Anda di halaman 1dari 9

PRINSIP ETIS DALAM MELAKUKAN PENGKAJIAN KEPERAWATAN

Diajukan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Etika Keperawatan

dosen pengampu

Oleh :

Achmad Syalim Effendi (

Armia Husni Hidayati (219053)

Dini Inayah (

Imelda Dinesti (

Novi Rahma Ningrum (

Reyna Nazela Oktiyana (

Siti Nur Hafsanah Adeliani (

Yukifanie Nurdyani (

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN
PPNI JAWA BARAT
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan Rahmat dan
Karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan Tugas Ilmu Etika Keperawatan ini sebatas
pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dan juga kami berterimakasih kepada
Dosen yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap Tugas Etika Keperawatan ini dapat berguna dalam
rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Prinsip etis dalam
melakukan pengkajian keperawatan , kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami
harapkan. Untuk itu kami harap adanya kritik dan saran demi perbaikan di masa depan
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang
membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat di pahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah di susun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami mohon kritik dan saran
yang membangun demi perbaikan masa depan .

Bandung,10 April 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.........................................................................................i

Daftar Isi....................................................................................................ii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................1
1.3 Tujuan...................................................................................................1
1.4 Manfaat.................................................................................................2
1.5 Sistematik Penulisan...................................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Keperawatan merupakan salah satu profesi yang mempunyai bidang garap pada
kesejahteraan manusia yaitu dengan memberikan bantuan kepada individu yang sehat maupun
yang sakit untuk dapat menjalankan fungsi hidup sehari-hariya. Salah satu yang mengatur
hubungan antara perawat pasien adalah etika. Istilah etika dan moral sering digunakan secara
bergantian.
Etika dan moral merupakan sumber dalam merumuskan standar dan prinsip-prinsip yang
menjadi penuntun dalam berprilaku serta membuat keputusan untuk melindungi hak-hak
manusia. Etika diperlukan oleh semua profesi termasuk juga keperawatan yang mendasari
prinsip-prinsip suatu profesi dan tercermin dalam standar praktek profesional. (Doheny et all,
1982).
Profesi keperawatan mempunyai kontrak sosial dengan masyarakat, yang berarti masyarakat
memberi kepercayaan kepada profesi keperawatan untuk memberikan pelayanan yang
dibutuhkan. Konsekwensi dari hal tersebut tentunya setiap keputusan dari tindakan keperawatan
harus mampu dipertanggungjawabkan dan dipertanggunggugatkan dan setiap penganbilan
keputusan tentunya tidak hanya berdasarkan pada pertimbangan ilmiah semata tetapi juga
dengan mempertimbangkan etika.
Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan bagi perlaku
seseorang yang berkaitan dengan tindakan yang baik dan buruk yang dilakukan seseorang dan
merupakan suatu kewajiban dan tanggungjawanb moral.(Nila Ismani, 2001)
Sehingga dalam bekerja, perawat harus mengetahui tentang prinsip-prinsip etika
keperawatan, ethical issue dalam praktik keperawatan, dan prinsip-prinsip legal dalam praktik
keperawatan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu etika keperawatan ?
2. Apa saja prinsip-prinsip etika keperawatan ?
3. Apa saja prinsip-prinsip dalam melakukan pengkajian?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian etika keperawatan
2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip apa saja dalam etika keperawatan
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip dalam melakukan pengkajian keperawatan

1.4 Manfaat
Menambah wawasan dan pengetahua di bidang kesehatan khususnya tentang
prinsip-prinsip etika dalam melakukan pengkajian serta mengasah kemampuan menulis
yang sangat di perlukan di masa yang akan datang.

1.5 Sistematik Penulisan


Penulisan makalah ini menggunakan metode deskriftif yaitu dengan penjabaran
masalah – masalah yang ada dan menggunakan studi kepustakaan literatur yang ada baik
di perpustakaan maupun di media internet sebagai pelengkap baik itu media web,
maupun artikel.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Etika Keperawatan

Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu ethikos yang berarti adat-istiadat atau kebiasaan,
sedangkan moralitas berasal dari bahasa latin yang juga berarti adat-istiadat atau kebiasaan. Sumber
lain menyatakan bahwa moral mempunyai arti tuntutan prilaku dan keharusan masyarakat, sedangkan
etika mempunyai arti prinsip-prinsip dibelakang keharysan tersebut. (Thompson dan Thompson,
1981; lih Doheny, cook, Stoper, 1982).

Definisi yang lebih jelas dikemukakan oleh Curtin, yaitu etika mengorganisasi, menganalisi dan
memutuskan perilaku manusia dengan menerapkan prinsip-prinsip untuk mendeterminasi perilaku
yang baik terhadap situasi yang dihadapi (MacPahil, 1988).

2.2 Prinsip-Prinsip Etika Keperawatan

1. Autonomy (Kemandirian)

Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir secara logis dan
mampu membuat keputusan sendiri. Orang dewasa mampu memutuskan sesuatu dan orang lain harus
menghargainya. Otonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut
pembedaan diri, dan perawat haruslah bisa menghormati dan menghargai kemandirian ini. Salah satu
contoh yang tidak memperhatikan otonomi adalah memberitahukan klien bahwa keadaanya baik, padahal
terdapat gangguan atau penyimpangan.

2. Beneficence (Berbuat Baik)

Prinsip ini menuntut perawat untuk melakukan hal yang baik sesuai dengan ilmu dan kiat
keperawatan dalam melakukan pelayanan keperawatan. Contoh perawat menasehati klien dengan
penyakit jantung tentang program latihan untuk memperbaiki kesehatan secara umum, tetapi perawat
menasehati untuk tidak dilakukan karena alasan resiko serangan jantung.
Hal ini merupakan penerapan prinsip beneficence. Walaupun memperbaiki kesehatan secara umum
adalah suatu kebaikan, namun menjaga resiko serangan jantung adalah prioritas kebaikan yang haruslah
dilakukan.

3. Justice (Keadilan)

Nilai ini direfleksikan ketika perawat bekerja sesuai ilmu dan kiat keperawatan dengan
memperhatikan keadilan sesuai standar praktik dan hukum yang berlaku.

Contoh ketika perawat dinas sendirian dan ketika itu ada klien baru masuk serta ada juga klien rawat yang
memerlukan bantuan perawat maka perawat harus mempertimbangkan faktor-faktor dalam faktor tersebut
kemudian bertindak sesuai dengan asas keadilan.

4.Non-Maleficence (Tidak Merugikan)

Prinsip ini berarti seorang perawat dalam melakukan pelayanannya sesuai dengan ilmu dan kiat
keperawatan dengan tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien.

Contoh ketika ada klien yang menyatakan kepada dokter secara tertulis menolak pemberian transfusi
darah dan ketika itu penyakit perdarahan (melena) membuat keadaan klien semakin memburuk dan dokter
harus menginstrusikan pemberian transfusi darah.

Akhirnya transfusi darah ridak diberikan karena prinsip beneficence walaupun pada situasi ini juga terjadi
penyalahgunaan prinsip non-maleficence.

5. Veracity (Kejujuran)

Prinsip ini tidak hanya dimiliki oleh perawat namun harus dimiliki oleh seluruh pemberi layanan
kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setia klien untuk meyakinkan agar klien mengerti.
Informasi yang diberikan harus akurat, komprehensif, dan objektif. Kebenaran merupakan dasar membina
hubungan saling percaya. Klien memiliki otonomi sehingga mereka berhak mendapatkan informasi yang
ia ingin tahu.

Contoh Ny. A masuk rumah sakit dengan berbagai macam fraktur karena kecelakaan mobil,
suaminya juga ada dalam kecelakaan tersebut dan meninggal dunia. Ny. A selalu bertanya-tanya tentang
keadaan suaminya. Dokter ahli bedah berpesan kepada perawat untuk belum memberitahukan kematian
suaminya kepada klien. Perawat dalam hal ini dihadapkan oleh konflik kejujuran.
6. Fidelity (Menepati Janji)

Tanggung jawab besar seorang perawat adalah meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit,
memulihkan kesehatan, dan meminimalkan penderitaan. Untuk mencapai itu perawat harus memiliki
komitmen menepati janji dan menghargai komitmennya kepada orang lain.

7. Confidentiality (Kerahasiaan)

Kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga privasi klien. Dokumentasi tentang
keadaan kesehatan klien hanya bisa dibaca guna keperluan pengobatan, upaya peningkatan kesehatan
klien dan atau atas permintaan pengadilan. Diskusi tentang klien diluar area pelayanan harus dihindari.

8. Accountability (Akuntabilitas)

Akuntabilitas adalah standar yang pasti bahwa tindakan seorang professional dapat dinilai dalam
berbagai kondisi tanpa terkecuali.

Contoh perawat bertanggung jawab pada diri sendiri, profesi, klien, sesame teman sejawat, karyawan, dan
masyarakat. Jika perawat salah memberi dosis obat kepada klien perawat dapat digugat oleh klien yang
menerima obat, dokter yang memberi tugas delegatif, dan masyarakat yang menuntut kemampuan
professional.

Anda mungkin juga menyukai