Anda di halaman 1dari 15

Makalah Etika Dan Hukum Keperawatan

Konsep Etika Dan Moral

Disusun Oleh:

Kelompok 1

1. Nadiyah Suwoyo (1914301028)


2. Nabila Amanda Putri (1914301030)
3. Annisa Dian Utami (1914301031)
4. Mulya Trianisa (1914301046)

POLTEKES TANJUNG KARANG

PRODI D4 KEPERAWATAN TANJUNG KARANG

TAHUN AJARAN 2019


DAFTAR ISI

Halaman cover...............................................................................................................i

Daftar isi........................................................................................................................ii

Kata pengantar.............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1

1.1 LATAR BELAKANG.............................................................................................1

1.2 TUJUAN..................................................................................................................2

1.3 RUMUSAN MASALAH.......................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................3

2. 1 DEFINISI ETIK.....................................................................................................3

2. 2 TIPE-TIPE ETIKA.................................................................................................3

2. 3 TEORI ETIK..........................................................................................................4

2. 4 PRINSIP-PRINSIP ETIK......................................................................................5

2. 5 DEFENISI DAN KODE ETIK KEPERAWATAN..............................................6

2.6 DEFINISI MORAL..............................................................................................7

2.7 PRINSIP-PRINSIP MORAL DALAM PRAKTEK KEPERAWATAN...............8

BAB III PENUTUP...................................................................................................11

3. 1 KESIMPULAN....................................................................................................11

3.2 SARAN..................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................12

ii
Kata Pengantar

Bissmillahirrahmairrahiim
Puji syukur Kehadirat Allah SWT., penulis dalam keadaan sehat dan pemikiran yang
terang, sehingga dalam tempo yang telah ditentukan, makalah “Makalah Konsep Etika Dan
Moral “, dan semoga akan mendapatkan Rahmat dan Karunia-Nya.

Shalawat dan Salam, penulis sampaikan, ucapkan, dan haturkan kepada junjungan
terbesar, Al-Mustafa, Rasulullah Muhammad Sallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, para
pendahulunya, para keluarga, para sahabatnya, serta para pengikut yang senantiasa
mempelajari ajarannya dengan setia dan taat kepada hukum-hukum Tuhan.

Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
terdapat kesalahan atas kekhilafan yang telah penulis perbuat. Maka dengan segenap
kerendahan hati, penulis mengharapkan banyak bantuan berupa kritik dan saran agar demi
kelancaran diskusi dan penemuan masalah berikut untuk kemudian menjadi bahan acuan
dalam pembuatan makalah berikutnya.

Demikianlah apa yang dapat penulis sampaikan, semoga kita bersama dapat
memetik ilmu dan hikmahnya masing-masing, sehingga dapat berguna bagi kehidupan Dunia
dan Akhirat. Amin.

Bandar Lampung, 28 Juli 2019

Penulis

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Keperawatan merupakan salah satu profesi yang berkecimpung untuk kesejahteraan


manusia yaitu dengan memberikan bantuan kepada individu yang sehat maupun yang sakit
untuk dapat menjalankan fungsi hidup sehari-harinya. Salah satu yang mengatur hubungan
antara perawat pasien adalah etika. Istilah etika dan moral sering digunakan secara
bergantian. Sehingga perawat perlu mengetahui dan memahami tentang etik itu sendiri
termasuk didalamnya prinsip etik dan kode etik.

Hubungan antara perawat dengan pasien atau tim medis yang lain tidaklah selalu
bebas dari masalah. Perawat profesional harus menghadapi tanggung jawab etik dan konflik
yang mungkin meraka alami sebagai akibat dari hubungan mereka dalam praktik profesional.
Kemajuan dalam bidang kedokteran, hak klien, perubahan sosial dan hukum telah berperan
dalam peningkatan perhatian terhadap etik. Standart perilaku perawat ditetapkan dalam kode
etik yang disusun oleh asosiasi keperawatan internasional, nasional, dan negara bagian atau
provinsi. Perawat harus mampu menerapkan prinsip etik dalam pengambilan keputusan dan
mencakup nilai dan keyakinan dari klien, profesi, perawat, dan semua pihak yang terlibat

Dalam berjalannya proses semua profesi termasuk profesi keperawatan didalamnya


tidak lepas dari suatu permasalahan yang membutuhkan berbagai alternative jawaban yang
belum tentu jawaban-jawaban tersebut bersifat memuaskan semua pihak. Hal itulah yang
sering dikatakan sebagai sebuah dilema etik. Dalam dunia keperawatan sering kali dijumpai
banyak adanya kasus dilema etik sehingga seorang perawat harus benar-benar tahu tentang
etik dan dilema etik serta cara penyelesaian dilema etik supaya didapatkan keputusan yang
terbaik. Oleh karena itu penulis menyusun suatu makalah tentang etik dan dilema etik supaya
bisa dipahami oleh para mahasiswa yang nantinya akan berguna ketika bekerja di klinik atau
institusi yang lain.
1.2 TUJUAN

1. Memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Keperawatan Dasar 1

2. Mengetahui dan memahami definisi etik

3. Mengetahui dan memahami tipe – tipe etika

4. Mengetahui dan memahami teori etik

5. Mengetahui dan memahami prinsip-prinsip etik

6. Mengetahui dan memahami definisi moral

7. Mengetahui dan memahami prinsip- prinsip moral

1.3 RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan etik?

2. Apa tipe – tipe etika?

3. Apa teori etik?

4. Bagaimana memahami prinsip – prinsip etik?

5. Apa yang dimaksud dengan moral?

6. Apa saja prinsip-prinsip moral dalam praktek keperawatan?


BAB II

PEMBAHASAN

2. 1 DEFINISI ETIK

Etika adalah ilmu tentang kesusilaan yang menentukan bagaimana sepatutnya


manusia hidup di dalam masyarakat yang menyangkut aturan-aturan atau prinsip-prinsip yang
menentukan tingkah laku yang benar, yaitu : baik dan buruk serta kewajiban dan tanggung
jawab.

Etik juga dapat digunakan untuk mendeskripsikan suatu pola atau cara hidup,
sehingga etik merefleksikan sifat, prinsip dan standar seseorang yang mempengaruhi perilaku
profesional. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa etik merupakan istilah yang
digunakan untuk merefleksikan bagaimana seharusnya manusia berperilaku, apa yang
seharusnya dilakukan seseorang terhadap orang lain. Sehingga juga dapat disimpulkan bahwa
etika mengandung 3 pengertian pokok yaitu : nilai-nilai atau norma moral yang menjadi
pegangan seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah laku, kumpulan azas atau
nilai moral, misalnya kode etik dan ilmu tentang yang baik atau yang buruk (Ismaini, 2001)

2. 2 TIPE-TIPE ETIKA

1. Bioetik

Bioetik merupakan studi filosofi yang mempelajari tentang kontroversi dalam etik,
menyangkut masalah biologi dan pengobatan. Lebih lanjut, bioetika difokuskan pada
pertanyaan etik yang muncul tentang hubungan antara ilmu kehidupan, bioteknologi,
pengobatan, politik, hukum, dan theology. Pada lingkup yang lebih sempit, bioetik
merupakan evaluasi etika pada moralitas treatment atau inovasi teknologi, dan waktu
pelaksanaan pengobatan pada manusia. Pada lingkup yang lebih luas, bioetik mengevaluasi
pada semua tindakan moral yang mungkin membantu atau bahkan membahayakan
kemampuan organisme terhadap perasaan takut dan nyeri, yang meliputi semua tindakan
yang berhubungan dengan pengobatan dan biologi. Isu dalam bioetik antara lain :
peningkatan mutu genetik, etika lingkungan, pemberian pelayanan kesehatan.
2. Clinical ethics/Etik klinik

Etik klinik merupakan bagian dari bioetik yang lebih memperhatikan pada masalah
etik selama pemberian pelayanan pada klien. Contoh clinical ethics : adanya persetujuan atau
penolakan, dan bagaimana seseorang sebaiknya merespon permintaan medis yang kurang
bermanfaat (sia-sia).

3. Nursing ethics/Etik Perawatan

Bagian dari bioetik, yang merupakan studi formal tentang isu etik dan dikembangkan
dalam tindakan keperawatan serta dianalisis untuk mendapatkan keputusan etik. Etika
keperawatan dapat diartikan sebagai filsafat yang mengarahkan tanggung jawab moral yang
mendasari pelaksanaan praktek keperawatan. Inti falsafah keperawatan adalah hak dan
martabat manusia, sedangkan fokus etika keperawatan adalah sifat manusia yang unik (k2-
nurse, 2009)

2. 3 TEORI ETIK

Dalam etika masih dijumpai banyak teori yang mencoba untuk menjelaskan suatu
tindakan, sifat, atau objek perilaku yang sama dari sudut pandang atau perspektif yang
berlainan. Beberapa teori etik adalah sebagai berikut :

1. Utilitarisme

Sesuai dengan namanya Utilitarisme berasal dari kata utility dengan bahasa latinnya
utilis yang artinya “bermanfaat”. Teori ini menekankan pada perbuatan yang menghasilkan
manfaat, tentu bukan sembarang manfaat tetapi manfaat yang banyak memberikan
kebahagiaan kepada banyak orang.

2. Deontology

Deontology berasal dari kata deon dari bahasa yunani yang artinya kewajiban. Teori
ini menekankan pada pelaksanaan kewajiban. Suatu perbuatan akan baik jika didasari atas
pelaksanaan kewajiban, jadi selama melakukan kewajiban sudah melakukan kebaikan. Teori
ini tidak terpatok pada konsekuensi perbuatan dengan kata lain teori ini melaksanakan
terlebih dahulu tanpa memikirkan akibatnya. (Aprilins, 2010)

2. 4 PRINSIP-PRINSIP ETIK

1. Otonomi (Autonomy)

Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis dan
mampu membuat keputusan sendiri. Orang dewasa dianggap kompeten dan memiliki
kekuatan membuat sendiri, memilih dan memiliki berbagai keputusan atau pilihan yang harus
dihargai oleh orang lain. Otonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang
menuntut pembedaan diri. Praktek profesional merefleksikan otonomi saat perawat
menghargai hak-hak klien dalam membuat keputusan tentang perawatan dirinya.

2. Berbuat baik (Beneficience)

Beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang baik. Kebaikan, memerlukan


pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan kesalahan atau kejahatan dan
peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain. Terkadang, dalam situasi pelayanan kesehatan,
terjadi konflik antara prinsip ini dengan otonomi.

3. Keadilan (Justice)

Prinsip keadilan dibutuhkan untuk tercapai yang sama dan adil terhadap orang lain
yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan. Nilai ini direfleksikan dalam
prkatek profesional ketika pera

wat bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar praktek dan keyakinan yang benar
untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.

4. Tidak merugikan (Nonmaleficience)

Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien.

5. Kejujuran (Veracity)

Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan oleh pemberi
pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien dan untuk
meyakinkan bahwa klien sangat mengerti. Prinsip veracity berhubungan dengan kemampuan
seseorang untuk mengatakan kebenaran. Informasi harus ada agar menjadi akurat,
komprensensif, dan objektif untuk memfasilitasi pemahaman dan penerimaan materi yang
ada, dan mengatakan yang sebenarnya kepada klien tentang segala sesuatu yang berhubungan
dengan keadaan dirinya selama menjalani perawatan.

6. Menepati janji (Fidelity)

Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan komitmennya


terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan menepati janji serta menyimpan
rahasia klien. Ketaatan, kesetiaan, adalah kewajiban seseorang perawat untuk
mempertahankan komitmen yang dibuatnya kepada pasien.

7. Kerahasiaan (Confidentiality)

Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga
privasinya. Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien hanya boleh
dibaca dalam rangka pengobatan klien. Tidak ada seorangpun dapat memperoleh informasi
tersebut kecuali jika diijinkan oleh klien dengan bukti persetujuan. (Geoffry hunt. 1994)

2. 5 Macam macam etika perawat

1. Perawat dengan klien

Tanggung jawab utama perawat adalah melaksanakan asuhan keperawatan sesuai


dengan kebutuhan masyarakat.oleh karena itu,dalam menjalankan tugas perawat perlu
meningkatkan keadaan lingkungan kesehatan dengan menghargai nilai-nilai yang ada dalam
masyarakat , menghargai adat kebiasan serta kepercayaan individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat yang menjadi pasien atau klien. Perawat dapat memgang teguh rahasia pribadi
(privasi) dan hanya dapat memberikan keterangan bila di perlukan oleh pihak yang
berkepentingan/pengadilan.
2. Perawat dengan pelayanan kesehatan

Perawat memegang peran penting dalam menentukan dan melaksanakan standar


praktik keperawatan untuk mencapai kemampuan yang sesuai dengan standar pendidikan
keperawatan. Perawat dapat mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya secara aktif
untuk menompang perannya dalam situasi tertentu.

3. Perawat dan lingkungan masyarakat

Perawat dapat memprakarsai pembaharuan, tanggap, mempunyai inisiatif dan dapat


berperan serta secara aktif dalam menentukan masalah kesehatan dan masalah social yang
terjadi di masyarakat.

4. Perawat dengan teman sejawat

Perawat dapat menompang hubungan kerja sama dengan teman sekerja, baik tenaga
keperawatan maupun tenaga profesi lain diluar keperawatan. Perawat dapat melindungi dan
menjamin seseorang, dalam masa perawatannya merasa terancam.

5. Perawat dengan profesi

Perawat memainkan peran yang besar dalam menentukan pelaksanaan standar praktek
keperawatan dan pendidikan keperawatan. Perawat diharapkan ikut aktif dalam
mengembangkan pengetahuan dalam menompang pelaksanaan perawatan secara
professional. Perawat sebagai anggota organisasi profesi, berpartisipasif dalam memelihara
kestabilan social dan ekonomi sesuai dengan kondisi pelaksaan praktik keperawatan.

2.6 Definisi Moral

Moral, istilah ini berasal dari bahasa latin yang bearti adat atau kebiasaaan. Pengertian
moral adalah perilaku yang diharapkan oleh masyarakat yang merupakan “standar perilaku”
dan “nilai” yang harus diperhatikan bila seseorang menjadi anggota masyarakat tempat ia
tinggal.

Moral hampir sama dengan etika, biasanya merujuk pada standar personal tentang
benar atau salah. Hal ini sangat penting untuk mengenal antara etika dalam agama, hukum,
adat dan praktek professional.
2.7 Prinsip-prinsip moral dalam praktek keperawatan

Pada dasarnya moral dalam praktek keperawatan mempunyai prinsip- prinsip sebagai berikut:

1. Menghargai otonomi (facilitate autonomy)

Suatu bentuk hak individu dalam mengatur kegiatan/prilaku dan tujuan hidup
individu. Kebebasan dalam memilih atau menerima suatu tanggung jawab terhadap
pilihannya sendiri. Prinsip otonomi menegaskan bahwa seseorang mempunyai kemerdekaan
untuk menentukan keputusan dirinya menurut rencana pilihannya sendiri. Bagian dari apa
yang didiperlukan dalam ide terhadap respect terhadap seseorang, menurut prinsip ini adalah
menerima pilihan individu tanpa memperhatikan apakah pilihan seperti itu adalah
kepentingannya. (Curtin, 2002). Permasalahan dari penerapan prinsip ini adalah adanya
variasi kemampuan otonomi pasien yang dipengaruhi oleh banyak hal, seperti tingkat
kesadaran, usia, penyakit, lingkungan Rumah Sakit, ekonomi, tersedianya informsi dan lain-
lain (Priharjo, 1995). Contoh: Kebebasan pasien untuk memilih pengobatan dan siapa yang
berhak mengobatinya sesuai dengan yang diinginkan .

2. Kebebasan (freedom)

Prilaku tanpa tekanan dari luar, memutuskan sesuatu tanpa tekanan atau paksaan
pihak lain (Facione et all, 1991). Bahwa siapapun bebas menentukan pilihan yang menurut
pandangannya sesuatu yang terbaik.

Contoh : Klien mempunyai hak untuk menerima atau menolak asuhan keperawatan yang
diberikan.

3. Kebenaran (Veracity) à truth

Melakukan kegiatan/tindakan sesuai dengan nilai-nilai moral dan etika yang tidak
bertentangan (tepat, lengkap). Prinsip kejujuran menurut Veatch dan Fry (1987) didefinisikan
sebagai menyatakan hal yang sebenarnya dan tidak bohong. Suatu kewajiban untuk
mengatakan yang sebenarnya atau untuk tidak membohongi orang lain. Kebenaran
merupakan hal yang fundamental dalam membangun hubungan saling percaya dengan
pasien. Perawat sering tidak memberitahukan kejadian sebenarnya pada pasien yang memang
sakit parah. Namun dari hasil penelitian pada pasien dalam keadaan terminal menjelaskan
bahwa pasien ingin diberitahu tentang kondisinya secara jujur (Veatch, 1978).
Contoh : Tindakan pemasangan infus harus dilakukan sesuai dengan SOP yang berlaku
dimana klien dirawat.

4. Keadilan (Justice)

Hak setiap orang untuk diperlakukan sama (facione et all, 1991). Merupakan suatu
prinsip moral untuk berlaku adil bagi semua individu. Artinya individu mendapat tindakan
yang sama mempunyai kontribusi yang relative sama untuk kebaikan kehidupan seseorang.
Prinsip dari keadilan menurut beauchamp dan childress adalah mereka uang sederajat harus
diperlakukan sederajat, sedangkan yang tidak sederajat diperlakukan secara tidak sederajat,
sesuai dengan kebutuhan mereka.

Ketika seseorang mempunyai kebutuhan kesehatan yang besar, maka menurut prinsip
ini harus mendapatkan sumber-sumber yang besar pula, sebagai contoh: Tindakan
keperawatan yang dilakukan seorang perawat baik dibangsal maupun di ruang VIP harus
sama.

5. Tidak Membahayakan (Nonmaleficence)

Tindakan/ prilaku yang tidak menyebabkan kecelakaan atau membahayakan orang


lain.(Aiken, 2003).

Contoh : Bila ada klien dirawat dengan penurunan kesadaran, maka harus dipasang side driil.

6. Kemurahan Hati (Benefiecence)

Menyeimbangkan hal-hal yang menguntungkan dan merugikan/membahayakan dari


tindakan yang dilakukan. Melakukan hal-hal yang baik untuk orang lain. Merupakan prinsip
untuk melakukan yang baik dan tidak merugikan orang lain/pasien. Prinsip ini sering kali
sulit diterapkan dalam praktek keperawatan. Berbagai tindakan yang dilakukan sering
memberikan dampak yang merugikan pasien, serta tidak adanya kepastian yang jelas apakah
perawat bertanggung jawab atas semua cara yang menguntungkan pasien.

Contoh: Setiap perawat harus dapat merawat dan memperlakukan klien dengan baik dan
benar.
7. Kesetiaan (fidelity)

Memenuhi kewajiban dan tugas dengan penuh kepercayaan dan tanggung jawab,
memenuhi janji-janji. Veatch dan Fry mendifinisikan sebagai tanggung jawab untuk tetap
setia pada suatu kesepakatan. Tanggung jawab dalam konteks hubungan perawat-pasien
meliputi tanggung jawab menjaga janji, mempertahankan konfidensi dan memberikan
perhatian/kepedulian. Peduli kepada pasien merupakan salah satu dari prinsip ketataatan.
Peduli pada pasien merupakan komponen paling penting dari praktek keperawatan, terutama
pada pasien dalam kondisi terminal (Fry, 1991). Rasa kepedulian perawat diwujudkan dalam
memberi asuhan keperawatan dengan pendekatan individual, bersikap baik, memberikan
kenyamanan dan menunjukan kemampuan professional

Contoh: Bila perawat sudah berjanji untuk memberikan suatu tindakan, maka tidak boleh
mengingkari janji tersebut.

8. Kerahasiaan (Confidentiality)

Melindungi informasi yang bersifat pribadi, prinsip bahwwa perawat menghargai


semua informsi tentang pasien dan perawat menyadari bahwa pasien mempunyai hak
istimewa dan semua yang berhubungan dengan informasi pasien tidak untuk disebarluaskan
secara tidak tepat (Aiken, 2003). Contoh : Perawat tidak boleh menceritakan rahasia klien
pada orang lain, kecuali seijin klien atau seijin keluarga demi kepentingan hukum.

9. Hak (Right)

Berprilaku sesuai dengan perjanjian hukum, peraturan-peraturan dan moralitas,


berhubungan dengan hukum legal.(Webster’s, 1998). Contoh : Klien berhak untuk
mengetahui informasi tentang penyakit dan segala sesuatu yang perlu diketahuinya.
BAB III

PENUTUP

4. 1 KESIMPULAN

Dalam upaya mendorong kemajuan profesi keperawatan agar dapat diterima dan
dihargai oleh pasien, masyarakat atau profesi lain, maka perawat harus memanfaatkan nilai-
nilai keperawatan dalam menerapkan etika dan moral disertai komitmen yang kuat dalam
mengemban peran profesionalnya. Dengan demikian perawat yang menerima tanggung
jawab, dapat melaksanakan asuhan keperawatan secara etis profesional. Sikap etis profesional
berarti bekerja sesuai dengan standar, melaksanakan advokasi, keadaan tersebut akan dapat
memberi jaminan bagi keselamatan pasien, penghormatan terhadap hak-hak pasien, dan akan
berdampak terhadap peningkatan kualitas asuhan keperawatan. Selain itu dalam
menyelesaikan permasalahan etik atau dilema etik keperawatan harus dilakukan dengan tetap
mempertimbangkan prinsip-prinsip etik supaya tidak merugikan salah satu pihak.

4.2 SARAN

Pembelajaran tentang etika dan moral dalam dunia profesi terutama bidang
keperawatan harus ditanamkan kepada mahasiswa sedini mungkin supaya nantinya mereka
bisa lebih memahami tentang etika keperawatan sehingga akan berbuat atau bertindak sesuai
kode etiknya (kode etik keperawatan).
DAFTAR PUSTAKA

Kozier B., Erb G., Berman A., & Snyder S.J. 2010. Fundamentals of Nursing Concepts,
Process and Practice 7th Ed., New Jersey: Pearson Education Line

Potter & Perry. 2005. Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik. Ed. 4 Volume
1. Jakarta : EGC

Aprilins. 2010. Teori Etika. Diakses 26 Desember 2011 pukul 21.00 WIB. Diposkan 23
Februari 2010 pukul 10.02 PM. URL : http://aprillins.com/2010/1554/2-teori-etika-
utilitarisme-deontologi/

Ismaini, N. 2001. Etika Keperawatan. Jakarta : Widya Medika

https://kamilatulelsi.wordpress.com/2015/02/26/etika-keperawatan

https://ners-blog.blogspot.com/2011/04/etik-dan-moral-dalam-praktek.html

Anda mungkin juga menyukai