Anda di halaman 1dari 13

Makalah tentang Teori keperawatan (TEORI MADELEINE LEINIGER)

Dosen pengampu : Raharjo Apriatmoko, SKM., M.Kes

Di susun oleh :

1. Puguh Subekti (010117A075)


2. Ratna Kumala Dewi (010117A081)
3. Riska Apriliana Sari (010117A086)
4. Sariani Askanah (010117A094)
5. Ma’lufatul Fuadiyah (010117A120)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

UNGARAN

2018

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya,
maka kami dapat menyelesaikan makalah tentang Teori Keperawatan Menurut Madeleine
Leininger. Makalh ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Falsafah dan Teori Keperawatan,
kami selaku penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini bukanlah hal yang mudah.
Banyak kesulitan yang kami hadapi dalam penyelesaiannya, tetapi berkat bimbingan dosen dan
teman-teman, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak Raharjo
Apriyatmoko, S.KM., M.Kes selaku dosen mata kuliah Falsafah dan Teori keperawatan. Kami
menyadari bahwa Makalah ini belum sempurna, untuk itu saya selaku penulis mohon maaf
apabila terdapat kesalahan dalam hal penulisan. Penulis berharap semoga makalh ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.

Ungaran , 25 April 2018

2
DAFTAR ISI
JUDUL ..................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang.............................................................................................................................4
Tujuan..........................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
1. Biografi Madeleine Leininger............................................................................................5
2. Konsep Teori Madeleine Leininger................................................................................6-8
3. Hubungan Model dan Paradigma Keperawatan................................................................9
4. Kelebihan dan Kekurangan Teori Transcultural dari Leininger...................................10-11
BAB III PENUTUP
Kesimpulan..................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................13

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Banyak model konseptual dan teori yang telah dikembangkan para ahli keperawatan, dimana
teori dan model konseptual merupakan suatu cara untuk memandang, menilai situasi kerja yang
menjadi petunjuk bagi perawat dalam mendapatkan informasi untuk menjadikan perawat peka
terhadap apa yang terjadi dan apa yamg harus dilakukan.

Teori-teori keperawatan juga digunakan dalam prakti,penelitian dan proses belajar-


mengajardalam bidang keperawatan sehingga perlu deperkenalkan,disaji dan dikembangkan
untuk memperkuat profesi keperawatan. Perawat perlu memiliki latar belakang pengetahuan baik
secara teoritis maupun empiris terhadap teori-teori keperawatan yang ada, sehingga perawat
dapat memahami dan mengaplikasikan teori-teori tersebut.

Dalam memberikan pelayanan keperawatan yang ada adalah teori keperawatan yang
dikembangkan oleh Madeleine Leininger yang lebih di kenal dengan teori “trans Cultural”.

B. TUJUAN

Tujuan ditulis makalah ini antara lain untuk meningkatkan pengetahuan tentang Teori Model
Keperawatan Madeleine Leiniger serta dapat menaplikasikannya dalam praktik keperawatan.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. BIOGRAFI MADELEINE LEININGER

Madeleine Leininger (13 Juli 1925 di Sutton , Nebraska, Amerika Serikat ) adalah perintis teori
keperawatan , pertama kali diterbitkan pada tahun 1961 . Kontribusi nya untuk teori keperawatan
melibatkan diskusi tentang apa itu peduli. Terutama, ia mengembangkan konsep keperawatan
transkultural , membawa peran faktor budaya dalam praktek keperawatan ke dalam diskusi
tentang bagaimana terbaik hadir untuk mereka yang membutuhkan asuhan keperawatan .

Leininger Madeline adalah seorang antropolog perawat perintis. Menjabat dekan dari University
of Washington, Sekolah Keperawatan pada tahun 1969, dia tetap dalam posisi itu sampai
1974. janji nya mengikuti perjalanan ke New Guinea pada tahun 1960 yang membuka matanya
untuk kebutuhan perawat untuk memahami ‘pasien dan latar belakang budaya mereka dalam
rangka untuk menyediakan perawatan. Dia dianggap oleh beberapa orang sebagai “Margaret
Mead keperawatan” dan diakui di seluruh dunia sebagai pendiri keperawatan transkultural,
sebuah program yang dia menciptakan di Sekolah pada tahun 1974.

Dia telah menulis atau menyunting 27 buku dan mendirikan Journal of Transcultural Perawatan
untuk mendukung penelitian Transcultural Keperawatan Society, yang ia mulai tahun 1974.

Teman-halaman web Leininger Dr sekarang diletakkan di forum diskusi. Dr Leininger telah


menyediakan download dan jawaban atas berbagai pertanyaan umum. Dewan pengguna
didorong untuk mengirim pertanyaan untuk forum diskusi tentang keperawatan transkultural,
teori, dan risetnya. Dr Leininger senang membantu mahasiswa dan dia menanggapi pertanyaan
sebagai izin waktunya. Dewan pengguna juga didorong untuk merespon satu sama lain.
Dr Leininger telah menyediakan bahan berikut yang dapat didownload pada forum diskusi:
Enabler Sunrise (Sunrise Model), Paket Informasi tentang Dr Leininger, Informasi tentang
Leininger’s 2005 Dr Awards Terobosan dan Beasiswa, Surat Terbuka untuk Perawat dengan
Informasi Kontak.

5
Madeleine Leininger adalah pendiri gerakan Transcultural Keperawatan di seluruh dunia Dia
tetap sebagai salah satu penulis paling produktif keperawatan dan otoritas terkemuka di seluruh
dunia dalam bidang perawatan budaya.

Pendidikan Madeliene M. Leininger :

Tahun 1948 lulus dari St. Anthony·s School of Nursing, Denver, CO.

Tahun 1950 mendapat BSN dari Benedictine College, Atchison, KS.M.

Tahun 1953 memperoleh MSc Keperawatan dari Catholic University, Washington, DC.

Tahun 1965 mendapat gelar PhD dalam Antropology dari University of Washington, Seattle.

B. Konsep Teori Medeleine Leininger

Teori Leininger adalah untuk menyediakan langkah-langkah perawatan yang selaras dengan
individu atau kelompok budaya kepercayaan, praktik, dan nilai-nilai. Pada tahun 1960-an
diamenciptakan budaya kongruen perawatan jangka panjang, yang merupakan tujuan utama
transkultural keperawatan praktek. Budaya perawatan sebangun adalah mungkin bila tindakan
terjadi dalam hubungan perawat-klien (Leininger, 1981).

Leininger mengembangkan istilah baru untuk prinsip dasar teorinya. Ini definisi dan prinsip-
prinsip istilah kunci untuk memahami teori tersebut. Di bawah ini adalah ringkasan dasar prinsip
yang penting untuk memahami teori Leininger :

Care adalah untuk membantu orang lain dengan kebutuhan nyata atau diantisipasi dalam upaya
untuk memperbaiki kondisi manusia yang menjadi perhatian atau untuk menghadapi kematian.

Merawat adalah tindakan atau kegiatan diarahkan memberikan perawatan.

Budaya mengacu pada belajar, berbagi, dan dipancarkan nilai-nilai, keyakinan, norma, dan
kehidupan dari individu tertentu atau kelompok yang membimbing mereka berpikir, keputusan,
tindakan, dan cara berpola hidup.

6
Perawatan Budaya mengacu pada beberapa aspek budaya yang mempengaruhi seseorang atau
kelompok untuk meningkatkan kondisi manusia atau untuk menangani penyakit atau kematian.

Keragaman budaya peduli merujuk pada perbedaan dalam makna, nilai, pantas tidaknya
perawatan di dalam atau di antara kelompok-kelompok orang yang berbeda.

Universalitas peduli Budaya mengacu pada perawatan umum atau arti serupa yang
jelas di antara banyak budaya.

Keperawatan adalah profesi yang dipelajari dengan disiplin terfokus dengan perawatan
fenomena.

Worldview mengacu pada cara orang cenderung untuk melihat dunia atau alam semesta dalam
menciptakan pandangan pribadi tentang hidup.

Budaya dan dimensi struktur sosial termasuk faktor yang berhubungan dengan
agama, struktur sosial, politik / badan hukum, ekonomi, pola pendidikan-terns, penggunaan
teknologi, nilai-nilai budaya, dan ethnohistory yang di-fluence tanggapan budaya manusia dalam
konteks budaya.

Kesehatan mengacu pada keadaan kesejahteraan yang didefinisikan budaya dan dihargai oleh
budaya yang ditunjuk.

Pelestarian budaya perawatan atau pemeliharaan mengacu pada kegiatan pelayanan


keperawatan yang membantu orang dari budaya tertentu untuk menyimpan dan menggunakan
inti kebudayaan nilai perawatan terkait dengan masalah kesehatan atau kondisi.

Budaya akomodasi perawatan atau negosiasi merujuk kepada tindakan keperawatan


kreatifyang membantu orang-orang dari budaya tertentu beradaptasi dengan atau bernegosiasi
dengan lain- ers dalam kesehatan masyarakat dalam upaya untuk mencapai tujuan bersama dari
hasil kesehatan yang optimal untuk klien dari budaya yang ditunjuk. Memahami Kerja Theorists
Perawat

Budaya perawatan restrukturisasi mengacu pada tindakan terapi yang diambil oleh budaya
perawat yang kompeten atau keluarga. Tindakan ini memungkinkan atau sebagai klien untuk

7
mengubah perilaku kesehatan pribadi terhadap menguntungkan hasil sementara menghormati
nilai-nilai budaya klien.

Leininger mengusulkan bahwa ada tiga modus untuk membimbing penilaian asuhan
keperawatan, keputusan, atau tindakan untuk memberikan perawatan yang tepat, bermanfaat, dan
bermakna yaitu :

a. pelestarian dan / atau pemeliharaan

b. akomodasi dan / atau negosiasi

c. re-pola dan / atau restrukturisasi

Teori Madeleine Leininger menyatakan bahwa kesehatan dan care dipengaruhi oleh elemen-
elemen berikut yaitu : Struktur sosial seperti teknologi, kepercayaan dan factor filosofi, sistem
sosial, nilai-nilai cultural, politik dan factor-faktor legal, factor-faktor ekonomi, dan factor-faktor
pendidikan. Faktor sosial ini berhubungan dengan konteks lingkungan, bahasa dan sejarah etnis,
masing-masing sistem ini merupakan bagian struktur sosial. Pada setiap kelompok masyarakat;
pelayanan kesehatan, pola-pola yang ada dalam masyarakat dan praktek-praktek. Yang
merupakan bagian integral dari aspek-aspek struktur sosial (Leininger dan MC Farland 2002).
Dalam model Sunrisenya Leininger menampilkan visualisasi hubungan antara beberapa konsep
yang disignifikan.

Ide pelayanan dan perawatan (yang dilihat Leineinger sebagai bentuk tindakan dari asuhan)
merupakan inti dari idenya tentang keperawatan. Memberikan asuhan merupakan jantung dari
keperawatan. Tindakan membantu didefinisikan sebagai prilaku yang mendukung.

Menurut Leininger bantuan semacam itu baru dapat benar-benar efektif jika latar belakang
budaya pasien juga dipertimbangkan, dan bahwa perencanaan dan pemberian asuhan selalu
dikaitkan dengan budaya.

Beberapa inti dari model teorinya :

1. Asuhan membantu, mendukung atau membuat seorang atau kelompok yang memiliki
kebutuhan nyata agar mampu memperbaiki jalan hidup dan kondisinya.
2. Budaya diekspresikan sebagai norma-norma dan nilai-nilai kelompok tertentu.

8
3. Asuhan transkultural perawat secara sadar mempelajari norma-norma dan nilai-nilai
dan cara hidup budaya tertentu dalam rangka memberikan bantuan dan dukungan dengan
tujuan untuk membantu individu mempertahankan tingkat kesejahteraanya.

4. Diversitas asuhan cultural, Keanekaragaman asuhan kultural mengakui adanya variasi


dan rentang kemungkinan tindakan dalam hal memberikan bantuan dan dukungan.
5. Universalitas asuhan kultural merujuk pada persamaan atau karakteristik universal,
dalam hal memberikan bantuan dan dukungan

C. Hubungan Model Dan Paradigma Keperawatan

1. MANUSIA

Manusia adalah individu atau kelompok yamg memiliki nilai-nilai dan norma-norma
yang diyakini dan berguna untuk menentukan pilihan serta melakukan tindakan. Menurut
Leininger, manusia memiliki kecenderungan untuk mempertahankan budayanya pada
setiap saat dimanapun ia berada.

2.KESEHATAN
Kesehatan mengacu pada keadaan kesejahteraan yang didefinisikan secara kultural
memiliki nilai dan praktek serta merefleksikan kemampuan individu maupun kelompok
untuk menampilkan kegiatan budaya mereka sehari-hari, keuntungan dan pola hidup.

3.LINGKUNGAN
Lingkungan mengacu pada totalitas dari suatu keadaan, situasi, atau pengalaman-
pengalaman yang memberikan arti bagi perilaku manusia, interpretasi, dan interaksi
sosial dalam lingkungan fisik, ekologi, sosial politik, dan atau susunan kebudayaan.

4. KEPERAWATAN
Keperawatan mengacu kepada suatu pembelajaran humanistik dan profesi keilmuan serta
disiplin yang difokuskan pada aktivitas dan fenomena perawatan manusia yang bertujuan
untuk membantu, memberikan dukungan, menfasilitasi, atau memampukan individu
maupun kelompok untuk memperoleh kesehatan mereka dalam cara yang

9
menguntungkan yang berdasarkan pada kebudayaan atau untuk menolong orang-orang
agar mampu menghadapi rintangan dan kematian.

D. Kelebihan dan Kekurangan Teori Transcultural dari Leininger

1) Kelebihan :

1. Teori ini bersifat komprehensif dan holistik yang dapat memberikan pengetahuan kepada
perawat dalam pemberian asuhan dengan latar belakang budaya yang berbeda.

2. Teori ini sangat berguna pada setiap kondisi perawatan untuk memaksimalkan pelaksanaan
model-model teori lainnya (teori Orem, King, Roy, dll).

3. Penggunakan teori ini dapat mengatasi hambatan faktor budaya yang akan berdampak
terhadap pasien, staf keperawatan dan terhadap rumah sakit.

4. Penggunanan teori transcultural dapat membantu perawat untuk membuat keputusan yang
kompeten dalam memberikan asuhan keperawatan.

5. Teori ini banyak digunakan sebagai acuan dalam penelitian dan pengembangan praktek
keperawatan .

2) Kelemahan :

1. Teori transcultural bersifat sangat luas sehingga tidak bisa berdiri


sendiri dan hanya digunakan sebagai pendamping dari berbagai macam konseptual model
lainnya.

2. Teori transcultural ini tidak mempunyai intervensi spesifik dalam mengatasi masalah
keperawatan sehingga perlu dipadukan dengan model teori lainnya.

Akhirnya, menurut Leininger, tujuan studi praktek pelayanan kesehatan transkultural adalah
meningkatkan pemahaman atas tingkah laku manusia dalam kaitan dengan kesehatannya.
Dengan mengidentifikasi praktek kesehatan dalam berbagai budaya (kultur) baik dimasa lalu
maupun zaman sekarang, akan terkumpul persamaan-persamaan, sehingga kombinasi
10
pengetahuan tentang pola praktek transkultural dengan kemajuan teknologi dapat menyebabkan
makin sempurnanya pelayanan perawatan dan kesehatan orang banyak dari berbagai kultur.

11
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Teori Madeleine Leininger menyatakan bahwa kesehatan dan asuhan dipengaruhi oleh elemen-
elemen antara lain : struktur sosial seeperti tehnologi, kepercayaan dan faktor filosofi, sistem
sosial, nilai-nilai kultural, politik dan fakto-faktor legal, faktor-faktor ekonomi dan faktor-faktor
pendidikan.

Faktor sosial ini berhubungan dengan konteks lingkungan, bahasa dan sejarah etnis, masing-
masing sistem ini nerupakan bagian struktur sosial. Pada setiap kelompok masyarakat :
pelayanan kesehatan, pola-pola yang ada dalam masyarakat dan praktek-praktek yang
merupakan baggian integral dari aspek-aspek struktur sosial.

Dalam model sunrisenya Leineinger menampilkan visualisasi hubungan antara berbagai konsep
yang signifikan. Ide pelayanan dan perawatan (yang dilihat Leineinger sebagai bentuk tindakan
dari asuhan) merupakan inti dari idenya tentang keperawatan. Memberikan asuhan merupakan
jantung dari keperawatan.

Tindakan membantu didefinisikan sebagai perilaku yang mendukung. Menurut Leineinger


bantuan semacam ini baru dapat benar-benar efektif jika latar belakang budaya pasien juga
dipertimbangkan, dan bahwa perencanaan dan pemberian asuhan selalu dikaitkan dengan
budaya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Asmadi, S.Kep, Ners, Konsep Dasar Keperawatan, Penerbit buku kedokteran EGC, Jakarta
www.google_teorikeperawatanleininger.com
The basic concepts of trancultural nursing. Dari http://www.cultulrediversity.org/thirdwrld.htm
Advertisements

13

Anda mungkin juga menyukai