Anda di halaman 1dari 30

MAKALAHFALSAFAH DAN TEORI KEPERAWATAN

“KONSEP BERUBAH”

OLEH :
KELOMPOK 3
(KELAS B11-A)

NI NENGAH JUNIARTI (183222921)


NI KADEK YOPI ANITA (183222924)
NI LUH SUTAMIYANTI (183222933)
NI MADE SRI DAMAYANTI (183222936)
NI PUTU ITA MARTARIANI (183222941)
NI PUTU RITA LAKSMI (183222944)
NI WAYAN NIA ARDITYA SARI (183222948)
NI WAYAN SUMARNI (183222949)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


STIKES WIRA MEDIKA PPNI BALI
2018
KATA PENGANTAR

Om Swastyastu

Pujisyukur kami panjatkankepadaTuhan Yang


MahaEsakarenaberkatrahmatdankarunia Beliaulah kami
mampumenyelesaikanmakalah yang berjudul “Konsep Berubah”
initepatpadawaktunya.Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas dari
mata kuliah Falsafah dan Teori Keperawatan.
Dalam menyelesaikan penulisan makalah ini, kami mendapat banyak bantuan
dari berbagai pihak dan sumber.Karena itu kami sangat menghargai bantuan dari
semua pihak yang telah memberi kami bantuan dukungan juga semangat, buku-buku
dan beberapa sumber lainnya sehingga tugas ini bisa terwujud.Oleh karena itu,
melalui media ini kami sampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya dan jauh
dari kesempurnaan karena keterbatasan kemampuan dan ilmu pengetahuan yang kami
miliki. Maka itu kami dari pihak penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik
yang dapat memotivasi saya agar dapat lebih baik lagi dimasa yang akan datang.

Om Santih, Santih, Santih Om

Denpasar, 09 Oktober 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii


DAFTAR ISI ................................................................................................................ iii
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 3
1.3 Tujuan ............................................................................................................. 3
1.4 Manfaat ........................................................................................................... 4
BAB IIPEMBAHASAN
2.1 Konsep Berubah ............................................................................................. 5
2.1.1 Definisi Berubah/Perubahan .................................................................. 5
2.1.2 Jenis-Jenis Perubahan ............................................................................ 6
2.1.3 Toeri-Teori Dalam Perubahan ............................................................... 7
2.1.4 Tipe-Tipe Perubahan ........................................................................... 12
2.1.5 Proses Terjadinya Perubahan Serta Motivasi dalam perubahan ..... 14
2.1.6 Model-Model dalam Perubahan .......................................................... 15
2.1.7 Alasa, Faktor Pendorong dan Faktor Penghambat .............................. 16
2.1.8 Strategi dalam Perubahan .................................................................... 17
2.1.9 Kunci Sukses Strategi Untuk Perubahan ............................................. 17
2.1.10 Change Egent ..................................................................................... 18
2.1.11Perubahan dalam Keperawatan ........................................................... 19
2.1.12Pelaksanaan dalam Perubahan ............................................................ 20
2.1.13Pedoman Untuk Pelaksanaan Perubahan ............................................ 21
2.1.14Respon/Reaksi Terhadap Perubahan................................................... 22
BAB IIIPENUTUP
3.1 Kesimpulan ................................................................................................... 24
3.2 Saran ............................................................................................................. 25
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 26

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan kita telah membentuk beberapa konsep kehidupan,
diantaranya konsep diri dan berubah.Namun dalam hal ini difokuskan dalam konsep
yang disebut konsep berubah.Konsep ini merupakan konsep yang akan dialami tanpa
harus dielakkan, berarti dalam hal berubah, beranjak dari masa lalu atau sebelumnya
dalam pencapaian yang lebih baik. Karena, dengan tidak adanya berubah maka tidak
ada pertumbuhan dan tidak adanya dorongan dalam pencapaian sesuatu keinginan
yang dicapai.Setiap orang dapat memberikan perubahan pada orang lain. Merubah
orang lain bisa bersifat implisit dan eksplisit atau bersifat tertutup dan terbuka.
Kenyataan ini penting khususnya dalam kepemimpinan dan manajemen.Pemimpin
secara konstan mencoba menggerakkkan sistem dari satu titik ke titik lainnya untuk
memecahkan masalah. Maka secara konstan pemimpin mengembangkan strategi
untuk merubah orang lain dan memecahkan masalah.Sehingga semua proses tingkah
laku atau kepribadian inilah yg melatarbelakangi dalam prilaku seseorang dalam
masyarakat dan khususnya kita sebagai perawat yang nantinya akan bekerja secara
professional dalam menangani klien atau pasien.
Keperawatan mempunyai dua pilihan utama yang berhubungan dengan
perubahan, mereka melakukan inovasi dan perubahan atau mereka dapat dirubah oleh
suatu keadaan atau sutuasi. Perawat mempunyai keterampilan dalam proses
perubahan. Pertama proses keperawatan yaitu merupakan pendekatan dalam
penyelesayan masalah yang sistematis dan konsisten dengan perencanaan perubahan.
Kedua, perawat diajarkan mendapatkan ilmu dikelas dan mempunyai pengalaman
praktek untuk bekerja secara efektif dengan orang lain.
Perubahan pelayanan kesehatan/keperawatan merupakan kesatuan yang
menyatu dalam perkembangan dan perubahan keperawatan di Indoneria.Bahkan
adalah suatu yang aneh atau tidak semestinya terjadi, apabila masyarakat umum dan
lingkungan terus menerus berubah, sedangkan keperawatan yang merupakan bagian

1
masyarakat tersebut tidak berubah dalam menata kehidupan keprofesiannya.
Perubahan adalah cara keperawatan mempertahankan diri sebagai profesi dan
berperan aktif dalam menghadapi era kesejagatan(millennium III). Maka keperawatan
Indonesia, khususnya masyarakat ilmuwan dan masyarakat profesional keperawatan
Indonesia, melihat dan mempertahankan proses profesionalisasi pada era kesejagatan
ini bukan sebagai suatu ancaman untuk ditakuti atau dihindari, tetapi merupakan
tantangan untuk berupaya lebih keras memacu proses propesionalisasi keperawatan di
Indonesia dan mensejajarka diri dengan keperawatan dinegara-negara lain.
Perubahan juga dapat dijabarkan dengan beberapa cara, termasuk perubahan
yang direncanakan atau yang tidak direncanakan. Perubahan yang tidak direcanakan
adalah perubahan yang terjadi tanpa suatu persiapan, sebaliknya perubahan yang
direncanakan adalah peribahan yang direncanakan dan dipiikirkan sebelumnya,
terjadinya dalam waktu yang lama, dan termasuk adanya suatu tujuan yang
jelas.Perubahan terencana lebih mudah dikelola daripada perubahan yang terjadi pada
perkembangan manusia atau tanpa persiapan anat karena suatu ancaman.Untuk alasan
tersebut, perawat harus dapat mengelola perubahan.
Keperawatan yang sedang berada pada proses profesionalisasi terus berusaha
membuat atau merencanakan perubahan. Adaptasi terhadap perubahan telah menjadi
persyaratan kerja dalam keperawatan.Personal keperawatan bekerja untuk beberapa
pimpinan, termasuk klien dan keluarganya, dokter, manajer keperawatan, perawat
pengawas dan perawat penanggung jawab yang berbeda dalam tiap ship.Perawat
pelaksana menemukan peran bahwa mereka berubah beberapa kali dalam satu
hari.Kadang seorang perawat menjadi manajer, kadang menjadi perawat klinik,
kadang menjadi konsultan dan selalu dalam peran yang berbeda.Sebagai perawat
pelaksana maupun sebagai manajer keperawatan kita perlu membuat perubahan untuk
meningkatkan kesadaran dan keterlibatan perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan.Perawat tentu saja berharap perubahan tersebut jangan sampai
menimbulkan konflik.Oleh karena itu, sebaiknya perawat perlu mengetahui teori-teori
yang mendasari perubahan.

2
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah pada makalah
iniyaitu “Bagaimana Konsep Berubah dalam Keperawatan ?”

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mahasiswa keperawatan dapat memahami secara teori maupun praktek
tentang perubahan di dunia keperawatan dan dapat mengaplikasikannya di dalam
meberikan asuhan keperawatanserta dapat mengamati perubahan – perubahan yang
terjadi di masyarakat.

1.3.2 Tujuan Khusus


Adapun tujuan khusus pada makalah ini yaitu sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui definisi berubah/perubahan
b. Untuk mengetahui jenis-jenis perubahan
c. Untuk mengetahui teori-teori dalam perubahan
d. Untuk mengetahui tipe-tipe perubahan
e. Untuk mengetahui proses terjadinya perubahan serta motivasi dalam
perubahan
f. Untuk mengetahui model – model dalam proses perubahan
g. Untuk mengetahui alasan, faktor pendorong dan factor penghambat
perubahan
h. Untuk mengetahui strategi dalam perubahan
i. Untuk mengetahui kunci sukses strategi untuk terjadinya perubahan yang
baik
j. Untuk mengetahui Change Egent
k. Untuk mengetahui perubahan dalam keperawatan
l. Untuk mengetahu pelaksanaan dalam perubahan
m. Untuk mengetahui pedoman untuk pelaksanaan perubahan
n. Untuk mengetahui respon/reaksi terhadap perubahan

3
1.4 Manfaat
Adapun manfaat pada makalah ini yaitusebagai berikut :
a. Dapat mengetahui definisi berubah/perubahan
b. Dapat mengetahui jenis-jenis perubahan
c. Dapat mengetahui teori-teori dalam perubahan
d. Dapat mengetahui tipe-tipe perubahan
e. Dapat mengetahui proses terjadinya perubahan serta motivasi dalam
perubahan
f. Dapat mengetahui model – model dalam proses perubahan
g. Dapat mengetahui alasan, faktor pendorong dan factor penghambat
perubahan
h. Dapat mengetahui strategi dalam perubahan
i. Dapat mengetahui kunci sukses strategi untuk terjadinya perubahan yang
baik
j. Dapat mengetahui Change Egent
k. Dapat mengetahui perubahan dalam keperawatan
l. Dapat mengetahu pelaksanaan dalam perubahan
m. Dapat mengetahui pedoman untuk pelaksanaan perubahan
n. Dapat mengetahui respon/reaksi terhadap perubahan

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Berubah


2.1.1 Definisi Berubah
Perubahan merupakan suatu proses dimana terjadinya peralihan atau
perpindahan dari status tetap (statis) menjadi statis yang bersifat dinamis, artinya
dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada (Mother
Instink).Perubahan dapat mencakup keseimbangan personal, sosial maupun
organisasi untuk dapat menjadikan perbaikan atau penyempurnaan serta dapat
menerapkan ide atau konsep terbaru dalam mencapai tujuan tertentu (Dafid,
2008).
Banyak definisi pakar-pakar tentang berubah/perubahan, diantaranya yaitu :
1. Berubah merupakan kegiatan atau proses yang membuat sesuatu atau
seseorang berbeda dengan keadaan sebelumnya (Atkinson,1987)
2. Berubah merupakan proses yang menyebabkan perubahan pola perilaku
individu atau instuisi (Brooten, 1987)
3. Berubah adalah cara seseorang bertumbuh, berkembang dan beradaptasi.
Perubahan dapat positif atau negatif terencana atau tidak terencana. Perubahan
adalah proses membuat sesuatu yang berbeda dari sebelumnya (Sullivan dan
Decker,2001).

5
Jadi berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa perubahan
bisa terjadi setiap saat dan merupakan proses yang dinamik serta tidak dapat
dielakkan. Berubah berarti beranjak dari keadaan yang semula.Tanpa berubah
tidak ada pertumbuhan dan tidak ada dorongan.Namun dengan berubah terjadi
ketakutan, kebingungan, kegagalan dan kegembiraan. Setiap orang dapat
memberikan perubahan pada orang lain. Proses berubah bersifat integral dengan
banyak bidang keperawatan, seperti pendidikan kesehatan, perawatan klien, dan
promosi kesehatan.Proses berubah ini melibatkan klien individu, keluarga,
komunitas, organisasi, keperawatan sebagai profesi, dan seluruh sistem
pemberian perawatan kesehatan.
2.1.2 Jenis - Jenis Perubahan
Jenis - jenis perubahan dapat dibedakan berdasarkan sifat-sifatnya yaitu
ditinjau dari : sifat proses, sifat keterlibatan, dan sifat pengelolaan.

6
1. Perubahan ditinjau dari sifat proses :
Menurut Lancaster tahun 1982, proses perubahan memiliki tiga sifat
diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Perubahan bersifat berkembang
Sifat perubahan mengikuti dari proses perkembangan yang ada baik
pada individu kelompok atau masyarakat secara umum. Proses
perkembangan ini dimulai dari keadaan atau yang paling dasar menuju
keadaan yang optimal atau matang sebagaimana dalam perkembangan
manusia sebagai makhluk individu yang memiliki sifat fisik yang
selalu berubah dalam tingkat perkembangannya.
b. Perubahan bersifat spontan
Sifat berubah ini dapat terjadi karena keadaan yang dapat memberikan
respon tersendiri terhadap kejadian-kejadian yang bersifat alamiah
yang diluar kehendak manusia, yang tidak dapat diramalkan atau
diprediksi sehingga sulit untuk diantisipasi seperti perubahan keadaan
alam, tanah longsor, banjir dan lain-lain. Semuanya akan menimbulkan
terjadi perubahan baik dalam diri, kelompok masyarakat, bahkan pada
sistem yang mengaturnya.
c. Perubahan bersifat direncanakan
Perubahan yang bersifat direncanakan ini dilakukan bagi individu,
kelompok atau masyarakat yang ini mengadakan perubahan kearah
yang lebih maju atau pun pada tingkat perkembangan yang lebih baik
dari keadaan sebelumnya, sebagaimana perubahan dalam sistem
pendidikan keperawatan di Indonesia yang selalu mengadakan
perubahan sejalan dengan perkembangan ilmu kedokteran dan sistem
pelayanan kesehatan pada umumnya.

2. Perubahan ditinjau dari sifat keterlibatan :


a. Perubahan partisipatif
 Melalui penyediaan informasi yang cukup

7
 Adanya sikap positif terhadap inovasi
 Timbulnya komitmen
b. Perubahan paksaan (coerced change)
 Melalui perubahan total dari organisasi
 Memerlukan kekuatan personal (personal power)

3. Perubahan ditinjau dari sifat pengelolaan :


a. Perubahan berencana
 Menyesuaikan kegiatan dengan tujuan
 Dengan titik mula yang jelas dan dipersipkan, sesuai dengan
tujuan yang akan dicapai.
b. Perubahan acak/ kacau
 Tanpa usaha mempersiapkan titik awal perubahan.
 Tidak ada usaha mempersipakan kegiatan sesuai dengan tujuan.

2.1.3 Teori – Teori Dalam Perubahan


Beberapa teori dalam perubahan yang digunakan secara luas adalah teori
dari Reddin, Kurt Lewin, Rogers, Havelock, Lippitt, dan model Spradley
a. Teori Reddin
Reddin telah mengembangkan suatu model perubahan terencana yang
dapat digunakan oleh perawat.Informasi maksimum penting untuk
keberhasilan perubahan. Sedikitnya empat pengumuman harus dilakukan
oleh manajen:
1. Ada perubahan yang akan dilakukan.
2. Apa keputusan yang dibuat dan mengapa keputusan itu dibuat.
3. Bagaimana keputusan itu akan diimplementasikan
4. Bagaimana kelanjutan implementasi itu

Reddin telah mengusulkan tujuh teknik untuk mencapai perubahan, yaitu :


1. Diagnosis
2. Penetapan objektif bersama

8
3. Penekan kelompok
4. Informasi maksimal
5. Diskusi tentang implementasi
6. Penggunaan upacara dan ritual
7. Interprestasi penolakan
Tiga teknik pertama dirancang untuk memberikan pada orang-orang yang
akan terpengaruh dengan perubahan kesempatan utnuk mempengaruhi arah.

b. Teori Kurt Lewin


Satu dari teori berubah yang banyak digunakan adalah teori dari Kurt
Lewin. Teori Kurt Lewin mencakup tiga tahap:
1) Tahap Unfreezing (pencarian)
Pada tahap awal ini yang dapat dilakukan bagi seseorang yang mau
mengadakan proses perubahan adalah harus memiliki motivasi yang
kuat untuk berubah dari keadaan semula dengan merubah terhadap
keseimbangan yang lain. Merasa perlu untuk berubah dan berupaya
untuk berubah, menyiapkan diri dan siap untuk berubah dan
melakukan perubahan.Masalah biasanya muncul akibat adanya
ketidakseimbangan dalam sistem.Tugas perawat pada tahap ini adalah
mengidentifikasi masalah dan memilih jalan keluar yang terbaik.
2) Tahap Moving (bergerak)
Pada tahap ini sudah dimulai adanya suatu pergerakan kearah sesuatu
yang baru atau perkembangan terbaru. Proses perubahan tahap ini
dapat terjadi apabila seseorang telah memilki informasi yang cukup
serta sikap dan kemampuan untuk berubah, juga memiliki kemampuan
dalam memahami masalah serta mengetahui langkah-langkah dalam
menyesuaikan masalah.Bergerak menuju keadaan yang baru atau tidak
/ tahap perkembangan baru, karena memiliki cukup informasi, serta
sikap dan kemampuan untuk berubah, memahami masalah yang
dipahami dan mengetahui langkah-langkah penyalasaian yang harus

9
dilakukan, melakukan langkah nyata untuk berubah dalam mencapai
tingkat atau tahap baru.Pada tahap ini perawat berusaha
mengumpulkan informasi dan mencari dukungan dari orang-orang
yang dapat membantu memecahkan masalah.
3) Tahap Refreezing (pembekuan).
Tahap ini merupakan tahap pembekuan dimana seseorang yang
mengadakan perubahan telah mencapai tingkat atau tahapan yang baru
dengan keseimbangan yang baru.Tingkat baru yang dicapai harus
dijaga untuk tidak mengalami kemunduran atau atau bergerak kembali
pada tingkat atau tahap perkembangan semula.Oleh karena itu perlu
selalu ada upaya untuk mendapatkan umpan balik, kritik yang
konstroktif dalam upaya pembinaan yang terus menerus dan
berkelanjutan.Setelah memiliki dukungan dan alternatif pemecahan
masalah perubahan diintegrasikan dan distabilkan sebagai bagian dari
sistem nilai yang dianut.Tugas perawat sebagai agen berubah berusaha
mengatasi orang-orang yang masih menghambat perubahan.

c. Teori Rogers
Teori Rogers tergantung pada lima faktor yaitu :
1. Keuntungan yang berhubungan yaitu menjadi lebih baik dari metode
yang ada
2. Perubahan harus sesuai dengan nilai-nilai yang ada Kompleksitas. Ide-
ide yang lebih kompleks bertahan meskipun ide yang lebih sederhana
dapat diimplementasikan Teori Rogers tergantung pada lima faktor
untuk mencapai keberhasilan. Faktor-faktor ini termasuk:
3. Perubahan harus mempunyai dengan lebih mudah
4. Dapat dibagi. Perubahan dapat dilakukan dalam skala kecil
5. Dapat dikomunikasikan. Semakin mudah perubahan itu digambarkan,
semakin mungkin perubahan tersebut disebarkan

10
d. Teori Havelock
Teori havelock merupakan modifikasi lain dari teori Lewin, yang
diperluas menjadi enam elemen. Tiga elemen pertama mengacu pada
unfreezing.Dua yang berikutnya pada bergerak, dan yang keenam pada
refreezing. Fase-fase Havelock adalah sebagi berikut:
1. Membangun suatu hubungan
2. Mediagnosis masalah
3. Mendapatkan sumber-sumber yang berhubungan
4. Menjalan keluar
5. Meningkat penerimaan
6. Stabilisasi dan perbaikan diri sendiri
Teori Havelock menekankan perncanaan sebagai tahap dimana timbul
perubahan yang bermakna dengan menerapkan teori Havelock untuk
merencanakan perubahan yang berdasakan unit membutuhkan kolaborasi
antara agen berubah dan system klien.

e. Teori Lippitt
Lippitt menambahkan fase ketujuh pada teori milik Lewin. Ketujuh fase
dan teorinya tentang proses berubah adalah sebagai berikut:
1. Fase 1: Mediagnosisi masalah.
Selama fase ini perawat pendidik sebagi agen berubah melihat pada
semua percabangan yang mungkin dan akan terpengaruh.
2. Fase 2: Mengkaji motivasi dan kemampuan untuk berubah.
Jalan keluar yang mungkin ditentukan dan pro dan kontra dari tiap
jalan keluar diperkirakan terlebih dahulu.

3. Fase 3: Mengakaji motivasi dan sumber-sumber agen berubah.


Agen berubah dapat bersifat eksternal atau internal terhadap organisasi
atau divisi.

11
4. Fase 4 : Menyeleksi objektif akhir perubahan progresif.
Proses berubah didefinisikan, suatu rencana yang detil dibuat,
kerangka waktu dan batas waktu terakhir ditentukan , dan tanggung
jawab ditugaskan. Perubahan diimplementasikan untuk suatu masa
percobaan dan dievalusai
a. Fase 5: Memilih peran yang sesuai untuk agen berubah.
Agen berubah akan menajdi aktif dalam proses berubah, terutama
dalam menangani personal dan memfasilitasi perubahan konflik dan
konfrontasi akan ditangani oleh agen berubah.
5. Fase 6: Mempertahankan perubahan.
Selama tahap ini penekanan adalah pada komunikasi, dengan umpan
balik pada kemajuan.Perubahan diperluas bersamawaktu.Suatu
perubahan besar mungkin membuktikan suatu struktur kekuatan baru.
6. Fase 7: Mengakhiri hubungan saling membantu.
Agen berubah mengundurkan diri pada tanggal tertentu setelah
menyusun suatu prosedur atau kebijakan tertulis untuk melangsungkan
perubahan.Agen berubah tetap tersedia untuk nesehat dan memberikan
penguatan.

f. Model Spradley
Spradley telah menyusun suatu model delapan langkah yang didasarkan
pada teori Lewin.Ia memperlihatkan bahwa perubahan rencana harus secara
konstan dipantau untuk mengembangkan suatu hubungan yang bermanfaat
antara agen berubah dan system berubah. Berikut adalah delapan langkah
dasar dari model Spradley:

1. Mengenali gejala. Ada bukti bahwa sesuat perlu diubah.

12
2. Mendiagnosis mesalah. Mengumpulkan dan menganalisis data untuk
mendiskusikan penyebab. Konsultasi dengan staf. Membaca materi
yang sesuai.
3. Menganalisa altenatif jalan keluar. Curah pendapat mengkaji resiko
dan keuntungan. Menyusun waktu, merencanakan sumber-sumber,
dan mencari hambatan.
4. Memilih perubahan. Memilih pilihan yang paling mungkin berhasil
sesuai kemampuann. Mengidentifkasi kekuatan pandangan pendorong
dan penghambat, menggunakan tantangan yang termasuk asimilasi
dari hambatan tersebut.
5. Merencanakan perubahan. Hal ini termasuk tujuan yang spesifik dan
dapat diukur, tindakan, kerangkan waktu, sumber-sumber, anggaran
metode evaluasi seperti :Program Evaluation Review
Technique (Teknik Review Evaluasi), dan rencana untuk pengelolaan
penolakan dan stabilisasi.
6. Mengimplementasikan perubahan. Rencanakanstrategi, menyiapkan,
melibatkan , melatih, membatu, dan medukung orang yang terlibat.
7. Mengevaluasi perubahan. Mengalisis pencapaian dari tujuan .
8. Menstabilkan perubahan. Refreeze: pantau sampai stabil

2.1.4 Tipe – Tipe Perubahan


Menurut bennis tahun 1995, perubahan itu sendiri memilki tujuh tipe
diantaranya adalah sebagai berikut :
a) Tipe Indoktrinasi
suatu peubahan yang dilakukan oleh sekelompok atau masyarakat
yang menginginkan pencapaiaan tujuan yang diharapkan dengan cara
memberi doktrim atau menggunakan kekuatan sepihak untuk dapat
berubah.

b) Tipe Paksaan atau Kekerasan

13
Merupakan tipe perubahan dengan melakukan pemaksaan atau
kekerasan pada anggota atau seseorang dengan harapan tujuan yang
dicapai dapat terlaksana.
c) Tipe Teknokratik
Merupakan tipe perubahan dengan melibatkan kekuatan lain dalam
mencapai tujuan yang diharapkan terdapat satu pihak merumuskan
tujuan dan pihak lain untuk membantu mencapai tujuannya.
d) Tipe Interaksional
Merupakan perubahan dengan menggunakan kekuatan kelompok
yang saling berinteraksi satu dengan yang lain dalm mencapai tujuan
yang diharapkan dari perubahan.
e) Tipe Sosialisasi
Merupakan suatu perubahan dalam mencapai tujuan dengan
menggunakan kerja sama dengan kelompok lain tetapi masih
menggunakan kekuatan untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai.
f) Tipe Emultif
Merupakan suatu perubahan dengan menggunakan kekuataan
unilateral dengan tidak merrumuskan tujuan terlebih dahulu secara
sungguh sungguh, perubahan ini dapat dilakukan pada sistem
diorganisasi yang bawahannya berusaha menyamai pimpinan atau
atasannya.
g) Tipe Alamiah
Merupakan perubahan yang terjadi akibat sesuatu yang tidak
disengaja tetapi dalam merumuskan dilakukan secara tidak sungguh,
seperti kecelakaan, maka seseorang ingin mengadakan perubahan
untuk lebih berhati-hati dalam berkendaraan dan lain sebagainya.

14
2.1.5 Proses Terjadinya Perubahan Serta Motivasi dalam Perubahan
Dalam proses perubahan akan terjadi siklus. Siklus dalam sistim
perubahan tersebut itulah yang dinamakan sebuah proses yang akan
menghasilkan sesuatu dan berdampak pada sesuatu. Dalam proses perubahan
terdapat komponen yang satu dengan yang lain dapat mempengaruhi seperti
perubahan perilaku sosial, perubahan struktural dan institusional dan perubahan
teknologi.
Pada dasarnya setiap manusia mengalami proses perubahan dan memiliki
sifat berubah, mengingat berubah merupakan salah satu bagian dari kebutuhan
manusia. Perubahan timbul karena adanya suatu motivasi yang ada dalam diri
manusia. Motivasi itu timbul karena tuntutan kebutuhan dasar manusia
sedangkan kebutuhan dasar manusia yang dimaksud antara lain:
a) Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan fisiologis (makan, minum, tidur, oksigen dll) berdasarkan
kebutuhan tersebut maka manusia akan selalu ingin mempertahankan
hidupnya dengan jalan memenuhinya atau mengadakan perubahan.
b) Kebutuhan keamanan
Kebutuhan keamanan.Kebutuhan ini merupakan kebutuhan manusia agar
mendapatkan jaminan keamanan atau perlindungan dari berbagai ancaman
bahaya yang ada.
c) Kebutuhan sosial
Kebutuhan sosial. Kebutuhan ini mutlak diperlukan karena manusia tidak
akan dapat hidup sendiri tanpa bantuan dari orang lain.
d) Kebutuhan penghargaan dan dihargai
Kebutuhan penghargaan dan dihargai. Setiap manusia selalu ingin
mendapatkan penghargaan dimata masyarakat akan prestasi, status, dan lain-
lain. Untuk itu manusia akan termotivasi untuk mengadakan perubahan.
e) Kebutuhan aktualisasi diri
Kebutuhan aktualisasi diri. Kebutuhan perwujudan diri agar di akui
masyarakat akan kemampuannya dan potensi yang dimiliki.

15
f) Kebutuhan interpersonal
Kebutuhan interpersonal yang meliputi kebutuhan untuk berkumpul bersama
untuk melakukan control dalam mendapatkan pengaruh dari lingkungan.

2.1.6 Model dalam Proses Perubahan


Dalam proses kita mengenal beberapa model diantaranya model
penelitian pengembangan, model interaksi sosial, dan model penyelesaian
masalah. Ketiga model tersebut dapat digunakan sebagai dasar dalam mengenal
perubahan, yaitu :
a. Research and Development Model
Model perubahan ini didasarkan atas penelitian dan perencanan dalam
pengembangan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Dalam menggunakan
model ini dapat dilakukkan dengan cara melakukan identifkasi atas perubahan
yang akan dilakukan, menjabarkan atau mengembangkan komponen yang
akan dilakukan dalam perubahan, menyiapkan perubahan dan melakukan
desiminasi kepada masyarakat tentang hal-hal yang akan dilakukan dalam
perubahan.
b. Perubahan Interaction Model (model interaksi sosial)
Model ini menggunakan langkah sebagaiman dalam teori perubahan Roger
diantaranya, menyadari akan perubahan, adanya minat dalam perubahan,
melakukan uji coba sesuatu hal yang akan dilakukan perubahan serta
menerima dalam perubahan.
c. Problem Solving Model (model penyelesaian masalah)
Model ini menekan pada penyelesaian dengan menggunakan langkah
mengidentifkasi kebutuhan yang menjadi masalah, mendiagnosis masalah,
menemukan cara penyelesaisan masalah yang akan digunakan, melakukan uji
coba dan melakukan evaluasi dari hasil uji coba untuk digunakan dalam
perubahan.

16
2.1.7 Alasan, Faktor Pendorong dan Faktor Penghambat Terjadinya
Perubahan
1. Alasan perubahan
a. Perubahan ditujukan untuk menyelesaikan masalah
b. Perubahan dituju untuk membuat prosedur kerja lebih efisien
c. Perubahan ditujukan untuk mengurangi pekerjaan yang tidak
penting.
2. Faktor pendorong perubahan
a. Kebutuhan dasar manusia
b. Kebutuhan dasar interpersonal
c. Kebutuhan untuk berkumpul bersama-sama
d. Kebutuhan untuk mengendalikan
e. Kebutuhan untuk dikasihi, kedekatan & perasaan emosional
3. Faktor penghambat perubahan.
Perubahan tidak selalu mudah untuk dilaksanakan akan tetapi banyak
hambatan yang diterimanya baik hambatan dari luar maupun dari dalam
diantara hal yang menjadi hambatan dalam perubahan adalah sebagai
berikut :
a. Ancaman kepentingan pribadi
b. Persepsi yang akurat
c. Reaksi psikologis
d. Toleransi terhadap perubahan rendah
e. Kebiasaan
f. Ketergantugan
g. Perasaan tidak aman
h. Norma

17
2.1.8 Strategi dalam Perubahan
Perubahan dalam organisasi dalam 3 tingkatan yang berbeda, yaitu:
individu yang bekerja di organisasi tersebut, perubahan struktur dan sistem, dan
perubahan hubungan interpersonal. Strategi membuat perubahan dapat
dikelompokkan menjadi 4 hal yaitu sebagai berikut :
a. Memiliki visi yang jelas
b. Menciptakan budaya organisasi tentang nilai-nilai moral dan percaya
kepada orang lain
c. Sistem komunikasi yang jelas, singkat, dan sesering mungkin, dan
d. Keterlibatan orang yang tepat.

2.1.9 Kunci Sukses Strategi Untuk Terjadinya Perubahan Yang Baik


Keberhasilan perubahan tergantungdari strategi yang diterapkan oleh
agen pembaharu. Hal yang paling penting adalah harus” Mulai”; yaitu :
a. Mulai diri sendiri
Perubahan dan pembenahan pada diri sendiri, baik sebagai individu maupu
sebagai profesi merupakan titik sentral yang harus dimulai. Sebagai anggota
profesi, perawat tidak akan pernah berubah atau bertambah baik dalam
mencapai suatu tujuan profesionalisme jika perawat belum memulai pada
dirinya sendiri. Selalu mengintropeksi dan mengidentifikasi kekurangan dan
kelebihan yang akan sangat membantu terlaksananya pengelolaan
keperawatan masa depan.
b. Mulai dari hal-hal yang kecil
Perubahan yang besar untuk mencapai profesionalisme manager keperawatan
Indonesia tidak akan pernah berhasil, jika tidak dimulai dari hal-hal yang
kecil. Hal-hal kecil yang harus dijaga yang ditanamkan perawat Indonesia
adalah menjaga citra keperawatan yang sudah mulai membaik dihati
masyarakat dengan tidak merusaknya sendiri.

18
c. Mulai sekarang, jangan menunggu-nunggu
Sebagaimana yang disampaikan oleh Nursalam (2000) lebih sedikit dari pada
tidak sama sekali, lebih baik sekarang dari pada harus terus menunggu.
Manfaatkan kesempatan yang ada merupakan konsep manejemen
keperawatan saat ini dan masa yang akan datang. Kesempatan tidak akan
datang dua kali dengan tawaran yang sama.

2.1.10 Change Egent


Dalam perkembangan karier profesional, setiap individu akan terpanggil
untuk menjadi agen pembaharu.Menjadi agen pembaharu akan menjadikan hal
yang sangat menarik dan menyenangkan sebagai bagian dari peran profesional.
Keadaan tersebut akan terjadi, jika anda merespon setiap suatu perubahan
disekeliling anda (Vestal, 1999).
1. Pertama yang harus dilakukan adalah mengontrol perilaku anda cara
bagaimana anda mengelola perubahan. Anda dapat memilih sebagai pioner,
penjelajah dan seorang yang berfikiran positif serta pelaku dengan motivasi
yang tinggi. Anda dapat memulai dengan mengurangi/menghilangkan
hambatan – hambatan dan memulai setahap demi setahap. Kali ini tidak berat
untuk melihat perawat dapat mengontrol perilaku tersebut, sehingga perawat
akan menjadi pemimpin yang baik pada masa depan.
2. Untuk menjadi seorang agen pembaharu yang efektif, anda perlu menjadi
bagian dari perubahan. Tidak menjadi orang yang resisten terhadap
perubahan, berpartisipasi aktif dalam perubahan yang sedang berlangsung
akan menjadikan peran anda menjadi lebih bermakna dikemudian hari.
3. Menseleksi setiap suatu fenomena dan memilih hal – hal yang akan dirubah.
Perubahan bukan hanya hal – hal yang mudah, tetapi hal – hal yang
membutuhkan suatu tantangan. Sebagaimana orang bijak mengatakan “siapa
saja bisa berhasil menyebrangi di laut yang tenang, tetapi keberhasilan
menyebrangi ombak akan mendapatkan penghargaan yang sesungguhnya”.

19
4. Hadapilah setiap perubahan dengan senang dan penuh humor. Yakinkan
bahwa perubahan adalah hal yang sulit, dan menjadi agen pembaharu akan
lebih sulit. Jika anda mengalami stres karena terlalu serius dalam perubahan
tersebut, maka anda akan mengalami gangguan kesehatan.
5. Selalu berpikiran ke depan daripada hanya merenungi hal – hal yang sudah
terjadi pada masa lalu (fix the past). Berpikirlah suatu cara terbaru dan
kesempatan untuk terlaksananya suatu perubahan. Belajarlah dari kesalahan,
dan brpikir terus ke depan akan menjadikan anda seorang agen pembaharu
yang sukses. Hal yang harus disadari bahwa apa yang akan anda lakukan
sekarang belum tentu dapat bermanfaat untuk masa depan. Oleh karena itu
kesuksesan dalam perubahan harus disertai langkah – langkah antisipatif
untuk kesuksesan institusi di masa depan.

2.1.11 Perubahan Dalam Keperawatan


Dalam perkembangannya keperawatan juga mengalami proses perubahan
seiring dengan kemajuan dan teknologi. Alasan terjadinya perubahan dalam
keperawatan antara lain:
a. Keperawatan sebagai suatu profesi yang diakui oleh masyarakat dalam
memberikan pelayanan kesehatan melalui asuhan keperawatan tentu akan
dituntut untuk selalu berubah kearah kemandirian dalam profesi
keperawatan, sehingga sebagai profesi akan mengalami perubahan kearah
professional dengan menunjukkan agar profesi keperawatan diakui oleh
profesi bidang kesehatan yang sejajar dalam pelayanan kesehatan.
b. Keperawatan sebagai bentuk pelayanan asuhan keperawatan professional
yang diberikan kepada masyarakat akan terus memenuhi tuntutan kebutuhan
masyarakat dengan mengadakan perubahan dalam penerapan model asuhan
keperawatan yang tepat, sesuai dengan lingkup praktek keperawatan.
c. Keperawatan sebagai ilmu pengetahuan harus selalu berubah dan
berkembang sejalan dengan tuntutan zaman dan perubahan teknologi, karena
itu dituntut selalu mengadakan perubahan melalui penelitian keperawatan,

20
sehingga ilmu keperawatan diakui secara bersama oleh disiplin ilmu lain
yang memilki landasan yang kokoh dalam keilmuan.
d. Keperawatan sebagai komunitas masyarakat ilmiah harus selalu
menunjukkan jiwa profesional dalam tugas dan tanggung jawabnya dan
selalu mengadakan perubahan sehingga citra sebagai profesi tetap bertahan
dan berkembang.

2.1.12 Pelaksanaan Perubahan


Menurut Kron dalam Kozier (1998) untuk merencanakan dan
mengimplementasikan perubahan disarankan 7 (tujuh) pertanyaan yang harus
dijawab, yaitu sebagai berikut :
1. Apa ?
Apa masalah yang spesifik dan perubahan apa yang direncanakan
2. Mengapa ?
Mengapa perubahan tersebut diperlukan ? Apakah situasi yang baru
akan lebih baik ? Apa yang dirubah ? Apa yang di dapat ?
3. Siapa
Siapa yang akan terlibat dan siapa yang menjadi sasaran / target
perubahan?
4. Bagaimana ?
Bagaimana perbahan tersebut dilaksanakan ?
5. Kapan ?
Rencanakan waktu perencanaan dan pelaksanannya
6. Dimana ?
Dimana perubahan tersebut akan dilaksanakan ?
7. Mungkinkah ?
Mungkinkah perubahan tersebut dapat dilaksanakan ? Apakah sumber-
sumber yang ada mendukung atau menolak ?

21
2.1.13 Pedoman Untuk Pelaksanaan Perubahan
Untuk terlaksananya suatu perubahan maka hal-hal tersebut dibawah ini
dapat dijadikan sebagai pedoman dalam pelaksanaan.
1. Keterlibatan
Tidak ada satu orangpun mengetahui semuanya. Oleh karena itu menghargai
pengetahuan dan kemamouan orang lain serta melibatkannya dalam
perubahan merupakan langkah awal kesuksesan perubahan. Orang akan mau
bekerja sama dan memeruma pembaharuan kalau mereka menerima suatu
informasi tanpa ancaman dan bermanfaat bagi dirinya.
2. Motivasi
Orang akan terlibat aktif dalam pembaharuan kalau mereka
termotifasi.motivasi tersebut akan timbul jika apa yang sudah dilakukan
bermanfaat dan dihargai.
3. Perencanaan
Perencanaan ini termasuk dimana system tidak bisa berjalan secara efektif,
dan perubahan apa yang harus dilaksanakan.
4. Legitimasi
Setiap perubahan harus mempunyai aspek legal yang jelas, siapa yang
melanggar dan dampak apa yang secara administrative harus diterima
olehnya.
5. Pendidikan
Perubahan pada prinsipnya adalah pengulangan belajar atau pengenalan cara
baru agar tujuan dapat tercapai.
6. Manajemen
Sebagai agen pembaharu hrus menjadi model dalam perubahan dengan
adanya keseimbangan antara kepemimpinan terhadap orang dan
tujuan/pridoksi yang harus dicapai.

22
7. Harapan
Berbagai harapan harus ditekankan oleh agen pembaharu: hasil yang berbeda
dengan sebelumnya direncanakan terselesaikannya masalah-masalah di
institusi, Dan kepercayaan dan reaksi yang positif dari staf.
8. Asuh (nurturen)
Bimbing dan dukungan staf dalam perubahan. Orang memerlukan suatu
bimbingan dan perhatian terhadap apa yang telah mereka lakukan termasuk
konsultasi terhadap hal-hal yang bersifat pribadi.
9. Percaya
Kunci utama dalam pelaksanaan perubahan adalah berkembangnya rasa
percaya antar tim. Semua yang terlibat harus percaya kepada agen penbaharu
dan agen pembaharu juga harus percaya kepada staf yang terlibat dalam
perubahan.

2.1.14 Respon/Reaksi Terhadap Perubahan


Bagi sebagian individu perubahan dapat dipandang sebagai suatu
motivator dalam meningkatkan prestasi atau penghargaan.Tapi kadang-kadang
perubahan juga dipandang sebagai sesuatu yang mengancam keberhasilan
seseorang dan hilangnya penghargaan yang selama ini didapat.apakah seseorang
memandang perubahan sebagai suatu hal yang penting atau negatif. Umumnya
dalam perubahan sering muncul resistensi atau adanya penolakan terhadap
perubahan dalam berbagai tingkat dari orang yang mengalami perubahan
tersebut.
Menolak perubahan atau mempertahankan status quo ketika berusaha
melakukan perubahan, bisa saja terjadi.Karena perubahan bisa merupakan
sumber stress.Oleh karenanya timbullah perilaku tersebut. Penolakan sering
didasarkan pada ancaman terhadap keamanan dari individu, karena perubahan
akan mengubah perilaku yang ada. Jika perubahan menggunakan pendekatan
pemecahan masalah maka harus diberitahukan mengenai dampak yang mungkin
timbul akibat perubahan.

23
Respon/reaksi perubahan dalam keperawatan yaitu sebagai berikut :
a. Menerima dan mendukung.
b. Tidak menerima – tidak mendukung.
c. Menolak.
d. Takut akan sesuatu yang tidak pasti (loss of predictability).
e. Takut akan kehilangan pengaruh.
f. Takut akan kehilangan ketrampilan & proficiency.
g. Takut kehilangan reward, benefit.
h. Takut akan kehilangan respect, dukungan, kasih sayang.
i. Takut gagal

24
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berubah adalah kegiatan menjadikan sesuatu berbeda dari sebelumnya.Berubah
juga berarti beranjak dari keadaan yang semula.Tanpa berubah tidak ada
pertumbuhan dan tidak ada dorongan. Semuanya akan stagnan. Namun dengan
berubah akan terjadi kesedihan dan kegembiraan, juga akan terjadi kegagalan dan
kesuksesan. Setiap orang dapat memberikan perubahan pada orang lain. Merubah
orang lain bisa bersifat implisit dan eksplisit atau bersifat tertutup dan terbuka.
Sedangkan perubahan merupakan suatu proses dimana terjadinya peralihan atau
perpindahan dari status tetap (statis) menjadi statis yang bersifat dinamis, artinya
dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada. Sebagai seorang perawat perlu
adanya perubahan untuk mencapai profesionalitas.Dimulai dari diri sendiri, hal-hal
kecil serta jangan menunda-nunda kesempatan yang ada.
Keperawatan yang sedang berada pada proses profesionalisasi terus berusaha
membuat atau merencanakan perubahan. Adaptasi terhadap perubahan telah menjadi
persyaratan kerja dalam keperawatan.Personal keperawatan bekerja untuk beberapa
pimpinan, termasuk klien dan keluarganya, dokter, manajer keperawatan, perawat
pengawas dan perawat penanggung jawab yang berbeda dalam tiap ship.Perawat
pelaksana menemukan peran bahwa mereka berubah beberapa kali dalam satu
hari.Kadang seorang perawat menjadi manajer, kadang menjadi perawat klinik,
kadang menjadi konsultan dan selalu dalam peran yang berbeda.Sebagai perawat
pelaksana maupun sebagai manajer keperawatan kita perlu membuat perubahan untuk
meningkatkan kesadaran dan keterlibatan perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan.Perawat tentu saja berharap perubahan tersebut jangan sampai
menimbulkan konflik.Oleh karena itu, sebaiknya perawat perlu mengetahui teori-teori
yang mendasari perubahan.

25
3.2 Saran
Sebagai seorang perawat yang memiliki peran penting dalam pelayanan
kesehatan,pemahaman dan tujuan keperawatan seperti, teori-teori maupun konsep
dalam keperawatan.Dan untuk membangun konsep berubah dalam keperawatan kita
harus belajar menyukai diri sendiri, mengubah pikiran positif memperbaiki hubungan
interpesional yang lebih baik, sikap aktif yang positif dan menjaga keseimbangan
hidup.Semua yang kita lakukan pasti ada manfaatnya begitu juga dengan memahami
konsep berubah kita menjadi bangga dengan diri sendiri, percaya diri penuh, dapat
beradptasi dengan lingkungan sekitar.
Selain itu, saran yang diharapkan penulis kepada pembaca, agar pembaca dapat
memahami dan menambah wawasan khususnya dalam bidang keperawatan dalam hal
konsep berubah dan dapat diaplikasikan dalam pelayanan kesehatan yang di berikan
pada klien ataupun pasien sehingga kita dapat menjadi perawat professional dengan
adanya konsep berubah ini.

26
DAFTAR PUSTAKA

Nois M, Nursalam. (2007). Manajemen Keperawatan Aplikasi Dalam Praktik


Keperawatan Professional Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika.

Blais, Kathleen koening. Janice S, Hayes. Barbara Kozier. Glenora Erbi.


(2002).Praktik Keperawatan Profesional Konsep dan Perspektif. Jakarta: EGC.

Kuntoro, Agus. (2010). Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Yogyakarta: Nuha


Medika.

Dafid, M.R. (2008). Konsep Perubahan dalam Keperawatan. Available at


:http://dafid-pekajangan.blogspot.com/2008/03/konsep-berubah.html. Diakses
pada tanggal 03 Oktober 2018

Swanburg. C. Russell. Alih Bahasa Waluyo. Agung & Asih.Yasmin.(2001).


Pengembangan Staf Keperawatan, Suatu Komponen Pengembangan
SDM.EGC. Jakarta.

Swanburg. C. Russell. Alih Bahasa Samba.Suharyati.(2000). Pengantar


Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Untuk Perawat Klinis.EGC.
Jakarta

La Monica L. Elaine. Alih Bahasa Nurachmah. Elly.(1998). Kepemimpinan dan


Manajemen Keperawatan, Pendekatan Berdasarkan Pengalaman.EGC. Jakarta.

Kozier, Fundamental of Nursing. (1991) Concept, Process, and Practice,Addison


Wesley,Publishing company,Inc.

27

Anda mungkin juga menyukai