Transteoritical Model
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Nilai Mata Ajar Promosi Kesehatan
Di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kota Sukabumi
Di susun oleh :
Kelompok 2
Anggota :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang TEORI MODEL DALAM PROMOSI KESEHATAN
TRANSTHEORICAL MODEL ini dengan baik meskipun banyak kekurangan di
dalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Suprapto selaku Dosen mata
kuliah Promosi Kesehatan yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai TEORI MODEL DALAM PROMOSI
KESEHATAN TRANSTEORICAL MODEL Kami juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah
yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.
Kelompok II
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
The Transtheoretical Model menurut Prochaska dan Diclement, 1983
adalah suatu model yang integrative tentang perubahan perilaku. Kunci
pembangun dari teori lain yang terintegrasi. Model ini menguraikan
bagaimana orang-orang memodifikasi perilaku masalah atau memperoleh
suatu perilaku yang positif dari perubahan perilaku tersebut.
Model ini adalah suatu perubahan yang disengaja untuk mengambil
suatu keputusan dari individu tersebut. Model melibatkan emosi, pengamatan
dan perilaku, melibatkan pula suatu kepercayaan diri.
Transtheoritical model sebelumnya telah berlaku untuk suatu perilaku
masalah yang luas. Ini meliputi perhentian merokok, latihan, diet rendah yang
gemuk, radon/radium yang menguji, alkohol menyakititi, berat/beban
mengendalikan, kondom gunakan untuk perlindungan HIV, perubahan
keorganisasian, penggunaan dari sunscreens untuk mencegah kanker kulit,
obat/racun menyakititi, pemenuhan medis, mammography menyaring, dan
menekan manajemen. Dua dari aplikasi ini akan diuraikan secara detil,
merokok manajemen tekanan dan perhentian. Yang terdahulu menghadirkan
area yang dengan baik diteliti di mana berbagai test dari model ada tersedia
dan intervensi efektif didasarkan pada model telah dikembangkan dan
dievaluasi di berbagai percobaan/pengadilan yang klinis. Yang belakangan
menghadirkan suatu area permasalahan di mana riset yang didasarkan pada
Transtheoretical Model adalah di langkah-langkah yang perkembangan.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang di sebut Transteoritical model ?
2. Bagaimana proses Transteoritical model ?
3. Apa saja aplikasi dan penerapan Transteoritical model ?
4. Apa saja kelebihan dan kekurangan Transteoritical model ?
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah mempelajari materi ini mahasiswa mampu memahami
Transteoritical model.
2. Tujuan khusus
1. Mampu menjelaskan definisi transteoritical model
2. Mampu menjelaskan proses transteoritical model
3. Mampu menjelaskan aplikasi dan penerapan transteoritical model
4. Mampu menjelaskan kelebihan dan kekurangan transteoritical model
BAB II
PEMBAHASAN
Model ini melibatkan emosi, kognisi, dan perilaku. Hal ini melibatkan
ketergantungan pada laporan diri. Misalnya, dalam berhenti merokok, laporan
diri telah terbukti sangat akurat. Pengukuran yang akurat memerlukan
serangkaian item jelas bahwa individu dapat merespon secara akurat dengan
sedikit kesempatan untuk distorsi. Pengukuran isu sangat penting dan salah satu
langkah penting untuk aplikasi model melibatkan pengembangan singkat, valid
dan reliabel.
B. Komponen Model Transtheoretical
1. Stage of change
Stage of change (tahap-tahap perubahan) merupakan pemikiran penting
karena dalam hal ini menggambarkan dimensi sementara tahapan perubahan
ini meliputi 6 tingkatan kemajuan yaitu:
a. Precontemplation (pemikiran awal).
b. Contenplation (memikirkan).
c. Preparation (persiapan).
d. Action (tindakan).
e. Mentenance (pemeliharaan).
f. Termination (akhir).
2. Processes of change (proses perubahan)
Terdiri dari 10 perubahan:
a. Consciousness raising (penumbuhan kesadaran).
b. Dramatic relief (penyuluhan dramatik).
c. Self-reevaluation (evaluasi diri).
d. Environmental reevaluation (evaluasi lingkungan).
e. Self liberation (kebebasan pribadi).
f. Helping relationship (kerjasama).
g. Counter conditional (kondisi yang berlawanan).
h. Contingency management (pengelolaan kemungkinan).
i. Stimulus control (pengendalian rangsangan).
j. Social liberation (kebebasan sosial).
3. Decisional balance
a. Provide : keuntungan dari perubahan.
b. Cost : biaya yang dibutuhkan untuk perubahan.
4. Self-efficacy
a. Confidence
b. Tempation.
5. Critical assumption (asumsi kritis).
A. Kesimpulan
The Transtheoretical Model dan Consciousness Raising mempunyai
implikasi umum untuk semua aspek dari implementasi dan pengembangan
intervensi. Kita akan dengan singkat menguraikan bagaimana berdampak pada
di lima area : perekrutan, ingatan, kemajuan, proses, dan hasil.
Transtheoretical Model adalah suatu model yang sesuai untuk
perekrutan dari suatu keseluruhan populasi. Intervensi yang tradisional sering
berasumsi bahwa individu adalah siap untuk suatu perubahan perilaku segera
dan yang permanen. Strategi perekrutan cerminkan asumsi dan, sebagai
hasilnya, itu hanya suatu proporsi yang sangat kecil dari populasi mengambil
bagian. Di kontras, Transtheoretical Model tidak membuat apapun asumsi
tentang bagaimana individu siap adalah untuk ubah. Untuk mengenali
individu yang berbeda itu akan berada di langkah-langkah yang berbeda dan
intervensi sesuai itu harus dikembangkan untuk semua orang. Sebagai
hasilnya, daftar biaya pengiriman barang-barang keikutsertaan yang sangat
tinggi telah dicapai.
Transtheoretical Model dapat memudahkan suatu analisa dari
mekanisme mediational itu. Intervensi adalah nampaknya akan secara
diferensial efektif dengan membangun dan hubungan yang tergambar jelas,
model dapat memudahkan suatu analisa proses dan pemandu peningkatan dan
modifikasi dari intervensi itu.
Transtheoretical Model dapat mendukung suatu penilaian yang lebih
sesuai tentang hasil. Intervensi harus dievaluasi dalam hal dari dampak
mereka, yaitu perekrutan menilai kemanjuran. Intervensi yang didasarkan
pada Transtheoretical Model mempunyai potensi untuk mempunyai kedua-
duanya adalah suatu kemanjuran yang tinggi dan suatu tingkat tarif perekrutan
yang tinggi, dengan begitu secara dramatis meningkatkan potensi yang
berdampak pada di keseluruhan populasi dari individu dengan resiko
kesehatan yang tingkah laku.
B. Saran
Bagi kita tenaga kesehatan sangat penting bagi kita untuk mengetahui
model sepeti the transtheoritical untuk memberikan promosi kesehatan bagi
klien, keluarga, dan masyarakat yang kita layani. Karena dengan model ini
kita dapat memberikan promosi yang tepat.
Daftar Pustaka