Anda di halaman 1dari 5

Preferensi Pakan Kumbang ( Epilachna sp.

)
Charismaˡ

Program Studi Biologi, Fakultas Matermatika dan Ilmu Pengetahuan Alam,


Universitas Tanjungpura, Pontianak
Email korespondensasi : charisma24@student.untan.ac.id

Abstrak
Animals are heterotrof living creatures whose food source depends heavily on other
organisms as their source of feed. Animal feed can be plant or called herbivorous animal, kesukaan
animals to feed it highly depends on the type and amount of feed available. If the amount of feed
available is not comparable to the amount of feed needed, the displacement of preference to the
type of feed canoccur. One type of insect that can negatively affect the growth and development of
plants is Epilachna sp. The purpose of this observation is to know the ability of feed selection by
Epilachna sp. on several types of feed. Feed preference means that the type of food is more
necessary than other types of food found in the environment.
Key word : Epilachna sp., Preferensi pakan

PENDAHULUAN
Hama tanaman merupakan unsur penting
sebagai salah satu penyebab kehilangan hasil terjadi (Cambell,2000). Salah satu jenis hewan
pertanian, oleh karenanya perlu dilakukan serangga yang dapat berpengaruh negatif
perlindungan tanaman. Pengelolaan hama terhadap pertumbuhan dan perkembangan
terpadu bertujuan bukan untuk memberantas tanaman, terutama tanaman pertanian adalah
hama secara habishabisan, tetapi mengatur serangga pemakan daun dari ordo Coleoptera,
keseimbangan hayati sedemikian rupa sehingga yaitu kumbang (Epilachna sp.).
kehadiran suatu organisme tidak akan Epilachna sp. merupakan salah satu
mengakibatkan kerusakan terhadap tanaman hama pertanian yang diketahui memakan daun
yang diupayakan. tanaman budidaya seperti daun terong, tomat,
Dengan demikian maka kehadiran hama cabai, semangka, labu dan kentang sehingga
pada areal tanaman tidak selamanya harus dapat merusak tanaman dan merugikan petani.
dilakukan pengendalian, bahkan kehadirannya Hama kumbang Epilachna sp.
terkadang penting untuk menjaga agar dapat menyebakan kerusakan pada daun
keseimbangan hayati terjadi dalam ekosistem tanaman sehingga berpengaruh terhadap
tersebut (DeBach & Hagen, 1964). produktivitas dari tanaman tersebut (Trisnadi,
Hewan merupakan mahkluk hidup 2010).
heterotrof yang sumber makanannya sangat Kepik (Epilachna sp.) adalah serangga
perusak daun dan kuncup daun. Kepik aktif di
tergantung dengan organisme lain sebagai
waktu pagi dan sore hari, sedangkan saat siang
sumber pakannya. Pakan hewan dapat berupa
hari bersembunyi di bagian dalam dari tajuk
tumbuhan atau disebut hewan herbivora, atau tanaman. Kepik lebih menyukai tempat yang
dapat berupa hewan atau yang disebut karnivora, rimbun dan agak gelap untuk meletakkan
serta dapat pula memakan tumbuhan juga hewan telurnya (Laba dan Trisawa, 2006). Tubuhnya
atau yang dkenal dengan omivora (pemakan berbentuk bulat telur dengan sepasang sayap,
segala). Kesukaan hewan terhadap panjang tubuh lebih kurang 6-8 mm.
pakannya sangat tergantung kepada jenis dan Pada elytra terdapat 12 spot berwarna
jumlah pakan yang tersedia. Bila jumlah pakan merah sampai kuning kecoklatan atau bintik yang
tertutup oleh bulu halus. Serangga ini menghisap
yang tersedia tidak sebanding dengan jumlah
cairan dalam daun tanaman (Pracaya,
pakan yang dibutuhkan, perpindahan kesukaan 2008).Preferensi pakan berarti bahwa jenis
terhadap jenis pakan dapat makanan itu lebih diperlukan dibandingkan jenis
makanan lain yang terdapat dilingkungan. atau mangsa tertentu sifatnya tetap dan pasti,
Preferensi hewan terhadap suatu jenis makanan tidak dipengaruhi poleh ketersediaannya
dilingkungan (Patra,1994). Jika ketersediaan pakan dan daun mana yang lebih dulu di makan
suatu jenis pakan di suatu lingkungan rendah, dan paling banyak di makan.
maka jenis makanan itu kurang dimanfaatkan
sebagai makanannya, namun jika ketersediaannya HASIL DAN PEMBAHASAN
tinggi atau berlimpah dari biasanya maka akan Hasil
dikonsumsi lebih tinggi (sering). Switching atau Grafik.1 Preferensi Pakan Ukuran Daun 30 X 30
perpindahan suatu jenis pakan ke jenis pakan lain
Ukuran daun 30 x 30
berdasarkan pengalaman sebelumnya dapat 1000
terjadi apabila ketersediaan makanan 800
dilingkungannya sudah terbatas (campbel, 2000). 600
400 200
Preferensi makanan dapat diamati melalui 0
percobaan-percobaan dengan kondisi terkontrol Daun BuasDaun
seperti di laboratorium, faktor biotik dan abiotik
900

Daun
887,44
900

900

dilingkungan alam tersebut dapat mengubah Buas Sembung terung


rambat
aspek kualitatif dan kuantitatif makanan yang di
konsumsi hewan (Kimbal, 1983). waktu pertama kali hinggap di daun ( detik)
ukuran awal luas daun ( mm) ukuran akhir luas daun (mm)
Kepik (Epilachna sp.) aktif di waktu pagi
dan sore hari, sedangkan pada siang hari
bersembunyi dibagian dalam dari tajuk tanaman.
Kepik lebih menyukai tempat yang rimbun dan
agak gelap untuk meletakkan telurnya (Laba dan Ukuran daun 50 x50
trisawa,2006). 3000
2500
METODE PRAKTIKUM 2000
1500
Waktu dan Tempat 1000
Praktikum ini di laksanakan pada hari 500
selasa, tanggal 20 Oktober 2020, pukul 13.00– 0
16.00 WIB. Tempat pelaksanaan praktikum ini di Daun buasDaun Daun
Jalan Budi Utumo Gang Pendidikan Jalur 3, buas sembung terong
Keluruhan Siantan Hulu, Kematan Pontianak rambat
Utara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat.
Waktu pertama kali hinggap di daun ( detik)
Luas awal daun (mm) Luas Akhir daun (mm)
Alat dan Bahan
Alat digunakan pada praktikum ini antara
lain botol, gunting, penggaris, dan stopwatch.
Adapun bahan yang di gunakan pada praktikum Grafik.2 Preferensi Pakan Ukuran Daun 50 X 50
ini antara lain daun buas-buas, daun sembung
rambat, daun terong, Epilachna sp. dan tisu.

Cara Kerja
Tisu yang sudah di basahi di letakan ke
dalam botol kemudian dimasukkan potongan
jenis daun yang berukuran kurang lebih 3x3 cm
ke dalam botol. Dimasukkan sebanyak 5
Epilachna sp. ke dalam botol kemudian botol di
tutup. Stopwatch di nyalakan selama 15 menit.
Di catat berapa lama waktu Epilachna untuk
menemukan pakannya, berapa lama kumbang
memakan jenis
PENGAMATAN PAKAN
LUAS DAUN AWAL
LUAS DAUN AKHIR
Waktu pertama kali hinggap di daun (detik)
Grafik ke 2 mejelasan bahwa preferensi
pakan pada ukuran daun 50 cm X 50 cm yaitu

303
240
setelah hinggap pada suatu pakan, Epilachna sp.,
akan mulai makan, namun akan berpindah jika

0
0

pakan yang dimakannya bukan pakan aslinya.


Pakan yang paling lama dimakan adalah daun
sambung rambat dan daun terong dengan ukuran
50x50 juga dimakan dari detik ke 303 hingga 15

2500
2500

2.487,44
2.480,38
menit dengan individu yang berbeda. Adapun

2500
luas daun yang dimakan ialah pada daun terong
seluas 2.480,38 mm dan luas daun sambung
Grafik.3 Pengamatan Waktu Pakan rambat adalah 2.487,44 mm. Hal ini menunjukan
bahwa luas daun yang dimakan lebih besar pada
Pembahasan daun sambung rambat dikarenakan kesukaan
Pengamata Epilachna sp. pada Praktikum dari Epilachna sp. itu sendiri yang menunjukkan
dengan judul “Preferensi Pakan Kumbang bahwa kesukaan hewan terhadap pakannya
(Epilachna sp.)” bertujuan untuk mengetahui sangat tergantung kepada jenis dan jumlah pakan
kemampuan pemilihan pakan oleh Epilachna sp. yang tersedia. Hal ini sesuai dengan penjelasan
pada bebrapa jenis pakan. Sebelum melakukan
303

dari Patra (1994), yaitu kesukaan (preferensi)


pengamatan Epilachna sp. di puasakan selama 24 pakan Epilachna sp umumnya merupakan
jam terlebih dahulu dengan tujuan agar pada saat spesifik dari jenis, tetapi dapat berubah oleh
0

praktikum dilaksanakan Epilachna sp ini menjadi pengalaman. Perpindahan dari satu pakan ke
lebih sensitive terhadap aroma pakan yang ada di pakan lain berdasarkan pengalaman sebelumnya
sekitarnya karena kondisinya yang lapar. disebut dengan Switching. Peristiwa ini terjadi
Percobaan dilakukan dengan peletakan dalam populasi, bukan peristiwa
Epilachna sp. kedalam botol dengan ukuran daun yang bersifat berangsur-angsur,
sebesar 30 cm X 30 cm, dan ukuran 50 cm X 50 melainkan perpindahan
cm. Pada grafik pertama di gambarkan bahwa spesifik akibat ketidakseimbangan pakan.
daun yang dimakan hanyalah daun buas-buas Sedangkan grafik 3 merupakan gabungan dari
pada detik ke 240 dengan jumlah luas yang grafik pertama dan ke dua dari hasil pengamatan.
dimakan ialah 887,44 mm dari jumlah asli. Kandungan yang terdapat pada daun buas-
Sedangkan pada daun-daun lainnya Epilachna buas sehingga pada ukuran 30cm X 30 cm lebih
sp. hanya hinggap sementara waktu tanpa cenderung dimakan oleh Epilachna sp. ialah
memakan daun tersebut hal ini dikarenakan daun kandungan senyawa bioaktif yang terdapat dalam
buas-buas merupakan jenis daun pakan asli dari buas-buas yang spesifik adalah kelompok
Epilachna sp. tersebut diambil sehingga flavonoid, alkaloid, fenolik dan saponin.
cenderung memilih pakan aslinya. Hal ini sejalan Tumbuhan daun sambung rambat atau daun
dengan penelitian Hidayati (2016) yang sambung nyawa mengandung bahan kimia yang
menyatakan bahwa Epilachna sp. meninggalkan berupa flavonoid, saponin, triterpen, polifenol,
jejak yang khas pada daun bekas makanannya. tanin, saponin, streoid, dan minyak atsiri.
Tumbuhan daun terong mengandung senyawa
kimia fitonutrien, antioksidan, vitamin, serat dan
mineral, yaitu vitamin K dan potasium. Pengaruh
preferensi pakan dari 3 pakan yaitu memiliki
andungan senyawa kimia yang cocok untuk
pertumbuhan Epilachna sp. tersebut terlebih dari
aroma buas-buas yang pada dasarnya itu adalah
pakan asli Epilacna sp.
Ukuran daun untuk tiap jenis daun yang
digunakan juga digunakan ukuran yang berbeda
sebagai perlakuan, dan daun yang paling banyak
dimakan adalah daun dengan ukuran 50x50 . Hal
ini karena ukuran daun ini merupakan ukuran
standar dengan ukuran Epilachna sp., tidak
terlalu besar dan tidak terlalu kecil.
Hasil pengamatan dari percobaan yang family yang berbeda-beda namun dikelas yang
dilakukan menunjukkan suatu hubungan dengan sama yaitu Magnoliopsida (Berkeping dua/
preferensi makanan Epilachna sp. ketiga jenis dikotil). Menurut Aprilianti (2013), preferensi
daun yang dijadikan perlakukan merupakan dari pakan Epilachna sp. tidak hanya dipengaruhi oleh
bau dan rasa tanaman yang berasal dari DeBach, P and K.S Hagen, 1964. Manipulation of
kandungan senyawa kimia, melainkan ketebalan Entomophagous Species. In: Biological
daun termasuk lapisan jaringan parenkima, Control of Insect Pests and Weeds.
proporsi serat kasar jaringan tanaman, serta kadar Edited by
air daun yang komposisinya dipengaruhi oleh Paul DeBach. Pp 429-458.
variasi umur tanaman inang. Jumlah trikoma Hidayati, TR. 2016. Uji Predasi Kepik Pembunuh
daun juga diduga memengaruhi preferensi makan Rhynocoris fuscipes terhadap Hama
serangga ini. Ulat Grayak Spodoptera litura.
Fakultas Pertanian, Universitas
KESIMPULAN Jember.
Praktikum Ekologi Hewan percobaan Kimball, J.W, 1983, Biologi, Jilid 2, Edisi 5,
Preferensi Pakan Epilachna sp., yang telah Erlangga, Jakarta
dilakukan dapat disimpulkan bahwa waktu Laba, I.W. dan Trisawa I.M., 2006,
yang diperlukan oleh Epilachna sp., untuk Pengelolaan Ekosistem untuk
menemukan pakannya di waktu 240 detik pengendalian Hama Lada, 27
pada ukuran 30 cm X 30 cm seluas 887, 44 oktober 2010
mm dan pada ukuran 50 cm X 50 cm pada Patra, N.S., 1994, Serangga di Sekitar Kita,
dau terong sebesar 2.480,38 mm dan pada Konisius, Yogyakarta
daun sambung rambat seluas 2.487,44 mm di Pracaya. 1993. Hama dan Penyakit
detik ke 303 dengan individu yang berbeda. Tanaman. Penebar Swadaya,
Pada praktikum ini diketahui bahwa Jakarta.
Epilachna sp. cenderung memilih pakan Trisnadi W., 2010. Produktivitas Seresah Mangrove
aslinya dibandingkan dengan dau-dau lain di Kawasan Wonorejo Pantai Timur
Surabaya. Jurnal Prodi S-1 Biologi,
dikarenakan merupakan pakan asli tersebut Departemen Biologi, Fakultas Sains dan
merupakan tempat hidup dari Epilachna sp. Teknologi, Universitas Airlangga.
ini. Surabaya.

DAFTAR PUSTAKA

Aprilianti, Y.N. 2013. Kapasitas Konsumsi Larva dan


Imago Epilachna vigintioctopunctata (Fab.)
(Coleoptera : Coccinellidae) Pada Inang
Terung (Solanum melongena) dan Tomat
(Lycopersicum esculentum). Skripsi.
Departemen Proteksi Tanaman,
FakultasPertanian, Institut Pertanian Bogor.

Campbell, 2000, Biologi, edisi 5, Jilid 3,


Erlangga, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai