Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

KONSEP BERUBAH
Dosen Pengampuh : Nur Yazlim, S.Kep., Ns., M. Kes

Disusun Oleh : KELOMPOK 3

1. ANDI PRATAMA PUTRA : (R2214201026)


2. HAZLAN SAPUTRA MAHMUD : (R2214201033)
3. RAZA ABDULLOH : (R2214201031)
4. TRIYANTI USMAN : (R2214201027)
5. WINDI RUSMITA : (R2214201028)
6. FATMAWATI : (R2214201029)
7. WA SARNIA : (R2214201034)
8. RISKA : (R2214201032)
9. HASNA : (R2214201030)
10. NOVI : (R2214201025)
11. ALIA : (R2214201024)

PROGRAM STUDI S-I KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN (STIKES)
KARYA PERSADA MUNA
RAHA
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran allah swt,yang atas rahmat-nya dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktunya.Adapaun tema dari
makalah ini adalah “KONSEP BERUBAH”.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnyakepada


dosen mata kuliah ilmu dasar keperawatan 1 yang telah memberikan tugas terhadap
kami.Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam
pembuatan makalah ini.

Kami jauh dari kesempurnaan.Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang
sesungguhnya.Oleh karena itu,keterbatasan waktu dan kemampuan kami,maka kritik dan
saran yang membangun senantiasa kami harapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi
saya pada khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.

Raha, Desember 2022

KELOPMPOK 3
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL................................................................................................................

KATA PENGANTAR.................................................................................................................

DAFTAR ISI................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................

A.Latar Belakang............................................................................................................

B.Rumusan masalah.......................................................................................................

C.Tujuan..........................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................

A.Definisi perubahan......................................................................................................

B.Sifat-sifat perubahan..................................................................................................

C.Teori-teori dalam perubahan.....................................................................................

D.Jenis-jenis perubahan.................................................................................................

E.Proses terjadinya perubahan serta motivasi dalam perubahan.............................

F.Model dalam proses perubahan.................................................................................

G.Alasan, factor pendorong dan factor penghambat perubahan..............................

H.Tahap-tahap perubahan.............................................................................................

I.Strategi dalam perubahan...........................................................................................

J.Kunci sukses strategi untuk terjadinya perubahan yang baik................................

K.Change egent...............................................................................................................

L.Perubahan dalam ilmu keperawatan........................................................................

BAB III PENUTUP.....................................................................................................................

A.Kesimpulan..................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perubahan merupakan suatu proses dimana terjadinya peralihan atau
perpindahan dari status tetap (statis) menjadi status yang bersifat dinamis, artinya
dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada. Perubahan dapat mencakup
keseimbangan personal, sosial, maupun organisasi unuk dapat menjadikan perbaikan
atau penyempurnaan serta dapat menerapkan ide atau konsep terbaru dalam mencapai
tujuan tertentu. Sebagai perawat yang professional, sangat dibutuhkan perubahan
dalam dunia praktek. Apalagi semakin berkembang tekhnologi semakin berkembang
ilmu pengetahuan. Maka, diperlukan perubahan setiap perawat untuk kearah yang
lebih professional.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari konsep berubah?
2. Apa saja sifat- sifat yang terjadi pada konsep berubah?
3. Apa saja teori-teori dalam berubah?
4. Apa saja tipe- tipe perubahan?
5. Apa saja jenis-jenis perubahan?
6. Bagaimana proses terjadinya perubahan dan bagimana motivasi dalam
menghadapi proses berubah?
7. Bagaimana model- model dalam proses berubah?
8. Alasan, factor pendorong, dan factor penghambat terjadinya perubahan?
9. Apa saja tahap-tahap perubahan?
10. Bagaimana strategi dalam perubahan?
11. Kunci sukses strategi untuk terjadinya perubahan yang baik?
12. Change egent?
13. Bagaimana perubahan dalam keperawatan?

C. Tujuan Umum
Mahasiswa keperawatan dapat memahami secara teori maupun praktek
tentang perubahan didunia keperawatan. Dan bisa menngaplikasikan nantinya di
praktek atau setelah tamat dari bangku perkuliahan serta bisa mengamati perubahan –
perubahan yang terjadi di masyarakat.
D. Tujuan Khusus
1. Mahasiswa dapat mengetahui tentang definisi perubahan .
2. Mahasiswa dapat mengetahui tentang sifat-sifat perubahan.
3. Mahasiswa dapat mengetahui tentang teori-teori dalam perubahan.
4. Mahasiswa dapat mengetahui tentang tipe-tipe perubahan.
5. Mahasiswa dapat mengetahui tentang jenis-jenis perubahan.
6. Mahasiswa dapat mengetahui tentang proses terjadinya perubahan serta motivasi
dalam perubahan.
7. Mahasiswa dapat mengetahui tentang model dalam proses perubahan.
8. Mahasiswa dapat mengetahui tentang alasan, factor pendorong dan factor
penghambat perubahan.
9. Mahasiswa dapat mengetahui tentang tahap-tahap perubahan.
10. Mahasiswa dapat mengetahui tentang strategi dalam perubahan.
11. Mahasiswa dapat mengetahui tentang kunci sukses strategi untuk terjadinya
perubahan yang baik.
12. Mahasiswa dapat mengetahui tentang change egent.
13. Mahasiswa dapat mengetahui tentang perubahan dalam ilmu keperawatan.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Perubahan
Perubahan merupakan suatu proses dimana terjadinya peralihan atau perpindahan
dari status tetap (statis) menjadi status yang bersifat dinamis, artinya dapat
menyusuaikan diri dengan lingkungan yang ada. Perubahan dapat mencakup
keseimbangan personal, sosial maupun organisasi untuk dapat menjadikan perbaikan
atau penyempurnaan serta dapat menerapkan ide atau konsep terbaru dalam mencapai
tujuan tertentu.
Adapun pengertian lainnya berubah adalah bagian dari kehidupan setiap orang,
berubah cara seseorang bertumbuh, berkembang dan beradaptasi. Perubahan dapat
positif atau negative, terencana dan tidak terencana.
Menurut Tiggany dan lutjens (1998, hlm.3), “Perubahan itu sulit.Perubahan itu
membantu.Perubahan itu menyakitkan.Perubahan itu membantu dan menyakitkan
pada saat yang bersamaan perubahan tidak terelakan.Kita mengabaikan perubahan
atas resiko kita sendiri”.
Proses berubah bersifat integral dengan banyak bidang keperawatan, seperti
pendidikan kesehatan, perawatan klien, dan promosi kesehatan. Proses berubah ini
melibatkan klien indivudu, keluarga, komunitas, organisasi, keperawatan sebagai
prosfesi, dan seluruh sistem pemberian perawatan kesehatan.Perubahan dapat meliputi
mendapatkan pengetahuan, mendapatkan keterampilan baru, atau mengadaptasi
pengetahuan saat ini dari segi informasibaru. Perubahan ini terutama sulit saat muncul
tantangan terhadap nilai dan keyakinan seseorang, cara berpikir, atau cara
berhubungan.

B. SIFAT SIFAT PERUBAHAN


Menurut Lancaster tahun 1982, proses perubahan memiliki tiga sifat di antaranya:
 Perubahan bersifat berkembang
Sifat perubahan mengikuti dari proses perkembangan yang ada baik pada
individu kelompok atau masyarakat secara umum. Proses perkembangan ini
dimulai dari keadaan atau yang paling dasar menuju keadaan yang optimal atau
matang sebagaimana dalam perkembangan manusia sebagai makhluk individu
yang memiliki sifat fisik yang selalu berubah dalam tingkat perkembangannya.
 Perubahan bersifat spontan
Sifat berubah ini dapat terjadi karena keadaan yang dapat memberikan respon
tersendiri terhadap kejadian-kejadian yang bersifat alamiah yang diluar kehendak
manusia, yang tidak dapat diramalkan atau diprediksi sehingga sulit untuk
diantisipasi seperti perubahan keadaan alam, tanah longsor, banjir dan lain-lain.
Semuanya akan menimbulkan terjadi perubahan baik dalam diri, kelompok
masyarakat, bahkan pada sistem yang mengaturnya.
 Perubahan bersifat direncanakan
Perubahan yang bersifat direncanakan ini dilakukan bagi individu, kelompok
atau masyarakat yang ini mengadakan perubahan kearah yang lebih maju atau pun
pada tingkat perkembangan yang lebih baik dari keadaan sebelumnya,
sebagaimana perubahan dalam sistem pendidikan keperawatan di Indonesia yang
selalu mengadakan perubahan sejalan dengan perkembangan ilmu kedokteran dan
sistem pelayanan kesehatan pada umumnya.
C. TEORI TEORI DALAM PERUBAHAN
Beberapa teori berubah yang digunakan secara luas adalah teori dari Reddin,
Lewin, Rogers, Havelock, dan Lippitt.
1. Teori Reddin
Reddin telah mengembangkan suatu model perubahan terencana yang dapat
digunakan oleh perawat.Informasi maksimum penting untuk keberhasilan
perubahan. Sedikitnya empat pengumuman harus dilakukan oleh manajen:
 Ada perubahan yang akan dilakukan.
 Apa keputusan yang dibuat dan mengapa keputusan itu dibuat.
 Bagaimana keputusan itu akan diimplementasikan
 Bagaimana kelanjutan implementasi itu
Reddin telah mengusulkan tujuh teknik untuk mencapai perubahan:
 Diagnosis
 Penetapan objektif bersama
 Penekan kelompok
 Informasi maksimal
 Diskusi tentang implementasi
 Penggunaan upacara dan ritual
 Interprestasi penolakan
 Tiga teknik pertama dirancang untuk memberikan pada orang-orang
yang akan terpengaruh dengan perubahan kesempatan utnuk
mempengaruhi arah.
2. Teori Lewin
Satu dari teori berubah yang banyak digunakan adalah teori dari Kurt
Lewin.Teori Lewin mencakup tiga tahap:
 Tahap Unfreezing (pencarian).
Pada tahap awal ini yang dapat dilakukan bagi seseorang yang mau
mengadakan proses perubahan adalah harus memiliki motivasi yang kuat
untuk berubah dari keadaan semula dengan merubah terhadap keseimbangan
yang lain.
 Tahap moving (bergerak).
Pada tahap ini sudah dimulai adanya suatu pergerakan kearah sesuatu
yang baru atau perkembangan terbaru. Proses perubahan tahap ini dapat terjadi
apabila seseorang telah memilki informasi yang cukup serta sikap dan
kemampuan untuk berubah, juga memiliki kemampuan dalam memahami
masalah serta mengetahui langkah-langkah dalam menyesuaikan masalah.
 Tahap Refreezing (pembekuan).
Tahap ini merupakan tahap pembekuan dimana seseorang yang
mengadakan perubahan telah mencapai tingkat atau tahapan yang baru dengan
keseimbangan yang baru.
3. Teori Roger
 Perubahan harus mempunyai keuntungan
 Perubahan harus sesuai dengan nilai-nilai yang ada Kompleksitas. Ide-ide
yang lebih kompleks bertahan meskipun ide yang lebih sederhana dapat
diimplementasikan Teori Rogers tergantung pada lima faktor untuk mencapai
keberhasilan. Faktor-faktor ini termasuk:
 Perubahan harus mempunyai kompleksitas
 Dapat dibagi. Perubahan dapat dilakukan dalam skala kecil
 Dapat dikomunikasikan. Semakin mudah perubahan itu digambarkan, semakin
mungkin perubahan tersebut disebarkan

4. Teori Havelock
Teori havelock merupakan modifikasi lain dari teori Lewin, yang diperluas
menjadi enam elemen. Tiga elemen pertama mengacu pada unfreezing.Dua yang
berikutnya pada bergerak, dan yang keenam pada refreezing. Fase-fase Havelock
adalah sebagi berikut:
 Membangun suatu hubungan
 Mediagnosis masalah
 Mendapatkan sumber-sumber yang berhubungan
 Menjalan keluar
 Meningkat penerimaan
 Stabilisasi dan perbaikan diri sendiri
Teori Havelock menekankan perncanaan sebagai tahap dimana timbul
perubahan yang bermakna dengan menerapkan teori Havelock untuk
merencanakan perubahan yang berdasakan unit membutuhkan kolaborasi antara
agen berubah dan system klien.
5. Teori Lippitt
Lippitt menambahkan fase ketujuh pada teori milik Lewin. Ketujuh fase dan
teorinya tentang proses berubah adalah sebagai berikut:
Fase 1: Mediagnosisi masalah. Selama fase ini perawat pendidik sebagi agen
berubah melihat pada semua percabangan yang mungkin dan akan terpengaruh.
Fase 2: Mengkaji motivasi dan kemampuan untuk berubah. Jalan keluar yang
mungkin ditentukan dan pro dan kontra dari tiap jalan keluar diperkirakan terlebih
dahulu.
Fase 3: Mengakaji motivasi dan sumber-sumber agen berubah. Agen berubah
dapat bersifat eksternal atau internal terhadap organisasi atau divisi.
Fase 4 : Menyeleksi objektif akhir perubahan progresif. Proses berubah
didefinisikan, suatu rencana yang detil dibuat, kerangka waktu dan batas waktu
terakhir ditentukan , dan tanggung jawab ditugaskan. Perubahan
diimplementasikan untuk suatu masa percobaan dan dievalusai
Fase 5: Memilih peran yang sesuai untuk agen berubah. Agen berubah akan
menajdi aktif dalam proses berubah, terutama dalam menangani personal dan
memfasilitasi perubahan konflik dan konfrontasi akan ditangani oleh agen
berubah.
Fase 6: Mempertahankan perubahan. Selama tahap ini penekanan adalah pada
komunikasi, dengan umpan balik pada kemajuan.Perubahan diperluas
bersamawaktu.Suatu perubahan besar mungkin membuktikan suatu struktur
kekuatan baru.
Fase 7: Mengakhiri hubungan saling membantu.Agen berubah mengundurkan diri
pada tanggal tertentu setelah menyusun suatu prosedur atau kebijakan tertulis
untuk melangsungkan perubahan.Agen berubah tetap tersedia untuk nesehat dan
memberikan penguat
6. Model Spradley
Spradley telah menyusun suatu model delapan langkah yang didasarkan pada
teori Lewin.Ia memperlihatkan bahwa perubahan rencana harus secara konstan
dipantau untuk mengembangkan suatu hubungan yang bermanfaat antara agen
berubah dan system berubah. Berikut adalah delapan langkah dasar dari model
Spradley:
 Mengenali gejala. Ada bukti bahwa sesuat perlu diubah.
 Mendiagnosis mesalah. Mengumpulkan dan menganalisis data untuk
mendiskusikan penyebab. Konsultasi dengan staf. Membaca materi
yang sesuai.
 Menganalisa altenatif jalan keluar. Curah pendapat mengkaji rseiko
dan keuntungan. Menyusun waktu, merencanakan sumber-sumber ,
dan mencari hambatan.
 Memilih perubahan. Memilih pilihan yang paling mungkin berhasil
sesuai kemampuann. Mengidentifkasi kekuatan pandangan pendorong
dan penghambat, menggunakan tantangan yang termasuk asimilasi dari
hambatan tersebut.
 Merencanakan perubahan. Hal ini termasuk tujuan yang spesifik dan
dapat diukur, tindakan, kerangkan waktu, sumber-sumber, anggaran
metode evaluasi seperti Program Evaluation Review Technique
(Teknik Review Evaluasi), dan rencana untuk pengelolaan penolakan
dan stabilisasi.
 Mengimplementasikan perubahan. Rencanakanstrategi, menyiapkan,
melibatkan , melatih, membatu, dan medukung orang yang terlibat
 Mengevaluasi perubahan. Mengalisis pencapaian dari tujuan .
 Menstabilkan perubahan. Refreeze: pantau sampai stabil
D. TIPE-TIPE PERUBAHAN
menurut bennis tahun 1995, perubahan itu sendiri memilki tujuh tipe
diantaranya :
1. Tipe indoktrinasi
Suatu peubahan yang dilakukan oleh sekelompok atau masyarakat yang
menginginkan pencapaiaan tujuan yang diharapkan dengan cara memberi doktrim
atau menggunakan kekuatan sepihak untuk dapat berubah.
2. Tipe paksaan atau kekerasan
Merupakan tipe perubahan dengan melakukan pemaksaan atau kekerasan
pada anggota atau seseorang dengan harapan tujuan yang dicapai dapat terlaksana.
3. Tipe teknokratik
Merupakan tipe perubahan dengan melibatkan kekuatan lain dalam mencapai
tujuan yang diharapkan terdapat satu pihak merumuskan tujuan dan pihak lain
untuk membantu mencapai tujuannya.
4. Tipe interaksional
Merupakan perubahan dengan menggunakan kekuatan kelompok yang saling
berinteraksi satu dengan yang lain dalm mencapai tujuan yang diharapkan dari
perubahan.
5. Tipe sosialisasi
Merupakan suatu perubahan dalam mencapai tujuan dengan menggunakan
kerja sama dengan kelompok lain tetapi masih menggunakan kekuatan untuk
mencapai tujuan yang hendak dicapai.
6. Tipe emultif
Merupakan suatu perubahan dengan menggunakan kekuataan unilateral
dengan tidak merrumuskan tujuan terlebih dahulu secara sungguh sungguh,
perubahan ini dapat dilakukan pada sistem diorganisasi yang bawahannya
berusaha menyamai pimpinan atau atasannya.
7. Tipe alamiah
Merupakan perubahan yang terjadi akibat sesuatu yang tidak disengaja tetapi
dalam merumuskan dilakukan secara tidak sungguh, seperti kecelakaan, maka
seseorang ingin mengadakan perubahan untuk lebih berhati-hati dalam
berkendaraan dan lain sebagainya.
E. JENIS-JENIS PERUBAHAN.
1. Perubahan ditinjau dari sifatnya
a. Perubahan spontan
 Sebagai respon terhadap kejadian alamiah yang terkontrol
 Perubahan yang akan terjadi tidak dapat diramalkan sebelumnya.
b. Perubahan pada perkembangan
 perkembangan atau kemajuan yang terjadi pada individu, kelompok dan
organisasi dalam pertumbuhan perkembangan.
c. Perubahan yang direncanakan
 Sebagai upaya yang bertujuan untuk mencampai tingkat yang lebih baik.
2. Perubahan ditinjau dari sifat keterlibatan
a. Perubahan partisipatif
 Melalui penyediaan informasi yang cukup
 Adanya sikap positif terhadap inovasi
 timbulnya komitmen
b. Perubahan paksaan (coerced change)
 Melalui perubahan total dari organisasi
 memerlukan kekuatan personal (personal power)
3. Perubahan ditinjau dari sifat pengelolaan
a. Perubahan berencana
 Menyesuaikan kegiatan dengan tujuan dengan titik mula yang jelas dan
persiapkan sesuai dengan tujuan yang akan tercapai
b. Perubahan acak atau kacau
 Tanpa usaha mempersiapkan titik awal perubahan
 tidak ada usaha mempersiapkan kegiatan sesuai dengan tujuan
F. PROSES TERJADINYA PERUBAHAN SERTA MOTIVASI DALAM
PERUBAHAN.
Dalam proses perubahan akan terjadi siklus. Siklus dalam sistim perubahan
tersebut itulah yang dinamakan sebuah proses yang akan menghasilkan sesuatu dan
berdampak pada sesuatu. Dalam proses perubahan terdapat komponen yang satu
dengan yang lain dapat mempengaruhi seperti perubahan perilaku sosial, perubahan
struktural dan institusional dan perubahan teknologi.
Pada dasarnya setiap manusia mengalami proses perubahan dan memiliki sifat
berubah, mengingat berubah merupakan salah satu bagian dari kebutuhan manusia.
Perubahan timbul karena adanya suatu motivasi yang ada dalam diri manusia.
Motivasi itu timbul karena tuntutan kebutuhan dasar manusia sedangkan kebutuhan
dasar manusia yang dimaksud antara lain:
 Kebutuhan fisiologis
 Kebutuhan keamanan
 Kebutuhan sosial
 Kebutuhan penghargaan dan dihargai
 Kebutuhan aktualisasi diri
 Kebutuhan interpersonal

G. MODEL DALAM PROSES PERUBAHAN


Dalam proses kita mengenal beberapa model diantaranya model penelitian
pengembangan, model interaksi sosial, dan model penyelesaian masalah. Ketiga
model tersebut dapat digunakan sebagai dasar dalam mengenal perubahan.
 Research and development model.
Model perubahan ini didasarkan atas penelitian dan perencanan dalam
pengembangan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Dalam menggunakan model
ini dapat dilakukkan dengan cara melakukan identifkasi atas perubahan yang akan
dilakukan, menjabarkan atau mengembangkan komponen yang akan dilakukan dalam
perubahan, menyiapkan perubahan dan melakukan desiminasi kepada masyarakat
tentang hal-hal yang akan dilakukan dalam perubahan.

 Perubahan Interaction Model (model interaksi sosial)


Model ini menggunakan langkah sebagaiman dalam teori perubahan Roger
diantaranya, menyadari akan perubahan, adanya minat dalam perubahan, melakukan
uji coba sesuatu hal yang akan dilakukan perubahan serta menerima dalam perubahan.
 Problem Solving Model (Model penyelesaian masalah)
Model ini menekan pada penyelesaian dengan menggunakan langkah
mengidentifkasi kebutuhan yang menjadi masalah, mendiagnosis masalah,
menemukan cara penyelesaisan masalah yang akan digunakan, melakukan uji coba
dan melakukan evaluasi dari hasil uji coba untuk digunakan dalam perubahan.
H. ALASAN, FAKTOR PENDORONG DAN FAKTOR PENGHAMBAT
TERJADINYA PERUBAHAN.
1. Alasan perubahan
 Perubahan ditujukan untuk menyelesaikan masalah
 Perubahan dituju untuk membuat prosedur kerja lebih efisien
 Perubahan ditujukan untuk mengurangi pekerjaan yang tidak penting.
2. Faktor pendorong perubahan
 Kebutuhan dasar manusia
 Kebutuhan dasar interpersonal
 Kebutuhan untuk berkumpul bersama-sama
 Kebutuhan untuk mengendalikan
 Kebutuhan untuk dikasihi, kedekatan & perasaan emosional
3. Factor penghambat perubahan.
Perubahan tidak selalu mudah untuk dilaksanakan akan tetapi banyak
hambatan yang diterimanya baik hambatan dari luar maupun dari dalam diantara
hal yang menjadi dalam perubahan adalah sebagai berikut
 Ancaman kepentingan pribadi
 Persepsi yang akurat
 Reaksi psikologis
 Toleransi terhadap perubahan rendah
 Kebiasaan
 Ketergantugan
 Perasaan tidak aman
 Norma
I. TAHAP-TAHAP PERUBAHAN.
1. Teori Roger (1962)
 Awareness (kesadaran)
 Interest (tertarik/keinginan)
 Evaluasi
 Trial (mencoba)
 Aceptance (penerimaan)
2. Teori Lippits (1973)
 Menentukan masalah
 Mengkaji motivasi dan kapasitas perubahan
 Mengkaji motivasi change agent dan sarana yang tersedia
 Menetapkan tujuan perubahan
 Menetapkan peran yang sesuai dilaksanakan oleh change agen
 Mempertahankan perubahan yang telah dimulai
 Mengakhiri bantuan
3. Teori Lewin
 Tahap Unfreezing (pencarian).
 Tahap moving (bergerak).
 Tahap Refreezing (pembekuan).
J. STRATEGI DALAM PERUBAHAN.
Perubahan dalam organisasi dalam 3 tingkatan yang berbeda, yaitu: individu yang
bekerja di organisasi tersebut; perubahan struktur dan system; dan perubahan
hubungan interpersonal. Strategi membuat perubahan dapat dikelompokkan menjadi 4
hal yakni:
 Memiliki visi yang jelas
 Menciptakan budaya organisasi tentang nilai-nilai moral dan percaya kepada
orang lain
 System komunikasi yang jelas, singkat, dan sesering mungkin, dan
 Keterlibatan orang yang tepat

K. KUNCI SUKSES STRATEGI UNTUK TERJADINYA PERUBAHAN YANG


BAIK
Keberhasilan perubahan tergantungdari strategi yang diterapkan oleh agen
pembaharu. Hal yang paling penting adalah harus” Mulai”;
1. Mulai diri sendiri
Perubahan dan pembenahan pada diri sendiri, baik sebagai individu maupu
sebagai profesi merupakan titik sentral yang harus dimulai. Sebagai anggota
profesi, perawat tidak akan pernah berubah atau bertambah baik dalam mencapai
suatu tujuan profesionalisme jika perawat belum memulai pada dirinya sendiri.
Selalu mengintropeksi dan mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan yang akan
sangat membantu terlaksananya pengelolaan keperawatan masa depan.
2. Mulai dari hal-hal yang kecil
Perubahan yang besar untuk mencapai profesionalisme manager keperawatan
Indonesia tidak akan pernah berhasil, jika tidak dimulai dari hal-hal yang kecil.
Hal-hal kecil yang harus dijaga yang ditanamkan perawat Indonesia adalah
menjaga citra keperawatan yang sudah mulai membaik dihati masyarakat dengan
tidak merusaknya sendiri.
3. Mulai sekarang, jangan menunggu-nunggu
Sebagaimana yang disampaikan oleh Nursalam (2000) lebih sedikit dari pada
tidak sama sekali, lebih baik sekarang dari pada harus terus menunggu.
Manfaatkan kesempatan yang ada merupakan konsep manejemen keperawatan
saat ini dan masa yang akan datang. Kesempatan tidak akan datang dua kali
dengan tawaran yang sama.
L. CHANGE EGENT.
Dalam perkembangan karier profesional, setiap individu akan terpanggil untuk
menjadi agen pembaharu.Menjadi agen pembaharu akan menjadikan hal yang sangat
menarik dan menyenangkan sebagai bagian dari peran profesional. Keadaan tersebut
akan terjadi, jika anda merespon setiap suatu perubahan disekeliling anda (Vestal,
1999).
1. Pertama yang harus dilakukan adalah mengontrol perilaku anda cara bagaimana
anda mengelola perubahan. Anda dapat memilih sebagai pioner, penjelajah dan
seorang yang berfikiran positif serta pelaku dengan motivasi yang tinggi. Anda
dapat memulai dengan mengurangi/menghilangkan hambatan – hambatan dan
memulai setahap demi setahap. Kali ini tidak berat untuk melihat perawat dapat
mengontrol perilaku tersebut, sehingga perawat akan menjadi pemimpin yang baik
pada masa depan.
2. Untuk menjadi seorang agen pembaharu yang efektif, anda perlu menjadi bagian
dari perubahan. Tidak menjadi orang yang resisten terhadap perubahan,
berpartisipasi aktif dalam perubahan yang sedang berlangsung akan menjadikan
peran anda menjadi lebih bermakna dikemudian hari.
3. Menseleksi setiap suatu fenomena dan memilih hal – hal yang akan dirubah.
Perubahan bukan hanya hal – hal yang mudah, tetapi hal – hal yang membutuhkan
suatu tantangan. Sebagaimana orang bijak mengatakan “siapa saja bisa berhasil
menyebrangi di laut yang tenang, tetapi keberhasilan menyebrangi ombak akan
mendapatkan penghargaan yang sesungguhnya”.
4. Hadapilah setiap perubahan dengan senang dan penuh humor. Yakinkan bahwa
perubahan adalah hal yang sulit, dan menjadi agen pembaharu akan lebih sulit.
Jika anda mengalami stres karena terlalu serius dalam perubahan tersebut, maka
anda akan mengalami gangguan kesehatan.
5. Selalu berpikiran ke depan daripada hanya merenungi hal – hal yang sudah terjadi
pada masa lalu (fix the past). Berpikirlah suatu cara terbaru dan kesempatan untuk
terlaksananya suatu perubahan. Belajarlah dari kesalahan, dan brpikir terus ke
depan akan menjadikan anda seorang agen pembaharu yang sukses. Hal yang
harus disadari bahwa apa yang akan anda lakukan sekarang belum tentu dapat
bermanfaat untuk masa depan. Oleh karena itu kesuksesan dalam perubahan harus
disertai langkah – langkah antisipatif untuk kesuksesan institusi di masa depan.
M. PERUBAHAN DALAM KEPERAWATAN
Dalam perkembangannya keperawatan juga mengalami proses perubahan
seiring dengan kemajuan dan teknologi. Alasan terjadinya perubahan dalam
keperawatan antara lain:
1. Keperawatan sebagai suatu profesi yang diakui oleh masyarakat dalam
memberikan pelayanan kesehatan melalui asuhan keperawatan tentu akan dituntut
untuk selalu berubah kearah kemandirian dalam profesi keperawatan, sehingga
sebagai profesi akan mengalami perubahan kearah professional dengan
menunjukkan agar profesi keperawatan diakui oleh profesi bidang kesehatan yang
sejajar dalam pelayanan kesehatan.
2. Keperawatan sebagai bentuk pelayanan asuhan keperawatan professional yang
diberikan kepada masyarakat akan terus memenuhi tuntutan kebutuhan
masyarakat dengan mengadakan perubahan dalam penerapan model asuhan
keperawatan yang tepat, sesuai dengan lingkup praktek keperawata.
3. Keperawatan sebagai ilmu pengetahuan harus selalu berubah dan berkembang
sejalan dengan tuntutan zaman dan perubahan teknologi, karena itu dituntut selalu
mengadakan perubahan melalui penelitian keperawatan, sehingga ilmu
keperawatan diakui secara bersama oleh disiplin ilmu lain yang memilki landasan
yang kokoh dalam keilmuan.
4. Keperawatan sebagai komunitas masyarakat ilmiah harus selalu menunjukkan
jiwa profesional dalam tugas dan tanggung jawabnya dan selalu mengadakan
perubahan sehingga citra sebagai profesi tetap bertahan dan berkembang.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Perubahan merupakan suatu proses dimana terjadinya peralihan atau perpindahan
dari status tetap (statis) menjadi status yang bersifat dinamis, artinya dapat
menyusuaikan diri dengan lingkungan yang ada.
Menurut Tiggany dan lutjens (1998, hlm.3), “Perubahan itu sulit.Perubahan itu
membantu.Perubahan itu menyakitkan.Perubahan itu membantu dan menyakitkan
pada saat yang bersamaan perubahan tidak terelakan.Kita mengabaikan perubahan
atas resiko kita sendiri”.
Sifat-sifat perubahan:
1. Perubahan bersifat berkembang
2. Perubahan bersifat spontan
3. Perubahan bersifat direncanakan
Tipe-tipe perubahan:
1. Tipe indoktrinasi
2. Tipe paksaan atau kekerasan
3. Tipe teknokratik
4. Tipe interaksional
5. Tipe sosialisasi
6. Tipe emultif
7. Tipe alamiah
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam.(2007).Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan


Profesional.Jakarta:Salemba Medika.
Swanburg. (2001). Pengembangan Staf Keperawatan, Suatu Komponen Pengembangan
SDM.Jakarta:
EGC.
WR.(2011).Konsep Berubah.http://dafid-pekajangan.blogspot.com/2008/03/konsep-
berubah.html.Diakses tanggal 30 Oktober 2011 pukul 18.30 WIB

Anda mungkin juga menyukai