Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ABDOMINAL PAIN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUP DR SARDJITO YOGYAKARTA

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktik Profesi Ners Stase Keperawatan Gawat Darurat

Disusun oleh: ALANA 08/267969/KU/12783

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2013

ABDOMINAL PAIN

Seperti nyeri pada region yang lainnya, nyeri abdomen muncul dengan berbagai cara dan mempunyai banyak penyebab yang berbeda. Kita harus menentukan letaknya, radiasi, keparahan, karakter, frekuensi, durasi, faktor pemicu dan yang mengurangi gejala dan gejala lain yang berhubungan.

Letak / lokasi Seperti kebanyakan organ, nyeri pada abdomen tidak dapat dirasakan secara langsung, nyeri dipancarkan (dialihkan) kedinding abdomen sesuai dengan asal embriologi organ tsb (nyeri viseral) Nyeri visceral dimediasi terutama oleh serat aferen C pada dinding lumen organ visceral dan pada kapsul solid organ. Tidak seperti nyeri kutaneus nyeri visceral dielisitasi oleh distensi, inflamasi atau iskemik yang merangsang reseptor neuron atau keterlibatan langsung saraf sensoris ( infiltrasi keganasan) Minta pasien untuk menunjukkan lokasi nyeri. Mereka akan kesusahan yang mengindikasikan bahwa area nyeri yang luas. Dalam keadaan ini minta pasien untuk menggunakan satu jari dan tunjuk daerah dengan intensitas nyeri yang maksimum. Lokasi nyeri perut dan asal embriologi nya Epigastrik : Foregut (lambung, duodenum, hati, pancreas, empedu) Periumbilikal : Midgut ( usus halus dan usus besar termasuk apendiks) Suprapubik : Hindgut ( rectum dan organ urogenital)

Nyeri yang sangat terlokalisasi dapat berasal dari peritoneum parietal (nyeri somatik). Nyeri parietal di mediasi oleh serat saraf delta C dan A, yang bertanggung jawab atas tranmisi nyeri yang sangat akut, tajam, sensasi nyeri yang lebih terlokalisir. Iritasi langsung inervasi somatic peritoneum parietal (khususnya bagian atas dan anterior) oleh pus, urine atau secret gastrointestinal mengarahkan ke keadaan nyeri yang sangat terlokalisir Contoh : apendiksitis dapat berawal sebagai nyeri umbilical (referred pain) lalu berpindah ke fossa iliaka kanan sejalan dengan penyebaran inflamasi ke peritoneum yang menutupi apendiks

Table. Sensory Levels Associated with Visceral Structures. Structures Nervous System Pathways Sensory Level Liver, spleen, and central part of diaphragm Phrenic nerve C35

Peripheral diaphragm, stomach, pancreas, gallbladder, and Celiac plexus and greater splanchnic T69 small bowel Appendix, colon, and pelvic viscera nerve Mesenteric plexus and lesser T1011

splanchnic nerve Sigmoid colon, rectum, kidney, ureters, and testes Bladder and rectosigmoid Lowest splanchnic nerve Hypogastric plexus T11L1 S24

Radiasi Tanyakan ke pasien apakah dia merasakan nyeri pada tempat lain atau terdapat jenis nyeri yang lain (yang mungkin tidak berhubungan dengan radiasi nyeri abdomennya) . Beberapa contoh : Scapula kanan : kantong empedu Ujung bahu : iritasi diafagma Pertengahan punggung : pankreas

Karakter Nyeri kolik : merupakan nyeri yang hilang timbul (comes and goes in waves) yang menunjukkan suatu obstruksi organ berongga (lumen), organ yang berdinding otot (usus, empedu, duktus biliaris, ureter) Burning : biasanya mengindikasikan karena pengaruh asam dan berhubungan dengan lambung, duodenum atau bagian distal esofagus

Beberapa karakter nyeri :

Kolik renal : nyeri kolik pada renal angle, yang nyeri bila ditekan, menjalar ke panggul/skrotum/labia. Khasnya pasien tidak dapat menemukan posisi yang dapat mengurangi nyeri

Nyeri kandung kemih : nyeri difus yang hebat di regio suprapubik. Nyeri prostat : nyeri tumpul yang dirasakan di lower abdomen, rectum, perineum atau paha anterior

Nyeri uretra : sangat bervariasi mulai dari ketidaknyamanan hingga nyeri tajam yang hebat yang dirasakan pada ujung akhir uretra (ujung penis pada pria) dan semakin nyeri saat miksi. Bisa sangat parah sehingga pasien akan berusaha menahan kencingnya yang dapat menimbulkan masalah baru !!!!

Obstruksi usus halus : nyeri kolik sentral yang berhubungan dengan muntah, distensi dan konstipasi

Nyeri kolon : kadang kadang nyeri dapat berkurang sementara oleh defekasi atau flatus Iskemik usus : tumpul, hebat, tetap/konstan, nyeri abdomen kuadran kanan atas/sentral yang meningkat saat makan

Nyeri kantung empedu : hebat, tetap/konstan, nyeri kuadran kanan atas/ epigastrik dan sering memburuk setelah makan makanan yang berlemak (fatty foods)

Nyeri pancreas : epigastrium, menjalar ke punggung, membaik saat duduk dan posisi condong kedepan.

Nyeri ulkus peptic : tumpul, nyeri terbakar (burning) di epigastrium. Khasnya episode malam, membangunkan pasien dari tidur. Diperparah oleh makan dan kadang kadanga dikurangi dengan minum susu atau antasida. Gejala lain yang berhubungan dengan nyeri abdomen Anorexia, nausea dan muntah, konstipasi atau diare sering menyertai nyeri abdomen, tetapi bukan merupakan gejala yang spesifik sehingga tidak memiliki nilai diagnostic yang tinggi MUNTAH Saat distimulasi oleh serat aferen visceral sekunder, the medullary vomiting centers mengaktivasi serat eferen yang menginduksi reflex muntah. Oleh karena itu, nyeri abdomen akut (acute surgical abdomen) biasanya terdapat muntah yang juga berlaku sebaliknya .

KONSTIPASI Reflex ileus sering diinduksi oleh serat aferen visceral yang merangsang serat eferen saraf simpatis(splanchnic nerves) untuk menurunkan peristaltic usus. Konstipasi merupakan indicator absolute obstruksi usus. Namun obstipasi (tidak adanya pasase feses dan flatus) diperkirakan kuat sebagai obstruksi usus mekanik jika ada distensi abdomen dengan nyeri yang progresif atau muntah yang berulang. DIARE Watery diare yang banyak merupakan karakterisktik dari gastroenteritis dan penyebab lain akut abdomen. Diare berdarah diperkirakan colitis ulseratif, crohn disease, basilar atau disentri amuba. GEJALA SPESIFIK LAINNYA Yang sangat membantu jika ditemukan. Ikterik menunjukkan kelainan hepatobiliar, hematoskezia atau hematemesis : lesi gastroduodenal atau Mallory-weiss sindrom, hematuria : kolik ureter atau cystitis. Ditemukan bekuan darah atau debris dari nekrosis mukosa dapat sebagai bukti iskemia usus lanjut.

Riwayat lain yang relevan Riwayat gynekologis Riwayat menstruasi cukup penting untuk mendukung diagnose kehamilan ektopik, mittelschmer ( rupture folikel ovarium) dan endometriosis. Riwayat vaginal discharge atau dismenorea menunjukkan pelvic inflammatory disease. Riwayat obat-obatan Antikoagulan terlibat dalam hematoma retroperitoneal dan intramural duodenum dan jejunum, kontrasepsi oral dalam pembentukkan benign hepatic adenoma dan infark vena mesenterium. Kortikosteroid dapat menutupi gejala klinis bahkan peritonitis lanjut. Riwayat keluarga Riwayat perjalanan Dapat meningkatkan resiko abses hati amoeba atau hydatid cyst, malarial spleen, tuberculosis, salmonella typhi infeksi pada area ileosaecal atau disentri

Riwayat operasi Riwayat operasi sebelumnya pada abdomen, vascular, thorak atau groin mungkin berhubungan dengan penyakitnya sekarang.

pemeriksaan fisik

Table. Steps in Physical Examination of the Acute Abdomen. 1. Inspection 2. Auscultation 3. Cough tenderness 4. Percussion 5. Guarding or rigidity 6. Palpation One-finger Rebound tenderness Deep 7. Punch tenderness Costal area Costovertebral area 8. Special signs 9. External hernias and male genitalia 10. Rectal and pelvic examination

Table. Physical Findings in Various Causes of Acute Abdomen. Condition Perforated viscus Peritonitis Helpful Signs

Scaphoid, tense abdomen; diminished bowel sounds (late); loss of liver dullness; guar

Motionless; absent bowel sounds (late); cough and rebound tenderness; guarding or ri

Inflamed mass or abscess Tender mass (abdominal, rectal, or pelvic); punch tenderness; special signs (Murphy's Intestinal obstruction

Distention; visible peristalsis (late); hyperperistalsis (early) or quiet abdomen (late); d tenderness; hernia or rectal mass (some).

Paralytic ileus

Distention; minimal bowel sounds; no localized tenderness.

Ischemic or strangulated Not distended (until late); bowel sounds variable; severe pain but little tenderness; rec bowel Bleeding

Pallor, shock; distention; pulsatile (aneurysm) or tender (eg, ectopic pregnancy) mass

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Diagnosa Nyeri Definisi : Sensori yang tidak menyenangkan dan pengalaman emosional yang muncul secara aktual atau potensial kerusakan jaringan atau menggambarkan adanya kerusakan (Asosiasi Studi Nyeri Internasional): serangan mendadak atau pelan intensitasnya dari ringan

Tujuan (NOC)

Intervensi (NIC)

NOC : NIC : Pain Level, Pain Management Pain control, Lakukan pengkajian nyeri Comfort level secara komprehensif termasuk lokasi, Kriteria Hasil : Mampu mengontrol karakteristik, durasi, nyeri (tahu penyebab frekuensi, kualitas dan nyeri, mampu faktor presipitasi menggunakan tehnik Observasi reaksi nonfarmakologi untuk nonverbal dari mengurangi nyeri, ketidaknyamanan mencari bantuan) Gunakan teknik Melaporkan bahwa komunikasi terapeutik

sampai berat yang dapat diantisipasi dengan akhir yang dapat diprediksi dan dengan durasi kurang dari 6 bulan.

nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri) Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang Tanda vital dalam rentang normal

untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan Kurangi faktor presipitasi nyeri Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi dan inter personal) Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi Ajarkan tentang teknik non farmakologi Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri Evaluasi keefektifan kontrol nyeri Tingkatkan istirahat Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil Monitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri

Analgesic Administration Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat nyeri sebelum pemberian obat Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan frekuensi Cek riwayat alergi Pilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi dari analgesik ketika pemberian lebih dari satu Tentukan pilihan analgesik tergantung tipe dan beratnya nyeri Tentukan analgesik pilihan, rute pemberian, dan dosis optimal Pilih rute pemberian secara IV, IM untuk pengobatan nyeri secara teratur Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali Berikan analgesik tepat waktu terutama saat nyeri hebat Evaluasi efektivitas analgesik, tanda dan gejala (efek samping) Nausea Nausea and vomiting control Nausea Management Kriteria hasil: Klien mampu mengidentifikasi onset dan penyebab mual Mampu memonitor gejala Mampu menggunakan cara untuk mencegah mual dan muntah Aktivitas: Kaji mual (frekuensi, durasi, penyebab, keparahan) Observasi ketidaknyamanan Mengevaluasi efek mual Mengidentifikasi

Mampu menghindari penyebab Kolaborasi penggunaan antibiotic Mampu mengontrol mual dan muntah

sumber : oxford handbook of clinical examination practical skills Current Diagnosis And Treatment Surgery

faktor yang menyebabkan mual Kolaborasi pemberian antiemetic Mengurangi/ menghilangkan faktor yang menjadi faktor presipitasi mual Mengajarkan teknik nonfarmakologi (relaksasi, guided imagery, distraksi) Anjurkan untuk istirahat yang cukup Monitor intake nutrisi

Anda mungkin juga menyukai