“KONSEP BERUBAH”
OLEH :
KELOMPOK 3
(KELAS B11-A)
Om Swastyastu
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
masyarakat tersebut tidak berubah dalam menata kehidupan keprofesiannya.
Perubahan adalah cara keperawatan mempertahankan diri sebagai profesi dan
berperan aktif dalam menghadapi era kesejagatan(millennium III). Maka keperawatan
Indonesia, khususnya masyarakat ilmuwan dan masyarakat profesional keperawatan
Indonesia, melihat dan mempertahankan proses profesionalisasi pada era kesejagatan
ini bukan sebagai suatu ancaman untuk ditakuti atau dihindari, tetapi merupakan
tantangan untuk berupaya lebih keras memacu proses propesionalisasi keperawatan di
Indonesia dan mensejajarka diri dengan keperawatan dinegara-negara lain.
Perubahan juga dapat dijabarkan dengan beberapa cara, termasuk perubahan
yang direncanakan atau yang tidak direncanakan. Perubahan yang tidak direcanakan
adalah perubahan yang terjadi tanpa suatu persiapan, sebaliknya perubahan yang
direncanakan adalah peribahan yang direncanakan dan dipiikirkan sebelumnya,
terjadinya dalam waktu yang lama, dan termasuk adanya suatu tujuan yang
jelas.Perubahan terencana lebih mudah dikelola daripada perubahan yang terjadi pada
perkembangan manusia atau tanpa persiapan anat karena suatu ancaman.Untuk alasan
tersebut, perawat harus dapat mengelola perubahan.
Keperawatan yang sedang berada pada proses profesionalisasi terus berusaha
membuat atau merencanakan perubahan. Adaptasi terhadap perubahan telah menjadi
persyaratan kerja dalam keperawatan.Personal keperawatan bekerja untuk beberapa
pimpinan, termasuk klien dan keluarganya, dokter, manajer keperawatan, perawat
pengawas dan perawat penanggung jawab yang berbeda dalam tiap ship.Perawat
pelaksana menemukan peran bahwa mereka berubah beberapa kali dalam satu
hari.Kadang seorang perawat menjadi manajer, kadang menjadi perawat klinik,
kadang menjadi konsultan dan selalu dalam peran yang berbeda.Sebagai perawat
pelaksana maupun sebagai manajer keperawatan kita perlu membuat perubahan untuk
meningkatkan kesadaran dan keterlibatan perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan.Perawat tentu saja berharap perubahan tersebut jangan sampai
menimbulkan konflik.Oleh karena itu, sebaiknya perawat perlu mengetahui teori-teori
yang mendasari perubahan.
2
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah pada makalah
iniyaitu “Bagaimana Konsep Berubah dalam Keperawatan ?”
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mahasiswa keperawatan dapat memahami secara teori maupun praktek
tentang perubahan di dunia keperawatan dan dapat mengaplikasikannya di dalam
meberikan asuhan keperawatanserta dapat mengamati perubahan – perubahan yang
terjadi di masyarakat.
3
1.4 Manfaat
Adapun manfaat pada makalah ini yaitusebagai berikut :
a. Dapat mengetahui definisi berubah/perubahan
b. Dapat mengetahui jenis-jenis perubahan
c. Dapat mengetahui teori-teori dalam perubahan
d. Dapat mengetahui tipe-tipe perubahan
e. Dapat mengetahui proses terjadinya perubahan serta motivasi dalam
perubahan
f. Dapat mengetahui model – model dalam proses perubahan
g. Dapat mengetahui alasan, faktor pendorong dan factor penghambat
perubahan
h. Dapat mengetahui strategi dalam perubahan
i. Dapat mengetahui kunci sukses strategi untuk terjadinya perubahan yang
baik
j. Dapat mengetahui Change Egent
k. Dapat mengetahui perubahan dalam keperawatan
l. Dapat mengetahu pelaksanaan dalam perubahan
m. Dapat mengetahui pedoman untuk pelaksanaan perubahan
n. Dapat mengetahui respon/reaksi terhadap perubahan
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Jadi berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa perubahan
bisa terjadi setiap saat dan merupakan proses yang dinamik serta tidak dapat
dielakkan. Berubah berarti beranjak dari keadaan yang semula.Tanpa berubah
tidak ada pertumbuhan dan tidak ada dorongan.Namun dengan berubah terjadi
ketakutan, kebingungan, kegagalan dan kegembiraan. Setiap orang dapat
memberikan perubahan pada orang lain. Proses berubah bersifat integral dengan
banyak bidang keperawatan, seperti pendidikan kesehatan, perawatan klien, dan
promosi kesehatan.Proses berubah ini melibatkan klien individu, keluarga,
komunitas, organisasi, keperawatan sebagai profesi, dan seluruh sistem
pemberian perawatan kesehatan.
2.1.2 Jenis - Jenis Perubahan
Jenis - jenis perubahan dapat dibedakan berdasarkan sifat-sifatnya yaitu
ditinjau dari : sifat proses, sifat keterlibatan, dan sifat pengelolaan.
6
1. Perubahan ditinjau dari sifat proses :
Menurut Lancaster tahun 1982, proses perubahan memiliki tiga sifat
diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Perubahan bersifat berkembang
Sifat perubahan mengikuti dari proses perkembangan yang ada baik
pada individu kelompok atau masyarakat secara umum. Proses
perkembangan ini dimulai dari keadaan atau yang paling dasar menuju
keadaan yang optimal atau matang sebagaimana dalam perkembangan
manusia sebagai makhluk individu yang memiliki sifat fisik yang
selalu berubah dalam tingkat perkembangannya.
b. Perubahan bersifat spontan
Sifat berubah ini dapat terjadi karena keadaan yang dapat memberikan
respon tersendiri terhadap kejadian-kejadian yang bersifat alamiah
yang diluar kehendak manusia, yang tidak dapat diramalkan atau
diprediksi sehingga sulit untuk diantisipasi seperti perubahan keadaan
alam, tanah longsor, banjir dan lain-lain. Semuanya akan menimbulkan
terjadi perubahan baik dalam diri, kelompok masyarakat, bahkan pada
sistem yang mengaturnya.
c. Perubahan bersifat direncanakan
Perubahan yang bersifat direncanakan ini dilakukan bagi individu,
kelompok atau masyarakat yang ini mengadakan perubahan kearah
yang lebih maju atau pun pada tingkat perkembangan yang lebih baik
dari keadaan sebelumnya, sebagaimana perubahan dalam sistem
pendidikan keperawatan di Indonesia yang selalu mengadakan
perubahan sejalan dengan perkembangan ilmu kedokteran dan sistem
pelayanan kesehatan pada umumnya.
7
Adanya sikap positif terhadap inovasi
Timbulnya komitmen
b. Perubahan paksaan (coerced change)
Melalui perubahan total dari organisasi
Memerlukan kekuatan personal (personal power)
8
3. Penekan kelompok
4. Informasi maksimal
5. Diskusi tentang implementasi
6. Penggunaan upacara dan ritual
7. Interprestasi penolakan
Tiga teknik pertama dirancang untuk memberikan pada orang-orang yang
akan terpengaruh dengan perubahan kesempatan utnuk mempengaruhi arah.
9
dilakukan, melakukan langkah nyata untuk berubah dalam mencapai
tingkat atau tahap baru.Pada tahap ini perawat berusaha
mengumpulkan informasi dan mencari dukungan dari orang-orang
yang dapat membantu memecahkan masalah.
3) Tahap Refreezing (pembekuan).
Tahap ini merupakan tahap pembekuan dimana seseorang yang
mengadakan perubahan telah mencapai tingkat atau tahapan yang baru
dengan keseimbangan yang baru.Tingkat baru yang dicapai harus
dijaga untuk tidak mengalami kemunduran atau atau bergerak kembali
pada tingkat atau tahap perkembangan semula.Oleh karena itu perlu
selalu ada upaya untuk mendapatkan umpan balik, kritik yang
konstroktif dalam upaya pembinaan yang terus menerus dan
berkelanjutan.Setelah memiliki dukungan dan alternatif pemecahan
masalah perubahan diintegrasikan dan distabilkan sebagai bagian dari
sistem nilai yang dianut.Tugas perawat sebagai agen berubah berusaha
mengatasi orang-orang yang masih menghambat perubahan.
c. Teori Rogers
Teori Rogers tergantung pada lima faktor yaitu :
1. Keuntungan yang berhubungan yaitu menjadi lebih baik dari metode
yang ada
2. Perubahan harus sesuai dengan nilai-nilai yang ada Kompleksitas. Ide-
ide yang lebih kompleks bertahan meskipun ide yang lebih sederhana
dapat diimplementasikan Teori Rogers tergantung pada lima faktor
untuk mencapai keberhasilan. Faktor-faktor ini termasuk:
3. Perubahan harus mempunyai dengan lebih mudah
4. Dapat dibagi. Perubahan dapat dilakukan dalam skala kecil
5. Dapat dikomunikasikan. Semakin mudah perubahan itu digambarkan,
semakin mungkin perubahan tersebut disebarkan
10
d. Teori Havelock
Teori havelock merupakan modifikasi lain dari teori Lewin, yang
diperluas menjadi enam elemen. Tiga elemen pertama mengacu pada
unfreezing.Dua yang berikutnya pada bergerak, dan yang keenam pada
refreezing. Fase-fase Havelock adalah sebagi berikut:
1. Membangun suatu hubungan
2. Mediagnosis masalah
3. Mendapatkan sumber-sumber yang berhubungan
4. Menjalan keluar
5. Meningkat penerimaan
6. Stabilisasi dan perbaikan diri sendiri
Teori Havelock menekankan perncanaan sebagai tahap dimana timbul
perubahan yang bermakna dengan menerapkan teori Havelock untuk
merencanakan perubahan yang berdasakan unit membutuhkan kolaborasi
antara agen berubah dan system klien.
e. Teori Lippitt
Lippitt menambahkan fase ketujuh pada teori milik Lewin. Ketujuh fase
dan teorinya tentang proses berubah adalah sebagai berikut:
1. Fase 1: Mediagnosisi masalah.
Selama fase ini perawat pendidik sebagi agen berubah melihat pada
semua percabangan yang mungkin dan akan terpengaruh.
2. Fase 2: Mengkaji motivasi dan kemampuan untuk berubah.
Jalan keluar yang mungkin ditentukan dan pro dan kontra dari tiap
jalan keluar diperkirakan terlebih dahulu.
11
4. Fase 4 : Menyeleksi objektif akhir perubahan progresif.
Proses berubah didefinisikan, suatu rencana yang detil dibuat,
kerangka waktu dan batas waktu terakhir ditentukan , dan tanggung
jawab ditugaskan. Perubahan diimplementasikan untuk suatu masa
percobaan dan dievalusai
a. Fase 5: Memilih peran yang sesuai untuk agen berubah.
Agen berubah akan menajdi aktif dalam proses berubah, terutama
dalam menangani personal dan memfasilitasi perubahan konflik dan
konfrontasi akan ditangani oleh agen berubah.
5. Fase 6: Mempertahankan perubahan.
Selama tahap ini penekanan adalah pada komunikasi, dengan umpan
balik pada kemajuan.Perubahan diperluas bersamawaktu.Suatu
perubahan besar mungkin membuktikan suatu struktur kekuatan baru.
6. Fase 7: Mengakhiri hubungan saling membantu.
Agen berubah mengundurkan diri pada tanggal tertentu setelah
menyusun suatu prosedur atau kebijakan tertulis untuk melangsungkan
perubahan.Agen berubah tetap tersedia untuk nesehat dan memberikan
penguatan.
f. Model Spradley
Spradley telah menyusun suatu model delapan langkah yang didasarkan
pada teori Lewin.Ia memperlihatkan bahwa perubahan rencana harus secara
konstan dipantau untuk mengembangkan suatu hubungan yang bermanfaat
antara agen berubah dan system berubah. Berikut adalah delapan langkah
dasar dari model Spradley:
12
2. Mendiagnosis mesalah. Mengumpulkan dan menganalisis data untuk
mendiskusikan penyebab. Konsultasi dengan staf. Membaca materi
yang sesuai.
3. Menganalisa altenatif jalan keluar. Curah pendapat mengkaji resiko
dan keuntungan. Menyusun waktu, merencanakan sumber-sumber,
dan mencari hambatan.
4. Memilih perubahan. Memilih pilihan yang paling mungkin berhasil
sesuai kemampuann. Mengidentifkasi kekuatan pandangan pendorong
dan penghambat, menggunakan tantangan yang termasuk asimilasi
dari hambatan tersebut.
5. Merencanakan perubahan. Hal ini termasuk tujuan yang spesifik dan
dapat diukur, tindakan, kerangkan waktu, sumber-sumber, anggaran
metode evaluasi seperti :Program Evaluation Review
Technique (Teknik Review Evaluasi), dan rencana untuk pengelolaan
penolakan dan stabilisasi.
6. Mengimplementasikan perubahan. Rencanakanstrategi, menyiapkan,
melibatkan , melatih, membatu, dan medukung orang yang terlibat.
7. Mengevaluasi perubahan. Mengalisis pencapaian dari tujuan .
8. Menstabilkan perubahan. Refreeze: pantau sampai stabil
13
Merupakan tipe perubahan dengan melakukan pemaksaan atau
kekerasan pada anggota atau seseorang dengan harapan tujuan yang
dicapai dapat terlaksana.
c) Tipe Teknokratik
Merupakan tipe perubahan dengan melibatkan kekuatan lain dalam
mencapai tujuan yang diharapkan terdapat satu pihak merumuskan
tujuan dan pihak lain untuk membantu mencapai tujuannya.
d) Tipe Interaksional
Merupakan perubahan dengan menggunakan kekuatan kelompok
yang saling berinteraksi satu dengan yang lain dalm mencapai tujuan
yang diharapkan dari perubahan.
e) Tipe Sosialisasi
Merupakan suatu perubahan dalam mencapai tujuan dengan
menggunakan kerja sama dengan kelompok lain tetapi masih
menggunakan kekuatan untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai.
f) Tipe Emultif
Merupakan suatu perubahan dengan menggunakan kekuataan
unilateral dengan tidak merrumuskan tujuan terlebih dahulu secara
sungguh sungguh, perubahan ini dapat dilakukan pada sistem
diorganisasi yang bawahannya berusaha menyamai pimpinan atau
atasannya.
g) Tipe Alamiah
Merupakan perubahan yang terjadi akibat sesuatu yang tidak
disengaja tetapi dalam merumuskan dilakukan secara tidak sungguh,
seperti kecelakaan, maka seseorang ingin mengadakan perubahan
untuk lebih berhati-hati dalam berkendaraan dan lain sebagainya.
14
2.1.5 Proses Terjadinya Perubahan Serta Motivasi dalam Perubahan
Dalam proses perubahan akan terjadi siklus. Siklus dalam sistim
perubahan tersebut itulah yang dinamakan sebuah proses yang akan
menghasilkan sesuatu dan berdampak pada sesuatu. Dalam proses perubahan
terdapat komponen yang satu dengan yang lain dapat mempengaruhi seperti
perubahan perilaku sosial, perubahan struktural dan institusional dan perubahan
teknologi.
Pada dasarnya setiap manusia mengalami proses perubahan dan memiliki
sifat berubah, mengingat berubah merupakan salah satu bagian dari kebutuhan
manusia. Perubahan timbul karena adanya suatu motivasi yang ada dalam diri
manusia. Motivasi itu timbul karena tuntutan kebutuhan dasar manusia
sedangkan kebutuhan dasar manusia yang dimaksud antara lain:
a) Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan fisiologis (makan, minum, tidur, oksigen dll) berdasarkan
kebutuhan tersebut maka manusia akan selalu ingin mempertahankan
hidupnya dengan jalan memenuhinya atau mengadakan perubahan.
b) Kebutuhan keamanan
Kebutuhan keamanan.Kebutuhan ini merupakan kebutuhan manusia agar
mendapatkan jaminan keamanan atau perlindungan dari berbagai ancaman
bahaya yang ada.
c) Kebutuhan sosial
Kebutuhan sosial. Kebutuhan ini mutlak diperlukan karena manusia tidak
akan dapat hidup sendiri tanpa bantuan dari orang lain.
d) Kebutuhan penghargaan dan dihargai
Kebutuhan penghargaan dan dihargai. Setiap manusia selalu ingin
mendapatkan penghargaan dimata masyarakat akan prestasi, status, dan lain-
lain. Untuk itu manusia akan termotivasi untuk mengadakan perubahan.
e) Kebutuhan aktualisasi diri
Kebutuhan aktualisasi diri. Kebutuhan perwujudan diri agar di akui
masyarakat akan kemampuannya dan potensi yang dimiliki.
15
f) Kebutuhan interpersonal
Kebutuhan interpersonal yang meliputi kebutuhan untuk berkumpul bersama
untuk melakukan control dalam mendapatkan pengaruh dari lingkungan.
16
2.1.7 Alasan, Faktor Pendorong dan Faktor Penghambat Terjadinya
Perubahan
1. Alasan perubahan
a. Perubahan ditujukan untuk menyelesaikan masalah
b. Perubahan dituju untuk membuat prosedur kerja lebih efisien
c. Perubahan ditujukan untuk mengurangi pekerjaan yang tidak
penting.
2. Faktor pendorong perubahan
a. Kebutuhan dasar manusia
b. Kebutuhan dasar interpersonal
c. Kebutuhan untuk berkumpul bersama-sama
d. Kebutuhan untuk mengendalikan
e. Kebutuhan untuk dikasihi, kedekatan & perasaan emosional
3. Faktor penghambat perubahan.
Perubahan tidak selalu mudah untuk dilaksanakan akan tetapi banyak
hambatan yang diterimanya baik hambatan dari luar maupun dari dalam
diantara hal yang menjadi hambatan dalam perubahan adalah sebagai
berikut :
a. Ancaman kepentingan pribadi
b. Persepsi yang akurat
c. Reaksi psikologis
d. Toleransi terhadap perubahan rendah
e. Kebiasaan
f. Ketergantugan
g. Perasaan tidak aman
h. Norma
17
2.1.8 Strategi dalam Perubahan
Perubahan dalam organisasi dalam 3 tingkatan yang berbeda, yaitu:
individu yang bekerja di organisasi tersebut, perubahan struktur dan sistem, dan
perubahan hubungan interpersonal. Strategi membuat perubahan dapat
dikelompokkan menjadi 4 hal yaitu sebagai berikut :
a. Memiliki visi yang jelas
b. Menciptakan budaya organisasi tentang nilai-nilai moral dan percaya
kepada orang lain
c. Sistem komunikasi yang jelas, singkat, dan sesering mungkin, dan
d. Keterlibatan orang yang tepat.
18
c. Mulai sekarang, jangan menunggu-nunggu
Sebagaimana yang disampaikan oleh Nursalam (2000) lebih sedikit dari pada
tidak sama sekali, lebih baik sekarang dari pada harus terus menunggu.
Manfaatkan kesempatan yang ada merupakan konsep manejemen
keperawatan saat ini dan masa yang akan datang. Kesempatan tidak akan
datang dua kali dengan tawaran yang sama.
19
4. Hadapilah setiap perubahan dengan senang dan penuh humor. Yakinkan
bahwa perubahan adalah hal yang sulit, dan menjadi agen pembaharu akan
lebih sulit. Jika anda mengalami stres karena terlalu serius dalam perubahan
tersebut, maka anda akan mengalami gangguan kesehatan.
5. Selalu berpikiran ke depan daripada hanya merenungi hal – hal yang sudah
terjadi pada masa lalu (fix the past). Berpikirlah suatu cara terbaru dan
kesempatan untuk terlaksananya suatu perubahan. Belajarlah dari kesalahan,
dan brpikir terus ke depan akan menjadikan anda seorang agen pembaharu
yang sukses. Hal yang harus disadari bahwa apa yang akan anda lakukan
sekarang belum tentu dapat bermanfaat untuk masa depan. Oleh karena itu
kesuksesan dalam perubahan harus disertai langkah – langkah antisipatif
untuk kesuksesan institusi di masa depan.
20
sehingga ilmu keperawatan diakui secara bersama oleh disiplin ilmu lain
yang memilki landasan yang kokoh dalam keilmuan.
d. Keperawatan sebagai komunitas masyarakat ilmiah harus selalu
menunjukkan jiwa profesional dalam tugas dan tanggung jawabnya dan
selalu mengadakan perubahan sehingga citra sebagai profesi tetap bertahan
dan berkembang.
21
2.1.13 Pedoman Untuk Pelaksanaan Perubahan
Untuk terlaksananya suatu perubahan maka hal-hal tersebut dibawah ini
dapat dijadikan sebagai pedoman dalam pelaksanaan.
1. Keterlibatan
Tidak ada satu orangpun mengetahui semuanya. Oleh karena itu menghargai
pengetahuan dan kemamouan orang lain serta melibatkannya dalam
perubahan merupakan langkah awal kesuksesan perubahan. Orang akan mau
bekerja sama dan memeruma pembaharuan kalau mereka menerima suatu
informasi tanpa ancaman dan bermanfaat bagi dirinya.
2. Motivasi
Orang akan terlibat aktif dalam pembaharuan kalau mereka
termotifasi.motivasi tersebut akan timbul jika apa yang sudah dilakukan
bermanfaat dan dihargai.
3. Perencanaan
Perencanaan ini termasuk dimana system tidak bisa berjalan secara efektif,
dan perubahan apa yang harus dilaksanakan.
4. Legitimasi
Setiap perubahan harus mempunyai aspek legal yang jelas, siapa yang
melanggar dan dampak apa yang secara administrative harus diterima
olehnya.
5. Pendidikan
Perubahan pada prinsipnya adalah pengulangan belajar atau pengenalan cara
baru agar tujuan dapat tercapai.
6. Manajemen
Sebagai agen pembaharu hrus menjadi model dalam perubahan dengan
adanya keseimbangan antara kepemimpinan terhadap orang dan
tujuan/pridoksi yang harus dicapai.
22
7. Harapan
Berbagai harapan harus ditekankan oleh agen pembaharu: hasil yang berbeda
dengan sebelumnya direncanakan terselesaikannya masalah-masalah di
institusi, Dan kepercayaan dan reaksi yang positif dari staf.
8. Asuh (nurturen)
Bimbing dan dukungan staf dalam perubahan. Orang memerlukan suatu
bimbingan dan perhatian terhadap apa yang telah mereka lakukan termasuk
konsultasi terhadap hal-hal yang bersifat pribadi.
9. Percaya
Kunci utama dalam pelaksanaan perubahan adalah berkembangnya rasa
percaya antar tim. Semua yang terlibat harus percaya kepada agen penbaharu
dan agen pembaharu juga harus percaya kepada staf yang terlibat dalam
perubahan.
23
Respon/reaksi perubahan dalam keperawatan yaitu sebagai berikut :
a. Menerima dan mendukung.
b. Tidak menerima – tidak mendukung.
c. Menolak.
d. Takut akan sesuatu yang tidak pasti (loss of predictability).
e. Takut akan kehilangan pengaruh.
f. Takut akan kehilangan ketrampilan & proficiency.
g. Takut kehilangan reward, benefit.
h. Takut akan kehilangan respect, dukungan, kasih sayang.
i. Takut gagal
24
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berubah adalah kegiatan menjadikan sesuatu berbeda dari sebelumnya.Berubah
juga berarti beranjak dari keadaan yang semula.Tanpa berubah tidak ada
pertumbuhan dan tidak ada dorongan. Semuanya akan stagnan. Namun dengan
berubah akan terjadi kesedihan dan kegembiraan, juga akan terjadi kegagalan dan
kesuksesan. Setiap orang dapat memberikan perubahan pada orang lain. Merubah
orang lain bisa bersifat implisit dan eksplisit atau bersifat tertutup dan terbuka.
Sedangkan perubahan merupakan suatu proses dimana terjadinya peralihan atau
perpindahan dari status tetap (statis) menjadi statis yang bersifat dinamis, artinya
dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada. Sebagai seorang perawat perlu
adanya perubahan untuk mencapai profesionalitas.Dimulai dari diri sendiri, hal-hal
kecil serta jangan menunda-nunda kesempatan yang ada.
Keperawatan yang sedang berada pada proses profesionalisasi terus berusaha
membuat atau merencanakan perubahan. Adaptasi terhadap perubahan telah menjadi
persyaratan kerja dalam keperawatan.Personal keperawatan bekerja untuk beberapa
pimpinan, termasuk klien dan keluarganya, dokter, manajer keperawatan, perawat
pengawas dan perawat penanggung jawab yang berbeda dalam tiap ship.Perawat
pelaksana menemukan peran bahwa mereka berubah beberapa kali dalam satu
hari.Kadang seorang perawat menjadi manajer, kadang menjadi perawat klinik,
kadang menjadi konsultan dan selalu dalam peran yang berbeda.Sebagai perawat
pelaksana maupun sebagai manajer keperawatan kita perlu membuat perubahan untuk
meningkatkan kesadaran dan keterlibatan perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan.Perawat tentu saja berharap perubahan tersebut jangan sampai
menimbulkan konflik.Oleh karena itu, sebaiknya perawat perlu mengetahui teori-teori
yang mendasari perubahan.
25
3.2 Saran
Sebagai seorang perawat yang memiliki peran penting dalam pelayanan
kesehatan,pemahaman dan tujuan keperawatan seperti, teori-teori maupun konsep
dalam keperawatan.Dan untuk membangun konsep berubah dalam keperawatan kita
harus belajar menyukai diri sendiri, mengubah pikiran positif memperbaiki hubungan
interpesional yang lebih baik, sikap aktif yang positif dan menjaga keseimbangan
hidup.Semua yang kita lakukan pasti ada manfaatnya begitu juga dengan memahami
konsep berubah kita menjadi bangga dengan diri sendiri, percaya diri penuh, dapat
beradptasi dengan lingkungan sekitar.
Selain itu, saran yang diharapkan penulis kepada pembaca, agar pembaca dapat
memahami dan menambah wawasan khususnya dalam bidang keperawatan dalam hal
konsep berubah dan dapat diaplikasikan dalam pelayanan kesehatan yang di berikan
pada klien ataupun pasien sehingga kita dapat menjadi perawat professional dengan
adanya konsep berubah ini.
26
DAFTAR PUSTAKA
27