DISUSUN OLEH:
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN PONTIANAK
PRODI D-IV KEPERAWATAN PONTIANAK
TAHUN 2019
LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL KEGIATAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
STIMULASI SENSORI KREASI KERAJINAN TANGAN JAM DINDING
DAN TEMPAT PULPEN
i
PROPOSAL
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
A. Latar Belakang
Terapi aktivitas kelompok sering digunakan untuk terapi tambahan
pada pasien jiwa. Terapi aktivitas kelompok adalah terapi manual, rekreasi
dan teknik kreatif untuk memfasilitasi pengalaman seseorang serta
meningkatkan respon sosial dan harga diri. Aktivitas yang digunakan
sebagai terapi didalam kelompok yaitu: membaca puisi, seni, musik,
menari, dan literatur.
Terapi aktivitas kelompok stimulus sensori dapat digunakan untuk
mengobservasi reaksi sensori klien terhadap stimulus yang diberikan berupa
ekspresi perasaan secara nonverbal (ekspresi wajah, gerakan tubuh).
Biasanya klien tidak mau mengungkapkan komunikasi verbal akan
terstimulasi emosi dan perasaannya serta menampilkan respon. Aktivitas
yang digunakan sebagai stilmulus adalah musik, seni, menyanyi, dan
menari.
Dalam hal ini kegiatan yang akan dilakukan adalah membuat
kerajinan tangan berupa kreasi jam dinding dan tempat pensil menarik. Hal
ini akan mengasah kemampuan sensoris, motorik, kognitif dan komunikasi
verbal dalam mengungkapkan ide serta kerjasama pasien.
.
B. Topik
Terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori membuat kreasi
kerajinan tangan sederhana.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan ini, klien dapat meningkatkan
kemampuan/keterampilan dalam membuat kreativitas kerajinan tangan
1
dan meningkatkan kerjasamanya dengan teman satu kelompok melalui
kegiatan membuat jam dinding dan tempat pulpen.
2. Tujuan Khusus
a. Klien dapat melakukan aktivitas motorik dalam menyusun gambar
dan membuat gelang manik-manik.
b. Klien dapat memberikan idenya dalam menyusun gambar dan
membuat berbagai macam bentuk gelang manik-manik.
c. Klien dapat mengasah kerjasamanya dengan teman satu kelompok
dalam menyusun gambar dan membuat gelang manik-manik.
D. Karakteristik Klien
Kriteria pasien yang dijadikan peserta pada terapi aktivitas adalah
klien dengan masalah keperawatan, kurang perawatan diri, isolasi sosial,
harga diri rendah, perilaku kekerasan dan halusinasi karena permainan ini
dapat membantu klien untuk mengaktualisasikan dirinya dan
mengekspresikan kemampuan klien kepada peserta lainnya, memfasilitasi
kemampuan sosialisasi pada klien dengan masalah hubungan sosial.
Proses seleksi peserta yakni yang berada di ruang rawat dan yang
sudah kooperatif. Peserta dikumpulkan dari ruangan dan didampingi oleh
perawat.
a. Botol bekas
b. Cat warna
c. Jam dinding
2
d. Lem
e. Benang wol
G. Setting Tempat
1. Terapis dan klien duduk bersama membentuk lingkaran memanjang.
2. Ruangan nyaman dan tenang.
H. Proses Pelaksanaan
1. Fase Orientasi
a. Leader membuka kegiatan dan memperkenalkan tim perawat
lainnya
b. Leader memotivasi peserta untuk memperkenalkan diri secara
bergantian
c. Leader menjelaskan topik dan tujuan kegiatan
d. Leader menyerahkan tugas kepada co leader untuk menjelaskan tata
cara permainan
e. Fasilitator membagi peserta menjadi beberapa kelompok.
f. Fasilitator memberikan alat permainan pada masing-masing
kelompok
g. Co leader menyerahkan tugas pada fasilitator untuk memberikan
aba-aba tanda permainan dimulai.
2. Fase Kerja
a. Fasilitator memberikan aba-aba untuk memulai permainan
b. Setiap kelompok bekerjasama dalam membuat jam dinding menarik
dan tempat pulpen.
3
c. Fasilitator memotivasi peserta.
d. Observer menilai masing-masing kelompok.
e. Observer mengawasi jalannya kegiatan pertama sesuai batas waktu
yang diberikan.
f. Fasilitator menghentikan waktu permainan ketika waktu sudah
habis.
3. Fase Terminasi
a. Observer memberikan penilaian sesuai dengan kriteria.
b. Leader meminta klien untuk mengekspresikan apa yang dirasakan
pasien (express feeling) setelah bekerjasama dalam melaksanakan
permainan.
c. Leader menawarkan kontrak kegiatan berikutnya.
d. Leader menutup permainan.
e. Fasilitator membersihkan dan mengumpulkan alat.
f. Tim perawat mengantar klien ke ruangan masing-masing.
I. Langkah Kegiatan
1. Persiapan
a. Membuat kontrak dengan klien yang sesuai dengan indikasi
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam teraupetik
Salam dari terapis kepada klien.
b. Evaluasi / validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini.
c. Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu membuat jam
dinding dan tempat pensil pulpen.
2) Terapis menjelaskan aturan mainnya.
3) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta
izin kepada terapis.
4
4) Lama kegiatan 120 menit.
5) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap Kerja
a. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu
membuat jam dinding dan tempat pensil pulpen.
b. Terapis mempersilahkan klien untuk memulai kegiatan.
c. Terapis mengobservasi klien selama melakukan kegiatan.
d. Setelah selesai melakukan kegiatan, klien diberi kesempatan untuk
membuat kreasi secara mandiri.
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Tindak Lanjut
Terapis menganjurkan klien sering bersosialisasi dan selalu
bekerjasama.
5
2. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada
catatan proses keperawatan tiap klien, contoh: klien mengikuti TAK
stimulasi sensori kreasi, klien mampu bekerja sama dalam membuat
suatu karya seni sederhana bersama pasien lainnya.