Dosen pengampu:
Metti Verawati, S.Kep.,Ners.,M.Kes
Disusun Oleh:
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, berkat rahmatnya kami dapat
menyelesaikan penyusunan Makalah tugas mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan yang berjudul “
“prinsip moral,ethic of care,dan kode etik keperawatan” tepat waktu.
Makalah ini tidak akan selesai tepat waktu tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang turut membantu pembuatan makalah ini.
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kitik dan saran
dari pembaca untuk kemajuan makalah ini di masa mendatang.
Semoga makalah ini dapat bermanfaatuntuk pembaca
2
DAFTAR ISI
Table of Contents
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3
BAB I............................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................4
Latar belakang........................................................................................................................................4
Rumusan masalah...................................................................................................................................4
Tujuan penulisan.....................................................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................5
ETIKA.......................................................................................................................................................5
KODE ETIK KEPERAWATAN....................................................................................................................10
MORAL...................................................................................................................................................11
BAB III........................................................................................................................................................14
PENUTUP...................................................................................................................................................14
KESIMPULAN.........................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................15
3
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang.
Rumusan masalah.
Tujuan penulisan.
4
BAB II
PEMBAHASAN
ETIKA.
1. Pengertian
Etika berasal dari bahasa yunani yaitu Ethos yang menurut Araskar dan David (1978) berarti
“kebiasaan”, “model perilaku”, atau standar yang diharapkan dan criteria tertentu untuk suatutindakan.
Penggunaan istilah etika sekarang ini banyak diartikan sebagai motif atau doronganyang mempengaruhi
perilaku.(Dra.Hj. Mimin Emi Suhaemi.2002. 7).
Etika adalah kode prilaku yang memperlihatkan perbuatan yang baik bagi kelompok tertentu.Etika juga
merupakan peraturan dan prinsip bagi perbuatan yang benar. Etika berhubungandengan hal yang baik dan
hal yang tidak baik dan dengan kewajiban moral. Etika berhubungan dengan peraturan
untuk perbuatan atau tidakan yang mempunyai prinsip benardan salah, serta prinsip moralitas karena etika
mempunyai tanggung jawab moral,menyimpang dari kode etik berarti tidak memiliki prilaku yang baik
dan tidak memiliki moralyang baik.
Etika bisa diartikan juga sebagai, yang berhubungan dengan pertimbangan keputusan, benaratau tidaknya
suatu perbuatan karena tidak ada undang-undang atau peraturan yangmenegaskan hal yang harus
dilakukan. Etika berbagai profesi digariskan dalam kode etikyang bersumber dari martabat dan hak
manusia ( yang memiliki sikap menerima) dankepercayaan dari profesi.Etika merupakan aplikasi atau
penerapan teori tentang filosofi moral kedalam situasi nyatadan berfokus pada prinsip-prinsip dan konsep
yang membimbing manusia berpikir dan bertindak dalam kehidupannya yang dilandasi oleh nilai-
nilai yang dianutnya. Banyak pihakyang menggunakan istilah etik untuk mengambarkan etika suatu
profesi dalam hubungannyadengan kode etik profesional seperti Kode Etik PPNI. Profesi menyusun kode
etik berdasarkan penghormatan atas nilai dan situasi individu yang dilayani. Kode etik disusundan
disahkan oleh organisasi atau wadah yang membina profesi tertentu baik secara nasionalmaupun
internasional. Kode etik menerapkan konsep etis karena profesi bertanggung jawab pada manusia dan
menghargai kepercayaan serta nilai individu.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa etik merupakan istilah yang digunakanuntuk
merefleksikan bagaimana seharusnya manusia berperilaku, apa yang seharusnyadilakukan seseorang
terhadap orang lain.
2. Tipe-Tipe Etik
Bioetik
5
Bioetik merupakan studi filosofi yang mempelajari tentang kontroversi dalam etik,menyangkut
masalah biologi dan pengobatan. Lebih lanjut, bioetik difokuskan pada pertanyaan etik yang muncul
tentang hubungan antara ilmu kehidupan, bioteknologi, pengobatan, politik, hukum, dan theology.
Pada lingkup yang lebih sempit, bioetik merupakan evaluasi etik pada moralitas treatmentatau
inovasi teknologi, dan waktu pelaksanaan pengobatan pada manusia. Pada lingkup yanglebih luas, bioetik
mengevaluasi pada semua tindakan moral yang mungkin membantu atau bahkan membahayakan
kemampuan organisme terhadap perasaan takut dan nyeri, yangmeliputi semua tindakan yang
berhubungan dengan pengobatan dan biologi. Isu dalam bioetik antara lain :
peningkatan mutu genetik, etika lingkungan, pemberian pelayanankesehatan.Dapat disimpulkan bahwa
bioetik lebih berfokus pada dilema yang menyangkut perawatankesehatan modern, aplikasi teori etik dan
prinsip etik terhadap masalah-masalah pelayanankesehatan.
Nursing Ethics/Etik PerawatanBagian dari bioetik, yang merupakan studi formal tentang
isu etik dan dikembangkandalam tindakan keperawatan serta dianalisis untuk
mendapatkan keputusan etik.
3. Teori Etik
Utilitarian
Utilitarian berasal dari bahasa latin yaitu utilis yang berarti “bermanfaat”. Menurut teori ini suatu
perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, tapi manfaat itu harus menyangkut bukan saja satu
dua orang melainkan
masyarakat sebagai keseluruhan. Dalam rangka pemikiran utilitarianisme ,kriteria untuk menentukan bai
k buruknya suatu perbuatan adalah“the greatest happiness of the greatest number”, kebahagiaan terbesar
dari jumlah orang yang terbesar.
Kebenaran atau kesalahan dari tindakan tergantung dari konsekwensi atau akibat
tindakanContoh : Mempertahankan kehamilan yang beresiko tinggi dapat menyebabkan hal yangtidak
menyenangkan, nyeri atau penderitaan pada semua hal yang terlibat, tetapi padadasarnya hal tersebut
bertujuan untuk meningkatkan kesehatan ibu dan bayinya.
Deontologi
Istilah deontologi berasal dari kata deon yang berasal dari Yunani yang artinya kewajiban.Sudah
jelas kelihatan bahwa teori deontologi menekankan pada pelaksanaan kewajiban.Suatu perbuatan akan
baik jika didasari atas pelaksanaan kewajiban, jadi selama melakukankewajiban berarti sudah melakukan
kebaikan. Deontologi tidak terpasak pada konsekuensi perbuatan, dengan kata lain deontology
melaksanakan terlebih dahulutanpa memikirkanakibatnya. Berbeda denganutilitarismeyang
mempertimbangkan hasilnya lalu dilakukan perbuatannya
6
.Pendekatan deontologi berarti juga aturan atau prinsip. Prinsip-prinsip tersebut antara
lainautonomy, informed consent, alokasi sumber-sumber, dan euthanasia..
4. Prinsip-Prinsip Etik
Otonomi(Autonomy)
Autonomy berarti mengatur dirinya sendiri, prinsip moral ini sebagai dasar perawat dalammemberikan
asuhan keperawatan dengan cara menghargai pasien, bahwa pasien adalahseorang yang mampu
menentukan sesuatu bagi dirinya. Perawat harus melibatkan pasiendalam membuat keputusan tentang
asuhan keperawatan yang diberikan pada pasien.
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis danmampu membuat
keputusan sendiri. Orang dewasa dianggap kompeten dan memilikikekuatan membuat sendiri, memilih
dan memiliki berbagai keputusan atau pilihan yang harusdihargai oleh orang lain. Prinsip otonomi
merupakan bentuk respek terhadap seseorang, ataudipandang sebagai persetujuan tidak memaksa dan
bertindak secara rasional. Otonomimerupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut
pembedaan diri. Praktek profesional merefleksikan otonomi saat perawat menghargai hak-
hak klien dalam membuatkeputusan tentang perawatan dirinya.
Aplikasi prinsip moral otonomi dalam asuhan keperawatan ini contohnya adalah seorang perawat apabila
akan menyuntik harus memberitahu untuk apa obat tersebut, prinsip otonomiini dilanggar ketika seorang
perawat tidak menjelaskan suatu tindakan keperawatan yangakan dilakukannya, tidak menawarkan
pilihan misalnya memungkinkan suntikan atau injeksi bisa dilakukan di pantat kanan atau kiri dan
sebagainya. Perawat dalam hal ini telah bertindaksewenang-wenang pada orang yang lemah.
7
padahal hal tersebut membahayakan pasien, dalam hal ini perawat berusaha berbuatyang terbaik dan
menghargai pasien.
Keadilan ( Justice)
Setiap individu harus mendapatkan tindakan yang sama, merupakan prinsip dari justice(Perry and Potter,
1998 ; 326). Justice adalah keadilan, prinsip justice ini adalah dasar daritindakan keperawatan bagi
seorang perawat untuk berlaku adil pada setiap pasien, artinyasetiap pasien berhak mendapatkan tindakan
yang sama. Prinsip keadilan dibutuhkan untukterpai yang sama dan adil terhadap orang lain yang
menjunjung prinsip-prinsip moral, legaldan kemanusiaan. Nilai ini direfleksikan dalam prkatek
profesional ketika perawat bekerjauntuk terapi yang benar sesuai hukum, standar praktek dan keyakinan
yang benar untukmemperoleh kualitas pelayanan kesehatan.
Tindakan yang sama tidak selalu identik, maksudnya setiap pasien diberikan konstribusi yangrelatif sama
untuk kebaikan kehidupannya. Prinsip Justice dilihat dari alokasi sumber-sumberyang tersedia, tidak
berarti harus sama dalam jumlah dan jenis, tetapi dapat diartikan bahwasetiap individu mempunyai
kesempatan yang sama dalam mendapatkannya sesuai dengankebutuhan pasien. (Sitorus, 2000).
Sebagai contoh dari penerapan tindakan justice ini adalah dalam keperawatan di
ruang penyakit bedah, sebelum operasi pasien harus mendapatkan penjelasan tentang persiapan pembedah
an baik pasien di ruang VIP maupun kelas III, apabila perawat hanya memberikan kesempatan salah
satunya maka melanggar prinsip justice ini.
Kejujuran (Veracity)
Veracity menurut Chiun dan Jacobs (1997) sama dengan truth telling yaitu berkata benar ataumengatakan
yang sebenarnya. Veracity merupakan suatu kuajiban untuk mengatakan yangsebenarnya atau untuk tidak
membohongi orang lain atau pasien (Sitorus, 2000).
8
Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan oleh pemberi pelayanankesehatan
untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien dan untuk meyakinkan bahwaklien sangat mengerti.
Prinsip veracity berhubungan dengan kemampuan seseorang untukmengatakan kebenaran. Informasi
harus ada agar menjadi akurat, komprensensif, dan objektifuntuk memfasilitasi pemahaman dan
penerimaan materi yang ada, dan mengatakan yangsebenarnya kepada klien tentang segala sesuatu yang
berhubungan dengan keadaan dirinyaselama menjalani perawatan. Walaupun demikian, terdapat beberapa
argument mengatakanadanya batasan untuk kejujuran seperti jika kebenaran akan kesalahan prognosis
klien untuk pemulihan atau adanya hubungan paternalistik bahwa ”doctors knows best” sebab individu
memiliki otonomi, mereka memiliki hak untuk mendapatkan informasi penuh tentangkondisinya.
Kebenaran merupakan dasar dalam membangun hubungan saling percaya.
Perawat dalam bekerja selalu berkomunikasi dengan pasien, kadang pasien menanyakan berbagai
hal tentang penyakitnya, tentang hasil pemeriksaan laboratorium, hasil pemeriksaan fisik seperti, “berapa
tekanan darah saya suster?”, bagaimana hasil laboratorium saya suster?’dan sebagainya. Hal-hal seperti
itu harusnya dijawab perawat dengan bener sebab berkata benar atau jujur adalah pangkal tolak dari
terbinanya hubungan saling percaya antar individudimanapun berada.
Namun demikian untuk menjawab pertanyaan secara jujur diatas perlu juga dipikirkanapakah jawaban
perawat membahayakan pasien atau tidak, apabila memungkinkan makaharus dijawab dengan jawaban
yang jelas dan benar, misalnya pasien menanyakan hasil pemeriksaan tekanan darah maka harus
dijawab misalnya, 120/80 mmHg, hasil laboratorium Hb 13 Mg% dan sebagainya.
Prinsip ini dilanggar ketika kondisi pasien memungkinkan untuk menerima jawaban yangsebenarnya
tetapi perawat menjawab tidak benar misalnya dengan jawaban ; hasil ukurtekanan darahnya baik,
laboratoriumnya baik, kondisi bapak atau ibu baik-baik saja, padahalnilai hasil ukur tersebut baik
buruknya relatif bagi pasien.
9
(Carsinoma, Diabetes Militus) maupun diagnosa keperawatanya(Gangguan pertukaran gas, Defisit
nutrisi). Selain contoh tersebut yang merupakan rahasia pasien adalah pemeriksaan hasil laboratorium,
kondisi ketika mau meninggal dan sebagainya.
Karahasiaan (Confidentiality)
Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga privasi klien.Segala sesuatu
yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien hanya boleh dibacadalam rangka pengobatan klien.
Tidak ada seorangpun dapat memperoleh informasi tersebutkecuali jika diijinkan oleh klien dengan bukti
persetujuan. Diskusi tentang klien diluar area pelayanan, menyampaikan pada teman atau keluarga
tentang klien dengan tenaga kesehatanlain harus dihindari.
Akuntabilitas (Accountability)
Akuntabilitas merupakan standar yang pasti bahwa tindakan seorang profesional dapat dinilaidalam
situasi yang tidak jelas atau tanpa terkecuali.
1. Pengertian
Kode etik adalah pernyataan standar profesional yang digunakan sebagai pedoman
perilakudan menjadi kerangka kerja untuk membuat keputusan. Aturan yang berlaku
untuk seorang perawat Indonesia dalam melaksanakan tugas/fungsi perawat adalah kode
etik perawatnasional Indonesia, dimana seorang perawat selalu berpegang teguh terhadap
kode etiksehingga kejadian pelanggaran etik dapat dihindarkan.
2. Fungsi Kode Etik Perawat
Kode etik perawat yang berlaku saat ini berfungsi sebagai landasan bagi status
profesionaldengan cara sebagai berikut:
Kode etik perawat menunjukkan kepada masyarakat bahwa perawat
diharuskanmemahami dan menerima kepercayaan dan tanggungjawab yang diberikan
kepada perawat oleh masyarakat.
Kode etik menjadi pedoman bagi perawat untuk berperilaku dan menjalin
hubungankeprofesian sebagai landasan dalam penerapan praktek etikal.
Kode etik perawat menetapkan hubungan-hubungan profesional yang harus dipatuhiyaitu
hubungan perawat dengan pasien/klien sebagai advokator, perawat dengantenaga
profesional kesehatan lain sebagai teman sejawat, dengan profesi keperawatansebagai
seorang kontributor dan dengan masyarakat sebagai perwakilan dari asuhankesehatan.
Kode etik perawat memberikan sarana pengaturan diri sebagai profesi
10
kebangsaan,kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik dan agama yang
dianutserta kedudukan social
Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa memelihara
suasanalingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya, adat istiadat dan
kelangsunganhidup beragama klien.
Tanggung jawab utama perawat adalah kepada mereka yang membutuhkan
asuhankeperawatan.
Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang dikehendaki sehubungan dengantugas
yang dipercayakan kepadanya kecuali jika diperlukan oleh yang berwenangsesuai dengan
ketentuan hukum yang berlaku.
MORAL
1. Pengertian
Moral berasal dari bahasa latin yaitu "mos" atau "mores", yang berarti
kebiasaan adat. Kata "mos" atau "mores" dalam bahasa latin sama artinya
dengan kata dalam bahasa Yunani yaitu "etos". Dalam bahasa Indonesia
moral sama dengan susila. Pengertian moral secara umum yaitu tindakan
manusia yang sesuai dengan ide-ide yang diterima umum, yaitu berkaitan
dengan makna yang baik dan wajar.
11
dengan benar, salah, baik, buruk, keyakinan diri sendiri dan lingkungan
sosial.
Kata moral sering disamakan dengan etika, yang berasal dari bahasa Yunani
yaitu "ethos" yang berarti kebiasaan adat, akhlak, watak, perasaan, sikap atau
cara berpikir. Akan tetapi sebenaranya moral dan etika itu berbeda.
Dibawah ini ada beberapa definisi yang dikemukakan mengenai moral dan
etika. Pengertian dari motal dan etika menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia yang disusun oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Moral
mempunyai pengertian yaitu :
a. Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak
dan kewajiban moral dan akhlak.
b. Kumpulan asas atau nilai yang berkembang dengan akhlak
c. Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau
masyarakat.
Pada pengertian kesatu dan kedua yang dituliskan dapat ditarik kesimpulan
yaitu :
Moral berarti hal-hal mengenai tingkah laku seseorang maupun kelompok
yang dapat dibedakan baik buruknya sesuai dengan lingkungan yang
membentuk suatu individu atau kelompok tersebut. Hal ini sesuai dengan
pendapat yang dikemukakan oleh PN Masnizah Mohd (2005), bahwa moral
berhubungan dengan perbuatan baik dan buruk berdasarkan pada keadaan
lingkungan, adat dan budaya, sistem sosial, kelas sosial dan kepercayaan
yang dianut. Setiap golongan masyarakat membentuk nilai moral yang
berbeda-beda.
12
yang dapat membatasi tingkah laku individu tersebut secara logis dengan
menggunakan akal dan pikiran sehat.
13
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
14
DAFTAR PUSTAKA
15