Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

KONSEP TEORI PERUBAHAN ROGERS

Dosen Pengampu : M Fahrin Azhari, Ns., M.Kep

OLEH KELOMPOK 2 :

Anggi Adhela 1714201110068


Dewi Chintiya 1714201110069
Dina Okhtiarini 1714201110070
Erma Apriani 1714201110071
Erma Safitri 1714201110072
Fikri 1714201110074
Hesty Noor Oktaviani 1714201110075
Lismawati 1714201110076
Melinda 1714201110077
Miranti Rahayu 1714201110078
Nadia Khairunida 1714201110080
Nadya Nailil Ghina 1714201110081
Norah Matul Qoni’ah 1714201110084
Nur Toibah 1714201110085
Rezki Amalia Ananda 1714201110087

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullah wabarokatuh

Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sekali yang


kita ingat, segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat, rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“Konsep Teori Perubahan Rogers”. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata
kuliah Manajemen Keperawatan yang diampu oleh Bapak M. Fahrin Azhari Ns.,
M.Kep selaku dosen di Universitas Muhammadiyah Banjarmasin.

Dalam penyusunannya, kami memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak,


karena itu kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen
pengampu Bapak M. Fahrin Azhari Ns., M.Kep yang telah memberikan dukungan,
kasih, dan kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini
berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada
langkah yang lebih baik lagi.

Dengan demikian makalah ini kami buat, tentunya dengan besar harapan dapat
bermanfaat. Namun tidak menutup kemungkinan, makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk
kepentingan proses peningkatan ilmu pengetahuan kesehatan.

Wassalamu’alaikum warohmatullah wabarokatuh

Banjarmasin, 8 Februari 2021

Penyusun

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1

A. Latar Belakang.................................................................................................1

B. Rumusan Masalah............................................................................................2

C. Tujuan................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................3

A. Konsep Perubahan...........................................................................................3

B. Fungsi Perubahan.............................................................................................4

C. Teori Perubahan Menurut Roger...................................................................4

D. Sifat dan Proses Perubahan.............................................................................5

E. Tipe Perubahan.................................................................................................6

F. Proses Terjadinya Perubahan.........................................................................8

G. Motivasi Dalam perubahan.............................................................................8

H. Tahap Pengelolaan Perubahan........................................................................9

I. Pedoman Untuk Pelaksanaan Perubahan....................................................11

J. Change Agen...................................................................................................12

K. Respon Terhadap Suatu Perubahan.............................................................13

L. Perubahan Dalam Keperawatan...................................................................14

BAB III PENUTUP...................................................................................................16

A. Kesimpulan......................................................................................................16

ii
iii

B. Saran................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................18
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Teori dan konsep perubahan sangat penting dalam dunia keperawatan,
karena dalam teori dan konsep kita dapat mempelajari suatu kerangka kerja yang
berhubungan dengan keseluruhan perubahan manusia dan lingkungan sekitar.
Suatu perubahan sangat berpengaruh dalam kehidupan masyarakat, apalagi jika
seorang perawat berhasil menerapkan teori dan konsep perubahan dengan baik
dalam masyarakat.
Perubahan bisa terjadi setiap saat, dan merupakan proses yang dinamik serta
tidak dapat dielakkan. Berubah berarti beranjak dari keadaan yang semula. Tanpa
berubah tidak ada pertumbuhan dan tidak ada dorongan. Namun dengan berubah
terjadi ketakutan, kebingungan dan kegagalan dan kegembiraan. Setiap orang
dapat memberikan perubahan pada orang lain. Merubah orang lain bisa bersifat
implisit dan eksplisit atau bersifat tertutup dan terbuka. Kenyataan ini penting
khususnya dalam kepemimpinan dan manajemen. Pemimpin secara konstan
mencoba menggerakkkan sistem dari satu titik ke titik lainnya untuk
memecahkan masalah.
Maka secara konstan pemimpin mengembangkan strategi untuk merubah
orang lain dan memecahkan masalah. Keperawatan yang sedang berada pada
proses profesionalisasi terus berusaha membuat atau merencanakan perubahan.
Adaptasi terhadap perubahan telah menjadi persyaratan kerja dalam keperawatan.
Personal keperawatan bekerja untuk beberapa pimpinan, termasuk klien dan
keluarganya, dokter, manajer keperawatan, perawat pengawas dan perawat
penanggung jawab yang berbeda dalam tiap ship. Perawat pelaksana menemukan
peran bahwa mereka berubah beberapa kali dalam satu hari. Kadang seorang

1
2

perawat menjadi manajer, kadang menjadi perawat klinik, kadang menjadi


konsultan dan selalu dalam peran yang berbeda.
Sebagai perawat pelaksana maupun sebagai manajer keperawatan kita perlu
membuat perubahan untuk meningkatkan kesadaran dan keterlibatan perawat
dalam memberikan asuhan keperawatan. Perawat tentu saja berharap perubahan
tersebut jangan sampai menimbulkan konflik. Oleh karena itu, sebaiknya perawat
perlu mengetahui teori-teori yang mendasari perubahan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan konsep perubahan?
2. Bagaimana teori perubahan menurut Roger?
3. Bagaimana konsep perubahan yang ada dalam keperawatan?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep perubahan.
2. Untuk mengetahui teori perubahan menurut Roger.
3. Untuk mengetahui konsep perubahan yang ada dalam keperawatan.
BAB II

PEMBAHASAN
 
A. Konsep Perubahan
Konsep merupakan suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang
dapat diorganisir menjadi simbol-simbol yang nyata. Sedangkan konsep
keperawatan merupakan ide yang menyusun suatu rangka konseptual atau model
keperawatan.
Perubahan merupakan suatu proses di mana terjadinya peralihan atau
perpindahan dari status tetap (statis) menjadi status tetap yang bersifat dinamis,
artinya dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada, perubahan dapat
mencakup keseimbangan personal sosial maupun organisasi untuk dapat
menjadikan peribadian atau penyempurnaan serta dapat menerapkan ide atau
konsep terbaru dalam mencapai tujuan tertentu.
Perubahan yang dimaksud adalah perubahan yang direncanakan yaitu suatu
usaha sistematik untuk mendesain ulang suatu organisasi dengan cara melakukan
adaptasi pada perubahan yang terjadi dilingkungan eksternal maupun internal
untuk mencapai sasaran baru. Banyak definisi pakar tentang berubah, dua
diantaranya yaitu: 1) Berubah merupakan kegiatan atau proses yang membuat
sesuatu atau seseorang berbeda dengan keadaan sebelumnya (Atkinson,1987) 2)
Berubah merupakan proses yang menyebabkan perubahan pola perilaku individu
atau institusi (Brooten,1978).
Perkembangan profesi keperawatan tidak terlepas dari konsep perubahan
yang dimiliki oleh para praktisi, akademisi atau seseorang yang masih ingin
mengembangkan keperawatan, yang memiliki keyakinan dan teori perubahan
yang ingin dimilkinya. Sebagai gambaran dalam merubah profesi keperawatan
kearah yang lebih profesional.

3
4

B. Fungsi Perubahan
Adapun fungsi dari perubahan ialah:
1. Perubahan ditujukan untuk menyelesaikan masalah.
2. Perubahan ditujukan untuk membuat prosedur kerja lebih efisien.
3. Perubahan ditujukan untuk mengurangi kegiatan yang tidak penting.

C. Teori Perubahan Menurut Roger


Roger (1962) mengembangkan teori dari Lewin (1951) tentang 3 tahap
perubahan dengan menekankan pada latar belakang individu yang terlibat dalam
perubahan dan lingkungan dimana perubahan tersebut dilaksanakan. Roger
menjelaskan 5 tahap dalam perubahan, yaitu: kesadaran, keinginan, evaluasi,
mencoba, dan penerimaan atau dikenal juga sebagai AIETA (Awareness,
Interest, Evaluation, Trial and Adoption). Menurut Roger E untuk mengadakan
suatu perubahan perlu ada ada langkah yang di tempuh seningga harapan atau
tujuan akhir dari perubahan dapat tercapai. Langkah-langkah tersebut antara lain:
1. Tahap awareness
Tahap ini merupakan tahap awal yang mempunyai arti bahwa dalam
mengadakan perubahan di perlukan adanya kesadaran untuk berubah apabila
tidak ada kesadaran untuk berubah. Maka tidak mungkin tercipta suatu
perubahan.
2. Tahap interest
Tahap yang kedua dalam mengadakan perubahan harus timbul perasaan
minat terhadap perubahan yang dikenal. Timbul minat yang mendorong dan
menguatkan kesadaran untuk berubah.
3. Tahap evaluasi
Pada tahap ini terjadi penilaian terhadap suatu yang baru agar tidak terjadi
hambatan yang akan ditemukan selama mengadakan perubahan. Evaluasi ini
dapat memudahkan tujuan dan langkah dalam melakukan perubahan.
5

4. Tahap trial
Tahap ini merupakan tahap uji coba terhadap suatu yang baru atau hasil
perubahan dengan harapan suatu yang baru dapat diketahui hasilnya sesuai
dengan kondisi atau situasi yang ada dan memudahkan untuk diterima oleh
lingkungan.
5. Tahap adoption
Tahap ini merupakan tahap terakhir dari perubahan yaitu proses penerimaan
terhadap suatu yang baru setelah dilakukan uji coba dan merasakan adanya
manfaat dari suatu yang baru sehingga selalu mempertahankan hasil
perubahan.

Tahap berubah menurut Roger E


Roger (1962) percaya bahwa proses penerimaan terhadap perubahan lebih
kompleks dari tahap yang dijabarkan Lewin (1951). Terutama pada setiap
individu yang terlibat dalam proses perubahan dapat menerima atau menolaknya.
Meskipun perubahan dapat diterima, mungkin saja suatu saat akan ditolak setelah
perubahan tersebut dirasakan sebagai hal yang menghambat keberadaannya.
Roger mengatakan bahwa perubahan yang efektif tergantung individu yang
terlibat, tertarik, dan berupaya selalu untuk berkembang dan maju serta
mempunyai suatu komitmen untuk bekerja dan melaksanakannya.

D. Sifat dan Proses Perubahan


Dalam proses perubahan akan menghasilkan penerapan diri konsep atau ide
terbaru, Menurut Lancaster tahun 1982, proses perubahan memiliki tiga sifat
diantaranya perubahan bersifat berkembang, spontan dan di rencanakan.
1. Perubahan bersifat berkembang
Sifat perubahan ini mengikuti dari proses perkembangan yang baik pada
individu, kelompok atau masysrakat secara umum, proses perkembangan ini
6

dimulai dari keadaan atau yang paling besar menuju keadaan yang optimal
atau matang, sebagai mana dalam perkembangan manusia sebagai mahluk
individu yang memiliki sifat yang selalu berubah dalam tingkat
perkembangannya.
2. Perubahan bersifat spontan
Sifat perubahan ini dapat terjadi karena keadaan yang dapat memberikan
respon tersendiri terhadap kejadian-kejadian yang bersifat alamiah
yang diluar kehendak manusia yang tidak diramalkan atau diprediksi hingga
sulit untuk di antisipasi seperti perubahan keadaan alam, tanah longsor banjir
dll. Semuanya akan menimbulkan terjadi perubahan baik dalam diri,
kelompok atau masyarakat bahkan pada sistem yang mengaturnya.
3. Perubahan bersifat direncanakan
Perubahan bersifat direncanakan ini dilakukan bagi individu, kelompok atau
masyarakat yang ingin mengadakan perubahan yang kearah yang lebih maju
atau mencapai tingkat perkembangan yang lebih baik dari keadaan yang
sebelumnya, sebagaimana perubahan dalam sistem pendidikan keperawatan
di Indonesia yang selalu mengadakan perubahan sejalan dengan
perkembangan ilmu kedokteran dan sistem pelayanan kesehatan pada
umumnya.

E. Tipe Perubahan
Perubahan merupakan sesuatu yang mungkin sulit diterima bagi seseorang,
kelompok atau masyarakat yang belum memahami makna perubahan. Tipe-tipe
perubahan sebagai berikut:
1. Tipe indoktrinasi
Suatu perubahan yang lakukan oleh sekelompok atau masyarakat yang
menginginkan pencapaian tujuan yang di harapkan dengan cara memberi
doktrin atau menggunakan kekuatan sepihak untuk dapat berubah. 
7

2. Tipe paksaan atau kekerasan


Merupakan tipe perubahan dengan melakukan pemaksaan atau kekerasan
pada anggota atau seorang dengan harapan tujuan yang hendak dicapai dapat
terlaksana 
3. Tipe teknokratik
Merupakan tipe perubahan dengan melibatkan kekuatan lain dalam
mencapai tujuan yang di harapkan terdapat satu pihak merumuskan tujuan
dan pihak lain untuk membantu mencapai tujuan. 
4. Tipe interaksional
Merupakan perubahan dengan menggunakan kekuatan kelompok yang
berintraksi satu dengan yang lain dalam mencapai tujuan yang harapkan dari
perubahan.
5. Tipe sosialisasi
Merupakan suatu perubahan dalam mencapai tujuan dengan menggunakan
kerja sama dengan kelompok lain tetapi masih menggunakan kekuatan untuk
mencapai      tujuan yang hendak dicapai.
6. Tipe emultif
Merupakan suatu perubahan dengan menggunakan kekuatan unilateral
dengan tidak merumuskan tujuan terlebih dahulu secara sungguh-sungguh
perubahan ini dapat dilakukan pada system diorganisasi yang bawahannya
berusaha.
7. Tipe alamiah
Perubahan yang terjadi akibat sesuatu yang tidak disengaja tetapi dalam
merumuskan dilakukan secara tidak sungguh-sungguh, seperti kecelakaan
maka seseorang ingin mengadakan perubahan untuk lebih berhati-hati dalam
berkendara dan lain sebagainya.
8

F. Proses Terjadinya Perubahan


Dalam proses perubahan akan terjadi sebuah siklus. Siklus dalam sistem
perubahan tersebut itulah yang dinamakan sebuah proses yang akan
menghasilkan sesuatu dan berdampak pada sesuatu. Dalam proses perubahan
terdapat komponen yang satu dengan yang lain dapat mempengaruhi seperti
perubahan perilaku sosial, perubahan structural dan intitusional dan perubahan
teknologi.
Proses perubahan dapat saling mempengaruhi komponen yang ada,
sebagaimana contoh dengan adanya penemuan teknologi tepat guna, maka di
masyarakat akan terjadi perubahan dalam perilaku sosial kemungkinan
masyarakat akan menggunakan dari teknologi yang dihasilkan. Perilaku sosial di
masyarakat akan dapat berubah struktural institusional dari sistem organisasi
yang ada di masyarakat.

G. Motivasi Dalam perubahan


Pada dasarnya setiap manusia mengalami proses perubahan dan memiliki
sifat berubah, mengingat berubah merupakan salah satu bagian dari kebutuhan
manusia. Berubah timbul karena adanya suatu motivasi yang ada dalam diri
manusia. Motifasi timbul karena ada tuntutan kebutuhan dasar manusia sedang
kebutuhan dasar manusia yang dimaksud antara lain:
1. Kebutuhan fisiologis seperti makanan, minum, tidur, oksigenasi dan lain-lain
yang secara fisiologis dibutuhkan manusia untuk mempertahankan hidupnya,
berdasarkan kebutuhan tersebut, manusia akan selalu ingin mempertahankan
hidupnya dengan jalan memenuhi atau selalu mengadakan perubahan.
2. Kebutuhan aman. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan manusia
agar mendapat jaminan keamanan atau perlindungan dari berbagai ancaman
bahaya yang ada sehingga manusia selalu ingin memenuhinya dengan jalan
mengadakan perubahan untuk mempertahankan kebutuhan tersebut, seperti
9

mendapatkan pekerjaan yang tetap, bertempat tinggal yang aman dan lebih
baik
3. Kebutuhan sosial. Ketentuan ini mutlak diperlukan karna manusia tidak akan
dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain, sehingga untuk memenuhi
kehidupan sosialnya manusia selalu termotivasi untuk mengadakan
perubahan dalam memenuhi kebutuhan seperti mengadakan kegiatan sosial
kemasyarakatan.
4. Kebutuhan penghargaan dan dihargai. Setiap manusia selalu ingin
mengadakan penghargaan dimata masyarakat akan prestasi, status dan lain-
lain untuk manusia akan termotivasi untuk mengadakan perubahan.
5. Kebutuhan aktualisasi diri, Kebutuhan perwujudan agar diakui masyarakat
akan kemampuannya dan potensi yang dimiliki, akan motivasi seseorang
untuk memacu diri dalam memenuhi suatu kebutuhan.
6. Kebutuhan interpersonal yang meliputi kebutuhan untuk berkumpul
bersama, kebutuhan untuk melakukan kontrol dalam mendapatkan pengaruh
dari lingkungan dalam menjalankan sesuatu dan kebutuhan untuk dikasihi
dapat menjadikan motivasi tersendiri dalam mengadakan perubahan.

H. Tahap Pengelolaan Perubahan


Pengelolaan perubahan menjadi kompetensi utama bagi manajer perawat
saat ini. Ketidakefektifan penerapan perubahan akan berdampak buruk terhadap
manajer, staf, dan organisasi serta menghabiskan waktu dan dana yang sia-sia.
Pegawai ingin belajar perubahan dari pimpinan. Bolton et al. (1992) menjelaskan
10 tahap pengelolaan perubahan organisasi sebagaimana pada tabel dibawah ini.

Tahap Penjelasan

Mendefinisikan tujuan perubahan dengan melakukan pengkajian


1 kepada orang yang layak, menguji dokumen, dan menulis bahan-
10

bahan yang sudah dikembangkan, dan secara konsisten menatap


kedepan sesuai visi yang telah ditetapkan.   
2 Meyakinkan tentang kesesuaian tujuan perubahan dengan rencana
strategis organisasi. 
3 Dimana tujuan akan dapat dilaksanakan dengan baik dan orang lain
akan dengan senang hati terlibat didalamnya. 
Menentukan siapa yang akan memimpin perubahan. Pemimpin
4 harus mengomunisasikan visi secara efektif kepada setiap orang
dimasing-masing tatanan. Jabatan organisasi dan berperan sebagai
pelatih, mentor, pendengar, dan mendukung kerja kelompok.
5 Memfasilitasi komitmen semua pihak yang terlibat (stakeholders).
6 Mengidentifikasi instrumen tujuan yang spesifik yang dapat
dipergunakan sebagai tolak ukur pencapaian perubahan.
Membangun suatu tim kerja yang solid. Tim kerja tersebut harus
7 mempunyai tanggung jawab yang jelas, mampu berkomunikasi
dengan yang lainya, dan juga mampu melakukan negosiasi dan
penyelesaian masalah.
Melibatkan semua tim kesehatan yang turut serta dalam praktik
8 keperawatan profesional kepada pasien. Tim tersebut harus
mendukung dan terlibat dalam perubahan yang diharapkan oleh
organisasi.
9 Belajar dari kesalahan masa lalu untuk mengindari kesalahan yang
sama.
10 Mengajarkan kepada kelompok kerja tentang proses interaksi
perencanaan yang baik. Selalu mengembang sesuatu yang
komprehensif. Dengan mengomunikasikanya secara terus-menerus.

I. Pedoman Untuk Pelaksanaan Perubahan


Untuk terlaksananya suatu perubahan, maka hal-hal yang tersebut dibawah
ini dijadikan sebagai pedoman dalam pelaksanaan perubahan.
1. Keterlibatan  
11

Tidak ada seorang pun yang mengetahui semuanya. Menghargai kemampuan


dan pengetahuan orang lain serta melibatkanya dalam perubahan merupakan
langkah awal kesuksesan perubahan. Orang akan bekerja sama dan
menerima pembaharuan jika mereka menerima suatu informasi tanpa
ancaman dan bermanfaat bagi dirinya.
2. Motivasi
Orang akan terlibt aktif dalam pembaharuan jika mereka termotivasi.
Motivasi tersebut akan timbul jika apa yang sudah dilakukan bermanfaat dan
dihargai.
3. Perencanaan
Perencanaan ini termasuk jika sistem tidak bisa berjalan secara efektif dan
perubahan apa yang harus dilaksanakan.
4. Legitimasi
Setiap perubahan harus mempunyai aspek legal yang jelas, siapa yang
melanggar, dan dampak apa yang secara administratif harus diterima
olehnya.
5. Pendidikan
Perubahan pada prinsipnya adalah pengulangan belajar atau pengenalan cara
baru agar tujuan dapat tercapai.
6. Manajemen
Agen pembaharu harus menjadi model dalam perubahan dengan adanya
keseimbangan antara kepemimpinan terhadap orang dan tujuan/produksi
yang harus dicapai.
7. Harapan
Berbagai harapan harus ditekankan oleh agen pembaharu: hasil yang berbeda
engan sebelumnya direncanakan; terselesaikanya masalah-masalah
diinstitusi kepercayaan dan reaksi yang positif dari staf.
8. Asuh (nurturen)
12

Bimbingan dan dukungan staf dalam perubahan. Orang memerlukan suatu


bimbingan dan perhatian terhadap apa yang telah mereka lakukan, termasuk
konsultasi terhadap hal-hal yang bersifat pribadi.
9. Percaya
Kunci utama dalam pelaksanaan perubahan adalah berkembangnya rasa
percaya antar tim. Semua yang terlibat harus percaya kepada agen
pembaharu dan agen pembaharu juga harus percaya kepada staf yang terlibat
dalam perubahan.

J. Change Agen
Dalam perkembangan karier profesional, setiap individu akan terpanggil
untuk menjadi agen pembaharu. Menjadi agen pembaharu akan menjadi hal yang
sangat menarik dan menyenangkan sebagai bagian dari peran profesional.
Keadaan tersebut akan terjadi, jika anda merespons setiap perubahan yang terjadi
di sekeliling anda (vestal, 1999).
Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengontrol perilaku anda dan
bagaimana cara anda mengelola perubahan. Anda dapat memilih sebagai pionir,
penjelajah, dan seseorang yang berpikiran positif, serta pelaku dengan motivasi
yang tinggi. Anda dapat mengawali proses perubahan dengan mengurangi /
menghilangkan hambatan-hambatan dan memulainya setahap demi setahap. Hal
ini tidak berat untuk melihat perawat dapat mengentrol prilaku tersebut, sehingga
perawat akan menjadi pemimpin yang baik pada masa depan.
Untuk menjadi seorang agen pembaharu yang efektif, anda perlu menjadi
bagian dari perubahan dan tidak menjadi orang yang resisten terhadap perubahan,
berpartisipasi aktif dalam perubahan yang sedang berlangsung akan menjadikan
peran anda menjadi lebih bermakna dikemudian hari.
Menyelesaikan setiap fenomena yang terjadi dan memilih hal-hal yang akan
diubah. Perubahan bukan hanya hal-hal yang mudah, tetapi juga hal-hal yang
13

memerlukan suatu tantangan. Sebagaimana orang bijak mengatakan “siapa saja


bisa berhasil menyeberangi dilaut yang terang, tetapi keberhasilan menyeberangi
ombak akan mendapatkan penghargaan yang sesungguhnya”.
Hadapilah setiap perubahan dengan senang dan penuh humor. Yakinkan
bahwa perubahan bahwa perubahan adalah hal yang menantang dan menjadi
agen pembaharu akan lebih sulit. Jika anda menjadi stres karena terlalu serius
dalam perubahan tersebut, maka anda akan mengalami gangguan kesehatan.
Keadaan tersebut berdampak buruk terhadap diri anda sendiri dan institusi
tempat anda bekerja.
Selalu berpikiran kedepan dari pada hanya merenungi hal-hal yang sudah
terjadi pada masa lalu (fix, the past). Berpikirlah suatu cara terbaru dan
kesempatan untuk terlaksananya suatu perubahan. Belajar dari kesalahan, dan
berpikir terus kedepan akan menjadikan anda seorang agen pembaharu yang
sukses. Hal yang harus disadari adalah bahwa apa yang akan anda lakukan
sekarang belum tentu dapat dipetik manfaatnya pada saat ini. Oleh karena itu,
kesuksesan dalam perubahan harus disertai langkah-langkah antisipatif untuk
kesuksesan institusi di masa depan.

K. Respon Terhadap Suatu Perubahan


Bagi sebagian individu perubahan dapat dipandang sebagai suatu motivator
dalam meningkatkan prestasi atau penghargaan. Tapi kadang-kadang perubahan
juga dipandang sebagai sesuatu yang mengancam keberhasilan seseorang dan
hilangnya penghargaan yang selama ini didapat. Apakah seseorang memandang
perubahan sebagai suatu hal yang penting atau negatif. Umumnya dalam
perubahan sering muncul resistensi atau adanya penolakan terhadap perubahan
dalam berbagai tingkat dari orang yang mengalami perubahan tersebut. Menolak
perubahan atau mempertahankan status quo ketika berusaha melakukan
perubahan, bisa saja terjadi. Karena perubahan bisa merupakan sumber stress.
14

Oleh karenanya timbullah perilaku tersebut. Penolakan sering didasarkan pada


ancaman terhadap keamanan dari individu, karena perubahan akan mengubah
perilaku yang ada. Jika perubahan menggunakan pendekatan pemecahan masalah
maka harus diberitahukan mengenai dampak yang mungkin timbul akibat
perubahan. Faktor-faktor yang akan merangsang penolakan terhadap perubahan
misalnya, kebiasaan, kepuasan akan diri sendiri dan ketakutan yang melibatkan
ego. Orang - orang biasanya takut berubah karena kurangnya pengetahuan,
prasangka yang dihubungkan dengan pengalaman dan paparan dengan orang lain
serta ketakutan pada perlunya usaha yang lebih besar untuk menghadapi
kesulitan yang lebih tinggi. Perubahan memang menuntut investasi waktu dan
usaha untuk belajar kembali. Bila keperawatan yang sekarang berada pada proses
profesionalisasi untuk menjadi sebuah profesi yang mandiri takut atau tidak siap
dengan perubahan dan dampak yang mungkin ditimbulkannya, bagaimana
profesionalisasi itu akan terjadi? Beberapa contoh ketakutan yang mungkin
dialami seseorang dalam suatu perubahan antara lain: 1) Takut karena tidak tahu,
2) Takut karena kehilangan kemampuan, keterampilan atau keahlian yang terkait
dengan pekerjaannya, 3) Takut karena kehilangan kepercayaan/kedudukan, 4)
Takut karena kehilangan imbalan, 5) Takut karena kehilangan penghargaan,
dukungan dan perhatian orang lain.

L. Perubahan Dalam Keperawatan


Dalam perkembangannya keperawatan juga mengalami proses perubahan
seiring dengan kemauan dan teknologi. Aplikasi perawat dalam perubahan antara
lain:
1. Memberikan pelayanan kesehatan melalui asuhan keperawatan untuk selalu
berubah kearah kemandirian.
2. Melakukan perubahan kearah yang professional.
15

3. Memenuhi tuntutan kebutuhan masyarakat dengan mengadakan perubahan


dalam penerapan model asuhan keperawatan yang tepat, sesuai dengan
lingkup praktek keperawatan.
4. Mengadakan perubahan melalui penelitian keperawatan.
5. Menunjukkan jiwa professional dalam tugas dan tanggung jawab.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan tinjauan teori pada bab II maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Konsep merupakan suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang
dapat diorganisir menjadi simbol-simbol yang nyata. Sedangkan konsep
keperawatan merupakan ide yang menyusun suatu rangka konseptual atau
model keperawatan.
2. Teori dan konsep perubahan sangat penting dalam dunia keperawatan,
karena dalam teori dan konsep kita dapat mempelajari suatu kerangka kerja
yang berhubungan dengan keseluruhan perubahan manusia dan lingkungan
sekitar.
3. Perubahan yang dimaksud adalah perubahan yang direncanakan yaitu suatu
usaha sistematik untuk mendesain ulang suatu organisasi dengan cara
melakukan adaptasi pada perubahan yang terjadi dilingkungan eksternal
maupun internal untuk mencapai sasaran baru.
4. Menurut Roger ada 5 tahap dalam perubahan, yaitu: kesadaran, keinginan,
evaluasi, mencoba, dan penerimaan atau dikenal juga sebagai AIETA
(Awareness, Interest, Evaluation, Trial and Adoption).
5. Untuk terlaksananya suatu perubahan, maka hal-hal yang tersebut dijadikan
sebagai pedoman dalam pelaksanaan perubahan yaitu keterlibatan, motivasi,
perencanaan, legitimasi, pendidikan, manajemen, harapan, asuh (nurturen),
percaya.

16
17

B. Saran
1. Bagi mahasiswa diharapkan untuk dapat memahami konsep dan teori
perubahan menurut Roger.
2. Bagi mahasiswa diharapkan dapat mengaplikasikan konsep perubahan pada
pelayanan keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Aziz Alimul (2004). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Surabaya:


Salemba Medika.

Nursalam (2007). Manajemen Keperawatan Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan


Profesional. Jakarta: Salemba Medika.

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/12/teori-humanistik-carl-rogers/

http://id.wikipedia.org/wiki/Carl_Rogers

http://www.infoskripsi.com/Article/Teori-Humanistik.html

18

Anda mungkin juga menyukai