Disusun oleh:
Kelompok II
1. Enti Marina Liem ( PO5303201201028)
2. Fitriani Sintia Rini ( PO5303201201029)
3. Florinda Blegur ( PO5303201201030)
4. Gerald Rihi Do ( PO5303201201031)
5. Gilbert C.T . Manukule ( PO5303201201032)
Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
penyertaan dan kekuatan-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul Prinsip-prinsip Etika Keprawatan.
Tim Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER………………………………………………….……………………...……i
KATA PENGANTAR………………………………………………………………ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………..iii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………..….…………
1.1 Latar Belakang………………………………………………………….………
1.2 Rumusan Masalah…………..…………….…………………………….………
1.3 Tujuan……….…………………………………………………………………..
BAB II TINJAUAN PUSTAKA……………………………………………………
2.1 Latar Belakang Etika Keperawatan…………………………………………….
2.2 Tujuan Etika Keperawatan……………………………………………………..
2.3 Konsep Otonomi………………………………………………….…………….
2.4 Konsep Beneficial………………………………………………….…………...
2.5 Konsep Justice………………………………………………………………….
2.6 Konsep Maleficience………………………………………………….………..
2.7 Konsep Veraciti………………………………………………………….……..
2.6 Konsep Fidelity…………………………………………………………….…..
2.8 Konsep Konfidential……………………………………………………………
2.9 Konsep Akuntabilitas………………………………………………………….
BAB III PENUTUP.……………………………………………………………….
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………
3.2 Saran………………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 TUJUAN
2.1 Untuk menjelaskan Prinsip Konsep Otonomi,
2.2 Untuk menjelaskan Prinsip Konsep Beneficial,
2.3 Untuk menjelaskan Prinsip Konsep Justice,
2.4 Untuk menjelaskan Prinsip Konsep Maleficience,
2.5 Untuk menjelaskan Prinsip Konsep Veraciti,
2.6 Untuk menjelasksn Prinsip Konsep Fidelity,
2.7 Untuk menjelaskan Prinsip Konsep Konfidential,
2.8 Untuk menjelaskan Prinsip Konsep Akuntabilitas.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Sebagai dasar dalam mengatur hubungan antar perawat, pasien/klien, masyarakat, dan
unsur profesi, baik profesi keperawatan sendiri maupun dalam hubungannya dengan profesi
lain di luar profesi keperawatan.
2. Merupakan standar dalam mengatasi masalah yang dilakukan oleh praktisi keperawatan
yang tidak mengindahkan dedikasi moral dalam pelaksanaan tugasnya.
3. Untuk mempertahankan jika praktisi dalam menjalankan tugasnya diperlakukan secara
tidak adil oleh institusi maupun oleh masyarakat.
4. Merupakan dasar dalam menyusun kurikulum pendidikan keperawatan agar dapat
menghasilkan lulusan yang berorientasi pada sikap profesional keperawatan.
Prinsip-prinsip etik
a. Otonomi (Autonomy) otonomi berasal dari bahasa latin, yaitu autos, yang berarti sendiri,
dan nomos yang berarti aturan. Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu
mampu berfikir logis dan mampu membuat keputusan sendiri. Orang dewasa dianggap
kompeten dan memiliki kekuatan membuat sendiri, memilih dan memiliki berbagai
keputusan atau pilihan yang harus dihargai oleh orang lain.
Prinsip otonomi merupakan bentuk respek terhadap seseorang, atau dipandang sebagai
persetujuan tidak memaksa dan bertindak secara rasional. Otonomi merupakan hak
kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri. Praktek professional
merefleksikan anatomi saat perawat menghargai hak-hak klien dalam membuat keputusan
tentang perawatan dirinya.
b. Berbuat baik ( Beneficience ) berarti hanya melalukan sesuatu yang baik. Kebaikan,
memerlukan pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan kesalahan atau
kejahatan dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain. Terkadang dalam situasi
pelayanan kesehatan, terjadi konflik antara prinsip ini dan otonomi.
c. Keadilan ( justice ), prinsip keadilan dibutuhkan untuk terapi yang sama dan adil
terhadap orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan. Nilai
ini direfleksikan dalam praktek professional ketika perawat bekerja untuk terapi yang benar
sesuai hokum, standar praktek dan keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas
pelayanan kesehatan.
e. Kejujuran ( veracity ), prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini
diperlukan oleh pemberi pelayanan kesehatan untuk menyampaian kebenaran pada setiap
klien dan untuk meyakinkan bahwa klien sangat mengerti. Prinsip veracity berhubungan
dengan kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran. Informasi harus ada agar
menjadi akurat, kompresensif, dan objektif untuk memfasilitasi pemahaman dan penerimaan
materi yang ada, dan mengatakan yang sebenarnya kepada klien tentang segala sesuatu yang
berhubungan dengan keadaan dirinya selama menjalani perawatan. Walaupun demikian,
terdapat beberapa argument mengatakan adanya batasan untuk kejujuran seperti jika
kebenaran akan kesalahan proknosis klien untuk pemulihan atau adanya hubungan
parternalistik bahwa “ doctors knows best” sebab individu memiliki otonomi, mereka
memiliki hak untuk mendapatkan informasi penuh tentang kondisinya. Kebenaran
merupakan dasar dalam membangun hubungan saling percaya.
f. Menepati janji ( fidelity ), prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji
dan komitmennya terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan menepati janji
serta menyimpan rahasia klien. Ketaatan, kesetiaan, adalaha kewajiban seseorang untuk
mempertahankan komitmen yang dibuatnya. Kesetiaan, menggambarkan kepatuhan perawat
terhadap kode etik yang menyatakan bahwa tanggung jawab dasar dari perawat adalah
untuk meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehattan dan
meminimalkan penderitaan.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kode perilaku yang memperlihatkan
perbuatan yang baik bagi kelompok tertentu. Etika berhubungan dengan hal yang baik dan hal
yang tidak baik dandengan kewajiban moral. Etika berhubungan dengan peraturan untuk
perbuatanatau tidakan yang mempunyai prinsip benar dan salah, serta prinsip moralitas
karena etika mempunyai tanggung jawab moral, menyimpang dari kode etik berarti tidak
memiliki prilaku yang baik dan tidak memiliki moral yang baik. dalam profesi keperawatan
merupakan alat pengukur perilaku moral dalam keperawatan. Dalam penyusunan alat
pengukur ini, keputusan diambil berdasarkan pada kode etik sebagai standar yang mengukur
dan mengevaluasi perilaku perawat dengan menggunakan kode etik keperawatan, organisasi
profesi keperawatan dapat meletakkan kerangka berpikir perawat untuk mengambil keputusan
dan bertanggung jawab kepada masyarakat, anggota tim kesehatan lain, dan kepada profesi.
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari kata
kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah ini dengan berpedoman pada banyak
sumber yang dapat dipercaya dan dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca untuk menyempurkan
makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
https://blogs.insanmedika.co.id/8-prinsip-etika-keperawatan/#:~:text=Etika
%20keperawatan%20adalah%20sikap%20etis,norma%20keperawatan%20dalam
%20kehidupan%20bermasyarakat.
https://hendrapriyatnanto.wordpress.com/tag/pengertian-etika/
https://legalstudies71.blogspot.com/2018/12/tujuan-dan-fungsi-kode-etik-
keperawatan.html#:~:text=Secara%20umum%20tujuan%20kode%20etik,menghargai
%20dan%20menghormati%20martabat%20manusia.