Dosen Pengampu
Dr. Ns.Hj.Umi Solikhah,S.Pd.,S.Kep.,M.Kep.
KELAS A
KELOMPOK 1
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah dengan judul "Konsep Berubah
Kurt Lewin” dengan tepat waktu. Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah
ini.Tentunya, tidak akan bisa diselesaikan secara maksimal jika tidak mendapat dukungan
dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu, kami
dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini. Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat
dan juga inspirasi bagi para pembaca.
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................2
1.3 Tujuan...............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3
2.1 Definisi Berubah...............................................................................................................3
2.2 Tipe Perubahan.................................................................................................................5
2.3 Motivasi Dalam Perubahan..............................................................................................6
2.4 Strategi Perubahan............................................................................................................7
2.5 Tahapan Perubahan Menurut Kurt Lewin........................................................................9
2.6 Perubahan Dalam Keperawatan.....................................................................................12
2.7 Hambatan Dalam Perubahan..........................................................................................13
2.8 Penerapan Konsep Berubah............................................................................................14
BAB III PENUTUP..................................................................................................................16
A. KESIMPULAN...............................................................................................................16
B. SARAN............................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan beberapa rumusan masalah sebagai
berikut:
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut dapat dijabarkan beberapa tujuan penulisan makalah
sebagai berikut:
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Perubahan dapat dijabarkan dengan beberapa cara, termasuk perubahan yang
direncanakan atau yang tidak direncanakan. Perubahan yang tidak direncanakan adalah
perubahan yang terjadi tanpa persiapan. Sebaliknya perubahan yang direncanakan adalah
perubahan yang telah direncanakan dan dipikirkan sebelumnya, terjadi dalam waktu yang
lama, dan termasuk adanya tujuan yang jelas. Perubahan terencana lebih mudah dikelola
daripada perubahan yang terjadi pada perkembangan manusia, tanpa persiapan, atau
perubahan karena suatu ancaman. Untuk alasan tersebut, maka perawat harus dapat
mengelola perubahan. Proses perencanaan terjadi karena adanya perubahan yang sangat
kompleks dan melibatkan interaksi banyak orang. Orang yang mengelola perubahan harus
mempunyai visi yang jelas di mana proses akan dilaksanakan dengan arah yang terbaik untuk
mencapai tujuan tersebut. Proses perubahan memerlukan tahapan yang berurutan di mana
orang akan terlibat dalam sebuah proses perubahan dan arah perubahan yang akan
dilaksanakan. Oleh karena itu, koalisi perlu dan harus dibentuk untuk mendukung perubahan.
Adanya tuntutan kebutuhan yang semakin meningkat, menyebabkan perawat harus berubah
secara terencana dan terkendali
Penyebab resistensi terhadap perubahan adalah ancaman terhadap kepentingan diri,
keadaan memalukan, perasaan tidak aman, kebiasaan, kepuasan dengan diri sendiri,
kehilangan kekuasaan, dan ketidak setujuan objektif. Perubahan tidak selalu merupakan hasil
pengambilan keputusan rasional. Perubahan biasanya terjadi sebagai respons terhadap tiga
aktifitas yang berbeda yaitu:
a) Perubahan Spontan
Perubahan spontan juga disebut perubahan yang reaktif atau tidak direncanakan,
karena perubahan ini tidak benar-benar di antisipasi, tidak dapat dihindari dan terdapat
sedikit atau tidak ada waktu untuk merencanakan strategi respons. Contoh perubahan
spontan yang memengaruhi individu adalah infeksi virus akut, cedera medula spinalis,
dan tawaran sukarela posisi baru.
b) Perubahan Perkembangan
Perubahan perkembangan mengacu pada perubahan fisiopsikologis yang terjadi
selama siklus kehidupan individu atau perkembangan organisasi menjadi lebih
kompleks.Contoh perubahan perkembangan individu adalah bertambahnya ukuran dan
kompleksitas embrio manusia dan janin dan berkurangnya kemampuan fisik pada lansia.
c) Perubahan Terencana
Menurut Lippitt, perubahan terencana adalah upaya yang disengaja dan bertujuan oleh
individu, kelompok, organisasi, atau sistem sosial yang lebih besar untuk memengaruhi
4
status quo (menetap) itu sendiri, organisme lain, atau suatu situasi. Keterampilan
memecahkan masalah, keterampilan mengambil keputusan, dan keterampilan
interpersonal adalah faktor-faktor penting dalam perubahan terencana. Contoh perubahan
terencana adalah individu yang memutuskan untuk memperbaiki status kesehatannya
dengan menghadiri program berhenti merokok atau melakukan program olahraga.
Manusia melakukan perubahan disebabkan oleh beberapa alasan seperti berubah karena
ingin menjadi lebih baik atau memperbaiki/menghilangkan masalah yang sedang dihadapi,
berubah untuk mengurangi beban kerja. Perubahan disebabkan oleh adanya dorongan dari
pihak lain atau perubahan pola pikir yang menyebabkan penurunan kepercayaan terhadap
sesuatu (Lestari & Ramadhaniyati, 2018)
Apabila dipandang dari tipe perubahan, menurut Bennis tahun 1995, perubahan itu sendiri
memiliki tujuh tipe diantaranya:
1) Tipe Indoktrinasi
Suatu perubahan yang dilakukan oleh sekelompok atau masyarakat yang
menginginkan pencapaian tujuan yang diharapkan dengan cara memberi doktrin atau
menggunakan kekuatan sepihak untuk dapat berubah.
2) Tipe Paksaan
Merupakan tipe perubahan dengan melakukan pemaksaan atau kekerasan pada
anggota atau seseorang dengan harapan tujuan yang dicapai dapat terlaksana.
3) Tipe Teknokratik
5
Merupakan tipe perubahan dengan melibatkan kekuatan lain dalam mencapai
tujuan yang diharapkan terdapat satu pihak merumuskan tujuan dan pihak lain untuk
membantu mencapai tujuannya.
4) Tipe Interaksional
Merupakan perubahan dengan menggunakan kekuatan kelompok yang saling
berinteraksi satu dengan yang lain dalam mencapai tujuan yang diharapkan dari
perubahan.
5) Tipe Sosialisasi
Merupakan suatu perubahan dalam mencapai tujuan dengan menggunakan
kerja sama dengan kelompok lain tetapi masih menggunakan kekuatan untuk
mencapai tujuan yang hendak dicapai
6) Tipe Emultif
Merupakan suatu perubahan dengan menggunakan kekuatan unilateral dengan
tidak merumusakan tujuan terlebih dahulu secara sungguh-sungguh, perubahan ini
dapat dilakukan pada sistem diorganisasi yang bawahannya berusaha menyamai
pimpinan atau atasannya.
7) Tipe Alamiah
Merupakan perubahan yang terjadi akibat sesuatu yang tidak disengaja tetapi
dalam merumuskan dilakukan secara tidak sungguh, seperti kecelakaan, maka
seseorang ingin mengadakan perubahan untuk lebih berhati-hati dalam berkendaraan
dan lain sebagainya.
Motivasi timbul karena tuntutan kebutuhan dasar manusia, sedangkan kebutuhan dasar
manusia yang dimaksud antara lain:
6
3) Kebutuhan Sosial; Kebutuhan ini mutlak diperlukan karena manusia tidak akan dapat
hidup sendiri tanpa bantuan dari orang lain.
4) Kebutuhan Penghargaan dan Dihargai; Setiap manusia selalu ingin mendapatkan
penghargaan di mata masyarakat akan prestasi, status, dan lain-lain. Untuk itu,
manusia akan termotivasi untuk mengadakan perubahan.
5) Kebutuhan Aktualisasi Diri; Kebutuhan perwujudan diri agar diakui masyarakat akan
kemampuannya dan potensi yang dimiliki.
6) Kebutuhan Interpersonal; yang meliputi kebutuhan untuk berkumpul bersama untuk
melakukan control dalam mendapatkan pengaruh dari lingkungan.
Dalam perubahan dibutuhkan cara yang tepat agar tujuan dalam perubahan dapat
tercapai secara tepat, efektif dan efisien.
1) Strategi Rasional Empirik
Strategi ini didasarkan karena manusia sebagai komponen dalam perubahan
memiliki sifat rasional untuk kepentingan diri dalam berperilaku. Untuk mengadakan
suatu perubahan strategi rasional dan empirik yang didasarkan dari hasil penemuan
atau riset untuk diaplikasikan dalam perubahan manusia yang memiliki sifat rasional
akan menggunakan rasionalnya dalam menerima sebuah perubahan. Langkah dalam
perubahan atau kegiatan yang diinginkan dalam strategi rasional empirik ini dapat
melalui penelitian atau adanyadesiminasi melalui pendidikan secara umum sehingga
melalui desiminasi akan diketahui secara rasional bahwa perubahan yang akan
dilakukan benar-benar sesuai dengan rasional.Strategi ini juga dilakukan pada
penempatan sasaran yang sesuai dengan kemampuan dan keahlian yang dimiliki
sehingga semua perubahan akan menjadi efektif dan efisien, selain itu juga
menggunakan sistem analisis dalam pemecahan masalah yang ada.
2) Strategi Reedukatif Normatif
Strategi ini dilaksanakan berdasarkan standar norma yang ada di masyarakat.
Perubahan yang akan dilaksanakan melihat nilai nilai normatif yang ada di
masyarakat sehingga tidak akan menimbulkan permasalahan baru di masyarakat.
Standar norma yang ada di masyarakat ini di dukung dengan sikap dan sistem nilai
individu yang ada di masyarakat. Pendekatan ini dilaksanakan dengan mengadakan
intervensi secara langsung dalam penerapan teori-teori yang ada.Strategi ini
dilaksanakan dengan cara melibatkan individu, kelompok atau masyarakat dan proses
7
penyusunan rancangan untuk perubahan. Pelaku dalam perubahan harus memiliki
kemampuan dalam berkolaborasi dengan masyarakat.Kemampuan ilmu perilaku harus
dimiliki dalam pembaharu
3) Strategi Paksaan-Kekuatan
Dikatakan strategi paksaan-kekuatan karena adanya penggunaan kekuatan atau
kekuasaan yang dilaksanakan secara paksa dengan menggunakan kekuatan moral dan
kekuatan politik. Strategi ini dapat dilaksanakan dalam perubahan sistem kenegaraan,
penerapan sistem pendidikan dan lain-lain. Menurut Tiffany dan Lutjens (1989) telah
mengidentifikasi tujuh strategi berubah yang cocok dengan kontinum dari yang
paling netral sampai yang paling koersif.
a) Edukasi
Strategi ini memberikan suatu presentasi fakta yang relatif tidak bisa yang
dimaksudkan untuk berfungsi sebagai justifikasi rasional atas tindakan yang
terencana.
b) Fasilitatif
Strategi ini memberikan sumber penting untuk berubah. Strategi ini
mengasumsikan bahwa orang ingin berubah, tetapi membutuhkan sumber-sumber
untuk membuat perubahan tersebut.
c) Teknostruktural
Strategi ini mengubah teknologi untuk mengakses struktur sosial dalam kelompok
atau mengubah srtuktur sosial untuk mendapatkan teknologi.Strategi ini
memengaruhi hubungan antara teknologi, ruang dan struktur. Penggunaan ruang
dapat diubah untuk memengaruhi struktur sosial.
d) Database
Strategi ini mengumpulkan dan menggunakan data untuk membuat perubahan
sosial.Data digunakan untuk menemukan inovasi yang paling baik guna
memecahkan masalah yang dihadapi.
e) Komunikasi
Strategi komunikasi menyebarkan informasi sepanjang waktu melalui saluran
dalam sistem sosial.
f) Persuasif
Pemakaian penalaran, debat, dan bujukan dilakukan untuk menyebabkan
perubahan.
g) Koersif
8
Terdapat hubungan wajib antara perencan dan pengadopsi.Kekuasaan digunakan
untuk menyebabkan perubahan.
9
ketidakseimbangan dalam sistem. Motivasi yang kuat untuk beranjak dari keadaan
semula dan berubahnya keseimbangan yang ada, memiliki keinginan untuk berubah dan
berupaya untuk berubah, mempersiapkan diri, dan siap untuk berubah atau melakukan
perubahan.
Menurut Lewin, langkah pertama dalam proses perubahan perilaku adalah
mencairkan situasi atau status quo yang ada. Status quo disini dianggap sebagai keadaan
keseimbangan yang berlaku. Proses mencairkan merupakan proses yang diperlukan
untuk mengatasi tekanan secara individual dan kelompok serta dilakukan melalui 3
metode, pertama dengan meningkatkan faktor-faktor pengerak yang bisa menjauhkan
individu atau kelompok dari situasi status quo yang berlaku saat ini. Kedua, mengurangi
kekuatan-kekuatan negatif yang dapat menahan pergerakan yang menjauhi kondisi
keseimbangan saat ini. Sedangkan metode ketiga adalah menemukan kombinasi dari dua
metode diatas. Dalam kondisi ini ini, terdapat beberapa aktivitas yang dapat membantu
proses mencairkan, termasuk didalamnya adalah memotivasi peserta perubahan dengan
menyiapkan mereka untuk perubahan, membangun kepercayaan dan mengenali
kebutuhan akan perubahan serta secara aktif berpartisipasi dalam mengidentifikasi
permasalahan dan berdiskusi secara berkelompok untuk menemukan solusinya (Mellita
& Elpanso, 2020)
Lewin juga mengidentifikasi beberapa hal dan alasan yang harus dilaksanakan oleh
seorang manajer dalam merencanakan suatu perubahan, yaitu:
11
Alasan perubahan Lewin (1951) tersebut diperkuat oleh pendapat Sullivan dan Decker
(1988) hanya ada alasan yang dapat diterapkan pada setiap situasi, yaitu
12
Keperawatan sebagai komunikasi dalam masyarakat ilmiah harus selalu menunjukkan
jiwa professional dalam tugas dan tanggung jawabnya dan selalu mengadakan
perubahan sehingga citra sebagai profesi tetap bertahan dan berkembang.
Perubahan tidak selalu mudah untuk dilaksanaan akan tetapi banyak hambatan yang a#an
diterimanya baik hambatan dari luar maupun dari dalam & Diantara hal yang menjadi
hambatan dalam perubahan adalah sebagai berikut:
3) Reaksi Psikologis
Reaksi psikologis ini merupakan faktor yang menjadi hambatan dalam perubahan,
karena setiap orang memiliki reaksi psikologis yang berbeda dalam merespons perbedaan
sistem adaptasi. Pada setiap orang juga dapat menimbulkan reaksi psikologis yang
berbeda sehingga bisa menjadi hambatan dalam perubahan. Contohnya apabila akan
13
dilakukan perubahan dalam sistem praktek keperawatan mandiri bagi perawat. Jika
perawat belum bisa menerima secara psikologis, akan timbul kesulitan karena ada
perasaan takut sebagai dampak dari perubahan.
5) Kebiasaan
Pada dasarnya seseorang akan lebih senang pada sesuatu yang sudah diketahui
sebelumnya atau bahkan sudah dilaksanakan sebelumnya dibandingkan dengan sesuatu
yang baru dikenalnya, karena keyakinan yang dimiliki sangat kuat. Faktor kebiasaan ini
yang menjadikan hambatan dalam perubahan.
6) Ketergantungan
Ketergantungan merupakan hambatan dalam proses perubahan karena ketergantungan
menyebabkan seseorang tidak dapat hidup secara mandiri dalam mencapai tujuan
tertentu. Suatu perubahan akan menjadi masalah bagi seseorang yang selalu
menggantungkan diri sehingga perubahan akan sulit dilakukan.
8) Norma
Norma merupakan segala aturan yang didukung oleh anggota masyarakat yang tidak
boleh dirubah. Apabila akan melakukan proses perubahan namun perubahan tersebut
bertentangan dengan norma maka perubahan tersebut akan mengalami hambatan.
Sebaliknya jika norma tersebut sesuai dengan prinsip perubahan, maka akan sangat
mudah dalam perubahan.
14
2.8 Penerapan Konsep Berubah
Pelayanan Keperawatan
Pelayanan keperawatan di rumah sakit D yang professional, setelah pasien datang kesana
menjadi sedikit maka rumah sakit tersebut akan melakukan perubahan dengan meningkatkan
mutu pelayanan keperawatan yang lebih berkualitas lagi
Individu
Mahasiswa yang dulunya malas belajar dan ketika ujian mendapat nilai d, maka dia
bisatermotivasi untuk belajar lebih giat agar mendapat nilai b atau bahkana, maka terjadi
perubahan dalam diri mahasiswa terscbut.
Masyarakat
Masyarakat yang dulunya kurang menyadari tentang pentingnya akan kebersihan lingkungan
sckitar sctclah ada salah scorang warga nya menderita penyakit DBD maka masyarakat mulai
sadar dan mau berubah untuk meningkatkan pola hidup bersih.
15
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perubahan adalah suatu proses dimana terjadinya peralihan atau perpindahan dari
status tetap (statis) menjadi status yang bersifat dinamis. Teori berubah dalam manajemen
keperawatan berfungsi sebagai kerangka kerja yang dapat memfasilitasi perawat dari
berbagai level untuk mampu memahami, merencanakan dan mengaplikasikan perubahan baik
secara personal maupun dalam organisasi. Perubahan biasanya terjadi sebagai respons
terhadap tiga aktifitas yaitu perubahan spontan, perubahan perkembangan, dan perubahan
terencana. Dalam perubahan dibutuhkan beberapa cara atau strategi yang tepat agar tujuan
dalam perubahan dapat tercapai secara tepat, efektif dan efisien.
Dalam manajemen konsep perubahan terdapat beberapa teori yang bersumber dari
beberapa tokoh salah satunya Kurt Lewin. Model yang dideskripsikan merupakan tahapan-
tahapan dalam melakukan perubahan terencana dan perbaikan secara terus menerus
membantu dalam keberlanjutan jangka panjang dalam suatu manajemen organisasi. Lewin
mengembangkan konsep force field analysis atau teori perubahan untuk membantu
menganalisa dan mengerti suatu kekuatan terhadap suatu inisiatif perubahan. Force field
analysis adalah sebuah teknik untuk melihat gambaran utama yang melibatkan semua
kekuatan yang berjalan sejalan dengan perubahan (driving forces) dan kekuatan yang
merintangi sebuah perubahan (resisting forces). Lewin berkesimpulan bahwa kekuatan
tekanan (driving forces) akan berhadapan dengan penolakan (resistences) untuk berubah.
Metode Lewin atau sering disebut Lewin’s three step model mengacu pada tiga konsep atau
fase, yaitu unfreezing – movement – refreezing.
Berdasarkan konsep dari teori tersebut terdapat beberapa perubahan dalam
keperawatan yaitu keperawatan sebagai profesi, keperawatan sebagai bentuk pelayanan
asuhan, keperawatan sebagai ilmu pengetahuan, dan keperawatan sebagai profesi.
16
B. SARAN
Lalu generasi yang akan datang bisa menstabilisasi keseimbangan baru yang
dihasilkan dari perubahan dengan menyeimbangkan antara faktor-faktor penggerak dan
penghambat perubahan Perawat diharapkan mampu menjalankan perubahan dengan baik
sesuai norma yang berlaku dan perawat mampu melewati hambatan hambatan pada proses
perubahan.
17
DAFTAR PUSTAKA
Lestari, L., & Ramadhaniyati. (2018). Falsafah dan Teori Keperawatan. Pustaka Pelajar.
Mellita, D., & Elpanso, E. (2020). Model Lewin Dalam Manajemen Perubahan Teori Klasik
Menghadapi Disrupsi Dalam Lingkungan Bisnis. Mbia, 19(2), 142–152.
https://doi.org/10.33557/mbia.v19i2.989
Nursalam. (2022). Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan
Profesional Edisi 6. Salemba Medika.
Susanti, S. S., Anggraini, D. D., Perangin-angin, M. A., Girsang, B. M., Rumerung, I. L.,
Sihombing, R. M., Adventina Delima, H., & Purba, D. H. (2020). Manajemen dan
Kepemimpinan dalam Keperawatan. Yayasan Kita Menulis.
18