“Penyakit Epistaksis”
Disusun Oleh:
Kelompok 2
SAMARINDA
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. Tujuan Umum
Setelah di berikan penyuluhan mahasiswa/i dapat memahami tentang
penyakit epistaksis
B. Tujuan Khusus :
1. Mahasiswa/i mampu menyebutkan kembali pengertian epistaksis
dengan benar.
2. Mahasiswa/i mampu menyebutkan kembali penyebab epistaksis
dengan benar.
3. Mahasiswa/i mampu menyebutkan kembali tanda dan gejala
epistaksis dengan benar.
4. Mahasiswa/i mampu menyebutkan kembali penatalaksanaan
epistaksis dengan benar
5. Mahasiswa/i mampu menyebutkan tahap pelaksanaan epistaksis
dengan benar.
6. Mahasiswa/i mampu menyebutkan komplikasi epistaksis dengan
benar.
C. Pokok Materi
1. Pengertian epistaksis
2. Penyebab epistaksis
3. Tanda dan gejala epistaksis
4. Penatalaksanaan epistaksis
5. Tahap pelaksanaan epistaksis
6. Komplikasi epistaksis
D. Metode Diskusi
1. Ceramah
2. Diskusi
F. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Kesiapan media : Poster dan Leaflet
b. Penentuan waktu : 08.30 s.d selesai
c. Penentuan tempat : ITKES Wiyata Husada Samarinda
2. Evaluasi proses
a. Diharapkan mahasiswa/i datang tepat waktu
b. Diharapkan kegiatan penyuluhan berjalan dengan lancar
c. Diharapkan mahasiswa/i memahami isi poster dan materi
penyuluhan
3. Evaluasi hasil
a. Mahasiswa/i mengetahui tentang epistaksis
b. Mahasiswa/i mampu bertanya dan menjawab pertanyaan dari
TIM mengenai epistaksis
Kegiatan Penyuluhan
Menjawab
salam
Evaluasi :
MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian Epitaksis
Epitaksis atau sering disebut mimisan adalah perdarahan dari hidung
dapat berasal dari bagian anterior rongga hidung atau bagian posterior
rongga hidung. Dapat terjadi akibat sebab local atau sebab umum
(kelainan sistemik). Epitaksis bukan suatu penyakit melainkan gejala atau
kelainan. Perdarahan yang terjadi di hidung adalah akibat kelainan
setempat atau penyakit umum. Kebanyakan ringan dan sering berhenti
sendiri tanpa memerlukan bantuan medis, tetapi epitaksis berat, walaupun
jarang, merupakan masalah kedaruratan yang berakibat fatal bila tidak
segera ditangani (Endang & Retno,2008)
2. Penyebab Epitaksis
1) Sebab local :
a. Trauma
b. Infeksi
c. Neoplasma
d. Kelainan kongenital
e. Deviasi septum
f. Pengaruh lingkungan
2) Sebab sistemik :
a. Kelainan darah
b. Penyakit kardiovaskuler
c. Sirosis hepatis
d. Diabetus melitus
e. Infeksi akut
f. Gangguan hormonal
g. Alkoholisme
a. Resiko perdarahan
b. Nyeri akut
d. Ansietas
4. Pencegahan
a. Jangan mengorek hidung terlalu dalam.
b. Jangan membuang ingus terlalu keras.
c. Jika hidu tersumbat gunakan obat – obatan dari dokter yang
mampu melegakan hidung kembali.
d. Edukasi anak – anak agar tidak memasukkan apapun ke dalam
hidung.
5. Pertolongan pertama untuk mengatasi mimisan
a. Duduk tegak arahkan tubuh ke depan
Kebanyakan orang saat terjadi mimisan malah berbaring atau
menengadahkan kepalanya kebelakang. Hal tersebut merupakan
posisi yang salah dan tidak dianjurkan.
Cara yang benar adalah pastikan posisi anda tetap tegak dan
arahkan tubuh anda sedikit kedepan. Hal ini dapat mencegah
darah kembali masuk ke hidung atau saluran napas. Jika anda
berbaring, darah malah akan masuk kembali dan bisa
menyumbat jalan napas.
b. Pencet cuping hidung selama 10 menit
Untuk mengatasi mimisan, pencet cuping hidung anda dengan
menggunakan jari anda (ibu jari dan jari telunjuk) selama 10
menit. Tindakan tersebut bertujuan untuk memberikan
penekanan pada titik pendarahan agar darah berhenti mengalir.
Ketika anda melakukan hal tersebut, anda dapat mencoba untuk
bernapas melalui mulut terlebih dahulu.
c. Jangan bersin
Ketika darah masih mengalir, jangan sengaja mencoba untuk
bersin atau mengeluarkan darah dari hidung. Hal tersebut malah
dapat membuat mimisan sulit berhenti dan merangsang darah
yang mulai mengering untuk kembali mengalir lagi.
d. Gunakan kompres dingin
anda juga dapat meletakkan kompres dingin pada hidung anda
agar darah lebih cepat berhenti. Namun, jangan langsung
menempelkan es batu ke hidung. Bungkus es batu dengan kain
lembut atau handuk, baru tempelkan ke hidung untuk mengatasi
mimisan.
e. Jika mimisan belum berhenti juga, segera kedokter
Jika darah terus mengalir lebih dari 20 menit dan tindakan yang
telah anda lakukan belum memberikan hasil, anda sebaiknya ke
dokter untuk diberikan penanganan medis lebih lanjut. Selain itu,
apa bila anda kesulitan utuk bernapas, kehilangan banyak darah
akibat mimisan, menelan banyak darah hingga muntah, dan
mimisan terjadi akibat kecelakaan serius, sebaiknya anda juga
berobat ke dokter untuk diperiksa dan ditangani lebih lanjut.
6. Penatalaksanaan epitaksis
Ada 3 prinsip utama penatalaksanaan epitaksis :
1) Menghentikan pendarahan
2) Mencegah komplikasi
3) Mencegah ulang epitaksis
8. Komplikasi epitaksis
1) Perdarahan hebat : shok, anemia
2) Penurunan tekanan darah yang mendadak
NO Nama Tugas
.
1. Revia Novertin K. MC
2. Henny Hutagalung Moderator
3. Hesti Iriani Notulasi
Fitriana Nur Faida
4. Tri Wahyuni R.W.O. Pemateri
5. Dina Utami
Elma Agustina
Ervina Oktaviana
Parel Masing Fasilisator
Putri Wahyuni
Ratna Putri Agustini
Remitasari Andi Palobo