OLEH :
IRMAWATI TOHAMBA
14420212131
CI INSTITUSI CI LAHAN
(……………………………………) (……………………………………)
5. Manifestasi Klinik
a. Nyeri abdomen
b. Mual, muntah
c. Tidak nafsu makan
d. Lidah dan mukosa bibir kering
e. Turgor kulit tidak elastis
f. Urine sedikit dan pekat
g. Lemah dan kelelahan
6. Komplikasi
a. Perporasi gastrointestinal
b. Obstruksi gastrointestinal
7. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan fisik
b. Pemeriksaan DL
c. Amilase : Kadar serum >3x batas atas kisaran normal merupakan
diagnostik pankreatitis.
d. B-HCG(serum) : Kehamilan ektopik (kadar B-HCG dalam serum
lebih akurat daripada dalam urine).
e. Gas darah arteri : Asidosis metabolik (iskemia usus, peritonitis,
pankreatitis).
f. Urin porsi tengah (MSU) : infeksi saluran kemih.
g. EKG : Infark miokard.
h. Rotgen thorak : Viskus perforasi (udara bebas), Pneumonia.
i. Rotgen Abdomen : Usus iskemik (dilatasi, usus yang edema dan
menebal), Pankreatitis (pelebaran jejunum bagian atas sentimel),
Kolangitis (udara dalam cababg bilier), Kolitis akut (Kolon
mengalami dilatasi, edema dan gambaran menghilang), obstruksi
akut (Usus mengalami dilatasi, tanda ’string of pearl’) Batu Ginjal
(Radioopak dalam saluran ginjal).
j. Ultrasonografi.
k. CT scan : merupakan pemeriksaan penunjang pilihan untuk
inflamasi peritonium yang tidak terdiagnosis (terutama pada orang
tua yang didiagnosis bandingnya luas, pada pasien yang
dipertimbangkan untuk dilakukan laparotomi dan diagnosis belum
pasti, pankreatitis, trauma hati/limpa/mesenterium, divertikulitis,
aneurisma).
l. IVU (urografi intravena) : batu ginjal, obtruksi saluran ginjal
8. Penatalaksanakan
a. Pemberian analgetik
b. Pembedahan
9. Penatalaksanaan
a. Kaji nyeri dengan tehnik PQRST
b. Ajarkan tehnik distraksi dan relaksasi
c. Berikan posisi yang nyaman pada klien
d. Berikan HE tentang nyeri
B. Konsep Keperawatan
1. Pengkajian
- Pasien mengeluh nyeri perut
- Nadi meningkat
- Tekanan darah meningkat
- RR meningkat
- Pasien tampak meringis
- Pasien mengatakan nyeri ringan – sedang
- Pasien mengatakan nyerinya bersifat tumpul, pegal, dan berbatas
tak jelas serta sulit dilokalisasi
- Pasien hanya minum < 8 gelas sehari
- Pasien muntah-muntah
- Pasien tampak lemah
- Lidah dan mukosa bibir pasien kering
- Turgor kulit tidak elastis
- Urine sedikit dan pekat
- Pasien mengatakan mual dan tidak nafsu makan
- Pasien hanya makan sedikit dari porsi yang diberikan
- Berat badan pasien turun
- Pasien tampak lemah dan kelelahan
- Kekuatan otot
4444 4444
4444 4444
5. Perkusi
Perkusi pads akut abdomen dapat menunjukkan 2 hal. 1) Perasaan
nyeri oleh ketokan pads jari. Ini disebut sebagai nyeri ketok. 2) Bunyi
timpani karena meteorismus disebabkan distensi usus yang berisikan gas
pads ileus obstruksi rendah.
6. Auskultasi
Auskultasi tidak memberikan gejala karena pada akut abdomen
terjadi perangsangan peritoneum yang secara refleks akan mengakibatkan
ileus paralitik.
7. Pemeriksaan rectal
Toucher atau perabaan rektum dengan jari telunjuk juga merupakan
pemeriksaan rutin untuk mendeteksi adanya trauma pads rektum atau
keadaan ampulla recti apakah berisi faeces atau teraba tumor.
8. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan post operasi.
2. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan pembatasan intake
cairan insisi bedah.
3. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan kelemahan akibat nyeri insisi
bedah.
4. Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan mual muntah.
9. Intervensi Keperawatan
Diagnosa Kriteria Hasil Intervensi Rasional
10. Implementasi
Pencegahan, pengaturan posisi dan intervensi mandiri. Tindakan
keperawatan mencangkup tindakan mandiri dan kolaborasi Tindakan
mandiri : aktivitas perawat yang dilakukan atau yang didasarkan pada
kesimpulan sendiri dan bahan petunjuk dan perintah tenaga kesehatan lain.
Tindakan kolaborasi: tindakan yang dilaksanakan atas hasil keputusan
bersama dengan dokter dan petugas kesehatan lain.
11. Evaluasi
Evaluasi merupakan tahap akhir dari suatu proses keperawatan yang
merupakan perbandingan yang sistematis dan terencana ksehatan pasien
dengan tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan dengan cara melibatkan
pasien.
S = subjektif
O = objektif
A = Analisa
P = Planning
DAFTAR PUSTAKA
Arief Mansjoer, A., Suprohaita, Wardhani, W.I., dkk. 2000. Kapita Selekta
Kedokteran Jilid 2 Edisi Ketiga. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
CordellWH, KeeneKK, GilesBK, etal: TheHighPrevalenceofPain in Emergency
Medicalcare. Am J Emerg Med 20:165-169, 2002.
Pierce A. Grace & Neil R. Borley, 2007. At a Glance Ilmu Bedah. Edisi 3.
Jakarta: EMS.
Sudoyo, Aru W, dkk. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi V.Jakarta
: Balai Penerbit FKUI.