Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH TEORI DAN PRINSIP ETIK DALAM

KEPERAWATAN

PENGAMPU MATA KULIAH :


Ns. Ni Made Dwi Ayu Martini ., S.kep ., M. Kes

Nama : Kadek Yuni Widiastuti


Kelas : 1A Nim
: C1123015

PROGRAM STUDI SARJANA ILMU


KEPERAWATAN STIKES BINA USADA BALI
TAHUN AJARAN 2023/2024

1
Kata Pengantar

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kelancaran kepada penulis untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini bertujuan
untuk memenuhi tugas mata kuliah agama yang diampu oleh ibu Ns. Ni Made Dwi Ayu Martini,
S.Kep ., M.Kes. Makalah ini memuat tentang “ Teori Dan Prinsip Etik Dalam Keperawatan”.
Makalah ini tidak akan selesai tepat pada waktunya tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai
pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang berkaitan dalam proses
penyelesaian makalah ini. Dalam membuat makalah ini tentu ada kurang dan salahnya, sehingga
penulis memiliki harapan besar kepada pembaca agar memberikan kritik dan saran yang
membangun. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.

Badung , 31 Oktober 2023


Penulis

2
DAFTAR ISI
COVER..................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR......................................................................................................................... 2

DAFTAR ISI.......................................................................................................................................3

BAB I..................................................................................................................................................4

PENDAHULUAN..............................................................................................................................4

A. Latar Belakang...............................................................................................................................4

B. Rumusan Masalah..........................................................................................................................4

C. Tujuan Masalah..............................................................................................................................4

BAB II.................................................................................................................................................5

PEMBAHASAN.................................................................................................................................5

1. Definisi Etika Dalam Keperawatan................................................................................................5

2. Jenis-Jenis Etika.............................................................................................................................5-6

3. Prinsip-Prinsip Etika Dalam Keperawatan.....................................................................................6-8

BAB III...............................................................................................................................................9

PENUTUP...........................................................................................................................................9

A. Kesimpulan............................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................10

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Etika Keperawatan adalah Etika (Yunani kuno: “ethikos“, berarti “timbul
darikebiasaan”) adalah cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang
menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan
penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. Praktek
keperawatan sebagai suatu pelayanan profesional diberikan berdasarkan ilmu
pengetahuan, menggunakan metodologi keperawatan dan dilandasi kode etik
keperawatan. Kode etik keperawatan mengatur hubungan antara perawat dan pasien,
perawat terhadap petugas, perawat terhadap sesama anggota tim kesehatan, perawat
terhadap profesi dan perawat terhadap
pemerintah, bangsadan tanah air. Pada hakikatnya keperawatan sebagai profesi
senantiasa mangabdi kepada kemanusiaan, mendahulukan kepentingan masyarakat diatas
kepentingan pribadi, bentuk pelayanannya bersifat humanistik, menggunakan pendekatan
secara holistik, dilaksanakan berdasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan serta
menggunakan kode etik sebagai tuntutan utama dalam melaksanakan pelayanan/asuhan
keperawatan. Dengan memahami konsep etik,setiap perawat akan memperoleh arahan
dalam melaksanakan asuhan keperawatan yang merupakan tanggung jawab moralnya dan
tidak akan membuat keputusan secara sembarangan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan etika dalam keperawatan?
2. Apa saja jenis-jenis etika ?
3. Apa prinsip-prinsip etika dalam keperawatan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi etika dalam keperawatan
2. Untuk mengetahui jenis-jenis etika
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip etika dalam keperawatan

4
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Etika Dalam Keperawatan

Etika keperawatan adalah standar acuan untuk mengatasi segala macam masalah yang
dilakukan oleh praktisi keperawatan terhadap para pasien yang tidak mengindahkan
dedikasi moral dalam pelaksanaan tugasnya (Amelia, 2013). Menurut Cooper (1991),
dalam Potter dan Perry (1997), etika keperawatan dikaitkan dengan hubungan antar
masyarakat dengan karakter serta sikap perawat terhadap orang lain. Etika keperawatan
merujuk pada standar etik yang menentukan dan menuntun perawat dalam praktek sehari-
hari (Fry, 1994). Contoh etika keperawatan: misalnya seorang perawat sebelum
melakukan tindakan keperawatan pada pasien, harus terlebih dahulu menjelaskan tujuan
dari tindakan yang akan dilakukannya serta perawat harus menanyakan apakah pasien
bersedia untuk dilakukan tindakan tersebut atau tidak. Dalam hal ini perawat menunjukkan
sikap menghargai otonomi pasien. Jika pasien menolak tindakan maka perawat tidak bisa
memaksakan tindakan tersebut sejauh pasien paham akan akibat dari penolakan tersebut

2.2 Jenis-Jenis Etika Dalam Keperawatan


1. Bioetik
Bioetik merupakan studi filosofi yang mempelajari tentang kontroversi dalam
etik,menyangkut masalah biologi dan pengobatan. Lebih lanjut, bioetik
difokuskan pada pertanyaan etik yang muncul tentang hubungan antara ilmu
kehidupan, bioteknologi, pengobatan, politik, hukum, dan theology.Pada lingkup
yang lebih sempit, bioetik merupakan evaluasi etik pada moralitas treatmentatau
inovasi teknologi, dan waktu pelaksanaan pengobatan pada manusia. Pada
lingkup yanglebih luas, bioetik mengevaluasi pada semua tindakan moral yang
mungkin membantu atau bahkan membahayakan kemampuan organisme terhadap
perasaan takut dan nyeri, yangmeliputi semua tindakan yang berhubungan dengan
pengobatan dan biologi. Isu dalam bioetik antara lain : peningkatan mutu genetik,
etika lingkungan, pemberian pelayanan kesehatan.Dapat disimpulkan bahwa

5
bioetik lebih berfokus pada dilema yang menyangkut perawatan kesehatan
modern, aplikasi teori etik dan prinsip etik terhadap masalah-masalah pelayanan.

6
kesehatan . Clinical Ethics/Etik KlinikEtik klinik merupakan bagian dari bioetik yang lebih
memperhatikan pada masalah etik selama pemberian pelayanan pada klien. Contoh clinical
ethics : adanya persetujuan atau penolakan, dan bagaimana seseorang sebaiknya merespon
permintaan medis yang kurang bermanfaat (sia- sia). Nursing Ethics/Etik Perawatan Bagian
dari bioetik, yang merupakan studi formal tentang isu etik dan dikembangkan dalam tindakan
keperawatan serta dianalisis untuk mendapatkan keputusan etik.
3. Teori Etik
a. Utilitarian
Utilitarian berasal dari bahasa latin yaitu utilis yang berarti “bermanfaat”.
Menurut teori ini suatu perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, tapi
manfaat itu harus menyangkut bukan saja satu dua orang melainkan masyarakat
sebagai keseluruhan. Dalam rangka pemikiran utilitarianisme, kriteria untuk
menentukan baik buruknya suatu perbuatan adalah“the greatest happiness of the
greatest number”, kebahagiaan terbesar dari jumlah orang yang
terbesar.Kebenaran atau kesalahan dari tindakan tergantung dari konsekwensi atau
akibat tindakan Contoh : Mempertahankan kehamilan yang beresiko tinggi dapat
menyebabkan hal yangt idak menyenangkan, nyeri atau penderitaan pada semua
hal yang terlibat, tetapi pada dasarnya hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan
kesehatan ibu dan bayinya.
b. Deontologi Istilah deontologi berasal dari kata deon yang berasal dari Yunani
yang artinya kewajiban.Sudah jelas kelihatan bahwa teori deontologi menekankan
pada pelaksanaan kewajiban.Suatu perbuatan akan baik jika didasari atas
pelaksanaan kewajiban, jadi selama melakukan kewajiban berarti sudah
melakukan kebaikan. Deontologi tidak terpasak pada konsekuensi perbuatan,
dengan kata lain deontologi melaksanakan terlebih dahulu tanpa memikirkan
akibatnya. Berbeda dengan utilitarismeyang mempertimbangkan hasilnya lalu
dilakukan perbuatannya.
2.3 Prinsip-Prinsip Etika Dalam Keperawatan
Prinsip-prinsip etik yang harus dimiliki oleh seorang perawat, meliputi:

7
a. Otonomi (Autonomy)
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis dan
mampu membuat keputusan sendiri. Orang dewasa dianggap kompeten dan memiliki
kekuatan membuat sendiri, memilih dan memiliki berbagai keputusan atau pilihan
yang harus dihargai oleh orang lain. Prinsip otonomi merupakan bentuk respek
terhadap seseorang, atau dipandang sebagai persetujuan tidak memaksa dan bertindak
secara rasional. Otonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang
menuntut pembedaan diri. Praktek profesional merefleksikan otonomi saat perawat
menghargai hak-hak klien dalam membuat keputusan tentang perawatan dirinya.
b. Berbuat baik (Beneficience)
Beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang baik. Kebaikan, memerlukan
pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan kesalahan atau kejahatan dan
peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain. Terkadang, dalam situasi pelayanan
kesehatan, terjadi konflik antara prinsip ini dengan otonomi.
c. Keadilan (Justice)
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terpai yang sama dan adil terhadap orang lain yang
menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan. Nilai ini direfleksikan
dalam prkatek profesional ketika perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai
hukum, standar praktek dan keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas
pelayanan kesehatan.
d. Tidak merugikan (Nonmaleficience)
Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien.
e. Kejujuran (Veracity)
Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan oleh pemberi
pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien dan untuk
meyakinkan bahwa klien sangat mengerti. Prinsip veracity berhubungan dengan
kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran. Informasi harus ada agar
menjadi akurat, komprensensif, dan objektif untuk memfasilitasi pemahaman dan
penerimaan materi yang ada, dan mengatakan yang sebenarnya kepada klien tentang
segala sesuatu yang berhubungan dengan keadaan dirinya selama menjalani
perawatan. Walaupun demikian, terdapat beberapa argument mengatakan adanya

8
batasan untuk kejujuran seperti jika kebenaran akan kesalahan prognosis klien untuk
pemulihan atau adanya hubungan paternalistik bahwa ”doctors knows best” sebab
individu memiliki otonomi, mereka memiliki hak untuk mendapatkan informasi
penuh tentang kondisinya. Kebenaran merupakan dasar dalam membangun hubungan
saling percaya.
f. Menepati janji (Fidelity)
Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan komitmennya
terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan menepati janji serta
menyimpan rahasia klien. Ketaatan, kesetiaan, adalah kewajiban seseorang untuk
mempertahankan komitmen yang dibuatnya. Kesetiaan, menggambarkan kepatuhan
perawat terhadap kode etik yang menyatakan bahwa tanggung jawab dasar dari
perawat adalah untuk meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan
kesehatan dan meminimalkan penderitaan.
g. Kerahasiaan (Confidentiality)
Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga privasi
klien. Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien hanya
boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien. Tidak ada seorangpun dapat
memperoleh informasi tersebut kecuali jika diijinkan oleh klien dengan bukti
persetujuan. Diskusi tentang klien diluar area pelayanan, menyampaikan pada teman
atau keluarga tentang klien dengan tenaga kesehatan lain harus dihindari.
h. Akuntabilitas (Accountability)
Akuntabilitas merupakan standar yang pasti bahwa tindakan seorang profesional
dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa terkecuali.

9
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam upaya mendorong profesi keperawatan agar dapat diterima dan dihargai
oleh pasien,masyarakat atau profesi lain, maka kita harus memanfaatkan nilai-
nilai dalam menerapkanetika dan moral disertai komitmen yang kuat dalam
mengemban peran profesionalnya.Dengan demikian perawat yang menerima
tanggung jawab, dapat melaksanakan asuhankeperawatan secara etis profesional.
Sikap etis profesional berarti bekerja sesuai denganstandar, melaksanakan
advokasi, keadaan tersebut akan dapat memberi jaminan bagikeselamatan pasien,
penghormatan terhadap hak-hak pasien, akan berdampak terhadap peningkatan
kualitas asuhan keperawatan.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://fikes.almaata.ac.id/prinsip-etik-dalam-keperawatan/
https://unair.ac.id/pentingnya-menerapkan-prinsip-etik-pada-tindakan-
keperawatan/#:~:text=Etika%20keperawatan%20adalah%20pedoman
%20bagi,diambilnya%20tetap%20memperhatikan%20kebaikan%20kl
ien.

11

Anda mungkin juga menyukai