Anda di halaman 1dari 10

Dosen pengampuh : Nurdin,S,Kep,Ns.

,M,Kep

Mata Kuliah : Keperawatan Gawat Darurat

LAPORAN PENDAHULUAN
“ABDOMINAL PAIN “
Setting In Hospital /Emergency Room

DI SUSUN OLEH :

NAMA : DEWI ANGGRAINI


NIM : P202101111
KELAS : Z3 KEPERAWATAN

CI INSTITUSI CI LAHAN

Nurdin, S.Kep.,M.Kep KAK Anton


NIDN: 0904058804

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN & NERS


FAKULTAS ILMU ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MANDALA WALUYA
KENDARI
2024
1. Definisi
Nyeri abdomen merupakan sensasi subjektif tidak menyengkan yang
teresa disetiap regio abdomen (Piarce A. Grace & Neil R. 2006). Nyeri
abdomen ada dua yaitu nyeri akut dan nyeri kronis.
Abdomen pein adalah pengalaman sensori dan emosi yang tidak
menyenangkan dimana berhubungan dengan kerusakan jaringan atau
potensial terjadi kerusakan jaringan( Jurnal internasional 2019)

Nyeri Abdomen Akut


Nyeri abdomen akut biasanya digunakan untuk menggambarkan nyeri
dengan dengan onset mendadak, dan durasi pendek. Nyeri alih (referred
pain) adalah persepsi nyeri pada suatu daerah yang letaknya jauh dari
tempat asal nyeri.
Keluhan yang menonjol dari pasien dengan abdominal akut adalah
nyeri perut. Rasa nyeri perut dapat disebabkan oleh kelainan-kelainan di
abdomen atau di luar abdomen seperti organ-organ di rongga toraks. Nyeri
abdomen atau di luar abdomen dibedakan menjadi dua yaitu visceral dan
nyeri somatik.
a. Nyeri Visceral
Nyeri victeral terjadi karena rangsangan pada peritoneum yang
meliputi organ intraperitoneal yang dipersarafi oleh susunan saraf
otonom. Peritoneum visceral tidak sensitive terhadap rabaan,
pemotongan atau radang. Kita dapat melakukan sayatan atau jahitan
pada usus tanpa dirasakan oleh pasien, akan tetapi bila dilakukan
tarikan, regangan atau kontraksi yang berlebihan dari otot (spesme)
akan memberikan rasa nyeri yang tumpul disertai rasa sakit.
Pasien biasanya tidak dapat menunjukkan secara tepat lokalisasi
nyeri, digambarkan pada daerah yang luas dengan memakai seluruh
telapak tangan. Karena nyeri ini tidak dipengaruhi oleh gerakan, pasien
biasanya bergerak aktif tanpa menyebabkan bertambahnya rasa nyeri.
b. Nyeri Somatik
Terjadi karena rangsangan pada peritoneum parietale yang
dipersarafi oleh saraf tepi diteruskan ke susunan saraf pusat. Rasa nyeri
seperti ditusuk-tusuk atau disayat dengan pisau yang dapat ditunjukkan
secara tepat oleh pasien dengan menunjukkan memakai jari. Rangsangan
dapat berupa rabaan, tekanan, perubahan suhu, kimiawi atau proses
peradangan.
Nyeri Abdomen Kronis
Nyeri abdomen kronis biasanya digunakan untuk menggambarkan nyeri
berlanjut, baik yang berjalan dalam waktu lama atau berulang/hilang timbul.
Nyeri kronis dapat berhubungan dalam ekserbasi akut.

2. Etiologi
Nyeri abdomen dapat disebabkan oleh masalah disepanjang saluran
pencernaan atau diberbagai abdomen, yang bisa berupa:
a. Ulkus yang mengalami parfoprasi
b. Irritable bowel syndrome
c. Apedisitis
d. Pankreasitis
e. Batu empedu
Beberapa kelainan tersebut bersifat relative ringan: yang lain mungkin bisa
fatal.

3. Patofisiologi
Rasa nyeri pada abdomen baik mendadak maupun berulang,
biasanya selalu bersumber pada: visera abdomen, organ lain di luar
abdomen, lesi pada susunan saraf spinal, gangguan metabolik. Rasa nyeri
pada abdomen somatik berasal dari suatu proses penyakit yang menyebar
ke seluruh periteneum dan melibatkan visera mesentrium yang berisi
banyak ujung saraf somatik, yang lebih dapat meneruskan rasa nyerinya
dan lebih dapat melokalisasi rasa nyeri dari pada saraf otonom. Gangguan
pada visera pada mulanya akan menyebabkan rasa nyeri pada visera,
tetapi kemudian akan diikuti oleh rasa nyeri somatik. Setelah perineum
terlibat rasa nyeri somatik yang dalam akan akan disertai oleh tegangan
otot dan rasa mual yang merupakan gejala khas frenikus. Rasa nyeri yang
berasal dari usus halus akan timbul didaerah abdomen bagian atas
epigastrium, sedangkan rasa nyeri dari usus besar akan timbul didaerah
abdomen bagian bawah abdomen. Reseptor rasa nyeri didalam traktus
digestivus terletak pada saraf yang tidak bermielin yang berasal dari
system sraf otonom pada mukosa usus. Sesaraf ini disebut sebagai
serabut saraf C yang dapat meneruskan rasa nyeri lebih menyebar dan
lebih lama dari rasa nyeri yang di hantarkan dari kulit oleh serabut saraf A.
Reseptor nyeri pada abdomen terbatas di mukosa, lapisan muskularis, dan
sesora dari organ abdomen. Impuls nyeri dari segmen usus yang meluas
dari ligamenttum Treitz sampai fleksura hepatica memasuki segmen
thoraliks 9 dan 10, dirasakan disekitar umbilicus. Dari kolon distalis, uterus,
kandung kemih, dan traktus genetalia perempuan, impuls nyeri mencapai
segmen toraks 11 dan 12 serta segmen lumbalis pertama. Nyeri dirasakan
pada daerah suprapubik dan kadang-kadang menjalar ke labium atau
skoyim.

4. Manifestasi KlinisNyeri abdomen


a. Mual, muntah
b. Tidak nafsu makan
c. Lidah dan mukosa bibir kering
d. Turgor kulit tidak elastis
e. Urine sedikit dan pekat
f. Lemah dan kelemahan

5. Komplikasi
a. Perposari
b. Obstruksi gastrointesnial
6. Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan fisik
b. Pemeriksaan DL
c. Amilase : Kadar serum <3 x batas atas kisaran normal merupakan
diagnostic pancreatitis.
d. B-HCG(serum) : Kehamilah ektopik (kadar B-HCG dalam serum
lebih akurat dari pada dalam urine.
e. Gas darah arteri: Asidosis metabolic (iskemia usus, peritonitis,
pankreatitis)
f. Urin porsi tengah (MSU): infeksi saluran kemih
g. EKG : Infark miokard
h. Rotgen thorak: visual perforasi (udarah bebas), pneumonia
i. Rotgen thorak: Viksus perforasi (udara bebas), pneumonia
j. Rotgen abdomen : Usus iskemik(dilatasi, usus yang edema dan
menebal), pankreatitis(pelebaran jejunum bagian atas sentimel),
kolangitis( udara dalam cabang bilier),colitis akut (kolon mengalami
dilatasi, edema dan gambaran menghilang), obstruksi akut(Usus
mengalami dilatasi , tanda ,straning of pearl) Batu ginjal(Radioopak
dalam saluran ginjal)
k. Ultrasonografi
l. CT scan: merupakan pemeriksaan penunjang pilihan untuk
inflamasi peritoneum yang tidak terdiagnosis
m. IVU (urografi intravena): batu ginjal, obtruksi saluran ginjal.
7. Algoritma kasus

Evaluasi
Sakit perut akut

Resusitasi
Keterbatasan:Hemodinamik
Sakit perut
tidak stabil Konsultasikan dengan operasi
segera

Nyeri RLQ (bertahap) Nyeri CEPAT , pertimbangkan


tekan saat palpasi laboratorium

Pada RLQ Reaksi nyeri


tekan posituf setelah
palpasi
Pemeriksaan USG/CT
pada lampiran

Nyeri RLQ(Bertahap):
Untuk pasien
Adanya rasa tidak nyaman
wanita,pertimbangan
setelah makan
USG/CT panggul

Mual, muntah,
obstipasi,konstipasi,perut USG kuadrat
kembung,riwayat operasi
sebelumnya Kanan atas

Onset tiba-tiba,nyeri
Untuk pasien wanita,
menyebar,nyeri tekan saat
palpasi,tanda peritonis Pertimbangkan
USG/CT panggul
Diagnosis

Perporasi visceral pankreatitis Obstruksi


parah
Usus kecil
Ruptur limpa/hemoperitoneum

Divertikulitis
Radang usus
buntu Perforasi visceral infakn
mesenterika , Pankreatitis
akut

Kehamilan
ektopik

Kolangitis

Sumber: researchgate.net 2024


DAFTAR PUSTAKA

Brown, A. 2014. Strategies to Reduce or Eliminate Wound Pain. Nursing Times.


110(15).12-15Ernawati, Hartati & Hadi. 2010. Terapi relaksasi
terhadap nyeri pada mahasiswa universitas muhamaddiyah semarang.
Nurhidayati Nurhidayati, Tati Karyawati, & Muhammad Silahudin. (2023). Asuhan
Keperawatan Pada Tn.S Dengan Nyeri Perut (Abdominal Pain) Di Ruang
Kemuning RSUD Dr. Soeselo Kabupaten Tegal. Jurnal Mahasiswa Ilmu
Kesehatan , 1 (4), 118–134. https://doi.org/10.59841/jumkes.v1i4.262
ASUHAN KEPERAWATAN

Kasus:

Ny.S berusia 78 Tahun datang ke Rs.Aliyah 1 pada tanggal 30 januari 2024 pukul
15.29 dengan keluhan nyeri perut bawah sejak 4 hari lalu, nyeri hilang timbul
disertai muntah-muntah dan demam,pilek, Hasil pengkajian di dapatkan TD:130/80
mmHg, RR: 21x/m, N:68x/m’ skala nyeri 6. Pasien tampak meringis saat bergerak.
Terdengan suara ronkhi dan wheezing, SP02:69%.

Anda mungkin juga menyukai