Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN SEVEN JUMP

Di ajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Maternitas 1

Dosen pengampu Suci Noor Hayati, M.Kep

Disusun oleh :

Kelompok 3

Armia Husni Hidayati (219053)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN


STEP 1 : Mencari kata yang tidak dimengerti pada kasus dan menjawab

1. Novianti isnaeni : apa itu striae gravidum?

2 fitri ramalia : apa itu cloasma gravidarum ?

3.siti nurbaeti : Apa itu prosesus xipoideus

4. Indri Ramadanti : apa itu cairan ammion

5. Firda yunisa : apa itu pemeriksaan leoplold

6. Riska aditia : paritas G1P0A0

Jawaban step 1.

1. Striae Gravidarum (SG) adalah garis yang terlihat pada kulit perut wanita hamil (tini)

2. Chloasma gravidarum adalah bintik atau bercak kecokelatan di kulit yang sering
muncul pada ibu hamil. (Novita)

3. Prosesus Sifoideus Definisi Prosesus sifoideus adalah bagian bawah tulang dada
(sternum) yang seperti ujung/taju pedang (riska aditia)

4. Cairan Amnion adalah selaput tipis yang membentuk kantung ketuban. Fungsinya
untuk melindungi saat embrio berkembang dalam seorang ibu selama kehamilan. (Siti
nurbaeti)

5. Pemeriksaan leopold adalah pemeriksaan dengan metode perabaan yg berfungsi untuk


memperkirakam posisi bayi dalam rahim ( novianti isnaeni )

6. Paritas artinya Paritas adalah keadaan melahirkan anak baik hidup ataupun mati, tetapi
bukan aborsi, tanpa melihat jumlah anaknya. Dengan demikian, kelahiran kembar hanya
dihitung sebagai satu kali paritas (Stedman, 2003) (Amia husni h)

G: gravida/ kehamilan nya baru sekali

P: partus/ persalinan nya belum pernah

A: abostus/ keguguran nya belum pernah ( fitri ramalia)

STEP 2 : Membuat pertanyaan singkat dari kasus

1. Fitri ramalia : kenapa klien mengatakan BAK nya menja sering?

2. Noviisnaeni : kenapa klien mengeluh perutnya kencang kencang atau keras dan disertai
nyeri?
3. Siti nurbaeti : mengapa pasien mudah lelah dan nyeri punggung?

4. Tini : Mengapa muka pasien tampak cloasma gradivarium?

5. Firda : Mengapa pasien mengalami sulit bernapas?

STEP 3 : Menjawab pertanyaan pada tahap 2

1. Karena perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan. Perubahan hormon ini
membuat aliran darah dan cairan ke ginjal menjadi lebih cepat, sehingga membuat ibu
hamil jadi lebih sering pipis (noviisna)

2. perut kencang saat hamil berikutnya adalah karena terdapat pergerakan bayi di dalam
Rahim. Saat hamil, Ibu akan merasakan perut menjadi kencang akibat bayi yang sedang
bergerak di dalam perut. Pergerakan bayi yang membuat perut Ibu hamil menjadi
kencang umumnya terjadi pada trimester 3.28 ( Armia)

3.Ibu hamil yang sehat akan mengalami kenaikan berat badan. Tulang belakang yang
bertugas menopang tubuh akan terbebani dengan pertambahan berat ini. Hal ini
menimbulkan rasa sakit pada panggul dan punggung, khususnya punggung bagian bawah
(indri)

4.Karena pada saat hamil Chloasma gravidarum atau melasma dapat dipicu oleh
perubahan hormon selama kehamilan, yang merangsang peningkatan sementara jumlah
melanin yang diproduksi tubuh bumil (Novita)

5. Penyebab pasien mengalami sulit bernafas Karena bertambahnya ukuran rahim yang
menyebabkan tertekannya diafragma yang dapat mengganggu pernapasan. Peningkatan
hormon progesteron selama kehamilan, yang menstimulasi pusat pernapasan di otak. Hal
ini yang membuat ibu hamil bernapas lebih cepat dan lebih dalam. ( fitriR)

Step IV Mind Mapping

Upaya Mempelancar
Kehamilan
Keluhan pada Ibu hamil dan Persalinan
Cara Mengatasinya

Tanda-Tanda
Fase Kehamilan
Kehamilan
Definisi Kehamilan

Trisemester 1
Mitos dalam
Trisemester 2 Kehamilan

Trisemester 3
Perubahan Psikologis Pada Pembahasan
Ibu Hamil Askep
1. Definisi Kehamilan

Kehamilan adalah proses yang terjadi dari pembuahan sampai kelahiran. Proses
ini dimulai dari sel telur yang dibuahi oleh sperma, lalu tertanam di dalam lapisan rahim,
dan kemudian menjadi janin.

Kehamilan terjadi selama 40 minggu, yang terbagi ke dalam tiga trimester yaitu:

 Trimester pertama (0-13 minggu): struktur tubuh dan sistem organ bayi berkembang.
Kebanyakan keguguran dan kecacatan lahir muncul selama periode ini.
 Trimester kedua (14-26 minggu): tubuh bayi terus berkembang dan Anda dapat
merasakan pergerakan pertama bayi.
 Trimester ketiga (27-40 minggu): bayi berkembang seutuhnya.
Pada beberapa kasus, bayi bisa bertahan di dalam rahim sampai minggu ke-42.
Namun janin harus segera dikeluarkan karena bisa menimbulkan masalah kesehatan,
seperti bayi menelan air ketuban (aspirasi mekonium).

2. Tanda-Tanda Kehamilan

Waktu kehamilan bisa berbeda-beda antarcalon ibu hamil. Gejala kehamilan bisa
segera dirasakan atau mungkin muncul dalam beberapa minggu setelah berhubungan seks
terakhir kali.

Namun umumnya, setelah berhubungan intim menunjukkan ciri-ciri hamil, seperti:

 Telat haid
 Mual dan muntah (morning sickness)
 Payudara nyeri dan puting menggelap
 Kram perut
 Perut kembung
 Lebih emosional
 Ngidam
 Keluar bercak darah dari vagina (perdarahan implantasi)
 Merasa cepat lelah
 Sering buang air kecil
3. Fase- Fase Kehamilan

 Trimester Kedua
Memasuki trimester kedua, risiko keguguran akan ikut menurun karena
kandungan Anda semakin kuat dan berkembang. Berat bayi dalam kandungan mencapai
42 gram dengan panjang mencapai 9 cm. Tulang dan tengkoraknya semakin mengeras
dan kemampuan mendengarnya ikut meningkat. Anda mungkin akan merasa tendangan
dan melihatnya membuat berbagai ekspresi melalui pemeriksaan USG
atau ultrasound  khusus, misalnya USG 3 dimensi atau USG 4D, ketika
menjalani pemeriksaan kehamilan ke dokter.
Pada minggu keempatbelas dan kelimabelas, indera perasanya terbentuk dan ia
sudah mulai bisa mendeteksi cahaya. Bayi akan mengalami lonjakan pertumbuhan pada
minggu keenambelas dan alat kelaminnya telah berkembang dengan baik, sehingga bisa
terlihat saat pemeriksaan USG.
Pada minggu ke-19, bayi dalam kandungan sudah bisa mendengar suara Anda.
Memasuki minggu ke-20, bayi akan lebih banyak menelan dan memproduksi sejenis
kotoran janin yang bernama meconium. Bayi akan semakin terlihat seperti manusia kecil
pada usia kehamilan yang memasuki minggu ke-22. Ia juga bisa merasakan gerakan dan
mulai menumbuhkan rambut. Bayi akan bertambah berat karena ia sudah memiliki
lemak.
Pada minggu ke-26, bayi mulai bisa menghirup dan mengeluarkan cairan plasenta
(air ketuban) yang merupakan pertanda baik, karena dengan demikian ia sekaligus
berlatih untuk bernapas.
Pada minggu ke-27 kehamilan, bayi dalam kandungan Anda telah bisa membuka
dan menutup matanya, menghisap jari-jarinya, bahkan cegukan. Anda mungkin merasa
geli ketika ia melakukan hal ini.

 Trimester Ketiga
Memasuki trimester ketiga, berat bayi bisa mencapai satu kilogram dengan otot
dan paru-paru yang makin berkembang. Kepalanya terus bertumbuh untuk mengikuti
perkembangan sel saraf di otaknya. Kulitnya yang keriput menjadi semakin halus akibat
lemak tubuhnya yang terus bertambah. Ia sudah bisa berkedip, menumbuhkan bulu mata,
kuku, dan rambut lebih banyak. Pada trimester akhir ini bayi akan lebih banyak
menambah berat badannya, hingga secara keseluruhan bisa mencapai sekitar 3 kg dengan
panjang 48 cm.
Pada minggu ke-31, tendangan bayi akan lebih terasa kuat dan Anda mungkin
mulai mengalami kontraksi. Rahim yang kian membesar bisa menyebabkan nyeri ulu hati
dan sesak napas. Anda juga akan semakin merasa tidak nyaman berada di tempat
tidur. Terkadang, tendangan bayi sudah bisa mulai dirasakan di minggu ke-29.
Pada minggu ke-34, sistem saraf pusat dan paru-parunya akan semakin matang
dan pergerakan tidak sesering atau seheboh sebelumnya.
Bayi dalam kandungan akan semakin turun ke area panggul pada minggu ke-36
seiring tanggal persalinan mendekat. Anda akan lebih sering mengalami keputihan dan
kontraksi memasuki minggu ke-37, dan disarankan waspadai gejala-gejala dari kondisi
yang bernama preeklamsia (komplikasi kehamilan yang ditandai dengan hipertensi dan
juga kerusakan organ janin).
Air ketuban mungkin akan pecah pada minggu ke-39. Jika ini terjadi, artinya kita
akan segera melalui proses persalinan. Segera hubungi dokter, bidan, atau pihak rumah
sakit yang menjadi rujukan Anda.
Jangan khawatir jika kita melewatkan prediksi tanggal persalinan. Hal ini adalah
hal yang umum terjadi. Namun kita mungkin harus melalui prosedur induksi jika usia
kehamilan sudah mencapai minggu ke-42. Diskusikanlah bersama dokter mengenai
prosedur persalinan yang aman dan sesuai dengan kondisi kehamilan. Rutin
memeriksakan bayi dalam kandungan juga membantu mengenali kelainan maupun
masalah yang mungkin terjadi pada buah hati.

4. Perubahan Psikologis Pada Ibu Hamil


 Trimester pertama

Dalam beberapa bulan pertama kehamilan, ibu hamil akan mengalami kelelahan,
mual, nyeri punggung bawah dan sebagainya. Progesteron juga dikaitkan dengan
perubahan suasana hati, kewaspadaan, dan menangis tanpa alasan.

Sangat umum bagi ibu yang baru pertama kali mengalami gejala kecemasan ringan.
Ini disebabkan oleh rasa takut kehilangan anak, dan hampir setiap ibu hamil dalam situasi
ini memiliki kekhawatiran yang sama persis.

Cara mengatasinya :

1. Cari kesibukan agar tidak memiliki celah untuk berpikir hal-hal negatif dan stres.
2. Cari dukungan agar tidak merasa kesepian. Komunikasikan segala yang Bunda
rasakan dan butuhkan kepada orang tua, keluarga dan teman.
3. Memahami situasi yang sedang terjadi itu penting, sehingga bisa mengatasinya.
4. Meditasi atau melakukan yoga bisa menjadi solusi untuk menghilangkan stres dan
membuat rileks selama kehamilan.

 Trimester kedua
Pada trimester sebelumnya, seperti kelelahan, perubahan suasana hati, mual di pagi
hari biasanya hilang pada trimester kedua. Tapi sebagai gantinya, ibu hamil mungkin
akan menjadi pelupa dan kurang teratur dari biasanya.

Peningkatan berat badan dan ekspansi fisik tubuh juga bisa menimbulkan masalah pada
tampilan. Meski emosi kehamilan pada trimester ini biasanya tidak terlalu ekstrem, tapi tetap
dapat mempengaruhi secara signifikan.

Cara mengatasinya:

1. Belajar menangani beberapa hal yang dikhawatirkan. Dokter mungkin akan


menyarankan untuk melakukan tes darah atau tes amniosentesis untuk memprediksi
cacat lahir pada janin seperti Down's Syndrome. Meski kemungkinan anak
mengalami cacat jenis kecil, tetapi membantu untuk siap.
2. Bangun ikatan dengan pasangan. Penting bagi Bunda dan Ayah menghabiskan waktu
berkualitas bersama. Cara ini berguna untuk mempertahankan ikatan emosional
Bunda.
3. Belajar untuk mencintai diri sendiri meskipun mengalami perubahan fisik dalam
perkembangan janin. Jika kenaikan berat badan sangat mempengaruhi, Bunda dapat
mencoba latihan kardio sederhana yang disetujui oleh dokter. Selain tetap fit, kardio
dapat mengurangi kemungkinan diabetes saat kehamilan.

 Trimester ketiga

Pelupa dan hal lain dari trimester sebelumnya mungkin masih di alami. Namun saat
semakin mendekatinya tanggal kelahiran, mungkin mulai mengalami sedikit kecemasan
tentang persalinan.

Ibu hamil juga akan mengalami lebih banyak sakit fisik, seperti sakit punggung,
leher, kaki dan tulang rusuk. Rasa sakit ini akan memperburuk suasana hati.

Cara mengatasinya:

1. Tetap tenang meski merasa cemas dengan waktu persalinan yang semakin dekat. Ibu
hamil udah mulai bisa untuk mempertimbangkan proses persalinan dan dampak yang
akan dimiliki bayi. Stres emosional selama kehamilan dapat memiliki efek negatif pada
bayi.

Penelitian telah menunjukkan bahwa wanita yang memiliki jumlah hormon stres yang
tinggi, kortisol, jauh lebih mungkin mengalami keguguran. Karena itu, bisa melakukan
latihan yoga, pernapasan dan meditasi agar lebih rileks dan positif.
2. Kunjungan dokter kandungan di trimester akhir ini sangat penting. Hormon ibu hamil
akan mengalami perubahan lebih dari sebelumnya, sehingga menanyakan pada dokter
tentang bagaimana cara menghadapinya menjadi cara yang bijak.

5. Keluhan pada Ibu Hamil dan Cara Mengatasinya


 Mudah Lelah
Salah satu keluhan yang sering dirasakan yaitu ibu hamil mudah lelah Ada
berbagai perubahan dalam tubuh ibu hamil yang dapat membuat mudah lelah,
termasuk pembentukan plasenta, serta perubahan kadar hormon dan metabolisme
secara alami. Ibu hamil dapat merasa selalu mengantuk sepanjang hari, tapi justru
sulit tidur di malam hari. Jika merasa sangat lelah dan kelelahan berdampak pada
produktivitas, usahakan untuk tidur malam lebih awal, atau tidur pada waktu istirahat
siang untuk membantu mengurangi rasa kantuk saat bekerja. Selain itu, cobalah untuk
mencukupi nutrisi untuk ibu hamil guna menjaga kesediaan energi dan Konsumsi
setidaknya lima porsi buah dan sayur segar tiap hari.
 Keputihan
Meningkatnya kadar hormon estrogen dan aliran darah ke vagina membuat wanita
hamil lebih sering mengalami keputihan. Cairan keputihan biasanya berasal dari
vagina dan leher rahim yang mengandung sel-sel dari dinding vagina dan bakteri flora
normal.Untuk mengurangi rasa tidak nyaman akibat keputihan secara alami,
disarankan menjaga kebersihan vagina dengan membasuhnya dari depan ke belakang
setelah buang air kecil. Kemudian kenakan celana dalam yang nyaman, tidak sempit,
dan yang menyerap keringat, serta hindari penggunaan celana yang ketat, sabun,
pembersih vagina beraroma, serta tisu dan pantyliner beraroma.
 Kenaikan Berat Badan Berlebihan
Umumnya wanita dengan berat badan ideal akan mengalami total kenaikan berat
badan sekitar 11-16 kilogram saat hamil. Penambahan berat badan sebenarnya
menandakan bahwa jaringan tubuh bayi, cairan ketuban, dan kebutuhan pendukung
lain sedang berkembang. Salah satu cara untuk meningkatkan berat badan secara
sehat saat hamil adalah dengan menambahkan mentega, keju, krim, atau susu tanpa
lemak ke dalam menu harian. Ibu hamil juga dianjurkan untuk membatasi konsumsi
makanan dan minuman yang tinggi kadar gula dan garam, menghindari konsumsi
makanan cepat saji, serta membatasi konsumsi makanan ringan berkalori tinggi,
seperti donat, keripik kentang, dan kue kering. Disarankan mengganti menu dengan
makanan sehat, seperti buah dan sayur segar, mengolah makanan dengan cara lebih
sehat, seperti mengukus dan merebus, serta berolahraga teratur.
 Kaki Bengkak
Kaki bengkak saat hamil umumnya disebabkan oleh penumpukan cairan yang
disebut edema. Edema lebih sering dialami ibu yang mengandung anak kembar dan
yang mengalami kelebihan cairan ketuban. Untuk mengatasinya, hindari
menyilangkan kaki saat duduk, sesekali berdiri, berjalan, dan regangkan kaki secara
teratur setelah duduk dalam waktu yang lama. Selain itu, ibu hamil bisa menempatkan
kakinya pada posisi lebih tinggi, misalnya dengan menumpangkan kaki pada bangku
kecil saat Anda duduk di meja kerja, mengenakan sepatu yang nyaman, hindari
mengenakan kaos kaki yang ketat terutama pada bagian pergelangan kaki, konsumsi
banyak air mineral untuk mengurangi risiko tubuh menyimpan cairan, konsumsi
makanan sehat dan hindari makanan cepat saji, serta berolahraga secara teratur.
 Mual dan Muntah
Perubahan kadar hormon human chorionic gonadotropin (hCG) dan estrogen,
sensitivitas terhadap bau-bauan, lambung yang lebih sensitif, serta stres, dapat
menjadi penyebab umum terjadinya mual dan muntah. Untuk membantu meringankan
rasa mual dan muntah, hindari berbaring setelah makan, konsumsilah makanan dalam
porsi kecil tapi sering, dan makanlah dengan perlahan-lahan.Usahakan untuk memilih
makanan dengan kadar protein tinggi untuk meredakan gejala, bangun dari posisi
rebah atau duduk secara perlahan-lahan, dan tidak langsung berdiri setelah bangun
tidur pada pagi hari. Kemudian hindari makanan berlemak, makanan pedas, gorengan,
serta makanan asam yang dapat menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan. Jangan
lupa, sikat gigi dan berkumur setelah makan.Selain itu, hindari makanan yang
aromanya memicu mual, minumlah banyak air mineral tapi hindari minum secara
sekaligus. Disarankan mengonsumsi minuman elektrolit yang mengandung banyak
glukosa, garam, dan kalium untuk membantu mengembalikan elektrolit tubuh.
Minum menggunakan sedotan mungkin dapat membantu mengurangi mual.
6. Mitos dalam Kehamilan
 Bentuk perut ibu hamil mentukan jenis kelamin bayi

Mungkin kita sering mendengar anggapan perut yang terlihat meninggi itu
menandakan bayi perempuan. Sebaliknya, perut turun ke bawah menjadi pertanda
bayi laki-laki.
Meski menebak-nebak jenis kelamin anak merupakan hal yang menyenangkan,
tapi anggapan bahwa bentuk perut menandakan jenis kelamin anak hanyalah mitos
belaka. Faktanya, bentuk dan tinggi rendahnya perut saat hamil bergantung pada
kekuatan otot perut dan posisi janin di dalam kandungan. Jadi, tidak ada kolerasi
antara bentuk perut dan jenis kelamin. Cara untuk mengetahui jenis kelamin janin
hanya bisa dilakukan melalui USG kehamilan pada minggu ke-18 hingga ke-20 atau
melalui tes genetik. Pemeriksaan ini dapat dilakukan sewaktu kamu melakukan cek
kehamilan rutin di dokter kandungan.

 Tidak boleh mewarnai rambut selama hamil


Banyak yang bilang kalau ibu hamil tidak boleh mewarnai rambut. Ternyata,
anggapan ini salah. Mewarnai rambut tidak berdampak buruk untukmu maupun
janinmu, selama dilakukan dengan benar.
Jika ingin mewarnai rambut, sebaiknya hindari mewarnai rambut saat trimester
pertama. Tunggulah hingga usia kehamilanmu memasuki trimester kedua. Kamu juga
bisa mengganti pewarna rambut kimia dengan henna atau menghindari pewarna yang
mengandung bau amonia menyengat.
 Ibu hamil harus menjauhi kucing
Mungkin kita sering mendengar bahwa ibu hamil dilarang memelihara kucing
karena dapat meningkatkan risiko terkena toksoplasmosis. Bagi ibu hamil pecinta
kucing dan memiliki peliharaan kucing di rumah, hal ini tentu bisa membuat resah.
Tapi jangan khawatir, kita tetap bisa bermain dengan kucing kesayangan namun,
kamu harus berhari-hati saat membersihkan kotorannya. Sebaiknya minta orang lain
yang membersihkannya dan jangan menyentuh kotoran maupun kotak pasirnya.
Mulai sekarang, lebih cermatlah dalam menyikapi berbagai mitos kehamilan,
jangan langsung memercayai perkataan orang lain yang bertentangan dengan anjuran
dokter. Jika terdapat mitos kehamilan yang membuatmu bingung, coba diskusikan
dengan dokter kandungan saat kamu menjalani pemeriksaan kehamilan.

7. Upaya Memperlancar Persalinan


 Berhubungan intim
Salah satu cara yang diyakini dapat mempercepat proses persalinan adalah dengan
melakukan hubungan intim. Beberapa penelitian menyatakan bahwa berhubungan
intim saat usia kehamilan di atas 36 minggu dapat menurunkan risiko terlambatnya
persalinan. Hal itu dikarenakan zat prostaglandin yang terkandung dalam sperma
diyakini dapat memicu kontraksi.
Jadi, pastikan suami ejakulasi di dalam vagina ketika Bumil mencobanya nanti.
Selain itu pilihlah posisi bersenggama yang tidak membahayakan kehamilan,
seperti women on top, doggy style, atau posisi sambil berdiri jika memungkinkan.
 Merangsang puting payudara
Mengingat berhubungan intim tidak selalu bisa dilakukan, Bumil dapat
mempercepat proses persalinan dengan cara lain dan lebih sederhana, yaitu
merangsang puting payudara, menyentuh atau mengusap-usap dengan lembut puting
payudara dapat membuat tubuh Bumil memproduksi hormon yang disebut oksitosin.
Hormon inilah yang kemudian berperan dalam memicu kontraksi, sehingga
persalinan dapat segera dimulai.
Kendati mudah diterapkan, namun Bumil tetap harus hati-hati. Jika rangsangan
yang diberikan terlalu berlebihan, besar kemungkinan kontraksi yang terjadi pun akan
sangat kuat dan justru membahayakan bayi saat dilahirkan, sebaiknya diskusikan
lebih dulu dengan dokter sebelum melakukannya.
 Penanganan medis untuk mempercepat proses persalinan
Penanganan secara medis merupakan cara paling efektif dan aman untuk
menginduksi persalinan. Beberapa tindakan untuk mempercepat proses persalinan
adalah:

1. Penggunaan obat-obatan
Salah satu jenis obat untuk mempercepat persalinan adalah hormon
oksitosin. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, oksitosin merupakan
hormon yang bisa memicu atau memperkuat kontraksi untuk memulai
persalinan. Obat ini umumnya diberikan dalam bentuk suntikan.
Selain oksitosin, dokter juga dapat memberikan obat yang mengandung
hormon prostaglandin. Fungsinya untuk melebarkan serviks dan memicu
kontraksi. Obat ini digunakan dengan cara dimasukkan langsung ke dalam
vagina.
2. Pemecahan kantung ketuban
Tindakan medis ini disebut juga dengan istilah amniotomi. Saat usia
kandungan sudah melewati jadwal dan belum terlihat adanya tanda-tanda
persalinan, dokter atau bidan biasanya akan melakukan pemecehan kantung
ketuban.
Tujuannya adalah untuk merangsang kontraksi persalinan, sehingga jalan
lahir bisa mulai terbuka dan persalinan bisa segera dimulai.
3. Dilatasi mekanik
Dilatasi mekanik dilakukan dengan cara memasukkan tabung tipis ke
dalam vagina. Setelah tabung berhasil dimasukkan, dokter akan mengalirkan
air ke dalam tabung guna mengembangkan balon yang berada di ujungnya.
Tindakan ini bisa membuat serviks melebar.
Efek induksi persalinan biasanya dapat dirasakan dalam kurun waktu
beberapa jam atau hari setelah tindakan medis dilakukan. Apabila semua cara
sudah dicoba namun persalinan belum juga terjadi, dokter mungkin akan
menjalankan prosedur operasi caesar.
Menjalani proses persalinan yang lama memang melelahkan dan dapat
membuat stres. Untuk mengatasi hal tersebut, Bumil bisa merelaksasi diri
dengan meminta suami untuk memijat, mempraktikkan teknik pernapasan,
atau mendengarkan lagu kesukaan.
Konsultasikan lebih lanjut dengan dokter kandungan perihal cara apa saja
yang Bumil bisa lakukan agar persalinan dapat segera terjadi. Melakukan
tindakan mempercepat persalinan tanpa menyesuaikannya dengan kondisi
kesehatan justru berisiko menimbulkan gangguan, baik pada ibu hamil atau
janin dalam kandungan.

8. Konsep Asuhan Keperawatan Kehamilan pada Trisemester 1 2 3


a. Trimester Petama
1. Pengkajian
i. Anamnesa
- Identitas Klien : nama, umur, jenis kelamin, dll
- Riwayat kehamilan :
Pengkajian riwayat kehamilan ini dilakukan dengan menanyakan informasi
berikut ini pada pasien : Usia ibu hamil, hari pertama haid terakhir, siklus haid,
perdarahan pervaginam, keputihan, mual dan muntah , masalah pada kehamilan
yang sekarang.
- Riwayat obstetri lalu
Pengkajian riwayat obstetri yang lalu dilakukan dengan mengkaji : Jumlah
kehamilan, jumlah persalinan, jumlah persalinan cukup bulan, jumlah persalinan
premature, jumlah anak hidup, jumlah keguguran
- Riwayat penyakit
Pengkajian riwayat penyakit pasien dapat dilakukan dengan mengajukan
pertanyaan pada pasien mengenai adanya penyakit dibawah ini: jantung, tekanan
darah tinggi, diabetes mellitus, tbc, pernah operasi, alergi obat, ginjal, asma.
- Riwayat sosial ekonomi
Pengkajian riwayat sosial pasien dapat dilakukan dengan menanyakan :
a. Status perkawinan
b. Respon ibu dan keluarga terhadap kehamilan
c. Jumlah keluarga dirumah yang membantu
d. Siapa yang membuat keputusan dalam keluarga
e. Kebiasaan makan dan minum
f. Kebiasaan merokok,alkohol dan obat obatan pada kehamilan yang lalu.
g. Pekerjaan dan aktivitas sehari hari
h. Pilihan tempoat untuk melahirkan
i. Pendidikan dan penghasilan.
- Riwayat kehamilan saat ini
a. Pemakaian obat obatan termasuk jamu jamuan
- Riwayat obstertri yang lalu
a. Jumlah aborsi
b. Perdarahan pada kehamilan persalinan,nifas terdahulu
c. Adanya hipertensi pada kehamilan yang terdahulu
d. Berat bayi <2,5 kg atau berat bayi >4kg
e. Adanya masalah masalah selama kehamilan persalinan dan nifas yang
terdahulu
ii. Pemeriksaan fisik
a. Pemeriksaan fisik umum
1. Tinggi Badan
Pemeriksaan tinggi badan juga dilakukan saat pertama kali ibu melakukan
pemeriksaan. Mengetahui tinggi badan sangat penting untuk mengetahui
ukuran panggul si ibu. Mengetahui ukuran panggul ibu hamil sangat penting
untuk mengetahui apakah persalinan dapat dilakukan secara normal atau
tidak. Karena jika diketahui bahwa tinggi badan ibu dianggap terlalu pendek,
dikhawatirkan memiliki panggul yang sempit dan juga dikhawatirkan proses
persalinan tidak dapat dilakukan secara normal, dan hal ini harus dilakukan
secara caesar. Dengan diketahuinya hal ini secara dini, maka ibu hamil
diaharapkan segera menyiapkan diri baik dari segi materi dan mental untuk
menghadapi persalinan dengan caesar.
2. Berat badan
Mayoritas wanita bertambah berat badannya sebesar 10-12,5 kg selama
kehamilan, kebanyakan terjadi setelah minggu ke-20. Pemeriksaan berat
badan dilakukan setiap kali ibu hamil memeriksakan kandungannya, hal ini
dilakukan untuk mengetahui pertambahan berat badan, serta apakah
pertambahan berat badan yang dialami termasuk normal atau tidak.
Pertambahan berat badan yang normal akan sangat baik bagi kondisi ibu
maupun janin. Sebaliknya, jika pertambahan berat yang dialami tidak normal,
akan menimbulkan resiko pada ibu dan janin. Bagi ibu hami yang mengalami
pertambahan berat badan yang tidak normal, dokter akan memberikan saran
yang sebaiknya dilakukan agar ibu hamil memperoleh pertambahan berat
badan yang normal.
3. Tanda – tanda vital : tekanan darah, denyut nadi, suhu
Kenaikan tekanan darah pada akhir-akhir masa kehamilan dapat menjadi
pertanda pre-eklampsia.
4. Kepala dan leher
- Edema diwajah
- Ikterus pada mata
- Mulut pucat
- Leher meliputi pembengkakan saluran limfe atau pembengkakan kelenjar
thyroid
5. Tangan dan kaki
- Edema di jari tangan
- Kuku jari pucat
- Varices vena
- Reflek – reflek
6. Payudara
- Ukuran simetris
- Putting menonjol / masuk
- Keluarnya kolostrom atau cairan lain
- Retraksi
- Massa
- Nodul axilla
7. Abdomen
- Luka bekas operasi
- Tinggi fundus uteri (jika>12 minggu)
- Letak, presentasi, posisi dan penurunan kepala (jika>36 minggu)
- Denyut jantung janin (jika>18 minggu). Pemeriksaan ini penting untuk
mengetahui apakah janin dalam berada dalam kondisi sehat dan baik.
Permeriksaan detak jantung ini biasanya menggunakan Teknik Doopler
- sehingga ibu hamil dapat mendengarkan detak janin yang dikandungnya.
8. Genetalia luar (externa)
- Varises
- Perdarahan
- Luka
- Cairan yang keluar
- Pengeluaran dari uretra dan skene
- Kelenjar bartholini : bengkak (massa), ciaran yang keluar
9. Genetalia dalam (interna)
- Servik meliputi cairan yang keluar, luka (lesi), kelunakan, posisi, mobilitas,
tertutup atau terbuka
- Vagina meliputi cairan yang keluar, luka, darah
- Ukuran adneksa, bentuk, posisi, nyeri, kelunakan, massa (pada trimester
pertama)
- Uterus meliputi : ukuran, bentuk, mobilitas, kelunakan, massa pada
trimester petama. (Sarwono Prawirohardjo, 2006)
iii. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual/muntah secara
berlebihan
2. Resiko konstipasi berhubungan dengan relaksasi otot halus, peningkatan absorbsi
air, hemoroid dan mengkonsumsi suplemen zat Fe
iv. Rencana Asuhan Keperawatan
N
DIAGNOSA NOC NIC
O
1 Domain 2 : Nutrisi Setelah dilakukan a. Monitor cairan
tindakan keperawatan Kode : 4130
Kelas 5. Hidrasi selama 4x24 jam, 1. Tentukan jumlah dan jenis
diharapkan klien: intake/asupan cairan serta
Kode : 00028 a. Keparahan mual dan kebiasaan eliminasi
muntah 2. Tentukan factor-faktor resiko
Diagnosa : Resiko Domain V : Kondisi yang mungkin menyebabkan
kekurangan volume kesehatan yang ketidakseimbangan cairan
cairan berhubungan dirasakan (muntah)
dengan mual/muntah Kelas V. Status gejala 3. Periksa turgor kulit
secara berlebihan Kode : 2107 4. Monitor asupan dan
1. Frekuensi mual pengeluaran
berkurang 5. Monitor TD, denyut jantung
2. Intensitas mual dan status pernapasan
berkurang 6. Monitor membrane mukosa,
3. Frekuensi muntah turgor kulit dan respon haus
berkurang 7. Catat dengan akurat asupan
4. Intensitas muntah dan pengeluaran
berkurang b. Manajemen muntah
Kode : 1570
1. Kaji emesis terkait dengan
warna dan konsistensi
2. Identifikasi faktor-faktor yang
dapat menyebabkan atau
berkontribusi terhadap muntah
3. Kendalikan faktor-faktor
lingkungan yang mungkin
membangkitkan keinginan
untuk muntah
4. Monitor keseimbangan cairan
dan elektrolit
2 Domain 3 : Eliminasi Setelah dilakukan a. Manajemen saluran cerna
dan Pertukaran tindakan keperawatan Kode : 0430
selama 4x24 jam, 1. Catat tanggal buang air besar
Kelas 2. Fungsi diharapkan klien: terakhir
Gastrointestinal a. Fungsi gastrointestinal 2. Monitor buang air besar
Domain III : Kesehatan tekmasuk frekuensi,
Kode : 00015 Fisiologis konsistensi, bentuk, volume,
Kelas K. Pencernaan dan dan warna dengan cara yang
Diagnosa : Resiko Nutrisi tepat
konstipasi Kode : 1015 3. Instruksikan pasien mengenai
berhubungan dengan 1. Tidak ada konstipasi makanan tinggi serat, dengan
relaksasi otot halus, cara yang tepat
peningkatan absorbsi 4. Berikan cairan hangat setelah
air, hemoroid dan makan
mengkonsumsi
suplemen zat Fe

b. Trimester Kedua
1.Pengkajian
a) Anamnesa
i. Anamnesa identitas istri dan suami
ii. Anamnesa umum : keluhan kehamilan (mual,muntah, sakit kepala, nyeri ulu
hati), nafsu makan, tidur, miksi, defekasi, perkawinan
iii. Tentang kehamilan, persalinan, keguguran dan kehamilan ektopik atau
kehamilan mola sebelumnya
a) Pemeriksaan Fisik Diagnostik
i. Keadaan umum
Dengan inspeksi, dapat diperoleh gambaran mengenai keadaan panggul.
Adanya kesempitan atau kelainan panggul, dapat diduga bila terlihat jalannya
ibu tidak normal, misalnya pincang, ibu sangat pendek, adanya kelainan panggul
(kifosis, skoliosis), kelainan belah ketupat dari michealis (tidak simetris).
ii. Tinggi badan
Tinggi badan kurang dari rata-rata merupakan faktor risiko untuk ibu hamil atau
ibu bersalin. Jika tinggi badan kurang dari 145 cm dimungkinkan sang ibu
memiliki panggul sempit.
iii. Berat badan
Pertambahan berat badan selama kehamilan rata-rata 0,3-0,5 kg/minggu. Bila
dikaitkan dengan usia kehamilan, kenaikan berat badan selama hamil muda 5 kg,
selanjutnya tiap trimester (II dan III) masing-masing bertambah 5 kg. Pada akhir
kehamilan, pertambahan berat badan total adalah 9-12 kg. Bila terdapat BB yang
berlebihan, perlu dipikirkan adanya risiko bengkak, kehamilan kembar,
hidroamnion, dan anak besar.
iv. Lingkar lengan atas (LILA)
LILA kurang dari 23,5 cm merupakan indikator kuat untuk status gizi yang
kurang/buruk. Ibu beresiko untuk melahirkan anak dengan BBLR.
v. Tanda-tanda vital
- Tekanan darah
TD yang tinggi (lebih dari 140/90 mmHg) merupakan resiko dalam kehamilan.
Penanganan yang kurang tepat, TD sistolik 30 mmHg atau lebih, dan/atau
diastolik 15 mmHg atau lebih dapat berlanjut menjadi preeklamsi dan eklamsi.
- Denyut nadi
Jumlah denyut nadi normal adalah sekitar 80 kali/menit.
- Suhu
Suhu tubuh ibu hamil lebih dari 37,5oC dikatakan demam, hal ini kemungkinan
ada infeksi dalam kehamilan.
- Pernapasan
Frekuensi napas normal orang dewasa adalah 16-20 kali/menit. Bila ibu
mengalami peningkatan frekuensi napas, ibu akan mudah lelah atau
kemungkinan dicurigai mempunyai penyakit jantung.
vi. Kepala dan Leher
i. Memeriksa apakah terdapat edema pada wajah
ii. Memeriksa apakah kelopak mata bagian bawah tampak pucat, berwarna
kuning/jaundice pada sclera
iii. Memeriksa apakah rahang pucat dan periksa juga keadaan gigi
iv. Memeriksa dan meraba leher untuk mengetahui pembesaran kelenjar tiroid,
pembesaran pembuluh limfe dan pembesaran vena jugularis
vii. Payudara
- Amati bentuk, ukuran dan kesimetrisannya; payudara normal melingkar, agak
simetris, dan dapat dideskripsikan kecil, sedang, dan besar
- Puting payudara menonjol atau masuk ke dalam
- Adanya kolostrum atau cairan lain, misalnya ulkus
- Retraksi akibat adanya lesi
- Masa atau pembesaran pembuluh limfe
viii. Abdomen
- Memeriksa apakah ada bekas luka operasi
- Mengukur tinggi fundus uteri menggunakan tangan bila usia kehamilan > 12
minggu, atau pita ukuran bila usia kehamilan > 22 minggu
- Melakukan palpasi untuk mengetahui letak presentasi, posisi, dan penurunan
kepala janin kalau lebih dari 36 minggu
ix. Tangan dan kaki
- Memeriksa apakah tangan dan kaki edema atau pucat pada kuku jari
- Memeriksa dan meraba kaki untuk mengetahui adanya varises
- Memeriksa refleks patela untuk melihat apakah terjadi gerakan hipo atau hiper
x. Pemeriksaan panggul
 Panggul : genital luar
- Memeriksa labia mayora dan minora, klitoris, lubang uretra, introitus vagina
untuk melihat adanya tukak atau luka, varises, cairan yang ada (warna,
konsistensi, jumlah, bau)
- Melakukan palpasi pada kelenjar bartolini untuk mengetahui adanya
pembengkakan masa atau cairan kista
 Panggul : menggunakan speculum
- Memeriksa serviks untuk melihat adanya cairan/darah, luka/lesi, apakah
serviks sudah membuka atau belum
- Memeriksa dinding vagina untuk melihat adanya cairan/darah dan luka
 Panggul : pemeriksaan bimanual
- Mencari letak serviks dan merasakan untuk mengetahui pembukaan (dilatasi)
dan rasa nyeri karena gerakan (nyeri tekan atau nyeri goyang)
- Menggunakan dua tangan, satu tangan di atas abdomen, dua jari di dalam
vagina untuk palpasi uterus. Ukuran, bentuk dan posisi, mobilitas, rasa nyeri,
serta adanya masa.
xi. Auskultasi untuk mendengar denyut jantung janin (DJJ) :
1. Dari Janin :
i. Djj pada bulan ke 4-5
ii. Bising tali pusat
iii. Gerakan dan tendangan janin
2. Dari ibu :
i. Bising rahim
ii. Bising aorta
iii. Peristaltik usus
xii. Pemeriksaan Dalam
1. Vaginal Toucher (VT)
2. Rectal Toucher (RT)
Dapat dinilai :
i. Pembukaan serviks : berapa cm/ jari
ii. Bagian anak paling bawah : kepala, bokong serta posisinya
iii. Turunnya bagian terbawah menurut bidang Hodge
b. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan pergeseran diafragma karena
pembesaran uterus.
2. Resiko penurunan curah jantung berhubungan dengan peningkatan kebutuhan
sirkulasi, perubahan pre load (penurunan aliran balik vena), hipertrofi ventrikel
3. Nyeri akut berhubungan dengan kram pada panggul
4. resiko jatuh berhubungan dengan gangguan fisiologis yang dialami (anemia)
5. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan perubahan pada mekanika tubuh,
efek-efek hormon, ketidakseimbangan elektrolit.
6. Defisiensi pengetahuan mengenai kondisi selama kehamilan Rencana Asuhan
Keperawatan
N
DIAGNOSA NOC NIC
O
1 Domain 4 : Setelah dilakukan tindakan a. Monitor pernafasan
Aktivitas/Istirahat keperawatan selama 4x24 Kode : 3350
menit, diharapkan klien: 1. Monitor kecepatan, irama,
Kelas 4. Respon a. Status pernapasan kedalaman dan kesulitan
Kardiovaskuler Domain II : Kesehatan bernafas
Fisiologis 2. Catat pergerakan dada dan
Kode : 00032 Kelas E. Jantung Paru retraksi pada otot
Kode : 0415 supraclavikula dan interkosta
Diagnosa: 1. Frekuensi pernapasan 3. Monitor pola nafas
Ketidakefektifan pola dalam batas normal 4. Monitor peningkatan
nafas berhubungan 2. Kedalaman inspirasi kelelahan, kecemasan dan
dengan pergeseran dalam batas normal kekurangan udara pada pasien
diafragma karena 3. Tidak ada penggunaan c. Bantuan ventilasi
pembesaran uterus. otot bantu pernapasan Kode : 3390
1. Pertahankan kepatenan jalan
Batasan karakteristik : nafas
1. Bradipnea 2. Posisikan klien untuk
2. Dispnea mengurangi dyspnea
3. Penggunaan otot bantu 3. Monitor pernapasan dan
pernapasan status oksigenasi
4. Perubahan kedalaman
nafas
2 Domain 4 : Setelah dilakukan tindakan a. Monitor tanda-tanda vital
Aktivitas/Istirahat keperawatan selama 4x24 jam, Kode : 6680
diharapkan klien : 1. Monitor TD, N, S dan RR
Kelas 4. Respon a. Perfusi jaringan : kardiak 2. Monitor tekanan darah saat
Kardiovaskuler Domain II : Kesehatan pasien berbaring, duduk dan
Fisiologis berdiri sebelum dan setelah
Kode : 00240 Kelas E. Jantung Paru perubahan posisi
Kode : 0405 3. Monitor TD, N, RR sebelum,
Diagnosa : Resiko 1. Denyut nadi dalam selama, dan setelah beraktivitas
penurunan curah jantung batas normal 4. Monitor irama dan tekanan
berhubungan dengan jantung
peningkatan kebutuhan 5. Monitor warna kulit, suhu dan
sirkulasi, perubahan pre kelembaban
load (penurunan aliran 6. Identifikasi kemungkinan
balik vena), hipertrofi penyebab perubahan TTV
ventrikel.
Batasan karakteristik :
1. Bradikardia
2. Edema
3. Keletihan
4. Peningkatan berat
badan
3 Domain 12 : Kenyamanan Setelah dilakukan tindakan a. Aplikasi Panas/Dingin
keperawatan selama 5x24 jam, Kode : 1380
Kelas 1. Kenyamanan diharapkan klien: 1. Jelaskan penggunaan
Fisik a. Pergerakan (aplikasi) panas/dingin, alas an
Domain I : Fungsi perawatan, dan bagaimana hal
Kode : 00132 Kesehatan tersebut akan mempengaruhi
Kelas C. Mobilitas gejala pasien
Diagnosa : Nyeri akut Kode : 0208 2. Pilih metode stimulasi yang
berhubungan dengan 1. Cara berjalan tidak nyaman dan tersedia
kram pada panggul terganggu 3. Pertimbangkan kondisi kulit
2. Gerakan otot tidak dan identifikasi setiap
Batasan Karakteristik : terganggu perubahan yang memerlukan
1. Ekspresi wajah nyeri 3. Dapat bergerak dengan perubahan prosedur atau
2. Gelisah mudah kontraindikasi terhadap
stimulasi
4. Instruksikan bagaimana
menghindari kerusakan
jaringan yang terkait dengan
perangkat panas atau dingin
5. Tentukan waktu untuk semua
aplikasi dengan hati-hati
6. Evalusi kondisi umum,
keamanan, dan kenyamanan
seluruh perawatan
4 Domain 11 : Setelah dilakukan tindakan a. Pencegahan jatuh
Keamanan/Perlindungan keperawatan selama 3x24 jam, Kode : 6490
diharapkan klien: 1. Identifikasi perilaku dan faktor
Kelas 2. Cedera Fisik a. Kesimbangan yang mempengaruhi resiko
Domain I : Fungsi jatuh
Kode : 00155 Kesehatan 2. Monitor gaya berjalan,
Kelas C. Mobilitas keseimbangan dan tingkat
Diagnosa : resiko jatuh Kode : 0202 kelelahan
berhubungan dengan 1. Mampu 3. Saran perubahan pada gaya
gangguan fisiologis yang mempertahankan berjalan (terutama kecepatan)
dialami (anemia) keseimbangan saat pada klien
berjalan 4. Sarankan menggunakan alas
2. Mampu kaki yang aman
mempertahankan 5. Sediakan permukaan yang
postur tidak licin pada bak mandi
3. Tidak pusing
b. Cara berjalan
Domain I. Fungsi
Kesehatan
Kelas C. Mobilitas
Kode : 0222
1. Keseimbangan tubuh
saat berjalan tidak
terganggu
2. Tidak pusing
5 Domain 12 : Kenyamanan Setelah dilakukan tindakan a. Terapi Relaksasi
keperawatan selama 5x24 jam, Kode : 6040
Kelas 1. Kenyamanan diharapkan klien : 1. Gambarkan rasionalisasi dan
Fisik a. Status kenyamanan fisik manfaat relaksasi serta jenis
Domain V. Kondisi relaksasi yang tersedia
Kode : 00214 Kesehatan yang dirasakan 2. Berikan deskripsi detail
Kelas U. Kualitas terkait intervensi relaksasi
Diagnosa : Gangguan rasa Kesehatan & Kehidupan yang dipilih
nyaman berhubungan Kode : 2010 3. Dorong klien untuk
dengan perubahan pada 1. Mampu mengontrol mengambil posisi yang
mekanika tubuh, efek- gejala nyaman
efek hormon, 2. Mampu mengambil 4. Dorong control ketika
ketidakseimbangan posisi yang nyaman relaksasi dilakukan
elektrolit 3. Gatal gatal berkurang 5. Evaluasi laporan individu
4. Perasaan sulit bernapas terkait relaksasi yang
Batasan Karakteristik : berkurang dilakukan
1. Gangguan pola tidur
2. Gatal
3. Gelisah
4. Merasa tidak nyaman
6 Domain 5 : Setelah dilakukan tindakan a. Pendidikan kesehatan
Persepsi/Kognisi keperawatan selama 2x24 jam, Kode : 5510
diharapkan klien: 1. Identivikasi faktor internal
Kelas 4. Kognisi a. Perilaku patuh atau eksternal yang dapat
Domain IV : Pengetahuan meningkatan atau mengurangi
Kode : 00126 tentang Kesehatan & motivasi untuk berperilaku
Perilaku sehat
Diagnosa : Defisiensi Kelas Q. Perilaku sehat 2. Tentukan pengetahuan
pengetahuan mengenai Kode : 1600 kesehatan dan gaya hidup
kondisi selama kehamilan 1. Mampu menanyakan perilaku data ini pada
pertanyaan terkait individu, keluarga, atau
Batasan karakteristik : kesehatan kelompok sasaran
1. Kurang pengetahuan 2. Mampu mencari 3. Bantu individu, keluarga dan
informasi kesehatan masyarakat untuk
dari berbagai sumber memperjelas keyakinan dan
3. Mampu mendapatkan nilai-nilai kesehatan
alasan untuk 4. Rumuskan tujuan dalam
melakukan perilaku program pendidikan kesehatan
sehat 5. Libatkan individu, keluarga,
4. Mampu menggunakan dan kelompok dalam
jasa pelayanan perencanaan dan rencana
kesehatan sesuai implementasi gaya hidup atau
dengan kebutuhan modifikasi perilaku kesehatan
5. Mampu melakukan
aktivitas hidup harian
sesuai dengan energi
dan toleransi

c. Trimester Ketiga
1. Pengkajian
i. Anamnesa
- Identitas : Nama, umur, alamat, pekerjaan, agama, dll.
- Keluhan utama :
a) Nyeri pinggang : Sebagian besar karena perubahan sikap pada kehamilan lanjut,
karena letak berat badan pindah ke depan disebabkan perut yang membesar. Ini
diimbangi dengan lordose yang berlebihan dan sikap ini dapat menimbulkan
spasmus dari otot pinggang
b) Varises : Dipengaruhi faktor keturunan, berdiri lama dan terlalu banyak duduk.
Dalam kehamilan ditambah faktor hormonal dan bendungan vena
c) Kram otot : Terjadi karena tekanan pada saraf ekstremitas bagian bawah oleh
uterus yang membesar, akibat kekurangan daya serap kalsium. Faktor yang
mengakibatkan kecapaian, sirkulasi perifer berkurang.
d) Sesak nafas : Nafas dangkal, terjadi pada wanita 60 % yang hamil. Ekspansi
diafragma terbatas karena pembesaran uterus, dimana rahim yang membesar
mendesak diafragma ke atas.
e) Sering kencing : Pada hamil tua kandung kencing terdorong bagian terendah
anak yang turun masuk rongga panggul. Pengaruh hormon meningkatka
vaskularisasi darah menimbulkan perubahan fungsi kandung kencing dan saluran
menjadi lebar (Pusdiknakes, 1990 : 54-55). Peningkatan sirkulasi di ginjal pada
kehamilan, sehimgga filtrasi di glomerulus meningkat 90% (Winkjosastro,
2007 : 97).
f) Konstipasi
Tonus otot tractus digestivus menurun sehingga motilitas tractus digestivus juga
berkurang, makanan lebih lama di dalam lambung dan apa yang dicerna, lama
dalam usus (Winkjosastro, 2007 : 97). Pengaruh progesteron dapat menghambat
peristaltik usus yang bisa menyebabkan kesulitan buang air besar (Manuaba,
1998 : 125). Tingkat progesteron yang meningkat menyebabkan melempemnya
usus. Kemampuan bergerak otot menurun akibat relaksasi otot rata/halus,
penyerapan air dalam kolon meningkat, tekanan uterus yang membesar atas usus
(Pusdiknakes, 2000 : 7-10).
- Riwayat Penyakit
a) Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat penyakit yang pernah diderita ibu hamil yaitu penyakit menahun seperti
jantung, penyakit menurun seperti hipertensi, DM, penyakit menular seperti
TBC, Hepatitis, PMS baik yang sudah sembuh/yang masih dalam penyembuhan
dan lain-lain yang akan mempengaruhi kehamilan dan persalinan (Mochtar,
1998 : 127-173).
b) Riwayat Penyakit Sekarang
Apabila sekarang selama kehamilan ibu menderita penyakit menahun, menurun,
dan menular seperti jantung, hipertensi, ginjal, DM, TBC, Hepatitis, dan lain-
lain serta dalam proses pengobatan akan mempengaruhi kehamilan dan
persalinan.
c) Riwayat Penyakit Keluarga
Apabila salah satu dari anggota keluarga baik dari pihak suami ataupun istri
yang hidup serumah/tidak serumah menderita penyakit menular dapat
mempengaruhi kehamilan dan persalinan. Bila salah satu keluarga ada yang
riwayat kembar kemungkinan kehamilan bisa kembar. Gangguan pembekuan
darah. (Mochtar, 1998 : 127-175)
d) Riwayat kesehatan reproduksi
Menarche pada wanita terjadi saat pubertas yaitu usia 12 tahun. Lama haid 3-7
hari. Darah haid biasanya tidak membeku dan banyaknya 50-80 cc, hari 1-3
darah banyak, encer, berwarna merah dan hari ke-4 dan seterusnya warna merah
kecoklatan. Saat haid wanita mengeluh sakit pinggang, merasa kurang nyaman,
gelisah,buah dada agak nyeri karena ketidakstabilan hormon. Hari pertama haid
terakhir (HPHT) untuk memperkirakan persalinan (Winkjosastro, 2007 : 103-
104).
e) Riwayat Kehamilan
Berapa kalikah ibu hamil, sekarang putera yang ke berapa? untuk memperjelas
apakah ibu primipara atau multipara. Untuk ibu yang telah mempunyai anak
ditanyakan keadaan anaknya, apakah semua hidup/ada yang meninggal. Kapan
menstruasi terakhir untuk memperkirakan usia kehamilan dan waktu persalinan.
Ditanyakan juga keadaan menstruasi yang dulu, kapankah menarche terjadi pada
ibu, waktu umur berapa, untuk mengetahui keadaan alat kelamin dalam, normal
atau tidak. Apakah kalau menstruasi terasa amat sakit? berapa lama menstruasi,
bagiman keluarnya? Biasanya berapa lama setelah anak lahir mendapat
menstruasi dan berapa banyak pengeluaran lochia?. Ditanyakan apakah klien
pernah abortus? jika pernah nerapa kali, kehamilan berapa bulan dan apa
sebabnya?. Ditanyakan tentang kehamilan yang dulu-dulu pada ibu yang telah
pernah hamil. Apakah kehamilannya yang dulu keadaannya biasa sampai anak
dilahirkan atau pernah mengalami kelainan yang misalnya, ibu pernah
mengeluarkan darah dalam kehamilan muda atau tua? Ibu pernah bengkak-
bengkak di kaki dan seluruh badan? Atau ibu pernah mengalami kekejangan dan
kelainan yang lain. Kelainan ini ditanyakan untuk membantu membuat ramalan
tentang kehamilan yang sekarang ini (Ibrahim, 1993 : 87-88).
ii. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan ekspansi paru tidak maksimal
sekunder terhadap meningkatnya tekanan intraabdomen
2. Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan massa abdomen
3. Inkontinensia urine berhubungan dengan tingginya tekanan intraabdominal dan
kelemahan otot pelvis sekunder terhadap kehamilan
4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan peningkatan berat badan dan perubahan
pusat gravitasi.
5. Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan sekunder terhadap
persiapan melahirkan

iii. Rencana Asuhan Keperawatan


N
DIAGNOSA NOC NIC
O
1 Domain 4 : Setelah dilakukan tindakan a. Monitor pernafasan
Aktivitas/Istirahat keperawatan selama 4x24 Kode : 3350
menit, diharapkan klien: 1. Monitor kecepatan, irama,
Kelas 4. Respon a. Status pernapasan kedalaman dan kesulitan
Kardiovaskuler Domain II : Kesehatan bernafas
Fisiologis 2. Catat pergerakan dada dan
Kode : 00032 Kelas E. Jantung Paru retraksi pada otot
Kode : 0415 supraclavikula dan interkosta
Diagnosa : 1. Frekuensi 3. Monitor pola nafas
Ketidakefektifan pola pernapasan dalam 4. Monitor peningkatan kelelahan,
nafas berhubungan batas normal kecemasan dan kekurangan
dengan ekspansi paru 2. Kedalaman inspirasi udara pada pasien
tidak maksimal dalam batas normal b. Bantuan ventilasi
sekunder terhadap 3. Tidak ada Kode : 3390
meningkatnya tekanan penggunaan otot 1. Pertahankan kepatenan jalan
intraabdomen bantu pernapasan nafas
2. Posisikan klien untuk
Batasan karakteristik : mengurangi dyspnea
1. Bradipnea 3. Monitor pernapasan dan status
2. Dispnea oksigenasi
3. Penggunaan otot
bantu pernapasan
4. Perubahan
kedalaman nafas
2 Domain 12 : Setelah dilakukan tindakan a. Aplikasi Panas/Dingin
Kenyamanan keperawatan selama 5x24 Kode : 1380
jam, diharapkan klien: 1. Jelaskan penggunaan (aplikasi)
Kelas 1. Kenyamanan a. Pergerakan panas/dingin, alas an
Fisik Domain I : Fungsi perawatan, dan bagaimana hal
Kesehatan tersebut akan mempengaruhi
Kode : 00132 Kelas C. Mobilitas gejala pasien
Kode : 0208 2. Pilih metode stimulasi yang
Diagnosa : Nyeri akut 1. Cara berjalan tidak nyaman dan tersedia
berhubungan dengan terganggu 3. Pertimbangkan kondisi kulit
peningkatan massa 2. Gerakan otot tidak dan identifikasi setiap
abdomen terganggu perubahan yang memerlukan
3. Dapat bergerak perubahan prosedur atau
Batasan Karakteristik : dengan mudah kontraindikasi terhadap
1. Ekspresi wajah stimulasi
nyeri 4. Instruksikan bagaimana
2. Gelisah menghindari kerusakan
jaringan yang terkait dengan
perangkat panas atau dingin
5. Tentukan waktu untuk semua
aplikasi dengan hati-hati
6. Evalusi kondisi umum,
keamanan, dan kenyamanan
seluruh perawatan
3 Domain 3 : Eliminasi Setelah dilakukan tindakan a. Latihan Kandung Kemih
dan Pertukanan keperawatan selama 4x24 Kode : 0570
jam, diharapkan klien : 1. Pertimbangkan kemampuan
Kelas 1. Fungsi a. Kontinensia urin untuk mengenali dorongan
Urinarius Domain II : Kesehatan pengosongan kandung kemih
Fisiologis 2. Bantu pasien untuk
Kode : 00016 Kelas F. Eliminasi mengidentifikasi pola-pola
Kode : 0502 inkontinensia
Diagnosa : 1. Mampu mengenali 3. Ajarkan pasien untuk secara
Inkontinensia eliminasi keinginan untuk sadar menahan urin sampai
urine berhubungan berkemih saat buang hajat yang
dengan tingginya 2. Mampu memulai dijadwalkan
tekanan intraabdominal dan menghentikan
dan kelemahan otot aliran urin
pelvis sekunder
terhadap kehamilan

Batasan Karakteristik :
1. Dorongan berkemih
2. Sering berkemih
4 Domain 4 : Aktivitas/ Setelah dilakukan tindakan a. Manajemen Energi
Istirahat keperawatan selama 4x24 Kode : 0180
jam, diharapkan klien : 1. Kaji status fisiologis klien yang
Kelas 4. Respon a. Tingkat kelelahan menyebabkan kelelahan sesuai
Kardiovaskuler/ Domain I : Fungsi dengan konteks usia dan
Pulmonal Kesehatan perkembangan
Kelas A. Pemeliharaan 2. Tentukan jenis dan banyaknya
Kode : 00092 energi aktivitas yang dibutuhkan
Kode : 00007 untuk menjaga ketahanan
Diagnosa : Intoleransi 1. Kelelahan berkurang 3. Monitor intake/asupan nutrisi
aktivitas berhubungan 2. Tidak ada sakit untuk mengetahui sumber
dengan peningkatan kepala energy yang adekuat
berat badan dan 3. Nyeri otot berkurang 4. Monitor/catat waktu dan lama
perubahan pusat istirahat/tidur klien
gravitasi. 5. Kurangi ketidaknyamanan fisik
yang dialami klien yang bias
Batasan Karakteristik : mempengaruhi fungsi kognitif,
1. Keletihan pemantauan diri dan
2. Ketidaknyamanan pengaturan aktivitas klien
setelah beraktivitas 6. Bantu klien mengidentifikasi
pilihan aktivitas-aktivitas yang
akan dilakukan
7. Evaluasi secara bertahap
kenaikan level aktivitas klien
5 Domain 9 : Koping/ Setelah dilakukan tindakan a. Pengurangan kecemasan
Toleransi Stres keperawatan selama 4x24 Kode : 5820
jam, diharapkan klien : 1. Gunakan pendekatan yang
Kelas 2. Respon a. Kontrol kecemasan diri tenang dan meyakinkan
Koping Domain III : Kesehatan 2. Jelaskan semua prosedur
Psikososial termasuk sensasi yang akan
Kode : 00146 Kelas O. Kontrol diri dirasakan
Kode : 1402 3. Pahami situasi kliris yang
Diagnosa : Ansietas 1. Mampu mengurangi terjadi dari prespektif klien
berhubungan dengan penyebab kecemasan 4. Berada disisi klien untuk
kurangnya pengetahuan 2. Mampu mengurangi ameningkatkan rasa aman dan
sekunder terhadap ransangan mengurangi ketakutan
persiapan melahirkan lingkungan ketika 5. Bantu klien mengidentifikasi
cemas situasi yang memicu
Batasan Karakteristik : 3. Mampu mencari kecemasan
1. Gelisah informasi untuk 6. Pertimbangkan kemampuan
2. Mengekspresikan mengurangi klien dalam mengambil
kekhawatiran kecemasan keputusan
3. Sangat khawatir 4. Mampu b. Persiapan melahirkan
menggunakan Kode : 6760
strategi koping yang 1. Ajarkan ibu dan pasangan
efektif mengenai fisiologi persalinan
5. Mampu 2. Ajarkan ibu dan pasangannya
menggunakan teknik mengenai tanda-tanda
relaksasi untuk persalinan
mengurangi 3. Informasikan pada ibu kapan
kecemasan harus datang ke rumah sakit
6. Mampu dalam rangka persiapan
mempertahankan menghdapi persalinan
penampilan peran 4. Jelaskan prosedur monitor
7. Mampu secara rutin yang mungkin
mempertahankan akan dilakukan selama proses
konsentrasi persalinan
8. Mampu
mengendalikan
respon kecemasan
DAFTAR PUSTAKA
https://hellosehat.com/kehamilan/masa-kehamilan/
https://www.alodokter.com/ini-perkembangan-bayi-dalam-kandungan-dari-
minggu-ke-minggu
https://www.haibunda.com/kehamilan/20200624084103-49-147960/perubahan-
psikologis-pada-ibu-hamil-tiap-trimester-cara-mengatasinya
https://www.alodokter.com/tujuh-keluhan-ibu-hamil-dan-cara-praktis-
mengatasinya
https://www.alodokter.com/7-mitos-tentang-kehamilan-yang-harus-kamu-ketahui
https://www.alodokter.com/cara-mempercepat-proses-persalinan-yang-disarankan-
dokter

Anda mungkin juga menyukai