Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS VIDEO STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

FISIOTERAPI DADA

Disusun dalam rangka memenuhi tugas

stase Keperawatan Medikal Bedah I

Di susun oleh:

IRMAWATI TOHAMBA

14420212131

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

2022
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
FISIOTERAPI DADA
(sumber buku panduan OSCE UMI)

A. Pengertian
Fisioterapi dada adalah sekumpulan tindakan yang dirancang untuk meningkatkan
efisiensi pernapasan, meningkatkan ekspansi (pengembangan paru), kekuatan otot
pernapasan dan eliminasi secret yang berasal dari system pernapasan.
Fisioterapi dada terdiri dari :
1. Perkusi atau clapping yaitu tepukan tangan membentuk mangkuk kepunngung
klien.
2. Vibrasi yaitu tindakan penggetaran dengan kekuatan tangan untuk pengeluaran
secret.
3. Postural drainage yaitu pengaturan posisi untuk mengalirkan secret jalan napas
segmen paru dengan pengaruh gravitasi.
B. Tujuan
Tujuan fisoterapi dada adalah untuk membantu klien agar bernapas lebih bebas dan
mendapatkan oksigen untuk tubuhnya.
C. Indikasi
1. Penyakit neuromuscular atau cystic fibrosis seperti Guillain-Bare Syndrom
2. Progressive muscle weakness (myasthenia gravis)
3. Tetanus
4. Penyakit paru seperti bronchitis, pneumonia atau chronic obstructive pulmonary
disease (COPD)
5. Cerebral Palsy atau muscular dystrophy (untuk secret teraspirasi)
6. Post operasi (karena nyeri jika untuk napas dalam dan batuk efektif)
D. Kontraindikasi
1. Perdarahan pada paru-paru
2. Cedera kepala atau leher
3. Fraktur pada tulang costa
4. Kolaps pada pariu-paru
5. Terdapat luka pada dinding dada
6. Tuberculosis
7. Asma akut
8. Pernah mengalami serangan jantung
9. Abses pada paru
10. Emboli pada pulmonary
11. Fraktur tulang belakang
12. Luka bakar, luka terbuka dan beebrapa jenis pembedahan
13. Perdarahan aktif

No. TINDAKAN
A. PRAINTERAKSI
1. Membaca laporan/instruksi/perintah/program terapi medik/program terapi keperawatan.
2. Menulis/mengecek identitas klien pada format dokumentasi asuhan keperawatan.
3. Mengecek laporan klien dengan fokus data : apakah terdapat mucus/lendir pada
brongkiolus atau brongkus, peningkatan produksi lendir, terdapat kontra indikasi atau
tidak.
4. Mencuci tangan
B. ORIENTASI
1. Memperkenalkan diri
- Mengucapkan salam terapeutik/memperkenalkan diri.
- Validasi data : nama klien, keluhan, data lain terkait
2. Meminta persetujuan tindakan
- Menyampaikan/menjelaskan tujuan tindakan
- Menyampaikan/menjelaskan Iangkah-langkah tindakan
3. Membuat kontrak dan kesepakatan untuk pelaksanaan tindakan.
C. INTERAKSI
1. Menganjurkan klien untuk melakukan pernapasan diagfragma, posisi klien sebaiknya
posisi drainase
2. Melakukan perkusi pada dinding rongga selama 1-2 menit
- Kosta paling bawah sampai ke bahu bagian belakang
- Kosta paling bawah sampai ke kosta paling atas pada bagian depan
3. Menganjurkan klien menarik nafas dalam perlahan-lahan, lalu lakukan vibrasi sambal
klien mengeluarkan napas perlahan-lahan dengan bibir di rapatkan
4. Meletakkan 1 tangan pada area yang ingin divibrasi dan letakkan tangan yang lain di
atasnya
5. Menegakkan otot-otot tangan dan lengan sambal melakukan tekanan sedang dan vibrasi
tangan dan lengan
6. Mengangkat tekanan pada dada ketika klien menarik napas
7. Menganjurkan klien batuk dengan menggunakan otot-otot abdominalis setelah vibrasi
8. Memberi klien istirahat berapa menit
9. Mengauskultasi adanya perubahan pada pola napas
10. Mengulangi perkusi dan vibrasi secara bergantian sesuai kondisi klien biasanya 15-20
menit
11. Mencuci tangan
D. EVALUASI
1. Menginformasikan hasil tersebut kepada klien dan evaluasi tujuan.
2. Kontrak pertemuan berikutnya dan mengucapkan salam terminasi.
3. Merapikan alat dengan peralatan.
4. Mencuci tangan
E. DOKUMENTASI
1. Mencatat hasil tindakan dan respon klien dengan nama/paraf yang jelas
2. Mencatat waktu tindakan (hari/tanggal/jam)
3. Mencatat nama ners yang melakukan/tanda tangan
ANALISIS SOP TINDAKAN FISIOTERAPI DADA

1. Video Pertama
Diakses tanggal 15 Februari 2022 (https://youtu.be/nIOkCXSMnHg)

Kelebihan : Menyiapakan sputum pot untuk tempat menapung skeret dan tisu untuk
membersihkan mulut pasien.
Kekurangan : Cara menjelaskan dan melakukan tindakan kurang baik karena tidak
mengikuti susunan panduan SOP yang baik dan benar seperti tidak mecuci tangan,
tidak memakai handskun, cara mengajarkan Teknik napas dalam tidak tepat, tidak
menganjurkan klien untuk batuk efektif, tidak memberi waktu klien untuk beristirahat
beberapa menit.
2. Video kedua
Di akses tanggal 15 Februari 2022 (https://youtu.be/BMtigRxmw_E)

Kelebihan : Memaparkan alat yang digunakan, mencuci tangan, memakai handskun,


penjelasannya sangat jelas dan mudah di pahami prosedur tindakan sudah sesuai SOP
Kekurangan : Tidak ada

Anda mungkin juga menyukai