Anda di halaman 1dari 17

Makalah Ilmu Dasar Keperawatan II

“Konsep Berubah Dalam Keperawatan”

Disusun Oleh :
Kelompok I
Dian Eka Hasdrianti 1811316001
Fero Hade Al Ghazy 1811316002
Nanda 1811316003
Rahmi Yadispama Putri 1811316004
Frinsca Luthfiah 1811316005
Fahzima 1811316006
Romi Idayat 1811316007
Shilda Suresci Harsel 1811316008

PROGRAM B
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa,atas rahmat dan karunia-
Nya penulis telah bisa membuat sebuah makalah tentang konsep berubah dalam dunia keperawatan
yang di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah ilmu keperawatan dasar II tahun 2018.
Penulis menyadari bahwa makalah tentangkonsep ilmu sosial budaya dan pengaruhnya
terhadap aplikasi asuhan keperawatan ini jauh dari kesempurnaan. Hal tidak terlepas dari
keterbatasan penulis sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan.
Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan laporan ini.
Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak dibantu oleh berbagai pihak dalam
kesempatan ini tidak lupa mengucapkan rasa terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah
ilmu keperawatan dasar II ini dan kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta
arahan selama penulisan makalah ini.
Dengan adanya pembuatan makalah ini semoga dapat meningkatkan kualitas pendidikan
kita terutama untuk penulis sendiri dalam mencapai cita-cita dan masa depan.

Padang, September 2018

Kelompok 1
DAFTAR ISI
BAB I...............................................................................................................................................1

A. LATAR BELAKANG...........................................................................................................1

B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................................1

C. TUJUAN PENELITIAN......................................................................................................2

BAB II.............................................................................................................................................3

A. KONSEP DASAR BERUBAH............................................................................................3

B. PROSES PERUBAHAN YANG DIRENCANAKAN.........................................................4

C. STARATEGI DAN REAKSI INDIVIDU TERHADAP PERUBAHAN.............................5

D. PENGARUH PERUBAHAN DALAM DUNIA KEPERAWATAN....................................9

E. PERAN CHARGE AGENT DALAM PROSES PERUBAHAN.......................................10

F. APLIKASI PROSES BERUBAH DALAM KEPERAWATAN.........................................11

BAB III..........................................................................................................................................12

A. KESIMPULAN...................................................................................................................12

B. SARAN...............................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Perubahan adalah proses dinamis dimana yang terjadi pada tingkah laku dan fungsi seseorang,
keluarga, kelompok atau komunitas (Potter dan Perry, 2005). Perubahan yang baik dapat
dijalani manusia bertahap dan memerlukan waktu sesuai dengan kemampuan manusia itu
sendiri. Sehingga perubahan yang terjadi secara radikal biasanya akan menemui banyak
hambatan. Berubah adalah cara seseorang bertumbuh, berkembang dan beradaptasi.
Perubahan dapat positif atau negatif terencana atau tidak terencana. Perubahan adalah proses
membuat sesuatu yang berbeda dari sebelumnya ( Sullivan dan Decker,2001).

Keperawatan yang sedang berada pada proses profesionalisasi terus berusaha membuat atau
merencanakan perubahan. Adaptasi terhadap perubahan telah menjadi persyaratan kerja dalam
keperawatan. Personal keperawatan bekerja untuk beberapa pimpinan, termasuk klien dan
keluarganya, dokter, manajer keperawatan, perawat pengawas dan perawat penanggung jawab
yang berbeda dalam tiap ship. Perawat pelaksana menemukan peran bahwa mereka berubah
beberapa kali dalam satu hari. Kadang seorang perawat menjadi manajer, kadang menjadi
perawat klinik, kadang menjadi konsultan dan selalu dalam peran yang berbeda. Sebagai
perawat pelaksana maupun sebagai manajer keperawatan kita perlu membuat perubahan untuk
meningkatkan kesadaran dan keterlibatan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan.
Perawat tentu saja berharap perubahan tersebut jangan sampai menimbulkan konflik. Oleh
karena itu, sebaiknya perawat perlu mengetahui teori-teori yang mendasari perubahan. Maka
dari itu kelompok ingin membuat makalah tentang konsep berubah dalam keperawatan.

B. RUMUSAN MASALAH
a. Bagaimana Konsep dasar berubah ?

b. Bagaimana proses perubahan yang direncanakan ?

c. Bagaimana starategi dan reaksi individu terhadap perubahan ?

d. Bagaimana pengaruh perubahan dalam dunia keperawatan?

e. Bagimana peran charge agen dalam proses perubahan ?


f. Bagaimana aplikasi proses berubah dalam keperawatan?

C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui bagaimana konsep berubah dalam keperawatan

2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui Konsep dasar berubah ?

b. Untuk mengetahui proses perubahan yang direncanakan ?

c. Untuk mengetahui starategi dan reaksi individu terhadap perubahan ?

d. Untuk mengetahui pengaruh perubahan dalam dunia keperawatan?

e. Untuk mengetahui peran charge agen dalam proses perubahan ?

f. Untuk mengetahui aplikasi proses berubah dalam keperawatan?


BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. KONSEP DASAR BERUBAH


Perubahan adalah proses dinamis dimana yang terjadi pada tingkah laku dan fungsi seseorang,
keluarga, kelompok atau komunitas (Potter dan Perry, 2005). Perubahan yang baik dapat
dijalani manusia bertahap dan memerlukan waktu sesuai dengan kemampuan manusia itu
sendiri. Sehingga perubahan yang terjadi secara radikal biasanya akan menemui banyak
hambatan. Berubah adalah cara seseorang bertumbuh, berkembang dan beradaptasi.
Perubahan dapat positif atau negatif terencana atau tidak terencana. Perubahan adalah proses
membuat sesuatu yang berbeda dari sebelumnya ( Sullivan dan Decker,2001).

Perubahan bisa terjadi setiap saat dan merupakan proses yang dinamik serta tidak dapat
dielakkan. Berubah berarti beranjak dari keadaan yang semula. Tanpa berubah tidak ada
pertumbuhan dan tidak ada dorongan. Namun dengan berubah terjadi ketakutan, kebingungan,
kegagalan dan kegembiraan. Setiap orang dapat memberikan perubahan pada orang lain.
Merubah orang lain bisa bersifat implisit dan eksplisit atau bersifat tertutup dan terbuka.
Kenyataan ini penting khususnya dalam kepemimpinan dan manajemen. Pemimpin secara
konstan mencoba menggerakkkan sistem dari satu titik ke titik lainnya untuk memecahkan
masalah. Maka secara konstan pemimpin mengembangkan strategi untuk merubah orang lain
dan memecahkan masalah.

Keperawatan yang sedang berada pada proses profesionalisasi terus berusaha membuat atau
merencanakan perubahan. Adaptasi terhadap perubahan telah menjadi persyaratan kerja dalam
keperawatan. Personal keperawatan bekerja untuk beberapa pimpinan, termasuk klien dan
keluarganya, dokter, manajer keperawatan, perawat pengawas dan perawat penanggung jawab
yang berbeda dalam tiap ship. Perawat pelaksana menemukan peran bahwa mereka berubah
beberapa kali dalam satu hari. Kadang seorang perawat menjadi manajer, kadang menjadi
perawat klinik, kadang menjadi konsultan dan selalu dalam peran yang berbeda. Sebagai
perawat pelaksana maupun sebagai manajer keperawatan kita perlu membuat perubahan untuk
meningkatkan kesadaran dan keterlibatan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan.
Perawat tentu saja berharap perubahan tersebut jangan sampai menimbulkan konflik. Oleh
karena itu, sebaiknya perawat perlu mengetahui teori-teori yang mendasari perubahan.

Keperawatan mempunyai dua pilihan utama yang berhubungan dengan perubahan, mereka
melakukan inovasi dan perubahan atau mereka dapat dirubah oleh suatu keadaan atau sutuasi.
Perawat mempunyai keterampilan dalam proses perubahan. Pertama proses keperawatan yaitu
merupakan pendekatan dalam penyelesaian masalah yang sistematis dan konsisten dengan
perencanaan perubahan. Kedua, perawat diajarkan mendapatkan ilmu di kelas dan mempunyai
pengalaman praktek untuk bekerja secara efektif dengan orang lain.

B. PROSES PERUBAHAN YANG DIRENCANAKAN


perubahan yang direncanakan adalah perubahan-perubahan yang diperkirakan atau yang telah
direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan di dalam
masyarakat. Pihak-pihak yang menghendaki suatu perubahan dinamakan agent of change,
yaitu seseorang atau sekelompok orang yang mendapat kepercayaan dari masyarakat sebagai
pemimpin satu atau lebih lembaga-lembaga kemasyarakatan. Oleh karena itu, suatu perubahan
yang direncanakan selalu di bawah pengendalian dan pengawasan agent of change. Secara
umum, perubahan berencana dapat juga disebut perubahan dikehendaki. Misalnya, untuk
mengurangi angka kematian anak-anak akibat polio, pemerintah mengadakan gerakan Pekan
Imunisasi Nasional (PIN)atau untuk mengurangi pertumbuhan jumlah penduduk pemerintah
mengadakan program keluarga berencana (KB).

Perubahan yang direncanakan (planed change) adalah perubahan yang lebih mudah dikelola
dari pada perubahan yang tidak direncanakan, secara umum perubahan terencana adalah suatu
proses dimana adanya pendapat baru yang dikembangkan, dikomunikasikan, kepada semua
orang walaupun akhirnya akan diterima atau ditolak. Orang yang mengelola perubahan harus
mempunyai suatu visiyang jelas dimana proses akan dilaksanakan dengan arah yang terbaik
untuk mencapai tujuan (Nursalam. M. 2008).

Menurut Suyanto (2009), perubahan terencana adalah perubahan yang dirancang dan
diimplementasikan secara berurutan dan tepat waktu sebagai antisipasi dari peristiwa di masa
mendatang. Sedangkan perubahan reaktif adalah respons bertahap terhadap peristiwa ketika
muncul. Karena perubahan reaktif dilakukan dengan cepat, maka potensi terjadinya perubahan
cenderung menghasilkan akibat yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, perubahan terencana
lebih disukai dibandingkan dengan perubahan reaktif (Suyanto. 2009).

C. STARATEGI DAN REAKSI INDIVIDU TERHADAP PERUBAHAN


Menurut Tiffany dan Lutjens (1989) Dalam perubahan dibutuhkan cara yang tepat agar tujuan
dalam perubahan dapat tercapai secara tepat, efektif dan efisien.
a. Strategi Rasional Empirik
Strategi ini didasarkan karena manusia sebagai komponen dalam perubahan
memiliki sifat rasional untuk kepentingan diri dalam berperilaku. Untuk mengadakan
suatu perubahan strategi rasional dan empirik yang didasarkan dari hasil penemuan atau
riset untuk diaplikasikan dalam perubahan manusia yang memiliki sifat rasional akan
menggunakan rasionalnya dalam menerima sebuah perubahan. Langkah dalam perubahan
atau kegiatan yang diinginkan dalam strategi rasional empirik ini dapat melalui penelitian
atau adanyadesiminasi melalui pendidikan secara umum sehingga melalui desiminasi
akan diketahui secara rasional bahwa perubahan yang akan dilakukan benar-benar sesuai
dengan rasional.Strategi ini juga dilakukan pada penempatan sasaran yang sesuai dengan
kemampuan dan keahlian yang dimiliki sehingga semua perubahan akan menjadi efektif
dan efisien, selain itu juga menggunakan sistem analisis dalam pemecahan masalah yang
ada.
b. Strategi Reedukatif Normatif
Strategi ini dilaksanakan berdasarkan standar norma yang ada di masyarakat. Perubahan
yang akan dilaksanakan melihat nilai nilai normatif yang ada di masyarakat sehingga
tidak akan menimbulkan permasalahan baru di masyarakat. Standar norma yang ada di
masyarakat ini di dukung dengan sikap dan sistem nilai individu yang ada di masyarakat.
Pendekatan ini dilaksanakan dengan mengadakan intervensi secara langsung dalam
penerapan teori-teori yang ada.Strategi ini dilaksanakan dengan cara melibatkan individu,
kelompok atau masyarakat dan proses penyusunan rancangan untuk perubahan. Pelaku
dalam perubahan harus memiliki kemampuan dalam berkolaborasi dengan masyarakat.
Kemampuan ilmu perilaku harus dimiliki dalam pembaharu.
c. Strategi Paksaan- Kekuatan
Dikatakan strategi paksaan-kekuatan karena adanya penggunaan kekuatan atau kekuasaan
yang dilaksanakan secara paksa dengan menggunakan kekuatan moral dan kekuatan
politik.Strategi ini dapat dilaksanakan dalam perubahan sistem kenegaraan, penerapan
sistem pendidikan dan lain-lain.

Menurut Tiffany dan Lutjens (1989) telah mengidentifikasi tujuh strategi berubah yang cocok
dengan kontinum dari yang paling netral sampai yang paling koersif.
1. Edukasi
Strategi ini memberikan suatu presentasi fakta yang relatif tidak bisa yang dimaksudkan
untuk berfungsi sebagai justifikasi rasional atas tindakan yang terencana.
2. Fasilitatif
Strategi ini memberikan sumber penting untuk berubah. Strategi ini mengasumsikan
bahwa orang ingin berubah, tetapi membutuhkan sumber-sumber untuk membuat
perubahan tersebut.
3. Teknostruktural
Strategi ini mengubah teknologi untuk mengakses struktur sosial dalam kelompok atau
mengubah srtuktur sosial untuk mendapatkan teknologi. Strategi ini memengaruhi
hubungan antara teknologi, ruang dan struktur. Penggunaan ruang dapat diubah untuk
memengaruhi struktur sosial.
4. Data-based
Strategi ini mengumpulkan dan menggunakan data untuk membuat perubahan sosial.
Data digunakan untuk menemukan inovasi yang paling baik guna memecahkan masalah
yang dihadapi.
5. Komunikasi
Strategi komunikasi menyebarkan informasi sepanjang waktu melalui saluran dalam
sistem sosial.
6. Persuasif
Pemakaian penalaran, debat,dan bujukan dilakukan untuk menyebabkan perubahan.
7. Koersif
Terdapat hubungan wajib antara perencan dan pengadopsi. Kekuasaan digunakan untuk
menyebabkan perubahan.
Ada beberapa strategi untuk memecahkan masalah-masalah dalam perubahan, strategi
tersebut antara lain yaitu :
1) Strategi Persahabatan
Penekanan didasarkan pada kebersamaan dalam kelompok, dengan cara mengenal
kelompok, membangun ikatan sosial, diantara anggotanya. Strategi ini cocok
diterapkan pada anak buah yang membutuhkan rasa sosial yang tinggi. Model ini
cocok diterapkan pada kondisi pertimbangan tinggi dan struktur rendah.
2) Strategi Politis
Hal ini identik dengan struktur kekuasaan formal dan informal. Setelah struktur ini di
identifikasi , baru dilakukan beberapa upaya untuk mempengaruhi mereka yang berada
pada kekuasaan. Anggapan dasar strategi ini adalah sesuatu akan dicapai bila orang-
orang yang berpengaruh dalam sebuah sistem mau melakukannya.
3) Strategi Ekonomis
Tekanannya pada untuk mengetahui mengendalikan materi. Dengan sumber daya
materi, apaun dan siapapun dapat membeli / menjual. Pelibatan hal ini kedalam
kelompok sering didasarkan pada pemilikan atau pengendalian sumber-sumber daya
yang dapat di jual.
4) Strategi Akademis
Strategi ini menekankan pada pengetahuan dan pendalaman pengetahuan yang
merupakan pengaruh primer. Anggapan dasarnya adalah logis dan rasional,objektif :
bahwa keputusan yang didasarkan pada apa yang dianjurkan oleh penelitian adalah
jalan terbaik untuk diikuti. Strategi ini tidak mementingkan emosi. Jika mengusulkan
cara maka pemimpin dapat mencari studi penelitian yang mendukung tujuannya.
5) Strategi Teknis
Metoda ini tepat bagi orang-orang yang mengabaikan subjek-subjek dengan
memperhatikan lingkungannya. Ini merupakan salah satu pendekatan sosiologis
dengan anggapan dasar bahwa lingkungan disekelilingnya berubah.
6) Strategi Militer
Metode ini berdasarkan pada kekuatan fisik dan ancaman yang nyata.
Posisi/kekuasaan digunakan juga dalam bentuk dan ancaman, bila keinginan pimpinan
tidak dipatuhi. Ini merupakan strategi struktur tingkat tinggi.
7) Strategi Konfrontasi
Pendekatan ini menimbulkan konflik non kekerasan dan non fisik diantara orang.
Dengan melakukan ini, seorang pemimpin mendesak orang untuk mendengar dan
melihat apa yang terjadi selanjutnya akan terjadi perubahan. Orang sering terbagi
kedalam kelompok atau geng sebagai akibat strategi ini. Bila kelompok merasa bahwa
mereka tidak akan atau tidak dapat didengar dengan suatu cara, maka strategi ini
sering dipilih. Pemogokan kerja adalah salah satu contohnya.
Respon Bagi sebagian individu terhadap perubahan dapat dipandang sebagai suatu motivator
dalam meningkatkan prestasi atau penghargaan. Tapi kadang-kadang perubahan juga
dipandang sebagai sesuatu yang mengancam keberhasilan seseorang dan hilangnya
penghargaan yang selama ini didapat. apakah seseorang memandang perubahan sebagai suatu
hal yang penting atau negatif. Umumnya dalam perubahan sering muncul resistensi atau
adanya penolakan terhadap perubahan dalam berbagai tingkat dari orang yang mengalami
perubahan tersebut.

Menolak perubahan atau mempertahankan status quo ketika berusaha melakukan perubahan,
bisa saja terjadi. Karena perubahan bisa merupakan sumber stress. Oleh karenanya timbullah
perilaku tersebut. Penolakan sering didasarkan pada ancaman terhadap keamanan dari
individu, karena perubahan akan mengubah perilaku yang ada. Jika perubahan menggunakan
pendekatan pemecahan masalah maka harus diberitahukan mengenai dampak yang mungkin
timbul akibat perubahan.

Faktor-faktor yang akan merangsang penolakan terhadap perubahan misalnya, kebiasaan,


kepuasan akan diri sendiri dan ketakutan yang melibatkan ego. Orang-orang biasanya takut
berubah karena kurangnya pengetahuan, prasangka yang dihubungkan dengan pengalaman
dan paparan dengan orang lain serta ketakutan pada perlunya usaha yang lebih besar untuk
menghadapi kesulitan yang lebih tinggi. Perubahan memang menuntut investasi waktu dan
usaha untuk belajar kembali. Bila keperawatan yang sekarang berada pada proses
profesionalisasi untuk menjadi sebuah profesi yang mandiri takut atau tidak siap dengan
perubahan dan dampak yang mungkin ditimbulkannya. Ketakutan yang mungkin dialami
seseorang dalam suatu perubahan antara lain :
1. Takut karena tidak tahu
2. Takut karena kehilangan kemampuan, keterampilan atau keahlian yang terkait dengan
pekerjaannya
3. Takut karena kehilangan kepercayaan / kedudukan
4. Takut karena kehilangan imbalan
5. Takut karena kehilangan penghargaan,dukungan dan perhatian orang lain.

D. PENGARUH PERUBAHAN DALAM DUNIA KEPERAWATAN


Tuntutan profesi keperawatan Keyakinan bahwa keperawatan merupakan profesi harus
disertai dengan realisasi pemenuhan karakteristik keperawatan sebagai profesi yang disebut
dengan professional (Kelly & Joel,1995)
Menurut kelly&Joel karakteristik profesi yaitu ;
a) Memiliki dan memperkaya tubuh pengetahuan melalui penelitian
b) Memiliki kemampuan memberikan pelayanan yang unik kepada orang lain
c) Pendidikan yang memenuhi standar
d) Terdapat pengendalian terhadap praktek
e) Bertanggug jawab & bertanggung gugat terhadap tindakan yang dilakukan
f) Merupakan karir seumur hidup
g) Mempunyai fungsi mandiri dan kolaborasi
Pengaruh perubahan terhadap perkembangan pelayanan keperawatan ada 2 yaitu ;
1) Tersedianya alternatif pelayanan
2) Persaingan penyelenggaraan pelayanan untuk menarik minat pemakai jasa pemakai kualitas
untuk memberikan jasa pelayanan kesehatan yang terbaik.
Untuk hal ini berarti tenaga kesehatan, khususnya tenaga keperawatan diharapkan untuk
dapat memenuhi standar dalam memberikan asuhan keperawatan. Dengan demikian
diperlukan perawat yang mempunyai kemampuan professional dengan standar
internasional dalam aspekintelektual, interpersonal dan teknikal, bahkan peka terhadap
perbedaan social budaya dan mempunyai pengetahuan transtrutural yang luas serta mampu
memanfaatkan alih IPTEK

E. PERAN CHARGE AGENT DALAM PROSES PERUBAHAN

Menurut Oslan dalam Kozier (1991) mengatakanp perawat sebagai pembaharu harus menyadari
kebutuhan sosial, berorientasi pada masyarakat dan kompeten dalam hubungan interpersonal.
Pembaharu juga perlu memahami sikap dan perilakunya, untuk mengetahui ia menjalin
kerjasama dengan orang lain dan untuk mengetahui perasaannya terhadap perubahan tersebut.
Maukseh dan Miller dalam Kozier menyebutkan karakteristik seorang pembaharu adalah :
a. Dapat mengatasi/ menaggung resiko. Hal ini berhubungan dengan dampak yang mungkin
muncul akibat perubahan.
b. Komitmen akan keberhasilan perubahan. Pembaharu harus menyadari dan menilai
kefektifannya dan harus mempunyai pengetahuan yang luas tentang keperawatan termasuk
hasil-hasil riset dan data-data ilmu dasar, menguasai praktik keperawatan dan mempunyai
keterampilan teknik dan interpersonal.
Fungsi pembaharu sangat penting dalam memfasilitasi komunikasi yang efektif dalam
proses berubah, agar efektif seorang pembaharu sebaiknya :
1. Mudah ditemui oleh mereka yang terlibat dalam proses berubah
2. Dapat diercaya oleh mereka yang terlibat

3. Jujur dan tegas dalam menetapkan tujuan, perencanaan dan dalam mengatasi masalah

4. Selalu melihat tujuan dengan jelas

5. Menetapkan tanggung jawab dari mereka yang terlibat

6. Menjadi pendengar yang baik.

Dalam hal ini berarti kita sebagai tenaga keperawatan diharapkan untuk dapat berperan sebagai
pembaharu ( change agent ). Sebagai pembaharu, perawat mengadakan inovasi dalam cara
berpikir, bersikap, bertingkah laku dan meningkatkan keterampilan klien / keluarga agar menjadi
sehat. Elemen ini mencakup perencanaan, kerja sama, perubahan yang sistematis dalam
berhubungan dengan klien dan cara memberikan perawatan kepada klien.

F. APLIKASI PROSES BERUBAH DALAM KEPERAWATAN

Aplikasi proses berubah dalam keperawatan


1. Pendidikan
Karena kemajuan zaman maka setiap periode tertentu dalam dunia pendidikan ada
pergantian kurikulum untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
2. Pelayanan keperawatan
Pelayanan keperawatan di rumah sakit yang dulunya kurang professional,setelah pasien
yang datang kesana menjadi sedikit maka rumah sakit tersebut akan melakukan perubahan
dengan meningkatkan mutu pelayanan keperawatan yang lebih berkualitas lagi
3. Individu
Mahasiswa yang dulunya malas belajar dan ketika ujian mendapat nilai d, maka dia
bisatermotivasi untuk belajar lebih giat agar mendapat nilai b atau bahkan a, maka terjadi
perubahan dalam diri mahasiswa tersebut.
4. Masyarakat
Masyarakat yang dulunya kurang menyadari tentang pentingnya akan kebersihan lingkungan
sekitar setelah ada salah seorang warga nya menderita penyakit DBD maka masyarakat
mulai sadar dan mau berubah untuk meningkatkan pola hidup bersih.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perubahan adalah proses dinamis dimana yang terjadi pada tingkah laku dan fungsi
seseorang, keluarga, kelompok atau komunitas (Potter dan Perry, 2005). Perubahan yang
baik dapat dijalani manusia bertahap dan memerlukan waktu sesuai dengan kemampuan
manusia itu sendiri. Sehingga perubahan yang terjadi secara radikal biasanya akan menemui
banyak hambatan. Berubah adalah cara seseorang bertumbuh, berkembang dan beradaptasi.
Perubahan dapat positif atau negatif terencana atau tidak terencana. Perubahan adalah proses
membuat sesuatu yang berbeda dari sebelumnya.

Keperawatan mempunyai dua pilihan utama yang berhubungan dengan perubahan, mereka
melakukan inovasi dan perubahan atau mereka dapat dirubah oleh suatu keadaan atau
sutuasi. Perawat mempunyai keterampilan dalam proses perubahan. Pertama proses
keperawatan yaitu merupakan pendekatan dalam penyelesaian masalah yang sistematis dan
konsisten dengan perencanaan perubahan. Kedua, perawat diajarkan mendapatkan ilmu di
kelas dan mempunyai pengalaman praktek untuk bekerja secara efektif dengan orang lain.

B. SARAN
Bagi pembaca ma.kalah diharapkan semoga dapat mengambil manfaat dari makalah yang
kami buat. Diharapkan kepada seluruh tim kesehatan dapat memahami perubahan yang
dapat terjadi dan mungkin saja dapat mempengaruhi pelayanan dalam keperawatan

DAFTAR PUSTAKA
Kozier, Fundamental of Nursing. (1991) Concept, Process, and Practice,Addison
Wesley,Publishing company,Inc.

Kozier dkk. 2006. Praktek Keperawatan Profesional. Edisi 4.


jakarta :buku kedokteran EGC.

Potter, Patricia A . 2005 . Buku Ajar Fundamental Keperawatan Edisi 4 . Jakarta : EGC.

Nursalam (2001), Proses dan Dokumentasi keperawatan konsep dan praktek, salemba medika,
Jakarta.

Alimul, Hidayat Aziz . 2007 .Pengantar Konsep Dasar Keperawatan Edisi 2 . Jakarta : Salemba
Medika.

Anda mungkin juga menyukai