PERADANGAN : APPENDISITIS
Kasus
Ny. C dibawa ke RS dengan keluhan nyeri di sekitar umbilikus yang kemudian
menetap di daerah perut kanan bawah. Nyeri bertambah kalau pasien batuk,
bersin maupun berjalan. Saat ini klien sedang diobservasi dan dipersiapkan untuk
menjalani operasi apendektomi.
- Penyakit usus buntu adalah peradangan yang terjadi pada usus buntu
atau apendiks. Usus buntu merupakan organ berbentuk kantong kecil
dan tipis, berukuran sepanjang 5 hingga 10 cm yang terhubung pada
usus besar. (https://www.alodokter.com)
Infeksi akibat bakteri, virus, jamur, feses yang membatu, pola hidup, benda asing.
Apendiksitis
Inflamasi
Infeksi
Nyeri
Jumlah lekosit
Hiperthermy
4. Sebutkan dan jelaskan tanda/ gejala untuk mendiagnosis Appendisitis !
Jawab :
- Tanda dan gejala apendisitis antara lain demam, meningkat Leukosit, dan
nyeri umum di perut bagian atas. jam set, nyeri biasanya menjadi
terlokalisasi di kuadran kanan bawah di titik McBurney, di tengah-tengah
antara umbilikus dan krista iliaka kanan. Ini salah satunya gejala klasik
apendisitis. Mual, muntah, dan anoreksia juga biasanya hadir.
Pemeriksaan fisik menunjukkan sedikit otot perut rigiditas (menjaga),
bising usus normal, dan lokal nyeri tekan kembali (intensifikasi nyeri saat
tekanan dilepaskan setelah palpasi) di kuadran sebelah kanan perut.
Terkadang ada nyeri di kanan bawah kuadran ketika kuadran kiri kiri
teraba (tanda Ro vsing). Pasien mungkin menekuk bagian kanan untuk
kenyamanan dan pengalaman nyeri yang meningkat jika kaki berada
diluruskan.
(understanding medical surgical nursing)
- Gejala Penyakit Usus Buntu utama pada penyakit usus buntu adalah
nyeri pada perut. Nyeri ini disebut kolik abdomen. Rasa nyeri tersebut
dapat berawal dari pusar, lalu bergerak ke bagian kanan bawah perut.
Namun, posisi nyeri dapat berbeda-beda, tergantung usia dan posisi dari
usus buntu itu sendiri. Dalam waktu beberapa jam, rasa nyeri dapat
bertambah parah, terutama saat kita bergerak, menarik napas dalam,
batuk, atau bersin. Selain itu, rasa nyeri ini juga bisa muncul secara
mendadak, bahkan saat penderita sedang tidur. Bila radang usus buntu
terjadi saat hamil, rasa nyeri bisa muncul pada perut bagian atas, karena
posisi usus buntu menjadi lebih tinggi saat hamil. Gejala penyakit usus
buntu yang biasanya dialami pengidap, antara lain:
Nyeri perut mendadak yang dimulai di sisi kanan perut bagian bawah.
Nyeri perut yang bermula di sekitar pusar, lalu berpindah ke perut
kanan bawah. perut kanan bawah yang terasa semakin buruk saat
batuk, berjalan, atau bergerak. Mual dan muntah. Kehilangan nafsu
makan. Demam. Konstipasi atau diare Kembung.
(https://www.alodokter.com)
5. Jelaskan penatalaksanaan pada pasien Appendisitis !
- Penatalaksanaan definitif appendicitis adalah dengan apendektomi.
Rujuk pasien ke rumah sakit dengan fasilitas ruang operasi untuk
melakukan apendektomi. Walau demikian, pada appendicitis akut
dengan kondisi khusus seperti tidak ada akses untuk operasi atau
apendektomi berisiko tinggi bagi pasien, pemberian terapi nonbedah
berupa antibiotik dapat menjadi pilihan.
Appendektomi dapat dilakukan dengan laparoskopi dan laparatomi.
Appendektomi melalui laparoskopi memiliki beberapa keunggulan yaitu
nyeri pasca operasi yang lebih ringan, hasil estetik yang lebih baik, risiko
infeksi yang lebih rendah, dan waktu penyembuhan yang lebih cepat.
Antibiotik dapat menjadi pilihan pada keadaan tertentu. Antibiotik yang
menjadi pilihan untuk appendicitis adalah antibiotik spektrum luas yang
mencakup bakteri aerob dan anaerob. Berikan antibiotik IV selama
perawatan dan dilanjutkan dengan antibiotik oral selama 7 hari. Contoh
antibiotik yang dapat menjadi pilihan adalah cefotaxime, levofloxacin,
metronidazole, gentamisin.
(https://www.alomedika.com)
1. Nyeri akut
Tujuan : setelah dilakukan 2 x 24 jam masalah nyeri akut dapat teratasi
dengan kriteria hasil:
- Keluhan nyeri menurun
Intervensi:
OBSERVASI
- Identifikasi lokasi, karakteristik,durasI,frekuensi,kualitas,intensitas nyeri.
- Identifikasi skala nyeri
- Identifikasi respon nyeri verbal
- Identifikasi factor yang memperberat dan meperingan nyeri
- Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan
- Monitor efek samping penggunaan analgetik
TERAPEUTIK
- Berikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
- Control lingkungan yang memperberat rasa nyeri
- Fasilitas istirahat dan tidur
EDUKASI
- Jelaskan penyebab, periode, pemicu nyeri
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Anjurkan menggunakan analgetik yang tepat
KOLABORASI
Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu.
2. Risiko disfungsi motilitas gastrointestinal
Tujuan: setelah dilakukan selama 2 x 24 jam masalah risiko disfungsi
motilitas gastrointestinal dapat teratasi dengan kriteria hasil:
- Nyeri menurun
- Kram abdomen membaik
Intervensi:
OBSERVASI
3. --- Nyeri akut
Tujuan : setelah dilakukan 2 x 24 jam masalah nyeri akut dapat teratasi
dengan kriteria hasil:
- Keluhan nyeri menurun
Intervensi:
OBSERVASI
- Identifikasi lokasi, karakteristik,durasI,frekuensi,kualitas,intensitas nyeri.
- Identifikasi skala nyeri
- Identifikasi respon nyeri verbal
- Identifikasi factor yang memperberat dan meperingan nyeri
- Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan
- Monitor efek samping penggunaan analgetik
TERAPEUTIK
- Berikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
- Control lingkungan yang memperberat rasa nyeri
- Fasilitas istirahat dan tidur
EDUKASI
- Jelaskan penyebab, periode, pemicu nyeri
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Anjurkan menggunakan analgetik yang tepat
KOLABORASI
Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu.
4. Risiko disfungsi motilitas gastrointestinal
Tujuan: setelah dilakukan selama 2 x 24 jam masalah risiko disfungsi
motilitas gastrointestinal dapat teratasi dengan kriteria hasil:
- Nyeri menurun
- Kram abdomen membaik
Intervensi:
OBSERVASI
- Identifikasi kemampuan pasien dan keluarga menerima informasi
- Identifikasi pengetahuan saat ini
- Identifikasi kebiasaan pola makan saat ini dan masa lalu
- Identifikasi persepsi pasien dan diet yang telah diprogramkan
- Identifikasi keterbatasan finansial untuk menyediakan makanan
TERAPEUTIK
- Jadwalkan waktu yang tepat untuk memberikan pendidikan kesehatan
- Sediakan rencana makan tertulis, jika perlu.
EDUKASI
- Jelaskan tujuan kepatuhan diet terhadap kesehatan
- Informasikan makanan yang diperbolehkan dan dilarang
- Inormasikan interaksi obat dan makanan, jika perlu.
- Ajarkan cara membaca label dan memilih makanan yang sesuai
KOLABORASI
- Rujuk ke ahli gizi, dan sertakan keluarga, jika perlu
3. gangguan rasa nyaman
Tujuan: setelah dilakukan 2 x 24 jam masalah gangguan rasa nyaman dapat
teratasi dengan kriteria hasil:
- Keluhan tidak nyaman menurun.
Intervensi:
- Identifikasi penurunan tingkat energy / gejala lain yang mengganggu
kemampuan kognitif
- Gunakan relaksasi sebagai strategi penunjang dengan
analgetik/tindakan medis lain, jika sesuai.
- Monitor respons terhadap terapi relaksasi
- Anjurkan mengambil posisi nyaman.
LOGBOOK ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN
Seorang laki-laki mengeluh susah buang air besar (BAB), kalau mengedan daerah
panggul dan anus terasa sakit dan BAB rasanya tidak tuntas, bentuk feses kecil-
kecil seperti kotoran kambing. Klien tampak pucat dan lemah. Menurut
keterangan keluarga selama sakit klien makannya sedikit karena takut BAB nya
susah sehingga berat badannya turun . Klien mempunyai riwayat keluarga
dengan penyakit Polyposis, senang mengkonsumsi daging dan sate. Klien tidak
suka makan sayur-sayuran dan kurang mengkonsumsi buah-buahan.
1. Gambarkan anatomi dari organ tubuh yang berhubungan dengan Ca. kolon
dan rektum dan sebutkan bagian-bagiannya!
2. Apakah yang dimaksud dengan Ca. Kolon dan Rektum ? (tuliskan referensi
yang anda gunakan)
- Kanker kolorektal adalah salah satu jenis kanker internal yang paling
umum di Amerika Serikat. Itu berasal dari epitel lapisan usus besar atau
rektum dan dapat terjadi di mana saja di usus besar. Orang dengan
riwayat pribadi atau keluarga kolitis ulserativa, kanker usus besar, atau
polip rektum atau usus besar berisiko lebih tinggi terkena kanker.
Kanker kolorektal juga telah dikaitkan dengan kandung empedu
sebelumnya penghapusan dan karsinogen makanan. Faktor penyebab
utama adalah kekurangan serat dalam makanan, yang memperpanjang
waktu transit tinja dan pada gilirannya memperpanjang paparan
kemungkinan karsinogen. Juga,flora bakteri diyakini dapat diubah oleh
lemak berlebih mengubah steroid menjadi senyawa yang memiliki sifat
karsinogenik.Faktor gaya hidup seperti obesitas, merokok, konsumsi al
kohol , dan sejumlah besar daging merah dalam makanan meningkatkan
risiko kanker usus besar. (understanding medical surgical nursing)
- Kanker kolorektal adalah jenis kanker yang tumbuh pada usus besar
(kolon), atau pada bagian paling bawah dari usus besar yang terhubung
ke anus (rektum). Kanker ini bisa dinamai kanker kolon atau kanker
rektum, tergantung pada lokasi tumbuhnya kanker.
https://www.alodokter.com
3. Sebutkan faktor resiko Ca. Kolon dan Rektum dan jelaskan proses
terjadinya penyakit tersebut!
Proses Terjadinya :
Tumbuhnya sel-sel secara abnormal merupakan penyebab di balik semua
kanker, termasuk kanker kolorektal. Namun, hingga saat ini belum
diketahui secara pasti apa yang menyebabkan sel-sel tersebut berkembang
secara tidak terkendali.
https://www.alodokter.com
4. Sebutkan dan jelaskan tanda/ gejala untuk mendiagnosis Ca. Kolon rektum!
- CT Colonography
Tidak semua rumah sakit bisa melakukan pemeriksaan ini. Alat CT scan
harus memiliki kemampuan rekonstruksi multiplanar dan 3D volume
rendering agar bisa melakukan CT colonography. CT colonography
dilaporkan memiliki sensitivitas baik untuk mendiagnosis kanker kolorektal,
memiliki profil keamanan dan tolerabilitas yang baik, serta dapat
memberikan informasi mengenai keadaan di luar kolon sehingga mampu
menentukan stadium, menilai invasi lokal, metastasis hepar, serta kelenjar
getah bening.
https://www.alomedika.com/penyakit/onkologi/kanker-kolorektal/diagnosis
1. Nyeri kronis berhubungan dengan kompresi tumor pada ujung saraf nyeri di
dinding kolon
10.Tuliskan tujuan dan intervensi keperawatan untuk pasien dengan Ca. Kolon
rektum !
1. Nyeri kronis
TUJUAN:
INTERVENSI:
INTERVENSI:
3. keletihan
INTERVENSI: