedepannya, evaluasi terhadap pembelajaran dilakukan sehingga pembelajaran
akan berjalan dengan baik dan memperoleh hasil yang maksimal.

VII. Refleksi Diri (khusus)


Saya sedikit keberatan dengan pembelajaran kali ini karena tugas yang diberikan terlalu
banyak. Kita belajar hanya untuk menyelesaikan tugas, bukan untuk memahami materinya.
Serta durasi waktunya yang sedikit dalam pengumpulan tugasnya. Harapannya pembelajaran
ini dapat diperbaiki sistemnya sehingga esensi pembelajaran dapat tercapai dengan baik

DAFTAR RUJUKAN
Harris, CL. 1992. Concepts in Zoology . New York: Herper Collins Publisher Inc
Indriwati, Sri E. 2016. Keanekaragaman Hewan. Malang:UM.
Kastawi, Y., Indriwati, Sri E., Ibrohim, Masjhudi, Rahayu, Sofya E. 2003. Zoologi
Avertebrata. Malang: JICA FMIPA UM
Suhardi. 1983. Evolusi Avertebrata. Jakarta: Universitas Indonesia
Hickman, C.P., Roberts, L.S., Larson, A., I’Anson, H., and Eisenhour, D.J. 2006. Integrated
Principles of Zoology (thirteenth Edition). New York. McGraw Hill Companies

Anda mungkin juga menyukai