BIOMEKANIKA
Disusun oleh:
KELOMPOK 7
2017-2018
Rancangan Tugas Pertemuan II
No. Deskripsi
1. MEKANIKA
Biomekanika berasal dari bahasa yunani yaitu “Bio/Bios” artinya makhluk hidup,
“Mekanik” yaitu gerakan, jadi biomekanika adalah ilmu yang mempelajari gerakan pada
makhluk hidup.Biomekanika terdiri dari dua macam gerakan, yang pertama yaitu :
1. Kinematika = Mempelajari gerakan baik mengenai perpindahannya, kecepatan dan
percepatan, tanpa memperhatikan penyebab gerakan.
2. Kinetik = Berhubungan dengan kerja gaya – gaya pada benda dan akibat (hasil) kerja dari
gaya tersebut.
Biomekanika merupakan salah satu dari empat bidang penelitian informasi hasil
ergonomi. Yaitu penelitian tentang kekuatan fisik manusia yang mencangkup kekuatan atau
daya fisik manusia ketika bekerja dan mempelajari bagaimana cara kerja serta peralatan harus
dirancang agar sesuai dengan kemampuan fisik manusia ketika melakukan aktifitas kerja
tersebut.
1 . Saat angkot yang berjalan di rem mendadak, mengapa penumpang terdorong ke depan,
sebaliknya saat angkot bergerak maju, penumpang terdorong ke belakang.
Disini menggunakan Hukum 1 Newton yang berbunyi “Jika resultan gaya yang bekerja pada
benda yang sama dengan nol, maka benda yang mula-mula diam akan tetap diam. Benda yang mula-
mula bergerak lurus beraturan akan tetap lurus beraturan dengan kecepatan tetap”
Maksud dari Hukum Newton 1 yaitu benda yang diam akan tetap diam dan tidak akan bergerak
adanya dorongan atau tarikan yang kemudian membuatnya bergerak, dan benda bergerak akan terus
bergerak dan akan diam apabila ada gaya yang mempengaruhinya untuk diam.
Rumus Hukum Newton 1 yaitu ΣF = 0 yaitu resultan gaya (Kg m/s2). Ini berkaitan erat dengan
ketika mobil bergerak cepat dan di rem mendadak maka penumpang akan merasa terdorong ke depan,
mobil yang dalam kondisi berhenti, kemudian bergerak cepat ke depan maka penumpang akan
terdorong ke belakang.
Hal ini karena terjadinya percepatan. Normalnya benda digerakkan dengan kecepatan
yang konstan sehingga tidak lagi bertambah cepat dan gaya yang diberikan lebih sedikit, jadi
ringan saat sudah berjalan.
Ini termasuk rumus Hukum II Newton yaitu bisa dirangkum dengan persamaan
berikut.
Hukum ini berbunyi “Percepatan dari suatu benda akan sabanding dengan jumlah
gaya (resultan gaya) yang bekerja pada benda tersebut dan berbanding terbalik dengan
massanya”.
F = m.a
F = Gaya Newton
m = Massa Benda
a = Percepatan Benda
Gaya = Massa x Percepatan
Contohnya :
Suatu gaya sebesar 1 Newton yaitu diberikan pada benda bermassa 1 kg akan memberikan
percepatan 1 (m/s2)
F = m.a
1 = 1.1
F=1
3. Seseorang yang dari posisi berdiri, kemudian terpeleset jatuh , serta tangannya
mencoba menahan berat badannya, mengapa justru tulang klavikula yang lebih sering
mengalami cidera dibandingkan tulang lengan atau tulang scapula?
Ketika jatuh ke depan secara otomatis telapak tangan akan menelungkup untuk
menahan tubuh dan mendarat di bahu.sebuah pukulan langsung ke bahu juga dapat
menyebabkan patah tulang selangka atau fraktur selangka.
Tulang selangka (klavikula) merupakan tulang yang menghubungkan lengan atas dan
batang tubuh. Tulang klavikula mnjadi titik tumpuan beban, dimana pada saat terjatuh tubuh
memberi aksi pada lantai dan lantai memberi perlawanan sebesar gaya tersebut, pada saat itu
yang menjadi tumpuan beban adalah tulang klavikula.
Dengan memiliki fungsi sebagai penyanggal agar lengan dalam posisi yang cukup jauh
dari badan sehingga pada saat terjatuh jarak badan dan lengan menjadi berdekatan dan
mendesak tulang klavikula dan menyebabkan patah tulang. Dalam hal ini berlaku rumus Faksi
= − Freaksi..
4. Mengapa seorang perawat ketika mulai mendorong brankar pasien, sudut kaki dan
tubuh yang dibentuk dengan lantai lebih kecil dibandingkan saat brankar sudah
berjalan. Jika berat brankar dan berat perawat adalah sama,berapa sudut yang
dibutuhkan sehingga dapat bergerak?
Dorongan mundur oleh orang diatas telapak kakinya (aksi) menghasilkan gaya kedepan
(reaksi) yang mendorongnya bergerak maju. Sehingga sudut kaki dan tubuh yang dibentuk
dengan lantai lebih kecil dibanding saat brankar berjalan. “Gaya friksi atau rem alami” sudut
yang dibutuhkan agar brankar bergerak adalah 900.
ΣF = m x a
Suatu gaya sebesar 1 N yang diberikan oada benda bermassa 1 kg akan memberikan
percepatan 1 m/s2. Misal : F = 1 N, m = 1 kg, a = 1 m/s2.
ΣF = m x a
Fsinᵿ = m x a
1 sin ᵿ = 1 x 1
sin ᵿ = 1
ᵿ=1
Massa (berat) perawat tidak diperhitungan. Karena yang menimbulkan percepatan ada pada
sumbu X.
5. Seorang perawat akan mengangkat pasien dari kursi yang rendah ke kursi yang
lebih tinggi. Jelaskan mengapa jika besaran sudut betis dan paha kurang dari 90
derajat, perawat akan sulit mengangkat pasien?
Hal tersebut terjadi karena jika sudut antara betis dan paha kurang dari 90 derajat posisi
tubuh tidak seimbang sehingga akhirnya berat badan terbagi rata pada bokong dan paha. Ketika
sudut antara bokong dan paha kurang dari 90 derajat berat tubuh hanya tertumpu pada bokong
sehingga ketika dianggkat oleh perawat akan terasa lebih berat. Sedangkan saat sudut antara
betis dan paha 90 derajat berat akan tertumpu dekat dengan sumbu tubuh sehingga lebih mudah
saat diangkat.
6. Mengapa sepatu atau lantai yang licin, menyulitkan perawat untuk bergerak dan dan
menyebabkan tenaga perawat banyak terbuang?
7. Mengapa mendorong pasien pada lantai yang menajak akan lebih berat
dibandingkan dengan lantai mendatar.
Setiap massa menarik massa titik lainnya dengan gaya segaris dengan garis yang
menghubungkan kedua titik. Besar gaya tersebut berbanding lurus dengan perkalian kedua
massa tersebut dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua massa titik tersebut.
m = massa (kg)
a = percepatan (m/s2)
F = gaya (N)
Fk = Gaya tolak (N)
Misal: ΣF = m x a
m = 50kg F=mxa
a = 5 m/s2 F = 50 x 5
α = 300 F = 250 N
sin α = 1/2
ΣF = m x a
F – Fk = m x a
F – (m.g.sin α) = m x a
ΣF = m x a F – (500 . ½) = 250
F – Fk = m x a F – 250 = 250
F – (m.g.sin α) = m x a F = 250 + 250
F – (50.10.sin 300) = 50 x 5 F = 500 N
Disini kita bisa lihat bahwa pasien pada saat didorong di permukaan mendatar, tidak
ada gaya tolak (Fk) yang bekerja. Jika dilihat dari pasien pada saat didorong di permukaan
menanjak, gaya tolak (Fk) bekerja karena objek akan mempertahankan posisinya untuk tetap
seimbang pada titik tumpu dan pusat gravitasi.
O W
M = Gaya Otot
W = Gaya Berat
O = Titik Tumpu
9. Berapa besaran sudut yang diperlukan untuk mengangkat plester pada jaringan
luka?
Sudut yang dipakai untuk membuka plester dan agar tidak merusak jaringan luka
sebaiknya dengan cara membuka plester dengan perlahan dimulai dari sudut 30º, 450 60º, 90º,
120º, dan 180º. Membuka plester pada jaringan luka atau kulit kita terkadang disertai dengan
rasa nyeri, itu disebabkan adanya Hukum Newton ke 3 yaitu FAksi = - FReaksi. yang menyebabkan
saat kita menarik plester tersebut dengan suatu gaya maka plester tersebut akan memberikan
reaksi perlawanan pada kulit kita dan serasa menarik kulit.
Gambar 1
Gambar 2