Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Narapidana adalah terpidana yang menjalani pidana di Lembaga
Pemasyarakatan Lembaga Pemasyarakatan adalah tempat untuk melaksanakan
pembinaan terhadap narapidana dan anak didik pemasyarakatan (UU RI No.12
Th.1995 tentang Pemasyarakatan Pasal 1 ayat 2).
Kehidupan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan merupakan bentuk dari
konsekuensi hukuman atas perilaku melanggar hukum yang pernah dilakukan.
Berbagai permasalahan dialami narapidana dalam menjalani kehidupan di
Lembaga Pemasyarakatan, diantaranya perubahan hidup, hilangnya kebebasan
dan hak-hak yang semakin terbatas, hingga perolehan label panjahat yang
melekat pada dirinya serta kehidupan di Lembaga Pemasyarakatan membuat
mereka harus terpisah dari keluarga dan hidup bersama narapidana lain.
Kondisi di dalam Lembaga Pemasyarakatan tentulah berbeda dengan kondisi
kehidupan yang ada di lingkungan masyarakat, dimana narapidana tidak bisa
bebas melakukan aktivitas yang disukainya. Hidayati (2007) menyatakan
aktivitas narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Sragen dalam unsur
afeksi belum tersentuh secara optimal, karena tidak adanya psikolog dan
kegiatan yang berhubungan dengan psikologis seperti kegiatan yang bisa
meluapkan rasa sedih, cemas, dan perasaan kangen terhadap anggota
keluarganya.
Kondisi yang demikian, memungkinkan seorang narapidana merasa tertekan,
mengembangkan perasaan negatif dan cara berfikir yang negatif pula. Semakin
lama mereka mengalami kondisi demikian, maka dalam kondisi akut dapat
menjadikan mereka depresi. Menurut Beck (1985) depresi adalah keadaan patah
hati atau putus asa yang dapat disertai dengan melemahnya kepekaan terhadap
stimulus tertentu, pengurangan aktifitas fisik maupun mental dan kesukaran
dalam berpikir. Selain itu seseorang yang depresi juga mengadopsi suatu gaya
berfikir yang negatif .
1.2. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian narapidana
2. Untuk mengetahui masalah kesehatan narapidana
3. Untuk mengetahui etiologi narapidana
4. Untuk mengetahui klasifikasi masalah kesehatan narapidana
5. Untuk mengetahui penatalaksanaan masalah kesehatan narapidana
6. Untuk mengetahui asuhan keperawatan jiwa pada narapidana

1.3. Manfaat Penulisan


1. Memahami pengertian narapidana
2. Memahami masalah kesehatan narapidana
3. Memahami etiologi narapidana
4. Memahami klasifikasi masalah kesehatan narapidana
5. Memahamipenatalaksanaan masalah kesehatan narapidana
6. Memahami asuhan keperawatn jiwa pada narapidana
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Narapidana adalah terpidana yang menjalani pidana hilang kemerdekaan
di lembaga pemasyarakatan, yaitu seseorang yang dipidana berdasarkan
putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum. Karena
terkucilkan dari masyarakat umum, berbagai masalah kejiwaan narapidana
kemungkinan akan muncul, diantaranya : Harga diri rendah dan Konsep diri
yang negatif dan Resiko bunuh diri
Ketidakmampuan individu dalam menghadapi suatu masalah dapat
menyebabkan idnvidu mengalami gangguan kesehatan jiwa, seperti cemas
dan stresApabila stres pada narapidana tidak mendapatkan penanganan yang
baik dapat menyebabkan beberapa hal yang mengancam bagi diri narapidana
sendiri maupun lembaga pemasyarakatan. Stres yang berkelanjutan dapat
menimbulkan berbagai dampak seperti mengalami gangguan jiwa dan
kejadian bunuh diri pada.
Tujuan diberikannya asuhan keperawatan pada narapidana adalah
diharapkan terjadi peningkatan perasaan positif terhadap diri sendiri klien,
keterlibatan sosial yang mana klien menunjukkan interaksi dan partisipasi
dalam aktivitas sosial dan juga peningkatan dalam kontrol diri seperti
mengendalikan atau mengatur emosi dan perilaku dalam menghadapi
masalah.

3.2. Saran
Dengan adanya makalah ini, diharapkan pembaca bisa memahami mengenai
masalah kesehatan yang bisa muncul pada narapidana secara lebih mendalam.
Dan diharapkan sebagai calon perawat kita dapat memahami asuhan
keperawatan yang akan diberikan pada narapidan.

Anda mungkin juga menyukai