Anda di halaman 1dari 20

MIMIKRI SERANGGA

 Kelompok 3:
 Dian Ramadhani H041171305
 Raden Safriani Sukma A. H041171309
 Jesika Bangkaran H041171317
 Ummi Chaera H041171507
 Sopia Lacuba H041171510
 Fitriani H041171526
Mimikri
 Suatu bentuk penyamaran serangga dengan cara meniru bentuk,
tata warna ataupun bagian-bagian tubuh dari binatang lainnya

1. Mimikri Bates (Batesian


Mimicry)
2. Mimikri Muller (Mullerian Mimicry)
3. Mimikri Browerian
4. Mimikri Peckhamian
Mimikri Bates

Merupakan mimikri yang umumnya


dilakukan oleh jenis-jenis serangga yang
disukai predator /tidak berbahaya (sebagai
peniru) terhadap bentuk , tata warna atau
bagian-bagian tubuh dari
serangga/binatang lainnya yang biasanya
tidak disukai predator/berbahaya (sebagai
model)
Tanda Defensive yang memiliki efek
mengejutkan/menakutkan pada predator dengan
penggunaan ocelli dikenal sebagai pola
diematic.
Biasanya mengambil bentuk sepasang tanda mata
palsu yang dapat mengusir predator, atau setidaknya
mengejutkan sehingga predator melarikan diri.

mata monyet atau raptor

mata ular atau kadal


Seekor larva dari Papilio troilus dengan mimik
seperti ular dalam posisi mengancam

Attacus atlas (Snake-head markings on


apex)
a

Gbr.10. Seekor ngengat (a) dan seekor kumbang (b) yang memiliki
corak dan bentuk tubuh seperti tawon/penyengat
ngengat Brenthia hexaselena meniru laba-laba pelompat
Flash coloration
Mimikri Mullerian
Pada mulanya, fenomena mimikri Mullerian dianggap sebagai mimikri
Batesian. Namun, kemudian fenomena mimikri Mullerian adalah fenomena
yang berbeda sama sekali dengan mimikri Mullerian. Pada mimikri
Mullerian, dua spesies yang sebenarnya sama-sama beracun atau berbahaya
berbagi sinyal warna tubuh (berbahaya!) yang biasanya berupa warna-warna
cerah (aposematic atau warning coloration, akan dibahas kemudian). Ahli
alam Jerman, Fritz Muller menjelaskan bahwa keuntungan dari fenomena
mimikri ini adalah, bahwa jika dua spesies berbagi sinyal aposematik, maka
hal ini akan membingungkan predator-predator kedua spesies yang
melakukan mimikri tersebut. Spesies-spesies yang berbagi tersebut disebut
sebagai anggota dari kompleks Mullerian. Contoh dua spesies yang
melakukan mimikri Mullerian adalah Kupu-kupu Raja, Danaus plexippus dan
Kupu-kupu Viceroy, Limenitis archippus yang sama-sama berasa tidak enak,
yang berbagi pola warna tubuh dan perilaku.
Sebutkan perbedaan dari ke-dua
macam mimikri tersebut ?

Mimikri Bates Vs Mimikri Muller


•Peniru : jenis-jenis yang •Peniru & Model :
disukai predator
jenis-jenis yang
•Model : jenis-jenis yang tidak disukai
tidak disukai predator atau
predator berbahaya
Lalat kerbau eropa, Vespa crabro

Lalat (Episyrphus balteatus) yang


menyerupai lalat kerbau
Gbr.11. Chetone histriona dengan corak seperti harimau dan jika diganggu
oleh musuhnya akan mengeluarkan hemolimfa beracun
a

Gbr.13. Polimorfik spesifik sex yang terjadi pada Perrhybris


pyrrha,
Seasonal dimorphism
Araschnia levana

spring generation summer generation


Seasonal dimorphism
Taygetis mermeria

dry season form wet season form


Mimikri Browerian
Fenomena ini dianggap mirip dengan mimikri Batesian, namun terjadi di
antara individu dalam satu spesies. Fenomena ini ditemukan oleh Lincoln P.
Brower dan Jane Van Zandt Brower, dan disebut juga automimicry. Mimikri
ini muncul pada spesies-spesies kupu-kupu, misalnya D. plexippus yang
makan tumbuhan milkweed yang kadar racunnya bervariasi. Keuntungan dari
mimikri ini adalah, jika predator makan pada beberapa individu larva atau
imago, dan kemudian menemukan bahwa salah satu individu berasa sangat
tidak enak, maka predator tersebut akan segera berhenti menyantapnya, dan
meninggalkan koloni kupu- kupu tersebut. Artinya, beberapa individu menjadi
tumbal bagi keselamatan seluruh individu yang tersisa!
Mimikri Peckhamian
Serangga yang menerapkan mimikri jenis ini (disebut mimikri Peckhamian merujuk
pada penemunya, George dan Elizabeth Peckhman) akan meniru ciri-ciri serangga
yang tidak berbahaya atau mungkin berguna untuk “menipu” inang atau mangsanya,
sehingga memudahkannya memangsa tanpa dicurigai oleh anggota koloni
mangsanya. Contohnya misal pada tiga spesies lalat syrphid predator genus
Microdon yang meniru pupa semut inangnya (genus Camponotus dan Formica).
Pengamatan oleh Garnett et al (1985) membuktikan bahwa larva instar 1 dan 2
Microdon mampu menirukan morfologi, bahkan “bau” khas pupa kedua spesies
semut tersebut dengan sangat mirip, sehingga memungkinkan mereka dapat
memangsa pupa-pupa semut tersebut.
Mimikri Peckhamian
Contoh lain adalah pada kunang-kunang Photuris betina yang mampu
mengeluarkan pola kerlip cahaya yang mirip dengan pola kerlip cahaya
kunang-kunang jenis Photinus. Akibatnya, kunang-kunang jantan
Photinus terpikat oleh ajakan kawin si Photuris, yang berujung pada
maut, karena begitu sampai, sang “betina” ternyata adalah calon
pemangsanya! Yang lebih hebat lagi, dengan memangsa Photinus, betina
Photuris akan mendapatkan senyawa steroid lucibufagins yang
bermanfaat sebagai senyawa pertahanan dari si mangsa (Eisner et al.,
1997). Menakjubkan bukan?

Photuris Photinus
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai