Pembimbing Akademik : Wa Ode Megasari, S.Kep.,Ns.,M.Kes
Pembimbing Lahan : Wa Ode Sitti Ratna Gampi,S.Kep.,Ns.
PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS KARYA PERSADA MUNA MUNA 2023/2024 I. KONSEP DASAR PENYAKIT A. Definisi Abdomen ialah rongga terbesar dalam tubuh. Bentuk lonjong dan meluas dari atas diafragma sampai pelvis dibawah. Rongga abdomen dilukiskan menjadi dua bagian – abdomen yang sebenarnya, yaitu rongga sebelah atas dan yang lebih besar, dan pelvis yaitu rongga sebelah bawah dab kecil. Batasan – batasan abdomen. Di atas, diafragma, Di bawah, pintu masuk panggul dari panggul besar. Di depan dan kedua sisi, otot – otot abdominal, tulang –tulang illiaka dan iga – iga sebelah bawah. Di belakang, tulang punggung, dan otot psoas dan quadratrus lumborum. Isi Abdomen. Sebagaian besar dari saluran pencernaan, yaitu lambung, usus halus, dan usus besar. Hati menempati bagian atas, terletak di bawah diafragma, dan menutupi lambung dan bagian pertama usus halus. Kandung empedu terletak dibawah hati. Pankreas terletak dibelakang lambung, dan limpa terletak dibagian ujung pancreas. Ginjal dan kelenjar suprarenal berada diatas dinding posterior abdomen. Ureter berjalan melalui abdomen dari ginjal. Aorta abdominalis, vena kava inferior, reseptakulum khili dan sebagaian dari saluran torasika terletak didalam abdomen.Pembuluh limfe dan kelenjar limfe, urat saraf, peritoneum dan lemak juga dijumpai dalam rongga ini. Seperti nyeri pada region yang lainnya, nyeri abdomen muncul dengan berbagai cara dan mempunyai banyak penyebab yang berbeda. Kita harus menentukan letaknya, radiasi, keparahan, karakter, frekuensi, durasi, faktor pemicu dan yang mengurangi gejala dan gejala lain yang berhubungan. Nyeri didefinisikan sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi seseorang dan ekstensinya diketahui bila seseorang pernah mengalaminya (Tamsuri, 2007). Menurut International Association for Study of Pain (IASP), nyeri adalah sensori subyektif dan emosional yang tidak menyenangkan yang didapat terkait dengan kerusakan jaringan aktual maupun potensial, atau menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan. Nyeri adalah suatu keadaan individu mengalami dan melaporkan adanya rasa tidak nyaman yang berat atau perasaan tidak menyenangkan. Nyeri adalah pengalaman sensori serta emosi yang tidak menyenangkan dan meningkatkan akibat adanya kerusakan jaringan yang aktual atau potensial. B. Etiologi Kegawatan abdomen yang datang kerumah sakit bisa berupa kegawatan bedah atau kegawatan non bedah. Kegawatan non bedah antara lain pankreatitis akut, ileus, paralitik, kolik abdomen. Kegawatan yang disebabkan oleh bedah antara lain peritonitis umum akibat suatu proses dari luar maupun dalam abdomen. Proses dari luar misalnya karena suatu trauma, sedang proses dari dalam misal karena apendisitis perforasi. Penyebab tersering dari akut abdomen antara lain appendisitis, Appendiksitis merupakan infeksi bakteri yang disebabkan oleh obstruksi atau penyumbatan akibat : Hiperplasia dari folikel limfoid, Adanya fekalit dalam lumen appendiks, Tumor appendiks, Adanya benda asing seperti cacing askariasis. Erosi mukosa appendiks karena parasit seperti C. Patofisiologi Appendiks terinflamasi dan mengalami edema sebagai akibat tersumbat, kemungkinan oleh fekalit (massa keras dari feses), tumor atau benda asing. Proses inflamasi meningkatkan tekanan intraluminal yang akan menghambat aliran limfe yang mengakibatkan edema, diapedesis bakteri dan ulserasi mukosa menimbulkan nyeri abdomen atas atau menyebar hebat secara progresif, dalam beberapa jam, terlokalisasi dikuadran kanan bawah dari abdomen. Akhirnya appendiks yang terinflamasi berisi pus. (Smeltzer, Suzanne, C., 2001).Bila sekresi mukus berlanjut, tekanan akan terus meningkat menyebabkan peradanganyang timbul meluas dan mengenai peritoneum setempat sehingga menimbulkan nyeri kanan bawah disebut apendisitis supuratif akut. Bila kemudian aliran arteri terganggu akan terjadi infark dinding apendiks yang diikuti dengan gangren yang disebut apendisitis gangrenosa. Bila dinding yang telah rapuh pecah akan terjadi apendisitis perforasi. Bila semua proses di atas berjalan lambat, omentum dan usus berdekatan akan bergerak ke arah apendiks hingga timbul suatu massa lokal yang disebut infiltrat apendikularis. Peradangan appendiks dapat menjadi abses atau menghilang. Dari timbulnya massa lokal yang disebut infaltrat apendikularis menyebabkan nyeri hebat pada appendiks yang berisi pus pada abdomen kuadran kanan bawah. Sehingga dilakukan tindakan appendiktomy pengangkatan appendiks melalui insisi bedah, post operasi appendiktomy dari insisi bedah : nyeri post op appendiktomy, kelemahan fisik sehingga terjadi intoleransi aktivitas. Tindakan post operasi appendiktomy dilakukan dari pembatasan makanan dan intake cairan karena pasien post op harus melakukan puasa sebelum operasi dilakukan. Terjadinya nyeri hebat pada abdomen kuadran bawah menyebabkan spasme abdomen penekanan pada bagian abdomen. Sehingga menyebabkan distensi abdomen yang menekan gaster, distensi abdomen yang menyebabkan penekanan pada gaster mengakibatkan peningkatan produksi HCL pada lambung yang mengakibatkan mual muntah sehingga nafsu makan menjadi berkurang : resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan. D. Tanda Dan Gejala a. Mayor (Simon, Nolan dan Bauman 1995) Pengungkapan tentang descriptor nyeri (individu akan melaporkan bahwa nyeri masih terasa) b. Minor – Mengatpkan rahang atau mengepalkan tangan – Ansietas – Peka rangsangan – Menggosok bagian yang nyeri – Mengorok – Gangguan konsentrasi – Perubahan pola tidur – Menarik bila disentuh – Mual dan muntah – Dilatasi pupil – Perut kembung E. Penatalaksanaan Medis Penatalaksanaan nyeri a. Prinsip dasar intervensi keperawatan pada nyeri meliputi 1) Mengidentifikasi tujuan dan penatalaksanaan nyeri 2) Membina hubungan perawat klien 3) Memberikan perawatan fisik 4) Mengatasi kecemasan pasien yang berhubungan dengan nyeri. 5) Melakukan intervensi farmakologis 6) Melakukan intervensi non farmakologi 7) Melakukan penyuluhan 8) Melakukan evaluasi keefektifan strategi intervensi nyeri. b. Tindakan noninvasif untuk mengurangi nyeri dan alasannya Banyak aktivitas keperawatan nonfarmakologis dan noninvasif yang dapat membantu menghilangkan nyeri. Metode pereda nyeri nonfarmakologis biasanya mempunyai risiko yang sangat rendah. Tindakan nonfarmakologis bukan merupakan pengganti obat-obatan, tindakan tersebut mungkin diperlukan, atau sesuai untuk mempersingkat episode nyeri yang berlangsung hanya beberapa detik atau menit. F. Pemeriksaan Penunjang 1. Pemeriksaan fisik 2. Pemeriksaan DL 3. Amilase :Kadar serum >3x batas atas kisaran normal merupakan diagnostik pankreatitis. 4. β-HCG(serum) : Kehamilan ektopik (kadar β-HCG dalam serum lebih akurat daripada dalam urine) 5. Gas darah arteri :Asidosis metabolik(iskemia usus, peritonitis, pankreatitis) 6. Urin porsi tengah (MSU):infeksi saluran kemih 7. EKG:Infark miokard 8. Rotgen thorak:Viskus perforasi(udara bebas),Pneumonia 9. Rotgen Abdomen :Usus iskemik(dilatasi,usus yang edema dan menebal),Pankreatitis(pelebaran jejunum bagian atas ’sentimel),Kolangitis(udara dalam cabang bilier),Kolitis akut(Kolon mengalami dilatasi,edema dan gambaran menghilang),obstruksi akut(Usus mengalami dilatasi,tanda ’string of pearl’) Batu Ginjal (Radioopak dalam saluran ginjal ) 10. Ultrasonografi 11. CT scan : merupakan pemeriksaan penunjang pilihan untuk inflamasi peritonium yang tidak terdiagnosis (terutama pada orang tua yang didiagnosis bandingnya luas,pada pasien yang dipertimbangkan untuk dilakukan laparotomi dan diagnosis belum pasti,,pankreatitis,trauma hati/limpa/mesenterium,divertikulitis,aneurisma 12. IVU (urografi intravena) : batu ginjal,obtruksi saluran ginjal DAFTAR PUSTAKA
Tamsuri. (2009). Cara Mudah Memahami dan Menghindari Hipertensi, Jantung dan Stroke. Edisi I. Yogyakarta: CV. Dianloka. Smeltzer, Suzanne, C., (2005). Anamesis dan Pemeriksaan Fisik. Jakarta: Erlangga.
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis