Anda di halaman 1dari 2

SKENARIO TRIASE DAN EVAKUASI KORBAN BANJIR

Rabu, 26 September 2019 pukul 02.00 WIB dini hari saat warga desa sedang tertidur
lelap, terdengar suara gemuruh air mengalir dari arah timur yang amat keras terdengar.
Warga sekitar pun berhamburan keluar rumah masing-masing menyelamatkan diri, sanak
keluarga dan saudara juga harta benda mereka.
Telah terjadi bencana banjir bandang di Kabupaten Sambas di Desa Temajuk dengan
ketinggian air sekitar 2 meter dengan arus yang amat deras menghantam rumah-rumah
penduduk sekitar. Sehari sebelumnya didaerah Desa Temajuk telah diguyur hujan deras
seharian penuh serta sungai daerah tersebut sedang pasang sehingga membuat sungai di
daerah tersebut meluap dan tidak dapat membendung intensitas air yang melebihi batas
tampung.
Desa Temajuk merupakan desa yang cukup jauh hingga memakan waktu cukup lama
dalam perjalanan mencapai ketitik terjadinya bencana. Setelah 2 jam pasca bencana banjir
terjadi, serta arus air sudah berkurang sehingga sekitar 500 cm. Seorang warga dari desa
terdekat yang berada di dataran lebih tinggi menghubungi pihak rumah sakit daerah wilayah
tersebut.
15 menit kemudian pihak rumah sakit daerah Sambas menurunkan petugas untuk
melakukan penanganan darurat di tempat kejadian bencana yang mana petugas terbagi
sejumlah orang menjadi 2 tim. Yaitu tim triase dan tim evakuasi korban.
Setiba di lokasi kejadian bencana, petugas tim triase melakukan pengecekan lokasi
dengan segera untuk memastikan lokasi sudah aman untuk dilakukan tindakan. Adapun
perlengkapan yang dibawa petugas yaitu perlengkapan APD terdiri dari sarung tangan, sepatu
bot, masker, helm, serta jaket pelambung (life jacket). Emergency bag, yang berisi peralatan
dan obat-obatan darurat. Tandu, LSB, alat untuk fiksasi servikal berupa neck collar juga
spalak dan senter untuk membantu penerangan serta pita triase.
Petugas juga membawa pelambung karet untuk membantu dalam evakuasi korban,
saat itu tim triase menemukan 10 korban dilokasi kejadian dan dengan segera memilah
korban berdasarkan tingkat kegawat daruratan.
Petugas triase memasuki lokasi bencana banjir.
………………………………………………..
Triase yang digunakan adalah sistem triase START dengan berpedoman pada RPM.
R : Respiration <10 - >30 kali
P : Percution dengan CRT <2 detik
M : Mentalistastis yaitu kemampuan melakukan tindakan sesuai instruksi
Setelah dilakukan pemilahan petugas triase melaporkan banyak korban berdasarkan
kegawat daruratnya kepada leader petugas triase. Dan leader segera melaporkan pada petugas
tim evakuasi.
Selanjutnya petugas tim evakuasi segera melakukan evakuasi korban dari lokasi
korban ditemukan untuk dipindahkan ketempat yang lebih aman menggunakan perahu karet,
selain itu juga petugas melakukan stabilisasi pada korban banjir.
………………………………………………..
Setelah evakuasi selesai petugas merujuk korban ke rumah sakit menggunakan
ambulance berdasasarkan tingkat kegawatdaruratan korban tersebut. Apabila jumlah korban
melebihi jumlah sumber daya serta kemampuan RS yang tersedia, maka :
a. Korban Label Merah : dirujuk ke Rumah Sakit tipe A atau B
b. Korban Label Kuning : dirujuk ke Rumah Sakit tipe B atau C
c. Korban Label Hijau : dirujuk ke Puskesmas atau Klinik Kesehatan terdekat

Anda mungkin juga menyukai