Anda di halaman 1dari 18

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA

Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 05 sampai 10 Januari 2018 di

Poliklinik RSJ. Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang. Adapun hasil penelitian

adalah sebagai berikut:

5.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian


Rumah Sakit Jiwa Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang merupakan rumah

sakit dengan pelayanan khusus jiwa tipe A dan pelayanan umum tipe B yang

berada di propinsi Jawa Timur. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan

RI. No: 254/MenKes/Per/III/2008, tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah

Sakit Jiwa, bahwa Rumah Sakit Jiwa Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang

merupakan Unit Organisasi dilingkungan Kementerian Kesehatan yang berada

dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Jenderal Pelayanan

Kesehatan ( Bidang Keperawatan RSJ. Lawang, 2017).

Rumah Sakit Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang mempunyai fungsi

dalam melaksanakan upaya kesehatan jiwa yaitu melalui pelayanan kesehatan

jiwa pencegahan ( Preventif ), pelayanan kesehatan jiwa pemulihan ( Kuratif ),

pelayanan kesehatan jiwa Rehabilitasi, pelayanan kesehatan jiwa masyarakat

dan pelayanan sistem rujukan, yang dilaksanakan secara terpadu (Bidang

Keperawatan RSJ. Lawang, 2017).

Fasilitas Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang terdiri

dari klinik Psikiatri, Klinik Non Psikiatri, Ruang Perawatan, Fasilitas Penunjang

dan Fasilitas Umum. Klinik Psikiatri pada RS Jiwa Dr.Radjiman Wediodiningrat

Lawang terdiri dari lima macam yaitu Klinik psikiatri dewasa (Pelayanan rawat

jalan medik dan keperawatan untuk semua kasus psikiatrik pada pasien berusia
lebih dari 18 tahun atau sudah menikah, diluar kasus gangguan mental organik

dan forensik), klinik psikiatri anak dan remaja (Pelayanan rawat jalan medik dan

keperawatan untuk semua kasus psikiatrik pada pasien berusia kurang dari 18

tahun yang belum menikah), klinik psikiatri geriatri (Pelayanan rawat jalan medik

dan keperawatan untuk semua kasus psikiatrik pada pasien berusia lebih dari 60

tahun dan semua kasus Demensia), klinik gangguan mental organik (Pelayanan

rawat jalan medik dan keperawatan untuk semua kasus gangguan mental

organik), dan klinik psikiatri adiksi dan klinik psikiatri forensik (Bidang

Keperawatan RSJ. Lawang, 2017).

Berdasarkan data laporan bulanan kunjungan rawat inap yang diperoleh di

Poliklinik Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang pada bulan Juli

sampai Oktober tahun 2017didapatkan sejumlah 409 pasien skizofrenia, dengan

alokasi rincian sebagai berikut bulan Juli sejumlah105 pasien, Agustus sejumlah

115 pasien, September sejumlah 89 pasien dan oktober sejumlah 100 pasien.

Bertambah banyaknya jumlah pasien skizofrenia yang melakukan kunjungan

rawat inap di Poliklinik Rumah Sakit Jiwa Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang

tiap bulan dikarenakan oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu ketidakpatuhan

minum obat secara teratur dan kurangnya dukungan dari keluarga pasien.

5.2 Analisa Univariat


5.2.1 Karakteristik Responden
Karakteristik responden terdiri dari karakteristik demografi yang meliputi

umur, jenis kelamin, pendidikan, hubungan dengan anggota keluarga yang

menderita skizofrenia, dan pengalaman mendapatkan pendidikan kesehatan

adalah sebagai berikut :


Tabel 5.2.1

Distribusi frekuensi berdasarkan karakteristik Responden dalam merawat


anggota keluarga dengan skizofrenia di Poliklinik RSJ Dr.Radjiman
Wediodiningrat Lawang

(N=96)

Frekuensi Prosentase
No Karakteristik Responden
(f) (%)
1 Jenis Kelamin Laki-laki 57 59,4
Perempuan 39 40,6
Total 96 100
2 Pendidikan Tidak
1 1
Sekolah
SD 22 22,9
SMP 22 22,9
SMA 36 37,5
SI 15 15,6
Total 96 100
3 Hubungan Keluarga Ayah
29 30,2
Kandung
Ibu Kandung 14 14,6
Anak 26 27,1
Suami /Istri 24 25,0
Paman/Bibi 3 3,1
Total 96 100
4 Pengalaman memperoleh Ya 49 51
pendidikan Kesehatan tidak 47 49
Total 96 100
Mean SD Min-Max 95%CI
5 Umur 39,49 13,484 20-70 36,76-42,22
Berdasarkan tabel 5.2.1 didapatkan bahwa sebagian besar responden dalam

penelitian berusia 39 tahun, dengan nilai mean 39,49 dan nilai Standar deviasi

13,484. Hasil estimasi interval dapat disimpulkan bahwa hasil dari CI 95%

diyakini rata –rata usia responden penelitian 36,49 sampai dengan 42,22 tahun,

responden sebagian besar dengan jenis kelamin laki-laki sejumlah 57 orang

(59,4%),pendidikan sebagian besar lulusan SMA sebesar 36 orang (37,5%),

memiliki hubungan dengan anggota keluarga dengan skizofrenia adalah sebagai

ayah kandung sejumlah 29 orang (30,2%) dan sudah pernah mendapatkan


pendidikan kesehatan di Poliklinik RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang

sebesar 49 orang (51%)

5.2.2Karakteristik Anggota Keluarga dengan Skizofrenia

Karakteristik anggota keluarga dengan skizofrenia dapat dilihat


berdasarkan pengalaman Masuk Rumah Sakit ( MRS), lama sakit pada Anggota
Keluarga dengan Skizofrenia dan kepatuhan dalam minum obat.

Tabel 5.2.2
DistribusiFrekuensi Karakteristik Anggota Keluargayang menderita skizofrenia
di Poliklinik RSJ Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang
(N=96)
NO Karakteristik Anggota Keluarga Frekuensi Persentase
dengan Skizofrenia (f) (%)
1-2x 46 47,9
1 Pengalaman MRS >2x 50 52,1
Total 96 100
1-2 tahun 44 45,8
2 Lama Sakit >2 tahun 52 54,2
Total 96 100
Patuh 71 74
3 Kepatuhan Obat Tidak patuh 25 26
Total 96 100

Berdasarkan tabel 5.2.2 didapatkan bahwa sebagian besar anggota

keluarga yang menderita skizofrenia memiliki pengalaman masuk Rumah Sakit

Jiwa lebih dari dua kali (2x) sejumlah 50 orang (52,1%), dan sebagian besar

memiliki pengalaman lama sakit lebih dari dua tahun sejumlah 52 orang ( 54,2%)

serta kepatuhandalam meminum obat sejumlah 71 orang ( 74%).


5.2.3 Karakteristik Pengetahuan Keluarga

Tabel 5.2.3 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Penelitian

di Poliklinik RSJ Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang

Indikator Kategori Frekuensi (n) Prosentase (%)

Rendah 16 16.7

Pengertian gangguan jiwa Tinggi 80 83.3

Total 96 100.0

Rendah 30 31.3

Tanda gejala gangguan jiwa Tinggi 66 68.8

Total 96 100.0

Rendah 10 10.4

Penatalaksanaan gangguan jiwa Tinggi 86 89.6

Total 96 100.0

Berdasarkan tabel 5.2.3 menunjukkan bahwa sebagian besar responden

memiliki indikator tingkat pengetahuan terbanyak yaitu penatalaksanaan

gangguan jiwa sebanyak 86 responden (89,6%) dengan kategori tinggi.

5.2.4 Karakteristik Stigma

Tabel 5.2.4 Distribusi Frekuensi Stigma Responden Penelitian

di Poliklinik RSJ Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang

Indikator Kategori Frekuensi (n) Prosentase (%)

Rendah 77 80.2

Harga diri Tinggi 19 19.8

Total 96 100.0

Rendah
45 46.9
Stereo Tinggi
51 53.1
Total
96 100.0
Variabel Kategori Frekuensi (n) Prosentase (%)

Rendah
Diskriminasi 30 31.3
Tinggi
66 68.8
Total 96 100.0

Rendah 57 59.4

Malu Tinggi 39 40.6

Total 96 100.0

Rendah 16 16.7

Menyalahkan Tinggi 80 83.3

Total 96 100.0

Rendah 34 35.4

Isolasi Tinggi 62 64.6

Total 96 100.0

Rendah 36 37.5

Menghindar Tinggi 60 62.5

Total 96 100.0

Rendah 44 45.8

Depresi Tinggi 52 54.2

Total 96 100.0

Rendah 51 53.1

Bantuan Tinggi 45 46.9

Total 96 100.0

Sumber : data primer (2018)

Berdasarkan tabel 5.2.4 menunjukkan bahwa sebagian besar responden

memiliki indikator stigma terbanyak yaitu menyalahkan sebesar 80 responden

(83,3%) dengan kategori tinggi


5.2.5 Karakteristik Beban Keluarga

Tabel 5.2.5 Distribusi Frekuensi Karakteristik Beban Responden Penelitian


di Poliklinik RSJ Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang
Variabel Kategori Frekuensi Prosentase

(n) (%)

Beban Subjektif Ringan 91 94.8

Tinggi 5 5.2

Total 96 100.0

Ringan 72 75.0
Beban Obyektif Tinggi 24 25.0
Total 96 100.0

Sumber : Data Primer (2018)

Berdasarkan tabel 5.2.3 didapatkan bahwa sebagian besar responden

mengalami indikator beban keluarga terbanyak yaitu beban subyektif sebesar 91

responden (94,8%) dengan kategori ringan.

5.2.6 Karakteristik Mekanisme Koping

Tabel 5.2.3 Distribusi Karakteristik Mekanisme Koping Responden Penelitian


di Poliklinik RSJ Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang
Bulan Januari (N=96)
Variabel Kategori Frekuensi (n) Prosentase (%)

Sumber support Adaptif 60 62,5

sosial Maladaptive 36 37,5

Total 96 100

Reframing Adaptif 63 65,6

Maladaptive 33 34,4

Total 96 100
Kemampuan Adaptif 82 85,4

keluarga dalam Maladaptive 14 14,6

mencari dan Total 96 100

menerima informasi Adaptif 68 70,8

Maladaptive 28 29,2

Total 96 100

Penerimaan secara

pasif

Sumber : Data Primer (2018)

Berdasarkan tabel 5.2.6 menunjukkan bahwa sebagian besar responden

memiliki indikator mekanisme koping terbanyak adalah usaha sebesar 82

responden (85,4%) dengan kategori mekanisme koping adaptif.

5.2.7 Karakteristik Dukungan Sosial Berdasarkan Multidimentional Scale Of

Perceived Sosial Support

Tabel 5.2.4 Distribusi Dukungan Sosial Keluarga


di Poliklinik RSJ.Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang
Bulan Januari 2018 (N=96)
Variabel Kategori Frekuensi (n) Prosentase (%)
Tinggi 69 71.9
Family Kurang 27 28.1
Total 96 100.0
Tinggi 66 68.8
Friends Kurang 30 31.3
Total 96 100.0
Tinggi 72 75.0
Other significants Kurang 24 25.0
Total 96 100.0
Sumber : Data Primer (2018)
Berdasarkan tabel 5.2.4 didapatkan bahwa sebagian besar responden

mendapatkan dukungan sosial yang berasal dari other significants sebesar 72

responden (75%) dengan kategori dukungan sosial tinggi

5.2.8 Karakteristik Fungsi Keluarga Berdasarkan The McMaster Model of

Family Functioning

Tabel 5.2.8 Distribusi Frekuensi Karakteristik Fungsi Keluarga

di Poliklinik RSJ Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang (N=96)

Variabel Kategori Frekuensi (n) Prosentase (%)

Pemecahan masalah Tidak sehat 38 39.6


Sehat 58 60.4
Total 96 100.0

Komunikasi Tidak sehat 28 29.2


Sehat 68 70.8
Total 96 100.0

Peran Tidak sehat 25 26.0


Sehat 71 74.0
Total 96 100.0

Respon afektif Tidak sehat 23 24.0


Sehat 73 76.0
Total 96 100.0

Keterlibatan afektif Tidak sehat 40 41.7


Sehat 56 58.3
Total 96 100.0

Kontrol perilaku Tidak sehat 31 32.3


Sehat 65 67.7
Total 96 100.0

Sumber : data primer (2018)

Berdasarkan tabel 5.2.8 menunjukkan bahwa sebagian besar

responden memiliki indikator fungsi keluarga terbanyak adalah respon

afektif sebesar 73 responden (76%) dengan kategori sehat

5.3 Analisa Bivariat


5.3.1 Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Fungsi Keluarga dalam
Merawat Anggota Keluarga dengan Skizofrenia
Tabel 5.3.1
Hubungan Pengetahuan dengan Fungsi Keluarga
di Poliklinik RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang
Bulan Januari 2018 ( n =96 )
Fungsi Keluarga

Tidak Total p
Pengetahuan Sehat
Sehat value

n % N % n %

Tinggi 39 56,5 30 43,5 69 100 0,086


Rendah 10 37,0 17 63,0 27 100
Jumlah 49 51,0 47 49,0 96 100

Hasil analisis bivariat hubungan pengetahuan dengan fungsi keluarga

diperoleh 39 orang (56,5%) yaitu Pengetahuan tinggi dengan fungsi keluarga

sehat. Sedangkan keluarga dengan pengetahuan sedang sebesar 10 orang

(37,0%) dengan fungsi keluarga sehat.Hasil uji statistik memenuhi syarat untuk

uji chi-square dikarenakan tabel 2x2 dan tidak ada nilai expected yang kurang

dari lima namun diperoleh (nilai p = 0,086>0,05), sehingga dapat disimpulkan

Ho diterima, maka dapat disimpulkan tidak ada hubungan yang signifikan antara

pengetahuan dengan fungsi keluarga.


5.3.2 Hubungan Stigma dengan Fungsi Keluarga dalam Merawat Anggota
Keluarga dengan Skizofrenia
Tabel 5.3.2
Hubungan Stigma dengan Fungsi Keluarga
di Poliklinik RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang
Bulan Januari 2018 ( n =96 )

Fungsi Keluarga
Tidak Total p
Stigma Sehat
Sehat value
n % N % n %

Rendah 15 83,3 3 16,7 18 100 0,002

Tinggi 34 43,6 44 56,4 78 100


Jumlah 49 51,0 47 49,0 96 100

Hasil analisis bivariat hubungan stigma dengan fungsi keluarga diperoleh

15 orang (83,3%) yaitu stigma rendah dengan fungsi keluarga sehat.

Sedangkan keluarga dengan stigma tinggi sebesar 34 orang (43,6%) dengan

fungsi keluarga sehat.Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,002 (0,05) sehingga

Ho di tolak, maka dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara stigma

dengan fungsi keluarga


5.3.3 Hubungan Beban Keluarga dengan Fungsi Keluarga dalam Merawat
Anggota Keluarga dengan Skizofrenia
Tabel 5.3.3
Hubungan Beban Keluarga dengan Fungsi Keluarga
di Poliklinik RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang
Bulan Januari 2018 ( n =96 )

Fungsi Keluarga

Tidak Total p
Beban Keluarga Sehat
Sehat value

n % n % n %

Rendah 29 51,8 27 48,2 56 100 0,863


Tinggi 20 50,0 20 50,0 40 100
Jumlah 49 51,0 47 49,0 96 100

Hasil analisis bivariat hubungan beban keluarga dengan fungsi keluarga

diperoleh 29 orang (54,7%) yaitu beban keluarga rendah dengan fungsi

keluarga sehat. Sedangkan keluarga dengan beban keluarga sedang sebesar

20 orang (50,0%) dengan fungsi keluarga sehat.Hasil uji statistik memenuhi

syarat untuk uji chi-square dikarenakan tabel 2x2 dan tidak ada nilai expected

yang kurang dari lima namun diperoleh (nilai p = 0,863> 0,05) disimpulkan tidak

ada hubungan yang signifikan antara beban keluarga dengan fungsi keluarga
5.3.4 Hubungan Mekanisme Koping dengan Fungsi Keluarga dalam
Merawat Anggota Keluarga dengan Skizofrenia
Tabel 5.3.4
Hubungan Mekanisme Koping dengan Fungsi Keluarga
di Poliklinik RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang
Bulan Januari 2018 ( n =96 )

Fungsi Keluarga

Mekanisme Tidak Total p


Sehat
koping Sehat value
n % n % n %

Adaptif 37 71,2 15 28,8 52 100 0,000

Maladaptif 12 28,8 32 72,7 44 100


Jumlah 49 51,0 48 49,0 96 100

Hasil analisis bivariat hubungan mekanisme kopingdengan fungsi keluarga

diperoleh 37 orang (71,2%) yaitu mekanisme koping adaptif dengan fungsi

keluarga sehat. Sedangkan keluarga dengan mekanisme koping maldaptif

sebesar 12 orang (27,3%) dengan fungsi keluarga sehat.Hasil uji statistik

diperoleh nilai p = 0,000 (0,05) sehingga Ho di tolak, maka dapat disimpulkan

ada hubungan yang signifikan antara mekanisme koping dengan fungsi keluarga
5.2.5 Hubungan Dukungan Sosial dengan Fungsi Keluarga dalam Merawat

Anggota Keluarga dengan Skizofrenia

Tabel 5.2.5
Hubungan Dukungan Sosial dengan Fungsi Keluarga
di Poliklinik RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang
Bulan Januari 2018 ( n =96 )

Fungsi Keluarga
Tidak Total p
Dukungan Sosial Sehat
Sehat value
n % n % n %

Tinggi 32 64,0 18 36,0 50 100 0,008

Rendah 17 37,0 29 63,0 46 100


Jumlah 49 51,0 47 49,0 96 100

Hasil analisis bivariat hubungan dukungan sosial dengan fungsi keluarga

diperoleh 32 orang (64,0%) yaitu dukungan sosial tinggi dengan fungsi keluarga

sehat. Sedangkan keluarga dengan dukungan sosial rendah sebesar 17 orang

(37%) dengan fungsi keluarga sehat.Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,008

(0,05) sehingga Ho di tolak, maka dapat disimpulkan ada hubungan yang

signifikan antara dukungan sosial dengan fungsi keluarga

5.3 Analisa Multivariat


Penelitian ini menggunakan analisis multivariat yaitu regresi logistic,

dikarenakan variabel dependentnya yaitu fungsi keluarga mempunyai skala data

nominal (kategorik). Adapun syarat melakukan uji multivariate adalah nilai p<0,25
dan langkah-langkah dalam melakukan uji multivariatregresi logistic adalah

sebagai berikut :

1. Seleksi kandidat

Menyeleksi variabel independen yang sesuai dengan nilai p < 0,25

meliputi pengetahuan, stigma, beban keluarga, mekanisme koping dan

dukungan sosial. Hasil analisisnya adalah sebagai berikut :

Tabel 5.3.1

Hasil Seleksi Kandidat Variabel untuk Uji Regresi Logistik Ganda

di Poliklinik RSJ Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang (N=96)

Variabel Independen Nilai P


Pengetahuan 0,057⃰
Stigma 0,065⃰
Beban Keluarga 0,863
Mekanisme Koping 0,006⃰
Dukungan Sosial 0,008⃰
Ket : ⃰ = kandidat variabel (p<0,25)

Hasil analisis menunjukan bahwa, variabel yang akan dimasukkan kedalam

analisis regresi logistik adalah variabel yang pada analisis bivariat nilai p < 0,25,

variabel tersebut adalah pengetahuan, stigma, mekanisme koping dan dukungan

keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan skizofrenia sedangkan beban

keluarga tidak dimasukkan ke dalam analisis regresi logistik, dikarenakan nilai p

> 0,25 yaitu sebesar 0,863

2. Analisis Regresi Logistik Metode Backward

Model terakhir dari analisis multivariat faktor yang berhubungan dengan

fungsi keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan skizofrenia dengan

menggunakan metode backward yaitu secara otomatis memasukkan semua

variabel yang sudah diseleksi dari hasil analisis bivariat dimana nilai p <0,05
diantaranya adalah variabel pengetahuan ( p = 0,057), stigma (p= 0,065) dan

mekanisme koping ( p=0,006) sedangkan variabel dukungan sosial dikeluarkan

karena nilai p>0,05.

Tabel 5.3.2

Hasil analisis permodelan tahap pertama

( Pengetahuan, stigma, mekanisme koping dan dukungan sosial)

Di Poliklinik RSJ.Dr.Radjiman Wediodingrat Lawang (N=96)

Variabel Koefisien p Exp (B) CI 95%


Pengetahuan -1,030 0,057 0,357 0,123-1,033
Langkah
Stigma 1,381 0,065 3,979 0,919-17,235
ke 1
Mekanisme Koping 1,450 0,006 4,262 1,520-11,952
Dukungan sosial 0,536 0,304⃰ 1,709 0,615-4,753
Ket : ⃰ variabel yang akan dikeluarkan pada permodelan secara bertahap karena
nilai p>0,05

Tabel : 5.3.2
Hasil analisis pemodelan akhir pengetahuan, stigma dan mekanisme

koping dengan fungsi keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan

skizofrenia Di Poliklinik RSJ.Dr.Radjiman Wediodingrat Lawang (N=96)

Variabel Koefisien P Exp (B) CI 95%


Langkah Pengetahuan -0,940 0,072 0,380 0,133-1,090
ke 2 Stigma 1,372 0,062 3,942 0,932-16,676
Mekanisme Koping 1,676 0,001 5,342 2,066-13,809
Ket : Konstanta : -0,811

Hasil analisis pemodelan akhir regresi logistik hubungan ( Pengetahuan,

stigma, beban keluarga, mekanisme koping dan dukungan sosial ) dengan

fungsi keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan skizofrenia diperoleh

bahwa variabel yang berpengaruh terhadap fungsi keluarga adalah

pengetahuan, stigma dan mekanisme koping keluarga dalam merawat anggota

keluarga dengan skizofrenia. Kekuatan hubungan dari yang terkecil ke yang


terbesar dapat dilihat dari nilai OR atau Exp (B) adalah pengetahuan (exp (B)

=0,380), stigma (exp (B) =3,942), dan mekanisme koping (exp (B) =5,342)

Model persamaan regresi logistik yang diperoleh adalah:

Y = Konstanta + a1x1+a2x2+……….+aixi, dari persamaan yang diperoleh

untuk memprediksi probabilitas fungsi keluarga dalam merawat anggota

keluarga dengan skizofrenia dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

p = 1/(1+exp (-y))

dimana :

p = probabilitas untuk terjadinya suatu kejadian

e = bilangan natural (2,7)

y = konstanta + a1x1+a2x2+……….+aixi

a = nilai koefisien tiap variabel

x = nilai variabel bebas

Berdasarkan pada hasil akhir analisis permodelan akhir dari Uji Regresi

Logistik didapatkan model persamaan yaitu :

Y = -0,811+ 1,676 (mekanisme koping)

Aplikasi persamaan yang diperoleh dapat dipakai untuk memprediksi probabilitas

fungsi keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan skizofrenia. Misalnya

seorang keluarga yang mempunyai mekanisme koping maladaptif di dalam

merawat anggota keluarga dengan skizofrenia adalah

Y= Konstanta+ 1,676(mekanisme koping)

Y = -0,811+ 1,676(1)
Y = 0,865

Dengan demikian probabilitasnya adalah :

P = 1/(1+e(-y)) = 1/(1+ 2,7(-0,811)) = 69,11%

Dengan demikian probabilitasfungsi keluarga yang mempunyai mekanisme

koping maladaptif di dalam merawat anggota keluarga dengan skizofrenia adalah

69,11%.

Anda mungkin juga menyukai