Anda di halaman 1dari 13

TUGAS PRAKTIKUM

KEPERAWATAN JIWA II
Roleplay TAK Stimulasi Persepsi: Defisit Perawatan Diri (Mandi)

Dosen Pengampu Pratikum :

Ns. Bunga Permata Wenny, M. Kep

Disusun Oleh :

Ghina Salsabilla 2111316001


Khory Handayani 2111316002
Salshabilla 1911312037
Della Ramadhani 1811312042
M. Hafiz Alfarizi N 2111316004

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG 2021
TAK STIMULASI PERSEPSI : DEFISIT PERAWATAN DIRI
SESI I ( KEBERSIHAN DIRI : MANDI)
Topik : Defisit Perawatan Diri
Sesi Ke : 1 (Kebersihan diri : Mandi)
Terapis : Perawat
Sasaran : Pasien

A. Latar Belakang
Organisasi kesehatan dunia (WHO) mendefinisikan kesehatan sebagai keadaan
sehat fisik, mental, dan sosial, bukan keadaan semata-mata keadaan tanpa penyakit
atau kelemahan. Devinisi ini menekankan kesehatan sebagai suatu keadan sejahtera
yang positif, bukan sekedar keadaan tanpa penyakit. Orang yang memiliki
kesejahteraan tanggung jawab kehidupan, berfungsi dengan efektif, dalam kehidupan
sehri-hari, dan puas dengan hubugan intrpersonal dan diiri mereka sendiri. Tidak ada
satupun devinisi universal kesehatan jiwa, tetapi kita dapat menyimpulkan kesehatan
jiwa seseorng dari perilakunya. Karena perilaku seseorang dapat di lihat atau
ditafsirkan berbeda oleh orang lain, yang bergantung pada nilai dan keyakinan, maka
penentuan defenisi kesehatan jiwa menjadi sulit (Sheila, 2008).
Kesehatan jiwa adalah suatu kondsi sehat emosional, psikologis, dan sosial yang
terlihat dari hubugan interpersonal, yang memuaskan, perilaku dan koping yang
efektif, konsep diri yang positif, dan ketidakstabilan emosional (Sheila, 2008).
Keperawatan jiwa mempelajari berbagai macam kasus yang berhubungan dengan
gangguan jiwa seseorang. Salah satunya adalah deifisit perawatan diri (Personal
Hygiene). Kurang perawatan diri pada klien dengan gangguan jiwa merupakan : Suatu
keadaan dimana seseorang mengalami kerusakan kemampuan unutk melakukan atau
menyeleseikan (Kegiatan hidup sendiri). Defisit perawatan diri merupakan akibat dari
ketidakmampuan seseorang dalam perawatan diri. Kurang perawatan diri tampak dari
ketidakmampuan merawt kebersihan diri secara mandiri, dan toileting secara mandiri.
Kurangnya perawatan diri pada pasien dengan gangguan jiwa terjadi akibat
adanya perubahan proses pikir sehingga kemampuan untuk melakukan aktifitas
perawtan diri menurun, makan secara mandiri, berhias secara mandiri, dan toileting,
buang air besar/buang air kecil (Damaiyanti, 2008).
B. Tujuan
1. Tujuan umum.
Tujuan umum yaitu klien mampu memahami pentingnya kebersihan diri dan
perawatan diri secara maksimal.
2. Tujuan Khusus.
a. Klien mampu melakukan aktivitas mandi/kebersihan diri.
b. Klien memahami pentingnya mandi.
c. Klien mampu mandi dengan baik

C. Landasan Teori.
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) merupakan salah satu terapi modalitas sebagai
bentuk pesikoterapi yang dilakukan oleh sekelompok klien dengan jalan berdiskusi
satu lain yang di pimpin dan diarahkan seseorang terapis atau petugas kesehatan jiwa
yang terlatih. Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi sesnsori adalah upaya
memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan pada
pasien gangguan jiwa adalah defisit perawatan diri merupakan salah satu gangguan
hubungan sosial pada pasien gangguan jiwa adalah hubungan sosial merupakan salah
satu masalah keperawatan yang dapat ditemukan pada pasien gangguan jiwa.
Defisit perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam
memenuhi kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya, kesehatan dan
kesejahteraan sesuai kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu keperawatan
dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri (Depkes, 2000).
Kurangnya perawtaan diri pada pasien dengan gangguan jiwa terjadi akibat
adanya perubahan proses pikir sehingga kemampuan untuk melakukan aktifitas
perawatan diri menurun. Kurang perawatan diri tampakk dari ketidakmampuan
merawat kebersihan diri, makan secara mandiri, berhias secara mandiri, dan toileting,
buang ir bersih/buang air kecil.
Defisit Perawatan Diri adalah terapi aktivitas kelompok yang dilaksanakan untuk
meningkatkan kemampuan klien merawaa diri. Kemampuan merawat diri yang dilatih
dalam TAK ini terdiri dai kemampuan dalam kebersihan diri, kemampuan dalam
berdandan, kemampuan makan-minum, dan toileting.
D. Kriteria Anggota Kelompok
Semua pasien yang mengalami gangguan kejiwaan.

E. Proses Seleksi
1. Mengkaji klien dengan tanda defisit perawatan diri, kebersihan diri : mandi.
2. Mengkomunikasikan dengan perawatan ruangan.
3. Mengkonsultasikan dengan dosen pembimbng.
4. Kontrak dengan pasien yang telah masuk dalam karakteristik klien.

F. Uraian Struktur Kegiatan.


- Hari/Tanggal : Senin, 11 Oktober 2021
- Tempat Kegiatan : Ruang Flamboyan
- Waktu Kegiatan : 10.00 WIB s.d selesei
- Metode Kegiatan : Diskusi dan Demosntrasi

G. Mekanismes Kegiatan TAK.

N Waktu Kegiatan Terapis Kegiatan Peserta


O
1 5 menit Pelaksanaan:
a. Orientasi
1) Salam Terapeutik.
- Terapis mengucapkan salam. - Menjawab salam
- Memeperkenalkan terapis - Mendengarkan dan
dan pembimbing (jika ada) memperhatikan

2) Evaluasi/Validasi. - Menjawab
- Menanyakan perasaan klien pertanyaan
saat ini

- Mendengarkan dan
3) Kontrak.
memperhatikan
- Menjelaskan tujuan kegiatan
- membuat kontrak waktu
kegiatan
- Menjelaskan aturan main
2 15 menit b. Kerja
1) Melaksanakan kegiatan sesuai - Mengikuti kegiatan
dengan aturan main, sbb : sesuai aturan
main
- Menjelaskan kegiatan yang
dilaksanakan.
- Terapis memperagakan cara
kebersihan diri mandi.
- Terapis mengobservasikan
klien selama memperagakan
cara kebersihan diri mandi
- Setelah melihat peragaan cara
keberihan diri : mandi,
masing-masing klien diberi
game dan kesempatan
memperagakan cara
kebersihan diri : mandi dan
maknanya untuk kebersihan
diri.
- Setelah selesei klien
menceritakan presepsinya,
terapis mengajak klien lain
bertepuk tangan dan
memberikan pujian

2) Menjelaskan antisipasi masalah - Melaksanakan


(jika ditemukan saat kegiatan antisipasi
berlangsung) masalah yang
ditentukan
terapis (jika ada)
3 5 menit c. Terminasi.
1) Evaluasi pencapaian tujuan - Mengungkapkan
- Menyanyakan perasaan klien pendapat
setelah mengikuti TAK
- Menyanyakan perasaan klien
(terkait dengan aspek tujuan
khusus yang ingin dicapai)
2) Memberikan rencana tindak
lanjut.
3) Kontak TAK berikutnya (jika - Menyetujui /
TAK dilanjutkan) memberikan
pendapat
rencana
selanjutnya

H. Pengorganisasian Kelompok.
- Leader
Tugas :
a. Menyusun rencana TAK (Proposal).
b. Mengarah
c. kan kelompok dalam pencapaian tujuan.
d. Memotivasi dan memfasilitasi anggota untuk mengekspresikan perasaan,
mengajukan pendapat dan memberikan umpan balik.
e. Sebagai role model.
f. Menjelaskan jalannya permainan dan melakukan kontrak waktu.

- Co-Leader
Tugas :
a. Membantu leader dalam mengorganisir anggota kelompok.
b. Menyediakan media.
- Fasilitator
Tugas :
a. Membantu leader dalam memfasilitasi anggota untuk berperan aktif dan
memotifasi anggota.
b. Memfokuskan kegiatan.
c. Membantu mengkoordinasi anggota kelompok
d. Duduk di sela-sela pasien.

- Observer
- Tugas :
a. Mengobservasi semua respons klien.
b. Mencatat semua proses yang terjadi dan semua perubahan perilaku klien.
c. Duduk tidak di lingkungan permainan/diluar.
d. Mengevaluasi tugas leader, fasilitator, dan co leader.

I. Media dan Alat.


- Ember
- Gayung Mandi
- Handuk Bersih
- Sabun Mandi
- Kartu penilaian.

J. Setting Tempat.

Keterangan :

: Leader
: Co leader
: Pasien

:Fasilitator

: Observer

: Pembimbing Klinik

K. Proses Seleksi
a. Evaluasi Struktur
a. Kondisi lingkungan tenag, dilakukan tempat tertutup dan memungkinkan klien
untuk berkonsentrasi terhadap kegiatan.
b. Posisi tempat dilantai menggunakan tikar.
c. Peserta sepakat untuk mengikuti kegiatan.
d. Alat yang digunakan dalam kegiatan baik.
e. Leader, co leader, fasilitator, observer berperan sebagaimana semestinya

b. Evaluasi Proses.
a. Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga akhir.
b. Leader mampu memimpin acara.
c. Co leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan.
d. Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan.
e. Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung jawab
dalam antisipasi masalah.
f. Observer sebagai pengmat melaporkan hasil pengematan kepada kelompok
yang befungsi sebagai evaluator kelompok.
g. Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir.

c. Evaluasi Hasil.
Diharapkan 75 % dari kelompok mampu :
a. Menjelaskan pentingnya mandi
b. Menyampaikan mandi yang baik
ROLEPLAY TAK DEFISIT PERAWATAN DIRI

Peran :
Leader : Ghina Salsabilla
Co leader : Salshabilla
Fasilitator 1 : Della Rahmadani
Fasilitator 2 : M Hafiz Alfarizi
Observer : Khory Handayani
Pasien 1 : Della Rahmadani
Pasien 2 : Salshabilla
Pasien 3 : M Hafiz Al Farizi
Suatu pagi di ruang Flamboyan, RSJ HB Saanin dilakukan terapi aktivitas kelompok pada
klien gangguan jiwa diagnosa defisit perawatan diri (posisi duduk pasien membentuk persegi
panjang, duduk diatas kursi masing-masing, leader dan co leader berdiri di posisi tengah
pasien, sedangkan fasilitator dan observer berdiri diantara pasien) .
FASE ORIENTASI
Leader : Selamat pagi Bapak dan ibu
Semua pasien : Pagi sus.. (serentak)
Leader : Wah bagus sekali ya bapak dan ibu pada semangat di pagi ini, Nah
sebelumnya ibu-ibu disini ada yang kenal dengan saya gak?
Pasien 1 : Pernah liat suster, tapi saya lupa namanya suster
Leader : Begitu ya, baiklah bapak dan ibu perkenalkan nama saya perawat Ghina
Sallsabilla, bisa dipanggil suster Ghina. Disini Ghina bertugas memimpin kegiatan kita pagi
ini bapak dan ibu. Nah sebelum kita memulai kegiatan, kita berkenalan terlebih dahulu
dengan bapak ibu sekalian. Kita mulai dari sebelah kanan ya terlebih dahulu.
Co Leader : Selamat pagi bapak dan ibu perkenalkan nama saya Salshabilla, senang
dipanggil perawat salsa. Saya bertugas sebagai wakil ketua pada kegiatan hari ini
Fasilitator 1 : Selamat pagi, perkenalkan saya Della Rahmadani, bisa dipanggil perawat
Della saya bertugas sebagai fasilitator
Fasilitator 2 : Hallo semuanya, perkenalkan saya M Hafiz Alfarizi, bisa dipanggil perawat
Hafiz bertugas sebagai fasilitator bapak dan ibu
Observer : Hallo Bapak ibu nama saya Khory Handayani, bisa dipanggil suster Khory
sebagai observer
Pasien 1 : Perkenalkan semuanya, saya Aniwati, biasa dipanggil Ani cantikkkk, terima
kasih
Pasien 2 : Nama saya Ira Saputri, biasa dipanggil Ira
Pasien 3 : Saya Budiman, biasa dipanggil Budi sus
Leader : Oke baiklah, semuanya telah berkenalan, salam kenal ya Bapak dan ibu
semuanya, bagaimana kabar bapak ibu hari ini?
Semua Pasien : Baik sus (serentak)
Leader : Alhamdulillah baik semua ya kabar Bapak ibu, nah disini udah pada mandi
pagi belum?
Pasien 1 : Belum sus haha
Pasien 3 : Dingin sus
Pasien 2 : (terdiam)
Leader : Baiklah, Bapak ibu sekalian jadi hari ini kita akan melakukan kegiatan terapi
aktivitas kelompok mengenai cara menjaga kebersihan diri dengan tujuan supaya Bapak-ibu
tetap bersih, rapi, dan wangi selama berada di RS ini. Pada sesi ini kita bercakap-cakap
tentang cara- cara menjaga perawatan diri khususnya mandi, untuk waktu kegiatan sekitar 30
menit ya, bagaimana Bapak-ibu setuju?
Semua Pasien : Setuju sus (serentak)
FASE KERJA
Leader : Baiklah, sebelumnya saya ingin menanyakan kepada Bapak-ibu disini,
kenapa kita harus mandi atau apa sih manfaat dari kebersihan itu? Ayo siapa yang bisa
jawab?
Pasien 1 : Supaya terlihat cantik sus, seperti saya
Pasien 3 : Biar gak busuk sus
Leader : Wah benar ya kata buk Ani dan pak Budi, biar cantik dan gak bau. Ada lagi
kenapa kita harus mandi Bapak ibu?
Pasien 2 : Supaya bersih dan terlihat rapi sus
Leader : Wah benar sekali ya Bapak-ibu. Jadi selain agar bersih, cantik, rapi dan tidak
bau, merawat kebersihan diri itu sangatlah penting untuk menunjang kesehatan Bapak-ibu
agar terhindar dari penyakit-penyakit. Nah kira-kira kalau kita tidak teratur melakukan
kebersihan diri, masalah apa yang akan muncul?
Pasien 2 : Gatal gatal sus
Pasien 1 : Ih bukan, yang benar itu bau badan tau.
Pasien 3 : Gak mandi nanti jadi panuan sus
Leader : Benar sekali ya Bapak ibu semua, jawaban Bapak ibu itu semuanya tepat,
selain bau badan, juga dapat timbul masalah penyakit seperti kudis, panu, kutu air, dan gatal-
gatal seperti yang bapak ibu katakan tadi. sekarang saya ingin bertanya lagi nih kepada Bapak
ibu, kira-kira mandi dan menggosok gigi yang baik itu harus berapa kali dalam sehari?
Pasien 2 : Satu kali sus
Pasien 1 : Iya satu kali sus, hemat air karna biaya air mahal
Leader : Hmm, jawabannya masih kurang tepat semua nih Bapak ibu, saya luruskan
ya Bapak ibu sekalian, jadi kita itu harus mandi dan gosok gigi minimal 2 kali dalam sehari,
dipagi dan sore. Dan setelah mandi, kita lanjut mengganti pakaian dan menyisir rambut
supaya terlihat lebih rapi dan bersih juga.
Pasien 3 : Ho begitu ya sus
Leader : Iya begitu Bapak-ibu. Nah sekarang bagaimana kalau kita belajar dan
mencobakan bagaimana cara perawatan diri dengan baik dan benar, kita mulai dulu dari
mandi dan menggosok gigi.
Pasien 1 : Boleh sus, supaya aku kelihatan lebih cantik lagi nih
Leader : Iya benar sekali ibu Ani, kalau ibu Ani mandi dan merawat diri lebih teratur,
Ibu Ani bisa lebih cantik lagi nanti dan wangi.
Pasien 3 : Saya juga mau sus
Pasien 2 : Iya saya juga mau wangi dan cantik sus
Leader : Bapak-ibu semuanya disini pada cantik dan ganteng kok apalagi kalau kita
menjaga kebersihan diri pasti lebih bagus lagi. Nah kita lanjut lagi ya Bapak-ibu, sebelumnya
kita harus persiapkan alat-alatnya dulu ya. Nah Bapak-ibu ada yang tau gak, Apa saja sih alat
alat untuk mandi dan menggosok gigi?
Pasien 1 : Gayung, Bak mandi, dan sabun
Pasien 2 : Shampo, sikat gigi sus
Pasien : Ada handuk, sama pasta gigi juga sus
Leader : Wah bagus, Bapak-ibu disini hebat yaa. Nah sekarang saya akan
mendemonstrasikan atau mepraktekkan bagaimana cara mandi dan menggosok gigi yang baik
dan benar, Bapak-ibu perhatikan yaa. Pertama siram seluruh tubuh termasuk rambut dengan
air, lalu ambil shampo, gosokkan pada kepala Bapak ibu sampai berbusa, lalu bilas hingga
bersih. Nah selanjutnya ambil sabun, dan gosokkan di seluruh tubuh dengan merata dari leher
sampai kaki jangan lupa sela-sela jari, lalu bilas kembali dengan air hingga bersih, kemudian
jangan lupa menggosok gigi dengan pasta gigi, gosokkan seluruh gigi mulai dari depan
hingga belakang. Setelah itu kumur-kumur hingga bersih. Dan terakhir siram lagi seluruh
badan sampai bersih lalu keringkan dengan handuk seperti ini. Selanjutnya kita lakukan game
ya Bapak ibu saya punya sikat gigi, nah kita cara gamenya kita akan opor-opor sikat gigi ke
temen disebelah kita dengan music, saat musiknya mati siapa yang memegang sikat gigi
harus bisa menjawab pertanyaan dari saya ya Bapak ibu. Nah bagaimana bapak ibu bisa kita
mulai?
Pasien 1 : Baiklahhh suster
Leader : Fasilitator tolong dibantu bapak ibu kita ya, nah kita mulai ya satu dua tiga.
Co Leader : (mengkontrol music saat game dimulai)
Leader : Wah musiknya sudah mati, ibu ira yang masih pegang sikat giginya nih. Nah
sekarang coba ibu ira peragakan kembali bagaimana cara mandi dengan baik dan benar?
Pasien 2 : Saya malu sus
Fasilitator 1 : Ayo ibu ira pasti bisa, gak usah malu ibu ira (sambil tersenyum)
Pasien 2 : Saya akan memperagakan cara mandi, pertama membuka pakaian terlebih
dahulu lalu siram seluruh anggota badan dari kepala sampai kaki, lalu ambil shampoo
pijatkan sampai merata lalu bilas. Selanjutnya sabun kan badan semuanya lalu siram kembali,
dan keringkan dengan handuk.
FASE TERMINASI
Leader : wah bagus sekali ya buk ira, ayo semua tepuk tangan buat ibu ira telah berani
menjawab pertanyaan suster Ghina. selanjutnya bagaimana perasan Bapak ibu semuanya
setelah kita melakukan kegiatan membersihkan diri?
Pasien 1 : senang sekali sus
Pasien 3 : seru sus
Leader : Alhamdulillah ya semuanya antusias menjalan kegiatan kelompok ini. Saya
turut senang karna bapak ibu aktif dalam kegiatan ini. Nah siapa yang bisa jelaskan kembali
dari kegiatan kita tadi?
Pasien 1 : kebersihan diri itu penting sus, mencegah kita dari berbagai penyakit, kalau
kita menjaga kebersihan diri kita bisa wangi dan cantik sus
Pasien 3 : kebersihan diri dengan cara mandi dan gosok gigi sus dilakukan 2 kali sehari
Pasien 2 : setelah mandi tidak lupa pakai baju dan berias sus
Leader : Wah pintar sekali ya bapak ibu diruangan flamboyant ini. Baiklah
selanjutnya persilahkan kepada observer untuk membacakan hasil observasinya
Observer : Baiklah terimakasih leader telah memberikan saya kesempatan membacakan
hasil obervasi saya, TAK dimulai jam 10.00 selesai jam 10.30 untuk waktu pelaksaan tepat
waktu dilakukannya kegiatan, jalannya TAK sangat meriah karna semua partisipan aktif dan
antusias serta fasilitator mampu menghandle partisipan dengan baik, partisipan dapat
mengevaluasi dan validasi isi kegiatan dan partisipan tampak senang dalam kegiatan. Sekian
hasil observasi saya
Leader : Baiklah terimakasih kepada observer telah membacakan hasil
oberservasinya, waktu kita sudah 30 menit berlalu. Kegiatan sampai disini ya bapak ibu,
besok kita melakukan kegiatan TAK kembali disini waktunya jam 10 pagi lagi apakah bapak
ibu bersedia?
Semua pasien : Bersedia sus (serentak)
Leader : Baiklah bapak ibu besok kita kembali lagi jam 10 pagi disini ya, terimakasih
bapak ibu. Assalamualaikum wr. Wb
Semua pasien : Waalaikumsalam wr.wb

Anda mungkin juga menyukai