Disusun Oleh :
Della Miranda (4008210006)
Diana Nurfadilla (4008210034)
Eliza Putri (4008210051)
Erika Nopiani (4008210019)
Helfani Zahra NF (4008210044)
Intan Dwi Hidayat (4008210009)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“Pengantar Etika dan Hukum Terkait Kebidanan”. Penulisan makalah ini
merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Etika dan Hukum
Kesehatan.
Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami
miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini. Dalam penulisan makalah ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak
yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini.
Akhirul kalam, Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua, aamiin.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
3.1 Kesimpulan.........................................................................................
3.2 Saran...................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................
i
i
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Mengetahui arti dari etika, etiket, moral serta tanggung jawab profesional
seorang bidan.
BAB II
PEMBAHASAN
2
2.1 Pengertian Etika, Etiket, Moral, dan Hukum
a. Pengertian Etika
Kata etika dapat digunakan dalam arti nilai dan norma moral yang menjadi
pegangan bagi seseorang/suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
Etika berarti kumpulan asas/moral, yang dimaksud disini adalah kode etik.
Etik adalah aplikasi dari proses dan teori filsafat moral terhadap kenyataan
yang sebenarnya. Hal ini berhubungan dengan prinsip-prinsip dasar, konsep
yang membingbing makhluk hidup dalam berpikir, dan bertindak serta
menekankan nilai-nilai mereka.
Misal : Bisa saja orang tampil sebagai “musang berbulu ayam” : dari luar
sangat sopan dan halus tapi di dalam penuh kebusukan.
4
Sama-sama menyangkut perilaku manusia
Memberi norma bagi perilaku manusia, yaitu menyatakan tentang apa
yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan
c. Pengertian Moral
Moral adalah nilai-nilai dan norma yang menjadi pegangan bagi
seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Moral juga
berarti mengenai apa yang dianggap baik atau buruk di masyarakat dalam
suatu kurun waktu tertentu sesuai perkembangan atau perubahan norma atau
nilai. Moralitas berasal dari bahasa Latin Moralis, artinya:
Segi moral suatu perbuatan atau baik buruknya.
Sifat moral atau keseluruhan azas dan nilai yang berkenaan dengan baik
buruk.
d. Pengertian Hukum
Segala peraturan-peraturan atau kaedah-kaedah dalam kehidupan
bersama yang dapat dipaksakan dengan suatu sanksi dalam pelaksanaannya.
Hukum berhubungan erat dengan moral. Hukum membutuhkan moral.
Hukum tidak mempunyai arti, kalau tidak dijiwai oleh moralitas. Sebaliknya
moral juga berhubungan erat dengan hukum. Moral hanya sebatas hal yang
abstrak saja tanpa adanya hukum.
Contoh : bahwa mencuri itu adalah moral yang tidak baik, supaya prinsip
etis ini berakar di masyarakat maka harus diatur dengan hukum.
Menurut Aristoteles :
Particular law is that which each community lays down and applies to
its own member. Universal law is the law of nature.
Menurut Grotius :
Menurut Hobbes :
5
Where as law, properly is the word of him, that by right had command
over others.
6
Pada dasarnya hukum merupakan cerminan nilai-nilai yang berlaku
dimasyarakat dan memegang nilai-nilai secara konsisten merupakan tindakan
yang etis , sehingga antara hukum dan etika juga memiliki keterkaitan
.Digunakan sebagai pedoman bagi Bidan dalam menjalankan tugas
profesinya. Tujuan adanya hukum adalah
7
2.3 Fungsi Etika dan Moralitas dalam Pelayanan Kebidanan
4. Mengatur manusia untuk berbuat adil dan bijaksana sesuai dengan porsinya
5. Dengan etik kita mengatahui apakah suatu tindakan itu dapat diterima dan apa
alasannya
13. Mengatur tata cara pergaulan baik di dalam tata tertib masyarakat maupun
tata cara di dalam organisasi profesi
14. Mengatur sikap, tindak tanduk orang dalam menjalankan tugas profesinya
yang biasa disebut kode etik profesi.
8
2.4. Sumber Etika
Pancasila adalah sumber sumber nilai, maka nilai dasar Pancasila dapat
dijadikan sebagai sumber pembentukan norma etik (norma moral) dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Nilai-nilai pancasila adalah
nilai moral. Oleh karena itu, nilai pancasila juga dapat diwujudkan kedalam
norma-norma moral (etik). Norma-norma etik tersebut selanjutnya dapat
digunakan sebagai pedoman atau acuan dalam bersikap dan bertingkah laku
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pancasila memegang peranan dalam perwujudan sebuah sistem etika yang baik
di negara ini. Disetiap saat dan dimana saja kita berada kita diwajibkan untuk
beretika disetiap tingkah laku kita. Seperti tercantum di sila ke dua “ kemanusian
yang adil dan beadab” tidak dapat dipungkiri bahwa kehadiran pancasila dalam
membangun etika bangsa ini sangat berandil besar.
9
b. Kewajiban bidan
Bidan wajib mematuhi peraturan rumah sakit sesuai dengan hubungan
hukum antara bidan tersebut dengan rumah bersalin dan sarana
pelayanan dimana ia bekerja.
Bidan waib memberikan pelayanan asuhan kebidanan sesuai dengan
standar profesi dengan menghormati hak-hak pasien.
Bidan wajib merujuk pasien dengan penyulit kepada dokter yang
mempunyai kemampuan dan keahlian sesuai dengan kebutuhan
pasien.
Bidan wajib memberikan kesempatan kepada pasien untuk didampingi
oleh suami atau keluarga.
Bidan wajib memberikan kesempatan kepada pasien untuk
menjalankan ibadah sesuia dengan keyakinan.
Bidan wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui tentang
seorang pasien.
Bidan wajib memberi informasi yang akurat tentang tindakan yang
akan dilakukan serta resiko yang mungkin dapat timbul.
Bidan wajib meminta persetujuan tertulis atau tindakan yang akan
dilakukan.
Bidan wajib mendokumentasikan asuhan kebidanan yang diberikan.
Bidan wajib mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan
tehnologi serta menambah ilmu pengetahuannya melalui pendidikan
formal atau non formal.
Bidan wajib bekerja sama dengan profesi lain dan pihak yang terkait
secara timbal balik dalam memberikan asuhan kebidanan
c. Tanggung jawab
Tanggung jawab terhadap peraturan perundang-undangan
Tanggung jawab terhadap pengembangan kompetensi
Tanggung jawab terhadap penyimpanan perdokumentasian
Tanggung jawab terhadap klien dan keluarganya
Tanggung jawab terhadap profesi
Tanggung jawab terhadap masyarakat
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, etika adalah kumpulan asas
atau nilai yang berkenaan dengan akhlak, sedangkan etiket adalah sopan
santun. Moral merupakan nilai-nilai dan norma yang menjadi pegangan bagi
seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Hukum
berhubungan erat dengan moral. Hukum membutuhkan moral, hukum tidak
mempunyai arti, kalau tidak dijiwai oleh moralitas. Etika dalam pelayanan
kebidanan merupakan issue utama di berbaai tempat, dimana sering terjadi
karena kurang pemahaman para praktisi pelayanan kebidanan terhadap etika.
Pelayanan kebidanan adalah proses dari berbagai dimensi.
Hal tersebut membutuhkan bidan yang mampu menyatu dengan ibu dan
keluarganya. Screening antenatal, pelayanan intrapartum, perawatan intensive
pada neonatal, dan pengakhiran yang profesional dan akuntabilitas serta aspek
legal dalam pelayanan kebidanan kode etik profesi bidan merupakan suatu
pedoman dalam tata cara dan keselarasan dalam pelaksanaan pelayanan
profesional bidan.
3.2 Saran
Melalui makalah ini, penulis berharap agar para bidan maupun calon
bidan menjalankan profesionalitas pekerjaannya sesuai kode etik kebidanan,
antara lain menjunjung tinggi martabat dan citra profesi, menjaga dan
memelihara kesejahteraan para anggota, meningkatkan pengabdian para anggoa
profesi, dan meningkatkan mutu profesi.
11
DAFTAR PUSTAKA
Hadiwardoyo, Purwa, 1989. Etika Medis, Yogyakarta, Balai Pustaka
Heni, 2009. Etika Profesi Kebidanan, Yogyakarta. Fitramaya
Puji Heni, Yetty Asmar, 2005. Etika Profesi Kebidanan, Yogyakarta.
Fitramaya
12
13
DAFTAR PUSTAKA
14