Komunitas dilihat sebagai klien yang dipengaruhi oleh dua aktor utama : komunitas yang
merupakan klien dan penggunaan proses keperawatan sebagai pendekatan yang terdiri dari 5
tahapan :pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi.
Asumsi-Asumsi Teori Imogene King (Meleis, 1997) secara implicit: klien ingin berpartisipasi aktif
dalam proses perawatan dan klien secara sadar, aktif dan mampu berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan. Secara explicit:
a. Fokus dalam keperawatan adalah interaksi manusia dan lingkungan dengan tujuan kesehatan
untuk manusia.
b. Individu merupakan anggota masyarakat, mempunyai perasaan, rasional,dan kemampuan dalam
bereaksi, menerima, mengontrol, mempunyaimaksud-maksud tertentu sesuai dengan hak dan
respon yang dimilikinyaserta berorientasi pada tindakan dan waktu.
C. Proses interaksi dipengaruhi oleh persepsi-persepsi, tujuan-tujuan, kebutuhan, dan nilai-nilai
antara perawat - klien.
d. Klien memiliki hak azazi dalam menerima informasi, berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan yang dipengaruhi oleh kehidupan, kesehatan, dan pelayanan kesehatan namun klien
juga berhak untuk menolaknya.
e. Pertanggungjawaban dalam pelayanan keperawatan pada individumencakup semua aspek
termasuk dalam keputusan memberi informasi.
f. Tidak jarang terjadi perbedaan tujuan antara pemberi dan penerima pelayanan kesehatan.
4. Aplikasi Teori Imogene M. King dalam Proses Keperawatan
a. Pengkajian
1) Terjadi selama interaksi antara perawat dan pasien/klien. Perawat membawa pengetahuan
khusus dan ketrampilan sedangkan klien membawa pengetahuan tentang diri dan persepsi masalah
yang menjadi perhatian, untuk interaksi ini.
2) Selama pengkajian perawat mengumpulkan data tentang klien,diantaranya adalah : Tingkat
tumbuh kembang, Pandangan tentang diri sendiri, Persepsi yang merupakan dasar pengumpulan
dan interpretasi data terhadap status kesehatan, Pola komunikasi diperlukan untuk memferivikasi
keakuratan persepsi, untuk interaksi dan transaksi. dan Sosialisasi
b. Diagnosa Keperawatan
1) Dibuat setelah melakukan pengkajian.
2) Dibuat sebagai hasil interaksi antara perawat dengan pasien/klien.
3) Stress merupakan konsep yang penting dalam hubungannya dengan diagnosa keperawatan.
c. Perencanaan
1) Dibuat berdasarkan diagnosa keperawatan.
2) Setelah diagnosis, perencanaan intervensi untuk memecahkan masalah tersebut dilakukan.
3) Dalam perencanaan pencapaian tujuan diawali dengan menetapkantujuan dan membuat
keputusan.
4) Merupakan bagian dari transaksi dan partisipasi pasien/klien yang dianjurkan ikut serta dalam
pengambilan keputusan tapi tidak harus bertanggung jawab.
d. Implementasi
1) Dalam keperawatan melibatkan proses implementasi kegiatan aktualuntuk mencapai tujuan.
2) Dalam pencapaian tujuan itu adalah kelanjutan dari transaksi.
e. Evaluasi
Merupakan gambaran bagaimana mengenal hasil tujuan yang dicapai danmembahas tentang
pencapaian tujuan dan keefektifan proses keperawatan (Perry & Potter, 2005).
5. Aplikasi Teori Imogene M. King dalam Praktik Keperawatan
Teori King berfokus pada interaksi perawat - klien dengan pendekatan sistem. Kekuatan pada
model ini adalah partisipasi klien dalam menentukan tujuan yang akan dicapai, mengambil
keputusan, dan interaksi dalam menerima tujuan dari klien. Teori ini sangat penting pada
kolaborasi antara tenaga kesehatan professional.Teori ini juga dapat digunakan pada individu,
keluarga, atau kelompok dengan penekanan pada psikologi, sosialkultural, dan konsep
interpersonal.
Beberapa contoh kasus yang menggunakan teori King dalam praktik klinik adalah (Meleis, 1997):
1. Klien lansia dengan kecelakaan perdarahan pada otak.
2. Klien dengan penyakit ginjal.
3. Caring dalam keluarga.
4. Penyelesaian masalah memfasilitasi pengembangan kesehatan lingkungankerja.
5. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat.
6. Pelayanan keperawatan psikiatri.
7. Caring untuk klien pingsan atau tidak sadar.
8. Caring untuk klien dewasa dengan diabetes.
9. Kerangka kerja untuk mengatur perawatan.
Kesimpulan model dari Imogene King:
Teori pencapaian tujuan (Theory of Goal Attainment) merupakan derivat dari kerangka
kerja konseptual (Conceptual Framework) dan asumsi dasar King tentang Human Being. Teori
pencapaian tujuan berfokus pada interpersonal systems dengan berorientasi pada pencapaian
tujuan dengan sembilan konsep utama, yaitu : interaksi, persepsi, komunikasi, transaksi, peran,
stress, tumbuh kembang, waktu, dan ruang.
Teori King merupakan serangkaian konsep yang saling berhubungan dengan jelas dan
dapat diamati dalam praktek keperawatan. Manfaat dari teori ini adalah: mengkontribusi pada
pengembangan tubuh ilmu pengetahuan (Body of Knowledge), dapat dijadikan sebagai rujukan
dalam memperbaiki praktek keperawatan, konsep teori ini dapat dimanfaatkan oleh pelajar, guru
dan juga peneliti. Teori ini dapat menyesuaikan pada setiap perubahan, perkembangan iptek,
sosial,ekonomi dan politik.
3. Kesehatan
Nightingale mendefinisikan kesehatan sebagai merasa sehat dan menggunakan semaksimal
mungkin setiap kekuatan yang dimiliki yang merupakan proses aditif, yaitu hasil kombinasi dari
faktor lingkungan, fisik, dan psikologis. Terutama faktor lingkungan meliputi :kebersihan,
minuman, nutrisi, kelembaban, jalan udara, saluran air , yang mempengaruhi kesehatan.
Menurut Nightingale keadaan sehat dapat dicapai melalui pendidikan dan perbaikan kondisi
lingkungan. Penyakit merupakan proses perbaikan, tubuh berusaha untuk memperbaiki masalah.
Juga merupakan suatu kesempatan untuk meningkatkan pandangan spiritual. Oleh karena itu
Nightingale sangat menekankan bahwa kesehatan tidak hanya berorientasi dalam lingkungan
rumah sakit tetapi juga komunitas.
4. Keperawatan
Nightingale memandang keperawatan sebagai ilmu kesehatan dan menguraikan keperawatan
sebagai mengarahkan terhadap peningkatan dan pengelolaan lingkungan fisik sehingga alam akan
menyembuhkan pasien. Oleh karena itu, kegiatan keperawatan termasuk memberikan pendidikan
tentang kebersihan di rumah tangga dan lingkungan untuk membantu wanita menciptakan atau
membuat lingkungan sehat bagi keluarganya dan komunitas yag pada dasarnya bertujuan untuk
mencegah penyakit.