Anda di halaman 1dari 11

Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

“Penyakit Epistaksis”

Mata Kuliah : Keperawatan Medikal Bedah I


Dosen : Ns. A’in M.Kep

Disusun Oleh:

Kelompok 2

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

INSTITUT TEKNOLOGI KESEHATAN & SAINS WIYATA HUSADA

SAMARINDA

2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Mata Ajaran : Keperawatan Medikal Bedah

Pokok Bahasan : Penyakit Sistem THT

Sub Pokok Bahasan : Epistaksis

Hari/Tanggal : Senin, 21 Januari 2020

Waktu : Pukul 08.30  s.d  selesai

Tempat : ITKES Wiyata Husada

Sasaran Penyuluhan :Mahasiswa/i ITKES Wiyata Husada

A. Tujuan Umum
Setelah di berikan penyuluhan mahasiswa/i dapat memahami tentang
penyakit epistaksis

B. Tujuan Khusus :
1. Mahasiswa/i mampu menyebutkan kembali pengertian epistaksis
dengan benar.
2. Mahasiswa/i mampu menyebutkan kembali penyebab epistaksis
dengan benar.
3. Mahasiswa/i mampu menyebutkan kembali tanda dan gejala
epistaksis dengan benar.
4. Mahasiswa/i mampu menyebutkan kembali penatalaksanaan
epistaksis dengan benar
5. Mahasiswa/i mampu menyebutkan tahap pelaksanaan epistaksis
dengan benar.
6. Mahasiswa/i mampu menyebutkan komplikasi epistaksis dengan
benar.

C. Pokok Materi
1. Pengertian epistaksis
2. Penyebab epistaksis
3. Tanda dan gejala epistaksis
4. Penatalaksanaan epistaksis
5. Tahap pelaksanaan epistaksis
6. Komplikasi epistaksis

D. Metode Diskusi
1. Ceramah
2. Diskusi

E. Media dan Alat


1. Poster (terlampir)
2. Leaflet

F. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Kesiapan media : Poster dan Leaflet
b. Penentuan waktu : 08.30 s.d selesai
c. Penentuan tempat : ITKES Wiyata Husada Samarinda
2. Evaluasi proses
a. Diharapkan mahasiswa/i datang tepat waktu
b. Diharapkan kegiatan penyuluhan berjalan dengan lancar
c. Diharapkan mahasiswa/i memahami isi poster dan materi
penyuluhan
3. Evaluasi hasil
a. Mahasiswa/i mengetahui tentang epistaksis
b. Mahasiswa/i mampu bertanya dan menjawab pertanyaan dari
TIM mengenai epistaksis
Kegiatan Penyuluhan

No Kegiatan Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Klien Waktu

1 Pembukaan Tahap pembukaan: 5 menit


1. Moderator memberi Menjawab
salam salam
2. Moderator mendengarkan
memperkenalkan
pembimbing dan
anggota kelompok
3. Moderator membuat
kontrak waktu Menyetujui
4. Moderator kontak waktu
menjelaskan tujuan
kegiatan Mendengarkan

2 Penyampaian 1. Menjelaskan Mengemukakan 15 menit


Materi pengertian epistaksis pendapat
2. Menjelaskan tentang
penyebab epistaksis
3. Menjelaskan tanda
dan gejala epistaksis
4. Menjelaskan
penatalaksanaan Mendengarkan
epistaksis Memperhatikan
5. Menjelaskan tahap
pelaksanaan
epistaksis
6. Menjelaskan
komplikasi
epistaksis
3 Penutup 1. Memberikan Mengajukan 10 menit
kesempatan kepada pertanyaan
mahasiswa/i untuk
bertanya Mengemukakan
2. Menanyakan Pendapat
kembali tentang
materi penyuluhan Mendengarkan
epistaksis
3. Menyimpulkan hasil
penyuluhan bersama Bersama
Mahasiswa/i menyimpulkan
4. Mengakhiri kontrak hasil
5. Mengucapkan salam penyuluhan

Menjawab
salam

Evaluasi :

1. Apakah mahasiswa/i mampu menyebutkan kembali pengertian


epistaksis?
2. Apakah mahasiswa/i mampu menyebutkan kembali penyebab
epistaksis?
3. Apakah mahasiswa/i mampu menyebutkan kembali tanda dan gejala
epistaksis?
4. Apakah mahasiswa/i mampu menyebutkan penatalaksanaan epistaksis?
5. Apakah mahasiswa/i mampu menyebutkan tahap pelaksanaan
epistaksis?
6. Apakah mahasiswa/i mampu menyebutkan komplikasi epistaksis?

MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian Epitaksis
Epitaksis atau sering disebut mimisan adalah perdarahan dari hidung
dapat berasal dari bagian anterior rongga hidung atau bagian posterior
rongga hidung. Dapat terjadi akibat sebab local atau sebab umum
(kelainan sistemik). Epitaksis bukan suatu penyakit melainkan gejala atau
kelainan. Perdarahan yang terjadi di hidung adalah akibat kelainan
setempat atau penyakit umum. Kebanyakan ringan dan sering berhenti
sendiri tanpa memerlukan bantuan medis, tetapi epitaksis berat, walaupun
jarang, merupakan masalah kedaruratan yang berakibat fatal bila tidak
segera ditangani (Endang & Retno,2008)

2. Penyebab Epitaksis

Dimana penyebabnya ada 2 yaitu :

1) Sebab local :

a. Trauma

b. Infeksi

c. Neoplasma

d. Kelainan kongenital

e. Deviasi septum

f. Pengaruh lingkungan

2) Sebab sistemik :

a. Kelainan darah

b. Penyakit kardiovaskuler
c. Sirosis hepatis

d. Diabetus melitus

e. Infeksi akut

f. Gangguan hormonal

g. Alkoholisme

3. Tanda dan gejala

a. Resiko perdarahan

b. Nyeri akut

c. Ketidakefektifan jalan nafas

d. Ansietas

4. Pencegahan
a. Jangan mengorek hidung terlalu dalam.
b. Jangan membuang ingus terlalu keras.
c. Jika hidu tersumbat gunakan obat – obatan dari dokter yang
mampu melegakan hidung kembali.
d. Edukasi anak – anak agar tidak memasukkan apapun ke dalam
hidung.
5. Pertolongan pertama untuk mengatasi mimisan
a. Duduk tegak arahkan tubuh ke depan
Kebanyakan orang saat terjadi mimisan malah berbaring atau
menengadahkan kepalanya kebelakang. Hal tersebut merupakan
posisi yang salah dan tidak dianjurkan.
Cara yang benar adalah pastikan posisi anda tetap tegak dan
arahkan tubuh anda sedikit kedepan. Hal ini dapat mencegah
darah kembali masuk ke hidung atau saluran napas. Jika anda
berbaring, darah malah akan masuk kembali dan bisa
menyumbat jalan napas.
b. Pencet cuping hidung selama 10 menit
Untuk mengatasi mimisan, pencet cuping hidung anda dengan
menggunakan jari anda (ibu jari dan jari telunjuk) selama 10
menit. Tindakan tersebut bertujuan untuk memberikan
penekanan pada titik pendarahan agar darah berhenti mengalir.
Ketika anda melakukan hal tersebut, anda dapat mencoba untuk
bernapas melalui mulut terlebih dahulu.
c. Jangan bersin
Ketika darah masih mengalir, jangan sengaja mencoba untuk
bersin atau mengeluarkan darah dari hidung. Hal tersebut malah
dapat membuat mimisan sulit berhenti dan merangsang darah
yang mulai mengering untuk kembali mengalir lagi.
d. Gunakan kompres dingin
anda juga dapat meletakkan kompres dingin pada hidung anda
agar darah lebih cepat berhenti. Namun, jangan langsung
menempelkan es batu ke hidung. Bungkus es batu dengan kain
lembut atau handuk, baru tempelkan ke hidung untuk mengatasi
mimisan.
e. Jika mimisan belum berhenti juga, segera kedokter
Jika darah terus mengalir lebih dari 20 menit dan tindakan yang
telah anda lakukan belum memberikan hasil, anda sebaiknya ke
dokter untuk diberikan penanganan medis lebih lanjut. Selain itu,
apa bila anda kesulitan utuk bernapas, kehilangan banyak darah
akibat mimisan, menelan banyak darah hingga muntah, dan
mimisan terjadi akibat kecelakaan serius, sebaiknya anda juga
berobat ke dokter untuk diperiksa dan ditangani lebih lanjut.
6. Penatalaksanaan epitaksis
Ada 3 prinsip utama penatalaksanaan epitaksis :
1) Menghentikan pendarahan
2) Mencegah komplikasi
3) Mencegah ulang epitaksis

7. Tahap Pelaksanaan epitaksis


1) Usahakan penderita dalam keadaan duduk, bila kondisi lemah dapat di
baringkan dengan meletakkan bantal di belakang punggung
2) Membersihkan/mengeluarkan bekuan darah
3) Pertolongan pertama jika terjadi mimisan adalah dengan memencet
hidung bagian depan selama tiga menit. Selama pemencetan sebaiknya
bernapas melalui mulut. Perdarahan ringan biasanya akan berhenti
dengan cara ini. Lakukan hal yang sama jika perdarahan berulang,jika
tidak dapat berhenti sebaiknya kunjungi dokter untuk meminta
bantuan.

8. Komplikasi epitaksis
1) Perdarahan hebat : shok, anemia
2) Penurunan tekanan darah yang mendadak
NO Nama Tugas
.
1. Revia Novertin K. MC
2. Henny Hutagalung Moderator
3. Hesti Iriani Notulasi
Fitriana Nur Faida
4. Tri Wahyuni R.W.O. Pemateri
5. Dina Utami
Elma Agustina
Ervina Oktaviana
Parel Masing Fasilisator
Putri Wahyuni
Ratna Putri Agustini
Remitasari Andi Palobo

Anda mungkin juga menyukai