Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)
MININGITIS PADA ANAK

Nama : Siti Nurbaeti Hasanah


Nim : 219084

PRODI S1 KEPERAWATAN STIKEP


PPNI JAWA BARAT TAHUN 2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Miningitis pada anak


Sub pokok bahasan : Miningitis
Sasaran : Masyarakat
Target : ibu – ibu
Hari / Tanggal : kamis 18 maret 2021
Waktu : 08.00 sd 09.00
Tempat : lingkungan rumah

A. LATAR BELAKANG

Meningitis adalah suatu reaksi keradangan yang mengenai sebagian atau seluruh selaput otak
(meningen) yang ditandai dengan adanya sel darah putih dalam cairan serebrospinal.Meningitis bakteri pada
anak-anak masih sering dijumpai, meskipun sudah ada kemoterapeutik, yang secara in vitro mampu
membunuh mikroorganismemikroorganisme penyebab infeksi tersebut WHO (2003), mendefinisikan
anakanak antara usia 0–14 tahun karena di usia inilah risiko cenderung menjadi besar. Ini akibat infeksi
dengan Haemophilus influenzae maupun pneumococcus, karena anak-anak biasanya tidak kebal terhadap
bakteri.
Berdasarkan perubahan yang terjadi pada cairan otak, meningitis dibagi menjadi dua golongan yaitu
meningitis serosa dan meningitis purulenta.Meningitis serosa adalah radang selaput otak arakhnoid dan pia
mater yang disertai cairan otak yang jernih. Penyebab terseringnya adalah Mycobacterium tuberculosa.
Penyebab lain seperti virus, Toxoplasma gondhii, Ricketsia. Meningitis purulenta adalah radang bernanah
arakhnoid dan pia mater yang meliputi otak dan medulla spinalis. Penyebabnya antara lain : Diplococcus
pneumonia (pneumokok), Nesseria meningitidis (meningokok), Streptococcus haemolyticus, Staphylococcus
aureus, Haemophilus influenza, Escherichia coli, Klebsiella pneumonia, Pseudomonas aeruginosa.

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)


Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan sasaran mampu mengetahui dan memahami bila
terjadinya miningitis pada anak

C. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)


1. Mengetahui apa yang di maksud dengan miningitis pada anak
2. Patosiologi miningitis pada anak
3. Komplikasi miningitis pada anak
4. Pencegahan miningitis pada anak
5. Pengobatan miningitis pada anak

D. METODE
- Ceramah
- Tanya jawab
E. MEDIA
Power point

F. PROSES PELAKSANAAN

NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA


1 08.00-08.05 Pembukaan:
(5 menit) 1. Menjawab salam
1. Penyuluh memulai penyuluhan
2. Menjawab salam
dengan mengucapkan salam. 3. Memperhatikan
4. Memperhatikan
2. Memperkenalkan diri.
3. Menjelaskan tujuan penyuluhan.
4. Menyebutkan materi yang akan
diberikan

2 08.05-08.20 Pelaksanaan :
(15 menit) 1. Menjelaskan definisi miningitis pada 1. Memperhatikan
2. Memperhatikan
anak
3. Bertanya dan menjawab
2. Menjelaskan patosiologi miningitis pada 4. Memperhatikan power
point
anak

3. Menjelaskan komplikasi pada anak

4. Menjelaskan pencegahan miningitis


pada anak

5. Menjelaskan pengobatan miningitis


pada anak
3 Evaluasi :
1.
Meminta audience menjelaskan apa
1) Menjelaskan definisi
itu definisi meningitis pada anak
miningitis pada anak
2.
Meminta audience menjelaskan
2) Menjelaskan patosiologi
bagaimana patofisiologi meningitis
miningitis pada anak
pada anak
3) Menjelaskan komplikasi
3.
Meminta audience menjelaskan
pada anak
bagaimana komplikasi pada anak
4) Menjelaskan pencegahan
4.
Meminta audience menjelaskan
miningitis pada anak
pencegahan miningitis pada anak
5) Menjelaskan pengobatan
5.
Meminta audience menjelaskan
miningitis pada anak
pengobatan miningitis pada anak
4 Teriminasi : 1. Diskusi tanya jawab
1. Diskusi tanya jawab 2. Memperhatikan
2. Mengucapkan terima kasih atas pe 3. Menjawab asalam
rhatian yang diberikan
3. Mengucapkan salam penutup

G. EVALUASI
1. Kriteria struktur
a) Peserta hadir 30 orang
b) Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan melalui aplikasi zoom

2. Kriteria proses
a) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
b) Peserta mendengarkan materi dengan berkonsentrasi
c) Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan dengan benar

3. Kriteria hasil

a) Menjelaskan definisi miningitis pada anak

b) Menjelaskan patosiologi miningitis pada anak

c) Menjelaskan komplikasi pada miningitis pada anak

d) Menjelaskan pencegahan miningitis pada anak

e) Menjelaskan pengobatan miningitis pada anak

H. MATERI

Meningitis adalah suatu reaksi keradangan yang mengenai sebagian atau seluruh selaput otak (meningen)
yang ditandai dengan adanya sel darah putih dalam cairan serebrospinal.
Meningitis bakterial lebih sering terjadi pada anak-anak. Karena anak-nak biasanya tidak mempunyai kekebalan
terhadap bakteri. Infectious Agent meningitis purulenta mempunyai kecenderungan pada golongan umur
tertentu.Selama 2 bulan pertama kehidupan, organisme yang paling sering menyebabkan meningitis adalah
organisme flora ibu atau lingkungan dimana bayi berada yang disebabkan oleh Listeria monocytogenes dan
Haemophilus influenzae. Kebanyakan meningitis bakteri pada anak-anak usia 2 bulan-12 tahun disebabkan oleh
H.influenzae, Streptococcus pneumoniae, atau Nesseria meningitidis. Pada anak-anak berusia lebih dari 12
tahun, meningitis biasanya terjadi akibat infeksi S. pneumoniae, atau N.meningitidis.

Patofisiologi Meningitis
Meningitis bakteri paling sering terjadi akibat penyebaran mikroorganisme secara hematogen.3 Meningitis
bakteri pada umumnya, sebagai akibat dari penyebaran penyakit lain. Bakteri menyebar secara hematogen
sampai ke selaput otak, misalnya pada penyakit faringitis, tonsilitis, pneumonia, dan lain-lain. Penyebaran
bakteri dapat pula secara perkontinum dari peradangan organ atau jaringan yang ada didekat selaput otak,
misalnya abses otak, otitis media, sinusitis, dan lain-lain. Penyebaran bakteri bisa juga terjadi akibat trauma
kepala dengan fraktur terbuka atau komplikasi bedah otak.14 Meningitis dapat terjadi setelah terjadi invasi
bakteri yang berasal dari pusat infeksi menular. Meningitis juga dapat terjadi melalui invasi langsung ke selaput
otak dan menyebar ke selaput otak secara hematogen. Mula-mula pembuluh darah meningeal yang kecil dan
sedang mengalami hiperemi dalam waktu yang sangat singkat terjadi penyebaran sel-sel leukosit
polimorfonuklear ke dalam ruang subarakhnoid, kemudian terbentuk eksudat.
Komplikasi Meningitis Penyakit-penyakit yang dapat terjadi akibat dari komplikasi meningitis antara lain:
1. Trombosis vena serebral, yang menyebabkan kejang, koma, atau kelumpuhan.
2. Efusi atau abses subdural, yaitu penumpukan cairan di ruangan subdural karena adanya infeksi oleh kuman.
3. Hidrosefalus, yaitu pertumbuhan lingkaran kepala yang cepat dan abnormal yang disebabkan oleh
penyumbatan cairan serebrospinalis.
4. Ensefalitis, yaitu radang pada otak.
5. Abses otak, terjadi karena radang yang berisi pus atau nanah di otak.
6. Arteritis pembuluh darah otak, yang dapat mengakibatkan infark otak karena adanya infeksi pada pembuluh
darah yang mengakibatkan kematian pada jaringan otak.
7. Kehilangan pendengaran, dapat terjadi karena radang langsung saluran pendengaran.
8. Gangguan perkembangan mental dan inteligensi karena adanya retardasi mental yang mengakibatkan
perkembangan mental dan kecerdasan anak terganggu.

Pengobatan Meningitis
Penderita diberikan pengobatan dengan pemberian antibiotik yang sesuai dengan jenis penyebab meningitis,
yaitu:
1. Meningitis yang disebabkan pneumokok, meningokok : Ampisilin.
2. Meningitis yang disebabkan Haemophilus influenza : Kombinasi ampisilin dan kloramfenikol.
3. Meningitis yang disebabkan enterobacteriaceae : Sefotaksim, campuran trimetoprim dan
sulfametoksazol.
4. Meningitis yang disebabkan Staphylococcus aureus : Vankomisin, sefotaksim atau setrifiakson.

Pencegahan Meningitis
Meningitis sangat rentan menjangkiti anak-anak di bawah usia 5 tahun. Pada usia tersebut, anak-anak sangat
rentan terkena meningitis karena sistem kekebalan tubuh mereka belum stabil. Namun, ada beberapa metode
yang dapat dilakukan untuk mencegah meningitis pada anak, antara lain:

1. Tidak Mengajak Anak ke Tempat yang Beresiko Meningitis

Kebanyakan jenis meningitis yang menyerang anak disebabkan oleh infeksi atau penularan dari lingkungannya.
Untuk itu, usahakan agar tidak mengajak anak ke tempat wisata atau lokasi manapun yang rawan dengan
adanya penyakit menular seperti meningitis, terutama dengan kondisi cuaca yang sedang tidak menentu.

2. Memberikan Vaksin

Sebenarnya, anak dengan usia di bawah 2 tahun belum dapat diberikan vaksinasi khusus untuk mencegah
meningitis. Namun, vaksin yang dapat diberikan berupa Haemophilus  tipe B atau yang sering disebut dengan
HiB dan juga Invasive Pneumococcal Disease  atau yang sering disebut IPD. Kedua jenis vaksin tersebut
sebenarnya bukan vaksin khusus yang dapat mencegah infeksi meningitis. Namun, kandungan di dalam vaksin
tersebut ternyata dapat mencegah penyakit yang disebabkan oleh infeksi termasuk meningitis.
baca juga: vaksinasi meningitis

3. Jaga Kebersihan Lingkungan

Pada dasarnya, meningitis sangat mungkin muncul sebagai akibat adanya infeksi dari lingkungan yang tidak
terjaga kebersihannya. Karena itu, usahakan agar selalu menjaga kebersihan lingkungan si kecil untuk mencegah
berbagai jenis infeksi penyakit, termasuk infeksi dari jamur, virus, dan juga bakteri yang menyebabkan
meningitis.

4. Segera Periksakan Anak


Jika anak mengalami berbagai gejala meningitis seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, maka sebaiknya
segera memeriksakan anak secara medis. Gejala yang ditunjukkan oleh penderita meningitis hampir menyerupai
gejala penyakit lain sehingga penanganan yang diberikan seringkali terlambat karena orang terdekat dari
penderita meningitis sering salah memberikan diagnosis. Dengan demikian, meskipun gejala yang ditunjukkan
oleh si anak belum tentu gejala meningitis tentu tidak ada salahnya untuk segera memastikannya ke dokter dan
memperoleh penanganan yang tepat.

I. SUMBER/DAFTAR PUSTAKA

Waluyo Kesehatan: SAP MENINGITIS (waluyo-kesehatan.blogspot.com)


miningitis - Bing
Gejala Meningitis Pada Anak - Jenis, Penyebab dan Pencegahan - HaloSehat
Chapter II.pdf (usu.ac.id)

Anda mungkin juga menyukai