KELOMPOK 1
Fakultas Keperawatan
Universitas Andalas
Padang, 2019
i
Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kelancaran kepada penulis untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Falsafah dan Teori Keperawatan I
yang diampu oleh Ibu Dr. Yulastri Arif, M. Kep. Makalah ini memuat tentang “Konsep
Paradigma Keperawatan dan Teori Keperawatan Philosofphy and Science of Caring”.
Makalah ini tidak akan selesai tepat pada waktunya tanpa bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang berkaitan dalam proses
penyelesaian makalah ini. Dalam membuat makalah ini tentu ada kurang dan salahnya,
sehingga penulis memiliki harapan besar kepada pembaca agar memberikan kritik dan saran
yang membangun. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua
pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
I. Kesimpulan ................................................................................................................ 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan,
berbentuk pelayanan biopsikososial dan spritual yang komprehensif, ditunjukkan kepada
individu, keluarga, dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencangkup seluruh proses
kehidupan manusia. (Lokakarya, 1983).
Di dalam keperawatan ada empat konsep utama yaitu manusia, lingkungan, sehat-sakit,
dan keperawatan itu sendiri. Semua itu merupakan buah pikir pakar keperawatan yang
menjadi dasar pengembangan keilmuan keperawatan atau teori model konseptual. Dan dari
banyak pakar yang mengungkapkan hal tersebut, disini kami akan menjelaskan teori model
konseptual yang dikemukakan oleh Jean Watson, seorang theorist keperawatan dengan model
monsep teorinya yaitu Human Caring.
Jean Waston dalam memahami konsep keperawatan terkenal dengan teori pengetahuan
manusia dan merawat manusia. Pandangan teori Jean Waston ini memahami bahwa manusia
memiliki empat cabang kebutuhan manusia yang saling berhubungan diantaranya kebutuhan
dasar biopsikososial.
III. Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah:
1
1. Dapat mengetahui yang menjadi latar belakang teori Jean Watson
2. Dapat mengetahui sumber teori untuk pengembangan teori Jean Watson
3. Dapat memahami konsep umum dan defenisi keperawatan Jean Watson
4. Dapat memahami penggunaan temuan empiris Jean Watson
5. Dapat memahami tentang paradigma keperawatan Jean Watson
6. Dapat memahami dan menerapkan berbagai teori keperawatan terpilih dalam berbagai
situasi
2
BAB II
KERANGKA TEORI
John Broades Watson dilahirkan di Greenville pada tanggal 9 Januari 1878 dan wafat
di New York City pada tanggal 25 September 1958.Ia mempelajari ilmu filsafat di University
of Chicago dan memperoleh gelar Ph.D pada tahun 1903 dengan disertasi berjudul “Animal
Education”. Watson dikenal sebagai ilmuwan yang banyak melakukan penyelidikan tentang
psikologi binatang.
Watson adalah pengarang banyak artikel, chapter buku dan buku lainnya.
Penelitiannya tentang perawatan manusia dan kehilangan. Teorinya yang telah dipublikasikan
dalam keperawatan adalah Human Science ang Human Care. Dia percaya bahwa focus
utama dalam keperawatan adalah pada carative factor dimana ia berasal dari Humanistik
perpective yang dikombinasikan dengan dasar ilmu pengetahuan ilmiah. Untuk perawat
pengembangan humanistic filisofi dan system nilai, serta latar belakang seni yang kuat itu
perlu. Filososfi dan system nilai akan memberikan fondasi yang kokoh untuk ilmu asuhan
keperawatan. Dasar seni dapat membantu perawat untuk mengembangkan visi mereka serta
nilai-nilai dunia dan untuk mengembangkan ketrampilan berfikir kritis. Pengembangan
ketrampilan ini dibutuhkan dalam asuhan keperawatan dimana fokusnya lebih kepada
peningkatan kesehatan daripada pengobatan penyakit.
John Watson juga dikenal sebagai pendiri aliran behaviorisme di Amerika Serikat.
Karyanya yang paling dikenal adalah “Psychology as the Behaviourist view it” (1913).
Menurut Watson dalam beberapa karyanya, psikologi haruslah menjadi ilmu yang obyektif,
oleh karena itu ia tidak mengakui adanya kesadaran yang hanya diteliti melalui metode
introspeksi. Watson juga berpendapat bahwa psikologi harus dipelajari seperti orang
mempelajari ilmu pasti atau ilmu alam.
3
II. Sumber Teori Untuk Pengembangan Teori Jean Watson
Sumber-sumber teori watson berasal dari pengetahuan keperawatan tradisoinal dan
karya-karya dari nightingle, Handerson, Krueter, dan Hall. Watson juga mengakui karya
Leininger dan Gadow merupakan latar belakang karyanya. Dalam hasil karyanya baru-baru
ini, Watson merujuk pada teori lainnya seperti Maslow, Heidegger, Eriscon, Selye dan
Lazarus, dengan pengembangan kerangka kerja yang melukiskan secara terperinci tetang
ilmu pengentahuan dan kemanusian, menjelaskan kejadian-kejadian, eksistensial dan
orientasi spirintual.
Teori Watson (1985) mungkin merupakan filosofi yang paling kompleks dari
teori-teori keperawatan saat ini. Hanya beliau seorang pembuat teori keperwatan yang secara
explisit mensupport konsep kejiwaan dan menekankan pada dimensi spritual dari eksistensi
manusia. Watson menyatakan bahwa filosofinya berorientasi pada
existensi-phenoumenologi, spritual, dan bagian dari filosofi ketimuran. Watson juga
menggambarkan secara substansial tentang humanistik, existensial dan psikologi
transpersonal. Beberapa orang filosofer yang diketahui sebagai sumber oleh watson
diataranya : Hegel, Marcel, Whitehead, dan lainnya.
pengetahuan manusia dan merawat manusia. Tolak ukur pandangan Watson ini didasari
pada unsur teori kemanusiaan. Pandangan teori Jean Watson ini memahami bahwa
antaranya :
4
3. Kebutuhan psikososial (kebutuhan untuk integrasi) yang meliputi kebutuhan untuk
Tolak ukur pandangan Watson ini didasari pada unsur teori kemanusiaan.
Pandangan teori Jean Watson ini memahami bahwa manusia memiliki 4 bagian
kebutuhan dasar manusia yang saling berhubungan antara kebutuhan yang satu dengan
kebutuhan yang lain. Berdasarkan dari empat kebutuhan tersebut, Jean Watson
memahami bahwa manusia adalah makhluk yang sempurna danmemiliki berbagai ragam
perbedaan, sehingga dalam upaya mencapai kesehatan, manusia seharusnya dalam
keadaan sejahtera baik fisik, mental, sosial, serta spiritual.
Asumsi Watson
Watson mengusulkan 7 asumsi tentang ilmu perawatan dan 10 carative factor utama
yang membentuk teorinya. Dasar asumsinya adalah :
1. Asuhan keperawatan dapat dutujukan secara efektif dan dapat dipraktekkan hanya
secara interpersonal.
2. Asuhan keperawatan terdiri dari carative factor yang menghasilkan kepuasan pada
kebutuhan manusia tertentu.
6. Asuhan lebih healthogenic dari pada pengbatan. Praktek asuhan terintegrasi dengan
pengetahuan biofisikal dengan perilaku manusia untuk meningkatkan kesehatan
orang yang sakit. Asuhan keperawatan melengkapi pengobatan.
5
Struktur Asuhan Keperawatan Menurut Watson
Dalam penilaian Watson, penyakit mungkin diobati, tapi sakit akan tetap ada tanpa
perawatan sehingga sehat tidak tercapai. Asuhan merupakan intisari keperawatan dan
mengandung arti responsive antara perawat dan pasien. Asuhan dapat membantu
seseorang lebih terkontrol, lebih berpengetahuan dan dapat meningkatkan kesehatan.
6
Penemuan-penemuan mereka mengungkapkan ketidaksesuaian dari segi pertimbangan
nilai-nilai terpenting bagi klien, siswa perawat dan register nurse. Mereka menekankan pada
kebutuhan untuk penelitian lebih lanjut guna mengklarifikasi prilaku dan nilai apa yang
penting dari masing-masing sudut pandang. Penelitian juga melahirkan sebuah pertanyaan
tentang perbedaan-perbedaan nilai pada tiap-tiap orang di berbagai keadaan juga pertanyaan
terhadap kebutuhan minimum sebelum dilakukan evaluasi terhadap asuhan yang diberikan.
Keperawatan sebagai ilmu juga memiliki paradigma sendiri dan sampai saat ini
paradigma keperawatan masih berdasarkan empat komponen yang diantaranya manusia,
keperawatan, kesehatan dalam rentang sehat sakit dan lingkungan. Sebagai disiplin ilmu,
keperawatan akan selalu berkembang untuk mencapai profesi yang mandiri seiring dengan
perkembangan ilmu dan teknologi sehingga paradigma keperawatan akan terus berkembang.
1. Keperawatan
Keperawatan adalah penerapan art dan human science melalui transaksi transpersonal
caring untuk membantu manusia mencapai keharmonisan pikiran, jiwa dan raga yang
menimbulkan selfknowlegde, self-control, self-care, dan selfhealing.
2. Klien
7
Klien adalah individu atau kelompok yang mengalami ketidakharmonisan pikiran, jiwa
dan raga, yang membutuhkan bantuan terhadap pengambilan keputusan tentang kondisi
sehat-sakitnya untuk meningkatkan harmonisasi,self-control, pilihan dan selfdetermination.
3. Kesehatan
Kesehatan adalah kesatuan dan keharmonisan didalam pikiran, jiwa dan raga antara
diri dengan orang lain dan antara diri dengan lingkungan.
4. Lingkungan
Lingkungan adalah dimana interaksi transpersonal caring terjadi antara klien dan perawat.
Penerapan pengkajian dengan menggunakan Teori Human caring Jean teori Jean
Watson ini memahami bahwa manusiamemiliki empat cabang kebutuhan manusiayang
saling berhubungan di antaranyakebutuhan dasar biofisikal (kebutuhan untukhidup) yang
meliputi kebutuhan makanan dancairan, kebutuhan eliminasi dan kebutuhanventilasi,
kebutuhan psikofisikal (kebutuhanfungsional) yang meliputi kebutuhan aktivitasdan
istirahat, kebutuhan seksual, kebutuhanpsikososial (kebutuhan untuk integrasi)
yangmeliputi kebutuhan untuk berprestasi,kebutuhan organisasi, dan kebutuhan intradan
interpersonal (kebutuhan untukpengembangan) yaitu kebutuhan aktualisasidiri.
8
dan cairan,kebutuhan eliminasi dan kebutuhan ventilasi,kebutuhan psikofisikal
(kebutuhan fungsional)yang meliputi kebutuhan aktivitas danistirahat, kebutuhan
seksual, kebutuhanpsikososial (kebutuhan untuk integrasi) yangmeliputi kebutuhan
untuk berprestasi,kebutuhan organisasi, dan kebutuhan intradan interpersonal (kebutuhan
untukpengembangan) yaitu kebutuhan aktualisasidiri.
C. Tahap Intervensi
Dorong sikap positif dari orang tua, beriperjelaskan sikap negative, diskusikan
sikapindentifikasi frustasi ajarkan carapenyelesaiannya dengan koping yang baru.Bantu
orang tua untuk dapat menerimaknyataan tentang perubahan danperkembangan anak,
yakinkan orang tuabahwa anak membutuhkan kasih sayang dankeamanannya,
demonstrasikan perawatanyang di perlukan pasien kepada keluarga(bagaimana
mengecek fungsi shunt, posisianak), berikan kesempatan untuk mengulang,dan beri
penjelasan tentang pengobatan,sampai dengan perawatan selang shunt.
9
D. Tahap Implementasi
E. Tahap Evaluasi
Menurut Mareelli, 2007 evaluasi keperawatan merupakan tahap akhir dari tahap–
tahap proses keperawatan untuk mengetahui apakan masalah–masalah keperawatan yang
muncul pada kasus asuhan keperawatan pada pasien dengan postsirkumsisi teratasi atau
tidak dan untuk membandingkan antara yang sistematikdengan yang terencana berkaitan
dengan fasilitas yang tersedia. Berdasarkan ha ltersebut penulis melakukan evaluasi
keperawatan pada kasus ini, 1 diagnosa yang penulis angkat, dapat diatasi dengan baik
dalam jangka waktu 4 hari, semua tujuan keperawatan yang ada di tujuan dan keriteria
hasil dapat tercapai.
10
BAB III
PENUTUP
I. Kesimpulan
Pada dasarnya manusia adalah makhluk yang sempurna, sehingga untuk mencapai
kesempurnaan, manusia dituntut untuk selalu dalam keadaan sehat secara fisik dan rohani.
Untuk mencapai keadaan tersebut manusia harus memprioitaskan pada peningkatan
kesehatan dan pencegahan penyakit
Jean Watson telah memberikan salah satu pilihan bagi perawat di Indonesia untuk
mulai menerapkan praktik keperawatan yang berdasarkan teori dengan menciptkan teori yang
telah diakui komunitas perawat di dunia, yaitu “Philosophy and Science of Caring”. Filosofi
Watson tentang asuhan keperawatan berupaya untuk mendefinisikan hasil dari aktivitas
keperawatan yang berhubungan dengan aspek humanistic dari kehidupan.
II. Saran
Teori yang dihasilkan Jean Watson tentu telah melaui suatu proses panjang untuk
dapat diakui oleh komunitas keperawatan di seluruh dunia. Sebaiknya dilakukan pendidikan
11
dan pelatihan berkelanjutan bagi perawat untuk meningkatkan pengetahuan perawat tentang
teori keperawatan yang telah ada sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan
perawat.
DAFTAR PUSTAKA
Suryanto.2017.Aplikasi teori konsep keperawatan jean waston terhadap anak “s” dengan
hidrocefalus di kelurahan sumur dewa kecamatan selebar wilayah kerja puskesmas basuki
rahmad kota bengkulu.JNPH.Volume 5.No2.
Hidayat A. dan Alimul A. (2004). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba
medika
12