Anda di halaman 1dari 41

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.   LATAR BELAKANG

Awal kehamilan ditandai berdasarkan menstruasi terakhir pada wanita.


Banyak perubahan fisik yang akan wanita alami selama trimester pertama (3 bulan pertama
kehamilan). Periode ini juga merupakan periode tumbuh kembang yang cepat bagi bayi.
Kehamilan biasanya berlangsung selama 40 minggu, mulai dari hari pertama periode terakhir
menstruasi wanita yang berarti bahwa itu mencakup dua minggu sebelum ovulasi dan konsepsi
terjadi. Hal ini sering disebut dalam tiga bagian yang disebut trimesterr.

Trimester pertama berlangsung selama 12 minggu, yang kedua dari 13 sampai akhir 27
minggu, dan ketiga 28-40 minggu. Wanita mungkin menemukan versi yang sedikit berbeda dari
periode waktu selama kehamilannya.Sebagai contoh, tes khusus dilakukan selama trimester
pertama. Pembagian trimester membantu anda dan dokter dalam perencanaan dan pengelolaan
kehamilan.

Trimester pertama merupakan saat perubahan besar dalam tubuh seorang wanita, dan akan
mengalami perubahan dengan cara yang unik. Beberapa wanita langsung tahu bahwa mereka telah hamil,
sedangkan orang lain mungkin tidak yakin mereka sedang hamil bahkan setelah tes kehamilan
positif dan dokter telah mengkonfirmasi. Trimester pertama dapat membawa peningkatan energi
dan rasa kesejahteraan. Beberapa wanita mungkin merasa lelah dan emosional. Lain mungkin
tidak melihat banyak perubahan sampai kemudian pada kehamilan.

Selama tubuh mengalami perubahan, wanita mungkin perlu membuat perubahan ke


rutinitas sehari-hari, seperti pergi ke tempat tidur lebih awal atau sering makan, makanan kecil.
Untungnya, sebagian besar ketidak nyamanan tersebut akan hilang selama kehamilan
berlangsung. Dan sebagian perempuan bahkan mungkin tidak merasakan adanya ketidak
nyamanan semua ini. Jika wanita pernah hamil sebelumnya, mungkin merasakan adanya
perbedaan kali ini. Sama seperti perbedaan disetiap wanita, demikian juga di setiap kehamilan.

1.2.   RUMUSAN MASALAH

1
1.2.1.  Apa itu pengertian Trimester I ?

1.2.2.  Bagaimana perubahan reproduksi ketika Trimester I ?

1.2.3.  Bagaimana perkembangan fetal ketika Trimester I ?

1.2.4.  Bagaimana diagnosis kehamilan pada Trimester I ?

1.2.5.  Bagaimana proses keperawatan kehamilan padaTrimester I ?

1.3.   TUJUAN

1.3.1.  Tujuan Umum

Untuk mendapatkan informasi secara runtut dan lengkap tentang

asuhan keperawatan ibu hamil pada Trimester I.

1.3.2.  Tujuan Khusus

1.3.2.1. Untuk mengetahui pengertian Trimester I.

1.3.2.2.  Untuk mengetahui perubahan reproduksi ketika Trimester I.

1.3.2.3.  Untuk mengetahui perkembangan fetal ketikaTrimester I.

1.3.2.4.  Untuk mengetahui diagnosis kehamilan pada Trimester I.

1.3.2.5.  Untuk mengetahui proses keperawatan kehamilan Trimester I.

1.4.   MANFAAT

1.4.1.      Dapat mengetahui pengertian Trimester I.

1.4.2.      Dapat mengetahui perubahan reproduksi ketika Trimester I.

1.4.3.      Dapat mengetahui perkembangan fetal ketika Trimester I.

1.4.4.      Dapat mengetahui diagnosis kehamilan pada Trimester I.

1.4.5.      Dapat mengethui proses keperawatan kehamilan pada Trimester I.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1.   Definisi

Kehamilan trimester I adalah periode pertama diukur mulai dari konsepsi sampai minggu
ke-12 kehamilan. Trimester pertama disebut sebagai periode pembentukan karena pada akhir
periode ini semua system organ janin sudah terbentuk dan berfungsi. Kehamilan normal
merupakan masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal
adalah 280 hari ( 40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir.

Kehamilan dibagi dalam 3 trimester yaitu trimester pertama dimulai dari konsepsi sampai
3 bulan, trimester kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan, trimester ketiga dari bulan ketujuh
sampai 9 bulan. Perubahan yang terjadi pada kehamilann Trimester I yaitu suatu perubahan yang
terjadi secara fisiologis pada seorang ibu hamil pada usia kehamilan 0-12 minggu.

Setelah konsepsi kadar hormon progesteron dan esterogen dalam tubuh akan meningkat
dan ini menyebabkan timbulnya mual dan muntah, lemah, lelah, dan pembesaran payudara.
Akibatnya ibu merasa tidak sehat dan seringkali membenci kehamilannya. Pada trimester I
banyak ibu yang merasakan kekecewaan, penolakan, kecemasan, dan kesedihan.

2.2.   Tanda-tanda kehamilan

Untuk menentukan hamil atau tidaknya harus mencari tanda-tanda pasti, tanda tidak pasti, dan
tidak mungkin.

a. Tanda Tidak Pasti

Tanda tidak pasti adalah perubahan – perubahan yang dirasakan oleh ibu (subyektif )
yang timbul selama kehamilan.

1. Amenorche

Pada wanita sehat dengan haid yang teratur amenorche menandakan adanya
kemungkinan kehamilan, tapi kadang amenorche disebabkan oleh penyakit berat seperti TBC,
Anemia, typhus, pengaruh psykis, perubahan lingkungan.

3
2.  Mual dan Muntah (Morning Sicknes)

Sekitar 50% perempuan yang mengalami kehamilan akan memiliki tanda-tanda ini.
Pemicunya adalah peningkatan hormon secara tiba-tiba dalam aliran darah. Hormon tersebut
adalah HCG (Human chorionic Gonadotrophin). Selain dalam darah, peningkatan hormon ini
juga terjadi pada saluran air kencing. Makanya, alat test pack kehamilan dilakukan melalui
media air seni, hal ini dilakukan untuk mengukur terjadinya peningkatan kadar hormon HCG
tersebut.

Peningkatan hormon ini akan mengakibatkan efek pedih pada lapisan perut dan
menimbulkan rasa mual. Rasa mual ini biasanya akan menghilang memasuki kehamilan
trimester kedua Jika rasa mual dan muntah masih terjadi pada usia kehamilan trimester kedua,
sebaiknya periksakan dan konsultasikan mengenai hal ini ke dokter karena akan mengganggu
kehamilan anda.

Mual dan muntah ini biasa morning sickness karena biasanya terjadi pada saat di pagi
hari. Namun kenyataannya, mual dan muntah dapat terjadi pada siang dan malam hari juga.
Bahkan morning sickness terjadi hanya ketika si ibu mencium aroma atau wewangian tertentu.

3. Perubahan Payudara

Jika terjadi kehamilan, maka payudara akan membesar, hal ini disebabkan oleh
meningkatnya produksi hormon esterogen dan progesteron. Selain itu kondisi payudara juga
akan terasa makin lembut, hal ini menimbulkan rasa sensitif yang lebih tinggi, hingga payudara
akan terasa sakit atau nyeri saat dipegang.

Puting susu membesar pula dan warnanya akan semakin gelap, kadang juga terasa gatal.
Pembuluh vena pada payudara juga akan terlihat akibat penegangan payudara.
Selain itu terjadi  aktivitas hormon HPL (Human Placental Lactogen). Hormon tersebut
diproduksi oleh tubuh saat ibu mengalami kehamilan untuk mempersiapkan ASI bagi bayi anda
ketika terlahir ke dunia.

4.      Sering Kencing

4
Setelah haid terlambat satu hingga dua minggu, keinginan untuk buang air kecil menjadi
lebih sering dari kebiasaannya. Ini disebabkan janin yang tumbuh di rahim menekan kandung
kemih dan akibat adanya peningkatan sirkulasi darah.

Selain itu kandung kemih lebih cepat dipenuhi oleh urine dan keinginan untuk buang air
kecil menjadi lebih sering. Peningkatan rasa buang air kecil juga disebabkan oleh peningkatan
hormon kehamilan. Walaupun buang air kecil ini sering, jangan sampai membatasinya atau
menahannya. Selain itu hindarkan dehidrasi dengan lebih meningkatkan asupan cairan ke dalam
tubuh.

5.      Konstipasi

Terjadi akibat peningkatan hormon progesterone. Hormon ini selain mengendurkan otot-
otot rahim, juga berdampak pada mengendurnya otot dinding usus sehingga menyebabkan
sembelit atau susah buang air besar. Namun keuntungan dari keadaan ini adalah memungkinkan
peyerapan nutrisi yang lebih baik saat hamil.

6.      Hyperpigmentasi pada Kulit

Pada muka (chloasma gravidarum), hiperpigmentasi pada areola mamae dan papilla
mamae, hiperpigmentasi linea alba (putih) yang menjadi linea fusca (coklat), linea nigra(hitam).

b.      Kemungkinan hamil

Tanda kemungkinan hamil adalah perubahan – perubahan yang diobservasi oleh


pemeriksa ( bersifat obyektif ) , namun berupa dugaan kehamilan saja.

Makin banyak tanda – tanda mungkin kita dapati, makin besar kemungkinan kehamilan.
Yang termasuk tanda kemungkinan hamil yaitu :

1.      Pembesaran Uterus

Konsistensi rahim dalam kehamilan berubah menjadi lunak terutama daerah isthmus
sedemikin lunaknya hingga kalau diletakkan 2 jari dalam fornix posterior dan satunya pada
dinding perut atas sympisis maka ishmus ini akan teraba seolah olah corpus uteri terpisah dari
serviks.

5
2.      Tanda Haegar

Konsistensi rahim dalam kehamilan berubah menjadi lunak, terutama daerah ismus .Pada
minggu –minggu pertama ismus uteri mengalami hipertrofi seperti korpus uteri. Hipertrofi ismus
pada triwulan pertama mengakibatkan ismus menjadi panjang dan lebih lunak. Sehingga kalau
kita letakkan 2 jari dalam fornix posterior dan tangan satunya pada dinding perut di atas
simpisis , maka ismus ini tidak teraba seolah-olah korpus uteri sama sekali terpisah dari uterus.

3.      Perubahan pada Serviks

Diluar kehamilan konsistensi serviks keras seperti meraba ujung hidung dalam kehamilan
serviks teraba selunak bibir/ ujung bawah daun telinga

4.      Tanda Chadwick

Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah, agak
kebiru-biruan (livide). Warna porsio pun tampak livide, hal ini disebabkan oleh pengaruh hormon
estrogen.

5.      Tanda Piscaseck

Uterus membesar kesalah satu jurusan, pada PD dapat diraba uterus membesar dan makin
bundar bentuknya, kadang pembesaran tidak rata, tapi didaerah telur bernidasi lebih cepat
tumbuhnya.

6.      Kontraksi Braxton Hicks

Bila uterus dirangsang akan mudah berkontraksi. Waktu palpasi atau pemeriksaan dalam
uterus yang tadinya lunak akan menjadi keras karena berkontraksi. Tanda ini khas untuk uterus
dalam masa kehamilan.

7.      Reaksi Kehamilan Positif (Tes HCG +)

Cara khas yang dipakai dengan menentukan adanya human chorionic gonadotropin pada
kehamilan muda adalah air kencing pertama pada pagi hari. Dengan tes ini dapat membantu
menentukan diagnosa kehamilan sedini mungkin.

6
c.       Tanda pasti

Tanda pasti adalah tanda-tanda obyektif yang didapatkan oleh pemeriksa yang dapat
digunakan untuk menegakkan diagnosa pada kehamilan.

1.      Mendengar DJJ (denyut jantung janin)

Denyut jantung janin secara obyektif dapat diketahui oleh pemeriksa dengan menggunakan:

a.       Fetal Elktrokariografi pada kehamilan 12 minggu.

b.      Sistem doppler pada kehamilan 12 minggu.

c.       Stetoskop Leanec pada kehamilan 18-20 minggu.

2.      Meraba

Merasakan gerakan anak pada saat diperiksaBagian –bagian janin secara obyektif dapat
diketahui oleh pemeriksa dengan cara palpasi menurut leopold pada akhir trimester kedua,
Gerakan janin pada primigravida dapat dirasakan oleh ibunya pada kehamilan 18 minggu,
sedangkan pada multigravida pada kehamilan 16 minggu, karena telah berpengalaman dari
kehamilan terdahulu. Pada bulan ke- IV dan V janin itu kecil jika dibandingkan dengan
banyaknya air ketuban, maka kalau rahim didorong atau digoyangkan, maka anak melenting di
dalam rahim.Ballottement ini dapat ditentukan dengan pemeriksaan luar maupun dengan jari
yang melakukan pemeriksaan dalam.

Ballottement di luar rahim dapat ditimbulkan oleh tumor – tumor bertangkai dalam
ascites seperti fibroma ovari. Karena seluruh badan janin yang melenting maka ballotement
semacam ini disebut ballottement in toto untuk membedakan dengan ballottement yang
ditimbulkan oleh kepala saja pada kehamilan yang lebih tua.

3.      Melihat rangka janin saat USG

Foto sinar rongsenDapat terlihat gambaran janin berupa ukuran kantong janin,
panjangnya janin, dan diameter biparietalis hingga dapat diperkirakan tuanya kehamilan.Jika
salah satu tanda pasti ditemukan diagnosa kehamilan dapat dibuat dengan pasti, ditemukan umur
kehamilan > 4 minggu dengan USG, Kantong kehamilan selalu dapat terdeteksi pada umur 10

7
minggu dan DJJ pada umur 12 minggu, tanda pasti bisa didapat dari tanda obyektif dari
pemeriksa.

2.3.   Adaptasi perubahan reproduksi

1.      Hari pertama

Minggu pertama adalah minggu periode menstruasi terakhir,meskipun pembuahan belum


terjadi. Janin berkembang di dalam rahim Ibu,perasaan mual, nyeri punggung, lelah, perubahan
mood,keram kaki, sering berkemih, dan konstipasi dapat terjadi diawal kehamilan.

2.      Hari ke 8

Jika berat badan Ibu berada di dalam batas normal sebelum kehamilan, Ibu memerlukan
asupan kalori sebesar 2200 kalori setiap harinya pada 13 minggu pertama (trimester pertama).

3.      Hari ke 15-17

Minggu ini Ibu akan sering merasa lelah dan payudara mulai terasa tegang dan sakit.
Kedua hal tersebut merupakan pertanda awal kehamilan. Ibu juga dapat mengalami ketidak
seimbangan mood atau disebut ‘bad mood’ yang perubahan hormonal pada Ibu hamil. Selain
itu,mual atau morning sickness juga dapat terjadi.

4.      Minggu ke 4

Sama seperti minggu sebelumnya, Ibu akan merasakan payudara yang terasa nyeri dan
membesar, letih, kontraksi Braxton-Hicks, sering berkemih, dan mual. Serviks (leher rahim)
akan melunak danberubah warna

5.      Minggu ke 5

Pada minggu ini Ibu tidak akan mendapatkan menstruasi,salah satu pertanda untuk
kehamilan. Apabila Ibu melakukan tes kehamilan, maka akan sangat besar kemungkinannya
untuk positif. Tes ini mendeteksi adanya hCG, hormon yang meningkat pada saat kehamilan.

6.      Minggu ke 6

8
Ibu mungkin akan mulai merasa moody (sedih di satu waktu dan bahagia di waktu
berikutnya), disebabkan oleh hormonal yang berfluktuasi. Perdarahan berupa bercak merupakan
hal normal yang terjadi di awal kehamilan. Apabila Ibu mulai sering merasa kelelahan. Sering
berkemih merupakan tanda umum kehamilan. Hal ini terjadi karena hormon β -hCG akan
meningkatkan aliran darah ke daerah panggul.

7.      Minggu ke 7

Ibu mulai merasa mual atau mengalami morning sickness. Mukus atau lendir yang
terbentuk di pintu masuk dari kanalis servikal mulai terbentuk dan berfungsi untuk melindungi
rahim. Payudara Ibu akan membesar dan terasa tidak nyaman. Puting akan terasa lebih sensitif
dan lebih nyeri dari biasanya. Areola-daerah gelap di sekitar puting- akan menjadi semakin gelap
dan adanya bintil-bintil (seperti saat kita merinding) di sekitar areola. Bintil ini dinamakan
tuberkel Montgomery,yaitu kelenjar keringat yang berfungsi sebagai pelumas bagi areola.

8.      Minggu ke 8

Payudara Ibu akan terus membesar sebagai persiapan untuk menyusui. Sedangkan rahim
Ibu sekarang berukuran sebesar jeruk

9.      Minggu ke 9

Ibu akan mulai merasakan peningkatan dari lingkar pinggul, meskipun Ibu masih belum
terlihat jelas sedang hamil

10.  Minggu ke 10

Gejala dari mual dan muntah Ibu atau morning sickness mulai menurun. Meskipun
begitu, fluktuasi kadar hormonal di dalam tubuh masih menyebabkan ketidakstabilan emosional
atau mood yang naik turun pada Ibu hamil.

11.  Minggu ke 11

Minggu ini mual dan muntah akan mulai berkurang. Beberapa keluhan selama kehamilan
seperti konstipasi, heart burn, kembung, bersendawa, Sakit kepala dan buang gas yang berkaitan

9
dengan perubahan hormon mulai dirasakan. Progesteron akan merelaksasi otot polos ditubuh
Ibu.

12.  Minggu ke 12

Rahim Ibu saat ini teraba tepat di atas simpisis pubis atau dibawah tulang kemaluan.
Akan  muncul garis vertikal berwarna coklat kehitaman di kulit sepanjang bagian tengah perut
yang disebut dengan linea nigra. Jaring-jaring vaskuler dan palmar eritema (kemerahan di
telapak tangan) .

2.4.   Perkembangan fetal

Sejak ovulasi hingga amplantasi sekitar 80 jam sejak ovulasi, hasil konsepsi (pembuahan)
berada di ampulla tuba fallopii, Sekitar 30 jam setelah terbentuk, zigot kemudian membelah diri
menjadi 2 sel, dan seterusnya hingga terbentuk zigot dalam waktu 15 jam. Zigot terdiri dari 12-
16 sel dan berbentuk mirip buah anggur yang disebut morula, bergerak menggelinding dari tuba
falopii menuju rahim. Dari hari ke hari, sel-sel morula terus membelah dan berkembang jadi
embrio.

a.       Hari ke 10-11

Embrio diperkirakan berukuran 0,1-0,2 mm

b.      Hari ke 15-17

Embrio diperkirakan berukuran 0,4 mm

c.       Hari ke 17-19

Ukurannya meningkat jadi sekitar 1,0-1,5 mm.Cikal-bakal sistem pembuluh darah dan sistem
saraf mulai terbentuk. Pembentukan mata pun mulai terjadi. Secara keseluruhan, pada minggu ini
sudah terdapat materi genetik, termasuk warna rambut, bentuk mata, dan intelegensi si calon
bayi.

d.      Minggu ke 4

10
Ukuran embrio sekitar 2 hingga 3,5 mm, jantung mulai berdenyut dan sistem peredaran darah
sudah melaksanakan fungsinya meski sangat sederhana. Cikal-bakal otak sudah bisa dibedakan
menjadi tiga bagian utama (prosensefalon, mesensefalon, dan rombensefalon)..Pada minggu ini
pula saraf-saraf spinal yang kelak menjadi cikal-bakal tulang belakang sudah mengalami
penebalan. Sementara cikal-bakal telinga sudah terlihat meski masihberupa gelembung. Plasenta
atau yang biasa disebut ari-ari juga terbentuk pada minggu ini.

e.       Minggu ke 5

Embrio diperkirakan berukuran antara 5-7 mm. Pembentukan telinga makin sempurna dengan
terbentuknya duktus endolimfatikus, yakni saluran untuk menyalurkan cairan yangterdapat
dalam selaput labirin telinga dalam, sistem pencernaan makin sempurna dan Bahkan cikal-bakal
ginjaldan hati pun sudah terbentuk.

f.       Minggu ke 6

Embrio diperkirakan berukuran sekitar 7-9 mm, rongga mulut sudah tampak,struktur mata sudah
terbentuk, Ruas-ruas tulang belakang sudah terbentuk.

g.      Minggu ke 7

Terbentuk lekukan-lekukan yang menandai tempat dimana jari tangan dan jari kaki akan tumbuh.

h.      Minggu ke 8

Sekalipun  panjang janin baru sekitar 2.5 cm (1 inch), semua organ bagian dalam sudah ada pada
tempatnya dan sendi-sendi utama seperti pundak dan pinggul sudah terlihat dengan jelas.

i.        Minggu ke 9

Mulut  dan hidung sudah kelihatan; kedua lengan pun tumbuhdengan cepat.

j.        Minggu ke 10

Bentuk jari tangan dan jari kaki sudah kelihatan, walaupunsatu sama lainnya masih tersambung
oleh selaput kulit.

k.      Minggu ke 11

11
Semua organ bagian dalam sudah berbentuk dan berfungsi.

l.        Minggu ke 12

Akhir  trimester pertama- kelopak mata, kuku jari tangan dan kaki telah kelihatan, persendian
bisa bergerak, bayi mampu mengisap dan menelan.

2.5.   Diagnosis kehamilan dan taksiran partus

1.      Diagnosis kehamilan

Diagnosis klinik kehamilan sebelum periode menstruasi terlambat selama dua bulan sulit
dilakukan sekurang-kurangnya pada 25% hingga 30% wanita. Perbedaan fisik, kurangnya
relaksasi, obesitas, atau tumor, misalnya dapat membingungkan ahli kesehatan.

Keakuratan merupakan faktor yang paling penting karena konsekuaensi emosional,


sosial, medis, ataupun hukum dari diagnosis yang tidak akurat, baik positif, maupun negatif,
dapat sangat serius. Tanggal menstruasi terakhir (normal) yang benar, tanggalmelakukan
hubungan seksual atau catatan suhu tubuh basal dapat menjadi bahan yang sangat penting untuk
menegakkan diagnosis kehamilan. Pemeriksaan ulang dalam dua sampai empat minggu dapat
diperlukan untuk memastikan diagnosis.

Diagnosis kehamilan dapat diklasifikasikan sebagai berikut : presumsi, kemungkinan,


dan positif. Banyak tanda dan gejala kehamilan secara klinis bermanfaat utnuk mendiagnosis
kehamilan.

Tanda dan gejala presumsi kehamilan dapat muncul akibat kondisi selain gestasi. Oleh
karena itu, tanda-tanda ini saja tidak cukup valid untuk menegakkan diagnosis. Misalnya,
amenorea dapat muncul akiba gangguan endokrin; kelemahan dan keletihan dapat merupakan
tanda anemia atau infeksi; dan mual atau muntah dapat disebabkan oleh gangguan pada saluran
cerna atau alergi.

Temuan presumsi terdiri dari gejala sebjektif dan tanda objektif .gejala subjektif meliputi
amenorea, nausea, dan muntah (morning sickness), payudara terasa penuh dan sensitif, sering
berkemih, merasa lemah dan letih, berat badan naik, dan perubahan mood. Quickening dapat
terlihat antara minggu ke 16 dan ke 20. Tanda-tanda objektif mencakup berbagai perubahan

12
fisiologis dan anatomis, peningkatan temperatur basal tubuh (basal body temperature),
perubahan kulit, seperti strisgravidarum dan pigmentasi (kloasma, lineanigra), perubahanpada
rahim dan vagina.

Tanda kemungkinan kehamilan adalah tanda-tanda yang dapat diobservasi oleh


pemeriksa. Bila digabung dengan tanda dan gejala presumsi, maka tanda kemungkinan memberi
dugaan kuat adanya kehamilan. Tanda-tanda objektif meluputi pembesaran rahim, kontraksi
Braxton Hicks dan souffle,ballottement, dan tes kehamilan yang positif. Tanda positif kehamilan
ditunjukkan oleh denyut jantung janin yang berbeda dari denyut jantung ibu, temuan gerakan
janin oleh seseorang selain ibu, dan visualisasi janin dengan alat teknik, seperti ultrasound (scot,
dkk, 1990).

2.      Tanggal taksiran partus

Setelah didiagnosis hamil, pertanyaan pertama wanita biasanya adalah kapan akan
melahirkan. Tanggal ini secara tradisional diberi istilah tanggal perkiraan persalinan (estimated
date of confinement [EDCI]). Untuk memberikan wanita persepsi yang lebih positif tentang
persalinan dan melahirkan, biasanya digunakan istilah tanggal perkiraan partus (TPP) (estimeted
date of birth). Karena tanggal knsepsi yang pasti biasanya merupakan dugaan, maka banyak
formula atau aturan yang diusulkan untuk menghitung TPP. Tidak ada aturan yang sempurna,
namun aturan Nagele memberi hasil yang cukup akurat, sehingga menjadi metode yang biasa
dipakai.

Aturan Nagele sebagai berikut: Tambahan tujuh hari pada hari pertama periode
menstruasi terakhir (PMT), bulan PMT dikurangi tiga bulan, dan tambahan satu pada tahun
PMT. Misalnya, pada hari pertama PMT adalah 10 Maret 2011, maka TPP jatuh pada tanggal 17
Desember 2012. Cara yang mudah ialah menambahkan tujuh hari pada tanggal PMT dan
menghitung sembilan bulan ke depan.

Aturan Nagele didasarkan pada anggapan siklus menstruasi 28 haru dan kehamilan
terjadi pada hari ke 14 siklus tersebut. Penyesuaian harus dilakukanm jika siklus lebih panjang
ataulebih pendek dari 28 hari. Dengan menggunakan aturan Nagele, hanya sekitar 4% sampai
10% wanita hamil melahirkan spontan pada TPP. Kebanyakan wanita melahirkan tujuh hari
sebelum TPP sampai tujuh hari setelah TPP.

13
2.6.   Proses keperawatan kehamilan trimester pertama

1.      Pengkajian

Proses pengkajian berlangsung sepanjang periode prental. Teknik pengkajian meliputi


wawancara, pemeriksaan fisik, dan tes laboratorium.

A)      Wawancara

Selama wawancara perawat mengobsevasi efek klien, postur, bahasa tubuh, warna kulit,
dan tanda-tanda fisik serta tanda emosional lain.

Hal-hal yang perlu dikaji yaitu:

a)      Riwayat obstetric : Kaji mengenai usia kehamilan ibu, hari pertama haid

terakhir ( HPHT ).

b)      Riwayat medis : Kaji tanda - tanda vital seperti tekanan darah, denyut jantung

janin, berat - badan, cek darah, cek air seni.

c)      Riwayat nutrisi : Kaji jenis diit dan kaji pola makan ibu hamil.

d)     Penggunaan obat : Kaji riwayat pemakaian obat-obatan kontrasepsi oral, obat

digitalis dan jenis obat lainnya. Kaji pola aktivitas sehari - hari : Kaji mengenai

nutrisi, cairan dan elektrolit, eliminasi ( BAB dan BAK ), istirahat tidur, hygiene,

ketergantungan, baik sebelum dan saat sakit.

e)      Masalah psikiatri : Ibu hamil di desa desa atau di pedalaman lebih memilih untuk

pergi ke rumah sakit besar dari pada ke puskesmas, dikarenakan fasilitas di

rumah sakit besar lebih baik dari pada di puskesmas dan klinik.

f)      Riwayat seksual : Kaji mengnai aktivitas seksual klien, jenis kontrasepsi yang di

gunakan serta keluhan yang menyertainya.

g)      Riwayat keluarga : Yang dapat dikaji melalui genogram dan dari genogram

14
tersebut dapat diidentifikasi mengenai penyakit turunan dan penyakit menular

yang terdapat dalam keluarga.

h)      Riwayat sosial : Ibu hamil lebih suka bersosialisasi dengan para ibu yang sudah

pengalaman mengandung sampai melahirkan.

i)       Kebiasaan yang merusak kesehatan : Kaji pola olahraga yang aman untuk ibu

hamil adalah dengan tidak berolahraga secara berlebih, kaji apakah ibu hamil

punya riwayat merokok atau mengonsumsi alkohol.

j)       Rencana melahirkan : Kaji ibu ingin melahirkan dengan cara normal partus atau

dengan operasi sectio caesaria

B)      Pemeriksaan fisik

a)      Kelenjar tiroid : Kelenjar tiroid adalah kelenjar endokrin yang paling besar,

satu - satunya kelenjar yang busa langsunh diperiksa pada pemeriksaan fisik.

Tingkat metabolik dan ritme, termasuk keteraturan menstruasi pada usia subur,

diatur oleh kelenjar tiroid. Efek aktivitas tiroid sangat luas. Oleh karena itu,

observasi tingkah laku, penampilan, kulit, mata, rambut dan status

kardiovaskuler merupakan hal yang penting.

b)      Jantung : Auskultasi jantung, bunyi dan irama jantung.

c)      Payudara : Pemeriksaan ginekologi dilakukan dengan mula-mula memeriksa

payudara untuk menetapkan data dasar tentang keadaan normal. Akan

tetapi,pemeriksaan harus waspada terhadap kemungkinan keganasan.

d)     Abdomen : Inspeks, Palpasi, auskultasi abdomen.

e)      Pemeriksaan panggul : Ukur rongga panggul ibu hamil agar bisa memperkirakan

apakah nanti janin nya akan lahir secara normal atau caesar.

15
C)      Tes laboratorium

a)      Uji tuberkulosa.

b)      Tes untuk sifilis, rubella, hepatitis B, dan HIV.

c)      Pemeriksaan darah lengkap (hematokrit, hemoglobin, golongan darah, dan

faktor Rh).

d)     Pemeriksaan urine (kadar glukosa, protein, dan aseton)

e)      Pemeriksaan ultrasonografi.

2.      Diagnosis keperawatan

Setiap wanita dan keluarganya memiliki suatu rangkaian respons unik terhadap
kehamilan yang berbeda-beda. Pada awal kehamilan biasanya ibu merasakan telat menstruasi,
mual, sering kencing, dll.

2.6.1.      Hasil akhir yang diharapkan

Rencana perawatan pasien selama trimester pertama didasarkan pada pengkajian


biopsikososial pada wanita itu dan keluarganya. Untuk setiap wanita, harus disusun sebuah
rencana keperawatan yang ada hubungannya dengan masalah keperawatan dan klinis wanita
tersebut. Informasi di dalam bab ini bersifat umum. Tidak semua wanita mengalami semua
masalah yang dibahas dalam bab ini atau memerlukan semua aspek keperawatan yang
dijelaskan.

Perawat harus memilih aspek-aspek perawatan yang relevan untuk kebutuhan klien dan
keluarganya berdasarkan hasil-hasil akhir yang diharakan berikut. Hasil akhir ini berkaitan
dengan perawatan fisiologis dan psikososial:

a)      Wanita akan menunjukkan pengetahuan yang benar tentang adaptasi yang dialami tubuh
seorang ibu hamil terhadap perkembangan janin sebagai dasar untuk memahami rasional dan
pentingnya perawatan.

16
b)      Wanita akan menggunakan pengetahuan tentang kebutuhan nutrisi, kebutuhan seksual,
aktivitas sehari-hari, rasa tidak nyaman, akibat hamil, dan perawatan diri.

c)      Wanita akan mengenali gejala-gejala yang menunjukkan deviasi dari kehamilan normal
dan melaporkan hal-hal tersebut.

d)     Wanita dan keluarganya akan berpartisipasi secara aktif dalam perawatannya selama
trimester pertama kehamilan.

2.6.2.      Perawatan kolaboratif

1.  Pendidikan tentang perawatan diri

Tanggung jawab pasien untuk menjaga kesehatannya terihat dari pemahaman tentang
prubahan-perubahan mental dalam menghadapi pertumbuhan anak yang belum lahir dan
kesiapan untuk belajar. Perawat sebagai pengajar, memberikan pasien informasi yang diperlukan
manaati tindakan yang berkaitan dengan perawatan kesehatan.

a)  Mencegah infeksi saluran perkemihan

Infeksi saluran kemih bisa asimtomatik, dan sangat beresiko terhadap janin dan ibu.
Pencegahan sangat penting, pengertian wanita dan penggunaan tindakan hygiene perlu dikaji.

b)  Latihan kegel

Latihan kegel (latihan dasar panggul) memperkuat otot-otot di sekitar organ reproduksi
dan memperbaiki otot serta untuk membantu otot dasar panggul dapat kembali ke fungsi normal
setelah melahirkan. Pengajaran dapat dikatakan berhasil dengan efektif, bila ibu hamil
melaporkan perbaikan tonus otot untuk mengontrol aliran kemih dan sewaktu berhubungan
seksual.

c)   Pengajaran tambahan

Informasi lain yang juga dibutuhkan oleh pasien adalah masalah diet, latihan fisik, tidur,
kebiasaan defekasi, merokok, pemekaian obat-obatan, dan berhubungan seksual.

d) Jadwal perawatan

17
Ibu hamil perlu datang berkunjung setiap selang waktu empat minggu sampai usia
kandungan mencapai 2 minggu, kemudian setiap dua minggu sampai minggu ke 36 dan sejak 37
minggu sampai melahirkan setiap minggu. Beritahukan tentang apa yang akan dilakukan pada
kunjungan berikutnya.

e) Tanda komplikasi potensial

Tanda/gejala Kemungkinan
penyebab

Muntah berat Hipremesis


gravidarum
Menggigil, demam
Infeksi
Rasa terbakar sewaktu
berkemih Infeksi

Diare Infeksi

Kram perut, pendarahan Abortus spontan,


dari vagina keguguran

f) Rasa tidak nyaman pada masa kehamilan

Rasa tidak Fisiologi Pendidikan untuk


nyaman merawat diri
sendiri

Perubahan Pembesaran Kenakan korset


fisiologis uterus, fundusnya maternitas yang
pembesaran menekan kandung memiliki pelapis
uterus dan kemih sehingga yang mungkin
payudara, sering kencing. keluar pada malam
sensasi baru Hipertrofi hari. Bersihkan
(tingling). kelenjar mamaria dengan air hangat
Urgensi dan dan peningkatan dan jaga agar tetap
sering vaskularisasi, kering. Kenakan

18
berkemih. pigmentasi, bra ukuran lebih
ukuran serta besar untuk
penonjolan puting menopang
susu dan areola  payudara lebih
merupakan akibat nyaman. Latihan
stimulasi hormon. kegel; batasi
Engorgement masukan cairan
vaskular dan sebelum tidur;
perubahan fungsi gunakan pelapis
kandung kemih. pada celana dalam;
Kapasitas rujuk bila terjadi
kandung kemih nyeri dan sensasi
menurun seiring terbakar.
membesarnya
rahim.

Rasa lesu dan tidak dapat Beri kepastian


malaise; dijelaskan; dapat yang melegakan,
keletihan disebabkan istirahat bila perlu,
(biasanya di peningkatan diet seimbang
awal esterogen, untuk mencegah
kehamilan). progesteron, dan anemia.
hCG atau
peningkatan BBT,
per pon
psikologis
terhadap
kehamilan dan
kebutuhan secara
fisik untuk
beradaptasi.

Mual dan Sebab tidak Jangan biarkan

19
muntah diketahui dapat prut kosong atau
disebabkan terlalu penuh, jaga
karena perubahan postur tubuh,
hormonal, emosi. hentikan merokok,
konsumsi
karbohidrat  kering
saat bangin tidur,
hindari makanan
yag digoreng
danberbau.
Kunjungi tenaga
kesehatan bila
muntah terus-
menerus.

Patialisme Kemungkinan Gunakan  obat


(saliva disebabkan oleh pencuci mulut
berlebih). kadar esterogen, astringen, beri
ibu hamil dukungan.
tidaksering
menelan ludah
karena rasa mual.

Dinamika Perubahan Pengobatan


psikososial hormonal dan samadengan
(perubahan metabolik, pencegahan,
mood, ditambah pasangan perlu
perasaan yang perasaan tentang ditenangkan dan
campur aduk). peran wanita, diberi dudkungan,
seksualitas, dan beri penjelasan,
lain-lain. tingkatkan
komunikasi

20
dengan orang lain.

Perawat  dapat  mengantisipasi gejala-gejala ini dan memberipedoman antisipasi untuk ibu
hamil. Pemahaman tentang rasional pengobatan akan membuat ibu berpartisipasi dalam
perawatan diri mereka sendiri.

g)      Pekerjaan

Aktifitas yang bergantung keseimbangan sebaiknya dikurangi, terutama pada


pertengahan kedua kehamilan. Ibu yang tidak banyak bergerak, harus sering berjalan-jalan dan
upayakan untuktidak duduk atau berdiri lama. Aktivitas diperlakukan untuk mengatasi rasa
malas bisa muncul, sirkulasi dipenden yang bepotensi menimbulkan varises dan tromboflebitis.
Kursi untuk ibu hamil harus cukup menopang punggung, pijakan kaki yang tidak menekan dan
tidak menimbulkan bengkak.

h)      Bepergian

Apabilabepergianjauh jadwalkan untuk melakukan gerakan bebas dan beristirahat.


Sambil duduk ibu hamil dapat melakukan latihan napas dalam, memutar-mutar kaki, dan secara
bergantian mengencangkan dan melepaskan otot.  Walalupun perjalanan itu sendiri bukanlah
penyebab abortus atau persalinan preamatur, tetap direkomendasikan tindakan kewaspadaan
tertentu. Penyebab umum kedua adalah separasi plasenta, kontur tubuh berubah akibat benturan.
Rahim sebagai organ berotot dapat beradaptasi terhadap bentuk tubuh. Plasenta kurang dapat
menyesusaikan diri, sehingga terjadi separasi plasenta. Cara pengamanan yang paling tepat ialah
dengan pemakaian sabuk pengaman. Duduk terlalu lama dapat meningkatkan tromboplebitis
superfisial atau tromboplebitis dalam. Untuk mengatasi ini, ibu hamil dapat berjalan-jalan selama
15 menit setiap jam.

i)        Aktivitas fisik

Wanita yang biasanya tidak berolahraga harus memulai latihan fisik yang intensitasnya rendah
dan meningatkan aktivitasnya bertahap (Fishbein dan Phillips, 1990). Akan tetapi, aktivitas yang
terus menerus sehinggga menyebabkan kelelahan membuat perfusi darah ke rahim berkurang,
dan pemberian oksigen fotoplasenta juga mmenurun. Setres dan panas juga dapat
21
membahayakan janin. Gerakan merengang tidak dapat sampai titik maksimum. Gerakan fleksi
dan ekstensi yang berlebih juga harus dihindari.

j)        Kesehatan gigi

Perawatan gigi selama masa hamil merupakan hal yang sangat penting. rasa mual  selama masa
hamil dapat mengakibatkan penurunan hygiene mulut dan karies gigi dapat timbul. Pemberian
terapi antibakteri harus dipertimbangkan jika terjadi sepsis tetapi, terutama padaibu hamil yang
menderita jantung reumatik atau nefritis. Operasi gigi secara luas, jika memunginkan dituda
sampai setelah melahirkan.

k) Obat-obatan

Bahaya terbesar, yang menyebabkan efek pada perkembangan janin akibat penggunaan
obat-obatan, dapat muncul sejak vertilisasi sampai trimester pertama. Semua obat, termasuk
aspirin, harus dicatat secara teliti (Dicke, 1989).

l)  Imunisasi

Ada beberapa pertimbangan tentang keamanan berbagai tekbnik imunisasi selama masa
hamil (Barry, Bia 1989; Cunningham dkk, 1993). Imunisasi menggunakan virus yang
dilemahkan dikontraindikasikan selama masa kehamilan karena dapat berakibat tetatogenik,
vaksin menggunakan virus yang dimatikan diperbolehkan. Vaksin hidup virus mencakup campak
(rubeola dan rubela) dan vaksin gondong (Burges,1990). Untuk memproteksi segera setelah
terpapar dapat diberikan vaksin volio yang dimatikan. Imunisasi terhadap kolera,tifoid, dan
poliomyelitis diperlukan bilaibu hamil harus mengadakan perjalanan ke daerah endemik.

Imunisasi yang direkomendasikan dan aman untuk ibu hamil adalah imunisasi Tetanus
diphteria pertusis (Tdap). Vaksin ini dilakukan untuk mencegah penyakit tetanus, difteri, dan
pertusis pada ibu hamil dan janin. Idealnya, imunisasi ini sebaiknya dilakukan ketika ibu
memasuki trimester tiga. Namun, Tdap tetap bisa didapatkan ibu hamil antara 27-36 minggu usia
kehamilan.

m)    Alkohol, asap rokok, dan substansi lain

22
Pemakaian alkohol (<3 gelas) dapat menyebabkan abortus spontan. Merokok ataupun menghisap
asap rokok secara terus-menerus dikaitkan dengan reterdasi pertumbuhan janin dan peningkatan
mortalitas dan moralitas bayi dan perinatal. Merokok juga meningkatkan frekuansi kelahiran
prematur, ketuban pecah dini, abrupsio plasenta, dan kematian janin (McDonal, Armstrong,
Sloan, 1992). Setiap zat, yang mengubah kejiwaan merusakjanin tidak boleh digunakan.
Mariyuana, heroin, dan kokaina (Peters, Theorell, 1991) adalah contoh zat yang populer.

n)      Keluarga berencana

Perawat dapat menyediakan informasi bagi pasangan calon orangtua agar mereka dapat
mengambil keputusan berdasarkan pengetahuan mereka. Topik untuk diskusi dan pengmabilan
keputusan bisa meliputi semua atau sebagian hal berikut:

a)      Partisipasi pasangan.

b)      Tempat melahirkan.

c)      Penatalaksanaan persalinan.

d)     Kelahiran.

o)      Konseling seksual selama kehamilan

Konseling seksual meliputi penjelasan tentang informasi yang salah di dalam masyarakat,
memberi rasa tenang dan perasaan bahwa semua iniadalahnormal danmenganjurkan perilaku
alternatif. Memberikan konseling masalah seksual selama masa kehamilan menuntut perawat
untuk mawas diri dan memahami respons fisik, sosial, dan emosi terhadap seks selama masa
hamil (Rynerson, Lowdermik, 1993). Pasangan yang sejak lama memiliki masalah disfungsi
seksual, dan menjadi semakin berat saat hamil perlu dirujuk ke ahli terapi seks.

p)      Variasi budaya dalam perawatan prenatal

Walau kehamilan dianggap normal oleh banyak orang, semua budaya mengharapkan wanita
melakukan praktik tertentu untuk memastikan hasil yang baik. Tujuan praktik ini ialah mencegah
penyakit maternal akibat ketidak seimbangan yang diinduksi kehamilan dan melindungi janin
yang renta.

23
2.6.3.      Evaluasi kehamilan trimester pertama

Keadaan ibu dan janin dievaluasi secara kontinu menurut kriteria yang ditetapkan dan dapat
diukur. Temuan klinis yang menunjukkan respons normal disajikan sebagai hasil yang
diharapkan dalam rencana perawatan untuk setiap pasien. Kriteria ini diperlukan untuk
menentukan tindakan keperawatan yang sesuai dan mengevaluasi keefektifannya.

BAB III

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

24
 Pengkajian umum
Nama,umur,agama, suku bangsa, pendidikan, pekerjan, status perkawinan, lamanya
perkawinan dan alamat.
 Keluhan utama :

Kaji adanya menstruasi tidak lancar dan adanya perdarahan pervaginam berulang

 Riwayat kesehatan :

Riwayat kesejatan sekarang yaitu keuhan sampai saat klien pergi kerumah sakit atau pada
saat pengkajian seperti perdarahan pervaginam di luar siklus haid. Pembesaran uterus
lebih besar dari usia kehamilan.

 Riwayat kesehatan masa lalu


 Riwayat pembedahan :
Kaji adanya pembedahan yang perah dialami oleh klien, jenis pembedahan, kapan,oleh
siapa dan dimana tindakan tersebut berlangsug.
 Riwayat penyakit yang pernah di alami.
Kaji adanya penyakit yang pernah dialami oleh klien misalnya, DM, jantung, hipertensi,
masalah ginekologi/urinary, penyakit endokrin, dan penyakit - penyakit lainnya.
 Riwayat kesehatan keluarga
Yang dapat dikaji melalui genogram dan dari genogram tersebut dapat diidentifikasi
mengenai penyakit turunan dan penyakit menular yang terdapat dalam keluarga.
 Riwayat kesehatan reproduksi
Kaji tentang mennorhra, siklus menstruasi, lamanya, bayaknya, sifat darah, bau, warna
dan adanya dismenrrhoe serta kaji kapan menopause terjadi, gejala serta keluhan yang
menyertainya.
 Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas
Kaji bagaimana keadaan anak klien mulai dari dalam kandungan hingga saat ini,
bagaimana keadaan kesehatan anaknya.
 Riwayat seksual
Kaji mengnai aktivitas seksual klien, jenis kontrasepsi yang di gunakan serta keluhan
yang menyertainya.

25
 Riwayat pemakaian obat
Kaji riwayat pemakaian obat-obatan kontrasepsi oral, obat digitalis dan jenis obat
lainnya. Kaji pola aktivitas sehari - hari : Kaji mengenai nutrisi, cairan dan elektrolit,
eliminasi ( BAB dan BAK ), istirahat tidur, hygiene, ketergantungan, baik sebelum dan
saat sakit.
 Pemerikasaan fisik
a. Kelenjar tiroid
Kelenjar tiroid adalah kelenjar endokrin yang paling besar, satu - satunya kelenjar yang
busa langsunh diperiksa pada pemeriksaan fisik. Tingkat metabolik dan ritme, termasuk
keteraturan menstruasi pada usia subur, diatur oleh kelenjar tiroid. Efek aktivitas tiroid
sangat luas. Oleh karena itu, observasu tingkah laku, penampilan, kulit, mata, rambut
dan status kardiovaskuler merupakan hal yang penting.
b. Payudara
Pemeriksaan ginekologi dilakukan dengan mula-mula memeriksa payudara untuk
menetapkan data dasar tentang keadaan normal. Akan tetapi,pemeriksaan harus waspada
terhadap kemungkinan keganasan.
c.AbdomenPeriksaan abdomen dengan hatihati dan sistematis.pengkajian kulit dilakukan
untuk memperoleh gambaran keadaanumum, warna, ruam, lesi, jaringan parut,distribusi, 
dilatasi vena, turgor, tekstur, dan distibusi rambut,konstur, kesimetrisan,dan adanya herni
a juga harus dicatat. bunyi usus diauskultasi. tinggi fundus
dicatat jika pemeriksaan pertama dilakukan pada tahap lanjut kehamilan.
 Pemeriksaan Laboratorium
a. Darah dan urine serta pemeriksaan penunjang : rontgen, USG, biopsi, papsmear.
b. Keluarga berencana : Kaji mengenai pengetahuan klien tentang KB, apaka
klien setuju, apakah klien menggunakan kontrasepsi, dan menggunakan KB jenis apa.

BAB IV

ASUHAN KEPERAWATAN

KEHAMILAN TRIMESTER 1

26
Lampiran :

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN PRENATAL

KEPERAWATAN MATERNITAS

I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. U
Umur : 22 tahun
Status perkawinan : menikah
Agama : islam
Suku : bangsa
Pendidikan : SLTA
Nama suami : Tn. S
Umur Suami : 26 tahun
Alamat : Jl.Panji Suroso no. 26
Diagnosa medis : ANC
Tanggal MRS :-
Tanggal pengkajian : 22 September 2019
II. KELUHAN UTAMA
Muntah
III. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Tidak ada
IV. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Tidak ada
V. RIWAYAT GINEKOLOGI
Tidak ada
VI. RIWAYAT OBSTETRI
- Menarche usia :-
- Siklus menstruasi : teratur
- Karakteristik mens :-

27
- G…P…A : GII P0000 AI00
- HPMT : 15 – 08 - 2019
- HPL : 20 – 04 - 2020
- Keluhan selama kehamilan ini :
Trimester 1 : Mual, Nafsu makan menurun
VII. KEBIASAAN YANG MERUGIKAN
Merokok (X)
Alkohol (X)
Obat – obatan terlarang (X)
Obat – obat yang dijual bebas (X)
VIII. KELUARGA BERENCANA
IX. KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
- NUTRISI : 2 x 1 hari, tidak selalu habis
- ELIMINASI :
BAB : 2 hari sekali
BAK : > 3 kali sehari
- ISTIRAHAT DAN TIDUR : sering terbangun pada saat tidur
- SEKSUALITAS : menurun
- PERSEPSI DAN KOGNITIF : ibu menerima kehamilannya
- KONSEP DIRI : ibu menerima kondisi kehamilan
X. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
- Kesadaran : Compos Mentis
- BB : 52 kg
- Tanda vital : N : 80 X/mnt
- Kulit
Linea nigrae (+)
Striae gravidarum (+)
Angioma (+)
Cloasma (+)

28
Pucat (+)
Eritema (+)
- Kuku dan kaki
Odem :-
- Kepala : simestris
Sclera : ikterik
Konjungtiva : anemis
Palpebra : normal
Pembesaran limfe node : -
Pembesaran kelenjar tiroid : -
Telinga : normal
THT : normal
- Torax : simestris
Jantung : nadi 80x/mnt
Paru : Respirasiu 20x/ mnt
Payudara : papilla mamae menonjol.
- Abdomen
Kepala I : TFU 32 cm
- Perineum :
Adanya lendir bercampur darah
- Muskulokeletal
Edema ( - ), kekuatan otot
- Syaraf :
Reflek Patela ( + )
XI. INFORMASI LAIN :
-

2.2 Analisa Data dan Intervensi

29
a. Tabel Analisa Data

No. Data Etiologi Masalah Keperawatan


1. Ds: Fertilasi Mual
- Klien mengatakan mual dan
nafsu makan menurun. Implantasi
Do :
- Keadaan umum lemah Embriyogenesis
- Tampak lemas.
- Kulit pucat Maturasis Janin

TTV = TD : 110/70 mmHg


N : 81 x/ menit Perubahan pada Ibu

S : 36,5 C
RR : 20 x/mnt Perubahan fisiologi

GIT

Instabilitas Hormon

Asam lambung

Mual
2. Ds: Perubahan pada ibu Defisit Pengetahuan
- Klien mengatakan tidak tahu hamil
persiapan dan hal yang harus
diperhatikan ibu hamil. Perubahan
Do : psikologis
- Jarang periksa.
- Tidak mampu menyebutkan Kurangnya
tanda bahaya umum Informasi
kehamilan.
Tidak mengetahui

30
hal – hal yang harus
diperhatikan pada
ibu

Defisit Pengetahuan

2.2 Diagnosa Keperawatan

No. Diagnosa Keperawatan


1 Mual berhubunan dengan perubahan fisiologi dan instabilitas hormon
2 Defisit pengetahuan mengenai perkembangan kehamilan yang normal berhubungan dengan
kurang pemahaman tentang perubahan fisiologi/psikologis yang normal dan dampaknya terhadap
klien dan keluarga.

1.3 Rencana Keperawatan


Diagnosa : 1
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 15 menit klien dapat
mengatasi mual.
Kriteria hasil :

Noc Skor Nic

31
Indikator 1 2 3 4 5
1. Frekuensi v v
1. M 1. Sangat Berat a. Manajemen Mual
2. Asupan v v u a. > 20 x 1. Monitor status
makan a b. Tidak mau hidrasi
l makan (kelembapan
2. Berat ,membran
a. 15 x mukosa , vital
b. ¼ porsi sign adekuat)
3. Sedang 2. Anjurkan
a. 10 x untuk makan
b. ½ porsi pelan – pelan .
4. Ringan 3. Jelaskan
a. 5x untuk
b. ¾ porsi menekankan
5. Tidak ada reflek mual.
a. 1-5 x 4. Batas minum
b. 1 Porsi 1 jam sebelum
1 jam sesudah
dan selama
makan.
5. Instruksikan
untuk
menghindari
bau makanan
yang
menyengat.
Diagnosa : 2
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 30 menit klien dapat
bertambah pengetahuannya.
Kriteria hasil :

Noc Skor Nic


2. Defisit Pengetahuan 1. Sangat Berat b. Perawatan Prenatal

32
Indikator 1 2 3 4 5
1. Perilaku v v
meningka a.Pasien dankeluarga 1. Kaji tingkat
tkan menanyakan tidak pengetahuan
kesehatan paham dengan klien dan
2. Pencegah v v kondisi.
keluarga.
an dan b. Pasien dan
2. Jelaskan
pengenda keluarga tidak dapat
perubahan pada
lian menjelaskan kembali
kehamilan dan
apa yang dijelaskan
Infeksi.
perawat.
tanda bahaya

2. Berat umum.
a. Pasien dan 3. Gambarkan
keluarga paham tanda dan gejala
dengan kondisi yang muncul
penyakit namun terkait
tidak paham kehamilan.
mengenai prognosis
4. Identifikasi
b. Pasien tidak dapat
kemungkinan
menjelaskan kembali
penyebab.
apa yang dijelakan
5. Sediakan
perawat namun
keluarga dapat informasi bagi

menjelaskan namun keluarga


tidak sempurna. tentang
3. Cukup kemajuan klien.
a. Pasien dan
keluarga menyatakan
paham dengan
kondisi penyakit dan
progosit serta proses
pengobatan namun
pemahaman tidak
utuh.
b. Pasien tidak dapat
menjelaskan kembali

33
apa yang dijelaskan
perawat namun
keluarga dapat
menjelaskan.
4. Ringan
a. Pasien mengatakan
paham dengan proses
penyakit, paham
mengenai penyakit
dan prognosis serta
proses pengobatan.
b. Pasien dan
keluarga tidak
menjelasakn secara
utuh apa yang sudah
dijelaskan perawat.
5. Tidak ada
a. Pasien dan
keluarga menyatakn
pemahaman tentang
penyakit. Kondisi
prognosis dan proses
pengobatan.

b. Pasien dan
keluarga mampu
menjelaskan kembali
apa yang dijelaskan
perawat.

34
1.4 Implementasi
Nama Klien : Ny. Tanggal Pengkajian : 22/09/2019
Diagnosa medis : ANC

Tanggal Jam No. Tindakan Keperawatan Respon Klien TTd &


Dx Nama
Kep Terang

35
22/09/2019 10. 45 1 1. Mengkaji status 1. TD : 110/80
hidrasi dan mmHg
pengukuran TTV. S : 36 C
2. Menganjurkan makan RR : 20 x/
untuk pelan – pelan. menit
3. Menjelaskan cara N : 80/x
untuk mengurangkan menit
nafas dala untuk 2. Pasien
menekan reflek mual. makan
4. Menganjurkan klien sedikit -
untuk minum I jam dikit
sebelum, 1 jam
sesudah dan selama
makan.
10.55 2 1. Mengkaji klien dan 1. Pasien
keluarga tentang Kooperatif
kehamila.
2. Menjeaskan perubahan
yang terjadi pada
kehamilan dan tanda
bahaya umum yang
patut diwaspadai.
3. 3. Mengidentifikasi
kemungkinan
penyebab munculnya
gejala – gejala pada
saat kehamilan.
4. Memberikan Informasi
bagi keluarga tentang
kemajuan klien.
5. Mendiskusikan pilihan

36
teapi yang tepart untuk
klien dan
menganjurkan untuk
rutin melakukan
pemeriksaan pada
pelayanan kesehatan.

EVALUASI

Hari/ No. Evaluasi Ttd


Tanggal Dx
Kep.
22/09/2019 1 S : Klien mengatakn sudah tidak mual mual lagi.
O : K/U Cukup

37
Indikator A T A NOC :
wl gt kr
1. Frekue 3 5 5
nsi
2. Asupan 3 5 5
makan

A: Masalah sesuai dengan NOC ( sudah teratasi /


sudah tratasi sebagian/belum teratasi )
P: Intervensi dihentikan / dilanjutkan dan di
delegesikan kepada perawat dinas : Hentikan
Intervensi
1. NIC
2. NOC

Hari/Tanggal No. Evaluasi TTD


/ Jam DX
Kep.
22/09/2019 2 S : Pasien mengatakan mampu menjelaskan kembali
informasi yang diberikan.
O : K/U Cukup
NOC :

38
Indikator Awl Tgt Akr
1. Perilaku 3 5 5
peningkatan
kesehatan
2. Pencegahn 3 5 5
pengendalian
Infeksi

A : Masalah sesuai dengan NOC ( sudah teratasi/


sudah teratasi sebagian/ belum teratasi )
P : Intervensi dihentikan / dilanjutkan dan di
delegasikan kepada perawat dinas Hentikan
Intervensi.
1. NIC
2. NOC

BAB V

PENUTUPAN

5.1.   KESIMPULAN

39
Dari hasil pembahasan tentang asuhan keperawatan ibu hamil Trimester I maka dapat
diambil kesimpulan,

Bahwa kehamilan Trimester I adalah periode pertama diukur mulai dari konsepsi sampai
minggu ke-12 kehamilan. Trimester pertama disebut sebagai periode pembentukan karena pada
akhir periode ini semua system organ janin sudah terbentuk dan berfungsi.

Trimester pertama berlangsung selama 12 minggu, yang kedua dari 13 sampai akhir 27
minggu, dan ketiga 28-40 minggu. Wanita mungkin menemukan versi yang sedikit berbeda dari
periode waktu selama kehamilannya.Sebagai contoh, tes khusus dilakukan selama trimester
pertama. Pembagian trimester membantu anda dan dokter dalam perencanaan dan pengelolaan
kehamilan.

5.2.   SARAN

Kami menyadari bahwa kekurangan dalam makalah yang kami buat di atas merupakan
kelemahan dari pada kami, karena terbatasnya kemampuan kami untuk memperoleh data dan
informasi karena terbatasnya pengetahuan kami.

Jadi yang kamiharapkan kritik dan saran yang membangun agar kami dapat membuat
makalah yang lebih baik lagi.

Dengan segala pengharapan dan keterbukaan, kami menyampaikan rasa terima kasih
dengan setulus-tulusnya. Akhir kata, kami berharap agar makalah ini dapat membawa manfaat
kepada pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Padila, 2014, keperawatan Maternitas Kehamilan ,Yogyakarta: Nuha Medika.

Kuswanti Ina, 2014, Asuhan Kehamilan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar

40
Bulechek Gloria M,2018 edisi ke-6 ,NIC (Nursing Interventions Clasification) ,Yogyakarta:
Moko Media,edisi media ini di bawah kontrak elsevier.

Moorhead Sue,2018 Edisi Ke-5 NOC (Nursing Outcomes Classification), Yogyakarta: Moko
Media,edisi media in dibawah kontrak elsevier.

Thali Teuku,BSN,MS,PhD,2018, edisi Ke-11 NANDA (Diagnosis Keperawatan) Yogoyakarta:


Buku Kedokteran EGC.

Winkjosastro,2007,Kandungan Kehamilan , cetakan ke lima,Jakarta: Yayasan Dinas Pustaka


Sarwono prawirahardjo.

41

Anda mungkin juga menyukai