Anda di halaman 1dari 22

TUGAS MATA KULIAH : KONSEP DAN TEORI MODEL KEPERAWATAN

FASILITATOR : Dr. Elly L. Sjattar,S.Kp.,M.Kes

“Grand Theories & Conceptual Models

Teory Betty Neuman”

OLEH

KELOMPOK IV

FERA DWIYANTI R012181042


IRFAN MADAMANG R012181037
JOSAFAT MUSA LAKA R012181040
SARTIKA LUKMAN R012181051

PROGRAM MAGISTER ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS HASANUDDIN
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
segala karunia dan limpahan rahmatNya, sehingga tugas Makalah dengan topik Grand
Theories & Conceptual Models “Teory Betty Neuman” dapat diselesaikan tepat
waktu.
Makalah ini merupakan tugas kelompok pada mata kuliah “Konsep dan Teori Model
Keperawatan”. Penyusun menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
kesalahan maupun kekurangan, namun penyusun telah berupaya semaksimal mungkin
untuk menyempurnakan makalah ini. Oleh karena itu, penyusun sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga
makalah ini bermanfaat untuk semua pihak khususnya bagi mahasiswa Program Studi
Magister Ilmu Keperawatan.

Makassar, 27 September 2018

Kelompok 4
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Keperawatan merupakan suatu disiplin ilmu professional yang dikenal
melalui bidang keilmuan yang lebih spesifik dan nilai tentang komitmen sosial
dan sifat layanannya. Keperawatan lahir dengan perspektif unik yang didasarkan
pada perkembangan filosofi, riwayat masa lampau dan cakupan praktik
keperawatan yang terus meluas. Selain itu pandangan global yang dianut oleh
mayoritas kelompok ilmu keperawatan membentuk suatu susunan yang
mengatur hubungan diantara beberapa teori guna mengembangkan konseptual
dari teori- teoti keperawatan sebagai kerangka kerja pemberian layanan
keperawatan secara komprehensif.
Model konseptual diharapkan dapat menjadi kerangka berfikir perawat,
sehingga perawat perlu memahami beberapa konsep ini sebagai kerangka
konsep dalam memberikan asuhan keperawatan dalam praktik keperawatan.
Pengembangan teori keperawatan adalah bagian yang perlu dikerjakan untuk
memajukan disiplin ilmu pengetahuan keperawatan.
Teori keperawatan menunjukkan fenomena yang menarik yang
dikemukakan, mengikuti banyak pertimbangan, sehingga logis, konsisten dan
disesuaikan dengan penemuan empiris dan didefinisikan secara operasional.
Salah satu model keperawatan yang akan dibahas dalam makalah ini
yaitu grand teory dan model konseptual “Teori Betty Neuman” serta
pengaplikasian dalam kasus keperawatan.

B. Tujuan
1. Untuk memahami model konsep dan teori keperawatan “teory Betty Neuman”
2. Untuk mendesain aplikasi teori Betty Neuman untuk mendekati
kasus/masalah keperawatan dalam asuhan keperawatan menggunkan
proses keperawatan
3. Untuk menganalisa teori/model konseptual teory Betty Neuman keperawatan
yang dirancang dalam situasi praktik keperawatan
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. SEJARAH TEORI BETTY NEUMAN


Betty Neuman lahir di Ohio pada tahun 1942. Ayah Betty Neuman bekerja
sebagai petani, sedangkan ibunya bekerja sebagai ibu rumah tangga. Beliau
pertama kali memperoleh pendidikan di People Hospital School of Nursing yang
sekarang berubah nama menjadi General Hospital Akron di Akron, Ohio pada
tahun 1947. Setelah selesai Betty melanjutkan pendidikannya di University of
California dengan jurusan psikologi. Pada tahun 1957 beliau menyelesaikan
studi sarjana muda dengan memperoleh gelar BS pada tahun 1957 di University
of california. Pada tahun 1966 beliau mendapat gelar Master dibidang kesehatan
jiwa, kemudian menjadi konsultan kesehatan masyarakat di University of
California, pada tahun 1985 Neuman menyelesaikan pedidikan doktoralnya di
pasific western universty pada bidang studi psikologis klinis.
Berbagai pengalaman yang diperoleh Betty Neuman mulai menjadi dosen
keperawatan jiwa, konsultan, pemimpin konseling model Whole Person
Approach serta beliau telah membuat sebuah sistem model keperawatan di
UCLA dan memfokuskan sistem tersebut dalam masalah keperawatan. Pada
tahun 1970 Model Neuman aslinya mulai berkembang, ketika itu ada permintaan
lulusan Universitas of California LA untuk pembukaan kursus yang memberikan
wawasan tentang aspek fisiologi, psikologi, sosiokultural, dan aspek
pengembangan dari kehidupan manusia (Neuman 1995). Model ini
dikembangkan untuk menyediakan struktur yang terintegrasi dari aspek-aspek
diatas secara holistic. Setelah 2 tahun dievaluasi
model tersebut dipublikasikan dalam 3 edisi (1982,1989,1995).
B. Konsep Utama Dan Definisi
Model keperawatan menurut Neuman ini disebut The Neuman Health Care
System. Menggambarkan peran dan fungsi perawat yang bersifat menyeluruh
dan saling ketergantungan (interdependensi) dalam satu system yang terbuka
yang merupakan rangkaian dari input, proses, dan output. Ini berarti bahwa
system berfungsi sebagai penyaring untuk fungsi tertentu. Komponen dari
system ini adalah Stres dan Reaksi terhadap stress.
Pada tahun 1989 Betty Neuman berpendapat bahwa ”Stressor
mempengaruhi keseimbangan homeostatis jika keseimbangan ini terganggu
maka energi dikeluarkan untuk mengatasinya”. Untuk membuat kehidupan
menjadi seimbang, maka rangkaian sistem tersebut harus menjadi interaksi
antara sesama manusia. Interaksi ini akan membuat seseorang meningkatkan
ketahanan dalam kehidupannya.

C. Gambar. 1 : Sistem Model Neuman Tahun 1970


1. Konsep Dasar
Konsep utama yang terdapat pada model Neuman, meliputi:
a. Stressor
Stressor adalah kekuatan lingkungan yang menghasilkan ketegangan dan
berpotensial untuk menyebabkan sistem tidak stabil. Neuman
mengklasifikasi stressor sebagai berikut :
1) Stressor intrapersonal : terjadi dalam diri individu/keluarga dan
berhubungan dengan lingkungan internal. Misalnya : respons
autoimmune
2) Stressor interpersonal : yang terjadi pada satu individu/keluarga atau
lebih yang memiliki pengaruh pada sistem. Misalnya : ekspektasi peran
3) Stressor ekstrapersonal : juga terjadi diluar lingkup sistem atau
individu/keluarga tetapi lebih jauh jaraknya dari sistem dari pada stressor
interpersonal. Misalnya : sosial politik.
b.Garis pertahanan dan perlawanan
Garis pertahanan menurut Neuman’s terdiri dari
1) Garis pertahanan normal merupakan lingkaran utuh yang mencerminkan
suatu keadaan stabil untuk individu, sistem atau kondisi yang menyertai
pengaturan karena adanya stressor yang disebut wellness normal dan
digunakan sebagai dasar untuk menentukan adanya deviasi dari
keadaan wellness untuk sistem klien. Misalnya mekanisme sistem immun
tubuh. Jika lines of resistance efektif dalam merespon stressor tersebut,
maka sistem depan berkonstitusi, jika tidak efektif maka energi berkurang
dan bisa timbul kematian.
2) Garis pertahanan fleksibel berperan memberikan respon awal atau
perlindungan pada sistem dari stressor. Garis ini bisa menjauh atau
mendekat pada garis pertahanan normal. Bila jarak antara garis
pertahanan meningkat maka tingkat proteksipun meningkat. Oleh sebab
itu untuk mempertahankan keadaan stabil dari sistem klien, maka perlu
melindungi garis pertahanan normal dan bertindak sebagai buffer.Kondisi
ini bersifat dinamis dan dapat berubah dalam waktu relatif singkat. Dapat
mempengaruhi tingkat penggunaan garis pertahanan diri fleksibel
terhadap berbagai reaksi terhadap stressor.
3) Sedangkan garis perlawanan menurut Neuman’s merupakan
serangkaian lingkaran putus-putus yang mengelilingi struktur dasar.
Artinya garis resisten ini melindungi struktur dasar dan akan teraktivasi
jika ada invasi dari stressor lingkungan melalui garis normal pertahanan
(normal line of defense).
c. Tingkatan pencegahan
Tingkatan pencegahan ini membantu memelihara keseimbangan yang terdiri
dari
1) Pencegahan primer
Terjadi sebelum sistem bereaksi terhadap stressor, meliputi : promosi
kesehatan dan mempertahankan kesehatan. Pencegahan primer
mengutamakan pada penguatan flexible lines of defense dengan cara
mencegah stress dan mengurangi faktor-faktor resiko. Intervensi
dilakukan jika resiko atau masalah sudah diidentifikasi tapi sebelum
reaksi terjadi. Strateginya mencakup : immunisasi, pendidikan kesehatan,
olah raga dan perubahan gaya hidup.
2) Pencegahan sekunder
Meliputi berbagai tindakan yang dimulai setelah ada gejala dari
stressor.Pencegahan sekunder mengutamakan pada penguatan internal
lines of resistance, mengurangi reaksi dan meningkatkan faktor-faktor
resisten sehingga melindungi struktur dasar melalui tindakan-tindakan
yang tepat sesuai gejala.Tujuannya adalah untuk memperoleh kestabilan
sistem secara optimal dan memelihara energi.Jika pencegahan sekunder
tidak berhasil dan rekonstitusi tidak terjadi maka struktur dasar tidak
dapat mendukung sistem dan intervensi-intervensinya sehingga bisa
menyebabkan kematian.
3) Pencegahan Tersier
Dilakukan setelah sistem ditangani dengan strategi-strategi pencegahan
sekunder. Pencegahan tersier difokuskan pada perbaikan kembali ke
arah stabilitas sistem klien secara optimal.Tujuan utamanya adalah untuk
memperkuat resistansi terhadap stressor untuk mencegah reaksi timbul
kembali atau regresi, sehingga dapat mempertahankan
energi.Pencegahan tersier cenderung untuk kembali pada pencegahan
primer.
d.Sistem klien
Model Sistem Neuman merupakan suatu pendekatan sistem yang
terbuka dan dinamis terhadap klien yang dikembangkan untuk memberikan
suatu kesatuan fokus definisi masalah keperawatan dan pemahaman terbaik
dari interaksi klien dengan lingkungannya. Elemen-elemen yang ada dalam
sistem terbuka mengalami pertukaran energi informasi dalam organisasi
kompleksnya. Stress dan reaksi terhadap stres merupakan komponen dasar
dari sistem terbuka. Klien sebagai suatu sistem memberikan arti bahwa
adanya keterkaitan antar aspek yang terdapat dalam sistem tersebut.
Kesehatan klien akan dipengaruhi oleh keluarganya, kelompoknya,
komunitasnya, bahkan lingkungan sosialnya.
Neuman meyakini bahwa klien adalah sebagai suatu sistem, memiliki
lima variabel yang membentuk sistem klien yaitu fisik, psikologis, sosiokultur,
perkembangan dan spiritual. Selanjutnya juga dijelaskan oleh Neuman
bahwa klien merupakan cerminan secara wholistik dan multidimensional
(Fawcett, 2005). Dimana secara wholistik klien dipandang sebagai
keseluruhan yang bagian-bagiannya berada dalam suatu interaksi dinamis.
Pernyataan tersebut membuktikan bahwa setiap orang itu akan memiliki
keunikan masing-masing dalam mempersepsikan dan menanggapi suatu
peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari- hari. Perubahan istilah dari
Holistik menjadi Wholistik untuk meningkatkan pemahaman terhadap orang
secara keseluruhan.
Disamping itu klien atau sistem dapat menangani stressor dengan baik,
sehingga sakit atau kematianatau stabilitasasi system.perubahan dapat
mempertahankan kesehatan secara adekuat. Keseimbangan fungsional atau
harmonis menjaga keutuhan integritas sistem. Apabila bagian-bagian dari
klien berinteraksi secara harmonis, maka akan terwujud jika kebutuhan-
kebutuhan sistem telah terpenuhi. Namun apabila terjadi ketidakharmonisan
diantara bagian-bagian dari system, hal ini disebabkan karena adanya
kebutuhan yang tidak terpenuhi.
1) Struktur dasar
Struktur dasar berisi seluruh variable untuk mempertahankan hidup dasar
yang biasa terdapat pada manusia sesuai karakteristik individu yang
unik.Variabel-variabel tersebut yaitu variabel sistem, genetik, dan
kekuatan/kelemahan bagian-bagian sistem.
2) Intervensi
Merupakan tindakan-tindakan yang membantu untuk memperoleh,
meningkatkan dan memelihara sistem keseimbangan, terdiri dari
pencegahan primer, sekunder dan tertier.
3) Rekonstitusi
Neuman (1995) mendefinisikan rekonstitusi sebagai peningkatan energi
yang terjadi berkaitan dengan tingkat reaksi terhadap
stressor.Rekonstitusi dapat dimulai menyertai tindakan terhadap invasi
stressor.Rekonstitusi bisa memperluas normal line defense ke tingkat
sebelumnya, menstabilkan sistem pada tingkat yang lebih rendah, dan
mengembalikannya pada tingkat semula sebelum sakit
Model Sistem Neuman ini sangat sesuai untuk diterapkan pada
pengkajian di masyarakat, karena pendekatan yang dipergunakan adalah
pada komunitas sebagai sistem klien.
C. SUMBER-SUMBER TEORI BETTY NEUMAN
Model mempunyai beberapa kesamaan dalam teori Gestalt. Teori Gestalt
mempertahankan bahwa cara hemoestatic adalah suatu cara yang mana tubuh
mempertahankan keseimbangan dan sebagai akibat dari kesehatan mengubah
kondisi sehat atau sakit. Teori model Betty Neuman juga menerapkan ide dari
teori sistem umum tentang sifat dasar kehidupan sistem terbuka yang
merupakan gabungan semua elemen yang berinteraksi dalam struktur organisasi
tubuh kita yang kompleks. Neuman juga memilah konsep G. Kaplan tentang
tingkatan tindakan pemecahan.
D. PERKEMBANGAN SISTEM MODEL NEUMAN
Model sistem Neuman memberikan warisan baru tentang cara pandang
terhadap manusia sebagai makhluk holistik (memandang manusia secara
keseluruhan) meliputi aspek (variable) fisiologis, psikologis, sosiokultural,
perkembangan dan spiritual yang berhubungan secara dinamis seiring dengan
adanya respon-respon sistem terhadap stressor baik dari lingkungan internal
maupun eksternal.
Komponen utama dari model ini adalah adanya stress dan reaksi terhadap
stress. Klien dipandang sebagai suatu sistem terbuka yang memiliki siklus input,
proses, output dan feedback sebagai suatu pola organisasi yang dinamis.
Dengan menggunakan perspektif sistem ini, maka kliennya bisa meliputi individu,
kelompok, keluarga, komunitas atau kumpulan agregat lainnya dan dapat
diterapkan oleh berbagai disiplin keilmuan
Tujuan ideal dari model ini adalah untuk mencapai stabilitas sistem secara
optimal. Apabila stabilitas tercapai maka akan terjadi revitalisasi dan sebagai
sistem terbuka maka klien selalu berupaya untuk memperoleh, meningkatkan,
dan mempertahankan keseimbangan diantara berbagai faktor, baik didalam
maupun diluar sistem yang berupaya untuk mengusahakannya. Neuman
menyebut gangguan-gangguan tersebut sebagai stressor yang memiliki dampak
negatif atau positif. Reaksi terhadap stressor bisa potensial atau aktual melalui
respon dan gejala yang dapat diidentifikasi.

E. KONSEP KEPERAWATAN MENURUT NEUMAN


Tujuan Keperawatan adalah menjaga stabilitas system klien, membantu klien
untuk mengurus diri yang mana hal – hal sebagai persyaratan untuk mencapai
tahap kesehatan yang optimum. Memfasilitasi kesehatan yang optimum untuk
pasien melalui memperkuat atau memelihara stabilitas system klien.
Klien adalah manusia yang diancam atau diserang oleh stressor lingkungan.
Stressor adalah bagian dari lingkungan, lingkungan internal berisi dalam batas
system klien. Lingkungan eksternal berisi kekuatan-kekuatan diluar system klien.
Lingkungan yang diciptakan merupakan mobilisasi yang tidak disadari klien
terdiri dari struktur komponen-komponen sebagai faktor energi, stabilitas dan
integritas.
F. PARADIGMA KEPERAWATAN MENURUT NEUMAN
1. Manusia menurut Neuman
Neuman memandang manusia atau klien secara keseluruhan (holistic) yang
terdiri dari faktor fisiologis meliputi struktur dan fungsi tubuh.
a) Faktor psikologis terdiri dari proses dan hubungan mental
b) Faktor sosial budaya meliputi fungsi sistem yang menghubungkan sosial
dan ekspektasi kultural dan aktivasi.
c) Faktor perkembangan sepanjang hidup.
d) Faktor spiritual pengaruh kepercayaan spiritual. Faktor-faktor ini
berhubungan secara dinamis dan tidak dapat dipisah-pisahkan.
Klien juga dipandang mengalami kondisi yang bervariasi,sesuai stress
yang dialami. Ketika stressor terjadi individu banyak membutuhkan informasi
atau bantuan untuk mengatasi stressor. Pemberian motivasi merupakan
rencana tindakan perawat untuk membantu perkembangan klien.
Sistem klien diartikan dalam struktur dasar dan lingkaran-lingkaran
konsentrik yang saling berkaitan. Struktur dasar meliputi faktor dasar
kelangsungan hidup yang lebih umum dari karakter sehat dan sakit yang
merupakan gambaran yang unik dari system klien.
Neuman selanjutnya menyatakan bahwa Normal Lines of Defense
adalah:
Merupakan lingkaran utuh yang mencerminkan suatu keadaan stabil untuk
individu, sistem atau kondisi yang menyertai pengaturan karena adanya
stressor yang disebut keadaan wellness normal dan digunakan sebagai dasar
untuk menentukan adanya deviasi dari keadaan wellness untuk sistem klien.
Berbagai stressor dapat menginvasi normal line defense jika flexible lines
of defense tidak dapat melindungi secara adekuat. Jika itu terjadi maka
sistem klien akan bereaksi yang akan tampak pada adanya gejala
ketidakstabilan atau sakit dan akan mengurangi kemampuan sistem untuk
mengatasi stressor tambahan.
Normal lines of defense terbentuk dari beberapa variabel dan perilaku
seperti pola koping individu, gaya hidup dan tahap perkembangan.
Garis pertahanan flexible/ Flexible Lines of Defense
a) Digambarkan sebagai lingkaran putus-putus paling luar yang berperan
memberikan respon awal atau perlindungan pada sistem dari stressor.
b) Diibaratkan sebagai suatu accordion yang bisa menjauh atau mendekat
pada normal line of defense. Bila jarak antara flexible lines of defense dan
normal lines of defense meningkat maka tingkat proteksipun meningkat.
c) Melindungi normal line of defense dan bertindak sebagai buffer untuk
mempertahankan keadaan stabil dari sistem klien.
d) rsifat dinamis dan dapat berubah dalam waktu yang relatif singkat.
2. Lingkungan menurut Neuman
Neuman membagi lingkungan menjadi 3 yaitu :
a) Lingkungan internal yaitu lingkungan intrapersonal yang ada dalam
system klien.
b) Lingkungan eksternal adalah lingkungan yang berada diluar system
klien. Kekuatan-kekuatan dan pengaruh interaksi yang berada diluar
sistem klien.
c) Lingkungan yang diciptakan merupakan pertukaran energi dalam
system terbuka dengan lingkungan internal dan eksternal yang
bersifat dinamis.Lingkungan ini tujuannya adalah untuk memberikan
stimulus positif kearah kesehatan klien.
Stressor adalah kekuatan lingkungan yang menghasilkan ketegangan dan
berpotensial untuk menyebabkan sistem tidak stabil. Neuman
mengklasifikasi stressor sebagai berikut :
a) Stressor intrapersonal : terjadi dalam diri individu/keluarga dan
berhubungan dengan lingkungan internal. Misalnya : respon
autoimmun.
b) Stressor interpersonal : yang terjadi pada satu individu/keluarga atau
lebih yang memiliki pengaruh pada sistem. Misalnya : ekspektasi
peran.
c) Stressor ekstrapersonal : juga terjadi diluar lingkup sistem atau
individu/keluarga tetapi lebih jauh jaraknya dari sistem dari pada
stressor interpersonal. Misalnya : sosial politik. Stressor interpersonal
dan extrapersonal berhubungan dengan lingkungan eksternal.Created
environment mencakup ketiga jenis stressor ini.
3. Sehat menurut Neuman
Sehat adalah kondisi dimana bagian dan sub bagian keseluruhan
manusia yang selalu harmoni. Sehat relative dan dinamik dengan stabilitas
yang bervariasi. Garis normal sebagai parameter status sehat. Sehat
adalah individual kadang seimbang atau stabilitas klien atau berubah.
Garis pertahanan manusia dapat permiabel, berbeda dengan individu
lain dan menghasilkan status kesehatan yaitu garis pertahanan normal.
Sehat untuk individu lain mungkin berarti retensi komponen yang
tercontitusi, contoh penggunaan protesa setelah amputasi dapat
menghasilkan garis normal. Sehat untuk individu adalah hubungan antara
faktor genetik dan pengalaman.Tipe definisi sehat mengikuti individu ,tidak
ada standart absolute. Status yang terbaik adalah status optimal untuk
klien bervariasi dari beberapa poin dalam hubungannya dengan konsep
dasar
4. Keperawatan menurut Neuman
Neuman menyatakan bahwa keperawatan memperhatikan manusia
secara utuh dan keperawatan adalah sebuah profesi yang unik yang
mempertahankan semua variabel yang mempengaruhi respon klien
terhadap stressor. Melalui penggunaan model keperawatan dapat
membantu individu, keluarga dan kelompok untuk mencapai dan
mempertahankan level maksimum dari total wellness. Keunikan
keperawatan adalah berhubungan dengan integrasi dari semua variabel
yang mana mendapat perhatian dari keperawatan .
Neuman (1981) menyatakan bahwa dia memandang model sebagai
sesuatu yang berguna untuk semua profesi kesehatan dimana mereka
dan keperawatan mungkin berbagi bahasa umum dari suatu pengertian.
Neuman juga percaya bahwa keperawatan dengan perspektif yang luas
dapat dan seharusnya mengkoordinasi pelayanan kesehatan untuk pasien
supaya fragmentasi pelayanan dapat dicegah.

5. Aktivitas Keperawatan
Perawat dalam model Neuman dipandang sebagai “aktor” atau
pemberi intervensi yang mempunyai tujuan mengurangi pertemuan
individu dengan stressor yang jelas atau meminimalkan efeknya. Perawat
mungkin memilih untuk mengintervensi dengan cara menguatkan
kemampuan klien untuk berespon terhadap stressor. Jadi tanpa
memperhatikan apakah pertemuan dengan stressor itu menghasilkan hasil
yang positif atau negatif, perawat memberikan pelayanan sebagai peserta
yang aktif dalam mendukung pertahanan klien dengan membantu klien
berespon yang sesuai terhadap stressor yang datang.
Partisipasi aktif dari klien membenarkan arti dari pengalamannya
dengan perawat. Selanjutnya pembuatan tujuan kolaborasi dan
kemajuannya adalah istilah yang digunakan Neuman untuk menjelaskan
aktivitas antara perawat dan klien. Neuman menyatakan bahwa sekali
masalah utama telah didefinisikan dan diklasifikasikan satu keputusan
harus dibuat sebagai bentuk intervensi apa yang harus diambil sebagai
prioritas.Yang membuat keputusan adalah proses kolaborasi antara
perawat dan klien terlibat dalam merundingkan tujuan kolaborasi yang
sesuai.
Dalam situasi perawatan tiap klien perawat mengkaji dan
mengintervensi secara berbeda. Contoh jika stressor ada di lingkungan
klien tapi tidak merusak garis pertahanan normal (tingkat pencegahan
primer), perawat mungkin mengkaji faktor-faktor resiko dan mencari
kemungkinan untuk mengajari atau membantu klien sesuai dengan
kebutuhannya. Jika stressor telah menembus garis pertahanan normal
(tingkat pencegahan sekunder perawat mungkin bertindak untuk
menentukan sifat dari proses penyakit dan mulai berurusan dengan
respon maladaptif.
Jika stressor dihasilkan dalam gejala-gejala sisa (tingkat pencegahan
tertier) perawat berusaha untuk membatasi atau mengurangi efek,
barangkali dengan menggunakan sumber-sumber rehabilitasi. Ringkasnya
perawat atau profesi kesehatan lain menggunakan model Neuman adalah
pengevaluasi aktif dan pemberi intervensi aktif. Klien dipandang sebagai
aktif tetapi lebih rendah disbanding perawat berhubungan beberapa
perubahan status kesehatan.
Keperawatan digambarkan sebagai profesi yang unik, keunikannya
dihubungkan dengan sifat holistic manusia dan pengaruh dari variable
yang berinteraksi dalam lingkungan internal maupun eksternal. Perawat
mengkaji semua factor yang berpengaruh pada klien..Contoh Neuman
menyatakan bahwa lapang persepsi pemberi pelayanan professional dan
klien harus dikaji karena persepsi klien dan care giver mungkin bervariasi.
Dengan demikian hal ini akan mempengaruhi tindakan caregiver.
Pengkajian persepsi berarti bahwa perawat mengkaji prasangka,
kebutuhan dan nilai-nilai yang dimiliki klien yang berhubungan dengan
kondisi klien sebelum membuat keputusan. Hal ini penting bahwa
pengkajian persepsi harus menjadi aspek yang dimuat karena ini akan
sangat berguna pada format proses perawatan yang selanjutnya dibuat
oleh Neuman.
6. Hubungan antara keempat konsep sentral
Perawat dilihat sebagai parsitipan yang aktif dan sebagai faktor dalam
lingkungan interpersonal yang mempengaruhi klien. Kesehatan adalah
keadaan dinamis yang dipengaruhi oleh waktu dimana individu tersebut
mencari cara untuk memepertahankan beberapa bentuk stabilitas.
Keadaan ini merupakan keadaan yang harmonis pada semua aspek
mausia, keadaan yang tidak harmonis akan menyebabkan keadaan
kesehatan berkurang. Stressor didapat dari lingkungan internal dan
eksternal dimana keduanya ada dalam system klien. Sifat dari stressor
kebutuhan klien harus dikaji oleh perawat sebelum menetapkan
perencanaan .
Salah satu kekuatan dalam model ini terletak pada hubungan antara
variabel klien dengan konsep yang termasuk dalam system. Kegunaan
dari model ini adalah :
a) Dapat mengkonseptualisasikan klien / system klien dalam keadaan
kesehatan berubah – ubah
b) Lingkungan internal dan ekternal adalah system yang dinamis untuk
klien
c) Perawat melakukan pengkajian , pencegahan dan intervensi pada
klien/ sistem klien
BAB III

APLIKASI KASUS

A. Gambaran Kasus
Ny. A (28 tahun), G1P0A0. Saat ini usia kehamilan 7 minggu. Datang ke RS
dengan keluhan mengalami perdarahan sejak 3 hari sebelum masuk RS.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, menurut dokter kehamilan Ny. A apabila tidak
ada perubahan pada janin selama 2 minggu ke depan maka kehamilan Ny. A
tidak dapat dipertahankan dan harus dilakukan aborsi untuk menyelamatkan
ibunya.
Ny. A mendiskusikan hal tersebut kepada suaminya Tn. T, namun Tn. T
merasa keberatan dengan alasan bahwa kehamilan ini sangat ditunggu-tunggu
karena selama 3 tahun menikah Ny. A baru hamil. Ny. A merasa bingung untuk
mengambil keputusan karena suaminya tidak menyetujui tetapi berdasarkan
penjelasan dokter, hal ini harus dilakukan aborsi karena mengancam jiwa Ny. A.
Hasil pemeriksaan fisik diperoleh data : TD = 140/80 mmHg, N = 90x/mnt, R
= 22x/mnt, dan klien terpasang infus. Menurut klien, saat ini perdarahan masih
terjadi namun tidak sebanyak sebelum klien dibawa ke RS. Ny. A tampak lemah
dan pucat. Klien merasa cemas dengan kondisinya saat ini.

B. Pengkajian
Pada kasus ini menembus garis pertahanan fleksibel dan garis pertahanan
normal, yaitu:
1. Garis pertahanan fleksibel
a. Hilangnya harapan Ny. A terhadap kehamilan yang telah ditunggu-tunggu
(kehilangan intrapersonal)
b. Ny. A berduka karena calon bayinya tidak dapat dipertahankan
(kehilangan interpersonal), atau hilangnya harapan terhadap kehamilan
yang telah ditunggu-tunggu (kehilangan interpersonal).
2. Garis pertahanan normal
Ny. A merasa bersalah kepada anggota keluarga lainnya karena tidak sesuai
harapan mereka untuk memperoleh keturunan (kehilangan ekstrapersonal).
3. Garis pertahan resisten
Adanya reaksi klien dan suami yang mencari bantuan untuk mengatasi
perdarahan yang terjadi pada Ny. A (reaksi simpatomologi, yaitu reaksi untuk
mengatasi gejala yang ada).

C. Diagnosa Keperawatan
1. Cemas berhubungan dengan tindakan aborsi yang akan dilakukan
2. Resiko deficit volume cairan tubuh berhubungan dengan perdarahan
3. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan pertahanan tubuh tidak adekuat

D. Intervensi
Intervensi keperawatan:
Ketika seorang perawat akan menentukan tingkat pengaruh kehilangan pada
diri seseorang, kita juga harus mengkaji dampak dari perasaan kehilangan
tersebut pada kehidupan mereka sehari-hari, cara mereka mengatasi
kesedihannya, atau nilai-nilai dan kepercayaan yang dianut mengenai
kehilangan.
Dalam hal ini intervensi yang diberikan pada Ny. A dan suaminya termasuk
pencegahan sekunder, yaitu intervensi yang dilakukan setelah klien bereaksi
terhadap stressor dan intervensi ini berfokus pada penguatan garis resistensi
untuk melindungi struktur dasar.
Jika pencegahan sekunder tidak berhasil, maka stressor yang dialami Ny. A
dapat menembus struktur dasar, maka faktor-faktor yang ada dalam struktur
dasar seperti faktor kekuatan dan kelemahan dan faktor genetik termasuk
variabel fisiologis, psikologis, sosial dan kultural serta variabel perkembangan
harus mendukung ke arah rekonstitusi.
E. Pembahasan Kasus Betty Neuman pada Kasus
Berdasarkan kasus yang dialami oleh Ny. A, jika diaplikasikan ke dalam
model sistem Betty Neuman, maka Ny. A mengalami stressor yaitu perasaan
duka cita yang memiliki karakteristik yang kompleks. Ny. A berduka karena calon
bayinya tidak dapat dipertahankan (kehilangan interpersonal), atau hilangnya
harapan terhadap kehamilan yang telah ditunggu-tunggu (kehilangan
intrapersonal), atau merasa bersalah kepada anggota keluarga lainnya karena
tidak sesuai harapan mereka (kehilangan ekstrapersonal). Dalam hal ini, stressor
yang dialami Ny. A telah menembus garis pertahanan fleksibel dan garis
pertahanan normal, sehingga garis pertahanan resistensi teraktivasi. Hal ini
dapat ditunjukkan dari reaksi klien dan suami yang mencari bantuan untuk
mengatasi perdarahan yang terjadi pada Ny. A (reaksi simpatomologi, yaitu
reaksi untuk mengatasi gejala yang ada).
Intervensi keperawatan : ketika seorang perawat akan menentukan tingkat
pengaruh kehilangan pada diri seseorang, kita juga harus mengkaji dampak dari
perasaan kehilangan tersebut pada kehidupan mereka sehari-hari, cara mereka
mengatasi kesedihannya, atau nilai-nilai dan kepercayaan yang dianut mengenai
kehilangan. Dalam hal ini intervensi yang diberikan pada Ny. A dan suaminya
termasuk pencegahan sekunder, yaitu intervensi yang dilakukan setelah klien
bereaksi terhadap stressor dan intervensi ini berfokus pada penguatan garis
resistensi untuk melindungi struktur dasar. Jika pencegahan sekunder tidak
berhasil, maka stressor yang dialami Ny. A dapat menembus struktur dasar.
Untuk mempertahankan struktur dasar, maka faktor-faktor yang ada dalam
struktur dasar seperti faktor kekuatan dan kelemahan dan faktor genetik
termasuk variabel fisiologis, psikologis, social dan kultural serta variabel
perkembangan harus mendukung ke arah rekonstitusi.
Untuk pasangan tersebut mencapai rekonstitusi, dukungan intrapersonal,
interpersonal dan ekstrapersonal merupakan 3 hal penting yang perlu dikaji.
Siapakah anggota keluarga yang dapat memberikan dukungan positif? Apakah
sistem pendukung secara kultural dapat diterima oleh pasangan tersebut? Setiap
orang tua akan memberikan reaksi yang berbeda, tergantung pada struktur
dasar yang dimilikinya. Hal ini dapat dilihat dari respon terhadap pengalaman
duka cita bagi masing-masing orang yang tidak sama termasuk rentang waktu
pemulihannya pun berbeda.
Setelah dilakukan secara menyeluruh, selanjutnya tahapan perencanaan,
intervensi, dan evaluasi akan menggunakan proses yang sama. Perangkat
penilaian akan mengukur hal-hal yang akan berdampak secara khusus pada
aspek-aspek fisiologis, psikologis, sosial budaya dan spiritual serta
perkembangan. Intervensi terhadap gangguan fisiologis yang dapat menghalangi
proses rekonstruksi dapat juga diberikan tergantung kondisi klien misalnya
perubahan pola tidur, nutrisi dan lain sebagainya. Selanjutnya perawat perlu
mempertimbangkan aspek perkembangan seseorang dari perasaan berduka.
Intervensi yang sesuai untuk ibu muda primigravida tentunya akan sangat
berbeda dengan ibu yang telah memiliki anak sebelumnya.

Analisis Kekuatan dan kelemahan


1. Kekuatan
a. Model Sistem Betty Neuman mengemukakan tentang cara pandang
terhadap manusia sebagai makhluk holistik dan sistem terbuka yang
selalu berinteraksi dengan lingkungannya secara dinamis seiring dengan
adanya respon-respon sistem terhadap stressor baik dari lingkungan
internal maupun eksternal.
b. Kliennya bisa meliputi individu, kelompok, keluarga, komunitas atau
kumpulan agregat lainnya dan dapat diterapkan oleh berbagai disiplin
keilmuan.
c. Komponen utama dari model ini adalah adanya stress dan reaksi
terhadap stress dengan tujuan untuk mencapai stabilitas sistem secara
optimal.
d. Betty Neuman menyajikan aspek-aspek model sistemnya dalam suatu
diagram lingkaran konsentris yang cukup jelas dan mudah dimengerti,
yang meliputi variabel fisiologi, psikologis, sosiokultural, perkembangan
dan spiritual, basic struktur/central core dan energy resources, line of
resistance, normal line of defence, fixable line of defence, stressor,
prevention/pencegahan primer, sekunder, tertier, serta reconstitution.
e. Model Neuman lebih fleksibel biasa digunakan pada area keperawatan,
pendidikan, dan pelatihan keperawatan.
2. Kelemahan
a. Model Neuman dapat digunakan oleh semua profesi, sehingga untuk
profesi keperawatan kurang spesifik
b. Penjelasan tentang perbedaan stressor interpersonal dan ekstrapersonal
masih dirasa belum ada perbedaan yang jelas sehingga masih terdapat
ketimpangan diantara keduanya.

Anda mungkin juga menyukai