OLEH :
DOSEN PENGAMPU :
Dra. ATRIA MARTINA, M. Si
HARI KAPLI, M. Si
ASISTEN :
AFNI ZULIANI
TIWI FEBRINA
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2020
I. PENDAHULUAN
tanaman yang berklorofil. Oleh karena itu, jamur mengambil zat-zat makanan
yang sudah jadi yang dibuat oleh organisme lain untuk kebutuhan hidupnya.
sebagai tanaman heterotrofik. Jamur terdiri dari bermacam-macam jenis, ada yang
merugikan dan ada yang menguntungkan bagi kehidupan manusia. Jamur yang
merugikan antara lain karena bersifat patogen yaitu dapat menyebabkan penyakit
fermentasi makanan seperti kecap, tempe, tape, tauco dan lain-lain. Bahkan
banyak jenis jamur yang dapat dikonsumsi (dimakan) antara lain jamur kuping,
jamur tiram, jamur shiitake, jamur agaricus (campignon) dan jamur merang.
Dewasa ini budidaya jamur (Mushrooming the mushroom) yang dapat dimakan
mushroom) merupakan salah satu cara mengatasi kekurangan pangan dan gizi
lain sebagai bahan pangan maupun sebagai bahan pembuatan obat yang dapat
1
menyembuhkan berbagai macam penyakit kronis. Sebagai bahan pangan, jamur
tiram misalnya dapat dimasak sebagai campuran sayur sop, jamur krispi maupun
adalah berbahan dasar jamur. Sebagai bahan pengobatan, jamur memiliki banyak
manfaat bagi kesehatan manusia, protein nabati yang tidak mengandung kolesterol
dapat digunakan sebagai obat pencegah timbulnya penyakit darah tinggi dan
serangan jantung, serta dapat mencegah penyakit diabetes dan mengurangi berat
badan atau obesitas. Kandungan asam folat yang tinggi dapat menyembuhkan
penyakit anemia dan obat anti tumor, juga dapat digunakan untuk mencegah dan
Budidaya jamur merupakan salah satu budidaya yang tidak mengenal musim
dan tidak membutuhkan tempat yang luas. Jenis-jenis jamur yang umum
kancing (Agaricus Sp). Hasil panen jamur tersebut tidak hanya untuk mencukupi
kebutuhan dalam negeri bahkan ada juga yang di ekspor, seperti jamur kancing
dan jamur payung. Media untuk pertumbuhan jamur dapat menggunakan limbah
yaitu limbah pertanian (merang dan daun pisang) dan limbah industri (serbuk
gergaji). Ramuan atau campuran yang digunakan sebagai media juga bermacam-
2
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
3
II. METODE
Praktikum ini dilaksanakan dari pukul 08.00 sampai dengan 10.30 WIB,
melalui pembelajaran daring atau materi yang langsung dijelaskan oleh dosen
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai
berikut yaitu : pisau, cawan petri, pinset, jamur tiram, jamur kuping, jamur
merang, jamur kancing, jamur shimeiji, jamur enoki, dan jamur ling zhi (reishi).
Adapun cara kerja dari praktikum ini yaitu objek jamur diamati kemudian
4
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
III.1 Hasil
Adapun hasil dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
Homobasidiom 4. Mengurangi
5
Klasifikasi : resiko gangguan
Kingdom : kardiovaskular.
Fungi 2. Mencegah
Filum : gangguan
Basidiomycota Alzheimer.
Auriculariales antithrombotik.
Keterangan : 5. Menurunkan
Famili :
1. Cap (Pileus) kolesterol.
Auriculariaceae
2. Miselium 6. Mencegah anemia.
Genus :
3. Gills (Lamellae) 7. Menurunkan
Auricularia
resiko stres.
Spesies :
8. Penangkal radikal
Auricularia
bebas.
auricula
9. Mengobati stroke
dan penyakit
jantung.
10. Menghilangkan
efek racun.
11. Sebagai bahan
pangan bagi tanaman
sekitarnya.
12. Mengobati
hipertensi.
6
Fungi penderitas diabetes.
Filum : 3. Mencegah
Basidiomycota pertumbuhan sel
Kelas : kanker.
Homobasidiom 4. Meningkakan
ycetes daya tahan tubuh.
Homobasidiom 4. Mendukung
7
Genus : 4. Ring (Annulus) 7. Meningkatkan
Agaricus kekebalan tubuh.
Spesies : 8. Menurunkan
Agaricus kadar kolesterol dan
bisporus gula darah.
Agaricomycetes angina.
Ordo : 4. Mencegah
Agaricales 2 3 4 kekurangan
hemoglobin dalam
Famili :
Keterangan : darah.
Tricholomatace
1. Cap (Pileus) 5. Menghindari dari
ae
2. Stem (Stape) tumor ganas yang
Genus :
3. Miselium memicu kanker.
Hypsizygus
4. Gills (Lamellae) 6. Mengatasi radang
Spesies :
tenggorokan.
Hypsizygus
7. Mencegah panas
tessellatus
dalam.
8. Menghilangkan
bekas luka dengan
cepat.
9. Membuang
timbunan kolesterol
dalam pembuluh
8
darah.
10. Membuat berat
badan ideal.
11. Menghilangkan
timbunan lemak di
perut.
12. Menguatkan akar
rambut.
13. Mencegah mual
dan muntah pada
penderitas maagh.
14. Mencegah
infeksi.
15. Mengobati
pusing dan sakit
kepala.
16. Membuang
seluli.
17. Mengatasi
pembengkakan
kelenjar limfa.
18. Menjaga
keseimbangan cairan
tubuh.
19. Menghilangkan
rasa lelah.
20. Mencegah
kerutan pada wajah.
9
Fungi 3. Mengurangi
Filum : resiko diabetes.
Basidiomycota 4. Meningkatkan
Kelas : kesehatan
Homobasidiom pencernaan.
ycetes 5. Meningkatkan
Agaricales 6. Mengatasi
Marasmiaceae tinggi.
7. Mencegah
Genus : 3
Anemia.
Flammulina
Keterangan : 8. Mengurangi
Spesies :
1. Cap (Pileus) kolesterol tinggi.
Flammulina
2. Stem (Stape) 9. Meningkatkan
velutipes
3. Miselium kesehatan
jantung.
10. Mencegah
alergi.
Kelas : kanker.
4
Agaricomycetes 4. Menurunkan
10
ae 4. Miselium 8. Meningkatkan
Genus : fungsi hati.
Ganoderma 9. Mencegah
Spesies : penuaan dini.
Ganoderma
lucidum
Kelas : 4. Mengobati
Agaricomycetes keracunan
3
Ordo : makanan.
Polyporales 5. Mengobati
Keterangan :
kanker hati.
Famili : 1. Cap (Pileus)
6. Mengobati
Polyporaceae 2. Stem (Stape)
hepatitis.
Genus : 3. Sclerotia
7. Menyembuhk
Lignosus
an tukak
Spesies :
lambung.
Lignosus
rhinocerus
III.2 Pembahasan
a. Deskripsi
11
Tubuh buah jamur tiram memiliki tangkai yang tumbuh menyamping
dari jamur tersebut berubah warna dari hitam, abu-abu, coklat, hingga putih,
dengan permukaan yang hampir licin, diameter 5–20 cm yang bertepi tudung
dengan cepat.
Di alam bebas, jamur tiram bisa dijumpai hampir sepanjang tahun di hutan
permukaan batang pohon yang sudah melapuk atau pokok batang pohon yang
sudah ditebang karena jamur tiram adalah salah satu jenis jamur kayu. Pada
membiakkan jamur tiram adalah serbuk gergaji kayu yang merupakan limbah
b. Morfologi
Jamur tiram adalah jamur kayu yang tumbuh berderet menyamping pada
batang kayu lapuk. Jamur ini memiliki tubuh buah yang tumbuh mekar
membentuk corong dangkal seperti kulit kerang (tiram). Tubuh buah ini
lapis seperti insang berwarna putih dan lunak. Sedangkan tangkainya dapat
pendek atau panjang (2–6 cm) tergantung pada kondisi lingkungan dan iklim
12
yang mempengaruhi pertumbuhannya. Tangkai ini menyangga tudung agak
c. Bagian-Bagian Jamur
sebagai berikut:
2. Hifa (bahasa Latin: hypha, jamak hyphae) adalah struktur biologis berupa
3. Miselium. Hifa dapat dengan mudah dilihat dengan mata bila telah
4. Inti sel mengandung sebagian besar materi genetik sel, berfungsi untuk
6. Septa. Septum (dari bahasa Latin yang artinya sesuatu yang melingkupi,
jamak : Septa) adalah pembatas yang memisahkan suatu rongga atau ruang.
d. Siklus Hidup
13
1. Pelepasan dan penyebaran spora (Basidiospora). Spora jamur berukuran
sangat kecil dan ringan. Spora yang telah matang akan lepas terbawa angin
badisia. Badisia tempat jutaan spora jamur dihasilkan (Suryani et. al 2011).
Jamur tiram putih adalah salah satu jamur yang enak dimakan serta
mempunyai kandungan gizi yang tinggi. Jamur ini mengandung protein (27%),
meliputi tiamin, riboflavin, niasin, biotin dan vitamin C. Mineral yang ada pada
jamur ini meliputi kalium, kalsium, magnesium, besi, natrium, kuprum, sulfur
dan fosfor. Jamur ini mengandung 18 jenis asam amino yang meliputi
14
Jamur ini juga memiliki sejumlah enzim, terutama tripsin yang sangat
dibutuhkan dalam proses pencernaan dan tripsin ini sama dengan tripsin yang
penyakit darah tinggi dan jantung serta untuk mengurangi berat badan dan
menyembuhkan anemia dan obat antitumor. Jamur tiram putih dapat digunakan
a. Morfologi
(jelly fungi) berbentuk mangkuk. Jamur ini dinamakan jamur kuping karena
tubuh buahnya menyerupai telinga manusia. Bagian permukaan atas jamur ini
agak mengkila, berurat dan bagian baahnya halus seperti beludru. Tubuh
buahnya berlekuk-lekuk dengan lebat 3–8 cm. Pada keadaan basah, tubuh buah
jamur kuping bersifat kenyal. Namun, ketika kering jamur akan terlihat
melengkung dan kaku. Jamur kuping memiliki tangkai buah yang pendek dan
Tubuh buah jamur kuping dalam keadaan basah bersifat galtinous (kenyal),
licin, lentur (elastis), dan berubah melengkung agak kaku dalam keadaan
kering. Lebar tubuh buah jamur kuping sekitar 3–8 cm dan tebalnya sekitar
15
0,1–0,2 cm. Jamur kuping mencapai dewasa bila panjang basidiocarpnya
Semula inti diploid dari calon basidium membelah secara meiosis menjadi dua
menjadi 2 sel. Selanjutnya inti setiap sel membelah dan diikuti penyekatan sel
langsung dan tegak lurus pada sumbu sel. Proses penetrasi dinding sel kayu
dibantu oleh enzim-enzim pemecah selullose, hemi selullose, dan lignin yang
mencerna senyawa kayu yang dilubangi sekaligus menjadi zat makanan bagi
b. Bagian-Bagian Jamur
sebagai berikut:
16
1. Miselium. Hifa dapat dengan mudah dilihat dengan mata bila telah
3. Septa. Septum (dari bahasa Latin yang artinya sesuatu yang melingkupi,
jamak: Septa) adalah pembatas yang memisahkan suatu rongga atau ruang.
4. Inti sel mengandung sebagian besar materi genetik sel, berfungsi untuk
c. Siklus Hidup
Sikulus hidup jamur kuping hamper sama dengan siklus hidup jenis jamur
1. Spora (basidiopora) yang sudah masak atau dewasa jika berada di tempat
17
3. Bakal tubuh buah jamur itu memungkinkan akan membesar dan pada
akhirnya akan membentuk tubuh buah atau bentuk jamur yang kemudian
dipanen.
4. Tubuh buah jamur dewasa akan membentuk spora. Spora ini tumbuh di
d. Struktur Soma
Istilah soma pada jamur seringkali dikenal sebagai hifa. Hifa dapat
benang atau filament. Hifa dapat tumbuh ke segala arah pada ujung-ujungnya
dan pada bagian-bagian tertentu tempat cabang dibentuk. Kumpulan hifa yang
hifa seperti ini dinamakan hifa bersekat. Jadi, jamur mempunyai hifa multisel.
Meskipun hifanya bersekat, tetapi isi seiap sel dapat berpindah dari satu sel ke
(Gunawan 2005).
jamur kayu dari kelas heterobasidiomycetes yang memiliki kandungan gizi dan
niacin, Ca, K, P, Na, dan Fe. Jamur kuping dari segi organoleptik (rasa, aroma
18
Namun jamur kuping sudah dikenal sebagai bahan pengental makanan dan
jamur kuping setiap hari sebanyak 5-10 gram. Selain untuk konsumsi lokal,
jamur kuping juga banyak diekspor baik dalam bentuk segar maupun kering.
Oleh sebab itu jamur ini banyak sekali dimanfaatkan oleh manusia baik itu
lainnya
Jamur kuping banyak digunakan sebagai campuran sup, seperti sup kimia.
Walaupun memiliki bentuk dan warna yang kurang menarik, ternyata jamur
merah secukupnya, dan 5 gelas air bersih, lalu merebusnya hingga airnya
2. Penawar Racun
19
Racun merupakan zat yang mempunyai efek buruk terhadap tubuh. Racun
gram jamur kuping dan 60 gram gula merah, lalu rebus dengan 5 gelas air
a. Morfologi
telur yang kemudian menggenta atau cembung dan pada jamur yang sangat tua
putih ketika masih muda dan menjadi merah jambu jika spora menjadi dewasa.
Tangkai dengan panjang 3–8 cm, diameter 5–9 mm, biasanya menjadi gemuk
membentuk volva seperti mangkuk tebal yang terdapat pada dasar tangkai;
volva berwarna putih kekuningan atau cokelat kotor, sering kali bercuping.
Jejak spora merah jambu. Ukuran spora 7–9 x 5–6 mikron, menjorong dan licin
20
Gambar 1. Bagian bagian tubuh Volvariela volvacea
Kehidupan jamur dapat menjadi jasad yang saprofit ataupun jasad yang
parasit, kalau kemudian jamur ditelaah dari segi sifat mikroba secara umum,
lain yang sudah ada. Jamur Merang (Volvariella volvacea) sendiri memiliki
bentuk tubuh yang lengkap yang menyerupai tanaman yang sudah memiliki
akar (rhizoid), tangkai, dan tudung. Sebagai organisme yang tidak berklorofil
umumnya terdiri dari zat aromatik yang tidak mengandung N. Jamur secara
umum tidak dapat melakukan fotosintesis dengan demikian jamur tidak dapat
b. Siklus Hidup
21
Tahap perkembangan jamur merang dibagi menjadi tiga yaitu tahap
halus. Hifa ini akan tumbuh keseluruh bagian media tumbuh. Kemudian dari
kumpulan hifa atau miselium akan terbentuk gumpalan kecil seperti simpul
benang yang menandakan bahwa tubuh buah jamur mulai terbentuk. Simpul
tersebut berbentuk bundar atau lonjong dan dikenal dengan stadia kepala jarum
(pinhead) atau primordia. Simpul ini akan membesar dan disebut stadia
kancing (button) dan stadia telur (egg). Pada stadia ini tangkai dan tudung yang
ini terpisah dengan tudung (pileus) karena perpanjangan tangkai (stalk). Stadia
terakhir adalah stadia dewasa tubuh buah. Pada stadia kancing yang telah
membesar akan terbentuk bilah. Bilah yang matang akan memproduksi basidia
universal yang semula membungkus seluruh tubuh buah akan tercabik. Tudung
22
Gambar 2. Siklus hidup Jamur merang
c. Manfaat Jamur
Budidaya jamur ini tidak sulit. Panen dilakukan terhadap tubuh buah yang
jualnya menurun. Jamur merang mempunyai rasa enak, gurih, dan tidak mudah
bentuk segar. Di daerah beriklim sejuk hanya tersedia jamur merang kalengan.
sagu sangat berbeda dengan kandungan nutrisi jamur merang dan jamur edibel
lainnya dalam genus Volvariella. Nutrisi yang dikandung Jamur sagu per 100
23
gram berat basah yaitu sebanyak 4,00 gram protein, 2,99 gram karbohidrat,
0,19 gram lemak, 11,53 mg Ca, 0,31 gram P, dan 165,05 mg K (Tabel 4).
Jamur sagu memiliki kandungan protein yang tinggi yaitu hampir dua kali lipat
kandungan protein jamur merang, tetapi jamur sagu memiliki kadar lemak
yang sangat rendah yaitu sekitar 20 kali lebih kecil dibanding dengan
kandungan lemak jamur merang (Tabel 4). Kandungan lemak yang rendah dari
jamur sagu, sehingga baik dikonsumsi oleh orang menghindari makanan yang
berlemak tinggi.
Bila data pada Tabel 4 dikonversi ke persen berat kering dengan berpatokan
pada selisih antara kadar air dan berat segar, maka didapat persentase
kandungan lemak jamur sagu sebasar 2,54%, karbohidrat 39,97%, dan protein
11,77% protein. kadar protein jamur merang sebesar 25,9% dan lemak 2,4%
merang sebesar 1,8%, karbohidrat sebesar 12-48%, dan lemak sebesar 0,3%
dari berat basah. Berdasarkan data tersebut, kandungan lemak, protein, dan
24
Berdasarkan analisis kandungan protein beberapa jenis jamur menunjukkan
bahwa kadar protein tertinggi di antara beberapa jenis jamur edibel yaitu jamur
sebesar 33,2% dari berat kering (Abbas 2010). Jadi dapat diungkapkan bahwa
jamur sagu memiliki kandungan protein paling tinggi di banding dengan jamur
(Ca) mendekati 2 kali lipat kandungan kalsium jamur merang dan kandungan
Kalium (K) sekitar tiga kali lebih rendah dibanding kandungan K jamur
merang. Untuk kandungan fosfor hampir sama dengan kandungan fosfor jamur
merang, tetapi jamur sagu masih lebih tinggi dibanding dengan jamur merang
(Tabel 4). Fakta data hasil analisis kandungan nutrien jamur sagu memperkuat
dugaan bahwa jamur sagu berbeda dengan jamur merang dan jamur edibel
lainnya.
Jamur kancing (Agaricus bisporus) yang biasa disebut juga dengan jamur
champignon atau button mushroom ciri khas bentuknya menyerupai kancing baju
yakni bulat dengan warna putih, coklat atau krem. Ukuran jamur kancing adalah
dua sampai empat senti meter namun bisa sudah mekar dewasa ukurannya
mencapai dua puluh senti meter. Jamur kancing adalah jamur yang tergolong
paling banyak di budidayakan di seluruh dunia sebab jamur ini banyak sekali
tangkai yang pendek terletak dibagian sentral tudung, tudung merupakan tubuh
25
buah dari jamur, vulva adalah helaian yang membungkus tangkai jamur, memiliki
serabut-serabut akar untuk melekat pada substrat, tubuhnya terdiri dari hifa–hifa
Widyastuti (2009), menyatakan bahwa jamur kancing dijual dalam bentuk segar
atau kalengan, biasanya digunakan dalam berbagai jenis dalam cita rasa masakan
Barat seperti omelet, pizza, kaserol, gratin, dan selada. Jamur kancing memiliki
aroma unik, sebagian orang ada yang menyebutnya sedikit manis atau seperti
"daging".
Jamur kancing segar bebas lemak, bebas sodium, serta kaya vitamin dan
seperti vitamin B dan potasium. Jamur kancing juga rendah kalori, 5 buah jamur
ukuran sedang sama dengan 20 kalori. Jamur kancing dimasak utuh atau
kecoklatan dan hilang aromanya setelah dipotong dan dibiarkan di udara terbuka.
Jamur kancing segar sebaiknya cepat dimasak selagi masih belum berubah warna.
Jamur kancing mengandung beberapa zat gizi seperti natrium, kalium, fosfor,
asam linoleat, serta antioksidan. Sebuah uji klinis yang dilakukan oleh rumah
tubuh. Hal ini dapat menurunkan kerentanan tubuh terhadap kanker payudara
(Suriawiria 2001).
26
1. Lamela. Insang (istilah saintifiknya lamela) merupakan sejenis lapisan seperti
2. Hifa (bahasa Latin: hypha, jamak hyphae) adalah struktur biologis berupa
3. Miselium. Hifa dapat dengan mudah dilihat dengan mata bila telah membentuk
massa yang rapat dan membentuk koloni-koloni pada bagian tubuh organisme
4. Inti sel mengandung sebagian besar materi genetik sel, berfungsi untuk
5. Batang merupakan bagian tubuh jamur yang berfungsi sebagai penopang dan
6. Septa. Septum (dari bahasa Latin yang artinya sesuatu yang melingkupi, jamak:
7. Volva merupakan organ tumbuhan yang terletak pada ujung batang bagian
8. Penutup jamur merupakan organ yang melindungi jamur yang berupa bentuk
payung.
27
III.2.6 Jamur Enoki (Flammulina velutipes)
tangkai yang panjang serta tubuh buah yang kecil. Bertekstur kenyal dengan
beriklim sejuk, jamur tumbuh di alam bebas pada suhu udara rendah mulai musim
gugur hingga awal musim semi. Jamur juga diketahui tumbuh di bawah salju.
Jamur tumbuh di permukaan batang pohon Celtis sinensis (bahasa Jepang: Enoki)
yang sudah melapuk, sehingga disebut Enokitake (jamur Enoki). Jamur juga bisa
Bebesaran dan Kesemek. Jamur ini sering dianggap sebagai hama bagi beberapa
produk pertanian.
Jamur Enokitake hasil budidaya bisa dipanen sepanjang tahun. Tubuh buah
Enokitake hasil budidaya terlihat berbeda dari Enokitake yang tumbuh di alam
bebas. Jamur hasil budidaya dilindungi dari sinar matahari sehingga berwarna
putih, sedangkan jamur di alam bebas berwarna coklat hampir merah jambu.
Jamur hasil budidaya juga memiliki batang yang panjang dan kurus-kurus,
sedangkan jamur di alam bebas memiliki batang yang lebih pendek dan gemuk.
Rasa jamur hasil budidaya juga sangat berbeda dengan jamur yang tumbuh di
alam bebas. Enokitake dapat hidup di alam sebagai jamur liar atau dibudidaya dan
dikultur. Kedua jenis ini dapat dimakan, namun jamur Enokitake hasil budidaya
memiliki rasa dan kenikmatan yang lebih baik dibandingkan dengan jamur
Enokitake liar.
dan Cina. Ciri khas jamur Enokitake hasil budidaya adalah warnanya yang kuning
28
pucat, tangkainya yang panjang dengan tudungnya yang kecil. Ciri dari jamur
Enokitake yang hidup liar adalah memiliki tudung berwarna coklat, berbentuk
cembung dan ukurannya dapat mencapai 3 cm. Tudung ini akan semakin datar
banyak protein dan beberapa vitamin seperti vitamin B, serta mineral. Satu
mangkuk jamur mentah diperkirakan dapat menyediakan 20 kalori. Jamur ini juga
tidak mengandung gula sehingga aman dikonsumsi oleh penderita diabetes dan
anti kanker dan tumor. Jamur Enokitake juga dipercaya dapat menstimulasi sistem
imun dan juga memiliki aktivitas anti viral dan anti bakteri. Selain itu, dalam
jamur ini juga terdapat senyawa lain yang berfungsi sebagai penurun tekanan
a. Morfologi
hidup pada batang pohon, memilliki tubuh yang keras dengan permukaan yang
asama askorbat, sterol, lipid, alkaloid, dan riboflavin yang mampu meningkatkan
sistem kekebalan tubuh manusia (Parjimo & Soenanto 2008). Jamur ini memiliki
29
ciri-ciri tubuh buah berwarna merah dengan tepi berwarna kuning saat masih
muda dan akan berubah menjadi merah kecoklatan jika sudah tua, berbentuk
setengah lingkaran dengan garis tengah antara 10-20 cm dengan ketebalan 3-5 cm,
memiliki tangkai tubuh buah dengan panjang 3-10 cm yang digunakan untuk
menempel pada substrat atau batang pohon. Basidiospora terletak pada bagian
tudung buah yang menghadap ke bawah, berukuruan 6-9,5 × 5,7 μm, berbentuk
Lingzhi mempunyai senyawa aktif yang bermanfaat bagi tubuh manusia untuk
pengobatan maupun kekebalan tubuh. Berikut ini senyawa aktif yang terkandung
1. Polisakarida
normal, meningkatkan jumlah oksigen yang dibawa oleh sel darah merah dan
2. Adenosin
metabolisme.
3. Triterpenoid
30
4. Sari Ganoderik
Tubuh Ganoderma lucidum mengandung lebih dari 200 senyawa aktif yang
dapat dibagi menjadi tiga kelompok utama, yakni 30% senyawa larut dalam air
seperti polisakarida dan germanium organik, 65% senyawa larut dalam pelarut
organic, yaitu adenosin dan trepenoid, dan 5% senyawa volatile, yaitu asam
ganoderat (Parjimo & Soenanto 2008). Asam ganoderat tersebut bersifat sebagai
atau zat yang berkhasiat melindungi sel sekaligus memperbaiki jaringan hati yang
rusak akibat pengaruh toksik (Panjaitan et. al 2011). Selain senyawa aktif
III.3 Pertanyaan
sekaligus seperti jamur tiram, shimeji, enoki, dan lain-lain di dalam kumbung
toleransi pada suhu dan kelembaban yang berbeda-beda yang harus diatur ?
Jawab :
Menurut saya adalah bisa saja dilakukan namun hasil yang didapatkan ada
beberapa jamur yang tidak maksimal dari segi pertumbuhan dan hasilnya
karena setiap jamur memiliki kisaran suhu, pH, kelembaban yang berbeda-
beda.
31
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
IV.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
jamur kuping, jamur merang, jamur kancing, jamur shimeji, jamur enoki,
strukur anatomi yang hamper sama meliputi cap (pileus), lamella, stem
lain sebagai bahan pangan maupun sebagai bahan pembuatan obat yang
IV.2 Saran
Adapun saran untuk praktikum ini adalah sebaiknya praktikum ini
dilakukan secara langsung, sehingga praktikkan lebih memahami teori dan juga
32
DAFTAR PUSTAKA
Abbas B. Florentina HL, Eko AM. 2010. Karakteristik Jamur sagu (Volvariella
volvace) Endemik Papua. Jurnal Natural Indonesia 13 (2).
Djarijah NM & Djarijah AS. 2001. Budidaya Jamur Tiram. Yogyakarta : Kanisius
33